Anda di halaman 1dari 254

PRA RANCANGAN PABRIK

MINYAK OLEIN DARI CRUDE PALM OIL (CPO)


KAPASITAS 500 TON/HARI

KARYA AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana


Program Diploma IV ( D IV )
Program Studi Teknologi Kimia Industri FT USU

Disususn Oleh :

SYAFARUDDIN MANURUNG
NIM : 015201056

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


PROGRAM D IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Universitas Sumatera Utara


PRA RANCANGAN PABRIK
MINYAK OLEIN DARI CRUDE PALM OIL (CPO)
KAPASITAS 500 TON/HARI
KARYA AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana
Program Diploma IV ( D IV )
Program Studi Teknologi Kimia Industri FT USU

Disususn Oleh :
SYAFARUDDIN MANURUNG
NIM : 015201056

Telah Diperiksa/Disetujui :
Pembimbing I Pembimbing II

(Ir. Indra Surya, MSc) (Mersi Suriani Sinaga, ST. MT)


NIP. 131 836 666 NIP. 132 206 946

Penguji I Penguji II Penguji III

(Ir. Indra Surya, MSc) (Dr. Ir. Rosdanelli. Hsb, MT) (Dr. Ir. Irvan, M.Si)
NIP. 131 836 666 NIP. 132 096 129 NIP. 132 126 842

Diketahui Oleh
Koordinator Karya Akhir

(Dr. Ir. Irvan, M.Si)


NIP. 132 126 842

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


PROGRAM D IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Universitas Sumatera Utara


INTI SARI

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Minyak Olein dari CPO dengan

kapasitas 500 ton/hari. Pabrik beroperasi selama 24 jam sehari. Pabrik tersebut

direncanakan didirikan di daerah Bandar Pasir Mandoge (ASAHAN). Luas Areal

Pabrik yang dibutuhkan adalah 13.585 m2

Bentuk badan usaha pabrik yang akan direncanakan adalah Perseroan

Terbatas (PT) sistem organisasi garis dan staff membutuhkan tenaga kerja 136

orang.

Hasil analisa ekonomi :

Modal investasi : Rp. 436.217.494.750,-

Biaya produksi : Rp. 906.050.271.450,-

Hasil penjualan : Rp. 1.064.598.484.950,-

Laba bersih : Rp. 111.001.249.800,-

Profit Margin : Rp. 15 %

Break Event Point : Rp. 47,29 %

Return on Investment : Rp 25%

Pay Out Time : Rp. 4 tahun

Internal Rate of Return : Rp. 33,9%

Dari hasil analisa terhadap aspek ekonomi, maka dapat disimpulkan bahwa

Pabrik Minyak Olein dengan bahan baku Crude Palm Oil (CPO) layak didirikan

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T, atas berkah dan
rahmatNya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya akhir ini yang berjudulPra Rancangan Pabrik Minyak Olein Dari
Crude Palm Oil (CPO)
Penyususnan Karya Akhir ini sebagai salah satu syarat yang harus dilakukan
untuk dapat mengikuti siding sarjana pada ProgramStudi Teknologi Kimia Industri D-
IV, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan salam dan rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada orang tua penulis yang telah memberikan dukungan
sehingga penelitian berjalan dengan baik. Juga tak lupa kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. Indra Surya, MSc, selaku Ketua jurusan Program Studi Teknologi Kimia Industri
dan juga sebagai Dosen Pembimbing I.
2. Ibu Mersi Suriani Sinaga, ST, MT, selaku dosen pembimbing II Karya Akhir yang
telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan kepada penulis selama
meyelesaikan Karya Akhir ini.
3. Bapak Dr. Ir. Irvan, M.Si, selaku Koordinator Karya Akhir Program Studi
Teknologi Kimia Industri D-IV, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Rondang Tambun, ST, MT, selaku Koordinator Program Studi Teknologi
Kimia Industri D-IV, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
5. Seluruh Staff Pengajar Program Studi Teknologi Kimia Industri D-IV, Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh Pegawai Administrasi Program Studi Teknologi Kimia Industri, Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


7. Buat Saudara aku yang telah memberikan dorongan serta dukungan baik itu secara
spiritual serta juga materil.
8. Buat sahabat aku terutama Kristianto dan Indra kumala (terima kasih atas TA nya).
9. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang telah
memberikan bantuan materil maupun spiritual.
Dan banyak pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas
dukungan, bantuan, kebaikan kepada penulis. Hanya kepada Allah S.W.T sajalah
penulis tumpukan balasan atas segala hal, karena ia Maha Adil dan Bijaksana dalam
memberikan balasan.
Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini masih belum sempurna karena
hakikat ilmu pengetahuan senantiasa berkembang, untuk itu penulis megharapkan kritik
dan saran guna peningkatan mutu Karya Akhir dimasa mendatang. Akhir kata, semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua pihak.

Medan, September 2007


Penulis,

Syafaruddin M

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i
INTI SARI iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR TABEL... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. I-1
1.2 Tujuan Perancangan Pabrik. I-3
1.3 Batasan Masalah.. I-3
1.4 Bahan Baku Utama dan penolong I-4
1.5 Minyak Kelapa Sawit.. I-6
BAB II PERENCANAAN PROSES
2.1 Deskripsi Proses. II-3
2.2 Penentuan Kapasitas.. II-5
BAB III NERACA MASSA DAN PANAS
3.1 Neraca Massa. III-1
3.2 Neraca Panas.. III-5
BAB IV SPESIFIKASI PERALATAN
BAB V UTILITAS
5.1 Kebutuhan Uap (Steam). V-1
5.2 Kebutuhan Air V-2
5.3 Kebutuhan Bahan Kimia V-14
5.4 Kebutuhan Listrik. V-14
5.5 Kebutuhan Bahan Bakar V-15
5.6 Unit Pengolahan Limbah.. V-17
5.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas V-19

Universitas Sumatera Utara


BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1 Instrumentasi VI-1
6.2 Keselamatan Kerja. VI-3
6.3 Keselamatan Kerja Pada Pabrik Minyak Olein. VI-4
BAB VII ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
7.1 Pengertian Organisasi dan Manajemen. VII-1
7.2 Bentuk Badan Usaha. VII-1
7.3 Bentuk Struktur Organisasi... VII-2
7.4 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab.. VII-3
7.5 Sistem Kerja dan jam Kerja.. VII-12
7.6 Sistem Upah. VII-13
7.7 Kesejahteraan Karyawan. VII-13
7.8 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja. VII-14
7.9 Analisa Jabatan VII-16
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
8.1 Landasan Teori. VIII-1
8.2 Tata Letak Unit Proses VIII-6
8.3 Perincian Luas Lahan Pabrik Olein. VIII-8
BAB IX SEGI EKONOMI DAN PEMBIAYAAN
9.1 Modal Investasi.. IX-1
9.2 Hasil Penjualan... IX-3
9.3 Biaya Produksi Total.. IX-5
9.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha IX-5
BAB X KESIMPULAN. X-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN PANAS
LAMPIRAN B PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN C PERHITUNGAN PERALATAN UTILITAS
LAMPIRAN D PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Proses Produksi OLEIN Dry Cristalization. II-1


Gambar 2.2 Diagram Proses Produksi OLEIN Wet Cristalization. II-2
Gambar 5.1 Bak Penampung Limbah Cair. V-18
Gambar 7.1 Struktur Organisasi Pabrik minyak olein.VII-17
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Pembuatan Minyak olein....VIII-9
Gambar LA-1 Neraca Massa pada Kristalizer (K-01)..LA-2
Gambar LA-2 Neraca Massa pada Separator (S-01).....LA-5
Gambar LA-3 Neraca Massa pada Dryer Vacumm (H-01)...LA-7
Gambar LA-4 Neraca Massa pada Mixer (M-01).....LA-9
Gambar LA-5 Neraca Massa pada Bleacher (H-02).....LA-12
Gambar LA-6 Neraca Massa pada Niagara Filter (NF-01)..LA-15
Gambar LA-7 Neraca Massa pada Dearator (H-03)....LA-17
Gambar LA-8 Neraca Massa pada Neutralized Deodorized Refining (H-04)..LA-19
Gambar LA-9 Neraca Panas pada Heat Exchanger (E-01)..LA-19
Gambar LA-10 Neraca Panas pada Kristalizer (K-01).LA-27
Gambar LA-11 Neraca Panas pada Separator (S-01)...LA-29
Gambar LA-12 Neraca Panas pada Heat Exchanger (E-02).LA-31
Gambar LA-13 Neraca Panas pada Bleacher (H-02)....LA-32
Gambar LA-14 Neraca Panas pada Dearator (H-03)...LA-34
Gambar LA-15 Neraca Panas pada Neutralized Deodorized Refining (H-04).LA-36
Gambar LA-16 Neraca Panas pada Heat Exchanger (E-03)....LA-38
Gambar C.1 Diagram Alir Proses pada Ketel Uap..LC-16
Gambar LD-1 Grafik Break Event Point (BEP)...LD-23

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pangsa Konsumsi Minyak Nabati dunia.I-2


Tabel 1.2 Syarat Mutu palm oil...I-6
Tabel 1.3 Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit.I-7
Tabel 3.1 Neraca Massa pada Kristalizer....III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa pada Separator.....III-1
Tabel 3.3 Neraca Massa pada Dryer Vacumm....III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa pada Mixer.......III-2
Tabel 3.5 Neraca Massa pada Bleacher.......III-3
Tabel 3.6 Neraca Massa pada Niagara Filter......III-4
Tabel 3.7 Neraca Massa pada Dearator......III-4
Tabel 3.8 Neraca Massa pada Neutralized Deodorized Refining...III-5
Tabel 3.9 Neraca Massa pada Heat exchanger (H-01)...III-5
Tabel 3.10 Neraca Panas pada Kristalizer......III-6
Tabel 3.11 Neraca Panas pada Separator...III-6
Tabel 3.12 Neraca Panas pada Heat Exchanger (H-02).III-7
Tabel 3.13 Neraca Panas pada Bleacher.....III-7
Tabel 3.14 Neraca Panas pada Dearator....III-8
Tabel 3.15 Neraca Panas pada Neutralized Deodorized Refining..III-8
Tabel 3.16 Neraca Panas pada Heat Exchanger (H-03).....III-9
Tabel 5.1 Perkiraan Kebutuhan air di Pabrik..V-4
Tabel 5.2 Sifat Fisik Air Bawah Tanah di KIM II..V-5
Tabel 5.3 Kandungan Bahan Kimia Air Bawah Tanah di KIM II..V-5
Tabel 5.4 Kebutuhan Listrik Pada Pabrik....V-14
Tabel 7.1 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya....VII-14
Tabel 8.1 Perincian Luas Lahan Pabrik Minyak olein..VIII-8
Tabel 9.1 Modal Investasi Tetap (MIT/FCL)..IX-2
Tabel 9.2 Modal kerja......IX-3
Tabel 9.3 Biaya Tetap.IX-4

Universitas Sumatera Utara


Tabel 9.4 Biaya Variabel.IX-4
Tabel LA-1 Neraca Massa pada Kristalizer (K-01).....LA-5
Tabel LA-2 Neraca Massa pada Separator (S-01)........LA-7
Tabel LA-3 Neraca Massa pada Dryer Vacumm (H-01)...LA-9
Tabel LA-4 Neraca Massa pada Mixer (M-01).....LA-12
Tabel LA-5 Neraca Massa pada Bleacher (H-02).........LA-14
Tabel LA-6 Neraca Massa pada Niagara Filter (NF-01)..LA-17
Tabel LA-7 Neraca Massa pada Dearator (H-03)....LA-19
Tabel LA-8 Neraca Massa pada Neutralized Deodorized Refining (H-04)..LA-21
Tabel LA-9 Kapasitas Panas Bahan Berupa Padatan pada Suhu 2980 K.LA-22
Tabel LA-10 Kapasitas Panas Untuk Cairan pada Suhu 2980 K..LA-23
Tabel LA-12 H Bahan Masuk pada Heat Exchanger (E-01)..LA-25
Tabel LA-13 H Bahan Keluar pada Heat Exchanger (E-01)..LA-26
Tabel LA-14 H Bahan Masuk pada Kristalizer (K-01)..LA-27
Tabel LA-15 H Bahan Keluar pada Kristalizer (K-01)..LA-28
Tabel LA-16 H Bahan Masuk pada Separator (S-01)....LA-29
Tabel LA-17 H Bahan Keluar pada Separator (S-01).LA-30
Tabel LA-18 H Bahan Masuk pada Heat Exchanger (E-02)..LA-31
Tabel LA-19 H Bahan Keluar pada Heat Exchanger (E-02)..LA-31
Tabel LA-19 H Bahan Masuk pada Bleacher (H-02)..LA-33
Tabel LA-20 H Bahan Keluar pada Bleacher (H-02)..LA-33
Tabel LA-21 H Bahan Masuk pada Dearator (H-03).....LA-35
Tabel LA-22 H Bahan Keluar pada Dearator (H-03).....LA-35
Tabel LA-23 H Bahan Masuk pada Neutralized Deodorized Refining (H-04)...LA-36
Tabel LA-24 H Bahan Keluar pada Neutralized Deodorized Refining (H-04)...LA-37
Tabel LA-25 H Bahan Masuk pada Heat Exchanger (E-03)...LA-38
Tabel LA-26 H Bahan Keluar pada Heat Exchanger (E-03)...LA-38
Tabel LD-1 Perincian Harga Bangunan......LD-2
Tabel LD-2 Perkiraan Harga peralatan proses....LD-3

Universitas Sumatera Utara


Tabel LD-3 Perincian Harga Peralatan Utilitas...LD-3
Tabel LD-4 Perkiraan biaya Sarana Transportasi....LD-6
Tabel LD-5 Perincian Gaji Pegawai untuk 1 Bulan.....LD-11
Tabel LD-6 Perkiraan Depresiasi.........LD-15
Tabel LD-7 Nilai Perhitungan IRR..............LD-24

Universitas Sumatera Utara


INTI SARI

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Minyak Olein dari CPO dengan

kapasitas 500 ton/hari. Pabrik beroperasi selama 24 jam sehari. Pabrik tersebut

direncanakan didirikan di daerah Bandar Pasir Mandoge (ASAHAN). Luas Areal

Pabrik yang dibutuhkan adalah 13.585 m2

Bentuk badan usaha pabrik yang akan direncanakan adalah Perseroan

Terbatas (PT) sistem organisasi garis dan staff membutuhkan tenaga kerja 136

orang.

Hasil analisa ekonomi :

Modal investasi : Rp. 436.217.494.750,-

Biaya produksi : Rp. 906.050.271.450,-

Hasil penjualan : Rp. 1.064.598.484.950,-

Laba bersih : Rp. 111.001.249.800,-

Profit Margin : Rp. 15 %

Break Event Point : Rp. 47,29 %

Return on Investment : Rp 25%

Pay Out Time : Rp. 4 tahun

Internal Rate of Return : Rp. 33,9%

Dari hasil analisa terhadap aspek ekonomi, maka dapat disimpulkan bahwa

Pabrik Minyak Olein dengan bahan baku Crude Palm Oil (CPO) layak didirikan

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan industri sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah

ditujukan untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha,

menyediakan barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing di pasar

dalam dan luar negeri, menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor

pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan penguasaan teknologi.

Dalam menghadapi perekonomian indonesia yang bersifat terbuka,

apalagi menghadapi tantangan globalisasi, tentu saja perkembangan ekonomi

minyak kelapa sawit dan minyak nabati lainnya di dunia akan berpengaruh

terhadap perkembangan komoditi minyak kelapa sawit dalam negeri.

Dari berbagai perkembangan dan kajian yang ada, terlihat bahwa

persaingan minyak kelapa sawit untuk masa yang akan datang tidak lagi

persaingan antar negara produsen, seperti Nigeria, Malaysia dan negara-negara

lain, melainkan persaingan dengan jenis minyak nabati lainnya, seperti minyak

kedelai, minyak bunga matahari, soyben dan lainnya. Hal ini terlihat jelas dari

gambaran tentang pangsa konsumsi minyak nabati seperti pada tabel berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.1. Pangsa Konsumsi Minyak Nabati Dunia

Uraian 1983 1987 1993 1997 2003 - 2007


Total konsumsi (1.000 ton) 67.410 92.028 117.879
Pangsa (%)
Soyben 20,9 21,1 23,0
Palm Oil 10,0 14,9 10,1
Rape Seed Oil 8,9 10,3 10,1
Sun Flower Oil 9,6 9,7 9,1
Lainnya 50,1 43,9 39,7
(Sumber : Oil World, 2005)

Dari segi daya saing, minyak kelapa sawit mempunyai kemampuan daya

saing yang cukup kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena :

- Produktifitas perusahaan cukup tinggi.

- Merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai

perubahan iklim dan cuaca.

- Ditinjau dari segi aspek gizi, minyak sawit tidak terbukti sebagai

penyebab meningkatnya kadar kolesterol, bahkan mengandung -

karoten sebagai produsen vitamin A.

Minyak sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati yang potensial

khususnya sebagai oleo pangan dan oleokimia. Sebagai contoh, minyak kelapa

sawit dipergunakan sebagian besar untuk minyak olein dan pengganti lemak

coklat (cocoa butter), sedangkan bahan non-pangan (oleokimia) dapat berupa

stearin, sabun, asam lemak, gliserin, pelumas, kosmetika dan bahan bakar disel.

Universitas Sumatera Utara


Dengan memperhatikan potensial sumber daya manusia dan potensi

kelapa sawit serta letak geografis, maka dapat diharapkan kelapa sawit menjadi

salah satu komoditi andalan untuk agrobisnis baik di Indonesia maupun dunia.

1.2. Tujuan Prarancangan

Tujuan prarancangan pabrik Minyak Olein adalah untuk pendirian Pabrik

Minyak Olein dari Crude Palm Oil serta mengaplikasikan ilmu Teknologi Kimia

Industri yang meliputi neraca massa, neraca energi, operasi teknik kimia, utilitas

dan bagian ilmu Teknologi Kimia Industri lainnya yang penyajiannya disajikan

pada prarancangan pabrik.

1.3. Batasan Masalah

Sebelum tahun 1972 bahan baku utama untuk pembuatan minyak olein

adalah kopra. Akan tetapi sekitar tahun 1972 produksi kopra sebagai bahan baku

mengalami penurunan yang sangat tajam, sehingga produksi minyak goreng

sebagai konsumsi dalam negeri tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu untuk

mengatasi masalah ini pemerintah mengambil kebijaksanaan menjadikan kelapa

sawit sebagai bahan baku yang lain untuk memproduksi minyak olein.

Universitas Sumatera Utara


1.4. Bahan Baku Utama dan Penolong

1.4.1. Bahan Baku Utama

Bahan baku utama yang digunakan dalam prarancangan ini adalah crude

palm oil yang sering juga disebut CPO. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut

(Perry, 1997):

1. Sifat Fisika :

a. Warnanya kuning

b. Berwujud cair (pada 1 atm, 300C)

c. Densitas : 0,884 gr/cm3 pada suhu 600C

d. Indeks bias : 1,451 pada suhu 600C

e. Titik didih : 2400C

f. Titik cair : -80C

2. Sifat Kimia :

a. Dapat mengalami hidrolisa menghasilkan gliserol dan asam lemak

bebas jika ditambahkan dengan air.

Reaksi : trigliserida + air gliserol + free fatty acid

b. Mengalami reaksi oksidasi yang menyebabkan bau tengik

c. Dapat mengalami reaksi esterifikasi membentuk senyawa ester

d. Iod value (IV) : 53

e. Safonifikasi value (SV) : 178

f. Unsafonifiable : 0,4

Universitas Sumatera Utara


1.4.2. Bahan Baku Penolong

Bahan baku penolong yang digunakan dalam prarancangan ini adalah

sebagai berikut :

1.4.2.1.Detergen

Detergen adalah bahan kimia penolong untuk membantu memisahkan

fraksi-fraksi dalam CPO menjadi fraksi olein dan fraksi stearin. Detergen

merupakan gabungan dari tiga bahan kimia yaitu :

a. 0,75% NaLS (Natrium Laurit Sulfat)

b. 1,75% MgSO 4

c. 97,2% H 2 O

1.4.2.2.Degumming

Bahan-bahan degumming adalah tepung CaCO 3 yang berfungsi untuk

menghilangkan bau tengik dengan jumlah 0,2 kg/ton CPO dan H 3 PO 4 untuk

menghilangkan bau lender (gum/pospholida) dengan jumlah 0,1 kg/ton CPO.

1.4.2.3.Bleaching Earth

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses ini adalah activated carbon

yang juga sering dinamakan dengan activated bleaching earth. Fungsinya untuk

menghilangkan impurities yang tidak diinginkan dalam minyak dengan sifat-sifat

sebagai berikut :

a. Bahan penyerap (adsorptive material)

b. Asam berbentuk padat (solid acid)

Universitas Sumatera Utara


1.5. Minyak Kelapa Sawit (CPO)

Berdasarkan perbedaan titik cairnya, CPO terdiri dari 2 fraksi yaitu olein

sebagai fraksi berbentuk cair pada suhu kamar dan stearin sebagai fraksi yang

berbentuk padat pada suhu kamar.

Menurut Bernandini (1983) stearin pada suhu kamar berbentuk padat

dengan titik cair 44,5 - 56C dan olein pada suhu kamar berbentuk cair dengan

titik cair 21,6C.

Olein merupakan trigliserida yang bertitik cair rendah serta mengandung

asam oleat dengan kadar yang lebih tinggi dibanding dengan stearin. Komposisi

asam lemak yang terdapat dalam olein merupakan campuran dari golongan asam

lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Standar mutu olein kasar (crude palm oil)

dan olein yang telah dimurnikan (refined bleached deodorized olein) ditetapkan

oleh departemen perdagangan seperti tertera pada tabel berikut :

Tabel 1.1. Syarat Mutu Crude Palm Olein


Karakteristik Syarat
Asam lemak bebas (sebagai palmitat, % b/b) maksimum 0,5
Kadar air dan kotoran, % (bobot/bobot) maksimum 0,25
Titik lunak, C minimum. 24
(Sumber : Departemen Perdagangan, 1996)

1.6. Minyak Olein/RBDPO (Refinery Bleached Deodorized Palm Oil)

RBDPO (Refinery Bleached Deodorized Palm Oil) sering juga dinamakan

dengan minyak olein yang sudah bersih. Sifat-sifatnya adalah :

1. Dapat dimakan (edible)

Universitas Sumatera Utara


2. Densitas : 0,9175 gr/cm3

3. Indeks bias : 1,4728

4. Viskositas : 50,09 cP

5. Kapasitas panas : 0,458 kal/gr

6. Panas pembakaran : 9478 kal/gr

7. Titik nyala : 328 0C

8. Titik beku : -10 s/d -16 0C

Universitas Sumatera Utara


BAB II

PERENCANAAN PROSES

Proses pengolahan bahan baku CPO (crude palm oil) untuk menghasilkan

RBDPO (Refinery Bleached Deodorized Palm Olein) pada proses pembuatan

Minyak Olein dari CPO (crude palm oil) berdasarkan metode fraksinasinya

terbagi dua cara, yaitu :

1. Kristalisasi tanpa pelarut (Dry cristalization)

2. Kristalisasi dengan pelarut (Wet Cristalization)

Perbedaan diantara kedua proses tersebut hanyalah terletak pada unit

fraksinasinya saja, dimana pada Dry Cristalization pemisahan fraksi olein dari

fraksi stearin terjadi pada akhir dari keseluruhan proses, dengan berdasarkan

karakteristik fisik yaitu suhu, tanpa adanya penambahan senyawa lain sedangkan

pada Wet Cristalization pemisahan dilakukan sejak awal proses dan memerlukan

penambahan senyawa lain sebagai pelarut.

Secara garis besarnya digambarkan sebagai berikut :

1. Dry Cristalization

Bleaching-Degumming Rafinasi Fraksionasi


RBDP Olein

RBDPO
BPO
CPO (refinery bleached
(bleached palm oil)
deodorized palm oil)
RBDP Stearin

Gambar 2.1. Diagram proses produksi RBDPO Dry Cristalization

Universitas Sumatera Utara


2. Wet Cristalization

Fraksionasi Bleaching-Degumming Rafinasi

STEARIN

CPO
RBDPO
BPO
OLEIN (refinery bleached
(bleached palm oil)
deodorized palm oil)

Gambar 2.2. Diagram proses produksi RBDPO Wet Cristalization

Keunggulan dan kekurangan kedua proses tersebut adalah :

Dry Cristalization :

1. Keunggulan :

Tidak menggunakan senyawa pelarut.

Tidak menghasilkan limbah cair.

2. Kekurangan

Rendemen yang diperoleh rendah.

Wet Cristalization :

1. Keunggulan :

Menghasilkan rendemen yang tinggi.

2. Kekurangan :

Menghasilkan limbah cair yang apabila terakumulasi dapat mencemari

lingkungan

Universitas Sumatera Utara


Pada Pra rancangan Pabrik Minyak Olein dari Cruide Palm Oil (CPO)

ini proses yang digunakan adalah Wet Cristalization. Proses ini digunakan karena

melihat dari faktor hasil rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses

Dry Cristalization walaupun menghasilkan limbah cair namun dapat diolah

sehingga tidak mencemari lingkungan.

2.1. Deskripsi Proses

CPO (crude palm oil) yang disimpan pada tangki penyimpanan dengan

kondisi suhu 550C dialirkan dengan pompa kedalam tangki kristalisasi setelah

didinginkan didalam exchanger untuk menurunkan suhunya menjadi 330C.

Tujuan pemisahan ini untuk membantu tangki kristalisasi dalam proses

pendinginan. Tangki kristalizer berfungsi untuk memisahkan fraksi olein dan

fraksi stearin dengan memakai bahan kimia penolong yang disebut dengan

detergen.

Homogenisasi dan pendinginan dalam tangki kristalisasi dilakukan pada

suhu 220C. Perbandingan pemakaian antara CPO dengan detergen adalah 80 % :

20 % berat (PT. ASIAN AGRO AGUNG JAYA, Medan). Setelah campuran CPO

dan detergen menjadi slurry, kristal stearin akan diikat detergen dan terpisah dari

fraksi olein.

Fraksi olein yang masih terikat detergen dan mengandung fraksi stearin

dialirkan ke separator melalui pompa sentrifugal untuk pemisahan suspensi stearin

detergen dari fraksi olein. Pemisahan dalam separator ini didasarkan atas

perbedaan densitas antara stearin dan olein dengan menggunakan gaya sentrifugal.

Pada proses pencampuran ini, fraksi dengan densitas yang lebih besar yaitu stearin

Universitas Sumatera Utara


yang bercampur dengan detergen akan menempel pada dinding separator dan

kemudian keluar secara under flow. Sedangkan fraksi olein yang memiliki

densitas rendah akan menempel/tinggal pada separator dan keluar secara over

flow. Hasil pemisahan separator bersuhu 240C dialirkan ke dalam dryer vacumm

melalui exchanger.

Fraksi olein dipanaskan dalam exchanger sehingga suhunya menjadi 900C,

kemudian dialirkan ke dalam dyer vacumm. Didalam dyer vacumm fraksi olein

akan dipisahkan dari kandungan air berlebih dengan jalan menghisap uap air oleh

vakum pada suhu 900C. Tahapan proses diatas dikatakan dengan proses

fraksionasi.

Crude olein kemudian dialirkan kedalam mixer untuk dicampurkan dengan

bahan penolong tepung CaCO 3 yang berfungsi menghilangkan bau tengik dengan

jumlah 0,23 kg/ton CPO dan H 3 PO 4 yang berfungsi untuk menghilangkan lender

(gum/pospholopida) dengan jumlah 0,1 kg/ton CPO. Proses ini dikatakan dengan

proses degumming.

Campuran olein dialirkan ke dalam bleacher untuk dicampur dengan

bleaching earth. Dalam bleacher akan terjadi pemucatan warna. Dengan adanya

pemanasan untuk menaikkan suhunya menjadi 1100C maka bleaching earth dan

campuran olein akan bereaksi sempurna. Pemanasan pada bleacher akan

mengakibatkan kandungan air dan gas-gas terlarut dapat menguap dan keluar pada

tekanan vakum.

Olein yang telah mengalami proses bleaching pada bleacher dialirkan ke

dalam Niagara Filter untuk melakukan penyaringan cake olein sehingga diperoleh

BPO (bleached palm oil) yang bersih. Olein akan menembus filter leaf dan keluar

Universitas Sumatera Utara


melalui pipa poros outlet sedangkan cake akan tertahan dan melekat pada filter

leaf.

Bleached palm oil dialirkan ke dalam deaerator melalui pompa untuk

mendapatkan minyak olein (RBDPO). Dalam dearator dilakukan pemanasan

dengan menggunakan steam untuk menaikkan suhu operasi menjadi 1200C.

Kandungan air dan oksigen pada olein akan ditarik pada tekanan vakum. RBDP

Olein kemudian dialirkan ke dalam Neutralizeed Deodorizer Refening (NDR)

untuk memurnikan olein dari fatty acid yang dilakukan pada suhu 2750C. Fatty

acid yang terkandung dalam olein dapat dipisahkan dengan jalan penguapan,

sehingga RBDP Olein sebagai fraksi yang berat akan jatuh kedasar deodorizer dan

fatty acid sebagai fraksi ringan menguap ke atas deodorizer dan ditarik oleh

vakum.

RBDP Olein yang turun ke dasar tangki akan dikirim ke tangki timbun

setelah suhunya diturunkan di dalam heat exchanger sehingga RBDP Olein

suhunya 300C. RBDP Olein ini sudah siap untuk diperdagangkan.

2.2. Penentuan Kapasitas

Prarancangan Pabik Minyak Olein dari CPO (crude palm oil)

direncanakan berproduksi pada tahun 2010 dengan kapasitas bahan baku 500

ton/hari.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

NERACA BAHAN DAN PANAS

3.1. Neraca Massa

3.1.1. Pada Kristalizer (K-01)

Tabel 3.1. Neraca Massa Pada kristalizer (K-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

7 9 10 12
A 10.937,86 - 10.937,86 -
B 8.791,94 - 1.416,71 7.375,24
C 1.041,7 - 1.041,7 -
D 52,08 - 52,08 -
E 10,41 - 10,41 -
F - 5.208,5 708,35 4.500,15
TOTAL 26.042,5 26.042,5

3.1.2. Pada Separator (S-01)

Tabel 3.2. Neraca Massa Pada Separator (S-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

13 15 16 18
A 10.937,86 - - 10.937,86
B 1.416,71 - 1.416,71 -
C 1.041,7 - - 1.041,7
D 52,08 - - 52,08
E 10,41 - - 10,41
F 708,35 3.541,77 4.250,12 -
TOTAL 17.708,88 17.708,88

Universitas Sumatera Utara


3.1.3. Pada Dryer Vacumm (H-01)

Tabel 3.3. Neraca Massa Pada dryer vacumm (H-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

20 22 24
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 - 1.041,7
D 52,08 2,36 48,15
E 10,41 - 10,41
TOTAL 12.042,05 12.042,05

3.1.4. Pada Mixer (M-02)

Tabel 3.4. Neraca Massa Pada mixer (M-02)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

24 25 26 27
A 10.937,86 - - 10.937,86
C 1.041,7 - - 1.041,7
D 48,15 - - 48,45
E 10,41 - - 10,41
G - 2,76 - 1,86
H - - 1,20 0,31
J - - - 0,93
K - - - 0,26
L - - - 0,3
TOTAL 12.042,08 12.042,0
8

Universitas Sumatera Utara


3.1.5. Pada Bleacher (H-02)

Tabel 3.5. Neraca Massa Pada bleacher (H-02)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

27 29 30 31
A 10.937,86 - - 10.937,86
C 1.041,7 - - 1.041,7
D 48,45 - 12,08 36,37
E 10,41 - - 10,41
G 1,86 - - 1,86
H 0,31 - - 0,31
J 0,93 - - 0,93
I - 88,14 - 88,14
K 0,26 - - 0,26
L 0,3 - - 0,3
TOTAL 12.130,22 12.130,22

Universitas Sumatera Utara


3.1.6. Pada Niagara Filter (NF-01)

Tabel 3.6. Neraca Massa Pada niagara filter (NF-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

31 33 34
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 - 1.041,7
D 36,37 - 36,37
E 10,41 9,20 1,21
G 1,86 1,86 -
H 0,31 0,31 -
J 0,93 0,93 -
I 88,14 88,14 -
K 0,26 0,26 -
L 0,3 - 0,3
TOTAL 12.118,14 12.118,14

3.1.7. Pada Dearator (H-03)

Tabel 3.7. Neraca Massa Pada dearator (H-03)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

36 38 39
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 - 1.041,7
D 36,37 0,31 36,06
E 1,21 - 1,21
L 0,3 0,3 -
TOTAL 12.017,44 12.017,44

Universitas Sumatera Utara


3.1.8. Pada Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Tabel 3.8. Neraca Massa Pada neutralized deodorizer refining (H-04)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

39 42 43
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 1.025,25 16,45
D 36,06 25,09 10,97
E 1,21 0,11 1,1
TOTAL 12.016,83 12.016,83

3.2. Neraca Panas

3.2.1. Pada Heat Exchanger (E-01)

Tabel 3.9. Neraca Panas Pada heat exchanger (E-01)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 770.529,9 A 286.196,82
B 2.162.895,44 B 803.361,16
C 76.165,04 C 28.289,87
D 7.610,52 D 2.826,76
E 3.651,06 E 1.356,10
Air Pendingin -1.898.821,25 - -
TOTAL 673.315,81 TOTAL 11.220.30,71

Universitas Sumatera Utara


3.2.2. Pada Kristalizer (K-01)

Tabel 3.10. Neraca Panas Pada kristalizer (K-01)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 286.196,82 A 44.030,28
B 803.361,16 B 19.875,63
C 28.289,87 C 4.352,28
D 2.826,76 D 434,88
E 1.356,10 E 208,63
F 39.962,22 F 1.083,04
Air Pendingin -981.433,19 B 103.670,03
- - F 6.904,97
TOTAL 180.559,74 TOTAL 180.559,74

3.2.3. Pada Separator (S-01)

Tabel 3.11. Neraca Panas Pada separator (S-01)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 44.030,28 A 88.060,56
B 19.875,63 C 8.704,57
C 4.352,28 D 869,77
D 434,88 E 417,26
E 208,63 B 39.751,26
F 1.083,04 F 13.040,77
F 27.164,58 - -
Air Panas 53.694,87 - -
TOTAL 150.844,19 TOTAL 150.844,19

Universitas Sumatera Utara


3.2.4. Pada Heat Exchanger (E-02)

Tabel 3.12. Neraca Panas Pada heat exchanger (E-02)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 88.060,56 A 1.541.059,8
C 8.704,57 D 152.330,08
D 869,77 E 15.221,05
E 417,26 B 7.302,12
Steam 1.617.860,89 - -
TOTAL 1.715.913,05 TOTAL 1.715.913,05

3.2.5. Pada Bleacher (H-02)

Tabel 3.13. Neraca Panas Pada bleacher (H-02)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 1541.059,8 A 1.981.362.6
C 152.330,08 C 195.852.96
D 14.062,35 D 13.719.26
E 7.302,12 E 9.388.44
G 92,03 G 118.33
H 14,14 H 18.18
I 4.939,72 I 6.351.07
J 38,41 J 49.39
K 16,43 K 21.13
L 15,84 L 20.37
Steam 491.581,32 D 4.550.51
TOTAL 2.211.452.24 TOTAL 2.211.452.24

Universitas Sumatera Utara


3.2.6. Pada Dearator (H-03)

Tabel 3.14. Neraca Panas Pada dearator (H-03)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 1.981.362,6 A 2.201.514
C 195.852,96 C 217.614,41
D 13.719,26 D 15.108,19
E 1.064,02 E 1.182,24
L 20,37 L 22,90
Steam 243.550,16 D 127,90
TOTAL 2.435.569,37 TOTAL 2.435.569,37

3.2.7. Pada Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Tabel 3.15. Neraca Panas Pada neutralized deodorizer refining (H-04)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 2.201.514 A 5.613.860,7
C 217.614,41 C 8.761,84
D 15.108,19 D 11.722,76
E 1.182,24 E 2.660,05
Steam 3.775.797,87 C 547.230,91
- - D 26.803,12
- - E 177,33
TOTAL 6.211.216,71 TOTAL 6.211.216,71

Universitas Sumatera Utara


3.2.8. Pada Heat Exchanger (E-03)

Tabel 3.16. Neraca Panas Pada heat exchanger (E-03)

Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Komponen Q in =n.Cp.dT Komponen Q out =n.Cp.dT


A 5.613.860,7 A 220.151,4
C 8.761,84 C 343,60
D 11.722,76 D 459,71
E 2.660,05 E 104,31
Air Pendingin -5.415.946,33 - -
TOTAL 221.059,02 TOTAL 221.059,02

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

SPESIFIKASI PERALATAN

4.1. Tangki CPO (F-01)

Fungsi : untuk menampung CPO selama 5 hari

Jumlah : 3 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 3.188,86 m3

Diameter : 13,45 m

Tinggi : 20,17 m

Tekanan desain alat : 0,251 psi

Tebal dinding : 1,3 inchi

4.2. Tangki Detergent (F-02)

Fungsi : untuk menampung detergent selama 4 hari

Jumlah : 3 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 373,54 m3

Universitas Sumatera Utara


Diameter : 6,58 m

Tinggi : 11,16 m

Tekanan desain alat : 0,216 psi

Tebal dinding : 0,2 inchi

4.3. Tangki Stearin (F-03)

Fungsi : untuk menampung stearin selama 5 hari

Jumlah : 3 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 448,56 m3

Diameter : 6,99 m

Tinggi : 12,22 m

Tekanan desain alat : 0,261 psi

Tebal dinding : 1,2 inchi

4.4. Pompa -01 (P- 01)

Fungsi : Mengalirkan CPO ke Heat Exchanger

Tipe : Pompa sentrifugal

Material pipa : commercial steel 3 in schedule 40

Panjang pipa : 72,85 ft

Universitas Sumatera Utara


Effisiensi pompa : 80 %

Daya pompa : 1,7 hp

4.5. Heat Exchanger

Fungsi : Untuk menurunkan suhu CPO dari 550C menjadi

330C

Jumlah : 1 buah

Jenis : 1-2 Shell and Tube

Shell :

Diamete dalam (ID) : 35 in

Saffle Space (B) : 8 in

Passes :1

Tube :

Diamete dalam (ID) : 0,670 in

Diamete luar (OD) : 1 in

Panjang tube : 20 ft

4.6. Kristalizer (K-01)

Fungsi : Untuk membentuk kristal stearin

Jumlah : 2 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Universitas Sumatera Utara


Volume : 452,82 m3

Diameter : 7,02 m

Tinggi : 12,28 m

Tekanan desain alat : 0,212 psi

Tebal dinding : 3 inchi

4.7. Pompa -02 (P- 02)

Fungsi : Mengalirkan Olein ke tangki separator

Tipe : Pompa sentrifugal

Material pipa : commercial steel 3 in schedule 40

Panjang pipa : 144,23 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya pompa : 3,1 hp

4.8. Separator (S-01)

Fungsi : Untuk pemisahan stearin sisa dari olein

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 555,86 m3

Diameter : 7,51 m

Tinggi : 13,13m

Universitas Sumatera Utara


Tekanan desain alat : 0,261 psi

Tebal dinding : 1,1 inchi

4.9. Dryer Vacuum (H-01)

Fungsi : Untuk mengurangi kadar air pada olein

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 377,98 m3

Diameter : 6,61 m

Tinggi : 11,56 m

Tekanan desain alat : 0,262 psi

Tebal dinding : 2,62 inchi

4.10. Mixer (M-01)

Fungsi : Untuk pencampuran olein dengan CaCO 3 dan H 3 PO 4

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas kerucut.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 274,78 m3

Universitas Sumatera Utara


Diameter : 5,59 m

Tinggi : 9,77 m

Tekanan desain alat : 0,283 psi


3
Tebal dinding : / 16 inchi

Tipe pengaduk : Helical ribbon

Daya pengaduk : 5 hp

4.11. Bleacher (H-02)

Fungsi : Untuk pemucatkan warna pada olein

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 380,76 m3

Diameter : 6,61 m

Tinggi : 11,56 m

Tekanan desain alat : 0,262 psi


3
Tebal dinding : / 16 inchi

4.12. Dearator (H-03)

Fungsi : Untuk menghilangkan kadar air sisa pada olein

Jumlah : 1 buah

Universitas Sumatera Utara


Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 377,22 m3

Diameter : 6,60 m

Tinggi : 11,55m

Tekanan desain alat : 0,262 psi

Tebal dinding : 0,36 inchi

4.13. Pompa -03 (P- 03)

Fungsi : Mengalirkan CPO dari niagara filter ke dearator

Tipe : Pompa sentrifugal

Material pipa : commercial steel 3 in schedule 40

Panjang pipa : 89,25 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya pompa : 2,3 hp

4.14. Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Fungsi : Untuk memurnikan olein dari fatty acid

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Universitas Sumatera Utara


Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 377,22 m3

Diameter : 6,60 m

Tinggi : 11,54 m

Tekanan desain alat : 0,26 psi

Tebal dinding : 0,36 inchi

4.15. Tangki Timbun OLEIN (F-04)

Fungsi : Untuk menampung OLEIN selama 5 hari

Jumlah : 3 buah

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Volume : 573,71 m3

Diameter : 7,59 m

Tinggi : 13,27 m

Tekanan : 0,262 psi


3
Tebal dinding : / 16 inchi

Universitas Sumatera Utara


BAB V

UTILITAS DAN SARANANYA

Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama dalam

kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan

prasarananya haruslah direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin

kelangsungan operasi pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada

Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini meliputi:

1. Kebutuhan uap (steam)

2. Kebutuhan air

3. Kebutuhan bahan kimia

4. Kebutuhan listrik

5. Kebutuhan bahan bakar

6. Pengolahan Limbah

5.1. Kebutuhan Uap

Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas.

Adapun kebutuhan uap pada Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini

adalah sebesar 3.401,61 kg/jam.

Tambahan untuk kebocoran dan lain-lain diambil 5% dan faktor keamanan

diambil sebesar 20% (Perry, 1997). Maka kebutuhan uap adalah :

Total kebutuhan uap = 3.401,61 kg/jam = 81.638,64 kg/hari

Tambahan untuk kebocoran = 5% x 81.638,64 = 4.081,93 kg/hari

Faktor keamanan = 20% x 81.638,64 = 16.327,72 kg/hari

Universitas Sumatera Utara


Total uap yang dihasilkan ketel =(81.638,64 + 4.081,93 + 16.327,72) kg/hari

= 102.048,29 kg/hari = 4.252,01 kg/jam

Diperkirakan 80% kondensat dapat digunakan kembali (Evans, 1978),

sehingga kondensat yang digunakan kembali adalah :

= 80% 102.048,29 = 81.638,63 kg/hari = 3.401,6 kg/jam

Kebutuhan air tambahan ketel = 20% x 81.638,63 = 16.327,72 kg/hari

= 680,32 kg/jam

5.2. Kebutuhan Air

Kebutuhan air pada Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini

mencakup kebutuhan air umpan ketel, pendinginan dan domestik.

Total kebutuhan air untuk pendingin dan pemanas = 284.048,28 kg/jam

Air yang telah digunakan sebagai pendingin dan pemanas dapat

dimanfaatkan kembali setelah diproses di water cooling tower. Selama proses

sirkulasi terjadi kehilangan akibat penguapan, blow down dan selama pengaliran,

sehingga penambahan air segar sebanyak :

Wm = We + Wd + Wb (Perry,1997)

We = 0,00085 x Wc (T 1 -T 2 ) (Perry,1997)

We
S 1
Wb = (Perry,1997)

Dimana :

Wm = Air segar yang harus ditambahkan, m3/hari

We = Air yang hilang akibat penguapan, m3/hari

Wb = Air yang terhembus (blow down), m3/hari

Universitas Sumatera Utara


Wd = Air yang hilang sepanjang aliran, m3/hari

0,1% s/d 0,2% ; diambil 0,2% (Perry,1997)

Wc = Kebutuhan air untuk pendingin, kg/hari

T 1 = Temperatur masuk = 40oC

T 2 = Temperatur keluar = 20oC

S = Perbandingan antara padatan terlarut pada air untuk pendingin

dengan air yang ditambahkan = 3 s/d 5 ; diambil s = 5 (Perry, 1997)

Densitas () air 996,53 kg/m3 pada suhu 200C dan tekanan 1 atm

Laju alir volumetrik air pendingin,

281.907,36 kg/jam
Wc = 3
= 282,88 m3/jam
996,53 kg/m

Maka :

We = 0,00085 (282,88) (40 20) = 4,80 m3/jam

4,80 m3 /hari
5 1
Wb = = 1,2 m3/jam

Wd = 0,002 x 282,88 m3/jam = 0,56 m3/jam

Air tambahan yang dibutuhkan untuk air pendingin :

Wm = 4,80 + 0,56 + 1,2 = 6,56 m3/jam

= 6.537,23 kg/jam

Air pendingin yang digunakan kembali,

= (282,88 6.537,23) kg/jam = 275.370,13 kg/jam

5.2.3. Kebutuhan Air Domestik.

Kebutuhan air domestik (keperluan sehari-hari, kantin dan lain-lain).

Kebutuhan air domestik untuk masyarakat industri diperkirakan 10 liter/jam per

orang. Jumlah karyawan 136 orang.

Universitas Sumatera Utara


Maka,

Kebutuhan total air domestik adalah 136 orang x 10 liter/jam per orang

= 1.360 liter/jam x 0,9965 kg/liter

= 1.314,44 kg/jam = 31.546,56 kg/hari

5.2.4. Kebutuhan Air Umpan Ketel

Kebutuhan air untuk umpan ketel adalah sebesar 680,32 kg/jam.

5.2.5. Kebutuhan Air Tambahan

Kebutuhan air tambahan untuk keperluan sehari-hari (laboratorium,

pencucian peralatan dan lain-lain) diperkirakan 5% dari total kebutuhan air.

Kebutuhan air tambahan,

= 5% (275.370,13 + 680,32 + 1.314,44) kg/jam

= 13.868,24 kg/jam

Tabel 5.1. Perkiraan Kebutuhan Air di Pabrik

Kebutuhan Air kg/hari


Air pendingin 281.907,36
Air tambahan pendingin 6.537,23
Air domestik 1.314,44
Air Umpan ketel 680,32
Air tambahan 13.868,24
TOTAL 304.307,59

Unit Pengolahan Air

Kebutuhan air untuk Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini

diperoleh dari air bawah tanah. Kualitas air dapat dilihat pada tabel 5.2 dan

tabel 5.3.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.2. Sifat Fisika Air Bawah Tanah di Bandar Pasir Mandoge (Asahan)

No Parameter Range (mg/liter)


1 Padatan terlarut 32,80
2 Kekeruhan 10 NTU
3 Suhu 30,60 0C
4 Daya Hantar Listrik 66,20 us/cm

Tabel 5.3. Kandungan Bahan Kimia dalam Air Bawah Tanah di Bandar Pasir

Mandoge (Asahan)

No Bahan Kimia Range (mg/liter)


1 Alumunium 0,020
2 Ammonia -
3 Besi 2,250
4 Fluorida 0,200
5 Klorida 4,000
6 Kromium 0,000
7 Mangan 0,150
8 Nitrat 0,470
9 Nitrit 0,003
10 pH 7,100
11 Seng 0,040
12 Sianida 0,000
13 Sulfat 0,000
14 Sulfid 0,065
15 Tembaga 0,000
16 BOD 6,000
17 COD 14,000
18 Alkalinitas 29,000
19 Kesadahan 36,000
(Sumber: Laporan PDAM Asahan, 2006)

Universitas Sumatera Utara


Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Pengendapan

Air dari bak penampung dialirkan kedalam bak pengendapan dimana

partikel-partikel padat yang berdiameter besar akan mengendap secara gravitasi

tanpa bantuan bahan kimia. Ukuran partikel yang mengendap ini berkisar antara

10-1 sampai 10-3 m (Alaert, 1987)

Massa air yang dibutuhkan untuk 1 jam,

= 304.307,59 kg/jam

Volume,


m 304.307,59 kg/jam
= = = 305,36
996,53 kg / m3

Faktor keamanan, 20%

= (1+0,2) x 305,36

= 366,43

Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak

Tinggi bak = lebar bak

Sehingga, volume :

=pxlxt

= 3p x l x 2t

= 6l3

366,43
V= 3 = 3,93 m = 12,89 ft
6

Maka, Panjang bak = 3 x 3,89 m = 11,79 m = 38,68 ft

Lebar bak = 3,93 m = 12,89 ft

Tinggi bak = 3,93 m = 12,89 ft

Universitas Sumatera Utara


2. Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air

dari pengendapan dialirkan kedalam klarifier setelah diinjeksikan dengan larutan

alum, Al 2 (SO 4 ) 3 , dan Na 2 CO 3 . Al 2 (SO 4 ) 3 berfungsi sebagai koagulan.

Alum biasanya digunakan masing-masing sebesar 5-50 ppm terhadap

jumlah air yang diolah (Hammer, 1979). Berdasarkan jumlah alkalinitas untuk

menghilangkan turbiditas air, diketahui 1 mg/liter alum bereaksi dengan 0,5

mg/liter alkalinitas air, sedangkan perbandingan antara Al 2 (SO 4 ) 3 dengan

Na 2 CO 3 adalah 1 : 0,53 (Hammer, 1979).

Total kebutuhan air = 304.307,59 kg/jam

Jumlah alkalinitas = 29 ppm

Jumlah Al 2 (SO 4 ) 3 yang digunakan,

x 29 x10 6 x 304.307,59 kg/jam


1
=
0,5

= 17,64 kg/jam

Jumlah Na 2 CO 3 yang digunakan,

= 0,53 x 17,64 kg/jam

= 9,34 kg/jam

3. Filtrasi

Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan penyaring pasir (sand

filter). Sand filter ini berfungsi unuk menyaring kotoran/flok yang masih

terkandung atau tertinggal di dalam air. Sand filter yang digunakan terdiri dari 3

lapisan, yaitu :

Lapisan I terdiri dari pasir hijau, setinggi 24 in = 60,96 cm

Universitas Sumatera Utara


Lapisan II terdiri dari antrasit, setinggi 12,5 in = 31,75 cm

Lapisan III terdiri dari batu grafel, setinggi 7 in = 17,78 cm

(Pengolahan air PT. Asian Agro Agung Jaya, 2006)

Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air

menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan

berkurang sehingga diperlukan pencucian (back wash) secara berkala (Sugiharto,

1987). Dari penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan

ke berbagai pemakaian air. Untuk air umpan ketel masih diperlukan lagi

pengolahan air lebih lanjut, yaitu demineralisasi dan deaerasi.

Untuk air domestik dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air

dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air agar syarat air minum

dapat terpenuhi. Klor yang digunakan biasanya dalam bentuk kaporit CaClO 2 .

Kebutuhan air domestik = 1.314,44 kg/jam


Kaporit yang direncanakan mengandung klorin 30%

Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air (Gordon,1968)

2 x106 x1.314,44
Kebutuhan kaporit = = 0,0087 kg/jam = 0,2088 kg/hari
0,3

4. Demineralisasi

Air untuk umpan ketel harus air murni dan bebas dari garam-garam

terlarut, untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi dengan langkah-langkah

sebagai berikut,

Menghilangkan kation-kation Ca2+, Mg2+ , Al2+, Fe2+, Mn2+ dan Zn2+

Menghilangkan anion-anion S2-, NO 3 2-, NO 2 2- Cl-, F-

Alat demineralisasi dibagi atas :

Universitas Sumatera Utara


a. Penukar kation (Cation Exchanger)

Berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan

air yang dipakai. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca2+

dan Mg2+ yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari resin. Resin

yang digunakan bersifat asam dengan merek Amberlite IR-120 Plus

(Baron, 1982).

Reaksi yang terjadi :

2H+R + Ca2+ R 2 Ca + 2 H+

2H+R + Mg2+ R 2 Mg + 2H+

2H+R + Al2+ R 2 Al + 2 H+

2H+R + Fe2+ R 2 Fe + 2 H+

2H+R + Mn2+ R 2 Mn + 2 H+

2H+R + Zn2+ R 2 Zn + 2 H+

Untuk regenerasi resin agar aktif kembali, digunakan H 2 SO 4 dengan

reaksi sebagai berikut :

H 2 SO 4 + Ca2+ CaSO 4 + 2H+

H 2 SO 4 + Mg2+ MgSO 4 + 2H+

H 2 SO 4 + Al2+ AlSO 4 + 2H+

H 2 SO 4 + Fe2+ FeSO 4 + 2H+

H 2 SO 4 + Mn2+ MnSO 4 + 2H+

H 2 SO 4 + Zn2+ ZnSO 4 + 2H+

Perhitungan kesadahan kation :

Kebutuhan air untuk umpan ketel = 680,32 kg/jam

Kesadahan awal terhadap Ca2+ dan Mg2+,

Universitas Sumatera Utara


36x680,32 kg/hr 15,4322 kgrain
= x
106 1 kg

= 0,3778 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap Al2+,

0,02 x9.840,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,0002 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap Fe2+,

2,25 x680,32 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0236 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap Mn2+,

0,15 x680,32 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0015 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap Zn2+,

0,04 x680,32 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0004 kgrain/jam

Total kesadahan kation,

= 0,4035 kgrain/jam

Resin yang digunakan memiliki EC (exchanger capacity) = 20 kgrain/ft3

(Nalco water Handbook, 1982). Exchanger capacity adalah kemampuan penukar

ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.

Direncanakan volume kation exchanger 5 ft3

Universitas Sumatera Utara


Jumlah air yang yang diolah setiap regenerasi,

5 ft 3 x 20 kgrain / ft 3 x680,32 kg / jam


=
0,4035 kgrain / jam

= 168.604,70 kg

Waktu regenerasi,

168.604,70 kg
=
680,32 kg / jam

= 247,83 jam = 10,32 hari

Untuk regenerasi dipakai H 2 SO 4 8% dimana pemakaiannya sebanyak

0,7025 lb H 2 SO 4 /gallon (Nalco water Handbook, 1982) = 2,3838 kg H 2 SO 4 /ft3.

Maka kebutuhan H 2 SO 4 ,

5 ft 3 x 2,3838 kg / ft 3
=
10,32 hr

= 1,14 kg/hari = 0,0479 kg/jam

b. Penukar anion (Anion Exchanger)

Penukar anion berfungsi untuk pertukaran anion negatif yang terdapat

dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan merk R-

Dowex dengan reaksi :

2ROH- + H 2 SO 4 RSO 4 2- + 2 H 2 O

Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi :

RCL- + NaOH NaCl + ROH-

Dari tabel 5.3 diperoleh anion yang terkandung dalam air bawah tanah

Bandar Pasir Mandoge adalah S2-, NO 3 2-, NO 2 2- Cl-, F-.

Perhitungan kesadahan anion :

Kebutuhan air untuk umpan ketel = 680,32 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Kesadahan awal terhadap S2-,

0,065x680,32 kg/jam 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0006 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap NO 3 2-,

0,47 x680,32 kg / jam 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0049 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap NO 2 2-,

0,003 x680,32 kg / jam 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,00003 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap Cl-,

4 x680,32 kg / jam 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0420 kgrain/jam

Kesadahan awal terhadap F-,

0,2 x680,32 kg / jam 15,4322 kgrain


= x
106 1 kg

= 0,0020 kgrain/jam

Total kesadahan anion,

= 0,0495 kgrain/jam

Resin yang digunakan memiliki EC (exchanger capacity) = 20 kgrain/ft3

(Nalco water Handbook, 1982). Exchanger capacity adalah kemampuan penukar

Universitas Sumatera Utara


ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.

Direncanakan volume kation exchanger 5 ft3

Jumlah air yang yang diolah setiap regenerasi,

5 ft 3 x 20 kgrain / ft 3 x680,32 kg / jam


=
0,0495 kgrain / jam

= 1.374.383,83 kg

Waktu regenerasi,

1.374.383,83 kg
=
680,32 kg / jam

= 2.020,20 jam = 84,17 hari

Untuk regenerasi dipakai NaOH dimana pemakaiannya sebanyak 4,5 lb

NaOH/gallon (Nalco water Handbook, 1982) = 2,3838 kg H 2 SO 4 /ft3.

Maka kebutuhan NaOH,

5 ft 3 x 4,5 lb / ft 3
=
84,17 hr

= 0,267 lb/hari = 0,121 kg/hari = 0,005 kg/jam

5. Dearasi

Dearator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar

ion (ion exchanger) sebelum dikirimkan sebagai umpan ketel. Air hasil

demineralisasi dikumpulkan pada tangki air umpan ketel sebelum dipompakan ke

dearator.

Pada dearator ini air dipanaskan hingga 90oC sehingga gas-gas yang

terlarut dalam air seperti O 2 dan CO 2 dapat dihilangkan, sebab gas CO 2 dapat

bersifat korosif. Pemanasan ini berfungsi untuk mencegah perbedaan suhu yang

Universitas Sumatera Utara


besar antara umpan air dengan suhu didalam ketel sehingga beban ketel dapat

dikurangi.

5.3. Kebutuhan Bahan Kimia

Kebutuhan bahan kimia meliputi sebagai berikut :

1. Al 2 (SO 4 ) 3 = 17,64 kg/jam = 423,36 kg/hari yang berfungsi sebagai

koagulan.

2. Na 2 CO 3 = 9,34 kg/jam = 224,16 kg/hari yang berfungsi sebagai bahan

pembantu untuk mempercepat pengendapan dan menetralkan pH.

3. H 2 SO 4 = 0,0479 kg/jam = 1,1496 kg/hari berfungsi sebagai regenerasi

resin pada penukar kation ( Cation Exchanger)

4. NaOH = 0,005 kg/jam = 0,12 kg/hari berfungsi sebagai regenerasi resin

pada penukar anion (Anion Exchanger).

5. Kaporit = 0,0087 kg/jam = 0,2088 kg/hari berfungsi untuk membunuh

kuman-kuman di dalam air.

5.4. Kebutuhan Listrik

Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 5.4. Kebutuhan listrik pada pabrik

Nama Alat Daya Listrik (hp)


Unit Proses 60
Unit Utilitas 140,28
Ruang Kontrol dan Laboratorium 20
Penerangan dan Kantor 25
Bengkel 15
TOTAL 260,28

Universitas Sumatera Utara


Faktor keamanan diambil 10% maka total kebutuhan listrik :

= 1,1 x 260,28 = 286,3 Hp = 213,4 kW

Effisiensi generator 80% (Deshpande, 1985)

213,4
= = 266,75 kW
0,8

Untuk prarancangan dipakai :

Diesel generator AC, 300 kW, 220-240 Volt, 50 Hz, 3 Phase

Jumlah = 2 unit (1 unit dipakai untuk operasi normal dan 1 untuk cadangan)

5.5. Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan untuk boiler (ketel) dan pembangkit tenaga

(generator) adalah minyak solar, karena minyak solar mempunyai nilai bakar yang

tinggi.

5.5.1. Bahan Bakar Generator

Daya output generator = 266,75 kW = 229.511,7 kkal/jam

Digunakan bahan bakar solar dengan data :

Nilai bakar solar = 1.020 kkal/l (Laban, 1971)

Densitas solar = 0,89 kg/l (Perry, 1997)

229.511,7 kkal / jam


Kebutuhan bahan bakar = = 225,01 l/jam
1.020 kkal / l

225,01 l / jam
Kebutuhan solar = = 252,82 kg/jam
0,89 kg / l

Universitas Sumatera Utara


5.5.2. Bahan Bakar Ketel

Laju steam yang dihasilkan = 61.502,09 kg/hari

Entalpi steam (279,80C; 64 bar), Hs = 1.230,5 kkal/kg (Geankoplis, 1983)

Kondensat yang digunakan kembali,

= 0,8 x 61.502,09 kg/hari = 49.201,67 kg/hari

Entalpi kondensat (2750C; 1,47 bar) = 1.213,7 kkal/kg (Geankoplis, 1983)

Panas yang dibutuhkan ketel = (Hs Hb) x total steam yang dihasilkan ketel

= (1.230,5 1.213,7) kkal/kg x 61.502,09 kg/hari

= 1.033.235,12 kkal/hari

Effisiensi ketel uap = 75% (Ashton,1981)

Total kebutuhan panas, Qk

1.033.235,12 k kkal / hari


=
0,75

= 1.377.646,82 kkal/hari = 5.463.383,64 Btu/hari

= 227.640,98 Btu/jam

Digunakan bahan bakar minyak solar (Perry,1997) :

a. Nilai bakar (Heating Value), Nb = 11.040,45 kkal/kg

b. Densitas, = 8,9 kg/l

c. Effisiensi bahan bakar = 60%

Kebutuhan bahan bakar,

=124,78 kg / hari
1.377.646,82 kkal / hari
= Qk / Nb =
11.040,45 kkal / kg

= 233,67 l / hari
124,78 kg / hari
=
0,89 kg / lx0,6

Universitas Sumatera Utara


5.6. Unit Pengolahan Limbah

Pabrik menghasilkan limbah cair. Limbah cair ini berasal dari air limbah

domestik dan air dari laboratorium. Selain itu juga limbah bahan organik yang

berasal dari kamar mandi/WC di lokasi pabrik.

Diperkirakan jumlah air buangan pabrik adalah sebagai berikut :

5.6.1. Air Buangan Domestik (dapur, kamar mandi)

Diperkirakan air buangan tiap orang = 60 liter/hari (Hammer, 1986)

Untuk semua karyawan = 60 liter/hari x 136 orang

= 8.160 liter/hari

5.6.2. Dari Laboratorium

Diperkirakan = 500 liter/hari

Sehingga total air buangan = 8.160 + 500 = 8.660 liter/hari

= 8,660 m3/hari

Pengolahan limbah cair pada pabrik pembuatan olein ini direncanakan

melalui bak penampung, bak pengendapan, dan bak penetralan dengan proses

sebagai berikut:

a. Bak Penampung

Fungsi : Tempat menampung air buangan sementara

Bentuk : Persegi panjang

Jumlah : 1 unit

Laju volumetrik air buangan = 8,660 m3/hari

Waktu penampungan air buangan = 7 hari

Volume air buangan = 8,660 x 7 hari = 60,620 m3

Universitas Sumatera Utara


Direncanakan digunakan 1 buah bak penampung

Bak terisi 80 %, maka volume bak = 60,620 / 0,8 = 75,775 m3

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:

- Panjang bak (p) = 2 x lebar bak (l)

- Tinggi bak (t) = lebar bak (l)

Maka:

Volume bak =p x l x t

75,775 m3 = 2l x l x l

l=3 = 3,358m
75,775
2

Lebar bak = 3,358 m

Jadi dimensi bak

Panjang = 2 x 3,358 = 6,716 m

Lebar = 3,358 m

Tinggi = 3,358 m

Luas bak = 6,716 x 3,358 = 22,552 m2

b. Bak Pengendapan

Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan

Bentuk : Persegi panjang

Jumlah : 1 unit

Laju volumetrik air buangan = 8,660 m3/hari

Direncanakan kecepatan overflow maksimum = 6 m3/m2hari

Waktu tinggal air buangan = 1 hari = 24 jam

Volume bak = 8,660 m3/hari x 1 hari = 8,660 m3

Universitas Sumatera Utara


= 1,443 m 2
8,660 m3 hari
Luas bak, A = 3
6 m
m 2 hari

A = D2

1,443
= 4
1
2

3,14
D = 1,085 m

Kedalaman bak, h = V/A = 8,660/1,085 = 6,138 m

c. Bak Penetralan

Fungi : Tempat menetralkan pH limbah yang bersifat asam (limbah

dianggap bersifat asam)

Bentuk : Persegi panjang

Jumlah : 1 unit

Laju volumetrik air buangan = 8,660 m3/hari

Waktu penampungan air buangan = 1 hari

Volume bak = 8,660 m3/hari x 1 hari = 8,660 m3

Direncanakan menggunakan 1 buah bak penetralan dengan volume 80%

Volume bak = 8,660 /0,8 = 10,825 m3

Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:

- Panjang bak (p) = 2 x lebar bak (l)

- Tinggi bak (t) = lebar bak (l)

Maka:

Volume bak =p x l x t

10,825 m3 = 2l x l x l

Universitas Sumatera Utara


l=3 = 1,755m
10,825
2

Lebar bak = 1,755 m

Jadi dimensi bak

Panjang = 2 x 1,755 = 3,510 m

Lebar = 1,755 m

Tinggi = 1,755 m

Luas bak = 3,510 x 1,755 = 6,160 m2

Air buangan dari pabrik yang menghasilkan bahan-bahan organik.

Maka air limbah tersebut harus dinormalkan dari keadaan asam sampai

mencapai pH=7. untuk menetralkan air limbah menggunakan soda abu

(Na 2 CO 3 ). Kebutuhan soda abu untuk menetralkan limbah organik = 0,15

gram soda abu/30 ml air limbah yang mempunyai pH = 5 (laboratorium Kimia

analitik FMIPA, USU, 1999).

Jumlah air buangan = 8,660 m3/hari = 8.660 ml/hari

Kebutuhan soda abu = 8.660 ml/hari x (0,15 gr/30 ml)

= 43,3 gr/hari

d. Pengolahan Limbah Dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)

Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan

activated sludge (sistem lumpur aktif), mengingat cara ini dapat menghasilkan

effluent dengan BOD yang lebih rendah (20-30 mg/l) (Perry, 1999).

Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis dimana flok lumpur aktif

(lumpur yang mengandung mikroorganisme mikroflora dan mikrofauna)

tersuspensi di dalam campuran lumpur yang mengandung O 2 . Biasanya

Universitas Sumatera Utara


mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran seperti bakteri

(Sphaerotilus natans, Thiothrix sp, lactobacillus sp, Peloploca sp, dan lain-lain),

protozoa, fungi (Leptomitus sp, Geotrichum cdanidum, dan lain-lain), rotifera,

dan nematoda. Flok lumpur aktif ini sendiri merupakan makanan bagi

mikroorganisme ini sehingga akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi.

Data:

Laju alir volumetrik air buangan (Q) = 8,660 m3/hari = 2.287,71 gal/hr

BOD 5 influent (So) = 760 mg/l (Hammer, 1986)

Efisiensi reaktor (E) = 95 % (Metcalf dan Eddy, 1991)

Koefisien cell yield (Y) = 0,8 mgvss/mg BOD 5 (Metcalf dan Eddy, 1991)

Koefisien endogenous decay (Kd) = 0,025 hari-1 (Metcalf dan Eddy, 1991)

Mixed liquor suspended solid = 450 mg/l

Mixed liquor volatile suspended solid (X) = 340 mg/l

Waktu tinggal sel (Qc) = 5 hari

1. Penentuan BOD5 Effluent (S)

So S
E= x 100 % (Metcalf dan Eddy, 1991)
So

S = So
ES o
100

S = 760
95 x 760
100

S = 38 mg/l (BOD5 effluent (s) maksimum = 50 mg/l) (Kep.03/MENLH/1/1998)

Universitas Sumatera Utara


2. Penentuan volume aerator (Vr)

e c . Q. Y (So S)
Vr =
X. (1 + Kd. e c )
(Metcalf dan Eddy, 1991)

(7 hari) . (8,660 m3 /hari) . (0,8) . (760 38) mg/l


=
(340 mg/l) (1 + 0,025x5)

= 58,352 m3

3. Penentuan ukuran kolom aerasi

Tinggi cairan dalam aerator = 3,57 m (Metcalf dan Eddy, 1991)

Perbandingan lebar dan tinggi = 1,5 :1 (Metcalf dan Eddy, 1991)

Jadi, lebar = 1,5 x 3,57 m = 5,355 m

V =pxlxt

58,352 m3 = p x 3,57 m x 5,355 m

58,352
p = = 3,05 m
19,117

Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air (Metcalf dan Eddy, 1991).

Jadi, ukuran aerator, sebagai berikut:

Panjang = 4,57 m

Lebar = 3,05 m

Tinggi = 3,57 + 0,5 = 4,07 m

4. Penentuan jumlah flok yang disirkulasi (Qr)

Dimana :

Qw = Debit alir Sludge

Xr = Masa padatan resirkulasi (yang diolah kembali)

Qc = Debit alir limbah olahan

Universitas Sumatera Utara


Xc = Masa padatan limbah olahan

Perhitungan: (Metcalf dan Eddy,

1991)

Qc = Q = 2.287,71 galon/hari

Xe = 0,001 X = 0,001 x 340 mg/l = 0,34 mg/l

Xr = 0,999 X = 0,999 x 340 mg/l = 339,66 mg/l

Px = Qw + Xr

Y
1 + k d c
Y obs =

0,8
1 + 0,025 x 5
Y obs = = 0,15

Px = 0,15 x 2.287,71 (760-38) mg/l = 247.758,99 gal.mg/l.hari

Neraca massa pada bak sedimentasi

Akumulasi = Jumlah massa masuk jumlah massa keluar

0 = (Q + Q r ) X - Q e X e - Q w X r

= QX + Q r X - Q (0,001 X) - P x

QX (0,001 1) + Px
Qr =
X

2.287,71 x 340 (0,001 1) + 247.758,99


=
340

= 3.014,12 m3

5. Penentuan waktu tinggal di aerator ()

= =
Vr 58,352 m3
3
= 6,73 hari = 7 hari
Q 8,660 m
hari

Universitas Sumatera Utara


Tangki Q+Qr Bak
Tangki Qe
Aerasi X Sedimentasi
BP 1 Aerasi Xe
BP 2
BP 3
Qw

Bak Pengendapan

Gambar 5.1. Bak penampungan limbah cair

5.7. Spesifikasi Peralatan Utilitas

1. Bak Penampungan (X-01)

Fungsi : untuk menampung dan mengendapkan kotoran yang terbawa dari

air bawah tanah di Bandar Pasir Mandoge (Asahan).

Bentuk : bak dengan permukaan persegi

Jumlah : 4 unit

Spesifikasi

- Kapasitas : 7.303.382,16 kg/hari

- Ukuran : Panjang = 21,45 m

Lebar = 7,15 m

Tinggi = 7,15 m

Universitas Sumatera Utara


2. Bak Penampungan (X-02)

Fungsi : untuk menampung dan mengendapkan kotoran yang terbawa dari

air bawah tanah di Bandar Pasir Mandoge (Asahan)

Bentuk : bak dengan permukaan persegi

Jumlah : 4 unit

Spesifikasi

- Kapasitas : 7.303.382,16 kg/hari

- Ukuran : Panjang = 21,45 m

Lebar = 7,15 m

Tinggi = 7,15 m

3. Klarifier (CL-01)

Fungsi : memisahkan endapan (flok) yang terbentuk karena

penambahan alum dan Na 2 CO 3

Bentuk : continous thickener

Jumlah : 1 unit

Bahan : carbon steel SA-53, grade B

Spesifikasi

Ukuran: Diameter : 10,22 ft

Tinggi : 15,33 ft

Pengaduk : daya motor : 1 Hp

Universitas Sumatera Utara


4. Saringan Pasir/Sand Filter (SF-01)

Fungsi : menyaring kotoran-kotoran air yang berasal dari klarifier

Bentuk : silinder tegak dengan tutup segmen bola

Jumlah : 2 unit

Bahan : carbon steel SA-53 grade B

Spesifikasi

Kapasitas : 304.307,59 kg/jam

- Diameter : 3,67 m

Tinggi : 9,05 m

5. Menara Air (MA-01)

Fungsi : mendistribusikan air untuk berbagai keperluan

Bentuk : silinder tegak dengan tutup segmen bola dan alas datar

Bahan : fiber glass

Jumlah : 1 unit

Spesifikasi

- Kapasitas : 304.307,59 kg/jam

- Ukuran : diameter : 6,77 m

Tinggi : 10,15 m

6. Penukar Kation (CE-01)

Fungsi : mengurangi kandungan kation dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : Plate steel SA-167, Tipe 304

Universitas Sumatera Utara


Spesifikasi

- Kapasitas : 680,32 kg/jam

- Diameter : 1,7842 m = 5,8536 ft

- Tinggi : 5,6499 m = 18,536 ft

7. Penukar Anion (AE-01)

Fungsi : menurunkan kandungan anion dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : Plate steel SA-167, Tipe 304

Spesifikasi

- Kapasitas : 680,32 kg/jam

- Diameter : 1,7842 m

- Tinggi : 5,6499 m

8. Cooling Tower (CW-01)

Fungsi : Untuk mendinginkan air proses bekas

Bentuk : mechanical draft Cooling Tower

Spesifikasi tangki

- Ukuran : panjang : 19,8 m

Tinggi : 9,9 m

Universitas Sumatera Utara


9. Dearator (DE-01)

Fungsi : Untuk menghilangkan gas-gas CO 2 dan O 2 yang terlarut dalam air

umpan ketel.

Bentuk : silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal

Spesifikasi tangki :

- Volume 1,194 m3

- Ukuran : Diameter : 0,812 m

Tinggi : 2,03 m

10. Boiler (B-01)

Fungsi : memanaskan air menjadi steam

Bentuk : ketel pipa api

Spesifikasi tangki

- Jumlah tube : 51 buah

- Ukuran : OD tube : 1 in

Panjang : 6,09 m

Daya : 147,5807 Hp

Jumlah tube : 51 buah

11. Pompa Sumur bor (L-01)

Fungsi : mengalirkan air dari sumur ke bak pengendapan

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Universitas Sumatera Utara


Panjang pipa : 220,42 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 4,7 Hp

12. Pompa Bak Pengendapan X-01 (L-02)

Fungsi : mengalirkan air dari bak pengendapan X-01 ke klarifier

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Panjang pipa : 220,42 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 4,7 Hp

13. Pompa Bak Pengendapan X-02 (L-03)

Fungsi : mengalirkan air dari bak pengendapan X-02 ke sand filter

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Panjang pipa : 170,25 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 9 Hp

Universitas Sumatera Utara


14. Pompa Sand Filter (L-04)

Fungsi : mengalirkan air dari sand filter ke menara air

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Panjang pipa : 225,92 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 18 Hp

15. Pompa Cation Exchanger (L-05)

Fungsi :mengalirkan air dari Cation Exchanger ke Anion

exchanger

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Panjang pipa : 45,195 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 1 Hp

16. Pompa Anion Exchanger (L-06)

Fungsi : mengalirkan air dari Anion Exchanger ke Dearator

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Universitas Sumatera Utara


Panjang pipa : 64,226 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 1 hp

17. Pompa Cooling Tower (L-07)

Fungsi : mengalirkan air dari Cooling Tower ke proses

Tipe : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 buah

Material pipa : commercial steel 10 in schedule 40

Panjang pipa : 178,05 ft

Effisiensi pompa : 80 %

Daya motor : 8 Hp

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi

Instrumentasi merupakan sistem dan susunan yang dipakai di dalam suatu

proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan

yang diharapkan. Di dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan

suatu hal yang penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka

operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol

dengan cermat, mudah dan efesien. Dengan demikian kondisi operasi selalu

berada dalam kondisi yang diharapkan (Ulrich,1984).

Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanis atau

tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual ataupun

otomatis (menggunakan komputer kecepatan tinggi). Penggunaan instrumen pada

suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem

peralatan sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen dekat peralatan proses

(kontrol manual) atau disatukan di dalam suatu ruang kontrol pusat (control room)

yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol otomatis).

Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen

adalah (Stephoulus,1984) :

1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.

2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, konduktivitas, pH, humiditas,

titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel lainnya.

Universitas Sumatera Utara


Sistem pengendalian pada dasarnya terdiri dari (Luyben,1974) :

1. Elemen perasa/Elemen utama (Sensing Element/Primary Element)

Yaitu elemen yang menunjukkan adanya perubahan dari harga variabel yang

diukur.

2. Elemen pengukur

Yaitu Elemen yang menerima out put dari elemen primer dan melakukan

pengukuran, dalam hal ini termasuk alat-alat penunjuk (indikator) maupun

alat-alat pencatat (recorder).

3. Elemen pengontrol

Yaitu elemen yang mengadakan harga-harga perubahan variabel yang

dirasakan oleh elemen perasa dan diukur oleh elemen pengukur untuk

mengatur sumber tenaga sesuai dengan perubahan yang terjadi. Tenaga

tersebut dapat berupa tenaga mekanis maupun tenaga listrik.

4. Elemen pengontrol akhir

Yaitu elemen yang sebenarnya mengubah input ke dalam proses sehingga

variabel yang diukur tetap berada dalam range yang diijinkan.

Jika sistem pengendalian proses dirancang dengan cermat, permasalahan

instrumentasi, seperti keterlambatan transmisi, siklisasi karena respon yang

lambat atau tidak dijawab, radiasi, dan faktor lainnya dapat dihilangkan

(Ulrich,1984).

6.2 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah terjadinya

kecelakaan, cacat, ataupun pada saat bekerja di suatu perusahaan/pabrik.

Universitas Sumatera Utara


Kecelakaan dapat disebabkan oleh mesin, bahan baku, produk, serta keadaan

tempat kerja, sehingga harus mendapat perhatian yang serius dan dikendalikan

dengan baik oleh pihak perusahaan. Keselamatan kerja merupakan jaminan

perlindungan bagi keselamatan karyawan dari bahaya cacat jasmani dan kematian.

Selain itu, dengan adanya usaha-usaha pencegahan yang baik dapat meningkatkan

semangat karyawan, untuk bekerja lebih baik, tenang dan efesien

(Sumamur,1996).

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pabrik untuk menjamin keselamatan

kerja antara lain (Sumamur,1996):

1. Menanamkan kesadaran dan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan.

2. Pada daerah yang rawan kecelakaan dipasang papan peringatan.

3. Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udara/ventilasi yang

baik.

4. Adanya sistem pencegahan dan pengamanan kebocoran.

5. Menempatkan peralatan keselamatan dan pencegahan kebakaran di daerah

yang rawan akan kecelakaan atau kebakaran.

6. Pemasangan alarm (tanda bahaya), sehingga bila terjadi bahaya dapat segera

diketahui.

7. Penyediaan poliklinik dengan sarana yang memadai untuk pertolongan

sementara.

6.3 Keselamatan Kerja pada Pabrik Minyak Olein

Usaha-usaha untuk mencegah kecelakaan kerja yang mungkin terjadi

dalam Pabrik Minyak olein ini mencakup:

Universitas Sumatera Utara


6.3.1 Pencegahan terhadap bahaya kebakaran dan peledakan.

Untuk mencegah bahaya kebakaran dan peledakan dapat dilakukan hal-hal

sebagai berikut:

Bahan-bahan yang mudah terbakar/meledak harus disimpan di tempat yang

aman dan dikontrol secara teratur.

Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang

pada beberapa tempat yang strategis dan penting seperti kamar station,

laboratorium dan ruang proses.

Sistem perlengkapan energi pipa, bahan bakar, saluran udara, saluran steam

dan air dibedakan warna pipanya dan letaknya tidak mengganggu karyawan.

Mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di fire station yang setiap saat

dalam keadaan siap.

Pemakaian peralatan-peralatan yang dilengkapi dengan pengaman pencegah

kebakaran.

Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja

No.Per/02/Men/1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu:

Detektor Kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara

dini adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas:

Smoke detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan terjadinya

akumulasi asap dalam jumlah tertentu.

Gas detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan kenaikan

konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang

mudah terbakar.

Universitas Sumatera Utara


Alarm kebakaran merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm

kebakaran yang memberi isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa:

Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus

(audibel alarm).

Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh

pandangan mata secara jelas (visible alarm).

Panel indikator kebakaran

Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan

alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak

diruang operator.

Rancangan pabrik ini juga dilengkapi dengan sprinkler, yaitu sistem yang

bekerja secara otomatis dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk

memadamkan kebakaran atau setidak-tidaknya mencegah meluasnya kebakaran

(Sumamur,1996).

6.3.2 Peralatan Perlindungan diri

Selama berada di dalam lokasi pabrik disediakan peralatan dan

perlengkapan diri yang wajib dipakai oleh karyawan dan setiap orang yang

memasuki pabrik. Adapun peralatan perlindungan diri meliputi :

Pakaian kerja, masker, sarung tangan, dan sepatu pengaman bagi karyawan

yang bekerja berhubungan dengan bahan kimia, misalnya pekerja di

laboratorium.

Universitas Sumatera Utara


Helm, sepatu pengaman, dan perlindungan mata, bagi karyawan yang bekerja

di bagian alat-alat berat, seperti penutup telinga bagi karyawan bagian ketel,

kamar listrik (genset), dan lain-lain (Sumamur,1996).

6.3.3 Keselamatan kerja terhadap listrik

Usaha-usaha dapat dilakukan untuk menjaga kerja terhadap listrik, antara

lain :

Setiap instalasi dan peralatan listrik harus diamankan dengan skring pemutus

arus listrik otomatis dan dirancangkan secara terpadu dengan tata letak pabrik

untuk menjaga keselamatan kerja dan kemudahan jika harus dilakukan

perbaikan.

Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan

tinggi.

Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh mengganggu

lalu lintas pekerja.

Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.

Setiap peralatan atau bangunan yang menjulang tinggi harus dilengkapi

dengan penangkal petir yang dibumikan.

Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat bekerja pada

suhu tunggi harus diisolasi secara khusus.

6.3.4 Pencegahan terhadap bahaya mekanis

Alat-alat dipasang dengan bahan yang cukup kuat, untuk mencegah

kemungkinan terjatuh atau terguling.

Universitas Sumatera Utara


Sistem ruangan gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat

kegiatan karyawan, serta adanya pagar besi sebagai tempat berpegangan saat

melalui jalan yang rawan terutama pada tangga-tangga.

6.3.5 Pencegahan terhadap gangguan kesehatan

Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di

dalam lokasi pabrik.

Karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan

mulut saat menangani bahan-bahan kimia berbahaya.

Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengelolaan, pengangkutan,

penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran,

korosi, dan lain-lainnya harus ditangani secara cermat.

Menyediakan poliklinik yang memadai di lokasi pabrik.

6.3.6 Kesadaran dan pengetahuan yang memadai bagi karyawan

Salah satu faktor yang penting sebagai usaha yang menjamin keselamatan

kerja adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran karyawan akan

pentingnya usaha menjamin keselamatan kerja. Usaha-usaha yang dapat dilakukan

antara lain :

Melakukan pelatihan secara berkala bagi karyawan.

Membuat peraturan tata cara dengan pengawasan yang baik dan memberi

sanksi bagi karyawan yang tidak sisiplin.

Membekali karyawan dengan ketrampilan menggunakan peralatan secara

benar dan cara-cara mengatasi kecelakaan kerja.

Universitas Sumatera Utara


BAB VII

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

7.1 Pengertian 0rganisasi dan Manajemen

Manajemen merupakan unsur penentu keberhasilan perusahaan untuk

mencapai tujuannya. Manajemen memiliki hubungan erat dengan organisasi yang

masing-masing dapat didefinisikan dalam sejumlah cara. Manajemen dapat

didefinisikan sebagai proses atau cara yang sistematis untuk melakukan

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan organisasi

merupakan alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan.

7.2 Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha yang direncanakan untuk Pembuatan Pabrik Minyak

Olein ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas adalah suatu

persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang

terdiri dari beberapa saham, dimana tiap sekutu (persero) turut mengambil bagian

sebanyak satu atau lebih saham.

Yang menjadi pertimbangan pemilihan bentuk badan usaha ini adalah

kelebihan-kelebihan dalam hal :

a. Mudah mendapatkan modal karena dibagi atas sahamsaham yang dapat

dijual di bursa saham.

Universitas Sumatera Utara


b. Kemampuan memperoleh keuntungan semakin besar dan kontinuitas

perusahaan terjamin karena adanya pemisahan antara pemilik dan

pengurus.

c. Mempunyai potensi hidup yang lebih permanen karena seorang komisaris

atau pemegang saham tidak terlalu mempengaruhi kehidupan perusahaan.

d. Efisiensi dalam kepemimpinan, right man on the right place dapat

terlaksana dengan baik.

e. Dapat lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan.

f. Kekayaan pribadi pemilik terpelihara karena tanggung jawabnya terbatas

hanya sebesar saham yang ditanamnya.

7.3 Bentuk Struktur Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai kelompok orang yang secara sadar

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing. Secara ringkas ada 3 unsur utama dalam

organisasi yaitu:

a. Adanya sekelompok orang

b. Adanya hubungan dan pembagian kerja

c. Adanya tujuan yang ingin dicapai

Struktur organisasi yang direncanakan untuk Pabrik Minyak Olein ini

adalah organisasi garis dan staff. Pemilihan organisasi ini berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan berikut :

Organisasi masih kecil

Jumlah karyawan masih sedikit

Universitas Sumatera Utara


Pimpinan dan karyawan saling kenal

Spesialisasi kerja belum begitu tinggi

Keuntungan organisasi garis dan staff ini adalah :

1. Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada pada satu

tangan.

2. Proses pengambilan keputusan cepat, karena orang yang diajak konsultasi

masih sedikit.

3. Rasa solidaritas antar karyawan umumnya tinggi, karena saling kenal.

7.4 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

7.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pemegang tingkat

keputusan yang tertinggi dalam perusahaan. Adapun hak dan wewenang

pemegang saham dalam RUPS adalah :

Menentukan kebijakan yang harus dilakukan perusahaan apabila mengalami

kesulitan.

Mengangkat/memberhentikan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Menentukan besarnya gaji Dewan Direksi dan honorarium Dewan Komisaris.

Menyetujui/mengesahkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

(RAPB) perusahaan dan Laporan Keuangan Tahunan Dewan Direksi.

Menentukan besar deviden yang akan dibayar kepada pemegang saham.

Universitas Sumatera Utara


7.4.2 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang

saham dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung

jawab kepada RUPS.

Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah:

1. Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan.

2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.

3. Meminta laporan pertanggungjawaban Direktur Utama secara berkala.

4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan

pelaksanaan tugas Direktur Utama.

7.4.3 Direktur Utama

Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan

Komisaris. Adapun tugas-tugas Direktur Utama adalah:

1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.

2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan

kebijaksanaan RUPS.

3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.

4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-

perjanjian dengan pihak ketiga.

5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang

bekerja pada perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama dibantu oleh Manajer.

Universitas Sumatera Utara


7.4.4 Manager

Uraian tugas dari manager antara lain :

- Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan, dan dipelihara

diseluruh karyawan.

- Memimpin rapat manajemen dan rapat kerja.

- Meninjau kontrak dari pelanggan.

- Menilai dan mengevaluasi laporan pekerjaan, produksi, administrasi tehnik

dan personalia.

- Mengevaluasi laporan biaya produksi dan laporan manajemen.

- Menandatangani seluruh surat-surat keluar.

- Memberi disposisi untuk seluruh surat masuk, baik internal maupun external.

- Membuka dan menutup pelaksanaan pelatihan "in-house training".

- Menjamin bahwa persyaratan manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan,

dipelihara sesuai persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.

- Melaporkan kinerja Sistem Manajemen Lingkungan kepada Direksi.

- Merancang struktur organisasi Sistem Manajemen Lingkungan.

- Menentukan tujuan dan sasaran kebijakan lingungan dan menkomunikasikan

keseluruhan fungsi / bagian.

- Menyusun Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja Anggran

Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Operasional (RKO).

- Menerapkan kebijaksanaan Direksi di tingkat unit yang dipimpinnya.

- Melakukan pembinaan terhadap bawahannya untuk tujuan mencapai sasaran

yang ditetapkan Perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


- Membina hubungan kerja sama dengan intansi terkait dan masyarakat di

sekitar lokasi/wilayah kerjanya.

- Memimipin unit kerja dan mewakili Direksi dalam hal penentuan kebijakan

Perusahan yang bersifat Internal dan External sesuai prosedur yang berlaku

Perusahaan.

- Menyampaikan laporan Manajemen (LM) kepada Direksi dan mela porkan

permasalahan yang terjadi di unit yang dipimpinnya.

- Melaksanakan Instruksi Direksi.

Tanggung jawab :

- Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dengan penuh rasa tanggung

jawab.

- Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Direksi.

7.4.5 Sekretaris

Sekretaris diangkat oleh direktur utama untuk menangani masalah surat-

menyurat untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya

untuk membantu direktur utama dalam menangani administrasi perusahaan.

7.4.6 Kepala Bagian Proses

Uraian tugas dari Kepala Bagian Proses antara lain :

- Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti diterapkan dan dipelihara

diseluruh karyawan.

- Mengkoordinir pelaksanaan proses produksi.

Universitas Sumatera Utara


- Bertanggung jawab atas penggunaan Bahan Baku, Bahan Kimia dan penolong

lainnya dalam rangka proses produksi.

- Bertanggung jawab terhadap Efisiensi Pabrik dan kapasitas produksi.

- Bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pengoperasian mesin dan

peralatan.

- Membantu membuat rencanan jangka pendek dan jangka panjang Anggaran

dan Belanja produksi Olein.

- Membuat rencana proses pengolahan Olein sesuai dengan order yang telah

diterima atau sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Manager.

- Menyelenggarakan Administrasi laporan pekerjaan dan harga pokok Produksi

Pabrik Olein,mengendalikan seluruh aktivitas termasuk penggunaan bahan-

bahan proses.

- Membantu Manager dalam mengevaluasi dan menganalisa hasil Pelaksanaan

pekerjaan di bidang proses produksi Olein termasuk Penggunaan tenaga kerja

guna meningkatkan aktivitas dan effisiensi kerja.

- Mengevaluasi aspek penting lingkungan.

- Membuat laporan kemajuan manajemen lingkungan.

- Menjamin pelaksanaan komunikasi Prosedur dan Instruksi Kerja sampai

kepada bawahannya.

- Melaksanakan tugas-tugas yang di Instruksikan Manager.

Tanggung jawab :

- Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dengan penuh rasa tanggung

jawab.

Universitas Sumatera Utara


- Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Manager.

7.4.7 Kepala Bagian Teknik

Uraian tugas dari Kepala Bagian Teknik antara lain :

- Mengkoordinir kegiatan yang dilakukan pada kegiatan Maintenance sesuai

prosedur dan instruksi kerja dan didokumentasikan.

- Meninjau dan memeriksa prosedur Preventif Maintenance, mergency

Maintenance, Major Maintenance dan Kalibrasi Peralatan.

- Meninjau dan memeriksa rencana dan hasil kegiatan maintenance seperti :

a. Jadwal Preventif Maintenance

b. Jadwal Major Maintenance

c. Lembar reventif Major Maintenance.

d. Laporan Maintenace

- Bertanggung jawab terhadap penggunaan Spare Part dan didokumentasi

kedalam kartu penggunaan Onderdil untuk mesin produksi.

- Membuat laporan bulanan kegiatan Maintenance.

- Membuat kebutuhan Tehnik sesuai kegiatan Maintenance.

- Meninjau keaktifan sistem mutu yang diterapkan pada kegiatan Maintenance

dan menjamin bahwa kegiatan tersebut diterapkan secara baik.

- Mengidentifikasi kebutuhan training untuk seluruh personil yang ada

dibawahannya langsung.

- Bertanggung jawab atas Laporan Bulanan Tehnik.

- Menjaga dan memelihara Asset Perusahan.

Universitas Sumatera Utara


- Bertanggung jawab atas pengoperasian keseluruhan mesin-mesin dan

peralatan Pabrik.

- Melaksanakan Tugas-tugas yang di Intruksikan Manager.

Tanggung jawab :

- Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dengan penuh rasa tanggung

jawab.

- Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Manager.

7.4.8 Kepala Bagian Tata Usaha

Uraian tugas dari Kepala Bagian Tata Usaha antara lain :

- Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan dan dipelihara

diseluruh karyawan.

- Mengkoordinir dan mengontrol penyelenggaraan administrasi Pembukuan dan

Administrasi keuangan di tingkat unit.

- Membuat permintaan / pertanggungjawaban uang kerja dan mengelola

keuangan perusahan di tingkat unit.

- Mengkoordinir penyusunan RKAP dan RKO serta penyusunan Rencana

Jangka Panjang (RJP).

- Mengkoordinir penerbitan Laporan Manajemen (LM) dan Neraca Perusahaan.

- Menjaga dan memelihara asset perusahaan.

- Memeriksa transaksi pembukuan dan menandatangani Bukti Jurnal

Pembukuan.

- Memeriksa dan menanda tangani Bukti Penerimaan / Pengeluaran Kas / Bank.

Universitas Sumatera Utara


- Mengkoordinir pelaksanaan Surat Edaran (SE) Surat Instruksi (SI).

- Membuat konsep Surat Intern di unit, surat-surat ke kantor Direksi dan surat-

surat Extern ke Pihak ketiga.

- Memeriksa/memaraf seluruh dokumen yang akan ditanda tangani Manager.

- Membuat penilaian terhadap kinerja bawahannya.

- Menjamin terpeliharanya Arsip Dokumen Perusahaan.

- Memeriksa dan mengevaluasi masing-masing barang yang dibutuhkan dalam

Bon Permintaan Barang (AU-58) dengan pertimbangan anggaran.

- Memeriksa dan menandatangani Memo Permintaan (PB.16) Order Pembelian

Lokal (AU-35) dan kebutuhan penawaran barang.

- Mengidentifikasi kebutuhan training untuk semua personil dibagian Tata

Usaha.

- Melakukan tindakan koreksi atas ketidaksesuaian dari temuan Audit Mutu

Internal.

- Memelihara semua dokumen yang ada dibagian Pembelian seperti Prosedur

Instruksi Kerja, Dokumen Pendukung dan catatan mutu.

- Mengkomunikasikan Prosedur dan Instruksi Kerja kepada bawahannya .

- mengkoordinir penerapan di lapangan. Bertanggung jawab atas penggunaan

peralatan K3 di lingkungan kerjanya.

- Mempersiapkan daftar hadir untuk pertemuan dalam penyampaian

Enviromental Prosedur dan Environmental Instruction.

- Mengawasi lingkungan di areal kerjanya.

- Melaksanakan tugas-tugas yang di Instruksikan Manager.

Universitas Sumatera Utara


Tanggung jawab :

- Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dengan penuh rasa tanggung

jawab.

- Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Manager.

7.4.9 Kepala Analisis Laboratorium

Uraian tugas dari Kepala Analisis Laboratorium antara lain :

- Analisa mutu produksi Olein.

- Membuat laporan mutu produksi harian, Persepuluh hari dan laporan bulanan.

- Membuat sertifikat mutu produksi.

- Bekerja sama dengan bagian proses dan gudang dalam hal penanganan

pengepakan dan pengiriman produksi.

- Mempersiapkan dan membuat permintaan kebutuhan bahan-bahan dan

peralatan pengujian.

- Memeliahara seluruh dokumen yang berkaitan dengan pengujian.

- Hal-hal lain yan diinstruksikan Pimpinan.

Tanggung jawab :

- Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dengan penuh rasa tanggung

jawab.

- Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Proses

Universitas Sumatera Utara


7.5 Sistem Kerja dan Jam Kerja

Pabrik Minyak Olein ini direncanakan beroperasi 300 hari/tahun dan

kontiniu 24 jam/hari. Untuk itu tenaga kerja yang ada secara umum bekerja 8 jam

sehari, kecuali untuk kondisi-kondisi khusus.

Dari segi jam kerja karyawan dapat dibagi dua, yaitu:

1. Karyawan Non Shift, yaitu karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan

proses produksi, misalnya: bagian kantor/administrasi, bagian gudang, dan

lain-lain. Jam kerja karyawan non shift ditetapkan 40 jam/minggu, jam kerja

selebihnya dianggap lembur.

