Anda di halaman 1dari 2

Idul Adha dalam pandangan vegetarian dan vegan

Dalam beberapa hari kedepan seluruh umat Islam di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha,
dimana kaum Muslimin yang mempunyai kelapangan rizqi disunahkan untuk menyembelih seekor
kambing atau 1/7 sapi secara kolektif. Yang nantinya daging qurban tersebut akan dibagikan kepada
orang orang yang kurang mampu. Suasana Hari Raya Idul Adha tentunya sangat menggembirakan
bagi seluruh umat Muslim, terutama bagi mereka yang kurang mampu, yang sehari harinya sangat
jarang mengonsumsi daging. Namun kegembiraan ini tidak ikut dirasakan bagi mereka yang
menjalani gaya hidup sebagai vegetarian dan vegan, yang memilih untuk tidak mengonsumsi daging.

Vegetarian adalah sebuah gaya hidup yang memilih untuk hanya mengkonsumsi tumbuh
tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging dan unggas,
namun masih mungkin mengonsumsi produk olahan hewan seperti telur, keju, dan susu. Vegetarian
sebenarnya banyak berkembang di barat, namun saat ini telah menyebar ke Indonesia, bahkan
seluruh dunia. Secara umum tujuan seseorang menjadi vegetarian adalah untuk manjalani gaya
hidup sehat, misalnya dengan tidak mengkonsumsi daging, mereka berharap dapat mengurangi
resiko penyakit kanker. Ada juga sebagian umat Islam yang memilih untuk menjadi seorang
vegetarian, beberapa dari mereka pernah menyampaikan ketidak senangannya melihat umat Islam
yang mengonsumsi daging secara berlebihan. saya tidak suka melihat orang makan berton ton
daging selama liburan Idul Adha, makan daging adalah pilihan pribadi yang saya hormati, tetapi anda
tidak perlu berlebihan untuk memakannya. kata Arwa Aburawa, seorang vegetarian yang juga
seorang blogger Muslim Yordania kepada The Line Media. Menurut mereka fatwa Islam konon
mentolelir sikap vegetarian, tetapi tidak mendorong hal itu. seorang Muslim dapat menjadi
vegetarian, namun ia tidak boleh menganggap mengonsumsi daging adalah sesuatu yang dilarang.
Kata Mufti Afrika Selatan Ebrahim Desai seperti dikutip situs IslamicConcern.com atas fatwanya,
sebuah situs yang menganjurkan vegetarianisme dalam Islam.
Jika menjadi vegetarian tujuannya adalah untuk menerapkan gaya hidup sehat mungkin ada
benarnya, memang dengan tidak mengkonsumsi daging dapat mengurangi resiko penyakit kanker,
serangan jantung, kolesterol, dan beberapa penyakit lainnya. Namun, dengan cara itu bukan berarti
tidak menyebabkan efek samping apapun, karena menjadi vegetarian akan menyebabkan kita
kekurangan protein protein penting yang justru hanya terkandung pada daging hewan. Makan
solusi paling tepat untuk hal ini adalah tetap mengonsumsi dalam jumlah yang secukupnya,
terkontrol, dan seimbang. Namun ini tentunya tidak berlaku bagi mereka yang memilih menjadi
vegetarian karena menderita penyakit yang menuntut mereka untuk tidak mengkonsumsi daging.

Sedangkan vegan adalah vegetarian murni 100% yang hanya makan makanan yang berasal dari
tanaman, dan mereka menolak keras semua makanan dan produk yang berasal dari hewan tanpa
pengecualian (misalnya daging, telur, susu, wol, kulit, yang mengandung lemak hewani, dll).
Menurut beberapa referensi tulisan yang ada di situs Animal Liberation Front yaitu sebuah gerakan
pembelaan hak hak hewan, secara umum ada dua tujuan besar mengapa seseorang menjalani
gaya hidup sebagai vegan. Alasan yang pertama adalah ingin menerapkan gaya hidup sehat, seperti
halnya tujuan seorang vegetarian yang sudah di jelaskan diatas. Sedangkan tujuan kedua adalah
sebagai bentuk keperdulian terhadap hak hak hidup hewan, mereka beranggapan bahwa hewan
adalah mahkluk hidup yang memiliki hak hidup sebagaimana manusia, tidak boleh dibunuh, apalagi
dimakan dagingnya. Bahkan tidak jarang mereka mempermasalahkan ibadah qurban yang
dilaksanakan umat Islam rutin setiap tahun pada saat Idul Adha karena dinilai sebagai ibadah yang
tidak berperikehewanan. Bagaimana tidak, mereka berpikir dari sudut pandang hewaniyah,
mencoba merasakan bagaimana rasanya dibantai oleh umat Islam setiap tahunnya untuk dibagi
bagikan kepada orang orang di sekitar lalu dimakan ramai ramai. Jelaslah jika mereka berpikir
seperti itu maka yang akan mereka rasakan adalah nelangsa dan kasihan kepada hewan hewan
yang dijadikan sembelihan qurban. Padahal siapa yang paling mengerti persaan hewan hewan itu?
Manusia yang sama sekali tidak pernah merasakan diciptakan sebagai hewan dan hanya berdasarkan
prasangka prasangka saja, atau Allah, Sang Pencipta dari hewan hewan tersebut? Dengan logika
sederhana itu, tentunya siapapun akan menjawab bahwa Allah-lah yang lebih tahu tentang apa yang
di rasakan oleh ciptaan-Nya. Sehingga segala sesuatu yang terkait dengan interaksi kita terhadap
hewan, haruslah berdasarkan anjuran anjuran Allah dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Artinya, ketika
Allah memerintahkan kita untuk menyembelih hewan pada saat ibadah qurban, maka lakukanlah.
Karena Allah tidak akan menyalahi ke-Maha Pengasih-an dan ke-Maha Penyayangan-an Allah
terhadap hewan hewan yang di ciptakan-Nya sendiri.

Jadi kesimpulannya adalah menjalani gaya hidup sehat bukan menjadi seorang vegetarian,
melainkan menjalani gaya hidup Islami, mengkonsumsi apa yang di halalkan dan menjauhi apa yang
di haramkan oleh Allah SWT. Dan menyembelih hewan dalam ibadah qurban bukan berarti kita tidak
berperikehewanan seperti yang para vegan tuduhkan, karena Allah-lah yang paling tahu apa yang
ciptaann-Nya rasakan. Ketika Allah memerintahkan kita untuk menyembelih hewan, artinya itulah
yang terbaik bagi kita maupun hewan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai