Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIKUM PEMISAHAN MEKANIK DAN


TRANSPORTASI BAHAN
FILTRASI
(M-3)

DISUSUN OLEH
SYAHADAN MAULANA AKBAR 121150067
APRIN PRATAMA LUBIS 121150072
FAKHURRAHMAN BENNY S. 121150092

LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN MEKANIK DAN
TRANSPORTASI BAHAN
FILTRASI
(M-3)

DISUSUN OLEH
SYAHADAN MAULANA AKBAR 121150067
APRIN PRATAMA LUBIS 121150072
FAKHURRAHMAN BENNY S. 121150092

Yogyakarta, Mei 2017


Disetujui Oleh
Asisten Pembimbing

Nurlita Primasari

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayat, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Pemisahan Mekanik dan Transportasi Bahan dengan judul Filtrasi
dengan lancar tanpa suatu halangan apapun. Laporan ini disusun untuk memenuhi
syarat Praktikum Pemisahan Mekanik dan Transportasi Bahan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Danang Jaya, M.T. selaku kepala laboratorium.
2. Nurlita Primasari selaku asisten pembimbing.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan.
4. Rekan-rekan sesama praktikan atas kerja samanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sebagai evaluasi untuk kegiatan mendatang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum.

Yogyakarta, Mei 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMBANG ......................................................................................... vii
INTISARI............................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
I.2 Tujuan Percobaan ......................................................................................1
I.3 Tinjauan Pustaka .......................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1 Alat dan Bahan .........................................................................................5
II.2 Rangkaian Alat .........................................................................................5
II.3 Cara Kerja ................................................................................................6
II.4 Bagan Alir ................................................................................................7
II.5 Analisis Perhitungan ................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN
III.1 Hasil Percobaan ....................................................................................10
III.2 Pembahasan ..........................................................................................11
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan ...........................................................................................13
IV.2 Kritik dan Saran ....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Alat Horizontal Plate Filter ......................................................2


Gambar 2. Gambar Alat Rotary Vacum Filter .........................................................3
Gambar 3. Gambar Alat Plate Frame Filter Press ....................................................3
Gambar 4. Rangkaian alat filtrasi.............................................................................5
Gambar 5. Hubungan volume filtrasi dengan dt/dv ...............................................17
Gambar 6. Hubungan antara konsentrasi dan absorbansi ......................................20
Gambar 7. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian ....23

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data volume filtrat dengan kecepatan filtrasi ..........................................10


Tabel 2. Data volume air cucian dengan konsentrasi air cucian ............................11
Tabel 3. Data kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi .........................................15
Tabel 4. Data y data, y hitung dan persentase (%) kesalahan ................................16
Tabel 5. Data absorbansi pada berbagai nilai konsentrasi yang diukur pada panjang
gelombang 415 nm ...................................................................................20
Tabel 6. Data volume air cucian , absorbansi dan konsentrasi ..............................21
Tabel 7. Data y data, y hitung dan % kesalahan ...................................................23

vi
DAFTAR LAMBANG

A = Luas medium filtrasi (cm2)


Cv = Konstanta filtrasi, (gram/cm3)
Cw = Konsentrasi air cucian (mg/ml)
K = Permeabilitas
L = Ketebalan cake (cm)
tf = Waktu filtrasi (detik)
topt = Waktu optimum (detik)
ts = Waktu siklus (detik)
tw = Waktu pencucian (detik)
tp = Waktu bongkar pasang (detik)
V = Volume filtrat (ml)
Ve = Volume ekivalen (ml)
Vf = Volume filtrat (ml)
Vopt = Volume optimum (ml)
Vw = Volume air cucian (ml)
X = Porositas cake
x = Fraksi massa padatan dalam slurry
XLA = Volume cairan dalam cake (ml)
V = Kecepatan linier fluida (cm3/detik)
t/v = 1/kecepatan filtrasi (detik/ml)
(-Pc) = Penurunan tekanan melalui cake (gram/ml)
= Viskositas (gram/cm.detik)
= Densitas filtrat (gram/ml)
s = Densitas dalam cake (gram/ml)

vii
INTISARI

Filtrasi merupakan operasi dimana campuran heterogen dari fluida partikel-partikel padat
dapat dipisahkan oleh media penyaring dimana fluidanya diteruskan sedang partikel-partikel
padatannya tertahan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara volume
filtrasi dengan kecepatan filtrasi, hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian,
dan menentukan nilai volume ekivalen (Ve), konstanta filtrasi (Cv), volume optimum (Vopt), dan
waktu optimum (topt).
Sebelum proses filtrasi dimulai, dilakukan uji kebocoran terlebih dahulu, kemudian
campuran diaduk dengan pengaduk listrik dalam tangki suspensi dan dialirkan melalui filter. Setiap
volume 500 ml filtrat yang keluar dicatat waktunya. Setelah filtrasi selesai dilanjutkan dengan
pencucian menggunakan air, dan setiap kelipatan 500 ml air cucian yang keluar diambil sampelnya
dalam tabung reaksi dan dicatat waktunya. Sampel diamati absorbansinya dengan menggunakan
spektrometer dan dicari konsentrasinya dengan menggunakan grafik standard absorbansi vs
konsentrasi.
Dari hasil percobaan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara volume
filtrate dengan kecepatan filtrasi dinyatakan dengan persamaan garis dengan persen kesalahan rata-
rata sebesar 27,46 %. Sedangkan hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian
dinyatakan dengan persamaan garis dengan persen kesalahan rata-rata sebesar 3,008 %. Nilai
konstanta filtrasi (Cv) sebesar 1894,38 g/cm2, volume ekivalen (Ve) sebesar 292,692 cm3, volume
optimum (Vopt) sebesar 6000,01 cm3, waktu optimum (topt) sebesar 138,892 detik.

Key word : filtrasi, filtrate, suspensi, filter.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Didalam suatu industri, baik tahan pengolahan pre-treatment ataupun dalam
pengolahan limbah disitu banyak terdapat campuran-campuran dimana perlu
adanya perlakuan sehingga tahap setelah pretreatment / tahap proses utama dapat
dijalankan dengan baik. Limbah pun demikian, untuk dapat dibuang ke lingkungan
perlu adanya perlakuan khusus. Salah satu perlakuan yang kita sering jumpai adalah
proses filtrasi.
Pemisahan secara filtrasi ini dapat dijalankan tergantung dari banyak hal
diantaranya ukuran partikel padatan, jumlah bahan yang akan dipisahkan dan sifat
dari partikel itu sendiri. Filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari yang
sederhana hingga yang rumit, sehingga perlu adanya pembelajaran terhadap
pemisahan mekanik ini. Hasil dari proses filtrasi ini berupa padatan atau yang
disebut cake dan yang berupa cairan yang biasa disebut dengan filtrat.
Filtrasi ini sangatlah berguna untuk dipelajari karena banyaknya industri yang
memakainya. Dalam praktikum pemisahan mekanik dan transportasi bahan ini akan
mempelajari pemisahan mekanik berupa filtrasi ini yang tentunya akan berguna
bagi mahasiswa kelak setelah bekerja di industri yang terdapat proses filtrasi ini.

I.2 Tujuan Percobaan


1. Mempelajari hubungan antara kecepatan filtrasi (dt/dv) dengan volume filtrat.
2. Mempelajari hubungan antara konsentrasi air cucian (Cw) dengan volume air
cucian (Vw).
3. Mencari harga keofisien filtrasi (Cv), volume ekivalen (Ve), volume optimum
(Vopt) dan waktu optimum (topt).

