Anda di halaman 1dari 13

MODUL SEJARAH

Nama Guru : Titin Sumarni.S.Pd


Sekolah : SMAN 1 Tempuling
Fase :E
Semester : Ganjil
Materi : Manusia, ruang dan waktu, perubahan, berkelanjutan, kausalitas,cara berpikir

dalam sejarah

Alokasi Waktu : 60 menit

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Bacalah modul ini hingga tuntas dan paham

Ikutilah petunjuk kegiatan belajar yang ada di modul

Cek pemahamanmu melalui kegiatan Evaluasi

Kerjakan Evaluasi sejara mandiri

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronik (kronologi), sinkronik,
guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal yang diberikan melalui
konten Pengantar Ilmu Sejarah. Selain itu, melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menjelaskan Asal-
Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
10.1.4. Memahami kehidupan manusia dalam ruang dan waktu
10.1.5. Menyajikan hasil kajian tentang keterkaitan manusia dalam ruang dan waktu
10.1. 6. Memahami konsep perubahan dan berkelanjutan dalam sejarah
10.1.7. Memahami konsep kausalitas dalam sejarah
10.1.8. Memahami cara berpikir dalam sejarah

C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu memahmi peran nya sebagai pelaku sejarah dan mampu memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya.

D. GLOSARIUM
Manusia : Pelaku Sejarah
Ruang : Tempat terjadinya peristiwa Sejarah
Waktu : Menunjukkan kapan peristiwa sejarah terjadi
Perubahan : terus bergerak
Kausalitas : sebab akibat
E. URAIAN MATERI
PETA KONSEP

Kehidupan Manusia dalam


Ruang dan Waktu

Manusia Ruang Waktu

Masa Masa
Lokal Nasional Dunia Masa Kini
Lampau Datang

1. Konsep Manusia Dalam Sejarah

Tahukah kalian siapa tokoh pada gambar diatas?


Beliau telah tiada, tetapi mengapa masih dibicarakan sampai sekarang?
Dari tokoh ini kalian bisa belajar bahwa manusia lah yang memiliki peran penting dalam sejarah dan abadi
sepanjang masa.
Manusia, Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun definisi manusia
itu sendiri bisa dipahami secara bahasa bahwa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa
Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi menurut agama, dan dalam
hubungannya dengan kekuatan ke Tuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain.
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa
otak dengan massa tubuh terbesar di antara semua makhluk yang ada di bumi.
Sejarah juga membahas kelompok masyarakat dalam hal ini adalah manusia. Dapat dikatakan bahwa
sejarah merupakan ilmu tentang manusia. Namun dalam sejarah bukan cerita tentang masa lalu manusia secara
keseluruhan. Demikian pula dengan manusia yang menjadi obyek penelitian antropologi ragawi, seperti hasil
penelitian Steve Olson dalam Mapping Human History (2006) yang berhasil melacak asal usul manusia modern di
empat benua dan penyebarannya di seluruh dunia selama lebih dari 150.000 tahun silam. Hal tersebut bukanlah
sejarah.
Dalam ilmu sejarah dibahas tentang manusia dalam kegiatan dengan masyarakat atau bangsanya
merupakan kajian utama, yakni segala aktivitas manusia pada masa lalu. Namun, seperti yang telah
diungkapkan sebelumnya, bukan berarti sejarah membahas aktivitas manusia secara keseluruhan. Kisah manusia
tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi kehidupannya.
Gambar : Manusia dan salah satu Kreasinya
Sumber : brilio.net

Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, sejarah tanpa manusia adalah khayal. Manusia dan sejarah
merupakan kesatuan dengan manusia sebagai subyek dan obyek sejarah. Bila manusia dipisahkan dari sejarah
maka ia bukan manusia lagi, tetapi sejenis mahluk biasa, seperti hewan (Ali 2005:101)
Di dalam konteks ini ingatan manusia memegang peranan yang sangat penting. Ingatan itu digunakan
manusia untuk menggali kembali pengalaman yang pernah dialaminya. Mengingat berarti mengalami lagi,
mengetahui kembali sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu. Namun ingatan manusia terbatas sehingga perlu alat
bantu yaitu tulisan yang berfungsi untuk menyimpan ingatannya. Terbatasnya ingatan manusia dikarena beberapa
factor bisa usia ataupun kejadian yang membuat trauma sehingga ingatannya tidak bisa kembali secara utuh. Oleh
karena itu salah satu hal terbaik untuk selau mengingat adalah dengan menulis semua pengalaman yg dialaminya.
Dengan tulisan, manusia mencatat pengalamannya. Pengalaman yang dialami manusia, dituturkan kembali
dengan menggunakan Bahasa, Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan.
Dapat dikatakan bahwa manusia berperan dalam sejarah yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia yang
membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia adalah penutur sejarah dari cerita sejarahnya sendiri sehingga
semakin jelas bahwa manusia adalah sumber sejarah.

2. Konsep Ruang dalam Sejarah

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai
macam peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi
waktunya tidak dapat terlepaskan dari adanya ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik
beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat dimana
peristiwa itu terjadi.
Konsep Ruang Sejarah mengenal adanya dimesi spasial dan dimensi temporal. Spasial atau ruang merupakan
tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan temporal atau waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa
tersebut terjadi. Sedangkan manusia adalah subjek dan objek sejarah. Manusia sebagai pelaku dan penulis sejarah itu
sendiri.
Konsep ruang, sebagai tempat terjadinya peristiwa disini terkait dengan aspek geografisnya. Unsur ruang ini
akan menjadikan pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi riil.

3. Konsep Waktu dalam Sejarah


Waktu, mendengar kata ini apa yang ada dibenak kalian?. Kata itu merujuk pada jam,hari,tanggal, atau tahun.
Tanpa kita sadari waktu terus berjalan dan melekat pada kehidupan kita sehari-hari. Jika kita tidak bisa mengelola
waktu dengan baik maka kita akan tergerus oleh waktu, karena kita tidak ada dapat memutar kembali waktu.
Waktu adalah seluruh rangkaian ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung (KBBI
Online). Dalam sejarah, unsur waktu merupakan unsur sangat penting. Sebab mempelajari sejarah bukanlah
mempelajari sesuatu yang berhenti melainkan mempelajari sesuatu
DIKMEN
yang terus bergerak seiring dengan8perjalanan
waktu. Setiap peristiwa sejarah berada pada kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang kurun waktu
sebelumnya. Unsur waktu juga memberikan konteks atau setting tertentu bagi berlangsungnya peristiwa sejarah.
Oleh sebab itu, dalam mempelajari sejarah, harus ditentukan dengan tegas dan jelas siapa pelakunya, kapan
terjadinya, dan dimana peristiwa itu berlangsung.
Konsep waktu dalam sejarah, menurut Kuntowijoyo mencakup empat hal, yaitu perkembangan,
kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Dalam hal perkembangan, sejarah akan melihat dan mencatat
peristiwa yang menunjukan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk yang lain, biasanya
dari yang sederhana ke bentuk yang lebih rumit. Dalam sejarah, juga terjadi kontinuitas atau kesinambungan yang
melahirkan kondisi baru, namun tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
Dalam sejarah, pengulangan terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa sesudahnya atau masa sekarang.
Sehingga menghasilkan perubahan yang terjadi karena praktik lama dinilai tidak memadai lagi untuk menunjang
kemajuan dan tata kehidupan.

Masa Lampau
Peristiwa sejarah yang Masa Kini
merupakan fakta yang Generas peneru Masa Datang
abadi dan tidak pernah memahamisetiap
i s
beubah-ubah. peristiwa sejarah, agar Peristiwa sejarah dapat
peristiwa sejarah tidak dijadikanpedoman
terulang lagi untuk hidup suatu bangsa agar
yang kedua kalinya lebih berhati-hati dalam
dalam peristiwa yang bertindakdan
sama. mengambil keputusan.

KONSEP PERUBAHAN DAN BERKELANJUTAN DAN KONSEP KAUSALITAS DALAM SEJARAH

A. PERUBAHAN 

Perubahan adalah suatu konsep yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Secara pengaruh, perubahan
dapat dikategorikan ke dalam perubahan kecil dan perubahan besar. Kemudian jika di lihat dari faktor penyebab,
terdapat 2 faktor penyebab yaitu secara internal dan eksternal.

