DISUSUN OLEH
SYAHADAN MAULANA AKBAR 121150067
APRIN PRATAMA LUBIS 121150072
FAKHURRAHMAN BENNY S. 121150092
DISUSUN OLEH
SYAHADAN MAULANA AKBAR 121150067
APRIN PRATAMA LUBIS 121150072
FAKHURRAHMAN BENNY S. 121150092
Nurlita Primasari
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayat, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Pemisahan Mekanik dan Transportasi Bahan dengan judul Filtrasi
dengan lancar tanpa suatu halangan apapun. Laporan ini disusun untuk memenuhi
syarat Praktikum Pemisahan Mekanik dan Transportasi Bahan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Danang Jaya, M.T. selaku kepala laboratorium.
2. Nurlita Primasari selaku asisten pembimbing.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan.
4. Rekan-rekan sesama praktikan atas kerja samanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sebagai evaluasi untuk kegiatan mendatang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMBANG
vii
INTISARI
Filtrasi merupakan operasi dimana campuran heterogen dari fluida partikel-partikel padat
dapat dipisahkan oleh media penyaring dimana fluidanya diteruskan sedang partikel-partikel
padatannya tertahan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara volume
filtrasi dengan kecepatan filtrasi, hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian,
dan menentukan nilai volume ekivalen (Ve), konstanta filtrasi (Cv), volume optimum (Vopt), dan
waktu optimum (topt).
Sebelum proses filtrasi dimulai, dilakukan uji kebocoran terlebih dahulu, kemudian
campuran diaduk dengan pengaduk listrik dalam tangki suspensi dan dialirkan melalui filter. Setiap
volume 500 ml filtrat yang keluar dicatat waktunya. Setelah filtrasi selesai dilanjutkan dengan
pencucian menggunakan air, dan setiap kelipatan 500 ml air cucian yang keluar diambil sampelnya
dalam tabung reaksi dan dicatat waktunya. Sampel diamati absorbansinya dengan menggunakan
spektrometer dan dicari konsentrasinya dengan menggunakan grafik standard absorbansi vs
konsentrasi.
Dari hasil percobaan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara volume
filtrate dengan kecepatan filtrasi dinyatakan dengan persamaan garis dengan persen kesalahan rata-
rata sebesar 27,46 %. Sedangkan hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian
dinyatakan dengan persamaan garis dengan persen kesalahan rata-rata sebesar 3,008 %. Nilai
konstanta filtrasi (Cv) sebesar 1894,38 g/cm2, volume ekivalen (Ve) sebesar 292,692 cm3, volume
optimum (Vopt) sebesar 6000,01 cm3, waktu optimum (topt) sebesar 138,892 detik.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.3 Tinjauan Pustaka
Filtrasi adalah proses dimana suatu campuran heterogen antara padatan dan
cairan dari suatu larutan yang dipisahkan oleh suatu filter, dimana cairannya akan
terus mengalir melewati medium porous, tetapi padatannya tertahan. Medium
porous ini adalah cake yang dibentuk oleh padatannya sendiri yang terkumpul
karena tertahan oleh filter medium primer (kain penyaring). Fluidanya mungkin
berupa zat cair atau gas. (Brown, 1987)
Jenis-jenis alat filtrasi
1. Horizontal Plate Filter
Biasanya digunakan dalam industri kecil, filter jenis ini digunakan
untuk kapasitas filtrasi yang kecil. Filtrasi terjadi pada bagian atas setiap
pelat yaitu bagian bawah cake. Cake yang terbentuk akan terakumulasi pada
filter. Untuk mengambil cake yang terbentuk, dilakukan dengan
membongkar badan filter. Penambahan lubang dapat dilakukan bila dirasa
laju pengeluaran cairan kurang lancar.
2
sangat rendah.cairan tertarik melalui filter karena perbedaan tekanan,
sedangkan padatan akan tertinggal diluar permukaan drum membentuk
cake. Pengambilan cake dilakukan dengan memasang pisau yang
ditempelkan pada dinding luar drum.
3
medium filter yang disebut dengan filter cloth. Umpan masuk kedalam masing-
masing komponen itu dengan tekanan, cairannya akan melalui cloth dan keluar pipa
pengeluran meninggalkan padatan didalam ruang tersebut.
Filter berdasarkan tekanan dibagi menjadi 3 macam :
1. Filter yang beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan
atmosfer disebelah hulu medium filter.
2. Filter yang beroperasi pada tekanan atmosfer sebelah hulu.
3. Filter yang beroperasi disebelah hilir.
Medium filter pada setiap filtrasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan
filtrat yang cukup bening.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan baik secara kimia maupun fisika dalam kondisi proses.
4. Harus memungkinkan penumpukan ampas/cake secara total dan bersih.
5. Pengadaan alat dan proses tidak terlalu mahal. (Mc Cabe, 1993)
Untuk pencucian bahan terlarut yang terperangkap di dalam ampas filter
(cake) dapat digunakan pelarut yang dapat tercampur dengan filtrat itu. Sebagai
bahan pencuci yang paling lazim digunakan adalah air. (Mc Cabe, 1993)
Proses yang digunakan dalam percobaan ini adalah filtrasi secara batch.
Dalam filtrasi yang bekerja secara batch perlu diamati ketebalan cake yang
terbentuk, karena bila cake yang terbentuk sudah terlalu banyak, filtrasi harus
dihentukan untuk membuang cake-nya, sehingga waktu lebih efisien.
Pada pencucian, pekerjaan dianggap selesai bila air cucian yang keluar
sejernih mungkin atau tidak berubah warnanya. Untuk analisa air cucian diukur
absorbansinya dengan menggunakan spektrometer, selanjutnya konsentrasi didapat
dengan cara memplotkan nilai absorbansinya tadi pada grafik standard absorbansi
vs konsentrasi air cucian.
4
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
5
Keterangan Gambar:
1. Tangki penampung air cucian
2. Tangki penampung suspensi CaCO3
3. Pengaduk listrik
4. a. Kran tangki air cucian e. Kran pembuangan
b. Kran tangki suspensi f. Kran penampung filtrat
c. Kran pompa g. Kran ke filter
d. Kran bypass
5. Pompa
6. Manometer
7. Volumemeter
8. Tangki Penampung Filtrat
9. Filter plate
10. Filter cloth
11. Filter frame
6
pencucian, mengkonversi absorbansi dan transmitansi menjadi konsentrasi dengan
grafik standar.
b. Proses Pencucian
Mengisi tangki 1 dengan air, menutup kran 4b dan membuka kran 4a,
sedangkan posisi kran yang lain tetap. Menghidupkan pompa menampung air dalam
tabung reaksi setiap kelipatan tertentu yang keluar dari lubang filter frame dan
mencatat waktunya. Mematikan pompa setelah air cucian habis. Mengukur
absorbansi sampel air cucian dengan menggunakan spektrometer sampe nilai
absorbansi konstan.
Memasang rangkaian alat filter plate, frame, dan cloth serta mencatat waktu
7
b. Proses Pencucian
Mengisi tangki 1 dengan air, menutup kran 4b dan membuka kran 4a
Menghidupkan pompa
Menampung air dalam tabung reaksi setiap kelipatan tertentu air yang
keluar dari lubang filter frame dan mencatat waktunya
A 2 . Pc .a
Cv
2
3. Menentukan volume ekivalen (Ve) dengan menggunakan intercept (b) dari
persamaan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.
2.Cv
intercept b .Ve
A . Pc
2
A 2 . Pc .b
Ve
2.Cv
8
4. Menentukan waktu pencucian (tw).
2.Cv.Vw.Vf Ve
tw
A 2 . Pc
tf
Cv. Vf 2 2.Vf .Ve
A 2 . Pc
6. Menentukan waktu siklus (t siklus).
t silkus = tf + tw + tp
7. Menentukan volume optimum (Vopt).
tp. A 2 . Pc
1
2
Vopt
2 K 1.Cv
8. Menentukan waktu optimum (t opt).
topt
Cv
A . Pc
2
2
. Vopt 2.Vopt.Ve 2.Vopt.Vw Ve.Vw tp
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
Tabel 2. Data volume air cucian dengan konsentrasi air cucian
III.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh hasil hubungan antara
volume filtrasi dan kecepatan filtrasi adalah berbanding terbalik, semakin besar
volume filtrat maka kecepatan filtrasi semakin menurun. Penurunan kecepatan
filtrasi ini disebabkan oleh cake yang semakin tebal pada bagian filter dan akan
menutup pori-pori pada cloth sehingga menurunkan atau memperlambat kecepatan
filtrasi.
Pada percobaan juga dilakukan pengukuran nilai absorbansi untuk setiap 500
ml air pencuci dan didapat nilai absorbansi yang semakin menurun. Data ini
menunjukan bahwa semakin besar volume air cucian maka konsentrasi air cucian
akan semakin menurun. Pada pengukuran terakhir nilai absorbansi semakin
mendekati nol yang menunjukan bahwa cake semakin bersih atau jernih.
11
Persen kesalahan yang cukup tinggi didapat karena beberapa sebab,
diantaranya adalah kurang rapatnya pemasangan filter sehingga filtrasi yang
dilakukan tidak maksimal, keterlambatan saat menghitung waktu filtrasi sehingga
data tidak akurat dan kesalahan dalam pembukaan kran, sehingga tidak keluar
melewati filter dan pada akhirnya perlu diulang.
Pada percobaan filtrasi ini, juga didapat nilai konstanta filtrasi (Cv) yang
dipengaruhi oleh besarnya tekanan dan luas plate dan frame, lalu nilai volume
ekivalen (Ve), waktu pencucian, waktu filtrasi, nilai volume optimum, dan waktu
optimum (topt).
12
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Semakin lama waktu filtrasi, maka kecepatan filtrasi akan semakin menurun
karena adanya cake yang semakin tebal sehingga menutup pori-pori filter
cloth dan menghambat laju aliran.
2. Hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi dinyatakan dengan
persamaan garis : y = 6,7272.10-6 x + 1,969.10-3 dengan persen kesalahan
rata-rata : 27,46 %
3. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian dinyatakan
dengan persamaan garis : y = 1,801847451e(-0,0000617217x) dengan persen
kesalahan rata-rata : 3,608832 %
4. Harga-harga :
Konstanta filtrasi (Cv) = 1894,38 gr/cm3
Volume Ekivalen (Ve) = 292,692 cm3
Volume Optimum (Vopt) = 6000,01 cm3
Waktu Pencucian (tw) = 253,993 detik
Waktu Filtrasi (tf) = 132,904 detik
Waktu Optimum (topt) = 138,892 detik
Waktu siklus (ts) = 746,897 detik
13
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G. 1978. Unit Operation, 3th ed. New York : John Willey and Sons, Inc.
Perry, R.A, 1973. Chemical Engineering Hand Book. 6th ed. New York : Mc. Graw
14
LAMPIRAN
Hasil Perhitungan
1. Menentukan hubungan antara kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
15
929,5 = 126750000a + 39000b
1170 = 162500000a + 39000b
240,5 = 35750000a
a = 6,72727 x 10-6
16
329,5
% kesalahan rata rata = = 27,46 %
12
0,08
0,07
0,06
0,05
dt/dv
0,04
Y Data
0,03
0,02 Linear (Y Data)
0,01
0 y = 7E-06x + 0,002
0 2000 4000 6000 8000 R = 0,5905
Volume filtrasi (ml)
= 530,66 cm2
a. Menentukan harga Cv
a. A2 (Pc)
Cv =
2
gr
(6,72727106 )(530,66cm2 )2 (2000 )
= cm2
2
2
= 1894,38 gr/cm
17
b. Menentukan harga Ve
b. A2 (Pc)
Ve =
2. Cv
gr
(1,969103 )(530,66cm2 )2 (2000 )
= cm2
2(1894,38 gr/cm2 )
= 292,692 cm3
2(1894,38)(6000)(6000 + 292,692)
=
(530,66)2 (2000)
= 253,993 detik
18
.2 () 1
= [ (2+1)
]2 . . . (1)
19
3. Menentukan hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian
Tabel 5. Data absorbansi pada berbagai nilai konsentrasi yang diukur pada
panjang gelombang 415 nm :
Absorbansi
Konsentrasi (ppm)
(= 415 )
0,1 0,034
0,2 0,098
0,3 0,17
0,4 0,254
0,5 0,358
0,6 0,493
0,7 0,594
0,8 0,687
0,9 0,723
1 0,806
Dari data pada tabel di atas dapat dibuat garis sebagai berikut :
0,9
0,8
0,7
0,6
Absorbansi
0,5 Y Absorbansi
0,4
0,3 Linear (Y
0,2 Absorbansi)
0,1
0
0 0,5 1 1,5
Konsentrasi
20
Dengan menggunakan persamaan garis linier y = 0,798 x, dapat dicari
besarnya konsentrasi pada data nilai absorbansi yang diperoleh :
Untuk sample 1 dengan nilai absorbansi y = 1,498
y = 0,798 x
1,498 = 0,798 x
x = 1,877
Pada absorbansi = 1,498, konsentrasi = 1,877
21
Menentukan persamaan garis dengan pendekatan persamaan:
ln = ln +
ln = ln + 2
Diperoleh nilai a dan b sehingga persamaan menjadi =
4,658 = 12 ln + 39000 x 39000
12933,91 = 39000 ln + 162500000 x 12
22
Tabel 7. Data y data, y hitung dan % kesalahan
No x y data y hitung % kesalahan
1 500 1,877 1,747 6,930
2
1,8
Konsentrasi AIr Cucian
1,6
1,4
1,2
1
0,8 Y Data
0,6 Expon. (Y Data)
0,4
y = 1,8018e-6E-05x
0,2
R = 0,8922
0
0 2000 4000 6000 8000
Volume Air Cucian (ml)
Gambar 7. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian
23