1
I.3 Tinjauan Pustaka
Filtrasi adalah proses dimana suatu campuran heterogen antara padatan dan
cairan dari suatu larutan yang dipisahkan oleh suatu filter, dimana cairannya akan
terus mengalir melewati medium porous, tetapi padatannya tertahan. Medium
porous ini adalah cake yang dibentuk oleh padatannya sendiri yang terkumpul
karena tertahan oleh filter medium primer (kain penyaring). Fluidanya mungkin
berupa zat cair atau gas. (Brown, 1987)
Jenis-jenis alat filtrasi
1. Horizontal Plate Filter
Biasanya digunakan dalam industri kecil, filter jenis ini digunakan
untuk kapasitas filtrasi yang kecil. Filtrasi terjadi pada bagian atas setiap
pelat yaitu bagian bawah cake. Cake yang terbentuk akan terakumulasi pada
filter. Untuk mengambil cake yang terbentuk, dilakukan dengan
membongkar badan filter. Penambahan lubang dapat dilakukan bila dirasa
laju pengeluaran cairan kurang lancar.

Gambar 1. Gambar Alat Horizontal Plate Filter


2. Rotary Vacum Filter (RVP)
RVP yang paling banyak digunakan dalam industry kimia yang
mempunyai kapasitas cukup besar dam mampu memisahkan padatan yang
sukar dipisahkan. Desain RVP sangat bervariasi yang dilengkapi oleh drum
yang terus berputar. Tekanan dalam drum mendekati vakum, sedang diluar
drum tekanannta atmosferik. Drum dmasukkan kedalam cairan yang
mengandung suspense yang akan difiltrasi, dan kecepatan putaran drum

2
sangat rendah.cairan tertarik melalui filter karena perbedaan tekanan,
sedangkan padatan akan tertinggal diluar permukaan drum membentuk
cake. Pengambilan cake dilakukan dengan memasang pisau yang
ditempelkan pada dinding luar drum.

Gambar 2. Gambar Alat Rotary Vacum Filter


3. Plate Frame Filter Press
Filter press terdiri atas seperangkat frame dan plate yang dirancang
untuk memberikan sederetan ruang dimana zat padat akan tertahan. Frame
ditutup dengan medium filter yang disebut dengan filter cloth. Umpan masuk
kedalam masing-masing komponen itu dengan tekanan, cairannya akan
melalui cloth dan keluar pipa pengeluran meninggalkan padatan didalam ruang
tersebut.

Gambar 3. Gambar Alat Plate Frame Filter Press


Filter press terdiri atas seperangkat frame dan plate yang dirancang untuk
memberikan sederetan ruang dimana zat padat akan tertahan. Frame ditutup dengan

3
medium filter yang disebut dengan filter cloth. Umpan masuk kedalam masing-
masing komponen itu dengan tekanan, cairannya akan melalui cloth dan keluar pipa
pengeluran meninggalkan padatan didalam ruang tersebut.
Filter berdasarkan tekanan dibagi menjadi 3 macam :
1. Filter yang beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan
atmosfer disebelah hulu medium filter.
2. Filter yang beroperasi pada tekanan atmosfer sebelah hulu.
3. Filter yang beroperasi disebelah hilir.
Medium filter pada setiap filtrasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan
filtrat yang cukup bening.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan baik secara kimia maupun fisika dalam kondisi proses.
4. Harus memungkinkan penumpukan ampas/cake secara total dan bersih.
5. Pengadaan alat dan proses tidak terlalu mahal. (Mc Cabe, 1993)
Untuk pencucian bahan terlarut yang terperangkap di dalam ampas filter
(cake) dapat digunakan pelarut yang dapat tercampur dengan filtrat itu. Sebagai
bahan pencuci yang paling lazim digunakan adalah air. (Mc Cabe, 1993)
Proses yang digunakan dalam percobaan ini adalah filtrasi secara batch.
Dalam filtrasi yang bekerja secara batch perlu diamati ketebalan cake yang
terbentuk, karena bila cake yang terbentuk sudah terlalu banyak, filtrasi harus
dihentukan untuk membuang cake-nya, sehingga waktu lebih efisien.
Pada pencucian, pekerjaan dianggap selesai bila air cucian yang keluar
sejernih mungkin atau tidak berubah warnanya. Untuk analisa air cucian diukur
absorbansinya dengan menggunakan spektrometer, selanjutnya konsentrasi didapat
dengan cara memplotkan nilai absorbansinya tadi pada grafik standard absorbansi
vs konsentrasi air cucian.

