KELOMPOK I
KELAS B
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sunarno. M.T.
NIP. 19720817 199803 1 002
i
LEMBAR PENUGASAN
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2023/2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRATIKUM
INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA I
FILTER PRESS
Kelompok I
Diana Eka Putri 2107112374
Rendi 2107112366
Widyatul Afifah 2107112378
Catatan Tambahan:
iii
ABSTRAK
Filtrasi adalah operasi pemisahan campuran yang heterogen antara fluida dan
partikel-partikel padatan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan
partikel padatan, dengan cara melewatkan fluida melalui suatu media penyaring
yang dapat menahan zat padat. Filter press adalah perangkat mekanis yang
digunakan untuk memisahkan padatan dari suatu campuran liquid. Prinsip kerja
filter press didasarkan pada proses pemisahan fisik yang menggunakan tekanan
mekanis untuk melewatkan filtrat melalui media filtrasi, seperti selembar kain atau
bahan filter lainnya. Proses filter press menghasilkan pemisahan antara padatan dan
cairan. Padatan yang tertahan pada filter disebut cake sementara cairan yang
melewati medium filter disebut filtrat. Tujuan praktikum filter press untuk
mengetahui cara memisahkan partikel padat (CaCO3) dari fluida cair dengan
memakai media berpori, mengetahui prinsip kerja dari alat filtrasi plate and frame
filter press, menghitung nilai tahanan medium (Rm), tahanan padatan tersaring
(Rc), tahanan total (R), tahanan spesifik (α), konstanta tahanan padatan (α0), dan
koefisien kompresibilitas (s). Metode yang digunakan adalah plate and frame filter
press, dimana fluida akan mengalir melewati frame dan plate dan padatan akan
tertahan pada plate. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, di dapat
hubungan dt/dV di gambarkan dengan persamaan linear yaitu y = -80.000.000x +
40.376, nilai Kp = -160.000.000, dan nilai B = 40. 376, nilai Rc = 9,082 × 1013
𝑚−1, nilai Rm = 0,09792 × 1013, dan nilai dV/dt = 2,646 × 10−7 m3/s.
Kata Kunci: Cake, Filter, Filtrasi, Plate and Frame
ABSTRACT
Filtration is the operation of separating a heterogeneous mixture of fluid and solid
particles by a filter media that passes fluid but retains solid particles, by passing
the fluid through a filter media that can retain solid substances. A filter press is a
mechanical device used to separate solids from a liquid mixture. The working
principle of a filter press is based on a physical separation process that uses
mechanical pressure to pass the filtrate through a filtration medium, such as a
piece of cloth or other filter material. This process results in the separation of
solids and liquids. The solids retained on the filter are called cake while the liquid
that passes through the filter medium is called filtrate. The aim of the filter press
practicum is to find out how to separate solid particles (CaCO3) from liquid fluids
using porous media, to know the working principle of the plate and frame filter
press filtration tool, to calculate the value of medium resistance (Rm), filtered
solids resistance (Rc), total resistance (R), specific resistance (α), solid resistance
constant (α0), and compressibility coefficient (s). The method used is a plate and
frame filter press, where fluid will flow through the frame and plate and solids will
be retained on the plate. Based on the experiments that have been carried out, it
can be seen that the dt/dV relationship can be described using a linear equation,
namely y = -80.000.000x + 40.376, Kp = -160,000,000, and B = 40,376, Rc=
9,082 × 1013 𝑚−1, Rm = 0,09792 × 1013, and dV/dt = 2,646 × 10−7 m3/s.
Keywords: Cake, Filter, Filtration, Plate and Frame
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metode Fluted Filters ................................................................. 5
Gambar 2.2 Rotary Drum Vacum Filter ........................................................ 6
Gambar 2.3 Centrifugal Filters ...................................................................... 7
Gambar 2.4 Plate and Frame Filter Press ..................................................... 7
Gambar 2.5 Cara Kerja Alat Filter Press ....................................................... 10
Gambar 2.6 Struktur Kimia Akuades ............................................................ 14
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Filter Press ....................................................... 17
Gambar 4.1 Grafik Hubungan dt/dV terhadap V ........................................... 23
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
sehingga slurry memenuhi frame. Filtrat mengalir melalui kain saring dan padatan
menumpuk dalam bentuk cake pada kain filtrat mengalir antara kain saring dan
plate melalui saluran keluar. Plate and rame filter press biasanya digunakan di
industri makanan, misalnya industri minyak. Keuntungan dari plate and frame
filter press yaitu pekerjaannya mudah hanya memerlukan tenaga terlatih biasa
karena pengoperasian alat yang sederhana, dapat langsung melihat hasil
penyaringan, dapat digunakan pada tekanan tinggi, dan penambahan kapasitas
cukup mudah (Cindy, 2019).