Faktor Internal Perubahan

1. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk;

2. Penemuan-penemuan baru seperti Invention adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan baru yang sudah
diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik
berupa alat ataupun gagasan;

3. Pertentangan dalam masyarakat

Pertentangan dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

4. Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat

Contohnya adalah Revolusi Prancis yang terjadi pada tahun 1789 mengubah sistem pemerintahan dari monarki
menjadi republik.

Faktor Eksternal Perubahan

1. Lingkungan fisik

Contohnya adalah bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. Pasca peristiwa tersebut
menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia, rusaknya infrastruktur, dan lumpuhnya aktivitas masyarakat
Aceh.

2. Peperangan

Contohnya, Jerman mengalami perubahan ideologi setelah Perang Dunia II berakhir, yaitu terbaginya Jerman Barat
yang berideologi liberal (Amerika Serikat) dan Jerman Timur yang berideologi komunis (Uni Soviet).
3. Pengaruh kebudayaan asing

Masuknya budaya baru (asing) ke dalam suatu masyarakat akan mempertemukan dua kebudayaan yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Pengaruh ini disebut dengan akulturasi yang berarti perpaduan antar dua kebudayaan
atau lebih yang berbeda serta berlangsung secara damai dan serasi, di mana kebudayaan asli (lokal) tidak hilang.

Suatu perubahan bisa terjadi karena ada faktor yang mendorongnya untuk menjadi kenyataan. Perubahan tidak bisa
berjalan dengan sendirinya. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menjadi pendorong sebuah perubahan.
Terdapat faktor pendorong perubahan:

1. Orentasi ke masa depan,

2. Penduduk yang heterogen,

3. Sistem masyarakat yang terbuka, dan

4. Sistem Pendidikan formal yang maju

Jika ada faktor yang mendorong perubahan, tentunya ada juga faktor yang menghambat terjadinya suatu perubahan.
Proses menuju perubahan tidak melulu berjalan mulus, ada beberapa yang harus segera dibenahi. Beberapa faktor
penghambat perubahan seperti yang ada di bawah ini, Antara lain:

1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat,

2. Anggapan masyarakat tradisional bahwa perubahan belum tentu baik, dan

3. Kurangnya hubungan antar masyarakat,

B. KEBERLANJUTAN

Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan peristiwa yang berkelanjutan, sebab
tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa dipisahkan dengan peristiwa lainnya. Roeslan Abdul Gani
menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa
silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa
mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to study
the past to build the future). Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu.
Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut
Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/ kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Adapun konsep
keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan dalam sejarah merupakan rangkaian
peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Contohnya
yang bisa kamu lihat adalah kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang ada di Indonesia. KKN yang terjadi pada
era Reformasi merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Baru. KKN pada masa Orde Baru
merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Lama, dan begitu seterusnya. Bisa kita simpulkan bahwa
budaya korupsi telah menjadi budaya yang diturunkan dari generasi satu ke generasi lainnya. Sekarang kamu sudah
paham kan makna dari perubahan dan keberlanjutan? Beberapa penjelasan di atas bisa kamu jadikan landasan untuk
memahami faktor-faktor yang memengaruhi terjadi atau tidaknya perubahan. Kemudian tentang keberlanjutan, suatu
keadaan terjadi karena adanya hubungan dengan keadaan yg lainnya, baik keadaan hari ini, keadaan masa lampau,
dan keduanya berpengaruh pada masa yang akan dating
C.KONSEP KAUSALITAS DALAM SEJARAH

Terdapat hubungan sebab akibat atau saling mempengaruhi antara sebelum dan sesudah suatu peristiwa sejarah.
Hubungan sebab akibat ini dikaji perkembangannya dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat diperjelas melalui
diagram berikut ini: 

Sebagai contoh peristiwa runtuhnya Kerajaan Majapahit sekitar abad ke 12. Kerajaan Majapahit tidak runtuh begitu
saja melainkan bertalian erat dengan peristiwa sebelumnya. Terdapat hubungan sebab akibat dan saling
mempengaruhi pada peristiwa tersebut. Sejarah mempelajari peristiwa runtuhnya Kerajaan Majapahit secara
diakronis, artinya peristiwa runtuhnya itu tidak berdiri sendiri, melainkan disebabkan oleh berbagai peristiwa yang
mendahuluinya. Keruntuhan itu sendiri berdampak pada berakhirnya masa kerajaan – kerajaan Hindu Buddha di
Indonesia dan mulai meluasnya pengaruh Islam di Nusantara. Berikut ini adalah ilustrasi hubungan sebab akibat
diantara faktor – faktor runtuhnya kerajaan Majapahit.

1. Sepeninggal Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, tidak ada lagi sosok pemimpin kuat dan tangguh. 
2. Hal ini mengakibatkan terjadinya konflik dan perebutan kekuasaan di kalangan internal kerajaan. 
3. Konflik internal tersebut melemahkan kekuatan politik dan ekonomi Majapahit. 
4. Lemahnya Majapahit mendorong kerajaan – kerajaan bawahannya yang berniat memisahkan diri dan
memberontak kepada Majapahit. Kondisi ini diperparah dengan masuknya pengaruh Islam dibawah Raden
Patah, yang mulai membangun basis wilayah kekuasaan Islam di pesisir utara pulau Jawa. 
5. Semakin kuatnya pengaruh Raden Patah di Demak membuat Majapahit semakin kehilangan kekuatan dan
keseimbangan. 
6. Ketika Raden Patah selesai mengkonsolidasi kekuatan di wilayah pesisir bersama wilayah – wilayah
Majapahit yang melepaskan diri, serangan ke Majapahit pun tak terhindarkan. Majapahit runtuh. 
7. Runtunya Majapahit mengakhiri dominasi Hindu Buddha di Jawa yang selanjutnya digantikan oleh pengaruh
Islam.
Terdapat dua kategori sebab terjadinya sebuah peristiwa, yaitu sebab langsung dan sebab tidak langsung. Sebab
langsung umumnya mudah dikenali. Sebagai contoh apabila mengambil dari peristiwa diatas, sebab langsung
runtuhnya Majapahit adalah masuknya pengaruh Islam, sedangkan sebab tidak langsung meliputi tidak adanya tokoh
yang disegani seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada, adanya konflik dan perebutan kekuasaan di lingkaran istana
Majapahit, dan lain – lain.

Yang jelas, suatu peristiwa sejarah dapat terjadi karena adanya lebih dari satu sebab, entah langsung ataupun tidak
langsung. Setiap faktor tidak berkontribusi secara setara atau sama terhadap terjadinya peristiwa tersebut.

BERPIKIR DIAKRONIK DAN SINKRONIK DALAM SEJARAH

kamu tahu nggak yang dimaksud dengan cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah? Kedua cara
berpikir itu penting buat kamu memahami peristiwa-peristiwa pada masa lampau, juga peristiwa yang
tengah terjadi belakangan ini.
Kenapa penting? Karena jika kamu sudah memahami kedua cara berpikir tersebut, kamu bisa menangkal berita-
berita hoax. Selain itu kamu juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang datang ke kamu, baik dari guru, juga
dari teman-teman kamu. Supaya nggak terjadi nih hal-hal seperti ini:
Mimik muka kalo nggak bisa jawab pertanyaan (Sumber: comicvine.gamespot.com)

Kalimat pernyataan ibu guru itu benar. Untuk menceritakan sebuah peristiwa sejarah, kita harus memiliki
pemahaman yang baik agar tidak muncul pemahaman-pemahaman yang keliru. Hal itu bisa kamu lakukan dengan
cara berpikir diakronik dan sinkronik. Supaya lebih jelas, simak pembahasan di bawah ini ya.
DIAKRONIK
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia dan chronos. Dia artinya melintas,
melampaui, atau melalui, sedangkan chronos artinya waktu. So, diakronik itu artinya sesuatu yang melintas,
melampaui, atau melalui dalam batasan-batasan waktu.

Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara berpikir kronologis. Kronologis berasal dari bahasa Yunani,
yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang berarti ilmu atau uraian. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang
waktu yang membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Contohnya: Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang,
Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.
Ketika kamu mampu berpikir dalam aspek diakronik, kamu akan mampu berpikir secara runtut, teratur, juga
berkesinambungan. Kenapa bisa begitu? Karena diakronik menekankan pada proses. Dengan begitu, dengan cara
berpikir diakronikmu, kamu dapat mengidentifikasi suatu masalah dengan tepat. Kamu juga bisa terhindar dari
pemahaman anakronik lho.
Apa itu anakronik? Anakronik artinya menempatkan tokoh, objek, peristiwa, atau kebiasaan yang tidak sesuai

Baca Juga: Jenis-Jenis Sumber Sejarah


Selain kronologis, kamu juga harus memahami istilah periodisasi. Kronologi dan periodisasi dapat membantumu
untuk benar-benar bisa berpikir secara diakronik. Periodisasi bisa digunakan untuk meninjau peristiwa-peristiwa
masa lalu secara menyeluruh. Kamu bisa membaginya dengan banyak aspek kelompok, mulai dari sistem politik,
ekonomi, kepercayaan, agama, sosial, dan budaya.
Contohnya: Perkembangan sejarah antara zaman praaksara dan
zaman aksara di Nusantara, salah satu aspek yang dilihat
adalah budaya.
Periodisasi dapat memudahkan kamu untuk memahami hal-hal seperti:
 Perkembangan manusia dari waktu ke waktu.
 Kesinambungan antarperiode.
 Kemungkinan pengulangan fenomena.
 Perubahan dari periode awal hingga periode berikutnya.
SINKRONIK
Cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang meluas, namun tidak
terlalu memikirkan dimensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa menganalisa sejarah tertentu pada
waktu tertentu. Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia pada tahun 1998. Penggambaran sejarah di
sini hanya menganalisis struktur dan fungsi sosial dan politik di tahun 1998 saja.

Sinkronik seringkali digunakan dalam ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, antropologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu
sosial lainnya. Meski begitu, baik ilmu sejarah maupun ilmu sosial saling berkaitan. Ada kalanya ketika ingin
meneliti sejarah, kamu bisa menggunakan ilmu sosial, begitupun sebaliknya.
Contoh: Kondisi sosial dan politik Indonesia pada orde baru tahun 1966 sampai
tahun 1998 yang ditulis oleh seorang ahli ilmu sosial dan politik

Bagaimana? Kalau dilihat dari penjelasannya, cara berpikir diakronik dan sinkronik sangat penting bagi
kehidupan kita. Ketika kamu, teman kamu, keluarga kamu, serta masyarakat di sekitar kamu sudah bisa
memandang suatu hal melalui pendekatan diakronik dan sinkronik, isu-isu yang berkembang belakangan ini
dengan sangat mudah dibuktikan kebenarannya. Jadi, masyarakat semakin cerdas dan tidak lagi mudah
terprovokasi oleh isu-isu yang dimunculkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
AKTIVITAS 1

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!

1. Peristiwa sejarah merupakan suatu proses perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia di
masa lampau. Perubahan dan keberlanjutan tersebut selaras dengan perjalanan waktu. Hal ini menunjukkan
bahwa peristiwa sejarah itu ....

A. hubungan antara pelaku dan penulis sejarah

B. terdapat keterkaitan dengan peristiwa lainnya

C. tidak memiliki hubungan dengan masa kini

D. tergantung siapa yang menjadi penulisnya

E. tergantung siapa yang menjadi pelakunya

2. Faktor internal yang mempengaruhi terjadinya perubahan adalah….

A. perubahan kondisi demografi (penduduk).

B. alam yang ada disekitar masyarakat mulai berubah.

C. pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

D. peperangan.

E. penjajahan.

3. Pengulangan menurut konsep waktu dalam sejarah adalah.... 

A. membuat ulang suatu peristiwa 

B. mencoba melakukan hal yang sama 

C. suatu kejadian yang dilakukan untuk membuat suatu peristiwa yang sama 

D. kejadian yang persis sama terjadi 2 kali di waktu berbeda 

E. fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa sesudahnya atau masa sekarang.
Peristiwanya tidak berulang tetapi fenomenanya yang berulang

4. Perubahan menurut konsep waktu dalam sejarah berdasarkan skala pengaruhnya ada 2, yaitu... 

A. Pengaruhnya besar dan Pengaruhnya kecil 

B. Dampak langsung dan Dampak tidak langsung 

C. Berakibat keseluruhan dan Berakibat sebagian 

D. Berakibat fatal dan berakibat tidak fatal 

E. Cepat dan Lambat

5. Di bawah ini merupakan faktor yang mendorong terjadinya perubahan, kecuali…

A. Orentasi ke masa depan,

B. Penduduk yang heterogen,

C. Sistem masyarakat yang terbuka, dan

D. Sistem Pendidikan formal yang maju


E. Vested Interest

AKTIVITAS 2

1.

Apa yang kamu pahami mengenai peran manusia dalam sejarah?

2.

Apa yang kamu pahami mengenai peran Ruang dalam sejarah?

3.

Apa yang kamu pahami mengenai peran Waktu dalam sejarah?

AKTIVITAS 3
LEMBAR AKTIFITAS
PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI INDONESIA
Dalam sejarahnya, naskah Proklamasi Kemerdekaan berhasil dirumuskan dengan melewati proses yang panjang.
Kisah itu dimulai dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), fenomena kekosongan pemerintahan akibat bom Hiroshima
dan Nagasaki, hingga peristiwa Rengasdengklok.
Memutar waktu pada 6 Agustus 1945, sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika
Serikat. Melihat kondisi tersebut pada satu hari setelahnya BPUPKI diganti menjadi PPKI untuk lebih menegaskan
keinginan mencapai kemerdekaan. Terus berlanjut, pada 9 Agustus 1945 dijatuhkan bom atom kedua di Nagasaki
sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Sekutu.
Pada 12 Agustus 1945, tiga tokoh nasional yang terdiri dari Radjiman Wedyodiningrat, Soekarno, dan Mohammad
Hatta bertandang ke Dalat, Vietnam untuk memenuhi undangan dari Jenderal Terauchi. Pertemuan ini dijadikan
ketiganya sebagai upaya untuk mempersiapkan kemerdekaan. Dua hari setelahnya, tiga tokoh nasional tersebut
kembali ke Indonesia. Dan pada hari yang sama, radio British Broadcasting Corporation (BBC) baru menyiarkan
bahwa Jepang secara resmi telah menyerah kepada Sekutu.
Berita tersebut akhirnya mendorong para golongan muda, diantaranya adalah Sutan Sjahrir, Wikana, dan Darwis
untuk mendesak Soekarno-Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan. Sayangnya, golongan tua kala itu
menolak agar tidak terjadi pertumpahan darah dalam peristiwa proklamasi. Penolakan inilah yang kemudian
mendorong para golongan muda memutuskan untuk menculik Soekarno-Hatta pada 16 Agustus 1945.
Golongan muda tengah mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan
Penculikan ke Rengasdengklok ini dilakukan agar keduanya tidak terpengaruh oleh perkataan Jepang lagi.
Soekarno-Hatta dipaksa untuk segera memproklamirkan kemerdekaan lewat radio. Tak berselang lama, malamnya,
Soekarno-Hatta dipulangkan ke Jakarta dan pergi ke rumah Laksamana Maeda Tadashi bersama para tokoh nasional
lain untuk merundingkan naskah Proklamasi.
Hingga pada 17 Agustus 1945, tepat 77 tahun silam, bangsa ini akhirnya berdaulat, menyatakan kemerdekaannya
dengan hingar bingar. Pagi itu, kediaman Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta
dipadati oleh sejumlah pemuda. Mereka berbaris untuk menyaksikan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan sekaligus
pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu Indonesia Raya dengan khidmat.
Kabar terkait Proklamasi Kemerdekaan ini pun disiarkan di media massa dan radio, serta dibagikan lewat surat
selebaran. Hari itu, seluruh elemen masyarakat akhirnya berhasil menghirup udara kemerdekaan. Lantas, apa yang
bisa kita lakukan saat ini untuk memaknai momentum besar tersebut? Jawabannya tentu saja dengan meneruskan
perjuangan pahlawan-pahlawan terdahulunya.
Petunjuk Kerja:
 Berdasarkan artikel diats, buatlah kronologi tentang peristiwa menejelang proklamasi kemerdekaan Indonesia
 Kronologi dapat berbentuk vertical atau horizontal
8
9

Anda mungkin juga menyukai