4
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan


II.1.1 Alat
a. Tabung reaksi
b. Pengukur waktu
c. Gelas ukur
d. Timbangan
e. Spektrometer
f. Kuvet
g. Cloth
II.1.2 Bahan
a. CaCO3
b. Methyl Orange (MO)
c. Air

II.2 Rangkaian Alat

Gambar 4. Rangkaian alat filtrasi

5
Keterangan Gambar:
1. Tangki penampung air cucian
2. Tangki penampung suspensi CaCO3
3. Pengaduk listrik
4. a. Kran tangki air cucian e. Kran pembuangan
b. Kran tangki suspensi f. Kran penampung filtrat
c. Kran pompa g. Kran ke filter
d. Kran bypass
5. Pompa
6. Manometer
7. Volumemeter
8. Tangki Penampung Filtrat
9. Filter plate
10. Filter cloth
11. Filter frame

II.3 Cara Kerja


a. Proses filtrasi
Pertama membuat suspensi CaCO3 dengan berat tertentu ke dalam air yang
telah ditambahkan methyl orange, lalu mengukur diameter dalam frame filter press.
Memasang rangkaian alat filter plate, frame dan cloth. Mencatat waktunya,
kemudian mengisi tangki 1 dengan air dan tangki 2 dengan suspensi CaCO3 sesudah
menghidupkan pengaduk listrik pada tangki 2.
Lalu melakukan uju kebocoran dengan cara membuka kran 4a,
menghidupkan pompa dan membuka kran 4c untuk mengatur tekanan dan
kecepatan aliran. Bila terjadi kebocoran, pompa dimatikan untuk membongkar dan
memasang kembali rangkaian alat filter. Menutup kran 4a setelah tidak terjadi
kebocoran, sedangkan kran yang lain tetap pada posisi semula.
Memulai filtrasi dengan membuka kran 4b dan menghidupkan pompa,
menampung filtrat dan mencatat waktu setiap kelipatan tertentu. Menghentikan
filtrasi bila suspensi habis dan mematikan pompa untuk dilanjutkan dengan

6
pencucian, mengkonversi absorbansi dan transmitansi menjadi konsentrasi dengan
grafik standar.
b. Proses Pencucian
Mengisi tangki 1 dengan air, menutup kran 4b dan membuka kran 4a,
sedangkan posisi kran yang lain tetap. Menghidupkan pompa menampung air dalam
tabung reaksi setiap kelipatan tertentu yang keluar dari lubang filter frame dan
mencatat waktunya. Mematikan pompa setelah air cucian habis. Mengukur
absorbansi sampel air cucian dengan menggunakan spektrometer sampe nilai
absorbansi konstan.

II.4 Bagan Alir


a. Proses Filtrasi
Membuat suspensi CaCO3 sebanyak 200 gram ke dalam 6 liter air dan 1,5
gram methyl orange (MO)

Mengukur diameter dalam frame filter press

Memasang rangkaian alat filter plate, frame, dan cloth serta mencatat waktu

Mengisi tangki 1 dengan air dan tangki 2 dengan CaCO3 sesudah


menghidupkan pengaduk listrik yang ada pada tangki 2

Melakukan uji kebocoran

Memulai filtrasi dengan membuka kran 4b dan menghidupkan pompa

Menampung filtrat dan mencatat waktu setiap kelipatan tertentu dan


menghentukan filtrasi bila suspensi sudah habis

7
b. Proses Pencucian
Mengisi tangki 1 dengan air, menutup kran 4b dan membuka kran 4a

Menghidupkan pompa

Menampung air dalam tabung reaksi setiap kelipatan tertentu air yang
keluar dari lubang filter frame dan mencatat waktunya

Mematikan pompa setelah air cucian habis

Mengukur absorbansi sampel air cucian dengan menggunakan


spektrofotometer sampai nilai absorbansi konstan

II.5 Analisis Perhitungan


1. Menentukan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.
dt 2.Cv 2.Cv
2 .V 2 .Ve
dV A . Pc A . Pc

2. Menentukan konstanta filtrasi (Cv) dengan menggunakan slope (a) dari


persamaan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.
2.Cv
Slope a
A . Pc
2

A 2 . Pc .a
Cv
2
3. Menentukan volume ekivalen (Ve) dengan menggunakan intercept (b) dari
persamaan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.
2.Cv
intercept b .Ve
A . Pc
2

A 2 . Pc .b
Ve
2.Cv

8
4. Menentukan waktu pencucian (tw).
2.Cv.Vw.Vf Ve
tw
A 2 . Pc

5. Menentukan waktu filtrasi (tf).

tf

Cv. Vf 2 2.Vf .Ve
A 2 . Pc
6. Menentukan waktu siklus (t siklus).
t silkus = tf + tw + tp
7. Menentukan volume optimum (Vopt).

tp. A 2 . Pc
1
2
Vopt
2 K 1.Cv
8. Menentukan waktu optimum (t opt).

topt
Cv
A . Pc
2
2

. Vopt 2.Vopt.Ve 2.Vopt.Vw Ve.Vw tp

9. Menentukan hubungan antara konsentrasi air cucian dengan volume air


cucian. Untuk menentukan hubungan diatas digunakan persamaan
eksponensial, yaitu :
Y a.e bX
ln = ln +
ln = ln + 2

9
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Hasil Percobaan


Berat CaCO3 : 200 gram
Berat methyl orange ( MO ) : 1,5 gram
Volume larutan :6 Liter
Tekanan Pompa :2 Kg/Cm2
Waktu bongkar pasang alat :6 menit
Jumlah filter plate :5 buah
Jumlah filter frame :4 buah
Jumlah filter cloth :8 buah
Diameter dalam frame : 13 Cm
Waktu filtrasi : 143 detik
Waktu pencucian : 115 detik
Tabel 1. Data volume filtrat dengan kecepatan filtrasi
No Volume filtrasi (ml) Waktu (detik) t V t/V
1 500 5 5 500 0,01
2 1000 10 5 500 0,01
3 1500 18 8 500 0,016
4 2000 27 9 500 0,018
5 2500 36 9 500 0,018
6 3000 47 11 500 0,022
7 3500 58 11 500 0,022
8 4000 69 11 500 0,022
9 4500 77 8 500 0,016
10 5000 90 13 500 0,206
11 5500 109 19 500 0,038
12 6000 143 34 50 0,068

10
Tabel 2. Data volume air cucian dengan konsentrasi air cucian

Volume air cucian Konsentrasi air


No Waktu (detik) Absorbansi
(ml) cucian (ppm)
1 500 10 1,498 1,877
2 1000 13 1,368 1,714
3 1500 15 1,296 0,016
4 2000 18 1,290 0,018
5 2500 21 1,236 0,018
6 3000 25 1,14 0,022
7 3500 37 1,094 0,022
8 4000 61 1,082 0,022
9 4500 84 1,077 0,016
10 5000 100 1,072 0,206
11 5500 109 1,051 0,038
12 6000 116 1,047 0,068

III.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh hasil hubungan antara
volume filtrasi dan kecepatan filtrasi adalah berbanding terbalik, semakin besar
volume filtrat maka kecepatan filtrasi semakin menurun. Penurunan kecepatan
filtrasi ini disebabkan oleh cake yang semakin tebal pada bagian filter dan akan
menutup pori-pori pada cloth sehingga menurunkan atau memperlambat kecepatan
filtrasi.
Pada percobaan juga dilakukan pengukuran nilai absorbansi untuk setiap 500
ml air pencuci dan didapat nilai absorbansi yang semakin menurun. Data ini
menunjukan bahwa semakin besar volume air cucian maka konsentrasi air cucian
akan semakin menurun. Pada pengukuran terakhir nilai absorbansi semakin
mendekati nol yang menunjukan bahwa cake semakin bersih atau jernih.

11
Persen kesalahan yang cukup tinggi didapat karena beberapa sebab,
diantaranya adalah kurang rapatnya pemasangan filter sehingga filtrasi yang
dilakukan tidak maksimal, keterlambatan saat menghitung waktu filtrasi sehingga
data tidak akurat dan kesalahan dalam pembukaan kran, sehingga tidak keluar
melewati filter dan pada akhirnya perlu diulang.
Pada percobaan filtrasi ini, juga didapat nilai konstanta filtrasi (Cv) yang
dipengaruhi oleh besarnya tekanan dan luas plate dan frame, lalu nilai volume
ekivalen (Ve), waktu pencucian, waktu filtrasi, nilai volume optimum, dan waktu
optimum (topt).

12
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
1. Semakin lama waktu filtrasi, maka kecepatan filtrasi akan semakin menurun
karena adanya cake yang semakin tebal sehingga menutup pori-pori filter
cloth dan menghambat laju aliran.
2. Hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi dinyatakan dengan
persamaan garis : y = 6,7272.10-6 x + 1,969.10-3 dengan persen kesalahan
rata-rata : 27,46 %
3. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian dinyatakan
dengan persamaan garis : y = 1,801847451e(-0,0000617217x) dengan persen
kesalahan rata-rata : 3,608832 %
4. Harga-harga :
Konstanta filtrasi (Cv) = 1894,38 gr/cm3
Volume Ekivalen (Ve) = 292,692 cm3
Volume Optimum (Vopt) = 6000,01 cm3
Waktu Pencucian (tw) = 253,993 detik
Waktu Filtrasi (tf) = 132,904 detik
Waktu Optimum (topt) = 138,892 detik
Waktu siklus (ts) = 746,897 detik

IV.2 Kritik dan Saran


Pada praktikum selanjutnya diharapkan praktikan yang akan praktikum untuk
lebih cermat dalam memasang filter, serta teliti dalam menghitung waktu filtrasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G. 1978. Unit Operation, 3th ed. New York : John Willey and Sons, Inc.

McCabe, Smith. 1980. Operasi Teknik Kimia, jilid 2. Jakarta : Erlangga

Perry, R.A, 1973. Chemical Engineering Hand Book. 6th ed. New York : Mc. Graw

Hill Book Company.

14
LAMPIRAN

Hasil Perhitungan
1. Menentukan hubungan antara kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3. Data kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi


Volume
Waktu t/V
No. Filtrasi t V x2 xy
(detik) (y)
(x)
1 500 10 5 500 0,01 250000 5
2 1000 13 5 500 0,01 1000000 10
3 1500 15 8 500 0,016 2250000 24
4 2000 18 9 500 0,018 4000000 36
5 2500 21 9 500 0,018 6250000 45
6 3000 25 11 500 0,022 9000000 66
7 3500 37 11 500 0,022 12250000 77
8 4000 61 11 500 0,022 16000000 88
9 4500 84 8 500 0,016 20250000 72
10 5000 100 13 500 0,026 25000000 130
11 5500 109 19 500 0,038 30250000 209
12 6000 116 34 500 0,068 36000000 408
39000 0,286 162500000 1170

Menentukan persamaan garis dengan pendekatan least square:


y = ax + b
y = x. a + n. b
x. y = x 2 + x. b

0,286 = 39000a + 12b 3250


1170 = 162500000a + 39000b 1

15
929,5 = 126750000a + 39000b
1170 = 162500000a + 39000b
240,5 = 35750000a
a = 6,72727 x 10-6

0,286 = 39000(6,72727106 ) + 12b


b = 1,969103
Sehingga persamaan menjadi : y = 6,72727106 x + 1,969103
y = 6,72727106 (500)+ 1,969103
y = 0,005333
Maka dapat menghitung persentase (%) kesalahan:
y data y hitung
% kesalahan = | |100%
y data
0,01 0,005333
% kesalahan = | | 100%
0,01
= 46,67%
Dengan cara yang sama, maka didapat data sebagai berikut
Tabel 4. Data y data, y hitung dan persentase (%) kesalahan
No. x y data y hitung % kesalahan
1 500 0,01 0,00533 46,67
2 1000 0,01 0,008696 13,03
3 1500 0,016 0,012059 24,62
4 2000 0,018 0,01542 14,31
5 2500 0,018 0,01878 4,37
6 3000 0,022 0,0221 0,68
7 3500 0,022 0,02551 15,97
8 4000 0,022 0,02887 31,26
9 4500 0,016 0,03224 101,5
10 5000 0,026 0,03560 36,94
11 5500 0,038 0,038956 2,54
12 6000 0,068 0,04233 37,7

16
329,5
% kesalahan rata rata = = 27,46 %
12

Dari persamaan y = 6,72727106 x + 1,969103 dapat dibuat grafik


hubungan antara kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi sebagai berikut:

0,08
0,07
0,06
0,05
dt/dv

0,04
Y Data
0,03
0,02 Linear (Y Data)
0,01
0 y = 7E-06x + 0,002
0 2000 4000 6000 8000 R = 0,5905
Volume filtrasi (ml)

Gambar 5. Hubungan volume filtrasi dengan dt/dv

2. Menentukan harga Cv, Ve, tw, tf, Vopt, dan topt.


Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data:
Diameter dalam frame = 13 cm
Jumlah filter frame =4 buah
Tekanan pompa (-Pc) =2 kg/cm2 = 2000 gr/cm2
1
Luas (A) = 4 D2 . n
1
= 4 (3,14)(13cm)2 . 4

= 530,66 cm2
a. Menentukan harga Cv
a. A2 (Pc)
Cv =
2
gr
(6,72727106 )(530,66cm2 )2 (2000 )
= cm2
2
2
= 1894,38 gr/cm

17
b. Menentukan harga Ve
b. A2 (Pc)
Ve =
2. Cv
gr
(1,969103 )(530,66cm2 )2 (2000 )
= cm2
2(1894,38 gr/cm2 )
= 292,692 cm3

c. Menentukan harga waktu pencucian (tw)


Vf = 6000 ml
Vw = 6000 ml
2. Cv. Vw (Vf + Ve )
tw =
A2 (Pc)

2(1894,38)(6000)(6000 + 292,692)
=
(530,66)2 (2000)
= 253,993 detik

d. Menentukan waktu filtrasi (tf)


( 2 + 2. . )
=
2 ()
1894,38(60002 + 2(6000)(292,69))
=
530,662 (2000)
= 132,904

e. Menentukan harga waktu siklus (tsiklus)


tsiklus = tf + tw + tp
= (132,904+253,993+360)detik
= 746,897 detik

f. Menentukan harga Volume optimum (Vopt)


tp= 6 menit = 360 detik

18
.2 () 1
= [ (2+1)
]2 . . . (1)

Mencari harga (2k+1)


(2 + 1)
2 =
2 ()
360 1894,38(2 + 1)
=
(6000)2 530,662 (2000)
2 + 1 = 2,973

Nilai (2k+1) disubstitusikan ke persamaan (1) sehingga:


1
(360)(530,66)2 (2000) 2
=[ ]
(2,973)(1894,38)
= 6000,01 3

g. Menentukan harga waktu optimum (t opt)


Cv
t opt = [V 2 + Vopt . Ve + 2(Vopt + Vw + Ve. Vw ) + t p ]
A2 (Pc) opt
1894,38
= [6000,012 + 6000,01(292,692)
530,662 (2000)
+ 2(6000,01 + 6000 + (292,692)(6000)) + 360]
= 138,892

19
3. Menentukan hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian
Tabel 5. Data absorbansi pada berbagai nilai konsentrasi yang diukur pada
panjang gelombang 415 nm :
Absorbansi
Konsentrasi (ppm)
(= 415 )
0,1 0,034
0,2 0,098
0,3 0,17
0,4 0,254
0,5 0,358
0,6 0,493
0,7 0,594
0,8 0,687
0,9 0,723
1 0,806

Dari data pada tabel di atas dapat dibuat garis sebagai berikut :

0,9
0,8
0,7
0,6
Absorbansi

0,5 Y Absorbansi
0,4
0,3 Linear (Y
0,2 Absorbansi)
0,1
0
0 0,5 1 1,5
Konsentrasi

Gambar 6. Hubungan antara konsentrasi dan absorbansi

Dari grafik diperoleh garis linier y = 0,798 x, dimana y= absorbansi dan x =


konsentrasi

20
Dengan menggunakan persamaan garis linier y = 0,798 x, dapat dicari
besarnya konsentrasi pada data nilai absorbansi yang diperoleh :
Untuk sample 1 dengan nilai absorbansi y = 1,498
y = 0,798 x
1,498 = 0,798 x
x = 1,877
Pada absorbansi = 1,498, konsentrasi = 1,877

Dengan cara yang sama, diperoleh data sebagai berikut :


Tabel 6. Data volume air cucian , absorbansi dan konsentrasi
Volum
e air Absorbans Konsentras
No x2 ln y x ln y
cucian i i (y)
(x)
1 500 1,498 1,877 250000 0,629 314,88

2 1000 1,308 1,714 1000000 0,538 538,99

3 1500 1,296 1,624 2250000 0,484 727,39

4 2000 1,250 1,566 4000000 0,448 897,58

5 2500 1,236 1,548 6250000 0,437 1093,81

6 3000 1,14 1,428 9000000 0,356 1070,02

7 3500 1,094 1,370 12250000 0,315 1104,20

8 4000 1,082 1,355 16000000 0,304 1217,83

9 4500 1,077 1,349 20250000 0,299 1349,23

10 5000 1,072 1,343 25000000 0,295 1475,86

11 5500 1,051 1,317 30250000 0,275 1514,63

12 6000 1,047 1,312 36000000 0,271 1629,45

39000 17,808 162500000 4,658 12933,91

21
Menentukan persamaan garis dengan pendekatan persamaan:
ln = ln +
ln = ln + 2
Diperoleh nilai a dan b sehingga persamaan menjadi =
4,658 = 12 ln + 39000 x 39000
12933,91 = 39000 ln + 162500000 x 12

181685,6 = 468000 ln + 1521000000


155206,9 = 468000 ln + 19500000
26478,7 = 429000000
= 0,00006172

4,658 = 12 ln + 39000 (0,00006172)


ln = 0,5888125
= 1,8018

Sehingga didapat persamaan : = 1,8018 (0,00006172) menggunakan


persamaan = 1,8018 (0,00006172) untuk menghitung y hitung dan %
kesalahan

Untuk sampel 1 dengan x = volume air cucian = 500


= 1,8018 (0,00006172.500)
= 1,74709
y data y hitung
% kesalahan = | |100%
y data
1,8771 1,74709
% kesalahan = | | 100%
1,8771
= 6,93 %

Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut :

22
Tabel 7. Data y data, y hitung dan % kesalahan
No x y data y hitung % kesalahan
1 500 1,877 1,747 6,930

2 1000 1,714 1,693 1,183

3 1500 1,624 1,642 1,136

4 2000 1,566 1,592 1,671

5 2500 1,548 1,544 0,301

6 3000 1,428 1,497 4,809

7 3500 1,370 1,451 5,897

8 4000 1,355 1,407 3,817

9 4500 1,349 1,364 1,129

10 5000 1,343 1,323 1,485

11 5500 1,317 1,283 2,570

12 6000 1,312 1,244 5,170


36,106
36,106
% kesalahan rata rata = = 3,008 %
12
Dari persamaan = 1,8018 (0,00006172) dapat dibuat grafik hubungan
antara kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi, sebagai berikut :

2
1,8
Konsentrasi AIr Cucian

1,6
1,4
1,2
1
0,8 Y Data
0,6 Expon. (Y Data)
0,4
y = 1,8018e-6E-05x
0,2
R = 0,8922
0
0 2000 4000 6000 8000
Volume Air Cucian (ml)

Gambar 7. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian

23

Anda mungkin juga menyukai