Perincian jam kerja karyawan non shift adalah :

Senin Kamis : Pukul 08.00 12.00 WIB

Pukul 13.00 16.00 WIB

Jumat : Pukul 08.00 12.00 WIB

Pukul 14.00 16.00 WIB

Sabtu : Pukul 08.00 13.00 WIB

2. Karyawan Shift, yaitu karyawan yang berhubungan langsung dengan proses

produksi dan memerlukan pengawasan terus menerus selama 24 jam,

misalnya: unit proses, unit utilitas, unit kamar listrik, pengawasan mutu, dan

lain-lain.

Perincian jam kerja shift adalah:

Shift I : Pukul 07.00 15.00 WIB

Shift II : Pukul 15.00 23.00 WIB

Shift III : Pukul 23.00 07.00 WIB

Universitas Sumatera Utara


Hari Minggu dan hari libur lainnya karyawan shift tetap bekerja seperti biasa.

Karyawan shift diberikan libur satu hari setiap tiga hari kerja.

7.6 Sistem Upah

Sistem upah diberikan sebagai berikut:

1. Gaji Bulanan

Gaji ini diberikan kepada karyawan tetap. Besarnya gaji didasarkan atas

pertimbangan :

Tingkat pendidikan

Pengalaman kerja

Tingkat keselamatan kerja

2. Gaji Harian

Sistem ini dapat dipakai terhadap karyawan harian, dengan besar gaji

didasarkan atas pertimbangan terhadap jenis pekerjaan.

7.7 Kesejahteraan Karyawan

Tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan

maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut asetaset perusahaan harus mendapat

perhatian. Salah satu aset besar perusahaan adalah karyawan yang seharusnya

didukung dengan fasilitas kehidupan yang memadai.

Fasilitas-fasilitas yang dapat disediakan diperusahaan antara lain:

Fasilitas cuti tahunan

Tunjangan hari raya

Tunjangan kecelakaan kerja

Universitas Sumatera Utara


Tunjangan kematian baik dalam waktu bekerja maupun diluar pekerjaan

Penyediaan sarana transportasi / bus karyawan

Penyediaan tempat ibadah, balai pertemuan dan sarana olahraga

Fasilitas perumahan yang dilengkapi sarana air dan listrik

Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma

7.8 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan di Pabrik Minyak Olein ini,

dibutuhkan susunan tenaga kerja seperti pada susunan struktur organisasi.

Disamping itu posisi tenaga kerja sedapat mungkin ditempatkan dengan latar

belakang pendidikannya.

Tabel 7.1 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya

Jabatan Jumlah Pendidikan

Direktur utama 1 Teknik Kimia Industri (S1)

Manajer 1 Teknologi Kimia Industri (D-IV)

Sekretaris 1 Sekretaris (D-III)

Kabag proses 1 Teknologi Kimia Industri (D-IV)

Kabag teknik 1 Teknologi Mekanik Industri (D-IV)

Kabag tata usaha 1 Sarjana Ekonomi (S1)

Kasi Produksi 1 Teknologi Kimia Industri (D-IV)

Kasi Utilitas 1 Teknologi Instrumentasi Pabrik (D-IV)

Kasi Laboratorium 1 Kimia Analisa (S-1)

Kasi Mesin 1 Teknologi Mekanik Industri (D-IV)

Universitas Sumatera Utara


Kasi Listrik 1 Teknologi Manajemen Pabrik (D-IV)

Kasi Instrumentasi 1 Teknologi Instrumentasi Pabrik (D-IV)

Kasi Pemasaran 1 Ekonomi (DIII)

Kasi Keuangan 1 Akuntansi (DIII)

Kasi Personalia 1 Sarjana Hukum

Karyawan produksi 39 Politeknik

Karyawan analisis labor 9 Kimia analis (DIII)

Karyawan utilitas 18 Politeknik

Karyawan teknik 18 Politeknik

Karyawan tata usaha 12 SMK/SMU

Keamanan 9 Pensiunan Abri/STM

Supir 10 STM/SMU

Petugas kebersihan 6 SMU

Total 136 -

Adanya perbedaan kedudukan jabatan didalam susunan karyawan pada

Pabrik Minyak Olein menyebabkan adanya perbedaan didalam masalah

pembagian gaji dan tunjangan-tunjangan yang akan diterima oleh karyawan.

Khusus untuk karyawan yang menduduki jabatan puncak diberi tunjangan jabatan.

Untuk semua karyawan yang berada dilingkungan Pabrik Minyak Olein

ini mendapat jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) disamping itu juga

para karyawan akan mendapatkan beberapa sarana berupa : kesehatan, asuransi

dan koperasi. Selain sarana sarana diatas, jaminan sosial yang disediakan

perusahaan untuk karyawan adalah berupa pendidikan. Untuk jenjang yang lebih

Universitas Sumatera Utara


tinggi maka perusahaan akan memberikan tunjangan berupa biaya penginapan

anak sekolah. Untuk karyawan bukan staff dapat diberikan dapat diberikan gaji

lembur apabila jam kerjanya melewati batas yang ditentukan dan kelebihan jam

kerja tersebut dihitung sebagai premi. Sedangkan dalam masalah cuti Pabrik

Minyak Olein ini memberikan dua macam cuti, yaitu cuti tahunan dan cuti

panjang. Cuti tahunan selama 15 hari kerja untuk karyawan yang telah bekerja

secara terus menerus selama setahun.

7.9 Analisa Jabatan

Untuk dapat menempatkan karyawan pada posisi yang tepat (right man on

the right place) maka perusahaan harus malakukan penelitian terhadap calon

pegawai atau pegawai tentang jabatan yang akan atau sedang didudukinya.

Analisa jabatan merupakan proses yang sistematis dalam menentukan nilai

atau perbandingan relatif antar suatu jabatan dengan jabatan lain yang biasanya

dapat dijadikan pertimbangan dasar, dalam hal ini berhubungan dengan teknik

mutasi sistem penggajian.

Beberapa parameter yang dapat digunakan dalam analisa jabatan, antara

lain sebagai berikut:

Kondisi fisik dan mental pekerja

Pendidikan dan pengalaman kerja

Minat pekerja

Sifat dan karakter pekerja

Universitas Sumatera Utara


BAB VIII

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

8.1 Landasan teori

Penentuan lokasi suatu pabrik penting bagi perusahaan, karena akan

mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan

kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sebelum suatu perusahaan memulai

operasi produksinya, pimpinan/pemilik perusahaan itu harus menentukan lebih

dahulu dimana letak gedung perusahaan tersebut. Tetapi banyak perusahaan

kurang memperhatikan pentingnya lokasi perusahaan/pabrik. Akibatnya

perusahaan tersebut sulit untuk mempertahankan diri dalam persaingan barang-

barang hasilnya di pasaran (Sofjan Assauri, 1998).

Sebenarnya penentuan lokasi perusahaan atau pabrik tidaklah semudah

seperti yang dikatakan diatas. Hal ini dikarenakan banyak faktor-faktor lain yang

perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi itu, dan tempat/lokasi tersebut harus

mempunyai keuntungan untuk jangka panjang termasuk pertimbangan akan

kemungkinan untuk memperbesar atau memperluas pabrik pada masa yang akan

datang. Apabila pabrik tersebut perlu diperbesar atau diperluas dikemudian hari.

Dalam hal ini ada 2 kemungkinan yaitu apakah pabrik yang lama ditutup dan

seluruhnya dipindahkan ketempat yang baru sebagai tambahan. Apabila pabrik

yang lama tetap dipertahankan dan didirikan pabrik baru sebagai tambahan, maka

akan menimbulkan kesukaran karena selain biayanya (terutama biaya investasi)

menjadi besar sebab adanya double equipments juga koordinasinya lebih sukar

(Sofjan Assauri, 1998).

Universitas Sumatera Utara


Penentuan lokasi pabrik mempunyai efek penting bagi sukses atau

gagalnya operasi dari suatu pabrik sehingga pemilihan tempat berdirinya suatu

pabrik harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu faktor utama dan faktor

khusus (Sofjan Assauri, 1998).

Selain penentuan lokasi pabrik, susunan peralatan dan fasilitas dalam suatu

rancangan diagram alir proses merupakan syarat penting didalam memperkirakan

biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik atau untuk disain secara terperinci

pada masa mendatang, meliputi disain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, tata

letak peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi

yang dapat diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat

diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian (Sofjan Assauri,

1998).

8.1.1 Faktor Utama

A. Bahan Baku

Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan

baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar

(Sofjan Assauri, 1998).

Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah (Sofjan

Assauri, 1998):

1. Lokasi sumber bahan baku.

2. Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut dapat

diandalkan pengadaannya.

3. Cara mendapatkan bahan baku serta biaya pengangkutan.

Universitas Sumatera Utara


4. Harga bahan baku serta biaya pengangkutan.

5. Kemungkinan mendapatkan sumber bahan baku lain.

B. Tenaga Listrik dan Bahan Bakar

Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor

penunjang yang paling penting. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan

tenaga listrik dan bahan bakar adalah (Sofjan Assauri, 1998):

1. Kemungkinan pengadaan tenaga listrik dan bahan bakar di lokasi pabrik untuk

saat sekarang dan di masa mendatang.

2. Harga bahan bakar tersebut.

C. Sumber Air

Air merupakan kebutuhan paling penting bagi suatu pabrik industri kimia,

baik itu untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Kebutuhan air

diperoleh dari dua sumber, yaitu (Sofjan Assauri):

1. Dari sumbernya langsung, misalnya sungai, sumur bor dan laut.

2. Dari perusahaan penyediaan air, misalnya Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air adalah:

1. Kapasitas sumber air.

2. Kualitas sumber air.

3. jarak sumber air dari lokasi pabrik.

4. Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air sesuai dengan

kebutuhan rutin pabrik.

Universitas Sumatera Utara


D. Iklim dan Alam Sekitarnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor ini adalah (Sofjan Assauri,

1998):

1. Keadaan lingkungan alam yang sulit akan memperbesar biaya konstruksi

pengembangan pabrik.

2. Keadaan angin, kecepatan dan arahnya.

3. Kemungkinan terjadinya gempa.

4. Pengaruh alam terhadap perluasan dimasa mendatang.

E. Daerah Pemasaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran adalah (Sofjan Assauri,

1998):

1. Daerah pemasaran produk.

2. Pengaruh dan jumlah saingan yang ada.

3. Kemampuan daya serap besar.

4. Prospek pemasaran dimasa mendatang.

5. Jarak pemasaran dari lokasi pabrik dengan daerah yang dituju.

6. Sistem pemasaran yang dipakai.

8.1.2 Faktor Khusus

A. Transportasi

Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan adalah (Sofjan Assauri, 1998):

1. Jalan raya yang dapat dilalui mobil maupun angkutan berat lainnya.

2. Sungai atau laut yang dapat dilalui perahu maupun kapal.

Universitas Sumatera Utara


3. Jalan kereta api.

4. Pelabuhan laut ataupun lapangan udara yang terdekat dengan lokasi pabrik.

B. Tenaga Kerja

Masalah tenaga kerja sangat berpengaruh di dalam kelangsungan suatu

pabrik/perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah (Sofjan Assauri, 1998):

1. Kemungkinan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan.

2. Pendidikan/keahlian tenaga kerja yang tersedia.

3. Tingkat/penghasilan tenaga kerja di sekitar lokasi pabrik.

4. Adanya ikatan perburuhan (peraturan perburuhan).

5. Terdapatnya lokasi untuk lembaga training tenaga kerja.

C. Undang-undang dan Peraturan-peraturan

Undang-undang dan peraturan-peraturan perlu diperhatikan dalam

pemilihan lokasi pabrik, karena jika dalam pendirian suatu pabrik ada hal yang

bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan maka kelangsungan

suatu pabrik akan terancam (James, 1990).

D. Perpajakan dan Asuransi

Hal ini perlu diperhatikan agar jangan sampai pajak pemberi beban yang

berat bagi perusahaan. Demikian pula untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian

akibat kecelakaan terhadap pabrik seperti kebakaran, maka perusahaan sebaiknya

diasuransikan (James, 1990).

Universitas Sumatera Utara


F. Pengontrolan terhadap bahaya banjir dan kebakaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah (Sofjan Assauri, 1998):

1. Lokasi pabrik harus jauh dari lokasi perumahan penduduk.

2. Lokasi pabrik diusahakan tidak berada dilokasi rawan banjir.

8.2 Tata Letak Unit Utilitas

Tata letak (lay out) yang baik dapat diartikan sebagai susunan yang teratur

dan efisien pada fasilitas pabrik baik yang berada didalam ruangan maupun diluar

ruangan pabrik. Fasilitas pabrik tidak saja mesin-mesin tetapi juga service area,

termasuk penerimaan dan pengiriman produksi, maintenance, gedung, dan

sebagainya. Disamping itu juga harus diperhatikan efisiensi dan segi keamanan

para karyawan (Sofjan Assauri, 1998).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun lay out adalah

(Sofjan Assauri, 1998) :

1. Urutan produksinya.

Penyusunan berdasarkan urutan-urutan produksinya (Operation Sequence).

2. Kebutuhan ruang yang cukup luas (Special Requirement)

Dalam hal ini diperlukan perhatian untuk luas ruangan pabrik, tinggi, dan

sebagainya.

3. Peralatan dan mesin-mesin itu sendiri

Bila mesin atau peralatan, maka diperlukan lantai yang kokoh.

4. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga

maintenancenya mudah dilakukan dan replacement nya juga mudah.

Universitas Sumatera Utara


5. Aliran dari material

Sebenarnya aliran ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus

diikuti oleh suatu produk pada waktu dibuat.

6. Tempat kerja karyawan di pabrik harus cukup luas, sehingga tidak

mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja serta kelancaran produksi.

7. Service area seperti WC, kantin, tempat istirahat, tempat ibadah, parkir,

dan lain-lain.

8. Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat dengan tempat kerja

dimana tempat ini sangat dibutuhkan oleh para karyawan pabrik.

9. Udara dalam pabrik harus diatur, yaitu sesuai dengan keadaan produk dan

karyawan, jangan terlalu panas dan tidak mengganggu kesehatan

karyawan.

Universitas Sumatera Utara


8.3 Perincian Luas Lahan Pabrik Minyak Olein
Luas lahan yang dibutuhkan sebagai lokasi berdirinya pabrik pembuatan

minyak olein dirinci pada tabel 8.1 berikut ini :

Tabel 8.1 Perincian Luas Lahan Pabrik Pembuatan Minyak Olein

No. Jenis Area Luas (m2)


1 Daerah proses 5.000
2 Gudang bahan baku 500
3 Gudang produk 700
4 Laboratorium 500
5 Perkantoran 400
6 Parkir 300
7 Tempat ibadah 150
8 Kantin 100
9 Bengkel 300
10 Pembangkit listrik 200
11 Pengolahan air dan limbah 1.000
12 Ruang kontrol 100
13 Ruang boiler 200
14 Daerah perluasan 2.500
15 Unit pemadam kebakaran 100
16 Pos keamanan 50
17 Ruang diklat 250
Total 12.350

Luas tambahan untuk jalan dan antar bangunan diperkirakan 10% dari luas total,
sehingga 0,1 x 12.350 m2 = 1.235 m2, maka luas tanah keseluruhan adalah :
12.350 m2 + 1.235 m2 = 13.585 m2

Universitas Sumatera Utara


U

B T

2 17

16 1 3

15

4
6

8
5

14 9
7

10
13

12 11

Gambar 8.4 Tata Letak Pabrik Pembuatan Minyak Olein

Universitas Sumatera Utara


Keterangan Gambar :

: Pintu masuk
1. Kantor
2. Taman dan tempat parkir
3. Tempat ibadah
4. Bengkel
5. Gudang bahan baku
6. Daerah proses
7. Daerah perluasan
8. Gudang produk
9. Ruang kontrol
10. Ruang Boiler
11. Pengolahan air dan limbah
12. Laboratorium
13. unit pamadam kebakaran
14. Pembangkit listrik
15. ruang diklat
16. Kantin
17. pos keamanan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB IX

SEGI EKONOMI DAN PEMBIAYAAN

Untuk mengevaluasi kekayaan berdirinya suatu pabrik dan tingkat

pendapatannya, maka dilakukan analisa dan perhitungan secara teknis.

Selanjutnya dilakukan pula analisa terhadap ekonomi dan pembiayaannya. Dari

analisa aspek ekonomi tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat diambil

untuk pengarahan secara tepat.

Untuk mengetahui kelayakan dan tingkat pendapatan dari suatu pabrik,

berbagai variabel digunakan sebagai pedoman untuk menentukan layak atau

tidaknya suatu pabrik didirikan berdasarkan segi ekonomi. Adapun variabel yang

digunakan antara lain :

- Modal investasi

- Biaya produksi total

- Profit margin (PM)

- Return of investment (ROI)

- Break event point (BEP)

- Internal rate of return (IRR)

9.1. Modal Investasi

Modal investasi adalah sejumlah modal untuk mendirikan suatu pabrik

atau menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi

terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara


9.1.1. Modal Investasi Tetap / Fixed Capital Investment (FCL)

Modal investasi langsung adalah segala biaya yang diperlukan untuk

membeli peralatan pabrik yang pemakaiannya selama pabrik berproduksi.

Tabel 9.1. Modal Investasi Tetap (MIT / FCL)

No Komponen Biaya (Rp)


Modal Investasi Tetap Langsung
1 Tanah 19.256.797.500
2 Bangunan 15.750.000.000
3 Peralatan proses dan utilitas 47.889.880.000
4 Instrumentasi dan alat kontrol 4.788.988.000
5 Biaya perpipaan 26.339.434.000
6 Biaya instalasi listrik 9.577.976.000
7 Biaya insulasi 4.788.988.000
8 Biaya inventaris kantor 4.788.988.000
9 Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 4.788.988.000
10 Sarana transportasi 7.400.000.000
Modal Investasi Tetap Tak Langsung
11 Pra Investasi 15.536.997.950
12 Biaya Perizinan 15.536.997.950
13 Biaya Engineering 15.536.997.950
14 Biaya Kontraktor 15.536.997.950
15 Biaya tidak terduga 15.536.997.950
TOTAL 233.054.969.250

9.1.2. Modal Kerja / Working Capital

Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai

mampu menarik hasil penjualan dan memutar keuangannya. Dasar kebutuhan

biaya operasional awal untuk beberapa bulan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pra

rancangan ini modal kerja diambil 3 (tiga) bulan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 9.2.Modal Kerja

No Jenis Biaya Jumlah (Rp)


1 Biaya Bahan Baku dan Utilitas 172.472.548.000

2 Kas 8.996.902.400
3 Biaya start up 4.661.099.400
4 Piutang Dagang 17.031.975.750
TOTAL 203.162.525.500

Total modal investasi = modal investasi tetap + modal kerja

= Rp 233.054.969.250,- + Rp 203.162.525.500,-

= Rp 436.217.494.750,-

Modal berasal dari :

- Modal sendiri : 75% dari Total Modal Investasi = Rp 327.163.121.000,-

- Pinjaman dari bank : 25% dari Total Modal Investasi = Rp 109.054.373.700,-

9.2. Hasil Penjualan

Hasil penjualan Olein dan stearin adalah sebesar Rp 1.064.598.484.950,-

9.3. Biaya Produksi Total

Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan Selama

pabrik berproduksi mulai dari biaya pengadaan bahan baku, biaya pemasaran dan

biaya umum. Biaya produksi total terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara


9.3.1. Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)

Biaya tetap adalah biaya yang tidak bergantung dari jumlah produksi.

Tabel 9.3.Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)

No Jenis Biaya Jumlah (Rp)


1 Gaji Karyawan 2.562.000.000
2 Bunga Pinjaman Bank 16.358.156.000
3 Depresiasi dan Amortisasi 17.283.686.150
4 Biaya Perawatan 11.823.824.200
5 Biaya Tambahan 11.652.748.950
6 Biaya Administrasi 35.550.000
7 Pemasaran dan Distribusi 2.330.549.800
8 Laboratorium dan Litbang 1.747.912.350
9 Asuransi 11.193.748.500
TOTAL 74.988.175.950

9.3.2. Biaya Variabel/Variabel Cost (VC)

Biaya variabel adalah biaya yang tergantung jumlah produksi.

Tabel 9.4 Biaya Variabel

No Jenis Biaya Jumlah (Rp)


1 Bahan baku proses dan utilitas 827.890.192.000
2 Pemasaran 233.054.950
3 Perawatan 1.773.573.650
4 Lainnya 1.165.274.900
TOTAL 831.062.095.500

Total biaya Produksi = Fixed Cost + Variable Cost

= (Rp 74.988.175.950,-) + (Rp 831.062.095.500,-)

= Rp 906.050.271.450,-

Universitas Sumatera Utara


9.4. Perkiraan Laba/Rugi Usaha

Laba sebelum pajak = Rp 158.548.214.000,-

Pajak penghasilan = Rp 47.546.964.200,-

Laba setelah pajak = Rp 111.001.249.800,-

9.5. Aspek Analisa Ekonomi

9.5.1. Profit Margin (PM)

Merupakan persentase yang menunjukkan perbandingan antara

keuntungan sebelum pajak penghasilan dengan total penjualan. PM = 15 %

Dari hasil perhitungan PM, maka prarancangan pabrik minyak olein dari

CPO ini memberikan keuntungan.

9.5.2. Break Event Point (BEP)

Merupakan titik kesetimbangan antara penerimaan dan pengeluaran.

BEP = 47,29 %

Kapasitas produk pada titik BEP = 40.966,31 kg/tahun

Nilai jual pada titik BEP = Rp 465.991.776.250,-

Dari data Feasibilities adalah,

= BEP 70% (kurang layak/unfeasible)

= BEP 50% (layak/feasible)

BEP perhitungan 47,29 % menunjukkan prarancangan pabrik minyak

olein dari CPO ini layak untuk didirikan.

Universitas Sumatera Utara


9.5.3. Return of Investment (ROI)

ROI adalah besarnya persentase keuntungan pengembalian modal tiap

tahun dari penghasilan bersih bertahun-tahun. Resiko pengembalian modal

adalah: ROI 11% resiko pengembalian modal kecil.

ROI 44% resiko pengembalian modal besar.

Hasil perhitungan diperoleh pengembalian modal tiap tahun ROI = 25%,

sehingga prarancangan pabrik minyak olein dari CPO yang akan dibangun itu

termasuk pengembalian modal tinggi.

9.5.4. Pay Out Time (POT)

Merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan asumsi bahwa

pabrik beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun POT = 4 tahun masih dalam

batas yang diizinkan (untuk industri kecil resikonya sampai batas 5 tahun).

9.5.5. Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga

pertahunnya dari semua pengeluaran yang dilakukan mulai dari tahap awal

pendirian sampai pada usaha itu sendiri. Kelayakan tercapai bila IRR lebih besar

dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang dipakai dalam pengembalian

bunga pinjaman ke bank. IRR pada perhitungan menunjukkan 33,9%, sedangkan

bunga pinjaman bank sebesar 15% (Bank BNI Cab. USU Medan, 2005).

Universitas Sumatera Utara


BAB X
KESIMPULAN

Dari hasil analisa dan perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan

Minyak Olein dari Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas 500 ton/hari diperoleh

beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Pabrik Pembuatan Minyak Olein dari Crude Palm Oil (CPO) layak didirikan

secara ekonomi

2. Pabrik tersebut direncanakan didirikan didaerah Bandar Pasir Mandoge

(ASAHAN).

3. Bentuk badan usaha pabrik yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas

(PT) sistem organisasi garis dan staff membutuhkan tenaga kerja 136 orang

4. Hasil analisa ekonomi :

Modal investasi : Rp. 436.217.494.750,-

Biaya produksi : Rp. 906.050.271.450,-

Hasil penjualan : Rp. 1.064.598.484.950,-

Laba bersih : Rp. 111.001.249.800,-

Profit Margin : Rp. 15 %

Break Event Point : Rp. 47,29 %

Return on Investment : Rp 25%

Pay Out Time : Rp. 4 tahun

Internal Rate of Return : Rp. 33,9%

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aleart,G.Metode Penelitian Air, Usaha Nasional, Surabaya. 1984.


Buchari Z. DR. Organisasi dan Manajemen. Cetakan ke-III. Penerbit Balai
Aksara, Jakarta, 1987.
Desphande, D.L. Basic Electrical Engineering. Vol 1. Mirja Construction and
Development, Co. Ltd, New Delhi. 1985
E, Paul DeGarmo William G.Sullivan Jhon. R. Canada. Engineering Economy.
Seven Edition mac.milan Publishing Co. New York Collien MacMilan
Publisher London, USA. 1984
Foust, Allan. Principle 0of Unit Operation, 2nd edition, Jhon Willey, Betlehem,
1959, USA
Geankoplis, Christie J. TransportProcess, Momentum, Heat and Mass, Allyn &
Bacon, Boston, 1983
Indra Ismawan. Memahami Reformasi Perpajakan 2000 , Cetakan Pertama, PT
Alex Media Komputindo, Jakarta, 2001
Hammer, M.J. Water and Wastewater Technology, 3nd edition, Prentice-Hall, New
York, 1996
Kern, D.Q. Process Heat Transfer, International Student Edition, Kogakusha
Company Ltd, Tokyo, 1945
Kirk-Othmer. Encyclopedia of Chemical Technology, 2nd edition, International
Science, Dursion of John Wiley & Sons, New York.
Manullang, M. Pengantar Ekonomi Perusahaan, Cetakan IX, Liberty Offset,
Yogyakarta, 1982
Nalco. The Nalco Water Hand Book, New York, Mc Graw Hill Book Company,
1979
Stephoulus. Chemical Process Controll, Prentice Hall, 1984
Smith, J.M & Van Ness, H.C. Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics, Mc Graw Hill Book Co, New York, 1987
Sofyan, Assauri. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1998

Universitas Sumatera Utara


Sumamur, P.K. Higine Perusahaan dan Kesehatan Kerja, PT Gunung Agung,
Jakarta, 1996
Soedjono D. SH. Pengamanan Hukum Terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat
Industri, Penerbit Alumni, Bandung, 1979
Timmerhauss, K.D. & Petter, M.S. Plant Design and Economic for Chemical
Engineering, 4th edition, Mc Graw-Hill Book Co, Tokyo, 1990
Timmerhauss, K.D. & Petter, M.S. Plant Design and Economic for Chemical
Engineering, 6th edition, Mc Graw-Hill Book Co, Tokyo, 2004
Ulrich, Geal. A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics,
Jhon Willey & Sons, New York, 1984

Universitas Sumatera Utara


Tabel LD-7 Nilai Perhitungan IRR

Tahun P/F, i%, PV pada 34% P/F, i%, PV pada 34%


Laba Kotor Pajak Laba Bersih Depresiasi Net Cash Flow
(Net Cash Flow x P/F pada i%) (Net Cash Flow x P/F pada i%)
ke n 33% n 34%
0 0 0 0 - - 1 -436.217.494.750 1 -436.217.494.750
1 158.548.214.000 47.546.964.200 111.001.249.800 9.515.187.150 120.516.436.950 0.7518 90.604.257.299 0.7562 89.929.365.252
2 174.403.035.400 52.301.660.620 122.101.374.780 9.515.187.150 131.616.561.930 0.5652 74.389.680.802 0.5569 73.297.263.338
3 191.843.338.950 57.531.826.682 134.311.512.258 9.515.187.150 143.826.699.408 0.4250 61.126.347.248 0.4156 59.774.376.273
4 211.027.672.850 63.285.009.350 147.742.663.483 9.515.187.150 157.257.850.633 0.3195 50.243.883.277 0.3101 48.765.659.481
5 232.130.440.150 69.613.510.285 162.516.929.831 9.515.187.150 172.032.116.981 0.2402 41.322.114.498 0.2314 39.808.231.869
6 255.343.484.150 76.574.861.313 178.768.622.814 9.515.187.150 188.283.809.964 0.1806 34.004.056.079 0.1727 32.516.613.980
7 280.877.832.565 84.232.347.444 196.645.485.099 9.515.187.150 206.160.672.249 0.1357 27.976.003.224 0.1289 26.574.110.652
8 308.965.615.821 92.655.582.188 216.310.033.608 9.515.187.150 225.825.220.758 0.1020 23.034.172.517 0.0961 21.701.803.714
9 339.862.177.403 101.921.140.406 237.941.036.968 9.515.187.150 247.456.224.118 0.0767 18.979.892.389 0.0717 17.742.611.269
10 373.848.395.143 112.113.254.446 261.735.140.664 9.515.187.150 271.250.327.814 0.0577 15.651.143.914 0.0535 14.511.892.538
JUMLAH 1.114.056.497 -11.595.566.384

IRR = 33% + { (34% - 33%) x (1.114.056.497 / ((1.114.056.497 (-11.595.566.384)))}


= 33,9 %

Universitas Sumatera Utara


Steam NAMA-NAMA PERALATAN PROSES
KODE NAMA ALAT
F-01 TANGKI CPO
Air Pendingin F-02 TANGKI DETERGENT
F-03 TANGKI STEARIN
F-04 TANGKI PENYIMPANAN RBDPO
BLEACHING
EARTH E-01 HEAT EXCHANGER 01
F-02
14 E-02 HEAT EXCHANGER 02
1 15 19 CaCO3 H3PO4
5 8 E-03 HEAT EXCHANGER 03
9
K-01 KRISTALIZATOR
22 37
25 26 29 F-04 SEPARATOR
S-01 DUST COLLECTOR
7 18 20 28 38 41
FC
4 M-01 MIXER
2 E-01 E-02 H-01 DYER VACUMM
F-01 TC 24
S-01 H-02 BLEACHER
H-01
L-01 12 30
K-01 M-01 27 39 H-03 DEARATOR
13 TC
10 42 NEUTRALIZED DEODORIZER
3 11 TC H-04
REFINING
6 21
17 H-03 H-04 NF-01 NIAGARA FILTER
L-02
H-02 45
16 L-01 POMPA 01
23 32
31 36 40 43 L-02 POMPA 02

46 L-03 POMPA 03
F-03 35 44
NF- E-03
01 33 DIGAMBAR OLEH : TANGGAL TANDA TANGAN

34 47 NAMA SYAFARUDDIN.M
F-04 NIM 015201056
DISETUJUI OLEH :
L-03
PEMBIMBING 1 Ir. INDRA SURYA, MSc
Air Sisa NIP 131 836 666

PEMBIMBING 2 MERSI SURIANI, ST, MT


NIP 132 206 946
Kondensat
TANPA SKALA
PRA RANCANGAN PABRIK MINYAK OLEIN
Limbah DARI CPO (CRUDE PALM OIL)
DENGAN KAPASITAS 500 TON/HARI
DIAGRAM ALIR PROSES

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Komponen laju alir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Olein (kg/jam) - 10.937,86 - 10.937,86 - - 10.937,86 - - 10.937,86 - - 10.937,86 - - - - 10.937,86 - 10.937,86 - - - 10.937,86 - - 10.937,86 - - - 10.937,86 - - 10.937,86 - 10.937,86 - - 10.937,86 - - - 10.937,86 - - 10.937,86 -

Stearin Kg/jam) - 8.791,94 - 8.791,94 - - 8.791,94 - - 8.791,94 - 7.375,24 8.791,94 - - 1.416,71 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


FFA (kg/jam) - 1.041,7 - 1.041,7 - - 1.041,7 - - 1.041,7 - - 1.041,7 - - - - 1.041,7 - 1.041,7 - - - 1.041,7 - - 1.041,7 - - - 1.041,7 - - 1.041,7 - 1.041,7 - - 1.041,7 - - 1.025,25 16,45 - - 16,45 -
H 2 O (kg/jam) - 52,08 - 52,08 - - 52,08 - - 52,08 - - 52,08 - - - - 52,08 - 52,08 - 3,93 3,93 52,08 - - 52,08 - - 12,08 36,37 - - 36,37 12,06 36,37 - 0,31 36,06 - - 10,97 10,97 - - 10,97 -
Impur ities (kg/jam) - 10,41 - 10,41 - - 10,41 - - 10,41 - - 10,41 - - - - 10,41 - 10,41 - - - 10,41 - - 10,41 - -- - 10,41 - 1,21 1,21 - 1,21 - - 1,21 - - 1,1 1,1 - - 1,1 -
Detergen (kg/jam) - - - - - - - - 5.208,5 706,35 - 4.500,15 706,35 - 3.541,77 4.250,12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
CaCO 3 (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2,76 - 1,86 - - - 1,86 - 1,86 - - - - - - - - - - - - - -
H 2 PO 3 (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,20 0,31 - - - 0,31 - 0,31 - - - - - - - - - - - - - -
BE (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 88,14 - 88,14 - 88,14 - - - - - - - - - - - - - -
Ca 3 (PO 4 ) 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,93 - - - 0,93 - 0,93 - - - - - - - - - - - - - -
(kg/jam)
H 2 CO 3 (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,26 - - - 0,26 - 0,26 - - - - - - - - - - - - - -
CO 2 (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,30 - - - 0,30 - - 0,30 - 0,30 - 0,30 - - - - - - - - -
Total (kg/jam) - 20.833,99 - 20.833,99 - - 20.833,99 - 5.208,5 21.542,34 - 11.875,39 14.167,11 - 3.541,77 5.666,83 - 12.042,04 - 12.042,06 - 3,93 3,93 12.038,12 2,76 1,20 12.042,08 - 88,14 12,08 12.118,14 - 92,71 12.017,44 12,06 12.017,44 - 0,61 12.016,83 - - 1.037,32 10.966,38 - - 10.966,38 -
Steam (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - - - - - - 673,04 - 673,04 - - - - - - 211,84 - - - 211,84 - - - 107,01 - - 107,01 2.409,72 - - 2.409,72 - - -
Air Pendingin - - - - - - - 117.396,18 - - 117.396,18 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 129.567,96 - 129.567,96
(kg/jam)
Air Panas (kg/jam) - - - - - - - - - - - - - 2.140,92 - - 2.140,92 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Suhu (0C) 279,8 33 33 33 279,8 33 33 20 30 22 22 22 22 30 30 24 22 24 279,8 90 90 90 90 90 30 30 90 279,8 30 110 110 110 110 110 110 110 279,8 120 120 279,8 279,8 275 275 275 20 30 30
Tekanan (bar) 63,19 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 63,19 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 63,19 1,013 1,013 63,19 63,19 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013

Universitas Sumatera Utara


1,200,000
1,200,000
1,100,000
1,100,000
Nilai (dalam juta rupiah)

Nilai (dalam juta rupiah)


1,000,000
1,000,000
900,000
900,000
800,000
800,000 BT (Biaya Tetap)
BT (Biaya Tetap)
700,000
700,000 BEP BP (Biaya Produksi)
600,000
600,000 BP (Biaya Produksi)
BV (Biaya Variabel)
500,000
500,000 BV (Biaya
HP (Hasil Variabel)
Penjualan)
400,000
400,000
300,000
300,000 HP (Hasil Penjualan)
200,000
200,000
100,000
100,000
0
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi (%)
Kapasitas Produksi (%)

Gambar LD.1. Kurva Break Even Pabrik Minyak Olein

Universitas Sumatera Utara


1,200,000
1,100,000
1,000,000
Nilai (dalam juta rupiah)

900,000
800,000
700,000 BT (Biaya Tetap)
BEP
600,000 BP (Biaya Produksi)
500,000
BV (Biaya Variabel)
400,000
300,000 HP (Hasil Penjualan)
200,000
100,000
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi (%)

Gambar LD.1. Grafik Break Even Pabrik minyak Olein

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN NERACA PANAS

Basis Perhitungan : 1 jam operasi

Waktu Operasi : 330 hari

Satuan Operasi : kg/jam

Kapasitas Bahan Baku : 500 ton/hari x 1.000 kg/ton x 1 hari/24jam

: 20.833,33 kg/jam = 20.834 kg/jam

A. Perhitungan Neraca Massa

Komposisi bahan baku/CPO (crude palm oil) yang digunakan (Buku

Panduan PT. ASIAN AGRO AGUNG JAYA, Medan) :

1. Olein : 52,50 %

2. Stearin : 42,20 %

3. FFA (free fatty acid) : 5,00 %

4. Air (H 2 O) : 0,25 %

5. Impurities : 0,05 %

Komposisi produk RBDP Olein (refinery bleached deodorized palm oil)

(Buku Panduan PT. ASIAN AGRO AGUNG JAYA, Medan) :

1. Olein : 99,74 %

2. FFA (free fatty acid) : 0,15 %

3. Air (H 2 O) : 0,10 %

4. Impurities : 0,01 %

Universitas Sumatera Utara


Misal :

Olein :A H 2 CO 3 :K

Stearin :B CO 2 :L

FFA (free fatty acid) : C

Air :D

Impurities :E

Detergen :F

CaCO 3 :G

H 3 PO 4 :H

Bleaching Earth :I

Ca 3 (PO 4 ) 2 :J

LA-1. Neraca Massa Pada Kristalizator (K-01)

F
9
A = ...%
A = 52,50%
B = 10%
B = 42,20%
7 10 C = ...%
C = 5,00%
D = ...%
D = 0,25%
E = ...%
E = 0,05%
F = 5%
12

B = ...%
F = ...%

Gambar LA-1. Neraca Massa pada Kristalizator (K-01)

Neraca massa total :

F7 + F9 = F10 + F12

F7 = 20.834 kg/jam dan F7 : F9 = 80% : 20% maka :

Universitas Sumatera Utara


0,2 7 0,2
F9 = xF = x 20.834 kg / jam = 5.208,5kg/jam, sehingga :
0,8 0,8

20.834 kg/jam + 5.208,4 kg/jam = F10 + F12

F10 + F12 = 26.042,5 kg/jam, maka :

F10 = 26.042,5 kg/jam - F12....(1)

Neraca massa komponen :

F10X10 B + F12X12 B = F7X7 B

0,1 x F10 + F12X12 B = 20.834 kg/jam x 0,422

= 8.791,94 kg/jam

0,1 x F10 + F12X12 B = 8.791,94 kg/jam .(2)

F10X10 F + F12X12 F = F9X9 F

0,05 x F10 + F12X12 F = 5.208,5 kg/jam ......(3)

Persamaan (1) dimasukkan ke persamaan (3) sehingga,

0,05 x (26.042,5 kg/jam - F12 ) + F12X12 F = 5.208,5 kg/jam

1.302,42 kg/jam - 0,05xF12 + (F12 - F12X12 B ) = 5.208,5 kg/jam

0,95 F12 - F12X12 B = 3.906,38 kg/jam (4)

Persamaan (2) dan (4) dieliminasi sehingga diperoleh :

0,95 F12 + 0,1 F10 = 12.698,32 kg/jam

0,95x(26.042,5 kg/jam - F10) + 0,1 F10 = 12.698,32 kg/jam

24.740,37 kg/jam 0,95 F10 + 0,1 F10 = 12.698,32 kg/jam

-0,85 F10 = -12.042,05 kg/jam

F10 = 14.167,11 kg/jam.(5)

Persamaan (5) dimasukkan ke persamaan (1) sehingga diperoleh :

F12 = 11.875,39 kg/jam

0,05 x 14.167,11 kg/jam + F12X12 F = 5.208,5 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


F12X12 F = 4.500,15 kg/jam

F12X12 B = 11.875,39 kg/jam 4.500,15 kg/jam

= 7.375,24 kg/jam

F10X10 B = 0,1 x F10

= 0,1 x 14.167,11 kg/jam

= 1.416,71 kg/jam

F10X10 C = F7X7 C

= 20.834 kg/jam x 0,05

= 1.041,7 kg/jam

F10X10 D = F7X7 D

= 20.834 kg/jam x 0,0025

= 52,08 kg/jam

F10X10 E = F7X7 E

= 20.834 kg/jam x 0,0005

= 10,41 kg/jam

F10X10 F = 0,1 x F10

= 0,05 x 14.167,11 kg/jam

= 708,35 kg/jam

F10X10 A = F10 (F10X10 B + F10X10 C + F10X10 D + F10X10 E + F10X10 F )

= 14.167,11 kg/jam - [(1.416,71 + 1.041,7 + 52,08 + 10.41 +

708,35) kg/jam]

= 10.937,86 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-1. Neraca massa pada Kristalizator (K-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

7 9 10 12
A 10.937,86 - 10.937,86 -
B 8.791,94 - 1.416,71 7.375,24
C 1.041,7 - 1.041,7 -
D 52,08 - 52,08 -
E 10,41 - 10,41 -
F - 5.208,5 708,35 4.500,15
TOTAL 26.042,5 26.042,5

LA-2. Neraca Massa Pada Separator (S-01)

F
15

A = ...%
18 C = ...%
D = ...%
E = ...%

13 16
A = 77,27% B = %
B = 10% F = %
C = 7,3%
D = 0,36%
E = 0,07%
F = 5%

Gambar LA-2. Neraca Massa pada Separator (S-01)

Neraca massa total :

F13 + F15 = F16 + F18

F13 = 14.167,11 kg/jam dan F13 : F15 = 80% : 20% maka :

Universitas Sumatera Utara


0,2 13 0,2
F15 = xF = x14.167,11 kg / jam = 3.541,77 kg/jam, sehingga :
0,8 0,8

14.167,11 kg/jam + 3.541,77 kg/jam = F16 + F18

F16 + F18 = 17.708,88 kg/jam, maka :

F16 = 17.708,88 kg/jam - F18....(6)

Neraca massa komponen :

F16X16 F = F13X13 F + F15X15 F

F16X16 F = F13X13 F + F15X15 F

= 708,35 kg/jam + 3.541,77 kg/jam

= 4.250,12 kg/jam

F16X16 B = F13X13 B

= 1.416,71 kg/jam

Sehingga,

F16 = F16X16 B + F16X16 F

= 1.416,71 kg/jam + 4.250,12 kg/jam

= 5.666,83 kg/jam .(7)

Persamaan (7) disubstitusikan ke persamaan (6) sehingga diperoleh :

F18 = 17.708,88 kg/jam 5.666,83 kg/jam

= 12.042,05 kg/jam

F18X18 C = F13X13 C

= 1.041,7 kg/jam

F18X18 D = F13X13 D

= 52,08 kg/jam

F18X18 E = F13X13 E

= 10,41 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


F18X18 A = F18 (F18X18 C + F18X18 D + F18X18 E )

= 12.042,05 kg/jam - [(1.041,7 + 52,08 + 10,41) kg/jam]

= 10.937,86 kg/jam

Tabel LA-2. Neraca massa pada Separator (S-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

13 15 16 18
A 10.937,86 - - 10.937,86
B 1.416,71 - 1.416,71 -
C 1.041,7 - - 1.041,7
D 52,08 - - 52,08
E 10,41 - - 10,41
F 708,35 3.541,77 4.250,12 -
TOTAL 17.708,88 17.708,88

LA-3. Neraca Massa Pada Dryer Vacumm (H-01)

22
A = 90,83% A = ...%
C = 8,6% 20 24 C = ...%
D = 0,43% D = 0,4%
E = 0,09% E = ...%

Gambar LA-3. Neraca Massa pada Dryer Vacumm (H-01)

Neraca massa total :

F22 + F24 = F20

F20 = 12.042,05kg/jam, maka :

F22 = 12.042,05 kg/jam F24..(8)

Universitas Sumatera Utara


Neraca massa komponen :

F22X22 D + F24X24 D = F20X20 D

F22X22 D + 0,004 F24 = 52,08 kg/jam .(9)

Persamaan (8) disubstitusikan ke persamaan (9) sehingga diperoleh :

(12.042,05 kg/jam F24) + 0,004 F24 = 52,08 kg/jam

12.042,05 kg/jam F24 + 0,004 F24 = 52,08 kg/jam

-0,996 F24 = -11.989,97 kg/jam

F24 = 12.038,12 kg/jam ...(10)

Persamaan (10) disubstitusikan ke persamaan (8) sehingga diperoleh :

F22 = 12.042,05 kg/jam 12.038,12 kg/jam

= 3,93 kg/jam

F24X24 D = F20X20 D - F22X22 D

= 52,08 kg/jam 3,93 kg/jam

= 48,15 kg/jam

F24X24 C = F20X20 C

= 1.041,7 kg/jam

F24X24 E = F20X20 E

= 10,41 kg/jam

F24X24 A = F24 (F24X24 C + F24X24 D + F24X24 E )

= 12.038,12 kg/jam - [(1.041,7 + 48,15 + 10,41) kg/jam]

= 10.937,86 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-3. Neraca massa pada Dryer Vacumm (H-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

20 22 24
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 - 1.041,7
D 52,08 2,36 48,15
E 10,41 - 10,41
TOTAL 12.042,05 12.042,05

LA-4. Neraca Massa Pada Mixer (M-01)

G H
A = ...%
25 26 C = ...%
D = 0,3%
A = 90,91%
E = ...%
C = 8,6% 24 27
G = %
D = 0,4%
H = %
E = 0,09%
J = %
K = %
L = %

Gambar LA-4. Neraca Massa pada Mixer (M-01)

Didalam mixer terjadi reaksi netralisasi kelebihan bahan penolong CaCO 3

sebagai berikut :

3H 3 PO 4 (I) + 3CaCO 3 (I) Ca 3 (PO 4 ) 2 (s) + 3H 2 CO 3 (I)

H 2 CO 3 (I) H 2 O (I) + CO 2 (g) , atau


3H+3GJ+3K
KD+L
Perbandingan CaCO 3 yang digunakan adalah 0,23 kg/1ton CPO sehingga :
0,23 kg CaCO 3
F25X25 G = x12.038,12 kg CPO / jam = 2,76 kg/jam
1.000 kg CPO

Universitas Sumatera Utara


Perbandingan H 3 PO 4 yang digunakan adalah 0,1 kg/1ton CPO sehingga :
0,1 kg H 3 PO 4
F26X26 H = x12.038,12 kg CPO / jam = 1,20 kg/jam
1.000 kg CPO
Dan terkonversi 98% /X H = 98% (PT. ASIAN AGRO AGUNG JAYA,
Medan)
Persamaan laju reaksi :

26
F H 3 PO4 x X H 3 PO4 F 26 X 26 H x98%
(3)
r1 = =

= 0,33 x F26X26 H dimana F26X26 H = 1,20 kg/jam / BM H 3 PO 4

= 1,20 kg/jam / 98 kg/kmol

= 0,012 kmol/jam

Sehingga, r 1 = 0,33 x 0,012 kmol/jam = 0,003 kmol/jam

Neraca massa total :

F27 = F24 + F25 + F26

F27 = 12.038,12 kg/jam + F25 + F26

Neraca massa komponen :

F27X27 A = F24X24 A

= 10.937,86 kg/jam

F27X27 C = F24X24 C

= 1.041,7 kg/jam

F27X27 E = F24X24 E

= 10,41 kg/jam

F27X27 D = F24X24 D + r 2

= 48,15 kg/jam + r 2

F27X27 G = F25X25 G 3 r 1

= 2,76 kg/jam 3 x (0,003 kmol/jam x 100 kg/kmol)

Universitas Sumatera Utara


= 1,86 kg/jam

F27X27 H = F26X26 H 3 r 1

= 1,20 kg/jam 3 x (0,003 kmol/jam x 98 kg/kmol)

= 0,31 kg/jam

F27X27 J = r1

= 0,003 kmol/jam x 310 kg/kmol

= 0,93 kg/jam

F27X27 K = 3 r1 r2

= 3 x (0,003 kmol/jam x 62 kg/kmol) - r 2

= 0,56 kg/jam - r 2

F27X27 L = r2

F27 = F27 A + F27 C + F27 D + F27 E + F27 G + F27 H + F27 J + F27 K + F27 L

= (10.937,86+1.041,7+48,15+10,41+1,86+0,31+0,93+0,56) kg/jam + r 2 - r 2 +

r2

12.038,12 kg/jam + F25 + F26 = 12.041,78 + r 2

(12.038,12 + 2,76 + 1,20) kg/jam = 12.041,78 + r 2

Maka, r 2 = (12.042,08 12.041,78) kg/jam = 0,3 kg/jam

F27X27 D = 48,15 kg/jam + r 2

= 48,45 kg/jam

F27X27 K = 0,56 kg/jam - r 2

= 0,26 kg/jam

F27X27 L = r2

= 0,3 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-4. Neraca massa pada Mixer (M-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

24 25 26 27
A 10.937,86 - - 10.937,86
C 1.041,7 - - 1.041,7
D 48,15 - - 48,45
E 10,41 - - 10,41
G - 2,76 - 1,86
H - - 1,20 0,31
J - - - 0,93
K - - - 0,26
L - - - 0,3
TOTAL 12.042,08 12.042,0
8

LA-5. Neraca Massa Pada Bleacher (H-02)

Universitas Sumatera Utara


I
A = 91,05%
C = 8,6% 29 30
D = 0,4%
E = 0,08% 27
G = 0,01%
H = 0,002%
J = 0,008%
K = 0,002% 31
L = 0,003%
A = ...% D
C = ...%
D = 0,3%
E = ...%
G = %
H = %
J = %
K = %
L = %
I = %

Gambar LA-5. Neraca Massa pada Bleacher (H-02)

Perbandingan bleaching earth yang digunakan adalah 7,32 kg/1ton CPO (PT.
ASIAN AGRO AGUNG JAYA, Medan) sehingga :
7,32 kg bleaching earth
F29X29 G = x12.042,08 kg CPO / jam = 88,14 kg/jam
1.000 kg CPO
Neraca massa total :

F30 + F31 = F27 + F29

F30 + F31 = 12.042,08 kg/jam + 88,14 kg/jam

F31 = 12.130,22 kg/jam - F30 ..(11)

Neraca massa komponen :

F31X31 A = F27X27 A

= 10.937,86 kg/jam

F31X31 C = F27X27 C

= 1.041,7 kg/jam

F31X31 E = F27X27 E

Universitas Sumatera Utara


= 10,41 kg/jam

F31X31 G = F27X27 G

= 1,86 kg/jam

F31X31 H = F27X27 H

= 0,31 kg/jam

F31X31 I = F29X29 I

= 88,14 kg/jam

F31X31 J = F27X27 J

= 0,39 kg/jam

F31X31 K = F27X27 K

= 0,26 kg/jam

F31X31 L = F27X27 L

= 0,3 kg/jam

F30X30 D + F31X31 D = F27X27 D

F30X30 D + 0,003 x F31 = 48,45 kg/jam

F30X30 D = 48,45 kg/jam 0,003 x F31 .(12)

= 48,45 kg/jam 0,003 x (12.130,22 - F30)

= 12,05 kg/jam + 0,003 x F30

0,997 x F30= 12,05 kg/jam, maka F30 = 12,08 kg/jam

F30X30 D + F31X31 D = F27X27 D

12,08 kg/jam + F31X31 D = 48,45 kg/jam

F31X31 D = 48,45 kg/jam 12,08 kg/jam

= 36,37 kg/jam

Tabel LA-5. Neraca massa pada bleacher (H-02)

Universitas Sumatera Utara


Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

27 29 30 31
A 10.937,86 - - 10.937,86
C 1.041,7 - - 1.041,7
D 48,45 - 12,08 36,37
E 10,41 - - 10,41
G 1,86 - - 1,86
H 0,31 - - 0,31
J 0,93 - - 0,93
I - 88,14 - 88,14
K 0,26 - - 0,26
L 0,3 - - 0,3
TOTAL 12.130,22 12.130,22

LA-6. Neraca Massa Pada Niagara Filter (NF-01)

A = 90,16%
C = 8,6%
D = 0,4%
E = 0,08% 31 33
G = 0,01%
H = 0,002%
J = 0,008%
K = 0,002%
L = 0,003%
I = 0,73% 34 E = %
G = ...%
A = ...%
H = ...%
C = ...%
J = ...%
D = ...%
K = ...%
E = 0,01%
I = .%
L = %

Gambar LA-6. Neraca Massa pada Niagara Filter (NF-01)

Neraca massa total :

Universitas Sumatera Utara


F33 + F34 = F31

F33 + F34 = 12.118,14 kg/jam

Neraca massa komponen :

F34X34 A = F31X31 A

= 10.937,86 kg/jam

F34X34 C = F31X31 C

= 1.041,7 kg/jam

F34X34 D = F31X31 D

= 36,37 kg/jam

F34X34 L = F31X31 L

= 0,3 kg/jam

F33X33 G = F27X27 G

= 1,86 kg/jam

F33X33 H = F31X31 H

= 0,31 kg/jam

F33X33 I = F31X31 I

= 88,14 kg/jam

F33X33 J = F31X31 J

= 0,93 kg/jam

F33X33 K = F31X31 K

= 0,26 kg/jam

F34X34 E + F33X33 E = F31X31 E

= 10,41 kg/jam

F33X33 E = 10,41 kg/jam 0,0001 x F34 (13)

Universitas Sumatera Utara


= 10,41 kg/jam 0,0001 x (12.118,14 kg/jam - F33)

= 9,19 + 0,0001 x F33

F33 = F33 E + F33 G + F33 H + F33 J + F33 K + F33 I

= 91,5 kg/jam + F33 E

F33X33 E = 9,19 + 0,0001 x F33

= 9,19 + 0,0001 x (91,5 kg/jam + F33 E )

= 9,20 kg/jam + 0,0001 x F33 E

0,999 F33 E = 9,20 kg/jam

F33 E = 9,20 kg/jam

F33X33 E + F34X34 E = F31X31 E

9,20 kg/jam + F34X34 E = 10,41 kg/jam

F34X34 E = 10,41 kg/jam 9,20 kg/jam

= 1,21 kg/jam

Tabel LA-6. Neraca massa pada Niagara Filter (NF-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

31 33 34
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 - 1.041,7
D 36,37 - 36,37
E 10,41 9,20 1,21
G 1,86 1,86 -
H 0,31 0,31 -
J 0,93 0,93 -
I 88,14 88,14 -
K 0,26 0,26 -

Universitas Sumatera Utara


L 0,3 - 0,3
TOTAL 12.118,14 12.118,14

LA-7. Neraca Massa Pada Dearator (H-03)

D = ...%
L = %

38

A = ...%
39 C = ...%
D = 0,3%
E = ...%
36
A = 90,92%
C = 8,6%
D = 0,4%
E = 0,07%
L = 0,003%

Gambar LA-7. Neraca Massa pada Dearator (H-03)

Neraca massa total :

F38 + F39 = F36

F38 + F39 = 12.017,44 kg/jam

Neraca massa komponen :

F39X39 A = F36X36 A

= 10.937,86 kg/jam

F39X39 C = F36X36 C

= 1.041,7 kg/jam

F39X39 E = F36X36 E

= 10,41 kg/jam

F38X38 L = F36X36 L

= 0,3 kg/jam

F38X38 D + F39X39 D = F36X36 D

Universitas Sumatera Utara


= 36,37 kg/jam

F38X38 D = 36,37 kg/jam 0,003 x F39 ..(14)

= 36,37 kg/jam 0,003 x (12.017,44 - F38)

= 0,31 kg/jam + 0,003 x F38

F38 = F38 D + F38 L

= 0,3 kg/jam + F38 D

...(15)

Persamaan (14) dimasukkan ke persamaan (15) sehingga diperoleh :

F38X38 D = 0,31 kg/jam 0,003 x (0,3 kg/jam + F38 D )

= 0,31 kg/jam 0,003 x F38

0,997 F38 D = 0,31 kg/jam

F38 D = 0,31 kg/jam

F38X38 D + F39X39 D = F36X36 D

0,31 kg/jam + F39X39 D = 36,37 kg/jam

F39X39 D = 36,37 kg/jam 0,31 kg/jam

= 36,06 kg/jam

Tabel LA-7. Neraca massa pada dearator (H-03)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

36 38 39
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 - 1.041,7
D 36,37 0,31 36,06
E 1,21 - 1,21
L 0,3 0,3 -
TOTAL 12.017,44 12.017,44

Universitas Sumatera Utara


LA-8. Neraca Massa Pada Neutralized Deodirizer Refining (H-04)

A = 90,94% 39
C = 8,7% C = ...%
D = 0,3% 42 D = ...%
E = 0,06% E = %

43
A = ...%
C = 0,15%
D = 0,1%
E = 0,01%

Gambar LA-8. Neraca Massa pada Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Neraca massa total :

F42 + F43 = F39

F42 + F43 = 12.016,83 kg/jam

Neraca massa komponen :

F43X43 A = F39X39 A

= 10.937,86 kg/jam

F42X42 C + F43X43 C = F39X39 C

= 1.041,7 kg/jam

F42X42 C = 1.041,7 kg/jam 0,0015 x F43 .....(16)

F42X42 D + F43X43 D = F39X39 D

= 36,06 kg/jam

F42X42 D = 36,06 kg/jam 0,001 x F43......(17)

F42X42 E + F43X43 E = F39X39 E

Universitas Sumatera Utara


= 1,21 kg/jam

F42X42 E = 1,21 kg/jam 0,0001 x F43 .....(18)

Persamaan (16), (17) dan (18) dijumlahkan sehingga diperoleh :

1.078,94 kg/jam 0,0026 F43 = F42X42 C + F42X42 D + F42X42 E

1.078,94 kg/jam 0,0026 F43 = F42

1.078,94 kg/jam 0,0026 F43 = 12.016,83 kg/jam - F43

0,9974 F43 = 10.937,89 kg/jam

F43 = 10.966,4 kg/jam

F42X42 C = 1.041,7 kg/jam 0,0015 x 10.966,4 kg/jam

= 1.025,25 kg/jam

F42X42 C + F43X43 C = F39X39 C

F43X43 C = 16,45 kg/jam

F42X42 D = 36,06 kg/jam 0,001 x 10.966,4 kg/jam

= 25,09 kg/jam

F42X42 D + F43X43 D = F39X39 D

F43X43 D = 10,97 kg/jam

F42X42 E = 1,21 kg/jam 0,0001 x 10.966,4 kg/jam

= 0,11 kg/jam

F42X42 E + F43X43 E = F39X39 E

F43X43 E = 1,1 kg/jam

Tabel LA-8. Neraca massa pada neutralized deodorizer refining (H-04)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

39 42 43
A 10.937,86 - 10.937,86
C 1.041,7 1.025,25 16,45

Universitas Sumatera Utara


D 36,06 25,09 10,97
E 1,21 0,11 1,1
TOTAL 12.016,83 12.016,83

B. Perhitungan Neraca Panas

Basis Perhitungan = 1 Jam Operasi

Suhu Referensi = 200C (293 K)

Satuan Perhitungan = kJ/jam

B.1. Sifat Fisik Bahan

B.1.1. Kapasitas Panas/Cp

Dari Perry, 1997 Tabel 2-393 halaman 2-354, diketahui kontribusi elemen

atom untuk estimasi Cp (kapasitas panas) bahan berupa padatan adalah :

Tabel LA-9. Kapasitas Panas Bahan Berupa Padatan Pada Suhu 298 K

Elemen Atom E (J/mol.K)


C 10,89
H 7,56
O 13,42

Universitas Sumatera Utara


Ca 26,19
P 24,69

Besarnya harga kapasitas panas (Cp) padatan adalah (Perry, 1997):

N i Ei ..(19)
n
Cps =
i =1

Dimana :

Cps = Kapasitas panas padatan pada suhu 298 K (J/mol.K)

n = Jumlah perbedaan elemen atom pada senyawa

Ni = Jumlah elemen atom i pada senyawa

Ei = Kapasitas panas bahan padatan pada tabel 2-393

Untuk estimasi Cp (kapasitas panas) bahan berupa cairan dapat dilihat

berdasarkan kontribusi gugus atom (Perry, 1997):

Tabel LA-10. Kapasitas Panas Untuk Cairan Pada Suhu 298 K

Ikatan Cp (J/mol.K)
CH 3 36,82
CH 2 30,38
CH 20,92
COOH 79,91
CO 2 60,67
COO 44,77
C = CH 2 5,10

Besarnya harga kapasitas panas (Cp) cairan adalah (Perry, 1997):

N i Cpi .....(20)
n
Cps =
i =1

Dimana :

Universitas Sumatera Utara


Cps = Kapasitas panas cairan pada suhu 298 K (J/mol.K)

n = Jumlah perbedaan elemen atom pada senyawa

Ni = Jumlah elemen atom i pada senyawa

Cpi = Kapasitas panas cairan pada tabel 2-394

Sehingga diperoleh harga kapasitas panas (Cp) untuk masing-masing

bahan :

Cp Olein (A) = CH 3 O 2 (CH 2 ) 7 CH=(CH 2 ) 7 CH 3

= 2(CH 3 ) + 14(CH 2 ) + (CH) + (COO) + (C=CH 2 )

= 569,75 J/mol.K

Cp Stearin (B) = CH 3 O 2 C(CH 2 )CH 3

= 2(CH 3 ) + 16(CH 2 ) + COO

= 604,49 J/mol.K

Cp FFA (C) = CH 3 (CH 2 ) 16 COOH

= (CH 3 ) + 16 (CH 2 ) + COOH

= 602,81 J/mol.K

Cp Air (H 2 O)/D = 75,24 J/mol.K

Cp Impuritis (E) = 695,44 J/mol.K

Cp Detergen (F) = 221,03 J/mol.K

Cp CaCO 3 (G) = Ca + C +3O

= 77,34 J/mol.K

Cp H 3 PO 4 (H) = 3H + P + 4O

= 101,05 J/mol.K

Cp Bleaching earth (I)= 251,13 J/mol.K

Cp Ca(PO 4 ) 2 (J) = Ca + 2P + 8O

Universitas Sumatera Utara


= 182,93 J/mol.K

Cp H 2 CO 3 (K) = 2H + C +3O

= 58,71 J/mol.K

Cp CO 2 (L) = C + 2O

= 37,73 J/mol.K

B.1.2. Panas Pembentukan Standar (H0 f 298 )

Dari Perry, 1997 Tabel 2-388 halaman 2-349 diperoleh estimasiH 0


f 298

(J/mol) adalah :

H0 f 298 CaCO 3 (G) = -723,84 kJ/mol.K

H0 f 298 H 3 PO 4 (H) = -635,04 kJ/mol.K

H0 f 298 Ca(PO 4 ) 2 (J) = -425,609 kJ/mol.K

H0 f 298 H 2 CO 3 (K) = -411,153 kJ/mol.K

H0 f 298 CO 2 (L) = -411,153 kJ/mol.K

H0 f 298 H 2 O (l) = -285,830 kJ/mol.K

LA-9. Neraca Panas Pada Heat Exchanger (E-01)

Air Pendingin
P= 1 atm
A T = 200C A
B 5 B
C C
4 7
D D
E E
P = 1 atm 6 P = 1 atm
T = 550C T = 330C
Air Pendingin bekas
P= 1 atm
T = 330C

Gambar LA-9. Neraca Panas pada Heat Exchanger (E-01)

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-12. H Bahan Masuk Pada Heat Exchanger (E-01)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT (kJ)


(kJ/kmol.K) (K)
A 6.562,50 23,19 569,75 35 462.437,59
B 5.275,00 61,34 604,49 35 1.297.779,58
C 625,00 2,17 602,81 35 45.783,42
D 31,25 1,74 75,24 35 4.582,12
E 6,25 0,09 695,44 35 2.190,64
TOTAL 1.812.773,34

Tabel LA-13. H Bahan Keluar Dari Heat Exchanger (E-01)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT (kJ)


(kJ/kmol.K) (K)
A 6.562,50 23,19 569,75 13 171.762,53
B 5.275,00 61,34 604,49 13 482.032,42
C 625,00 2,17 602,81 13 17.005,27
D 31,25 1,74 75,24 13 1.701,93
E 6,25 0,09 695,44 13 813,66
TOTAL 673.315,81
dQ = Q out Q in

= (673.315,81 1.812.773,34) kJ

= -1.139.457,53 kJ/jam

Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -1.139.457,53 kJ/jam.

Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 200C (293 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 330C (306 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Universitas Sumatera Utara


Q = n x Cp x dT

Q - 1.139.457,53
75,24 x(293 306)
n = = = 1.164,95 kmol
Cp.dT

Maka jumlah air pendingin yang digunakan adalah :

m = n x BM

= 1.164,95 kmol x 18 kg/kmol = 20.969,04 kg/jam

LA-10. Neraca Panas Pada Kristalizator (K-01)

Air Pendingin F
P= 1 atm P= 1 atm A
A T = 300C B
B T = 200C
8 9 C
C D
D 7 10 E
E F
F 12 P = 1 atm
11
P = 1 atm B T = 220C
T = 330C F Air Pendingin bekas
P= 1 atm P= 1 atm
T = 220C T = 220C

Gambar LA-10. Neraca Panas pada Kristalizator (K-01)

Tabel LA-14. H Bahan Masuk Pada Kristalizator (K-01)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,19 569,75 13 171.762,53
B 5.275,00 61,34 604,49 13 482.032,42

Universitas Sumatera Utara


C 625,00 2,17 602,81 13 17.005,27
D 31,25 1,74 75,24 13 1.701,93
E 6,25 0,09 695,44 13 813,66
F 3.125,00 10,85 221,03 10 23.981,75
TOTAL 697.297,56

Tabel LA-15. H Bahan Keluar Dari Kristalizator (K-01)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,19 569,75 2 26.425,01
B 850,00 9,88 604,49 2 11.944,72
C 625,00 2,17 602,81 2 2.616,20
D 31,25 1,74 75,24 2 261,84
E 6,25 0,09 695,44 2 125,18
F 425,00 1,47 221,03 2 649,83
B 4.425,00 51,45 604,49 2 62.202,02
F 2.700,00 9,38 221,03 2 4.146,52
TOTAL 108.371,31

dQ = Q out Q in

= (108.371,31 697.297,56) kJ

= -588.926,25 kJ/jam

Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -588.926,25 kJ/jam.

Universitas Sumatera Utara


Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 200C (293 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 220C (295 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Q = n x Cp x dT

Q - 588.926,25
75,24 x(293 295)
n = = = 3.913,65 kmol
Cp.dT

Maka jumlah air pendingin yang digunakan adalah :

m = n x BM

= 3.913,65 kmol x 18 kg/kmol = 70.445,72 kg/jam

LA-11. Neraca Panas Pada Separator (S-01)

Air Panas F
P= 1 atm P= 1 atm
A
A T = 300C
B
B T = 300C
14 15 C
C D
D 13 18 E
E F
F 16 P = 1 atm
17
P = 1 atm B T = 240C
0
T = 22 C F Air Panas bekas
P= 1 atm P= 1 atm
T = 240C T = 220C

Gambar LA-11. Neraca Panas pada Separator (S-01)

Tabel LA-16. H Bahan Masuk Pada Separator (S-01)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,19 569,75 2 26.425,01

Universitas Sumatera Utara


B 850,00 9,88 604,49 2 11.944,72
C 625,00 2,17 602,81 2 2.616,20
D 31,25 1,74 75,24 2 261,84
E 6,25 0,09 695,44 2 125,18
F 425,00 1,47 221,03 2 649,83
F 2.125,00 7,38 221,03 10 16.307,89
TOTAL 58.330,67

Tabel LA-17. H Bahan Keluar Dari Separator (S-01)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,19 569,75 4 52.850,01
C 625,00 2,17 602,81 4 5.232,39
D 31,25 1,74 75,24 4 523,67
E 6,25 0,09 695,44 4 250,36
B 850,00 9,88 604,49 4 23.889,44
F 2.550,00 8,85 221,03 4 7.824,46
TOTAL 90.570,34

dQ = Q out Q in

= (90.570,34 58.330,67) kJ

= 32.239,67 kJ/jam

Maka panas yang dilepas air pemanas sebesar 32.239,67 kJ/jam.

Universitas Sumatera Utara


Digunakan air pemanas dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 240C (297 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Q = n x Cp x dT

Q 32.239,67
75,24 x(303 297)
n = = = 71,41 kmol
Cp.dT

Maka jumlah air pemanas yang digunakan adalah :

m = n x BM

= 71,41 kmol x 18 kg/kmol = 1.285,47 kg/jam

LA-12. Neraca Panas Pada Heat Exchanger (E-02)

Steam
P= 63,18 atm
T = 279,80C
A A
19
C C
D 18 20 D
E E
P = 1 atm P = 1 atm
21
T = 240C T = 900C
Kondensat
P= 1 atm
T = 900C

Gambar LA-12. Neraca Panas pada Heat Exchanger (E-02)

Tabel LA-18. H Bahan Masuk Pada Heat Exchanger (E-02)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,19 569,75 4 52.850,01

Universitas Sumatera Utara


C 625,00 2,17 602,81 4 5.232,39
D 31,25 1,74 75,24 4 523,67
E 6,25 0,09 695,44 4 250,36
TOTAL 58.856,43

Tabel LA-19. H Bahan Keluar Dari Heat Exchanger (E-02)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,19 569,75 70 924.875,18
C 625,00 2,17 602,81 70 91.566,84
D 31,25 1,74 75,24 70 9.164,23
E 6,25 0,09 695,44 70 4.381,27
TOTAL 1.029.987,52
dQ = Q out Q in

= (1.029.987,52 58.856,43) kJ

= 971.131,09 kJ/jam

Maka panas yang dilepas steam sebesar 971.131,09 kJ/jam.

Heat exchanger membutuhkan panas sebesar 971.131,09 kJ/jam. Untuk

mencapai kondisi Heat exchanger digunakan saturated steam yang masuk pada

suhu 279,80C; 64 bar. Dari Appendix steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh


bahwa pada suhu 279,80C; 64 bar besar entalpi ( H ) steam adalah 2.780,60 kJ/kg.

Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 900C; 1,47 bar. Dari Appendix steam

tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh uap air pada suhu 900C; 1,47 bar mempunyai

besar entalpi sebesar 376,80 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ

H steam H L
m =

Universitas Sumatera Utara


971.131,09
2.780,60 376,80
=

= 403,99 kg/jam

LA-13. Neraca Panas Pada Bleacher (H-02)

A Steam I A
C P= 63,18 atm P= 1 atm C
D T = 279,80C T = 300C D
E 28 29 E
G G
27 31 H
H
J I
30 32 J
K
L D K
P = 1 atm P= 1 atm Kondensat L
T = 900C T= 1100C P= 1 atm P = 1 atm
T = 1100C T = 1100C

Gambar LA-13. Neraca Panas pada Bleacher (H-02)

Tabel LA-19. H Bahan Masuk Pada Bleacher (H-02)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,190 569,75 70 924.875,18
C 625,00 2,170 602,81 70 91.566,84
D 29,09 1,620 75,24 70 8.532,22
E 6,25 0,090 695,44 70 4.381,27
G 1,06 0,010 77,34 70 54,14
H 0,13 0,001 101,05 70 7,07
I 52,89 0,169 251,13 10 424,41
J 0,62 0,002 182,93 70 25,61
K 0,17 0,003 58,71 70 12,33
L 0,2 0,004 37,73 70 10,56
TOTAL 1.029.889,63

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-20. H Bahan Keluar Dari Bleacher (H-02)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,190 569,75 90 1.189.125,23
C 625,00 2,170 602,81 90 117.728,79
D 21,82 1,212 75,24 90 8.207,18
E 6,25 0,090 695,44 90 5.633,06
G 1,06 0,010 77,34 90 69,61
H 0,13 0,001 101,05 90 9,09
I 0,62 0,169 251,13 90 3.819,69
J 52,89 0,002 182,93 90 32,93
K 0,17 0,003 58,71 90 15,85
L 0,2 0,004 37,73 90 13,58
D 7,27 0,404 75,24 90 2.735,72
TOTAL 1.345.371,12
dQ = Q out Q in

= (1.345.371,12 1.029.889,63) kJ

= 315.481,49 kJ/jam
Maka panas yang dilepas steam sebesar 315.481,49 kJ/jam.
Bleacher membutuhkan panas sebesar 315.481,49 kJ/jam. Untuk mencapai

kondisi Bleacher digunakan saturated steam yang masuk pada suhu 279,80C; 64

bar. Dari Appendix steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh bahwa pada suhu


279,80C; 64 bar besar entalpi ( H ) steam adalah 2.780,60 kJ/kg. Steam keluar

sebagai kondensat pada suhu 1100C; 1,47 bar. Dari Appendix steam tabel 8,

Reklaitis (1983) diperoleh uap air pada suhu 1100C; 1,47 bar mempunyai besar

entalpi sebesar 460,12 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

Universitas Sumatera Utara


dQ

H steam H L
m =

315.481,49
2.780,60 460,12
=

= 135,95 kg/jam

LA-14. Neraca Panas Pada Dearator (H-03)

Steam
P= 63,18 atm
A T = 279,80C
37 A
C
C
D 36 39 D
E
E
L 38 40 P = 1 atm
P = 1 atm D
T = 1200C
T = 1100C L
Kondensat
P= 1 atm P= 1 atm
T= 1200C T = 1200C

Gambar LA-14. Neraca Panas pada Dearator (H-03)

Tabel LA-21. H Bahan Masuk Pada Dearator (H-03)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,190 569,75 90 1.189.125,23
C 625,00 2,170 602,81 90 117.728,79
D 21,82 1,212 75,24 90 8.207,18
E 0,72 0,010 695,44 90 625,90
L 0,2 0,004 37,73 90 13,58
TOTAL 1.315.700,68

Tabel LA-22. H Bahan Keluar Dari Dearator (H-03)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)

Universitas Sumatera Utara


A 6.562,50 23,190 569,75 100 1.321.250,25
C 625,00 2,170 602,81 100 130.809,77
D 21,63 1,167 75,24 100 8.780,51
E 0,72 0,010 695,44 100 695,44
L 0,20 0,004 37,73 100 15,09
D 0,19 0,010 75,24 100 75,24
TOTAL 1.461.626,30
dQ = Q out Q in

= (1.461.626,30 1.315.700,68) kJ

= 145.925,62 kJ/jam
Maka panas yang dilepas steam sebesar 145.925,62 kJ/jam.
Dearator membutuhkan panas sebesar 145.925,62 kJ/jam. Untuk

mencapai kondisi Dearator digunakan saturated steam yang masuk pada suhu

279,80C; 64 bar. Dari Appendix steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh bahwa


pada suhu 279,80C; 64 bar besar entalpi ( H ) steam adalah 2.780,60 kJ/kg. Steam

keluar sebagai kondensat pada suhu 1200C; 1,47 bar. Dari Appendix steam tabel 8,

Reklaitis (1983) diperoleh uap air pada suhu 1200C; 1,47 bar mempunyai besar

entalpi sebesar 504,7 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ

H steam H L
m =

145.925,62
2.780,60 504,7
=

= 64,12 kg/jam

LA-15. Neraca Panas Pada Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Universitas Sumatera Utara


Steam
P= 63,18 atm
T = 279,80C
A 41 A
C C
D 39 43 D
E E
P = 1 atm C 42 44 P = 1 atm
T = 1200C D T = 2750C
E Kondensat
P= 1 atm P= 1 atm
T= 2750C T = 2750C

Gambar LA-15. Neraca Panas pada Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Tabel LA-23. H Bahan Masuk Pada Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,190 569,75 100 1.321.250,25
C 625,00 2,170 602,81 100 130.809,77
D 21,63 1,202 75,24 100 9.043,85
E 0,72 0,010 695,44 100 695,44
TOTAL 1.461.799,31

Tabel LA-24. H Bahan Keluar Dari Neutralized Deodorizer Refining (H-04)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT


(kJ/kmol.K) (K) (kJ)
A 6.562,50 23,190 569,75 255 3.369.188,14
C 9,86 0,034 602,81 255 5.226,36
D 6,57 0,365 75,24 255 7.002,96
E 0,66 0,009 695,44 255 1.596,03
C 615,13 2,136 602,81 255 328.338,55
D 15,03 0,835 75,24 255 16.020,48
E 0,06 0,001 695,44 255 177,34
TOTAL 3.727.549,86
dQ = Q out Q in

Universitas Sumatera Utara


= (3.727.549,86 1.461.799,31) kJ

= 2.265.750,55 kJ/jam
Maka panas yang dilepas steam sebesar 2.265.750,55 kJ/jam.
Neutralized Deodorizer Refining membutuhkan panas sebesar

2.265.750,55 kJ/jam. Untuk mencapai kondisi Neutralized Deodorizer Refining

digunakan saturated steam yang masuk pada suhu 279,80C; 64 bar. Dari Appendix

steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh bahwa pada suhu 279,80C; 64 bar besar


entalpi ( H ) steam adalah 2.780,60 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada

suhu 2750C; 1,47 bar. Dari Appendix steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh uap

air pada suhu 2750C; 1,47 bar mempunyai besar entalpi sebesar 1.213,7 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ

H steam H L
m =

2.265.750,55
2.780,60 1.213,7
= = 1.446,01 kg/jam

LA-16. Neraca Panas Pada Heat Exchanger (E-03)

Air Pendingin
P= 1 atm
T = 200C
A A
45
C C
D 43 46 D
E E
P = 1 atm P = 1 atm
47
T = 2750C T = 300C
Air Pendingin bekas
P= 1 atm
T = 300C

Gambar LA-16. Neraca Panas pada Heat Exchanger (E-03)

Tabel LA-25. H Bahan Masuk Pada Heat Exchanger (E-03)

Universitas Sumatera Utara


Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT (kJ)
(kJ/kmol.K) (K)
A 6.562,50 23,19 569,75 255 3.369.188,14
C 9,86 0,034 602,81 255 5.226,36
D 6,57 0,365 75,24 255 7.002,96
E 0,66 0,009 695,44 255 1.596,03
TOTAL 3.383.013,50

Tabel LA-26. H Bahan Keluar Dari Heat Exchanger (E-03)

Komponen M (kg) n (kmol) Cp T n.Cp.dT (kJ)


(kJ/kmol.K) (K)
A 6.562,50 23,19 569,75 10 132.125,03
C 9,86 0,034 602,81 10 204,96
D 6,57 0,365 75,24 10 274,63
E 0,66 0,009 695,44 10 62,59
TOTAL 132.667,20
dQ = Q out Q in

= (132.667,20 3.383.013,50) kJ

= -3.250.346,30 kJ/jam
Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -3.250.346,30 kJ/jam.
Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 200C (293 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 300C (303 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Q = n x Cp x dT

Q - 3.250.346,30
75,24 x(293 303)
n = = = 4.319,97 kmol
Cp.dT

Maka jumlah air pendingin yang digunakan adalah :

m = n x BM

Universitas Sumatera Utara


= 4.319,97 kmol x 18 kg/kmol = 77.759,48 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN B
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

LB-1 Tangki Bahan Baku CPO (F-01)


Fungsi : Penyimpanan CPO untuk kebutuhan selama 5 hari
Kondisi : T = 55 oC, P = 1 atm
Jenis : Silinder tegak, alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah : 3 buah
1. CPO umpan (F) : 20.834 kg/jam
= 0,9408 kg/liter (Perry, 1997)
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit untuk persediaan 5 hari, maka :
20.834
Umpan CPO (F) : = 6.944,66 kg/jam
3
t = 5hari = 5 hari x 24 jam/hari = 360 jam
Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2
Perhitungan :
2. Volume bahan masuk
Kebutuhan bahan = 6.944,66 kg/jam


m
Vt = ( )xt

6.944,66
= liter/jam x 360 = 2.657.395,40 liter
0,9408
= 2.657,39 m3

3. Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 2.657,39 (1 + 0,2) = 3.188,86 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.

Universitas Sumatera Utara


Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
3.188,86 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
3.188,86 m3 = 1,3084 D3

= 2.437,22 m3
3.188,86
D3 =
1,3084

D = 3
2.437,22m 3 =13,45 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x13,45 = 20,17 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x13,45 = 3,36 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x 2.437,22
xD 2 3,14 x13,45 2
Hc = = 17,16 m

6. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9408(17,16 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,105
144 144
= 0,259 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,25 x (1,2) = 0,3 psi (Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara


7. Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki Stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,3 x13,45 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,3
t=

t = 1,15 in + 0,125 in
= 1,27 in
(Dipilih tebal tangki standar 1,3 inchi)

LB-2 Tangki Detergen (F-02)


Fungsi : Untuk menampung detergen selama 4 hari
Jumlah : 2 buah
Spesifikasi :
1. Tipe : Silinder tegak, alas datar dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Carbon Steel grade B
3. Volume :
Detergen umpan (F) : 8.750,27 kg/jam
= 0,8995 kg/liter (Perry, 1997)
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 2 unit untuk persediaan 4 hari, maka :
8.750,27
Umpan Detergen (F) : = 2.916,75 kg/jam
3
t = 4 hari = 4hari x 24 jam/hari = 96 jam
Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

Universitas Sumatera Utara


2.916,75
= liter/jam x 96 = 311.292,94 liter
0,8995
= 311,29 m3

Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 311,29 (1 + 0,2) = 373,54 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
373,54 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
373,54 m3 = 1,3084 D3

= 285,49 m3
373,54
D3 =
1,3084

D = 3
285,49m 3 =6,58 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x6,58 = 9,52 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x6,58 = 1,64 m
1 1
Hh =
4 4

Universitas Sumatera Utara


Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 9,52 m + 1,64 m = 11,16 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x373,54
xD
Hc = 2
= 10,99 m
3,14 x6,58 2

6. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,8995(10,99 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,062
144 144
= 0,216 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,216 x (1,2) = 0,259 psi

7. Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki carbon steelgrade B
Maksimum allowed stress, f = 12.650 (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,259 x6,58 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,259
t=

t = 0,026 in + 0,125 in
= 0,151 in
(Dipilih tebal tangki standar 0,2 inchi)

Universitas Sumatera Utara


LB-3 Tangki Stearin (F-03)
Fungsi : Untuk menampung stearin selama 5 hari
Jumlah : 3 buah
Spesifikasi :
1. Tipe : Silinder tegak, alas datar dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Steinless steel
3. Volume :
Detergen umpan (F) : 8.791,94 kg/jam
= 0,9408 kg/liter (Perry, 1997)
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 3 unit untuk persediaan 5 hari, maka :
8.791,94
Umpan Stearin (F) : = 2.930,64 kg/jam
3
t = 5 hari = 5 hari x 24 jam/hari = 120 jam

Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

2.930,64
= liter/jam x 120 = 373,806 liter
0,9408
= 373,8 m3

Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 373,8 (1 + 0,2) = 448,56 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4

Universitas Sumatera Utara


Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
448,56 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
448,56 m3 = 1,3084 D3

= 342,83 m3
448,56
D3 =
1,3084

D = 3
342,83m 3 =6,99 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x6,99 = 10,48m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x6,99 = 1,74 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 10,48 m + 1,74 m = 12,22 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x 448,56
xD
Hc = 2
= 11,69 m
3,14 x6,99 2

6. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9408(11,69 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,069
144 144
= 0,22 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,22 x (1,2) = 0,262 psi

Universitas Sumatera Utara


7. Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,26 x6,99 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,26
t=

t = 1,05 in + 0,125 in
= 1,17 in
(Dipilih tebal tangki standar 1,2 inchi)

LB-4. Pompa Bahan Baku (P-01)

Fungsi : Mengalirkan CPO dari tangki timbun ke Heat Exchanger

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 Buah (1 Stand Bye)

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 550C
Densitas : 58,1537 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 5,0 cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0033 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 20.834 kg/jam = 68.352,18 lbm/jam

Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 68.352,18 lbm/jam
Q= = = 1.217,23 ft3/jam
58,1537 lbm/ft 3

= 0,33 ft3/s

Universitas Sumatera Utara


Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
0,45 0,13
= 3,9 (0,33) . (56,1537)
= 3,49 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 3 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 3,06 in = 0,25 ft = 0,07 m
Diameter luar (OD) = 3,5 in = 0,29 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,0513 ft2
Q 0,33 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 6,43 ft/det
Ai 0,0513 ft 2
DV (56,1537 )(6,43)(0,25)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0033
= 27.353,65

Untuk commercial steel dengan diameter 3 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,0006
D

Pada NRe = 27.353,65 dan = 0,0006 dari Appendix C-3 Foust (1980), diperoleh
D
f = 0,028

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 32,8 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,25 = 3,25 ft
2 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 2 x 30 x 0,25 = 15 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 25)
L4 = 1 27 0,25 = 6,75 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 57)
L5 = 1 57 0,25 = 14,25 ft
L = 52,12 ft

Universitas Sumatera Utara


Faktor gesekan (F)

fV 2 L 0,028(6,43ft/det ) (72,05 ft)


2

F = = (Geankoplis, 1997)
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,25 ft
= 5,48 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 32,8 ft



W f = 32,8 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 5,48 ft.lbf/lbm

= 38,28 ft.lbf/lbm

Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)


QWf
Daya pompa =

( )

58,1537 lbm/ft 3 0,33 ft 3 /det (38,28ft.lbf/lbm )


=
0,8


= 886,69 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 1,62 Hp
Maka dipilih pompa dengan tenaga = 1,7 HP

Universitas Sumatera Utara


LB-5 Heat Exchanger (E 01)
Fungsi : Menurunkan suhu RBDPO dari 55 0C menjadi 330C
Jenis : 1-2 Shell and tube
Jumlah : 1 Unit

Fluida panasCPO
Dari perhitungan neraca panas pada lampiran A diperoleh:
Laju alir minyak masuk = 26.042,5 kg/jam = 57.413,29 lb/jam
Panas yang dilepas CPO = 1.898.821,25 kkal/jam
T awal = 55 oC = 131 oF
T akhir = 33 oC = 91,4 oF

Fluida dingin Air


Laju alir Air Pendingin = 34.943,22 kg/jam = 15.850,14 lb/jam
T awal = 20 oC = 68 oF
T akhir = 33 oC = 91,4 oF

Asumsi instalasi pipa dari Tabel 9 dan 10 hal. 841- 843 Kern, 1950.
Shell :
Diameter Dalam (ID) : 35 in = 3,25 ft
Baffle Space (B) : 8 in
Passes :1
Tube :
Diameter Dalam (ID) : 0,670 in = 0,055 ft
Diameter Luar (OD) : 1 in
BWG :8
Pitch : 1 1/4 in
Passes :2
Panjang Tube : 20 ft

Universitas Sumatera Utara


Tabel LC-2 Data Temperatur Pada HE
Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
Tinggi T 1 = 131 0F t 2 = 91,4 0F T = 39,6 0F
Rendah T 2 = 91,4 0F t 1 = 68 0F T = 23,4 0F
Selisih 39,6 0F 23,4 0F 16,2 0F

T t
LMTD = = = 30,83 o F
16,2
T 39,6
2,3 Log 2,3 log
t 23,4
T1 T2
R= = 1,69
t 2 t1
t 2 t1
S= = 0,37
T1 t1
Dari Gambar 19 Kern (1950), diperoleh nilai F T = 0,85 maka:
T LMTD = F T x LMTD = 0,85 x 30,83 = 26,20 0F
Rd 0,003
P 10 Psi
T1 + T2 131 + 91,4
Tc = = = 44 0 F
2 2
t1 + t 2 68 + 91,4
tc = = = 26,5 0 F
2 2

1. Dari Tabel 8 Kern (1950) untuk medium organik U D = 50-100, diambil U D = 100
Btu/jam.ft2 . oF

A= =
( ) = 686,919 ft 2
Q 1.799.728,21 Btu/jam
U D + t 100 Btu/jam.ft 2 . 0 F 26,20 o F
2. Digunakan 1 in OD tubes 1 in, Dari Tabel 10 kern (1950), diperoleh:
1 in OD, l = 20 ft; dengan luas permukaan luar a = 0,2618 ft2/ft

( )
Jumlah tubes,

Nt = = = 131,19 buah
A 686,919 ft 2
2
lxa 20 ft 0,2618 ft
ft

Universitas Sumatera Utara


Dari Tabel 9 Kern (1950), dengan square pitch 2-P diperoleh jumlah tube
terdekat adalah Nt = 132 pada shell =19 1/4 in
3. Koreksi U D
A = L x Nt x a
= 20 x 132 x 0,2618 = 691,152 ft2

1.799.728,21 Btu
= =
Q jam
UD
A x t 691,152 x 26,20
= 99,387 Btu
jam. ft 2 F

Tube : Fluida Panas (Minyak)


4. Flow area (at), dari Tabel 10 Kern (1950), diperoleh untuk 1 in OD tube square
pitch, at = 0,355 ft2

at = = = 0,162 ft 2
at' x Nt 0,355 x 132
144 x n 144 x 2
5. Laju alir masa, Gt

Gt = = = 97.840,370 lbm
Wt 15.850,14
at 0,162 jam.ft 2

6. Bilangan Reynold

= 0,034 ft
0,67
Pada 8 BWG diperoleh Dt = (Tabel 10 Kern, 1950)
19 1 / 4

Pada Tc = 44 o F, diperoleh = 5 cp (Fig. 15 Kern, 1950)


= 11,88 lbm/ft. jam

Ret = = = 280,014
Dt x Gt 0,034 x 97.840,370
11,88

Shell : Fluida Dingin (Air Pendingin) :


4. Flow area, untuk 1 in OD tube 1 1/4 in square pitch 4-P, jumlah tube 40 buah
dengan panjang tube = 20 ft, diperoleh:

ID x C" xB
144xP
as =

Universitas Sumatera Utara


35 x (1,25 1)" x8
as =
144x1,25
= 0,388 ft2
C = PT - OD
5. Laju alir masa (Gs)

= = = 40.850,876 lbm
W 15.850,14
Gs
as 0,388 jam ft 2

6. Bilangan Reynold (Re)


Pada t c = 26,5 oF, diperoleh = 8,9 cp (Fig. 14 Kern, 1950)

4 (0,388)
= 21,24 lbm/ft. jam

De = =
4 as
= 0,072 ft
N t OD 40 x 1
ID 19 1/4

Res = = = 138,477
De . Gs 0,072 x 40.850,876
21,24

7 Pada Re = 138,477 dengan L/D = 20/0,072 = 277,77, dari Fig 24, Kern (1950)
diperoleh JH = 1,8

8 cp = 126,1460 Btu/lbm. oF
K = 0,0157 Btu/jam ft2 (oF/ft) (Tabel 5 Kern, 1950 )

cp 3
h 0 = JH s
1
K
Dt K
K cp 0,0157 126,146 x 21,24
= JH = 1,8
1 1
3 3
h0
s Dt K 0,034 0,0157
= 46,027
hio = 1500 Btu/jam ft2 .oF (Kern, 1950)
s =1
hio
hio + ho
tw = tc + (Tc - tc)

1500
1500 + 182,313
= 26,5 + (44 26,5)

= 43,478 oF

Universitas Sumatera Utara


Pada tw = 43,478 oF diperoleh w = 0,05 cp (Fig. 15 Kern, 1950)
= 0,024 lbm/ft. jam

21,24
s = = = 1,12
0,14 0,14

w 0,024
ho
ho = s = 46,027 x 1,12 = 51,55
s
9 Koefesien Uc

Uc = = = 149,837 Btu
hio x ho 1500 x 51,55
hio + ho 1500 + 51,55 jam.ft 2 0 F

10. Faktor Pengotor Rd


UC UD 149,837 99,387
Rd = = = 0,0034
UC x UD 149,837 x 99,387
Syarat Rd 0,003
Maka design Heat Exchanger memenuhi

LB- 6 Tangki Kristalizer (K 01)


Fungsi : Tempat memisahkan stearin dengan olein
Jumlah : 2 buah
Spesifikasi :
1. Jenis : Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
3. Volume :
CPO umpan (F) : 20.834 kg/jam
Detergen umpan (F) : 8.750,27 kg/jam
Jumlah umpan masuk : 29.584,72 kg/jam
= 0,9408 kg/liter (Perry, 1997)
Tangki dibuat sebanyak 2 buah, maka:
29.584,72
Umpan masuk (F) : = 14.792,13 kg/jam
2

Universitas Sumatera Utara


Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

14.792,13
= liter/jam x 24 = 377.350,38 liter
0,9408
= 377,35 m3

Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 377,35 (1 + 0,2) = 452,82 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
452,82 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
452,82 m3 = 1,3084 D3

= 346,08 m3
1452,82
D3 =
1,3084

D = 3
346,08m 3 =7,02 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x7,02 = 10,53 m
3 3
Hs =
2 2

Universitas Sumatera Utara


Tinggi Tutup

xD = x7,02 = 1,75 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 10,53 m + 1,75 m = 12,28 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x346,08
xD
Hc = 2
= 8,94 m
3,14 x7,02 2

6. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9408(8,94 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,05
144 144
= 0,2 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,2 x (1,2) = 0,243 psi

7. Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,2 x7,06 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,2
t=

t = 1,05 in + 0,125 in
= 1,12 in
(Dipilih tebal tangki standar 1,2 inchi)

Universitas Sumatera Utara


LB- 7 Separator (S 01)
Fungsi : Tempat pemisahan stearin sisa pada olein.
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
1. Jenis : Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
3. Volume :
Olein umpan (F) : 17.708,88 kg/jam
= 0,9175 kg/liter (Perry, 1997)
Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

17.708,88
= liter/jam x 24 = 463.229,55 liter
0,9175
= 463,22 m3

Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 463,22 (1 + 0,2) = 555,86 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
555,86 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
555,86 m3 = 1,3084 D3

Universitas Sumatera Utara


= 424,84 m3
555,86
D3 =
1,3084

D = 3
424,84m 3 =7,51 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x7,51 = 11,26 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x7,51 = 1,87 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 11,26 m + 1,87 m = 12,55 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x555,86
xD 2 3,14 x7,512
Hc = = 12,55 m

8. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9175(12,55 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,07
144 144
= 0,22 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,22 x (1,2) = 0,262 psi

9. Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun

Universitas Sumatera Utara


Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,26 x7,51x12
12.750 x0,85 0,6 x0,26
t=

t = 0,95 in + 0,125 in
= 1,07 in
(Dipilih tebal tangki standar 1,1 inchi)

LB-8. Pompa Kristalizer (P-02)

Fungsi : Mengalirkan Olein dari Kristalizer ke Separator

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 Buah (1 Stand Bye)

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 220C
Densitas : 56,1537 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 5,0 cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0033 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 14.167,11 kg/jam = 31.232,81 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 31.232,81 lbm/jam
Q= = = 766,20 ft3/jam
56,1537 lbm/ft 3
= 0,25 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,25)0,45 . (56,1537) 0,13
= 2,90 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 3 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 3,06 in = 0,25 ft = 0,07 m

Universitas Sumatera Utara


Diameter luar (OD) = 3,5 in = 0,29 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,0513 ft2
Q 0,15 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 2,92 ft/det
Ai 0,0513 ft 2
DV (56,1537 )(2,92)(0,25)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0033
= 12.421,87

Untuk commercial steel dengan diameter 3 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,0006
D

Pada NRe = 12.421,87 dan = 0,0006 dari Appendix C-3 Foust (1980), diperoleh
D
f = 0,028

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 104,98 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,25 = 3,25 ft
2 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 2 x 30 x 0,25 = 15 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 27)
L4 = 1 27 0,25 = 6,75 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 57)
L5 = 1 57 0,25 = 14,25 ft
L = 144,23 ft

0,028(2,92 ft/det ) (144,23 ft)


Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,25 ft
= 2,53 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara


Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 29,52 ft



W f = 13,12 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 2,53 ft.lbf/lbm

= 32,05 ft.lbf/lbm

Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)


QWf
Daya pompa =

( )

56,1537 lbm/ft 3 0,15ft 3 /det (32,05 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 562,41 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 1,02 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1,1 HP

LB- 9 Dryer Vacuum (H 01)


Fungsi : Untuk menguapkan kadar air pada olein
Jumlah : 1 buah
Kondisi : T = 900C. P = 1 atm
Spesifikasi :
1. Jenis : Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
3. Volume :
CPO umpan (F) : 12.042,05 kg/jam
= 0,9175 kg/liter (Perry, 1997)

Universitas Sumatera Utara


Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

12.042,05
= liter/jam x 24 = 314.996,56 liter
0,9175
= 314,96 m3

Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 314,96 (1 + 0,2) = 377,98 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
377,98 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
377,98 m3 = 1,3084 D3

= 288,89 m3
377,98
D3 =
1,3084

D = 3
288,89m 3 =6,61 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x6,61 = 9,91 m
3 3
Hs =
2 2

Universitas Sumatera Utara


Tinggi Tutup

xD = x6,61 = 1,65 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 9,91 m + 1,65 m = 11,56 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x377,98
xD 2 3,14 x6,612
Hc = = 11,02 m

10. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9175(11,02 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,06
144 144
= 0,217 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,217 x (1,2) = 0,262 psi
Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,26 x6,61x12
12.750 x0,85 0,6 x0,26
t=

t = 0,21 in + 0,125 in
= 0,245 in
(Dipilih tebal tangki standar 3/16 inchi)

Universitas Sumatera Utara


LB- 10 Mixer (M-01)
Fungsi : Untuk pencampuran antara olein dengan CaCO 3 dan
H 3 PO 4
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
1. Jenis : Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
3. Volume :
CPO umpan (F) : 8.750,27 kg/jam
CaCO 3 umpan (F) : 2,76 kg/jam
H 3 PO 4 umpan (F) : 1,20 kg/jam
Jumlah umpan masuk : 8.754,23 kg/jam
= 0,9175 kg/liter (Perry, 1997)
Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

8.754,23
= liter/jam x 24 = 228.993,48 liter
0,9175
= 228,99 m3
Kapasitas volume tangki
Vt = Vt (1 + fk)
= 228,99 (1 + 0,2) = 274,78 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh

Universitas Sumatera Utara


274,78 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3 + 0,2617 D3
274,78 m3 = 1,5701 D3

= 175,01 m3
274,78
D3 =
1,5701

D = 3 175,01m 3 =5,59 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x5,59 = 8,38 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x5,59 = 1,39 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 8,38 m + 1,39 m = 9,77 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x 274,65
xD 2 3,14 x5,59 2
Hc = = 9,35 m

11. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9175(9,35 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,05
144 144
= 0,28 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,28 x (1,2) = 0,335 psi

12. Tebal dinding


Bahan konstruksi tangki stainless steel 316
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)

Universitas Sumatera Utara


Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun

Tebal plat minimum :

+ (Cxn )
PxDx12
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,33x5,59 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,33
t=

t = 0,35 in + 0,125 in
= 0,475 in
(Dipilih tebal tangki standar 3/16 inchi)
Pengaduk (agitator)
Fungsi : untuk menghomogenkan campuran
Tipe : Helical ribbon
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :
1 1
- Diameter pengaduk, Da = x Dt = x 5,59 m = 1,863 m
3 3
1 1
- Lebar efektif, J = x Dt = x 5,59 m = 0,465 m
12 12
- Tinggi pengadukan dari dasar, E = Da = 1,863 m
200
- Kecepatan putaran : 200 rpm = 3,3333 rps
60
Daya pengduk,
Sifat-sifat bahan campuran dalam mixer :
Densitas, = 68,2746 lb/ft3
Viscositas, = 4,6 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0031 lb/ft.s (Kern, 1965)
Bilangan Reynold,
x N x Da 2
NRe =

68,2746 x 3,3333 x 1,863 2


= = 254.742,46
0,0031
Dari figure 8.3 N.Harnby, 1992 diperoleh nilai Np = 0,6

Universitas Sumatera Utara


Maka daya pengadukan,
Da 5 xNpxN 3 xNx
P=
32,17x550

1,863 5 x0,6 x3,3333 3 x 68,2746


= = 3,92 hp
32,17x550
Daya motor, (diasumsikan efisiensi motor 80%)

=

P 3,92
P motor = =4,9 hp
0,8
Untuk desain dipilih dengan daya 5 hp

LB- 11 Bleacher (H 02)


Fungsi : Tempat pemucatan warna pada Olein
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
1. Jenis : Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
3. Volume :
CPO umpan (F) : 12.042,08 kg/jam
Bleaching Eart umpan (F) : 88,14 kg/jam
Jumlah umpan masuk : 12.130,22 kg/jam
= 0,9408 kg/liter (Perry, 1997)

Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

12.130,22
= liter/jam x 24 = 317.302,75 liter
0,9175
= 317,30 m3

Universitas Sumatera Utara


Kapasitas volume tangki
Vt = Vt (1 + fk)
= 317,30 (1 + 0,2) = 380,76 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
380,76 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
380,76 m3 = 1,3084 D3

= 288,89 m3
380,76
D3 =
1,3084

D = 3
288,89m 3 =6,61 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x6,61 = 9,91 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x6,61 = 1,65 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 9,91 m + 1,65 m = 11,56 m

Universitas Sumatera Utara


Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x377,98
xD 2 3,14 x6,612
Hc = = 11,02 m

13. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9175(11,02 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,06
144 144
= 0,21 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,21 x (1,2) = 0,262 psi
Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,26 x6,61x12
12.750 x0,85 0,6 x0,26
t=

t = 0,29 in + 0,125 in
= 0,415 in
(Dipilih tebal tangki standar 3/16 inchi)

LB- 12 Deaerator (H 03)


Fungsi : Tempat menghilangkan kadar air sisa yang terdapat
pada olein
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :

Universitas Sumatera Utara


1. Jenis : Silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
2. Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
3. Volume :
CPO umpan (F) : 12.017,43 kg/jam
= 0,9175 kg/liter (Perry, 1997)
Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

12.017,43
= liter/jam x 24 = 314.352,39 liter
0,9175
= 314,35 m3

Kapasitas volume tangki


Vt = Vt (1 + fk)
= 314,35 (1 + 0,2) = 377,22 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
377,22 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
377,22 m3 = 1,3084 D3

= 288,30 m3
377,22
D3 =
1,3084

D = 3
288,30m 3 =6,60 m

Universitas Sumatera Utara


5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x6,60 = 9,9 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x6,60 = 1,65 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 9,9 m + 1,65 m = 11,55 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

=
4xVc 4 x377,22
xD 2 3,14 x6,60 2
Hc = = 11,03 m

14. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9175(11,03 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,06
144 144
= 0,21 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,21 x (1,2) = 0,262 psi

Tebal dinding
Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

Universitas Sumatera Utara


+ (0,0125 x10 )
0,26 x6,60 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,26
t=

t = 0,23 in + 0,125 in
= 0,355 in
(Dipilih tebal tangki standar 0,36 inchi)

LB-13. Pompa Niagara Filter (P-03)

Fungsi : Mengalirkan Olein dari Niagara Filter ke Dearator

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 Buah (1 Stand bye)

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 300C
Densitas : 58,1537 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 5,0 cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0033 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 12.017,44 kg/jam = 26.493,64 lbm/jam

Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 26.493,64 lbm/jam
Q= = = 471,80 ft3/jam
56,1537 lbm/ft 3
= 0,25 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,25)0,45 . (58,1537) 0,13
= 2,62 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 21/2 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 2,469 in = 0,205 ft = 0,061 m
Diameter luar (OD) = 2,875 in = 0,239 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,033 ft2

Universitas Sumatera Utara


Q 0,25 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 7,57 ft/det
Ai 0,033 ft 2

DV (58,1537 )(7,57)(0,205)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0033
= 27.347,21

Untuk commercial steel dengan diameter 3 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,0006
D

Pada NRe = 13.709,16 dan = 0,0017 dari Appendix C-3 Foust (1980), diperoleh
D
f = 0,028

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 52,49 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,205 = 2,66 ft
2 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 2 x 30 x 0,205 = 15,3 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 27)
L4 = 1 27 0,205 = 6,53 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 55)
L5 = 1 55 0,205 = 11,27 ft
L = 89,25 ft

0,028(7,57ft/det ) (89,25 ft)


Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,205 ft
= 10,85 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 19,68 ft

Universitas Sumatera Utara



W f = 19,68 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 10,85 ft.lbf/lbm

= 30,53 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

56,1537 lbm/ft 3 0,25 ft 3 /det (30,53ft.lbf/lbm )


=
0,8


= 678,18 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 2,23 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 2,3 HP

LB-14 Tangki Penyimpanan OLEIN (F-04)


Fungsi : Untuk menampung OLEIN selama 5hari
Jumlah : 3 buah
Spesifikasi :
1. Tipe : Silinder tegak, alas datar dan tutup elipsoidal
2. Bahan konstruksi : Steinless steel
3. Volume :
Detergen umpan (F) : 10.966,38 kg/jam
= 0,9175 kg/liter (Perry, 1997)
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 3 unit untuk persediaan 5 hari, maka :
t = 5 hari = 5 hari x 24 jam/hari = 120 jam
Volume bahan masuk


m
Vt = ( )xt

10.966,38
= liter/jam x 120 = 478.098,31 liter
0,9175
= 478,09 m3

Universitas Sumatera Utara


Kapasitas volume tangki
Vt = Vt (1 + fk)
= 478,09 (1 + 0,2) = 573,71 m3

4. Diameter (D)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
ellipsoidal, alas datar.
Volume silinder,
2 3 3
D 2 .Hs = .D 2 D = 8 . D = 1,1775 D
1 1

3 3
Vs =
4 4
Volume tutup tangki (V h )

Vh = D 3 = 0,1309 D 3 ( Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
573,71 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3
573,71 m3 = 1,3084 D3

= 438,48 m3
573,71
D3 =
1,3084

D = 3
438,48m 3 =7,59 m

5. Tinggi
Tinggi tangki,

xD = x7,59 = 11,38 m
3 3
Hs =
2 2
Tinggi Tutup

xD = x7,59 = 1,89 m
1 1
Hh =
4 4
Tinggi total tangki = Hs + Hh
= 11,38 m + 1,89 m = 13,27 m
Tinggi cairan dalam tangki (H c )

Universitas Sumatera Utara


=
4xVc 4 x573,71
xD
Hc = 2
= 12,68 m
3,14 x7,59 2

15. Tekanan
Tekanan operasi, P operasi = 1 atm = 0,154 psi

(Hc - 1)
Tekanan desain,
0,9175(12,68 1)
P desain = P operasi + = 0,154 + =0,154 + 0,074
144 144
= 0,22 psi
Faktor keamanan 20%, maka :
Tekanan desain alat = 0,22 x (1,2) = 0,262 psi

16. Tebal dinding


Bahan konstruksi tangki stainless steel
Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell, 1979)
Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell, 1979)
Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun (Brownell, 1979)
Umur alat, n = 10 tahun
Tebal dinding tangki :

+ (Cxn )
PxD
fxE 0,6 xP
t= (Brownell, 1979)

+ (0,0125 x10 )
0,27 x7,59 x12
12.750 x0,85 0,6 x0,27
t=

t = 0,34 in + 0,125 in
= 0,46 in
(Dipilih tebal tangki standar 3/ 16 inchi)

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN C

PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS

LC-01. Bak Penampungan (X-01)

Fungsi : tempat menampung air dari sumur pompa

Jumlah : 4 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Bak beton

2. Bahan Konstruksi : Beton

Laju alir massa :7.303.382,19 kg/hari

Direncanakan menggunakan 4 buah bak penampungan, maka :

= 1.825.845,54kg / hari
7.303.382,19 kg/jam
Laju alir massa =
4

Densitas : 996,53 kg/m3


m 1.825.845,54 kg/jam
Volume, = = 3
= 1.832,20 m3
996,53 kg / m

Faktor keamanan, 20%

= (1+0,2) x 1.832,20 m3

= 2.198,64 m3

Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak

Tinggi bak = lebar bak

Bak penampung

Sehingga, volume :

=pxlxt=

= 3p x l x 2t

Universitas Sumatera Utara


= 6l3

2.198,64
V= 3 = 7,15 m
6

Maka, Panjang bak = 3 x 7,15 = 21,45 m

Lebar bak = 7,15 m

Tinggi bak = 7,15

LC-02. Bak Penampungan (X-02)

Fungsi : tempat menampung air dari klarifier

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Bak beton

2. Bahan Konstruksi : Beton

Laju alir massa :7.303.382,19 kg/hari

Direncanakan menggunakan 4 buah bak penampungan, maka :

= 1.825.845,54kg / hari
7.303.382,19 kg/jam
Laju alir massa =
4

Densitas : 996,53 kg/m3


m 1.825.845,54 kg/jam
Volume, = = 3
= 1.832,20 m3
996,53 kg / m

Faktor keamanan, 20%

= (1+0,2) x 1.832,20 m3

= 2.198,64 m3

Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak

Tinggi bak = lebar bak

Universitas Sumatera Utara


Bak penampung

Sehingga, volume :

=pxlxt=

= 3p x l x 2t

= 6l3

2.198,64
V= 3 = 7,15 m
6

Maka, Panjang bak = 3 x 7,15 = 21,45 m

Lebar bak = 7,15 m

Tinggi bak = 7,15

LC-03. Klarifier (CL-01)

Fungsi : sebagai tempat untuk memisahkan kontaminan-kontaminan terlarut

dan tersuspensi dari air dengan menambahkan alum dan Na 2 CO 3

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : continous thickener

2. Bahan Konstruksi : carbon steel SA-53, grade B

Jumlah air yang diklarifikasi = 304.307,59 kg/jam

Reaksi : Al 2 (SO 4 ) 3 + 6H 2 O 2Al(OH) 3 + 3H 2 SO 4

Jumlah Al 2 (SO 4 ) 3 yang tersedia = 17,64 kg/jam

BM Al 2 (SO 4 ) 3 = 342 kg/kmol

Jumlah Al 2 (SO 4 ) 3 adalah,

17,64
= 0,051 kmol/jam
342

Universitas Sumatera Utara


Jumlah Al(OH) 3 yang terbentuk,

2 x 0,051 kmol/hari = 0,102 kmol/jam

BM Al(OH) 3 = 78 kg/kmol

Jumlah Al(OH) 3 adalah,

0,102
= 0,0013 kg/jam
78

Sifat-sifat bahan (Perry, 1997):

Densitas Al(OH) 3 = 1363 kg/m3 (pada suhu 300C, tekanan 1 atm)

Denssitas Na 2 CO 3 = 1327 kg/m3

Jumlah Na 2 CO 3 diperkirakan sama dengan jumlah Al(OH) 3 yang terbentuk.

Massa Na 2 CO 3 = 0,0013 kg/jam

Massa Al(OH) 3 = 0,0013 kg/jam

Total massa = 0,0026 kg/hari


0,0013
Volume Na 2 CO 3 = = 9,7 x 10-7 m3
1327


0,0013
Volume Al(OH) 3 = = 9,5x 10-7 m3
1363

Volume total = 1,9 x 10-6 m3


0,0026
Densitas partikel = 6
= 1368,42 kg/m3 = 1,3684 gr/liter
1,9 x10

3. Terminal Setting Velocity dari Hk. Stokes

D 2 x( s ) g
18
Ut = (Ulrich, 1984)

Dimana,

D = diameter partikel = 20 mikron = 0,02 cm (Perry, 1997)


= densitas air = 0,999 gr/liter

Universitas Sumatera Utara


s = densitas partikel = 2,5641 gr/liter
= viscositas air = 0,0345 gr/cm.s
g = percepatan gravitasi = 980 gr/cm2

Sehingga setting velocity,

0,02 2 x(1,3684 0,999)980


Ut = = 0,2331 m/det
18 x0,0345

4. Diameter Klarifier

CxKxm

0 , 25

2
D = (Brown, 1978)
12

Dimana,

C = kapasitas klarifier = 304.307,59 kg/jam

K = konstanta pengendapan = 995

m = putaran motor direncanakan 1,5 rpm

D = diameter klarifier, ft

Maka diameter klarifier,

304.307,59 x995 x1,5



0 , 25

D = 2 = 10,22 ft
12

Tinggi klarifier = 1,5 x D

H = 1,5 x 10,22 ft = 15,33 ft

Tinggi konis,

h = 0,33 x 10,22 ft = 3,37 ft

5. Waktu Pengendapan

=
Hx30,48 15,33 x30,48
t = = 0,55 jam
U t x3600 0,2331x3600

Universitas Sumatera Utara


Tebal dinding tangki

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B

Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :

- Allowable stress (s) = 12750 Psi

- Efisiensi sambungan (E) = 0,8

- Faktor korosi, C = 1/8 in

- Tekanan operasi, P o = 1 atm = 14,7 psi

- Faktor keamanan tekanan = 20%

- Tekanan desain, p = 1,2 x P o = 17,64 psi

Tebal Dinding

+ (CA)
PxD
2 SE 1,2 P
t= (Brownell,1959)

17,64 x10,22 x12


2(12750) x(0,8) 1,2 x(17,64)
t= + (0,125)

= 0,23 in

(dipilih tebal dinding standar 0,23 inchi)

6. Daya Klarifier

P = 0,006 D2

Dimana :

P : Daya yang dibutuhkan clarifier,

P = 0,006 x (10,22)2 = 0,62 Hp = 1 Hp

Universitas Sumatera Utara


LC-04. Sand Filter (SF-01)

Fungsi : menyaring kotoran-kotoran air dari klarifier

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

2. Bahan Konstruksi : carbon steel SA-53 grade B

Laju alir massa = 304.307,59 kg/jam

3. Volume tangki

Tangki direncanakan menampung air setiap jam

Volume air,

304.307,59x0,25
= 3
= 76,34 m3
996,53kg / m

Faktor keamanan 20%,

Volume tangki,

= 1,2 x 76,34 = 91,60 m3

Direncanakan perbandingan tinggi penyaring dengan diameter (H s : D) = 2:1

Tinggi head dengan diameter (H h : D) = 1:6


Vs = D2Hs = D 2 (2 D) = D 3 = 1,57 D3
4 4 2


Vh = D 3 = 0,131 D3
24

Vt = Vs + Vh

91,30 = 1,57 D3 + 2 (0,131 D3)

91,30
D = 3 = 3,68 m
1,832

Hs = 2 D = 2 (3,68) = 7,36m

Universitas Sumatera Utara


H h = 1/6 D = 1/6 (3,68) = 0,61 m

Tinggi pasir = 1,0875 m

Tinggi total tangki,

= 7,36 m + 0,61 m + 1,0875 m = 9,05 m

Volume air = 76,34 m3

D 3
V shell = = 1,58 m3
3

1,58
Tinggi air (Ha) = x3,61 = 0,074 m
76,34

Tebal dinding tangki

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B

Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :

- Allowable stress (s) = 12750 Psi

- Efisiensi sambungan (E) = 0,8

- Faktor korosi, C = 1/8 in

- Tekanan operasi, P o = 1 atm = 0,154 psi

- Faktor keamanan tekanan = 20%

- Tekanan desain, p = 1,2 x P o = 17,64 psi

Tebal Dinding

+ (CA)
PxD
2 SE 1,2 P
t= (Brownell,1959)

17,64 x12,07 x12


2(12750) x(0,8) 1,2 x(17,64)
t= + (0,125)

= 0,25 in

(dipilih tebal dinding standar 0,25 inchi)

Universitas Sumatera Utara


LC-05. Menara Air (MA-01)

Fungsi : menampung air untuk didistribusikan sebagai air domestik dan air

umpan ketel.

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : silinder tegak dengan tutup segmen bola

2. Bahan Konstruksi : Plate stell SA-53, Grade B

Laju alir massa : 304.307,59 kg/jam

Densitas pada air : 996,53 kg/m3

Waktu penampungan setiap 1 jam, maka :

304.307,59
= = 305,36 m3
996,53

Faktor keamanan 20%

Maka volume menara,

= 1,2 x 305,36 m3 = 366,43 m3

3
Diambil tinggi tangki, H = xD
2

Volume = x D2 x H = 1,1775 x D3

366,43 = 1,1775 x D3

366,43
D = 3 = 6,77 m
1,1775

3
H = x 6,77m = 10,15 m
2

4. Tebal dinding tangki

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate stell SA-53, Grade B

Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :

Universitas Sumatera Utara


- Allowable stress (s) = 12750 Psi

- Efisiensi sambungan (E) = 0,8

- Faktor korosi, C = 1/8 in

- Tekanan operasi, P o = 1 atm = 0,154 psi

- Faktor keamanan tekanan = 20%

- Tekanan desain, p = 1,2 x P o = 0,184 psi

Tebal Dinding

+ (CA)
PxD
2 SE 1,2 P
t= (Brownell,1959)

0,184 x 22,21x12
2(12750) x(0,8) 1,2 x(17,64)
t= + (0,125)

= 0,35 in

(dipilih tebal dinding standar 0,35 inchi)

LC-6. Kation Exchanger (KE-01)

Fungsi : mengurangi kation dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : Plate steel SA-167, Tipe 304

Jumlah air yang masuk KE = 680,32 kg/jam

Densitas air = 996,53 kg/m3

Jumlah resin yang digunakan = 0,4035 ft3/jam = 0,0114 m3/jam

+ 0,0114 = 0,6940m 3 / jam


680,32
Laju masa total =
996,53

Faktor keamanan = 20%

Volume cation exchanger = 1,2 x 0,694 = 0,8328 m3/jam

Universitas Sumatera Utara


Direncanakan :

Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3

Diameter dengan tinggi head, D:H = 6:1

Volume tangki,

Vt = D2

D2 (3D) = 2,355 D3
1
Volume shell tangki, Vs = 2
4

D2 = 0,131 D3
1
Volume head tangki, Vh = 2
4

Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,355 D3 + 2 (0,131 D3)

0,8328 = 2,6170 D3

D = 1,7842 m

Diperoleh :

3
Hs = x 1,7842 m = 5,3526 m
1

1
Hh = x 1,7842 m = 0,2973 m
6

Ht = 5,3526 m + 0,2973 m = 5,6499 m

Diameter tutup = diameter tangki = 1,7842 m

Tebal dinding tangki

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate stell SA-167, tipe 304 Grade C

Dari table 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data :

- Allowable stress (s) = 18750 Psi

- Efisiensi sambungan (E) = 0,8

- Faktor korosi, C = 1/8 in

- Tekanan operasi, P o = 1 atm = 0,154 psi

Universitas Sumatera Utara


- Faktor keamanan tekanan = 20%

- Tekanan desain, p = 1,2 x P o = 0,184 psi

Tebal Dinding silinder tangki

+ (CA)
PxD
2 SE 1,2 P
t= (Brownell,1959)

0,184 x5,8536 x12


2(18750) x(0,8) 1,2 x(17,64)
t= + (0,125)

= 0,16 in

(dipilih tebal dinding standar 0,16 inchi)

LC-7. Anion Exchanger (AE-01)

Fungsi : mengurangi anion dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : Plate steel SA-167, Tipe 304

Jumlah air yang masuk AE = 680,32 kg/jam

Densitas air = 996,53 kg/m3

Jumlah resin yang digunakan = 0,0495 ft3/jam = 0,0014 m3/jam

+ 0,0014 = 0,6840m 3 / jam


680,32
Laju masa total =
996,53

Faktor keamanan = 20%

Volume Anion exchanger = 1,2 x 0,6840 = 0,8208 m3/jam

Direncanakan :

Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3

Diameter dengan tinggi head, D:H = 6:1

Universitas Sumatera Utara


Volume tangki,

Vt = D2

D2 (3D) = 2,355 D3
1
Volume shell tangki, Vs = 2
4

D2 = 0,131 D3
1
Volume head tangki, Vh = 2
4

Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,355 D3 + 2 (0,131 D3)

0,8208 = 2,6170 D3

D = 1,7842 m

Diperoleh :

3
Hs = x 1,7842 m = 5,3526 m
1

1
Hh = x 1,7842 m = 0,2973 m
6

Ht = 5,3526 m + 0,2973 m = 5,6499 m

Diameter tutup = diameter tangki = 1,7842 m

Tebal dinding tangki

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate stell SA-167, tipe 304 Grade C

Dari table 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data :

- Allowable stress (s) = 18750 Psi

- Efisiensi sambungan (E) = 0,8

- Faktor korosi, C = 1/8 in

- Tekanan operasi, P o = 1 atm = 0,154 psi

- Faktor keamanan tekanan = 20%

- Tekanan desain, p = 1,2 x P o = 0,184 psi

Universitas Sumatera Utara


Tebal Dinding silinder tangki

+ (CA)
PxD
2 SE 1,2 P
t= (Brownell,1959)

0,184 x5,8536 x12


2(18750) x(0,8) 1,2 x(17,64)
t= + (0,125)

= 0,16 in

(dipilih tebal dinding standar 0,16 inchi)

LC-8. Cooling Tower (CT-01)

Fungsi : Untuk mendinginkan air proses bekas

Jumlah : 1 unit

Jenis : mechanical draft Cooling Tower

Laju alir massa air pendingin bekas = 275.370,13 kg/jam

Suhu air pendingin masuk = 300C = 89,2 0F

Suhu air pendingin keluar = 200C = 680F)

Wet bulb temperatur udara = 800F

Dari fig. 12-14. Perry, 1997 diperoleh konsentrasi air 0,75 gpm/ft2

Laju alir air pendingin,

275.370,13
= = 276,32 m3/jam = 4,60 m3/menit
996,53

= 4,60 m3/menit x 264,17 gallon/m3

= 1.215,18 gpm

Faktor keamanan 20%

Laju air pendingin,

= 1,2 x 1.215,18 gpm = 1.458,21 gpm

Universitas Sumatera Utara


Luas menara yang dibutuhkan,

1.458,21
= = 1.944,28 ft2
0,75

Diambil performance menara pendingin 90%, dari fig. 12-15. Perry, 1997

diperoleh tenaga kipas 0,03 hp/ft2

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kipas,

= 0,03 hp/ft2 x 1.944,28 ft2 = 58,3 hp

Dimensi menara,

Panjang = 2 x lebar,

Lebar = tinggi

Maka,

V =pxlxt

= 2 x l3

1.944,28 = 2 x l3

1.944,28
l = 3 = 9,9 m
2

Sehingga,

Panjang = 19,8 m

Tinggi = 9,9 m

LC-9. Dearator (DE-01)

Fungsi : Menghilangkan gas-gas CO 2 dan O 2 yang terlarut dalam air

umpan ketel

Jumlah : 1 unit

Bentuk tangki : silinder horizontal dengan tutup berbentuk ellipsoidal

Universitas Sumatera Utara


Temperatur air masuk : 250C

Temperatur air keluar : 900C

Banyak air yang dipanaskan : 680,32 kg/jam

Densitas air : 996,53 kg/m3 (Perry, 1997)

Laju volumetrik,

680,32
Q = = 0,6826 m3/jam
996,53

Panas yang dibutuhkan

= m.c.T

= 0,6826 x 1 x (90-20) = 47,782 kkal

Silinder berisi 75% air

Volume silinder,

= 1,75 x 47,782 = 1,194 m3

Silinder dirancang dengan ketentuan H = 2,5 x D

Vs = x D2 x H = x D2 x 2,5 x D = 1,9625 D3

D3
Vh = = 0,2616 D 3
12

VD = Vs + Vh

1,194 = (1,9625 + 0,2616 ) D3

1,194
D= 3 = 0,812 m = 2,664 ft
2,2241

H = 2,5 (0,812 m) = 2,03 m

Universitas Sumatera Utara


LC-10. Boiler (B-01)

Fungsi : memanaskan air hingga menjadi steam sebagai media pemanas

Tipe : ketel pipa api

Diagram alir proses

Diagram alir proses secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar :

Uap

Asap

Ketel Uap
Bahan Bakar

Air Blow Down

Gambar C.1. Diagram alir proses pada ketel uap

Kebutuhan panas pada ketel uap adalah sebesar = 9.012.400 Btu /hari

1Hp
= 104,31 Btu/detik x
0,7068 Btu / dtk

= 147,5807 Hp

Menghitung jumlah tube,

Luas permukaan perpindahan panas, A = P x 10 ft2/Hp

= 147,5807 Hp x 10 ft2/Hp

= 1475,807 ft2

Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi ;

Panjang tube, L = 20 ft

Diameter tube = 3 in

Luas permukaan pipa, a = 1,456 ft2/ft

Universitas Sumatera Utara


Sehingga jumlah tube,

=
A 1475,807
Nt = = 50,68 buah
Lxa ' 20 x1,456

= 51 buah

LC-11. Pompa sumur bor (L-01)

Fungsi : Mengalirkan air dari sumur bor ke bak pengendapan

(X-01)

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 Buah (1 stand bye)

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 304.307,59 kg/jam = 670.876,51 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 670.876,51 lbm/jam
Q= = = 10.785,79 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3

= 2,99 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (2,99)0,45 . (62,2) 0,13
= 10,62 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 10 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 10,02 in = 0,8349 ft = 0,2547 m
Diameter luar (OD) = 10,75 in = 0,8906 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,5475 ft2

Universitas Sumatera Utara


Q 2,99 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 5,06 ft/det
Ai 0,5475 ft 2

DV (62,2 )(5,06)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 44.537,24

Untuk commercial steel dengan diameter 10 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,00018
D

Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,022

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 26,24 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,8349 = 10,79 ft
1buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 1 x 30 x 0,8349 = 24,9 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35)
L4 = 1 35 0,8349 = 29,05 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70)
L5 = 1 70 0,8349 = 58,1 ft
L = 149,08 ft

0,022(5,06ft/det ) (149,08 ft)


Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,8349 ft
= 0,30 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Universitas Sumatera Utara


Tinggi pemompaan (Z) = 16,40 ft

W f = 16,40 ft 2
32,174 ft/det 2

+ 0 + 0 + 0,30 ft.lbf/lbm
32,174 ft.lbm/lbf .det
= 16,70 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

62,2 lbm/ft 3 2,99 ft 3 /det (16,70 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 3.882,29 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 7,0 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 7 Hp

LC-12. Pompa Bak Pengendapan X-01 (L-02)

Fungsi : Mengalirkan air dari bak pengendapan X-01 ke klarifier

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 2 Buah

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 304.307,59 kg/jam = 670.876,51 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 670.876,51 lbm/jam
Q= = = 10.785,79 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3
= 2,99 ft3/s

Universitas Sumatera Utara


Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
0,45 0,13
= 3,9 (2,99) . (62,2)
= 10,62 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 10 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 10,02 in = 0,8349 ft = 0,2547 m
Diameter luar (OD) = 10,75 in = 0,8906 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,5475 ft2
Q 2,99 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 5,06 ft/det
Ai 0,5475 ft 2

DV (62,2 )(5,06)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 44.537,24

Untuk commercial steel dengan diameter 10 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,00018
D

Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,022

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 36,08 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,8349 = 10,79 ft
3buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 3 x 30 x 0,8349 = 74,7 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35)
L4 = 1 35 0,8349 = 26,56 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70)
L5 = 1 70 0,8349 = 58,1 ft
L = 220,42 ft

Universitas Sumatera Utara


0,022(5,06ft/det ) (200,42 ft)
Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,8349 ft
= 1,41 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 9,84 ft



W f = 9,84 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 1,41 ft.lbf/lbm

= 11,25 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

62,2 lbm/ft 3 2,99 ft 3 /det (11,25 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 2.615,31 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 4,7 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 4,7 Hp

LC-13. Pompa Bak Pengendapan X-02 (L-03)

Fungsi : Mengalirkan air dari bak pengendapan X-02 ke sand filter

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 Buah

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)

Universitas Sumatera Utara


Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 304.307,59 kg/jam = 670.876,51 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 670.876,51 lbm/jam
Q= = = 10.785,79 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3

= 2,99 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (2,99)0,45 . (62,2) 0,13
= 10,62 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 10 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 10,02 in = 0,8349 ft = 0,2547 m
Diameter luar (OD) = 10,75 in = 0,8906 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,5475 ft2
Q 2,99 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 5,06 ft/det
Ai 0,5475 ft 2

DV (62,2 )(5,06)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 44.537,24

Untuk commercial steel dengan diameter 10 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,00018
D

Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,022

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 25 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,8349 = 10,79 ft

Universitas Sumatera Utara


2 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 2 x 30 x 0,8349 = 49,8 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35)
L4 = 1 35 0,8349 = 26,56 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70)
L5 = 1 70 0,8349 = 58,1 ft
L = 170,25 ft

0,022(2,99ft/det ) (170,25 ft)


Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,8349 ft
= 0,20 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 21,32 ft



W f = 21,32 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 0,20 ft.lbf/lbm

= 21,52 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

62,2 lbm/ft 3 2,99 ft 3 /det (21,52 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 5.002,80 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 9,0 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 9 Hp

Universitas Sumatera Utara


LC-14. Pompa Sand Filter (L-04)

Fungsi : Mengalirkan air dari sand filter ke menara air


Type : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 Buah
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 304.307,59 kg/jam = 670.876,51 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 670.876,51 lbm/jam
Q= = = 10.785,79 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3

= 2,99 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (2,99)0,45 . (62,2) 0,13
= 10,62 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 10 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 10,02 in = 0,8349 ft = 0,2547 m
Diameter luar (OD) = 10,75 in = 0,8906 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,5475 ft2
Q 2,99 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 5,06 ft/det
Ai 0,5475 ft 2

DV (62,2 )(5,06)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 44.537,24

Untuk commercial steel dengan diameter 10 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,00018
D

Universitas Sumatera Utara


Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,022

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 55,77 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,8349 = 10,79 ft
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 3 x 30 x 0,8349 = 74,7 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35)
L4 = 1 35 0,8349 = 26,56 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70)
L5 = 1 70 0,8349 = 58,1 ft
L = 225,92 ft

0,022(2,99ft/det ) (225,92 ft)


Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,8349 ft
= 0,77 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 42,65 ft



W f = 42,65 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 0,77 ft.lbf/lbm

= 43,42 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

Universitas Sumatera Utara


=
( )
62,2 lbm/ft 3 2,99 ft 3 /det (43,42 ft.lbf/lbm)
0,8


= 9.790,12 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 17,79 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 18 Hp

LC-15. Pompa Cation Exchanger (L-05)

Fungsi : Mengalirkan air dari Cation Exchanger ke anion


exchanger
Type : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 Buah
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi
Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 680,32 kg/jam = 1.499,83 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 1.499,83 lbm/jam
Q= = = 24,11 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3
= 0,0066 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,0066)0,45 . (62,2) 0,13
= 0,696 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 1 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0873 ft = 0,0266 m

Universitas Sumatera Utara


Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,1095 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,006 ft2
Q 0,0066 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 1,1 ft/det
Ai 0,006 ft 2

DV (62,2 )(1,1)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 1.012,38

Untuk commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,0017
D

Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,035

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 32,80 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,0873 = 1,134 ft
2 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 2 x 30 x 0,0873 = 5,238 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24)
L4 = 1 24 0,0873 = 2,095 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 45)
L5 = 1 45 0,0873 = 3,928 ft
L = 45,195 ft

Faktor gesekan (F)

fV 2 L 0,022(1,1ft/det ) (45,195 ft)


2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0873 ft
= 0,21 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara


Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 20 ft



W f = 20 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 0,21 ft.lbf/lbm

= 20,21 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

62,2 lbm/ft 3 0,0066 ft 3 /det (20,21 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 10.37 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 0,018 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp

LC-16. Pompa Anion Exchanger (L-06)

Fungsi : Mengalirkan air dari Anion Exchanger ke Deaerator


Type : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 Buah
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi
Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)
-4
Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 680,32 kg/jam = 1.499,83 lbm/jam
Perhitungan :

Universitas Sumatera Utara


Laju alir volumetrik:
F 1.499,83 lbm/jam
Q= = = 24,11 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3
= 0,0066 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,0066)0,45 . (62,2) 0,13
= 0,696 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 1 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0873 ft = 0,0266 m
Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,1095 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,006 ft2
Q 0,0066 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 1,1 ft/det
Ai 0,006 ft 2

DV (62,2 )(1,1)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 1.012,38

Untuk commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,0017
D

Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,035

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 49,212 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,0873 = 1,134 ft
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 3 x 30 x 0,0873 = 7,857 ft

Universitas Sumatera Utara


1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24)
L4 = 1 24 0,0873 = 2,095 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 45)
L5 = 1 45 0,0873 = 3,928 ft
L = 64,226 ft

0,022(1,1ft/det ) (64,226 ft)


Faktor gesekan (F)

fV 2 L
2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,0873 ft
= 0,30 ft.lbf/lbm

Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 26,24 ft



W f = 26,24 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 0,30 ft.lbf/lbm

= 26,54 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

62,2 lbm/ft 3 0,0066 ft 3 /det (26,24 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 13,46 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 0,024 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp

Universitas Sumatera Utara


LC-17. Pompa Cooling Tower (L-07)

Fungsi : Mengalirkan air dari Cooling Tower ke proses

Type : Pompa sentrifugal

Jumlah : 1 Buah

Bahan konstruksi : Commercial Steel

Temperatur : 300C
Densitas : 996,53 kg/m3 = 62,2 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas : 8,9cp x 6,71 x 10-4 lbm/ft.s = 0,0059 lbm/ft.s
Laju alir massa (F) : 281.907,26 kg/jam = 621.492,74 lbm/jam
Perhitungan :
Laju alir volumetrik:
F 621.492,74 lbm/jam
Q= = = 9.991,84 ft3/jam
62,2 lbm/ft 3

= 2,77 ft3/s
Diameter optimum :D o =3,9(Q)0,45()0,13 (Peters dkk, 2004)
0,45 0,13
= 3,9 (2,77) . (62,2)
= 10,56 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa :
Ukuran pipa nominal = 10 in
Schedule pipa = 40
Diameter dalam (ID) = 10,02 in = 0,8349 ft = 0,2547 m
Diameter luar (OD) = 10,75 in = 0,8906 ft
Luas penampang dalam (Ai) = 0,5475 ft2
Q 2,77 ft 3 /det
Kecepatan linier, V = = = 5,06 ft/det
Ai 0,5475 ft 2

DV (62,2 )(5,06)(0,8349)
Bilangan Reynold, NRe = =
0,0059
= 44.275,85

Universitas Sumatera Utara


Untuk commercial steel dengan diameter 10 in dari Appendix C-1 Foust (1980),

diperoleh : = 0,00018
D

Pada NRe = 44.537,24 dan = 0,00018 dari Appendix C-3 Foust (1980),
D
diperoleh f = 0,022

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 32,80 ft
1 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L2 = 1 x 13 x 0,8349 = 10,79 ft
2 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
L3 = 2 x 30 x 0,8349 = 49,8 ft
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35)
L4 = 1 35 0,8349 = 26,56 ft
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70)
L5 = 1 70 0,8349 = 58,1 ft
L = 178,05 ft

Faktor gesekan (F)

fV 2 L 0,022(2,77ft/det ) (178,05 ft)


2

F = =
2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,8349 ft
= 0,53 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :

Wf = Z + + + F
g V 2 P
gc 2g c

Tinggi pemompaan (Z) = 19,68 ft



W f = 19,68 ft 2
32,174 ft/det 2
32,174 ft.lbm/lbf.det
+ 0 + 0 + 0,53 ft.lbf/lbm

= 20,21 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara


Efisiensi pompa = 80 % (Petters dkk, 2004)
QWf
Daya pompa =

( )

62,2 lbm/ft 3 2,77 ft 3 /det (20,21 ft.lbf/lbm)


=
0,8


= 4.352,57 ft.lbf/det x
1 HP
550 ft.lbf/det
= 7,91 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 8 Hp

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN D

PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

LD-1. Modal Investasi Tetap

1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)

1.1. Modal Tanah

Harga tanah untuk lokasi pabrik diperkirakan Rp. 1.350.000/m2 (Bandar

Pasir mandoge, Asahan, 2007).

Luas tanah seluruhnya 13.585 m2

Harga tanah seluruhnya = 13.585 m2 x Rp. 1.350.000/m2

= Rp. 18.339.750.000,-

Modal perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya (Timmerhaus,

2003).

= 0,05 x Rp. 18.339.750.000,-

= Rp. 916.987.500,-

Total modal pengadaan tanah = Rp. 18.339.750.000,- + Rp. 916.987.500,-

= Rp. 19.256.797.500,-

Universitas Sumatera Utara


1.2. Perincian Harga Bangunan

Tabel LD-1. Perincian Harga Bangunan

No Nama Bangunan Luas Harga Jumlah (Rp)


(m2) (Rp/m2)
1 Daerah proses 5.000 1.200.000 6.000.000.000,-
2 Gudang Bahan Baku 500 1.200.000 600.000.000,-
3 Gudang Produk 700 1.200.000 840.000.000,-
4 Laboratorium 500 1.200.000 600.000.000,-
5 Perkantoran 420 1.200.000 504.000.000,-
6 Parkir 400 700.000 280.000.000,-
7 Tempat Ibadah 150 800.000 150.000.000,-
8 Kantin 100 800.000 80.000.000,-
9 Bengkel 300 800.000 240.000.000,-
10 Pembangkit Listrik 200 1.000.000 200.000.000,-
11 Pengolahan Air dan Limbah 1.000 1.200.000 1.200.000.000,-
12 Ruang Kontrol 100 1.000.000 100.000.000,-
13 Ruang Boiler 100 1.200.000 120.000.000,-
14 Daerah Perluasan 2.500 800.000 2.000.000.000,-
15 Unit Pemadam Kebakaran 100 1.200.000 120.000.000,-
16 Pos Keamanan 30 700.000 21.000.000,-
17 Ruang Diklat 250 1.200.000 300.000.000,-
TOTAL 12.350 - 15.750.000.000,-

Universitas Sumatera Utara


1.3. Perincian Harga Peralatan

Tabel LD-2. Perkiraan Harga Peralatan Proses

No Nama Alat Jumlah Harga/unit (Rp) Total Harga (Rp)


1 Tangki CPO 3 3.000.000.000 9.000.000.000
2 Tangki detergent 2 75.000.000 150.000.000
3 Tangki stearin 3 1.800.000.000 5.600.000.000
4 Tangki Penyimpanan 3 3.000.000.000 9.000.000.000
RBDPO
5 Heat exchanger 3 300.000.000 900.000.000
6 Kristalizator 2 200.000.000 400.000.000
7 Separator 1 295.000.000 295.000.000
8 Mixer 1 500.000.000 500.000.000
9 Dryer vacumm 1 305.000.000 305.000.000
10 Bleacher 1 395.000.000 395.000.000
11 Dearator 1 220.000.000 220.000.000
12 Neutralized 1 380.000.000 380.000.000
deodorized refining
13 Pompa 6 6.500.000 39.000.000
TOTAL 28.184.000.000

Tabel LD-3. Perkiraan Harga Peralatan Utilitas

No Nama Alat Jumlah Harga/unit (Rp) Total Harga (Rp)


1 Bak pengendapan 4 15.000.000 60.000.000
2 Klarifier 1 330.000.000 330.000.000
3 Menara air 3 80.000.000 240.000.000
4 Kation Exchanger 1 153.000.000 153.000.000
5 Anion Exchanger 1 153.000.000 153.000.000
6 Cooling tower 1 350.000.000 350.000.000
7 Boiler + dearator 1 9.520.000.000 9.520.000.000
8 Pompa 12 22.000.000 264.000.000
TOTAL 11.070.000.000

Universitas Sumatera Utara


Biaya pemasangan diperkirakan 22 % dari harga peralatan (Timmerhaus, 2003).

= 0,22 x Rp 39.254.000.000,- = Rp. 8.635.880.000,-

Harga alat terpasang,

= Rp 39.254.000.000,- + Rp. 8.635.880.000,- = Rp 47.889.880.000,-

1.4.Instrumentasi dan Alat Kontrol

Diperkirakan biaya alat instrumentasi dan alat kontrol serta biaya

pemasangannya sebesar 10 % dari harga alat terpasang (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 47.889.880.000,-

= Rp 4.788.988.000,-

1.5. Perpipaan

Diperkirakan biaya perpipaan sebesar 55% dari harga alat terpasang

(Timmerhaus, 2003).

= 0,55x Rp 47.889.880.000,-

= Rp 26.339.434.000,-

1.6. Insulasi

Diperkirakan biaya insulasi sebesar 10 % dari harga alat terpasang

(Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 47.889.880.000,-

= Rp 4.788.988.000,-

Universitas Sumatera Utara


1.7. Instalasi Listrik

Diperkirakan biaya instalasi listrik sebesar 20% dari harga alat terpasang

(Timmerhaus, 2003).

= 0,2 x Rp 47.889.880.000,-

= Rp 9.577.976.000,-

1.8. Inventaris Kantor

Diperkirakan biaya inventaris kantor sebesar 10 % dari harga alat

terpasang (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 47.889.880.000,-

= Rp 4.788.988.000,-

1.9. Perlengkapan dan Keamanan

Diperkirakan biaya perlengkapan dan keamanan sebesar 10 % dar harga

alat terpasang (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 47.889.880.000,-

= Rp 4.788.988.000,-

Universitas Sumatera Utara


1.10. Sarana Transportasi

Tabel LD-4. Perkiraan Biaya Sarana Transportasi

Kenderaan Jumlah Harga @ Total Harga (Rp)


(Rp)
Direktur Utama 1 650.000.000,- 650.000.000,-
Manajer 1 450.000.000,- 450.000.000,-
Kepala Bagian 3 300.000.000,- 900.000.000,-
Bus Karyawan 3 300.000.000,- 900.000.000,-
Truk Bahan Baku Dan Produk 7 500.000.000,- 4.500.000.000,-
TOTAL 13 - 7.400.000.000,-

Total Modal Investasi Tetap (MITL),

= Rp 155.369.979.500,-

2. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL)

2.1.Pra Investasi

Pra investasi diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 155.369.979.500,-

= Rp 15.536.997.950,-

2.2.Engineering

Meliputi meja gambar dan alatalatnya, inspeksi, pengawasan

pembangunan pabrik. Engineering diperkirakan sebesar 10% dari MITL

(Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 155.369.979.500,-

= Rp 15.536.997.950,-

Universitas Sumatera Utara


2.3.Supervisi

Meliputi survei lokasi, perizinan dan studi lingkungan. Supervisi

diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 155.369.979.500,-

= Rp 15.536.997.950,-

2.4. Biaya Kontraktor

Diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 155.369.979.500,-

= Rp 15.536.997.950,-

2.5. Biaya Tak Terduga

Diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus, 2003).

= 0,1 x Rp 155.369.979.500,-

= Rp 15.536.997.950,-

Total Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL),

= Rp 77.684.989.750,-

Total Modal Investasi Tetap (MIT),

= MITL + MITTL

= Rp 155.369.979.500,-+ Rp 77.684.989.750,-

= Rp 233.054.969.250,-

Universitas Sumatera Utara


LD-2. Modal Kerja

Modal kerja untuk 3 bulan pertama operasi pabrik.

1. Bahan Baku Untuk Proses dan Utilitas

1.1. Bahan-bahan Proses

CPO

Kebutuhan : 20.834 kg/jam Lampiran A

Harga : 405 US $ /ton PT. SOCI, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24 jam/hari x 20,834 ton/jam x 405 US $ /ton

= 18.225.583 US $ x Rp. 9.100,-/US $

= Rp. 165.852.807.000,-

Detergent

Kebutuhan : 8.750,27 kg/jam Lampiran A

Harga : 100 US $ /ton PT. SOCI, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24 jam/hari x 8,750 ton/jam x 100 US $ /ton

= 1.830.000 US $ x Rp. 9.100,-/US $

= Rp. 17.199.000.000,-

CaCO 3

Kebutuhan : 2,76 kg/jam Lampiran A

Harga : Rp. 51.000/kg CV. Rudang, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24 jam/hari x 2,76 kg/jam x Rp. 51.000 /kg

= Rp. 304.041.600,-

Universitas Sumatera Utara


H 3 PO 4

Kebutuhan : 1,20 kg/jam Lampiran A

Harga : Rp. 110.000/kg CV. Rudang, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24 jam/hari x 1,20 kg/jam x Rp. 110.000 /kg

= Rp. 285.120.000,-

Bleaching Earth

Kebutuhan : 88,14 kg/jam Lampiran A

Harga : Rp. 40.300/kg CV. Rudang, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24 jam/hari x 88,14 kg/jam x Rp. 40.300 /kg

= Rp. 7.672.410.700,-

1.2. Bahan bahan Utilitas

Alum, Al 2 (SO 4 ) 2

Kebutuhan : 406,92 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 7.000 /kg CV. Rudang Jaya, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 406,92 kg/hari x Rp 7.000,-/kg

= Rp 256.359.600,-

Soda abu

Kebutuhan : 215,66 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 47.000 /kg CV. Rudang Jaya, 2006

Universitas Sumatera Utara


Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 215,66 kg/hari x Rp 47.000,-/kg

= Rp 912.241.800,-

Asam Sulfat (H 2 SO 4 )

Kebutuhan : 1,14 kg/hari = 0,57 l/jam Lampiran C

Harga : Rp 355.000,-/liter CV. Rudang Jaya, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 0,57 L/hari x Rp 355.000/liter

= Rp 18.211.500,-

NaOH

Kebutuhan : 0,57 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 7.000,-/kg CV. Rudang Jaya, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 0,57kg/hari x Rp 7.000,-/kg

= Rp 359.400,-

Kaporit

Kebutuhan : 0,12 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 6.000,-/kg CV. Rudang Jaya, 2006

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 0,12 kg/hari x Rp 6.000,-/kg

= Rp 64.800,-

Solar

Kebutuhan : 5.633,91 l/hari Lampiran C

Harga : Rp 5.200,-/kg

Universitas Sumatera Utara


Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 5.633,91 l/hari x Rp 5.200,-/kg

= Rp 2.116.669.800,-

Total biaya persediaan bahan baku dan utilitas selama 3 bulan

= Rp 172.472.548.000,-

Total biaya persediaan bahan baku dan utilitas selama 1 tahun

= Rp 827.890.192.000,-

LD-3. Biaya Kas

1. Gaji Pegawai

Tabel. LD-5. Perincian Gaji Pegawai Untuk 3 bulan

Jabatan Jumlah Gaji/orang (Rp) Total


Direktur 1 8.000.000 8.000.000

Manajer 1 5.000.000 5.000.000


Kabag Proses 1 3.000.000 3.000.000
Kabag Teknik 1 3.000.000 3.000.000
Kepala seksi produksi 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi utilitas 1 2.000.000 2.000.000
Kepala Laboratorium 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi mesin 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi listrik 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi instrumentasi 1 2.000.000 2.000.000
Karyawan produksi 45 1.100.000 495.000.000
Karyawan lab 9 1.000.000 9.000.000
Karyawan utilitas 20 1.000.000 20.000.000
Karyawan teknik 9 1.000.000 9.000.000
TOTAL 136 - 118.500.000

Universitas Sumatera Utara


Gaji pegawai untuk 3 (tiga) bulan = 3 x Rp 118.500.000,-

= Rp 355.500.000,-

2. Biaya Administrasi Umum

Biaya administrasi umum diperkirakan sebesar 5% dari gaji pegawai

= 0,05 x Rp 355.500.000,- (Timmerhaus, 2003).

= Rp 17.775.000,-

3. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran diperkirakan sebesar 5 % dari persediaan bahan

baku selama 3 bulan yaitu, (Timmerhaus, 2003).

= 0,05 x Rp 172.472.548.000,- = Rp 8.623.627.400,-

Total biaya kas :

= gaji pegawai + biaya administrasi + biaya pemasaran

= Rp. 8.996.902.400,-

LD-4. Biaya Start Up

Biaya start up diperkirakan 2 % dari modal investasi tetap (MIT)

= 0,02 x Rp 233.054.969.250.000,- (Timmerhaus, 2003).

= Rp 4.661.099.400,-

LD-5. Piutang Dagang

Piutang dagang = (IP/12) x HPT

Dimana IP = jangka waktu kredit yang diberikan (1 minggu = 0,2 bulan)

HPT = hasil penjualan produk tahun

Universitas Sumatera Utara


Produksi Olein : 10.937,86 kg/jam Lampiran A

Harga jual : 1.230 US $/ton PT. Asia Agro, 2006

Produksi setahun :

10.937,86 kg/jam x 330 x 24 = 86.627.851,2 kg/thn

Hasil penjualan per tahun

= 86.627,8512 ton/tahun x 1.230 US $ x Rp 9.100,-/US $

= Rp 961.924.630.550,-

Produksi Stearin : 8.791,95 kg/jam Lampiran A

Harga jual : 130 US $/ton PT. Asia Agro, 2006

Produksi setahun :

8.791,95 kg/jam x 330 x 24 = 69.632.244 kg/thn

Hasil penjualan per tahun

= 69.632,244/tahun x 130 US $ x Rp 9.100,-/US $

= Rp 82.374.944.652,-

Produksi FFA : 1.025,25 kg/jam Lampiran A

Harga jual : 2.500 /kg PT. Asia Agro, 2006

Produksi setahun :

1.025,25 kg/jam x 330 x 24 = 8.119.980 kg/thn

Hasil penjualan per tahun

= 8.119.980 kg/tahun x Rp 2.500 kg/thn

= Rp 20.299.950.000,-

Total Penjualan = Rp. 1.064.598.485.000,-

Piutang dagang

= 0,016 x Rp 1.064.498.484.000,- = Rp 17.031.975.750,-

Universitas Sumatera Utara


Sehingga total modal kerja (MK)

= Rp 203.162.525.500,-

Total modal investasi = modal investasi tetap + modal kerja

= Rp 233.054.969.250.,- + Rp 203.162.525.500,-

= Rp 436.217.494.750,-

Modal ini berasal dari :

1. Modal sendiri

75 % dari total modal investasi = 0,75 x Rp 436.217.494.750,-

= Rp 327.163.121.000,-

2. Modal pinjaman Bank

25 % dari total modal investasi = 0,25 x Rp 436.217.494.750,-

= Rp 109.054.373.700,-

LD-6. Biaya Produksi Total/Total Cost

1. Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)

A. Gaji Tetap Karyawan

Gaji tetap karyawan adalah gaji tetap karyawan tiap bulan ditambah

dengan 3 bulan gaji sebagai tunjangan.

Tabel. LD-6. Perincian Gaji Pegawai Untuk 1 bulan

Jabatan Jumlah Gaji/orang (Rp) Total


Direktur 1 8.000.000 8.000.000
Sekretaris 1 1.800.000 1.800.000
Manajer 1 5.000.000 5.000.000
Kabag Proses 1 3.000.000 3.000.000
Kabag Teknik 1 3.000.000 3.000.000

Universitas Sumatera Utara


Kabag Tata Usaha 1 3.000.000 3.000.000
Kepala seksi produksi 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi utilitas 1 2.000.000 2.000.000
Kepala Laboratorium 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi mesin 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi listrik 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi instrumentasi 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi pemasaran 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi keuangan 1 2.000.000 2.000.000
Kepala seksi personalia 1 2.000.000 2.000.000
Karyawan produksi 45 1.100.000 495.000.000
Karyawan lab 9 1.000.000 9.000.000
Karyawan utilitas 20 1.000.000 20.000.000
Karyawan teknik 9 1.000.000 9.000.000
Karyawan tata usaha 10 1.000.000 10.000.000
Keamanan 9 1.000.000 9.000.000
Supir 10 1.000.000 10.000.000
Petugas kebersihan 9 800.000 7.200.000
TOTAL 136 - 170.800.000

Gaji tetap karyawan pertahun = 15 x Rp 170.800.000,-

= Rp 2.562.000.000,-

B. Bunga Pinjaman Bank

Bunga pinjaman bank diperkirakan 15 % dari pinjaman bank (Bank BNI

Cab. USU Medan, 2007)

= 0,15 x Rp 109.054.373.700,- = Rp 16.358.156.000,-

Universitas Sumatera Utara


C. Depresiasi dan Amortisasi

Depresiasi dihitung dengan garis lurus dengan harga akhir nol.

D = (P L) / n

Dimana : D = Depresiasi per tahun

P = Harga awal peralatan

L = Harga akhir peralatan

n = Usia peralatan

Semua modal investasi langsung kecuali tanah, mengalami penyusutan

yang disebut depresiasi sedangkan modal investasi tidak langsung juga

mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.

Biaya amortisasi diperkirakan 10 % dari MITTL :

= 0,1 x Rp 77.684.989.750,- = Rp 7.768.499.000,-

Tabel. LD-6. Perkiraan Depresiasi

Komponen Biaya (Rp) Umur Depresiasi (Rp)


(tahun)
Bangunan 15.750.000.000 15 1.050.000.000
Peralatan Proses 28.184.000.000 15 1.878.933.300
Peralatan Utilitas + pompa 11.070.000.000 15 738.000.000
Instrumentasi dan Kontrol 4.788.988..000 10 478.898.800
Perpipaan 26.339.434.000 15 1.755.962.250
Instalasi Listrik 9.577.976.000 10 957.797.600
Inventaris Kantor 4.788.988.000 5 957.797.600
Sarana Transportasi 7.400.000.000 10 740.000.000
Sarana Insulasi 4.788.988.000 10 478.898.800
Perlengkapan Pemadam 4.788.988.000 10 478.898.800
Kebakaran dan Keamanan
TOTAL 9.515.187.150

Universitas Sumatera Utara


Amortisasi dan Depresiasi = Rp 7.768.498.800,- + 9.515.187.150,-

= Rp 17.283.686.150,-

D. Biaya Tetap Perawatan (Maintenance)

Perawatan Mesin dan alat-alat proses

Diperkirakan 10 % dari harga alat terpasang

0,1 x Rp 47.889.880.000,- = Rp. 4.788.988.000,-

Perawatan bangunan

Diperkirakan 5 % dari harga bangunan

= 0,05 x Rp 15.750.000.000,- = Rp 787.500.000,-

Perawatan kendaraan

Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan

= 0,1 x Rp 7.400.000.000,- = Rp 740.000.000,-

Perawatan Instrumentasi dan Alat Kontrol

Diperkirakan 10 % dari instrumentasi dan alat kontrol

= 0,1 x Rp 4.788.988.000,- = Rp 478.898.800,-

Perawatan Perpipaan

Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan

= 0,1 x Rp 26.339.434.000,- = Rp 2.633.943.400,-

Universitas Sumatera Utara


Perawatan Instalasi Listrik

Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik

= 0,1 x Rp 9.577.976.000,- = Rp 957.797.600,-

Perawatan Insulasi

Diperkirakan 10 % dari harga insulasi

= 0,1 x Rp 4.788.988.000,- = Rp 478.898.800,-

Perawatan Inventaris Kantor

Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor

= 0,1 x Rp 4.788.988.000,- = Rp 478.898.800,-

Perawatan Perlengkapan Pemadam Kebakaran dan Keamanan

Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan pemadam kebakaran dan

keamanan

= 0,1 x Rp 4.788.988.000,- = Rp 478.898.800,-

Total biaya tetap perawatan = Rp 11.823.824.200,-

Biaya tambahan (Plant Overhead Cost)

Diperkirakan 5% dari modal investasi tetap (MIT) (Timmerhaus, 2003).

= 0,05 x Rp 233.054.969.250,- = Rp 11.652.748.950,-

Universitas Sumatera Utara


E. Biaya Tetap Administrasi Umum

Diperkirakan 10 % dari biaya gaji karyawan

= 0,1 x Rp 355.500.000,- = Rp 35.550.000,-

F. Biaya Tetap Pemasaran dan Distributor

Diperkirakan 20 % dari biaya tetap tambahan

= 0,2 x Rp 11.652.748.950,- = 233.549.800,-

G. Biaya Tetap Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan

Diperkirakan 15 % dari biaya tetap tambahan

= 0,15 x Rp 11.652.748.950,- = 1.747.912.350,-

H. Biaya Asuransi

Asuransi pabrik diperkirakan 6,8 % dari modal investasi tetap

4,8 % ditanggung oleh perusahaan dan 2 % ditanggung karyawan

= 0,048x Rp 233.054.969.250,- = Rp 11.186.638.500,-

Asuransi karyawan diperkirakan 2 % dari gaji total karyawan

= 0,02 x Rp 355.500.000,- = Rp 7.110.000,-

Total asuransi = Rp. 11.193.748.500,-

Total Biaya Fixed Cost adalah : Rp 74.988.175.950,-

Universitas Sumatera Utara


LD-7. Biaya Variabel / Variable Cost (VC)

A. Biaya Variabel Bahan Baku dan Utilitas

= Rp 827.890.192.000,-

B. Biaya Variabel Pemasaran

Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran

= 0,1 x Rp 2.330.549.800,- = Rp 233.054.950,-

C. Biaya Variabel Perawatan

Diperkirakan 15 % dari biaya tetap perawatan

= 0,15 x Rp 11.823.824.200,- = Rp 1.773.573.650,-

D. Biaya Variabel Lainnya

Diperkirakan 10 % dari biaya tetap tambahan

= 0,1 x Rp 11.652.748.950,- = Rp 1.165.274.900,-

Total biaya variabel = Rp 831.062.095.500,-

Total biaya Produksi

= Fixed Cost + Variable Cost

= (Rp 74.988.175.950,-) + (Rp 831.062.095.500,-)

= Rp 906.050.271..450,-

Universitas Sumatera Utara


LD-8. Perkiraan Laba / Rugi Usaha

A. Laba Sebelum Pajak = total penjualan - total biaya produksi

= (Rp 1.064.598.485.000,-) (Rp 906.050.271.450,-)

= Rp 158.548.214.000,-

B. Pajak Penghasilan

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Tahun 2000, tarif pajak

penghasilan adalah :

Penghasilan s/d Rp 50.000.000,- : 10 %

Penghasilan Rp 50.000.000,- s/d Rp 100.000.000,- : 15 %

Penghasilan diatas Rp 100.000.000 : 30 %

Perincian pajak penghasilan (PPh) :

10 % x Rp 50.000.000,- = Rp. 5.000.000,-

15 % x (Rp 100.000.000 Rp 50.000.000) = Rp. 7.500.000,-

30 % x (Rp 158.548.214.000 Rp 100.000.000)

= Rp 47.534.464.200,-

Total pajak penghasilan (PPh) adalah = Rp 47.546.964.200,-

C. Laba Setelah Pajak

Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak pajak penghasilan

= (Rp 158.548.214.000,-) (Rp 47.546.964.200,-)

= Rp 111.001.249.800,-

Universitas Sumatera Utara


LD-9. Analisa Aspek Ekonomi

A Profit Margin (PM)

PM =
laba sebelum pajak
x 100 %
total penjualan

Rp 158.548.214.000,
= = 15%
Rp 1.064.598.484.950,
x 100 %

B. Break Even Point (BEP)

BEP =
)
Biaya tetap
( total penjualan biaya produksi
x 100 %

Rp 74.988.175.950,
=
[( Rp 1.064.598.484.950,) ( Rp906.050.271.450,)
x 100 %

= 47,29 %

Kapasitas produksi pada saat BEP :

Olein : 0,4729 x 86.627,8512 ton/tahun = 40.966,31 ton/tahun

Total penjualan pada saat BEP :

Olein = 40.966,31 ton/tahun x 1.250 US $ x Rp 9.100 / US $

= Rp 465.991.776.250,-

C. Return on Investment (RoI)

RoI =
laba setelah pajak
x 100 %
total mod al investasi

Rp 111.001249.800,
=
Rp 436.217.494.750,
x 100 % = 25 %

Universitas Sumatera Utara


D. Pay Out Time (POT)

POT =
1
RoI

=
1
0,25

= 4 tahun

E. Internal Rate of Return (IRR)

Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan

pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh

cash flow diambil ketentuan sebagai berikut :

- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 10 % tiap

tahun

- Masa pembangunan disebut tahun ke nol

- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke-

10

- Cash flow = laba sebelum pajak-pajak

Dari hasil perhitungan diperoleh IRR = 33,9 %

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI PABRIK MINYAK OLEIN

Dewan Komisaris

Sekretaris Direktur Utama

Manager

Kabag Proses Kabag Teknik Kabag Umum Dan Personalia

Kasi Kasi Kasi Kasi Kasi Kasi Kasi Kasi Keuangan Kasi Kasi
Produksi Utilitas Laboratorium Mesin Listrik Instrumentasi Pemasaran Dan Administrasi Personalia Keamanan

Karyawan

Gambar 7.1 Struktur Organisasi Pabrik Minyak Olein

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai