Anda di halaman 1dari 16

Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan

energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya
riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak
sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta
kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa minggu atau bulan sebelum
suatu bintang mengalami supernova bintang tersebut akan melepaskan
energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur
hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang pada
kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya) dan melepaskan gelombang
kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang.
Ada beberapa jenis Supernova. Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari dua
cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi
nuklir. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi,
maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba
menjadi lubang hitam atau bintang neutron, dan melepaskan energi
potensial gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar
bintang.
Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi
Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium
antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya
gelombang kejut dari ledakan supernova mampu membentuk formasi bintang
baru.

Misteri Supernova Ratusan Tahun Lalu Yang Terungkap


LONDON - Astronom mengungkap misteri ledakan bintang yang terjadi
ratusan tahun lalu. Astronom meyakini bahwa terjadi fase ledakan berulang
secara stabil, ketimbang satu ledakan besar tunggal yang menghancurkan
tubuh bintang secara keseluruhan.

Dilansir Nbcnews, Minggu (3/2/2013), penelitian ini bermula dari ledakan


bintang yang dilaporkan terjadi di 1866. Ketika itu, astronom asal Inggris John
Herschel mengumumkan bahwa ia melihat sinar cerah di lokasi serupa, yang
terjadi di 24 tahun lalu.

Klaim Herschel lantas ditentang. Beberapa kalangan mengatakan bahwa


Herschel hanya melihat satu bintang yang cukup umum di 1842. Kini, peneliti
mempertanyakan apakah bintang tersebut meledak secara berulang atau
hancur dalam satu ledakan tunggal.

Untuk mengungkap misteri 150 tahun lalu tersebut, peneliti Bradley Schaefer
dari Louisiana State University mempelajari dokumentasi yang diterbitkan di
Royal Society Inggris, di mana Herschel menuliskan temuannya. Schaefer
menemukan bahwa dokumen itu mengungkap apa yang diobservasi oleh
Herschel bukanlah nova (ledakan nuklir cataclysmic) T Coronae Borealis (T
CrB), tetapi bintang lain dengan kode nama BD+253020.

Astronom meyakini bahwa terjadi fase ledakan berulang, di mana terdapat


bintang kurcaci putih yang menarik materi dari bintang pendampingnya.
Kemudian, bintang tersebut menyala ketika material telah cukup dan jatuh ke
permukaan mereka.

Bagi astronom, mempelajari bagaimana T Coronae Borealis (T CrB) ini


meledak adalah penting untuk memahami objek yang akhirnya bisa
berkembang menjadi supernova Tipe 1a. Di 1866, ledakan nova ini belum
Commented [u1]: Delete
mampu dipahami dengan baik.
http://sainsforhuman.blogspot.co.id/2013/04/apa-itu-supernova-dan-misteri-tentang.html (15.26)

Evolusi Bintang Supernova Dan Pengertiannya


Sepintas supernova merupakan tahap akhir dari kehidupan sebuah bintang. Namun, kita tidak
boleh lupa bahwa bintang-bintang dan planet pengiringnya juga dilahirkan dari keruntuhan
gravitasional awan gas dan debu antar bintang. Dengan demikian, supernova selain merupakan
akhir dari riwayat sebuah bintang, di sisi lain juga merupakan pemicu tahapan evolusi bintang
yang melahirkan bintang-bintang baru.
Banyak dari elemen-elemen berat yang dihasilkan selama hidup sebuah bintang atau setelah
meledak menjadi sebuah supernova tersebar di ruang antar bintang. Sebagian dari "debu bintang"
ini bergabung dengan gas yang runtuh dan membentuk bintang lain di suatu tempat. Miliaran
tahun kemudian, generasi bintang-bintang berikutnya pun terlahir.
Commented [u2]: delete
Masing-masing bintang bisa dikelilingi oleh lingkaran gas dan debu yang dapat menyatu dan
membentuk planet berisi elemen-elemen berat seperti kalsium, karbon, dan besi. Adalah
kenyataan yang menakjubkan bahwa kita semua tersusun dari elemen-elemen itu. Nitrogen
dalam DNA kita, kalsium dalam tulang dan gigi kita, dan besi dalam darah kita, semua atom
yang membentuk tubuh kita, terbentuk milyaran tahun yang lalu di perapian yang berasal dari
keruntuhan sebuah bintang. Kita semua terbuat dari materi bintang.
Commented [u3]: delete
Supernova

Proses terbentuknya supernova biasanya berawal dari pembangkitan pusat besi yang masif oleh
fusi silikon. Dibawah tekanan yang sangat tinggi, elektron bebas didalam interior bintang
dipaksa untuk menyatu dengan proton inti besi, dimana muatan listrik yang sama dan berlawanan
saling meniadakan. Bagian dalam inti bintang akan berubah menjadi suatu nukleus atom raksasa
tunggal, mengisi volume yang jauh lebih kecil daripada elektron dari inti besi sebelumnya. Pusat
itu meledak ke dalam dengan kuatnya, bagian eksterior menyatu kembali dan suatu ledakan
supernova dihasilkan. Supernova dapat lebih cemerlang daripada keseluruhan cahaya yang
dihasilkan oleh semua bintang lain dalam galaksi dimana supernova terbentuk.
Commented [u4]: delete
Terbentuknya supernova temasuk fenomena yang jarang terjadi. Pada umumnya, terjadinya
supernova dalam sebuah galaksi adalah berkisar sekali dalam satu abad. Sepanjang hidup sebuah
galaksi -- sekitar 10 milyar tahun -- 100 juta bintang akan meledak. Ini jumlah yang sangat
banyak, tetapi itu baru berarti hanya satu diantara 1000 bintang yang akan berakhir sebagai
sebuah supernova.

Salah satu supernova yang terkenal dicatat oleh para astronom China pada 4 Juli 1054. Dalam
catatan itu disebutkan bahwa sebuah bintang baru -- mereka menyebutnya "bintang tamu" --
yang sebelumnya tidak pernah terlihat mendadak muncul di rasi Taurus dan bersinar dengan
sangat terang. Konon sinarnya begitu terang sehingga dapat terlihat di siang hari, sementara di
malam hari orang bisa membaca hanya dengan mengandalkan sinarnya. Objek ini terlihat hingga
tiga bulan sebelum akhirnya lenyap begitu saja. Sisa-sisa peristiwa itu masih dapat kita lihat saat
ini melalui teleskop sebagai sebuah nebula yang dikenal sebagai Nebula Kepiting (Crab Nebula).

Astronom lain dari beberapa kebudayaan, termasuk diantaranya astronom Arab, juga mencatat
kejadian ini. Satu hal yang menarik bahwa peristiwa ini tidak tercatat pada semua kronik Eropa
barat masa itu. Hal ini mungkin bisa dipahami mengingat dogma gereja masa itu menyatakan
bahwa langit bersifat kekal dan tidak pernah berubah. Karenanya, bagi astronom Eropa masa itu
melaporkan hal-hal yang bertentangan dengan pandangan gereja mengandung resiko dikenakan
tuduhan bidah yang diancam dengan hukuman berat. Commented [u5]: delete

Baru pada 1572, Tycho Brahe, seorang astronom Eropa melaporkan adanya sebuah supernova
lain. Ia menyebutnya nova stella, yang artinya "bintang baru". Supernova lainnya tercatat pada
1604 oleh Johannes Kepler. Sayangnya, tidak ada supernova yang teramati di galaksi kita sejak
penemuan teleskop, dan selama berabad-abad para astronom dibuat penasaran oleh pencarian
terhadap objek ini.
Akhir Hidup Bintang

Proses fusi dalam bintang-bintang ini terus mengubah hidrogen menjadi helium. Ketika
persediaan hidrogen habis, maka helium mulai terbakar untuk membentuk elemen yang lebih
berat. Reaksi penyatuan ini akan terus berlangsung untuk memberi tenaga kepada bintang sampai
seluruh intinya berubah menjadi besi. Besi tidak dapat melewati proses fusi untuk membentuk
elemen yang lebih berat sehingga bahan bakar nuklir di bintang itu pun habislah.
Kecepatan bintang membakar persediaan nuklir tergantung pada massanya. Sebagai bintang
bermassa sedang, Matahari kita masih belum sampai separuh jalan dalam fase pertama evolusi
bintang. Matahari telah membakar hidrogen selama 5 milyar tahun dan masih akan berpijar
mantap hingga 5 milyar tahun berikutnya. Sebaliknya, bintang-bintang bermassa besar (sekitar
10 kali massa matahari) akan membakar persediaan hidrogennya dengan kecepatan hingga 1000
kali kecepatan proses serupa pada bintang sekelas Matahari. Bintang semacam ini akan
menghabiskan bahan bakarnya dalam tempo kurang dari 100 juta tahun.
Nasib yang disediakan bagi masing-masing tipe bintang ini di akhir hidupnya juga berbeda.
Bintang sekelas Matahari akan mengakhiri hidupnya dalam sebuah proses evolusi yang lambat.
Ketika persediaan hidrogennya mulai berkurang, teras bintang akan menyusut. Penyusutan itu
akan menghasilkan lebih banyak energi yang menyebabkan terhentinya penyusutan, dan bintang
bersangkutan akan mulai mengembang. Bintang itu akan terus membengkak hingga menjadi
sebuah bintang raksasa merah (red giant).
Helium yang terbentuk dalam proses fusi bintang itu semasa hidupnya akan membeku dan
membuatnya lebih mengembang. Menjelang habisnya helium, bintang tersebut akan menjadi
labil. Ia akan melepas lapisan luarnya dan sisanya akan runtuh kedalam. Bintang itu akan mulai
berkontraksi dan menjelma menjadi bintang kerdil putih (white dwarfs), yang berukuran kira-
kira sebesar Bumi namun dengan kerapatan yang sangat tinggi. Bintang tersebut akan mengalami
tahapan ini sampai suatu saat produksi energi benar-benar terhenti dan bintang itu akan menemui
ajalnya sebagai sebuah bintang mati yang dingin dan gelap.
Bintang-bintang bermassa besar akan mengakhiri hidupnya secepat ia membakar persediaan
hidrogennya.Dalam tempo beberapa detik setelah bahan bakar nuklirnya habis, sebuah reaksi
nuklir yang lebih eksotik segera berlangsung untuk mengantarkannya sebagai sebuah supernova.

Katai Putih Terpanas

Setiap bintang akan mengakhiri masa hidupnya entah sebagai supernova, lubang hitam atau pun
katai putih. Matahari adalah salah satu bintang yang kelak akan mengakhiri hidupnya sebagai
bintang katai putih, sebuah bintang kompak yang dingin. Tapi apakah bintang katai putih akan
jadi bintang yang dingin saja? Ternyata tidak juga.
Belum lama, tim astronom dari Jerman dan Amerika berhasil menemukan sebuah bintang katai
putih yang sangat panas dengan temperatur permukaan 200000K. Penemuan ini dihasilkan dari
pengamatan ultraviolet jauh pada bintang katai putih KPD 0005+5106 menggunakan perangkat
landas angkasa Far-Ultraviolet Spectroscopic Explorer (FUSE) milik NASA.
Bintang katai putih N KPD 0005+5106 yang diamati ini tercatat sebagai salah satu bintang
terpanas di antara bintang-bintang terpanas. Saking panasnya, bagian fotosfernya menampakan
garis emisi (garis pancaran) pada spektrum ultraviolet, fenomena yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Tanda keberadaan garis emisi ini berasal dari kalsium yang terionisasi secara
ekstrim, yang sekaligus merupakan tahap ionisasi paling tinggi dalam elemen kimia yang pernah
ditemukan pada spektrum fotosfer bintang.
Bintang bermassa menengah (1- 8 massa Matahari) akan mengakhiri hidup mereka sebagai objek
kompak berukuran Bumi setelah kehabisan energi nuklirnya. Bintang inilah yang kita kenal
sebagai bintang katai putih. Selama masa transisi dari bintang yang melakukan pembakaran
nuklir ke katai putih, bintang akan menjadi sangat panas. Diperkirakan temperaturnya secara
umum akan berkisar pada 100000 K. Teori evolusi bintang memprediksikan kemungkinan
bintang pada masa transisi ini akan jadi lebih panas lagi. Sayangnya kemungkinan untuk bisa
mengamati bintang ini akan sangat sulit, terutama karena periode hidup bintang pasa fase ini
akan sangat singkat.
KPD 0005+5106 ditemukan pada tahun 1985 sebagai bintang biru yang lemah namun berhasil
menarik banyak perhatian karena spektrum optik yang diambil dengan teleskop landas bumi
menunjukan indikasi sebagai katai putih yang sangat panas. Bintang KPD 0005+5106 tergolong
dalam kelas bintang katai putih langka yang atmosfernya didominasi oleh helium. Analisa detil
spektrum bintang yang dikombinasi dengan pengamatan ultraviolet yang dilakukan Hubble
Space Telescope (HST) berhasil memberi petunjuk kalau temperaturnya mencapai 120000 K.
Dengan demikian KPD 0005+5106 menjadi bintang terpanas di kelasnya, bersaing dengan
bintang katai putih panas yang ditemukan beberapa tahun lalu dalam Sloan Digital Sky Survey.
Observatorium FUSE melakukan pengamatan spektroskopik pada rentang panjang gelombang
ultraviolet jauh yang tidak dapat dilakukan oleh HST. Sepanjang masa bekerjanya (1999-2007),
FUSE mengamati KPD 0005+5106 yang juga merupakan target kalibrasi untuk mengetahui
performa teleskop. Hasilnya, satu set data dengan kualitas yang luar biasa berhasil disusun dari
hasil pengamatan FUSE oleh tim astronom K. Werner, T. Rauch, dan J.W. Kruk.
Inspeksi lanjutan dari tim ini menunjukan keberadaan 2 garis emisi dari kalsium dan detil model
atmosfer bintang berhasil menunjukan asal fotosfernya. Hasil analisis menunjukan bintang ini
memiliki temperatur 200000 K, yang memungkinkan keberadaan garis emisi tersebut.
Meskipun secara teori diprediksi keberadaan katai putih panas seperti itu memang ada, namun
bintang justru memberi tantangan lain pada konsep volusi bintang yang kita ketahui berdasarkan
komposisinya. Pengukuran kelimpahan kalsium (1-10 kali Matahari) yang dikominasikan dengan
atmosfrnya yang kaya helium menunjukan komposisi kimia permukaan yang tidak diprediksi
oleh model evolusi yang ada. Commented [u6]: delete
http://makalah-update.blogspot.co.id/2012/12/evolusi-bintang-supernova-dan.html

Supernova adalah sebuah fenomena ledakan yang dikarnakan Habisnya


masa usia suatu bintang, saat bahan bahan nuklir pada inti bintang telah
habis, Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat
cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta
kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa minggu atau bulan
sebelum suatu bintang mengalami supernova bintang tersebut akan
melepaskan energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan
matahari seumur hidupnya. ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang
pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya)dan melepaskan gelombang kejut yang
mampu memusnahkan medium antarbintang.
Commented [u7]: delete

Ledakan Supernova akan terjadi bila sebuah bintang mulai kehabisan


energi untuk memproduksi cahaya. Namun, tidak semua bintang akan
meledak dengan ledakan super dahsyat. Umumnya hanya bintang yang
memiliki massa sekitar 15 kali massa Matahari yang memiliki potensi
meledak sangat dahsyat.

Sisa-sisa bintang itu akan kolaps menjadi material yang jauh lebih kecil
dengan luas hanya beberapa kilometer tapi dengan kepadatan (densitas)
yang sangat ekstrim. Ini adalah Neutron Star. Satu sendok teh material
bintang neutron beratnya bisa mencapai seratus juta ton (bayangin kalau
satu sendok makan!).

Selama Supernova bintang itu juga akan mengeluarkan semburan energi


maha-dahsyat, Gamma-Ray Burst, yang energinya bisa jadi merupakan
ledakan energi paling spektakuler di seluruh alam semesta. Ledakannya
hanya berlangsung beberapa detik, tapi energinya sama dengan seluruh
energi yang dikeluarkan Matahari selama 10 Milyar tahun!
http://astronomi-info.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-apa-itu-supernova.html

Nova
Nova dalam bahasa latin artinya bintang baru. Ini merupakan sebuah ledakan
bintang yang terjadi akibat adanya interaksi dua sistem bintang ganda. Dalam
astronomi, bintang memiliki banyak tipe, salah satunya adalah bintang ganda.
Bintang ganda adalah dua buah bintang yang saling berinteraksi karena adanya
gravitasi dari kedua bintang. Kedua bintang ini tidak bertubrukan dan tidak juga
saling menjauh. Nova merupakan ledakan bintang yang terjadi di katai putih dengan
terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya 10.5 magnitudo.

Teori menyatakan kalau peristiwa nova terjadi sebagai akibat dari bintang yang
kembali menyala setelah tidur panjang, Nova diperkirakan terjadi di permukaan
bintang katai putih yang berada di dalam sistem bintang ganda berdekatan.
Pasangannya adalah bintang raksasa merah yang jejarinya mengembang
sedemikian besar hingga terjadi aliran materi ke katai putih pasangannya. Materi
yang masih kaya hidrogen itu mencapai permukaan katai putih yang sangat panas
maka dipiculah sebuah ledakan di permukaan bintang yang tiba-tiba cerlang. Itulah
mengapa para astronom jaman dahulu mengatakan bintang yang tiba-tiba cerlang
disebut bintang baru.

Ini proses terjadinya nova.

Nova terakhir yang dapat diamati manusia


di bumi adalah nova delphini yang terjadi di konstelasi (rasi bintang) Delphinus

Supernova
Jika ditilik dari namanya, supernova merupakan peristiwa ledakan bintang yang
terjadi lebih besar dari nova. Apakah proses terjadinya supernova sama dengan
nova? Jawabnya bisa iya, bisa tidak. Loh?

Supernova milyaran kali lebih terang dari nova dan dikenal sebagai salah stau cara
bintang mengakhiri hidupnya. Peningkatan kuat cahayanya kira-kira 8 kali lebih
Commented [u8]: delete
besar dari nova. Supernova sebagai peristiwa ledakan bintang memiliki 2 tipe yang
salah satunya mirip nova yang melibatkan bintang katai putih. Kecerlangan
supernova bisa 8 magnitudo lebih besar dari nova. Kedua tipe supernova itu adalah:

Tipe Ia : Ledakan yang terjadi pada sistem bintang ganda dimana bintang katai putih
mengakresi materi dari bintang pasangannya. Para astronom sendiri masih
memperdebatkan bintang pasangan seperti apa dari katai putih yang bisa
menciptakan ledakan bintang tipe Ia. Tapi, berdasarkan teori, bintang pasangannya
ini bisa memberi massa yang cukup besar bagi bintang katai putih sehingga inti
bintang katai putih mencapai kerapatan kritisnya. Akibatnya terjadi pembakaran
karbon dan oksigen yang tidak terkontrol sehingga memicu bintang meledak.

Tipe II : Supernova tipe II merupakan ledakan yang terjadi di akhir kehidupan


bintang masif (5 10 massa Matahari), ketika bintang kehabisan bahan bakar
untuk melakukan pembakaran di inti bintang. Jika inti bintang cukup masif maka
akan terjadi keruntuhan inti bintang yang memicu terjadinya ledakan supernova.
Super nova tipe ini memungkinkan terbentuknya lubang hitam.

Hipernova
Apa itu hipernova? Hipernova adalah peristiwa ledakan bintang yang terjadi ratusan
kali lebih cerlang dibandingkan supernova. Wow!

Menurut situs langitselatan.com hipernova mengacu pada kerutuhan inti bintang


masif yang massanya lebih dari 30 massa Matahari dan ada teori yang menyatakan
lebih dari 100 massa Matahari. Ledakan bintang masif tersebut akan langsung
dikelompokkan sebagai hipernova tanpa melihat apakah kecerlangannya lebih
cerlang dari supernova pada umumnya atau tidak. Meskipun dalam kenyataan,
ketika hipernova terjadi kecerlangannya lebih cerlang dari supernova dan
menghasilkan energi 100 kali lebih besar dari supernova.
Teori hipernova mengemukakan beberapa kemungkinan. Yang pertama, hipernova
merupakan ledakan bintang yang sangat masif yang berputar sangat cepat dan
memiliki medan magnet yang juga sangat besar. Penjelasan lain menyatakan
hipernova terjadi katika salah satu bintang dalam bintang ganda bertabrakan dan
bergabung dengan bintang pasangannya.

Meskipun belum dapat dipastikan proses mana yang tepat namun yang bisa
dipastikan, yang bisa diketahui hanyalah terbentuknya lubang hitam dan pelepasan
energi dalam jumlah besar dalam bentuk sinar gamma.

Sinar gamma merupakan bentuk cahaya yang sangat energetik aka kuat yang
memiliki energi 10000 10 juta lebih banyak dari cahaya yang dilihat mata. Karena
itu hipernova saat ini diasosiasikan dengan gamma-ray burst (GRB) yang
memancarkan radiasi elektromagnetik sangat kuat dengan total energi jauh lebih
besar dari supernova. GRB durasi panjang memiliki jet atau ledakan dasyat yang
melesat ke angkasa, dari kutub piringan akresi sementara yang terbentuk di
sekeliling lubang hitam di jantung inti bintang yang runtuh. GRB durasi pendek yang
juga menciptakan jet diyakini merupakan hasil gabungan dua bintang netron atau
bergabungnya bintang netron dan lubang hitam. Secara intrinsik GRB ini jauh lebih
cerlang dari supernova.

Secara singkat, hipernova yang juga disebut collapsar merupakan ledakan sinar
gamma yang sangat cerlang yang terjadi dari keruntuhan inti bintang yang sangat
masif.
Hipernova sendiri sudah ditemukan jejaknya yakni pada MF83 dan NGC5471B,
yang berada di galaksi spiral M101. Selain itu jejak hipernova juga ditemukan pada
tahun 2002 di M74 ketika salah satu bintang masif meledak. Ledakan sinar gamma.
GRB 030329, yang dilihat pada tahun 2003 juga diketahui memiliki spektrum yang
cocok dengan ciri-ciri hipernova. GRB yang terjadi pada jarak 2.6 milyar tahun
cahaya tersebut terjadi di area Rasi Leo dan diamati oleh High Energy Transient
Explorer (HETE-II) milik NASA.

Salah satu bintang yang diduga akan


berakhir sebagai hipernova di masa depan adalah bintang Eta Carina di rasi Carina.
Lubang Hitam
Setiap objek yang punya massa di alam semesta akan punya sebuah besaran
bernama kecepatan lepas (escape velocity). Kecepatan lepas adalah kecepatan
sebuah objek agar bisa lolos dari tarikan gravitasi sebuah objek. Sebagai contoh,
kecepatan lepas dari permukaan Bumi adalah sekitar 40.000 km/jam. Artinya,
apabila kita ingin lolos dari tarikan gravitasi Bumi, maka dari permukaan tanah kita
harus mampu meloncat dengan kecepatan sebesar 40.000 km/jam.
Bagaimana apabila kecepatan lepas sebuah objek mencapai atau bahkan melebihi
kecepatan cahaya? Objek seperti inilah yang kita namakan lubang hitam. Medan
gravitasi objek seperti ini sangat ekstrim sehingga untuk bisa lepas dari tarikan
gravitasinya kita membutuhkan kecepatan cahaya atau bahkan lebih besar dari
kecepatan cahaya untuk bisa keluar dari sana. Karena tidak ada objek yang dapat
bergerak melebihi kecepatan cahaya, maka praktis tidak ada partikel apapun yang
bisa lolos dari lubang hitam kalau sudah memasuki jarak tertentu dari lubang hitam.

Andaikan kita punya objek dengan massa M, maka kita bisa menghitung jari-jari
sebuah bola yang mengungkung massa M tersebut, agar objek tersebut menjadi
lubang hitam. Jari-jari ini kita namakan Radius Schwarzschild (yap, cobalah
mengucapkan nama ini dalam percobaan pertama), dinamakan menurut fisikawan
asal Jerman, Karl Schwarzschild. Dengan demikian, kita juga dapat mendefinisikan
lubang hitam sebagai sebuah objek bermassa M yang seluruh massa objek tersebut
berada di dalam radius Schwarzschild-nya.

Berapa radius Schwarzschild Bumi, apabila kita ingin mengubah Bumi menjadi
sebuah lubang hitam? Kita dapat menghitung bahwa seluruh massa Bumi (Massa
Bumi = 5.97 x 1024 kg) harus dipadatkan menjadi bola dengan jari-jari 9 milimeter
saja. Ini adalah jari-jari yang hanya sebesar kelereng. Kecil sekali, namun
mengandung seluruh massa Bumi.
Apabila misalnya kita ingin menjadikan Matahari sebuah lubang hitam, maka
seluruh massa Matahari (Massa Matahari = 2 x 1030 kg) harus dipadatkan ke dalam
bola dengan jari-jari 3 kilometer saja. Bola dengan garis tengah 6 kilometer ini,
apabila titik pusatnya kita tempatkan di tengah-tengah Lapangan Monas di Jakarta,
maka akan mencakup daerah dari Jalan Mangga Besar hingga Taman Suropati.
Tidak terlalu besar, namun di dalamnya seluruh massa Matahari. Bayangkan.
Apa yang terjadi apabila sebuah objek berada di sekitar sebuah lubang hitam?
Jawabannya adalah: tergantung pada jarak objek tersebut dari lubang hitam. Kita
mengamati adanya bintang-bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif yang
berada di pusat Galaksi kita, dan kita mengamati pula banyak sistem ganda di mana
satu pasangannya adalah sebuah lubang hitam dan yang satu lagi adalah bintang
normal. Orbit objek-objek ini stabil meskipun mereka mengorbit lubang hitam.
Artinya, apabila kita berada pada jarak yang aman maka kita dapat mengorbit
sebuah lubang hitam sebagaimana kita mengorbit objek-objek normal lainnya. Jarak
aman di mana kita masih dapat mengorbit lubang hitam dalam orbit berbentuk
lingkaran adalah 1.5 kali radius Schwarzschild lubang hitam tersebut. Namun,
apabila kita berada pada jarak yang sangat dekat dari lubang hitam tersebut, maka
kita akan bergerak dalam orbit berbentuk spiral mendekati lubang hitam tersebut,
hingga kita mencapai radius Schwarzschild lubang hitam tersebut. Radius
Schwarzschild sering disebut juga sebagai batasan di mana tidak ada jalan untuk
kembali karena pada radius ini, kecepatan lepas akan sama dengan kecepatan
cahaya sehingga semua yang masuk akan terperangkap. Batasan tersebut disebut
juga sebagai horison peristiwa (atau event horizon dalam Bahasa Inggris) yang
berada pada permukaan bola yang jari-jarinya sama dengan radius Schwarzschild.
Dengan demikian Matahari dan Bumi kita tidak akan terpengaruh sama sekali
dengan keberadaan lubang supermasif di pusat Galaksi kita. Apabila seandainya
Matahari tiba-tiba berubah menjadi lubang hitam tanpa ada perubahan massa
(Matahari tidak akan bisa menjadi lubang hitam karena massa Matahari masih
terlalu kecil. Dalam proses evolusinya Matahari akan berubah menjadi bintang katai
putih), apa yang akan terjadi pada orbit Bumi? Jawabannya: Orbit Bumi tidak akan
berubah sama sekali karena massa Matahari tidak berubah. Kita aan tetap
melenggang kangkung mengorbit Matahari. Memang suasana akan lebih gelap
karena sinar Matahari sudah tidak ada lagi tapi paling tidak kita masih mengorbit
Matahari.

Apabila seorang astronot dikirim dari kapsulnya untuk mendekati horison


peristiwa (event horizon) yang melingkupi sebuah lubang hitam, maka ia akan mulai
dipercepat bergerak menuju ke arah horison peristiwa tersebut. Semakin mendekati
horison peristiwa, semakin kecil kemungkinan ia dapat lolos dari lubang hitam. Saat
ketika ia memasuki horison peristiwa adalah saat ketika ia tidak dapat lagi kembali.
Ada dua efek yang terjadi pada kita dalam perjalanan menuju horison peristiwa ini.
Efek pertama adalah terjadinya perubahan jalannya waktu yang dialami si astronot
dengan kapsul induknya yang berada jauh dari lubang hitam. Andaikan si astronot
kita bekali lampu senter dan kita suruh ia menyinari kapsul induknya dengan
seberkas sinar lampu senter setiap satu detik sekali. Kita lalu mengamati dengan
aman dari kapsul kita. Semakin si astronot mendekati horison peristiwa, kita
mengamati bahwa jeda waktu kita menerima berkas sinar semakin lama dari satu
detik, padahal astronot kita terus-menerus menyorotkan sinar lampu setiap satu
detik sekali. Sinar lampu senter juga semakin lama semakin kemerahan dan
meredup. Pada akhirnya kita tak lagi dapat mengamati berkas sinar dari astronot
tersebut. Hal ini karena medan gravitasi yang dilewati astronot kita semakin kuat
dan oleh karena itu mendistorsikan kurva ruang-waktu. Distorsi ruang-waktu pada
daerah di sekitar horison peristiwa akan membuat jalannya waktu yang diamati si
astronot akan berbeda dengan yang kita amati. Ketika sudah mencapai horison
peristiwa, seberkas sinar yang dipancarkan dari titik itu akan membutuh waktu tak
hingga untuk mencapai kita, dan oleh karena itu tak lagi dapat kita amati. Namun,
bagi si astronot waktu akan tetap berjalan seperti biasa
Efek kedua yang akan dialami si astronot malang kita terjadi karena gaya gravitasi
yang mempengaruhi demikian kuatnya, sehingga gaya gravitasi yang ia alami di
kaki akan jauh lebih besar daripada yang dialami kepalanya. Akibatnya tubuh si
astronot akan memanjang akibat efek ini dan semakin mendekati lubang hitam, efek
ini akan semakin menguat hingga akhirnya yah astronot malang kita akan terobek
oleh gravitasi yang demikian hebatnya. Di mana persisnya proses spagetifikasi
(atau biasa juga disebut efek bakmi) ini bergantung pada massa dari lubang hitam
itu sendiri. Pada lubang hitam supermasif, kita dapat memasuki horison peristiwa
tanpa mengalami proses spagetifikasi dan akan mengalaminya kemudian saat
sudah berada di dalam horison peristiwa. Pada lubang hitam yang lebih kecil, efek
bakmi sudah terasa bahkan sebelum kita memasuki horison peristiwa.

Begitu kita masuk ke dalam horison peristiwa, materi penyusun tubuh kita akan
menyatu dengan seluruh massa lubang hitam. Dengan demikian, objek apapun
yang masuk ke dalam horison peristiwa akan menyatu dengan lubang hitam dan
demikian massanya total lubang hitam tersebut akan bertambah.

Bagaimana lubang hitam bisa terbentuk? Lubang hitam seukuran bintang terbentuk
ketika sebuah bintang masif (masif di sini maksudnya ia punya massa 25 kali massa
Matahari kita atau lebih). Ketika bintang tersebut kehabisan bahan bakar untuk
menahan tarikan gravitasinya sendiri, maka bintang masif tersebut akan runtuh ke
arah pusatnya. Sebagian dari materi bintang yang tidak ikut membentuk materi
bintang akan terlontar kembali ke ruang angkasa dalam wujud ledakan bintang yang
dinamakan supernova. Pada akhirnya, lubang hitam yang terbentuk akan memiliki
massa beberapa kali massa Matahari kita.

Selain itu kita juga mengenal lubang hitam supermasif. Dari namanya kita bisa
mengetahui kalau lubang hitam yang satu ini sangat masif, punya gaya gravitasi
yang sangat kuat, dan biasanya hidup di pusat galaksi. Bagaimana sebuah lubang
hitam supermasif bisa terbentuk? Berbeda dengan lubang hitam yang massanya
kecil, pembentukan dan evolusi lubang hitam supermasif masih menjadi misteri
yang terus dicari jawabannya.

Ada beberapa teori yang dikembangkan untuk menjelaskan pembentukan lubang


hitam supermasif. Salah satunya adalah bahwa lubang hitam supermasif terbentuk
dari lubang hitam generasi awal yang kemudian bertumbuh menjadi besar setelah
melahap bintang dan gas yang ada di sekelilingnya. Perlu diingat, persediaan materi
di daerah pusat galaksi sangatlah banyak sehingga dapat membantu pertumbuhan
lubang hitam yang terbentuk tersebut. Skenario lainnya, lubang hitam supermasif
juga bisa terbentuk dari penggabungan lubang hitam yang menjadi inti galaksi-
galaksi kecil saat galaksi-galaksi tersebut saling bertabrakan. Hal ini jamak terjadi di
masa lalu alam semesta ketika ukuran alam semesta lebih kecil dari sekarang dan
Commented [u9]: delete
interaksi antargalaksi lebih sering terjadi.

Bagaimana kita mengamati keberadaan lubang hitam? Secara definisi lubang hitam
tidak memancarkan sinar apa-apa, dan oleh karena seharusnya tidak bisa diamati.
Akan tetapi, sebuah lubang hitam juga memiliki gaya gravitasi dan oleh karena itu ia
dapat berinteraksi dengan objek-objek di sekitarnya. Astronom banyak mengamati
suatu sistem bintang di mana sebuah bintang nampak mengorbit suatu pasangan
yang tak terlihat. Bisa jadi ini adalah sebuah lubang hitam, namun bisa jadi pula ini
adalah sebuah bintang yang terlalu redup untuk dapat diamati. Di antara sistem-
sistem ini, ada juga sistem yang diamati memancarkan radiasi sinar-X, misalnya
adalah sistem yang dinamakan Cygnus X-1. Penjelasan terbaik bagi sistem seperti
ini adalah: Materi dari bintang yang nampak sedang ditarik oleh pasangan tak
nampak. Materi yang jatuh ke pasangan tak nampak itu kemudian bergerak
mendekati dalam orbit spiral, semakin mendekat semakin cepat ia bergerak dan
akhirnya menjadi panas dan memancarkan sinar-X. Agar mekanisme ini dapat
bekerja, ukuran bintang tak nampak ini harus sangat kecil, paling tidak seukuran
bintang katai, bintang neutron, atau sebuah lubang hitam. Dari gerak orbit bintang
anggota sistem Cygnus X-1 yang tampak, dapat dihitung bahwa massa
pasangannya paling tidak adalah 6 kali massa Matahari kita. Massa ini tentunya
lebih besar daripada massa maksimal sebuah bintang katai maupun bintang
neutron. Oleh karena itu kemungkinan besar Cygnus X-1 adalah sebuah sistem
Commented [u10]: delete
bintang yang beranggotakan sebuah lubang hitam.
https://jejakpenaade.wordpress.com/2013/11/01/tentang-nova-supernova-hipernova-dan-black-hole/

Supernova. Kredit : NASA

Dahulu kala, di galaksi yang sangat jauh, sebuah


bintang meledak. Ledakannya sangat besar hingga
terangnya lebih bercahaya dibanding galaksi tempat
ia berada. Tipe ledakan seperti ini kemudian dikenal
sebagai Supernova. Nah, supernova di galaksi kita
terakhir kali ditemukan sekitar 400 tahun yang lalu.
Namun, bukan berarti supernova di tempat lain tak
pernah ditemukan.

Supernova bisa dikatakan merupakan salah satu cara dari bintang untuk
mengakhiri masa hidupnya. Nah, supernova itu sendiri memiliki peran yang
Commented [u11]: delete
sangat penting untuk bisa memahami Galaksi kita. Kenapa begitu??
Supernova memanaskan medium antar bintang, dan mendistribusikan elemen
berat (elemen selain Hidrogen dan Helium merupakan elemen berat red)
keseluruh Galaksi dan mempercepat sinar kosmik.
Sebenarnya, supernova itu sendiri memiliki dua tipe, yakni supernova yang
terjadi dari bintang massif tunggal dan supernova yang terjadi akibat transfer
massa ke bintang katai putih dalam system bintang ganda. Perbedaan kedua
tipe ini terletak pada proses pemicu terjadinya ledakan tersebut.

Supernova dari Bintang Tunggal bermassa besar


Bintang juga memiliki sebuah siklus hidup, dimana ia akan mengakhiri masa
hidupnya suatu saat kelak. Salah satu caranya melalui Supernova. Tapi tidak
semua bintang akan mengalami supernova. Supernova terjadi pada bintang
yang massanya 8 kali massa matahari atau lebih massif dari Matahari. Nah,
supernova akan terjadi ketika bintang tersebut tidak lagi memiliki cukup bahan
bakar untuk proses fusi di inti bintang untuk memnciptakan tekanan keluar
sehingga memicu terjadinya dorongan gravitasi kedalam massa bintang yang
besar.

Pertama-tama, bagian luar bintang akan mengembang menjadi raksasa


merah, sementara di bagian dalamnya, pusat bintang akan menghasilkan
gravitasi dan memulai terjadinya pengerutan. Saat mengerut pusat bintang
menjadi lebih panas dan rapat. Pada titik ini, sejumlah reaksi nuklir mulai
terjadi.dan bisa menghentikan keruntuhan pusat bintag untuk sementara.
Perlu diingat, Hanya Sementara. Saat di pusat bintang hanya tersisa besi,
maka tak ada lagi pembakaran. Saat fusi tak lagi terjadi, dalam hitungan detik,
bintang memulai fasa akhirnya yakni keruntuhan gravitasi. Temperatur di
pusat bintang naik melebihi 100 miliar, kemudian pusat bintang mengalami
tekanan dan mengecil namun kemudian mengembang secara tiba-tiba.
Energi pengembangan ini ditransfer ke selubung bintang, yang kemudian
memicu terjadinya ledakan dan menimbulkan gelombang kejut. Saat
gelombang kejut ini bertemu dengan materi bintang di lapisan terluar, materi
dipanaskan dan mengalami pembakaran membentuk elemen baru dan isotop
radioaktif. Nah, gelombang kejut ini juga akan menyebabkan terlepasnya
materi ke angkasa. Materi yang terlepas saat ledakan bintang terjadi saat ini
dikenal dengan nama supernova remnant.
Ledakan Bintang katai Putih
Supernova tipe lainnya adalah, Supernova yang terjadi saat bintang katai
putih dalam sistem bintang ganda meledak. Bintang katai putih merupakan
titik akhir hidup bintang yang massanya sekitar 5 massa matahari. Katai putih
sendiri memiliki massa kurang dari 1.4 massa matahari dan hampir seukuran
Bumi.

Dalam sistem bintang ganda, bintang katai putih akan menarik sejumlah
materi bintang pasangannya jika keduanya sangat dekat. hal ini akan memicu
terjadinya tarikan gravitasi pada objek yang rapat seperti katai putih. Pada
saat materi yang ditarik ini ditransfer ke katai putih, dan saat massa bintang
katai putih mencapai 1.4 kali massa Matahari, tekanan di pusat akan
mencapai batas ambang bagi nuclei karbon dan oksigen untuk memulai
pembakaran secara tidak terkontrol yang pada akhirnya menjadi pemicu
terjadinya ledakan

http://langitselatan.com/2008/10/02/supernova-cara-bintang-mengakhiri-hidupnya/

Anda mungkin juga menyukai