PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Sebagai salah satu tugas mata pelajaran
2. Melatih penulis dalam menyusun makalah
3. Menambah wawasan penulis tentang sejarah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan ruang waktu seperti yang kita kenal sekarang ini, jawabannya hampir pasti adalah
tidak. Di luar alam semesta barangkali sama sekali tidak ada ruang dan waktu seperti
yang kita bayangkan. Mereka adalah sekumpulan entitas yang lain. Yang tidak terbatas
oleh suatu hal yang ada di dalam realita kita.
Manusia adalah makhluk yang berada di dalam dimensi ke 3. Artinya kita terikat
oleh ruang dan waktu yang membentuk dimensi ke tiga. Diyakini oleh para ilmuwan,
bahwa alam semesta ini, setidaknya alam semesta yang kita ketahui mempunyai sebelas
tingkat dimensi. Tingkat dimensi yang lebih bawah tidak dapat mempengaruhi kejadian
di tingkat dimensi diatasnya, namun sebaliknya kejadian di tingkat dimensi atas dapat
mempengaruhi kejadian dimensi di bawahnya.
Manusia, dan beberapa entitas dapat dikatakan terjebak di dalam dimensi ke tiga
tersebut. Namun ada beberapa saat dimana waktu dan ruang menjadi lebih fleksibel.
Itulah ketika string theory bekerja, sebuah teori di atas teori relativitas einstein.
Barangkali, orang-orang kita lebih biasa menyebutkan fleksibilitas ruang dan waktu ini
sebagai sebuah dejavu, supranatural atau gaib. Semua itu dapat dijelaskan dengan ilmu
pengetahuan, hanya perlu waktu untuk menentukan segalanya.
4
memiliki batas-batas tertentu. Berdasarkan dimensi manusia, manusia adalah menjadi
objek dan subjek dari peristiwa yang terjadi tersebut.
Peristiwa mengalami perubahan sejalan dengan waktu, sedangkan konsep waktu
itu ada dan terus berjalan (continuity).
Sejarah sebagai suatu kata dapat diartikan sebagai riwayat kejadian masa lampau
yang benar-benar terjadi. Dengan kata lain, sejarah itu adalah suatu ilmu pengetahuan
tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau
sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangan nya dalam segala
aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman kehidupan
manusia sekarang serta searah pada masa yang akan datang.
5
3. Keterkaitan Perubahan dengan Sejarah
Sejarah merupakan suatu konsep waktu yang berkesinambungan, perubahan,
pengulangan dan perkembangan yang mengarungi ruang geografis yang berisi berbagai
peristiwa dimana peristiwa yang terjadi pada ruang geografis merupakan peristiwa
sejarah yang berkaitan dengan manusia, karena manusia adalah pelaku sejarah.
Berdasarkan hal tersebut maka konsep yang erta kaitannya dengan sejarah adalah
konsep, waktu, ruang, peritiwa yang berkesinambungan, perubahan, manusia dan
kausalitas.
Perubahan merupakan saran satu konsep esensial dari peristiwa sejarah yang
terjadi pada waktu lalu sampai sekarang. Konsep dalam sejarah tersebut adalah sebagai
berikut " segala aktivitas dan hasil karya manusia pada waktu yang lalu selaras dengan
rangkaian sebab akibat yang disebut dengan perubahan.
Pada umunya sejarah mengkaji peristiwa masa lalu kehidupan manusia dalam segala
aspeknya yang terjadi pada ruang geografis. Pengkajian tersebut dilakukan untuk
mengetahui perubahan dan perkembangan pada cara-cara hidup manusia melainkan
perkembangan dan perubahan manusia secara fisik dalam kurun waktu tertentu yang
berkesinambungan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jalannya suatu perubahan yaitu:
a. Adanya kontak dengan kebudayaan lain
b. Sistem pendidikan yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan memiliki keinginan untuk maju
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), yang
bukan merupakan tindak pidana (delik)
e. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
f. Penduduk yang heterogen
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu dan ada
hambatan yang memperbaiki
h. Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat
i. Sikap mudah menerima hal-hal baru
j. Orientasi ke masa depan
6
k. Pandangan / nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya.
7
yang mata pencaharian hidupnya di bidang pertanian. pengetahuan fauna merupakan
pengetahuan dasar suku bangsa yang hidup dari berburu, perikanan dan juga pertanian.
Mereka harus tau kapan binatang atau ikan berkumpul. Pengetahuan tentang tubuh
manusia juga sudah dimiliki oleh masyarakat yang begitu maju, mereka sudah
mengetahui ciri-ciri tubuh manusai, letak dan susunan urat-urat, susunan tulang,dsb.
Pengetahuan ini dipakai untuk menyembuhkan penyakit, ilmu dukun dan tukang pijat.
Pada masa sekarang ini semua ilmu pengetahuan tersebut semakin berkembang,
ilmu-ilmu tersebut digunakan untuk mengembangkan ilmu -ilmu lainnya misalnya ilmu
yang mempelajari kembali bagaimana susunan dan struktur tubuh hewan-hewan
purbakala, menciptakan obat -obat baru untuk suatu penyakit, mengembangkan fasilitas
serta sarana di bidang kesehatan.
2. Sistem Religi
Sejak dulu manusia telah sadar bahwa mereka memiliki keterbatasan, kesadaran
akan keterbatasan tersebut adalah dalam memahami peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari seperti kelahiran, kematian, bencana , sakit dan mimpi. Kesadaran
ini membuat manusia sadar akan adanya kekuatan dari luar yang kemudian disebut
sebagai kekuatan supranatural. Dari kekuatan supranatural ini muncullah kepercayaan
animisme, dinamisme,tetmisme, shamanisme,politheisme dsb.
Usaha-usaha manusia tersebut bertujuan untuk mendekatkan diri dengan kekuatan
dan guna menghindari kekuatan yang bersifat negatif dengan cara memberikan sesaji
dan upacara yang menimbulkan sistem upacara keagamaan.
Lambat laun kepercayan seperti itu digantikan dengan agama, dalam aturan agama
mengandung berbagai macam aturan yang harus dipatuhi umatnya. Sekarang agama
menjadi identitas setiap individu yang mendorong spiritual bagi individu yang menjadi
petunjuk tentang makna hidup.
3. Sistem Kesenian
Kesenian adalah pranata dipergunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan
dari dalam jiwa manusia. Pada awalnya perkembangan kesenian mempunyai kaitan erat
usaha mempertahankan diri dan kepercayaan. Seperti menggambar anggota tubuh
merupakan salah satu usaha untuk mendekatkan diri dengan roh-roh nenek moyang.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin bervariasu pula usaha manusia
mengeksperiskan rasa keindahan dalam berbagai bentuk jenis kesenian. Misalnya seni
8
tari modren yang sangat berkembang saat sekarang ini. Jenis musik pun semakin
berkembang, seni musik keroncong sudah digantikan dengan jenis musik hip hop, pop,
dan rock.
4. Sistem Industri
Usaha pengelolaan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi yang dahulunya
sangat sederhana sekarang sudah sangat modren. Pengolahan bahan-bahan tersebut yang
dulunya dikerjakan oleh tangan-tangan manusia (home industri) sekarang sudah diolah
oleh mesin.
Pendistribusian barang-barang hasil industri tersebut juga sudah sangat maju,
sistem barter sudah diganti dengan redistribusi dan pada zaman sekarang sudah
berkembang sistem pasar. Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual .
Perkembangan ilmu teknologi telah mengembangkan pasar menjadi mini market, dari
mini market menjadi super market dan mall. Di tempat-tempat tersebut manusia tidak
akan menemui tempat-tempat yang kotor dan becek seperti di pasar tradisional, alat
pembayarannya pun semakin maju, manusia tidak perlu membawa uang cash untuk
melakukan transaksi cukup hanya dengan kartu kredit atau atm saja.
9
Pemimpin bekerja untuk kepentingan seluruh desa, maka masyarakat berhutang budi
kepada pemimpinnya. Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk
persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, yakni memuja roh nenek moyang,
memuja roh jahat dan roh baik bahkan mereka percaya bahwa tiap-tiap benda memiliki
roh. Sistem kepercayaan telah berkembang pada masa manusia praaksara. Mereka
menyadari bahwa ada kekuatan lain di luar mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha
mendekatkan diri dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah dengan mengadakan
berbagai upacara, seperti pemujaan, pemberian sesaji, atau upacara ritual lainnya.
Dengan demikian muncullah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme.
a. Animisme
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Setiap
benda baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa. Roh itu mempunyai kekuatan
gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia disebut nyawa. Nyawa itu
dapat berpindah-pindah dan mempunyai kekuatan gaib. Oleh karena itu, nyawa dapat
hidup di luar badan manusia. Nyawa dapat meninggalkan badan manusia pada waktu
tidur dan dapat berjalan kemana-mana (itulah merupakan mimpi). Akan tetapi apabila
manusia itu mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh
yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah. Menurut
kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia.
Mereka dianggap pula dapat berdiam di dalam kubur, sehingga mereka ditakuti. Bagi
arwah orang-orang ter- kemuka seperti kepala suku, kyai, pendeta, dukun, dan
sebagainya itu di- anggap suci. Oleh karena itu, mereka dihormati; demikian pula nenek
moyang kita. Manusia purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh
terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia
yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda,
misalnya pohon, batu,gunung, dan sebagainya. Agar mereka tidak diganggu roh jahat,
mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau
kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam
mempertahankan hidup. Istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan.
Dinamisme adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda
10
hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris)
mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Benda suci itu mem- punyai sifat
yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya) sehingga dapat memancarkan
pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. Dengan demikian, di
dalam masyarakat terdapat orang, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, dan
sebagainya yang dianggap mem- punyai pengaruh baik dan buruk dan ada pula yang
tidak Benda-benda yang berisi mana disebut fetisyen yang berarti benda sihir. Benda-
benda yang dinggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris,
gamelan, dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat; misalnya
suburnya tanah, hilangnya wabah penyakit, menolak malapetaka, dan sebagainya.
Antara fetisyen dan jimat tidak terdapat perbedaan yang tegas. Keduanya dapat
berpengaruh baik dan buruk tergantung kepada siapa pengaruh itu hendak ditujukan.
Perbedaannya, jika jimat pada umumnya dipergunakan/dipakai di badan dan bentuknya
lebih kecil dari pada fetisyen. Contohnya, fetisyen panji Kiai Tunggul Wulung dan
Tobak Kiai Plered dari Keraton Yogyakarta. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib
dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-
benda seperti keris,patung, gunung, pohon besar. Untuk mendapatkan pertolongan
kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
c. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja
karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi,
ular, dan harimau. Adanya anggapan bahwa binatang-binatang juga mempunyai roh, itu
disebabkan di antara binatang-binatang itu ada yang lebih kuat dari manusia, misalnya
gajah , harimau, buaya, dan ada pula yang larinya lebih cepat dari manusia. Pendeknya,
banyak yang mempunyai kelebihan-kelebihan di- bandingkan dengan manusia sehingga
ada perasaan takut atau juga meng- hargai binatang-binatang tersebut. Sebaliknya,
banyak pula binatang yang bermanfaat bagi manusia, seperti kerbau, sapi, kambing, dan
sebagainya Dalam melaksanakan upacara penyembahannya, manusia purba membuat
berbagai bangunan dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan Megalithikatau
Megalithikum(kebudayaan batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat
ditemui saat ini. Sarana upacara ritual manusia purba antara lain seperti berikut. (1)
Peti kubur batu, bangunan yang berfungsi sebagai peti jenazah. Peti kubur ada yang
11
berbentuk kotak persegi panjang, ada pula yang berbentuk kubus dan memiliki tutup
dari batu bergambar (disebut juga waruga), serta ada pula yang berbentuk menyerupai
mangkuk (disebut juga sarkofagus). Di dalamnya, selain jenazah, juga terdapat 'bekal
kubur'. (2) Menhir, bangunan berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan
lambang arwah nenek moyang. (3) Punden berundak, bangunan serupa candi yang
terbuat dari susunan batu bertingkat. Merupakan tempat melakukan upacara pemujaan.
(4) Dolmen, bangunan barupa meja batu tempat meletakkan sesaji dalam memuja roh
nenek moyang.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sejarah merupakan ilmu tentang manusia, bukan hanya tokoh (orang penting)
tetapi juga masyarakat. Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kegiatan dengan masyarakat
atau bangsanya merupakan kajian utama.
Sejarah tidak membahas aktivitas manusia secara keseluruhan kisah manusia tersebut
berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi kehidupanya.
Tanpa manusia, mustahil sejarah sebagai proses maupun cerita dapat di hadirkan.
Karena manusialah yang menentukan sejarahnya sendiri.
" Sejarah hanya dapat muncul apabila perubahan - perubahan (yang dilakukan manusia )
terjadi di dalamnya."
Kisah manusia dibatasi oleh waktu dan ruang, serta tempat manusia itu berada.
Pemahaman tentang ruang dan waktu diperlukan untuk dapat mengembangkan
kemampuan berfikir secara kronologis.
3.2. Saran
1. Agar penulis dapat lebih terpacu untuk membuat karya tulis
2. Agar rekan-rekan lebih giat belajar.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mdzakialbiruni/sejarah-sistem-
kepercayaanhttp://www.artikelsiana.com/2014/09/Sistem-Kepercayaan-Manusia-Purba-
Indonesia.html
http://sejarah-smu.blogspot.co.id/2014/08/sistem-kepercayaan-masyarakat-zaman.html
https://school.quipper.com/id/courses/sejarah-kelas-10-ktsp/perkembangan-teknologi-
dan-sistem-kepercayaan-masyarakat-indonesia.html
14