Percobaan dengan alat filter press dilakukan untuk memahami proses
pemisahan campuran CaCO3 dan air melalui metode filtrasi. Alat filter press
digunakan untuk mendapatkan filtrat bebas padatan dan padatan yang tersaring
bebas dari larutan, serta bertujuan untuk mengamati pegaruh volume dan laju alir
pada filtrat yang dihasilkan.
2.1 Filtrasi
Filtrasi adalah operasi pemisahan campuran yang heterogen antara fluida
dan partikel-partikel padatan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi
menahan partikel padatan, dengan cara melewatkan fluida melalui suatu media
penyaring yang dapat menahan zat padat. Filtrasi adalah metode pemisahan fisik,
yang dipakai dalam memisahkan antara cairan (larutan) serta padatan. Cairan yang
telah diproses filtrasi atau penyaringan disebut dengan filtrat, sedangkan untuk
padatan yang tertumpuk di penyaring disebut dengan residu. Residu ada kalanya
residu menjadi produk yang diinginkan (Ma’ruf dkk., 2021).
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang
melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
1. Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
2. Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
3. Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada
cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan
gaya sentrifugal. Penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik
daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran
cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair (Parahita,
2018).
1. Klasifikasi Penyaringan
Penyaringan dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaringan cake,
penyaringan penjernihan (clarifying), dan penyaringan aliran silang (crossflow).
Penyaringan cake, memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu
lumpur. Penyaringan umumnya dilengkapi peralatan untuk membersihkan cake
dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang.
3
4
c. Dekantasi
Filtrasi gravitasi dapat dilakukan dengan cara dekantasi. Metode dekantasi
sangat sederhana, yaitu menuangkan cairan dengan hati-hati ke dalam tabung
yang berbeda dan meninggalkan padatan dalam tabung sebelumnya.
2. Batch leaf filter
Batch leaf filter (filter daun) hampir sama dengan plate and frame,
dibagian dalamnya cake disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar
melalui saluran dari saringan pembuangan air pada daun yang berada di antara
cake. Filter tertutup dan valve masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke
selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas
bagian belakang. Valve dibiarkan terbuka, maka valve akan membatasi aliran
berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan
sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter dan untuk
menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai
ketebalan yang diinginkan tercapai (Laksana dkk., 2022).
6
4. Centrifugal filters
Pemisahan sentrifugal terdiri dari dua jenis, yaitu menggunakan filtrasi
dan pemisahan aktif dengan sedimentasi. Sentrifugal filtrasi terdiri dari
centrifugal bowl yang berputar, berbentuk silinder atau kerucut, yang ujung
terbukanya mengeluarkan padatan yang terpisah. Centrifugal bowl berada di
ujung lain poros penggerak, berasal dari motor berkecepatan variabel atau
variabel. Permukaan centrifugal bowl terbuat dari bahan penyaring berpori yaitu
kawat anyaman, lembaran berlubang atau jaring kawat yang dilas, dengan serat
melewati keranjang dari dalam keluar casing sekitarnya, meninggalkan padatan di
belakang seperti cake pada media filter. Centrifugal filters disajikan pada Gambar
2.3 (Cindy, 2019).
7
filter maka akan semakin baik hasil kualitas penyaringannya karena semakin besar
daya penyerapan oleh media filter tersebut.
6. Lamanya pemakaian media filter
Media filter yang terus menerus digunakan akan terjadi penurunan hasil
kualitas penyaringannya, karena filter yang digunakan telah mengalami
penyumbatan atau jenuh, oleh karena itu media filter perlu dilakukan pencucian
terlebih dahulu agar dapat digunakan kembali dalam proses filtrasi.
mungkin disebabkan kain saring rusak atau sebab lainnya. Cara Kerja Alat Filter
Press disajikan pada Gambar 2.5 (Geankoplis, 1983).
Gambar 2.5 Cara Kerja Alat Filter Press (Yulifianti dkk, 2019)
Filtrasi dengan press filter horizontal, suspensi masuk pada bagian kepala
melalui saluran yang terbentuk oleh lubang di bagian atas plate. Filter prees plate
and frame, suspensi mengalir melalui bingkai, sedangkan pada filter press kamar,
suspensi mengalir di antara plat yang masuk ke dalam ruang filtrasi yang
sesungguhnya. Filtrat menerobos kedua sisi kain filter, kemudian mengalir ke
belakang kain filter sepanjang alur plat turun ke dalam saluran, saluran terbentuk
dari lubang pada plat. Filtrat pada sistem tertutup keluar di bagian kepala,
sedangkan pada sistem terbuka filtrat mengalir dari masing-masing plat melalui
sebuah kran atau selang ke dalam saluran terbuka yang terletak di luar alat press.
Cara kerja sistem tertutup maupun sistem terbuka dapat diterapkan pada alat yang
sama dengan memasang saluran pembuangan khusus dan kran bercabang tiga
(Geankoplis, 1993).
Keuntungan dari plate and frame filter press yaitu pengoperasian alat yang
sederhana, dapat langsung melihat hasil penyaringan yaitu keruh atau jernih, dapat
digunakan pada tekanan tinggi, penambahan kapasitas mudah cukup dengan
menambah jumlah plate and frame tanpa menambah unit filter press, dapat
digunakan untuk penyaringan larutan yang mempunyai viskositas tinggi, dan
dapat digunakan untuk penyaringan larutan yang mengandung kadar koloid
(kotoran) relatif rendah. Kerugian dari plate and frame filter press adalah
kemungkinan bocor dan operasinya tidak kontinyu. Kerugian lainnya adalah
tenaga kerja yang dibutuhkan banyak karena dibutuhkan untuk membongkar dan
memasang filter. (Cheremisinoff, 2002).
11
Menurut Brown [1978], dalam filtrasi dikenal ada dua macam filter, yaitu:
1. Filter medium primer
Filter medium primer berupa kain saring atau kertas saring. Fungsi dari
filter medium primer untuk menghilangkan partikel yang lebih besar dari suatu
campuran. Filter medium primer memiliki bukaan atau pori-pori yang lebih besar
pada media filter, yang memungkinkan partikel yang lebih besar dapat
melewatinya sekaligus menjebak partikel yang lebih besar.
2. Filter medium sekunder
Filter medium sekunder adalah garis pertahanan terakhir dalam sistem
filtrasi. Filter medium sekunder dirancang untuk menghilangkan partikel yang
lebih kecil dari suatu campuran. Filter sekunder beroperasi pada tekanan yang
lebih tinggi dibandingkan filter primer. Filter medium sekunder memiliki media
filter yang lebih halus dengan bukaan atau pori-pori yang lebih kecil. Waktu
operasi filtrasi akan berpengaruh pada pembentukan cake, sehingga penekanan
cake terhadap filtrat yang melewati akan semakin besar. Pencucian bahan terlarut
yang terperangkap di dalam ampas filter (cake) dapat digunakan pelarut yang
dapat tercampur dengan filtrat itu. Medium filter pada setiap filtrasi harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring.
b. Menghasilkan filtrat yang cukup bening.
c. Tidak mudah tersumbat.
d. Harus tahan baik secara kimia maupun fisika dalam kondisi proses.
e. Harus memungkinkan penumpukan ampas cake secara total dan bersih.
f. Pengadaan alat dan proses tidak terlalu mahal.
2. Pakan ternak
Pengunaan kalsium karbonat dalam bidang perternakan adalah sebagai
sumber suplemen, antacid, dan sumber kalsium.
3. Konstruksi
Kalsium karbonat digunakan dalam industri kontruksi sebagai pengisi
bahan campuran pada proses permbuatan aspal, atap rumah, plester, dan
beton.
4. Lingkungan
Kalsium karbonat adalah sumber alkali alami yang digunakan untuk
mendesulfurisasi gas buang dalam pembangkit listrik, mendeasamifikasi
hutan, dan sungai yang asam, serta pengolahan air minum.
5. Pupuk
Kalsium karbonat dapat digunakan dalam pengolahan perkebunan
terutama dalam industri pupuk dan telah lama diakui sebagai bahan
tambahan untuk pembuatan pupuk.
6. Gelas dan Keramik
Kalsium karbonat adalah komponen penting dalam pembuatan gelas yaitu
yang memiliki kemurnian yang tinggi, warna yang konsisten dan sedikit
pengotor. Kalsium karbonat juga digunakan sebagai kontrol kiln dalam
industri keramik.
7. Cat dan Pelapis
Kalsium karbonat digunakan juga dalam industri bangunan khususnya
untuk bahan resin dan polimer, selain itu kalsium karbonat digunakan
sebagai bantuan untuk pigmentasi.
8. Kertas
Kalsium karbonat digunakan secara ekstensif dalam pembuatan kertas
yaitu sebagai filler, pigmen coating, kontrol keasaman, dan kecerahan.
2.6 Akuades
Air mempunyai rumus kimia H2O, adalah zat cair yang tidak mempunyai
rasa, bau, dan warna. Sifat dari air adalah hampir dapat digunakan untuk apa saja
terutama makhluk hidup, maka air adalah zat yang paling penting bagi semua
bentuk kehidupan (tumbuhan, hewan, dan manusia). Manusia sangat memerlukan
14
air untuk kehidupan sehari-hari baik untuk minum, memasak, mandi, mencuci,
dan lain-lain. Kualitas air yang baik sangat penting untuk kesehatan manusia dan
lingkungan. Air yang tercemar oleh berbagai zat berbahaya seperti bakteri, virus,
logam berat, bahan kimia beracun, dan partikel padat dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan serius. Proses filtrasi air sangat penting dalam
memastikan air yang aman dan bersih untuk konsumsi dan penggunaan lainnya
(Mulia, 2021). Struktur kimia pada akuades ditunjukkan pada Gambar 2.6 sebagai
berikut:
Air (akuades) adalah pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir
semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam
akuades mencakup berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus
fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan keton. Kelarutannya
disebabkan oleh kecenderungan molekul akuades untuk membentuk ikatan
hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehida
dan keton. Akuades juga dikenal sebagai pelarut universal (Fitriani, 2012). Sifat
fisika akuades disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Sifat Fisika Akuades
Parameter Keterangan
Berat molekul 18, 02 gr/mol
Titik lebur 0°C
Titik didih 100°C pada 1.013 hP
Massa jenis 1,00 gr/cm3 pada 20°C
Tekanan uap 23 hPa pada 20°C
(Sumber: Smartlab, 2021)
Menurut Smartlab (2021), akuades memiliki sifat kimia sebagai berikut:
1. Mempunyai pH netral pada 20oC.
2. Tidak diklasifikasikan mudah meledak.
3. Tidak dapat terbakar.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
15
16
18
19
Volume Debit
Waktu dV dt dt/dV
Filtrat Filtrat
(s) (m3) (s) (s/m3)
(mL) (mL/s)
5 240 48 0,00024 5 20833,33
5 280 56 0,00028 5 17857,14
5 250 50 0,00025 5 20000
5 230 46 0,00023 5 21739,13
5 420 84 0,00042 5 11904,76
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 240 48 0,00024 5 20833,33
5 400 80 0,0004 5 12500
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 220 44 0,00022 5 22727,27
5 290 58 0,00029 5 17241,38
5 250 50 0,00025 5 20000
5 200 40 0,0002 5 25000
5 250 50 0,00025 5 20000
5 300 60 0,0003 5 16666,66
5 270 54 0,00027 5 18518,51
5 260 52 0,00026 5 19230,77
5 310 62 0,00031 5 16129,03
5 240 48 0,00024 5 20833,33
5 350 70 0,00035 5 14285,71
5 350 70 0,00035 5 14285,71
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 260 52 0,00026 5 19230,77
5 280 56 0,00028 5 17857,14
5 200 40 0,0002 5 25000
5 250 50 0,00025 5 20000
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 280 56 0,00028 5 17857,14
5 310 62 0,00031 5 16129,03
5 270 54 0,00027 5 18518,51
5 250 50 0,00025 5 20000
5 260 52 0,00026 5 19230,77
5 280 56 0,00028 5 17857,14
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 240 48 0,00024 5 20833,33
5 200 40 0,0002 5 25000
5 310 62 0,00031 5 16129,03
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 290 58 0,00029 5 17241,38
5 290 58 0,00029 5 17241,38
5 260 52 0,00026 5 19230,77
20
Volume Debit
Waktu dV dt dt/dV
Filtrat Filtrat
(s) (m3) (s) (s/m3)
(mL) (mL/s)
5 250 50 0,00025 5 20000
5 240 48 0,00024 5 20833,33
5 250 50 0,00025 5 20000
5 260 52 0,00026 5 19230,77
5 270 54 0,00027 5 18518,51
5 280 56 0,00028 5 17857,14
5 280 56 0,00028 5 17857,14
5 300 60 0,0003 5 16666,67
5 270 54 0,00027 5 18518,51
5 470 94 0,00047 5 10638,29
5 400 80 0,0004 5 12500
5 450 90 0,00045 5 11111,11
5 200 40 0,0002 5 25000
5 200 40 0,0002 5 25000
5 150 30 0,00015 5 33333,33
5 170 34 0,00017 5 29411,76
5 100 20 0,0001 5 50000
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan filter press pada campuran CaCO3 dengan air
maka data yang diperoleh dibahas sebagai berikut:
ditentukan dengan membagi volume filtrat yang dihasilkan dengan interval waktu.
Debit optimum yang dihasilkan sebesar 94 mL/s dengan volume filtrat sebesar
470 mL, sedangkan debit minimum yang dihasilkan sebesar 20 mL/s dengan
volume filtrat sebesar 100 mL.
Menurut Ronny dan Saleh [2018], debit yang terlalu besar akan
menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien, sehingga proses filtrasi
tidak terjadi dengan sempurna. Proses filtrasi yang berjalan tidak sempurna dapat
terjadi karena aliran air terlalu cepat dalam melewati rongga di antara butiran
media pasir, sehingga menyebabkan waktu kontak berkurang antara permukaan
butiran media penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang
terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran dapat menyebabkan partikel-
partikel halus yang tersaring akan lolos. Ketebalan media penyaring menentukan
lamanya pengaliran dan daya saring. Media penyaring yang sangat tebal akan
mempunyai daya saring yang tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang
lama.
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati saluran antar plate
menyebabkan partikel halus yang tersaring akan lolos (Ferdiwinata, 2019). Debit
filtrasi yang tinggi menyebabkan terjadi penyumbatan (clogging) dengan cepat
akibat adanya gerakan butiran media yang menutupi lubang pori (Griswidya,
2008). Debit filtrasi dapat mempengaruhi waktu filtrasi, yaitu semakin tinggi debit
filtrasi maka waktu yang dibutuhkan semakin singkat (Muhajar dan Togomi,
2020).
4.2.3 Penentuan Nilai Tahanan Spesifik Ampas (𝜶), Tahanan Cake (Rc),
Tahanan Medium Filter (Rm), dan Laju Filtrasi
Percobaan filter press yang dilakukan untuk menentukan nilai tahanan dari
medium filter (𝑅𝑚), tahanan padatan tersaring (Rc), tahanan padatan spesifik (𝛼)
serta nilai Kp. Nilai tahanan dari medium filter (𝑅𝑚), tahanan padatan spesifik (𝛼),
tahanan padatan tersaring (Rc) dan Kp dapat ditentukan dari grafik berikut.
23
50000
dt/dV (s/m3)
40000
30000
y = -8E+07x + 40376
20000 R² = 0,7848
10000
0
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005
V (m3)
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan filter press yang telah dilakukan, adapun
kesimpulan yang dapat diperoleh, sebagai berikut:
1. Pemisahan campuran CaCO3 dengan air dapat dilakukan dengan cara
filtrasi. Filtrasi adalah proses pembersihan partikel padat dari suatu fluida
dengan melewatkannya pada medium penyaringan, sehingga zat padat itu
tertahan dan akan terfilter dengan menggunakan alat filter press.
Campuran tersebut dialirkan melalui saluran pori-pori melalui medium
filter. Padatan yang tertahan pada medium filter disebut cake dan cairan
yang melewati medium filter disebut filtrat.
2. Cake yang didapat pada percobaan filter press sebesar 735,54 gram dengan
persentase cake yang tersaring sebesar 73,554%. Debit rata-rata proses
filtrasi sebesar 53,8139 mL/s. Debit filtrasi mempengaruhi waktu filtrasi,
yaitu semakin tinggi debit filtrasi maka waktu yang dibutuhkan semakin
singkat, dan sebaliknya.
3. Berdasarkan grafik hubungan dt/dV terhapat volume filtrat didapatkan
persamaan y = -80.000.000x + 40.376. Sehingga, didapatkan nilai tahanan
spesifik (α) sebesar −7,435 × 1013 m/Kg, tahanan cake (Rc) sebesar
9,082 × 1013 𝑚−1, tahanan media filter (Rm) sebesar 0,09792 × 1013 m−1 ,
dan laju filtrasi sebesar 2,646 × 10−7 m3/s.
5.2 Saran
Berdasarkan percobaan filter press yang telah dilakukan, adapun saran
yang dapat diberikan adalah praktikan diharapkan lebih teliti dalam menghitung
volume filtrat yang dikeluarkan dikarenakan perhitungan debit yang manual
diperoleh data yang akurat dan praktikan diharapkan lebih teliti dalam
mengoperasikan alat dan melakukan pengovenan cake agar diperoleh data yang
akurat.
25
DAFTAR PUSTAKA
Efisiensi = 73,554%
B.2 Perhitungan Debit Filtrasi dalam Waktu Tertentu
Diketahui:
Masing-masing volume filtrat (Tabel 4.2)
Interval waktu = 5 s
Ditanya:
Debit Filtrasi = ?
Penyelesaian:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐹𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 (𝑚𝐿)
Debit = 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)
1. V = 250 mL, t = 5 s
250 𝑚𝐿
Debit = = 50 mL/s
5𝑠
2. V = 250 mL, t = 5 s
250 𝑚𝐿
Debit = = 50 mL/s
5𝑠
3. V = 260 mL, t = 5 s
260 𝑚𝐿
Debit = = 52 mL/s
5𝑠
4. V = 260 mL, t = 5 s
260 𝑚𝐿
Debit = = 52 mL/s
5𝑠
5. V = 250 mL, t = 5 s
250 𝑚𝐿
Debit = = 50 mL/s
5𝑠
6. V = 250 mL, t = 5 s
250 𝑚𝐿
Debit = = 250 mL/s
5𝑠
7. V = 200 mL, t = 5 s
200 𝑚𝐿
Debit = = 40 mL/s
5𝑠
8. V = 150 mL, t = 5 s
150 𝑚𝐿
Debit = = 30 mL/s
5𝑠
9. V = 220 mL, t = 5 s
220 𝑚𝐿
Debit = = 44 mL/s
5𝑠
Maka:
Mencari Debit rata-rata dengan rumus:
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 4628 𝑚𝐿/𝑠
Debit rata-rata = = = 53,8139 mL/s
𝑁 86
B.3 Perhitungan Hubungan dt/dV Terhadap V
Diketahui:
Masing-masing nilai dV (Tabel 4.2)
dt = 5 s
Ditanya:
𝑑𝑡
= ?
𝑑𝑉
Penyelesaian:
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠)
=
𝑑𝑉 𝑑𝑉 (𝑚3 )
1. dV = 0,00025 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 3 = = 20.000 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉 𝑑𝑉 (𝑚 ) 0,00025 𝑚3
2. dV = 0,00025 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,00025 𝑚3 = 20.000 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
3. dV = 0,00026 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 3
= = 19.230,77 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉 𝑑𝑉 (𝑚 ) 0,00026 𝑚3
4. dV = 0,00026 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,00026 𝑚3 = 19.230,77 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
5. dV = 0,00025 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,00025 𝑚3 = 20.000 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
6. dV = 0,00025 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 3
= = 20.000 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉 𝑑𝑉 (𝑚 ) 0,00025 𝑚3
7. dV = 0,0002 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,0002 𝑚3 = 25.000 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
8. dV = 0,00015 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,00015 𝑚3 = 33.333,33 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
9. dV = 0,00022 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,00022 𝑚3 = 22.727,270 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
10. dV = 0,0002 m3, dt = 5 s
𝑑𝑡 𝑑𝑡 (𝑠) 5𝑠
= 𝑑𝑉 (𝑚3 ) = 0,0002 𝑚3 = 25.000 𝑠⁄𝑚3
𝑑𝑉
Cs = 20 Kg/m3
B.5 Perhitungan Luas Total Filter
Diketahui:
Sisi = 23,4 cm = 0,234 m
n =7
Ditanya:
A =?
Penyelesaian:
A = n × (sisi × sisi)
A = 7 × (0,234 m × 0,234 m)
A = 0,383292 m2
B.6 Perhitungan Nilai Tahanan Spesifik Ampas (𝜶)
Diketahui:
µ = 1 cP = 10-3 Kg/m.s
Cs = 20 Kg/m3
A = 0,383292 m2
-ΔP = 90 psi = 63.276,264 Kg/m2
Slope = -80.000.000
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 × 2 × 𝐴2 × (−∆𝑃)
𝛼 = 𝜇 × 𝐶𝑠
2 𝐾𝑔
−80.000.000 × 2 × (0,383292 𝑚2 ) × (63.276,264 )
𝑚2
𝛼 = 𝐾𝑔 𝐾𝑔
0,001 × 20 3
𝑚.𝑠 𝑚
𝑑𝑉 3
= 2,646 × 10−7 𝑚 ⁄𝑠
𝑑𝑡
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI