Materi 4 (Prinsip Belajar Dalam Pembelajaran)
Materi 4 (Prinsip Belajar Dalam Pembelajaran)
Dosen Pengampu :
Dra. M. Dwi Wiwik Ernawati, M.Kes
Minarni, S.Pd M.Si
Disusun oleh :
Munika Desiyanti (A1C116005)
Agung Dewantara (A1C116019)
Novi Paramita Dewi (A1C116049)
Sri Malinda Sudrajat (A1C116053)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
PEMBAHASAN
2.1 Teori Motivasi Dan Motivasi Pembelajaran
Pada dasarnya, motif merupakan pengertian yang melingkupi penggerak. Motif
manusia merupkan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainya, yang
berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif itu memberi tujuan dan arah
kepada tingkah laku kita. Juga berbagai yang biasanya kita lakukan sehari-hari
mempunyai motif sendiri.
Selain motif, dalam psikologi dikenal pula istilah motivasi. Sebenarnya motivasi
merupakan istilah yang lebih umum yang menunjukkan pada seluruh proses gerakan,
termasuk situasi yang mendorong dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah
laku yang ditimbulkanya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan.
Motivasi
Motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah
laku yang enuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Menurut
M.Utsman Najati (dalam Syah,2000), motivasi adalah kekuatan pengerak yang
membakitkan aktivitas pada makhluk hidup dan menimbulkan tingkah laku serta
mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivsi memiliki tiga kompone poko, yaitu
menggerakkan, mengarahkan dan menopang. Motivasi mempunyai fungsi sebagai
perantara pada organisme atau manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sesuatu perbuatan dimulai dengan adanya ketidak seimbangan dalam diri individu,
misalkan lapar atau takut.
Kadang kadang tingkah laku tidak menghasilkan keseimbangan, misalnya karena tujuan
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan tidak tercapai, sehingga timbul kekecewaan
atau frustasi. Beberapa psikologi ada yang membagi motivasi menjadi dua:
Motivasi intrinsic, adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa
dirangsang dar uar. Misalnya: orang yang gemar membaca tidak usah ada yang
mendorong ia kan mencarai sendiri buku bukuny auntuk dibaca. Motif intrinsic juga
diartikan sebagai motivasi dan pendorongnya ada kaitan langsung dengan nilainilai
yang terkandung didalam tujuan pekerja sndiri. Misalnya seorang mahasiswa yang
tekun belajar mata kuliah psikologi karena ia ingin sekali menguasai mata kuliah
itu.
Mode ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsang dari luar,
seperti: seorang mahasiswa rajin belajar Karen aakan ujuian. Motivasi ekstrinsik ini
juga dapat di artikan sebagai motivasi yang pendorongnnya tidak ada
hubungannya dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjannaya. Seperti
seorang mahasiswa mau mengerjakan tugas karena takut pada dosen.
Perhatian
Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan
bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap satu
objek. Perhatian sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati seseorang dan
ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap sebagai yang luhur dan mulia serta
indah akan memikat perhatian, termasuk juga hal-hal yang menimbulkan rasa takut dan
ngeri serta hal hal mencekam. Macam macam perhatian sebagai berikut:
Perhatian spontan dan disengaja
Perhatian spntan disebut pula perhatian asli atau perhatian langsung, ialah perhatian
yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak di dorong
oleh kemauan.
Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat
mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah olah tidak bekurang kekuatannya.
Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-ubah , mudah bergerak ,
mudah berpindah dari objek yang satu kepada objek yang lain.
(Nurussakinah Daulay. 2014: 154-157).
Motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energy dalam diri seseorang
ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Mc. Donald mengatakan bahwa, motivation is a energy change within the
person characterized by offective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi
adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Dalam memberikan soal macam-macam motivasi, hanya adak dibahas dari dua
sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorsng ysng
disebut motivasi instriksik dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang
disebut motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu.Motivasi ekstrensik adalah motif-motif yang
aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan yang terletak dari
factor lain. Aktifitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsure jiwa dan raga.
Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang
lebih utama maupun yang dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya.
Beberapa prinsip motivasi dalam belajar:
a. motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
b. motivasi instrinsik lebih utama daripada ekstrinsik dalam belajar
c. motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
d. motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
e. motivasi dapat memupuk optimism dalam belajar
( Lilik Sriyanti. 2013: 133-141).
Teori motivasi dikelompokkan atas :
TEORI KEPUASAN
Teori ini mendasarkan pendekatannya atas factor-faktor kebutuhan individu yang
menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini
memuusatkan perhatian pada factor-faktor dalam diri orang yang menguatkan,
mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya.
Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan bertindak
(bersemangat hidup) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
kepuasannya.semakain tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka
semakin giat orang itu bekerja. Tinggi / rendahnya tingkat kebutuhan dan kepuasan yang
ingin dicapai seseorang mencerminkan semangat bekerja orang tersebut.
Teori kepuasan (content theory) in I dikenal antara lain:
1. teori motivasi klasik oleh F. W. Taylor
2. Maslows Need Hierarchy Theory (a theory of human motivation)
3. herzbergs two factors motivation theory oleh Frederick Herzberg
4. Mc. Clellands Achievement motivation theory oleh Mc. Clelland
5. Alderfers Existence, relatedness and growth (ERG) theory oleh aldefer
6. teori motivasi human relation
7. teori motivasi claude s. George
2. sikap guru
Sikap guru dalam menghadapi peserta didik yang melanggar perturan sekolah
hendaknya tetap sabar, dann tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah
laku peserta didikakan dapat diperbaiki.
3. suara guru
Suara guru walaupun bukan faktor yang besar tetapi turut mempunyai pengaruh
dalam belajar. Suara yang melengking tinggi atau demikian rendah sehingga tidak
terdengar oleh peserta didik secara jelas dari jarak yang agak jauh akan membosankan
dan pelajaran tidak akan di perhatikan. Suasana semacam ini mengndang tingkah laku
yang tidk diinginkan.
4. pembinaan raport
Sekali lagi ingin kita tekaankan bahwa pembinaan hubungan baik dengan peserta
didik dalm masalah pengelolaa sangat penting. Dengan hubungan baik guru peserta
didik diharapkan senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat bersikap optimistic,
serta realistic dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukan
c. Kondisi Organisasional
kegiatan rutin yang secara organisional dilakukan baik ditingkat kelas maupun di
tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Kegiatan tersebut
antara lain sebagai berikut.
Penggantian pelajaran atau kuliah
Guru yang berhalangann hadir
Para peserta didik disuruh tetap berada dalam kelas dengan tenang untuk
menunggu guru yang bersangkutan selama 10 mmenit.
Masalah antar peserta didik
Jika terjadi masalah antar peserta didik yang tidak dapat di selesaikan antar
mereka, ketua dapaat melapor kepada walikelas untuk sama sama memecahkan
dan mengatasi masalah tersebut.
Upacara bendera
Dalam upacara bendera harus sudah ditetapkan giliran yang memimpin upacara,
baik dari pihak guru maupun dari pihak peserta. Sehingga semua sivitas tahu
persis jam berapa mereka harus mulai, jenis pakaian apa yang harus dikenakan
apakah ada pengumuman sekolah, siapa yang harus memberikan nasehat,
pengarahan dan sebagainya.
Kegiatan lainnya
3. Disiplin Dan Tata Tertib
a. pengertian disiplin
disiplin timbull dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang
ingin dilkukan individu dan apa yang diinginkan individu dari orang lain sampai
batas batas tertentu dan memenuhi tuntutan orang lain dari darinya sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya dan dari perkembangan yang lebih luas.
b. sumber sumber pelanggaran disiplin
mungkin pelanggaran disiplin sekolah bersumber pada lingkungan sekolah itu
sendiri. Misalnya :
Tipe kepemimpinan guru atau kepala sekoalah yang otoriter
Kelompok besar anggota dikurangi hak haknya sebagai peserta didik yang
seharusnya turut menentukan rencana masa depannya di bawah bimbingan guru.
Tidak atau kurang memperhatikan kelompok minoritas baik yang ada di atas atau
di bawah rata rata dalam berbagai aspek yang ada hubunganya dengan kehidupan
sekolah.
Kurang dilibatkan dan diikutsertakan dalam tanggung ajawab sekolah.
Latar belakang kehidupan dalam kehidupan keluarga yang kurang diperhatikan
dalam kehidupan sekolah.
Sekolah kurag mengadakan kerja sama dngan orang tua, dan antara kedunya
saling melepaskan tanggung jawab.
Walaupun demikian memang ada juga yang sebab-sebabnya bersfat umum..
Kebosanan dalam kelas merupakan sumber pelanggara disiplin.
Perasan kecewa dan tertekan karena peserta didik dituntut untuk bertingkah laku
yang wajar sebagai remaja.
Tidak terpenuhiinya kebutuhan akan perhatian,pengenalan atau status.
1. siswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa
yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa
diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik
mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi
waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan
proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.
Perkembangan pesat terjadi di dunia teknologi, bermacam-macam teknologi
telah diciptakan untuk tujuan mempermudah urusan manusia yang semakin hari
semakin komplek saja. Perkembangan seperti ini terutama terjadi pada dunia teknologi
komunikasi. Tanpa disadari bagi mereka yang kurang tanggap perkembangan ini tak
pelak mereka akan ketinggalan semakin jauh saja.
Terlepas dari semua perkembangan teknologi komunikasi yang dari hari ke
hari semakin menggila, tidak salah bila kita berusaha mereview apa hakekat dari
komunikasi. Tinjauan ini akan sangat berharga bagi kita untuk membangun
pemahaman yang lebih utuh tentang komunikasi kita semua tentunya tidak akan bisa
membayangkan bagaimana kehidupan ini tanpa adanya komunikasi. Bagaimana
kehidupan ini akan berlangsung dan berkembang tanpa adanya interaksi dari para
penghuninya.
Penulis akan mengulas tentang apa sebenarnya komunikasi itu, apa saja
unsur-unsur yang harus dipenuhi untuk terjadinya sebuah komunikasi dan
peranannya yang dimiliki oleh komunikasi terhadap proses pembelajaran manusia
terhadap lingkungan.
Definisi Komunikasi
Ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang
berarti membuat sama. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti
mengirim pesan. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication)
berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar
secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk
pada kalimat mendiskusikan makna, mengirim pesan dan penyampaian pesan
lewat media. Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung
pengertian memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan
maksud agar orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan
dengan pengirim pesan.
Konsep Komunikasi
Konsep komunikasi menurut John R. Wenburg, William W . Wilmoth dan
Kenneth K Sereno dan Edward M Bodaken terbentuk menjadi 3 tipe: pertama, searah:
pemahaman ini bermula dari pemahaman komunikasi yang berorientasi sumber yaitu
semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan
rangsangan untuk membangkitkan respon penerima. Kedua, interaksi: pandangan ini
menganggap komunikasi sebagi proses sebab -akibat, aksi-reaksi yang arahannya
bergantian. Ketiga, transaksi: konsep ini tidak hanya membatasi unsur sengaja atau
tidak sengaja, adanya respon teramati atau tidak teramati namun juga seluruh transaksi
perilaku saat berlangsungnya komunikasi yang lebih cenderung pada komunikasi
berorientasi penerima. Saat dosen memberi kuliah, komunikasi bukan saja berdasarkan
fakta bahwa mahasiswa menafsirkan isi kuliah tetapi juga dosen menafsirkan perilaku
anggukan atau kerutan kening mahasiswa.
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan,
maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai
apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu
belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti
bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas
bahwa percakapan antara kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-
duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan juga mengerti makna dari bahan
yang dipercakapkan.
Akan tetapi pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya sangat
fundamental, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung
kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan
komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi
juga persuasive, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendid ikan dan politik
sudah disadari oleh para cendikiawan sejak Aristoteles hanya sekedar berkisar pada
retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia
dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknoligi elektronik, maka
para cedikiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan
dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).
Menurut Carl I. Hovland, 1953) ilmu komunikasi adalah upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap. Definisi ini menunjukkan bahwa yang dijadikan
obyek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga
pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public attitude)
yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat
penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian
komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses
mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior
of other individuals), akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap pendapat
atau perilaku orang lain apabila komuniksinya itu memang komunikatif seperti
diuraikan di atas.
- Pesan (message)
- Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai
akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi efektif.
Komunikator harus tahu khalayak mana yang akan dijadikannya sasaran dan tanggapan
apa yang diinginkannya. Ia harus terampil menyandi pesan dengan memperhitungkan
bagaimana komunikan biasanya mengurai sandi pesan. Komunikator harus
mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai khlayak sasaran.
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan,
keberanian dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Pikiran bersama perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain itu oleh Walter
Lippman dinamakan picture in our head, dan oleh Walter Hagemann disebut
Bewustseinsinhalte. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar
gambaran dalam benak dan isi kesadaran pada komunikator itu dapat dimengerti,
diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan.
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat,
gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan
pikiran dan atau perasaan komun ikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling
banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang
mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk
idea, informasi atau opini; baik mengenai hal yang kongkrit maupun yang abstrak;
bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga
yang terjadi pada waktu yang lalu dan masa mendatang. Adalah berkat kemampuan
bahasa, maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan sejak ditampilkan oleh
Aristoteles, Plato dan Sokrates; dapat menjadi manusia yang beradab dan berbudaya;
dan dapat memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun, dekade, bahkan abad yang
akan datang.
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Pada umumnya kalau kita berbicara di kalangan masyarakat yang dinakamakan media
komuniksi itu adalah media kedua sebagai diterangkan di atas. Jarang sekali orang
menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bahasa sebagai
lambang (symbol) beserta isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang dibawanya
menjadi totalitas pesan (message) yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti
media dalam bentuk surat, telephon, radio dan lainnya yang jelas tidak selalu
digunakan. Tampaknya orang seolah-olah tak mungkin berkomunikasi tanpa bahasa,
tetapi orang mungkin dapat berkomunikasi tanpa surat, telephon, televisi atau lainnya.
Apakah tujuan sentral strategi komunikasi itu? R Wayne Pace, Brent D. Peterson dan
M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, meny
atakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
(a) to secure understanding,(b)to establish acceptance,(c) to motivate action. Jadi
komunikasi menurut Pace, dkk adalah to secure understanding memastikan bahwa
komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mengerti dan
menerima, maka penerimaannya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada
akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action) (Pace, 1979).
Perbedaan komunikasi dan pendidikan terletak pada tujuannya atau efek yang
diharapkan. Ditinjau dari efek yang diharapkan itu, tujuan komunikasi sifatnya umum,
sedangkan tujuan pendidikan sifatnya khusus. Kekhususan inilah yang dalam proses
komunikasi melahirkan istilah -istilah khusus seperti penerangan, propaganda,
indoktrinasi, agitasi dan pendidikan.
Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana di dalam kelas secara tatap
muka (face to face). Karena kelompoknya relatif kecil. Meskipun komunikasi antara
pelajar dan pengajar dalam ruang kelas itu termasuk komunikasi kelompok, sang pelajar
sewaktu-waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antarpersona. Terjadilah
komunikasi dua arah atau dialog di mana si pelajar menjadi komunikan dan
komunikator, demikian pula sang pengajar. Terjadinya komunikasi dua arah ini ialah
apabila para pelajar bersikap responsif, mengetengahkan pendapat atau mengajukan
pertanyaan, diminta atau tidak diminta. Jika si pelajar pasif saja dalam arti kata hanya
mendengarkan tanpa ada gairah untuk mengekspresikan suatu pernyataan atau
pertanyaan, maka meskipun komunikasi itu bersifat tatap muka, tetap saja berlangsung
satu arah dan komunikasi itu tidak efektif.
Jelaslah bahwa dalam usaha membangkitkan daya penalaran dikalangan pelajar, mereka
sendiri ikut menentukan keberhasilannya. Mereka perlu sadar akan pentingnya memiliki
daya penalaran untuk kepentingan pembinaan personality -nya, kepribadiannya. Dalam
pelaksanaannya, mereka harus menggunakan setiap kesempatan yang disediakan. Kalau
tidak ada mereka harus mencarinya. para pelajar bukanlah pribadi yang hanya siap
untuk digiring-giring atau didorong-dorong. Mereka harus siap untuk berpartisipasi
pada tiap kesempatan. Jika tidak ada kesempatan mereka sendiri harus siap membentuk
sarananya.
Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses belajar mengajar berlangsung amat
efektif, hal ini disebabkan oleh dua hal:
Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya.
Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasan dan kebutuhan. Kemampuan
mempersepsi antara pelajar satu dengan pelajar yang lain tidak akan sama meskipun
mereka sama-sama dari sekolah yang sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan
oleh sipelajar sendiri, ditentukan oleh aktivitas komunikasi, baik sebagai komunikator
maupun sebagai komunikan. Sebagai komunikator, umpamanya ia sering tampil
secara aktif sebagai orator, pemimpin diskusi, ketua rapat dan sebagainya. Sebagai
komunikan umpamanya, ia banyak membaca buku, surat kabar, majalah
mendengarkan radio atau menonton televisi. Pengetahuan dan pengalaman akan
memperkaya benaknya dengan perbendaharaan untuk memperkuat daya persepsinya.
Semakin sering ia melibatkan diri dalam komunikasi akan semakin kuat daya
persepsinya.
Ideasi adalah tahap kedua dalam proses intracommunication. Seorang pelajar dalam
benaknya mengonsepsi apa yang dipersepsinya. Ini berarti bahwa dia mengadakan
seleksi dari sekian banyak pengetahuan dan pengalamannya yang pernah diperolehnya,
mengadakan penataan dengan yang relevan dari hasil persepsinya tadi, siap untuk
ditransmisikan secara verbal kepada lawan diskusinya. Jadi yang ditransmisikan adalah
hasil konsepsi karya penalaran sehingga apa yang dilontarkan dari mulutnya adalah
pernyataan yang mantap, meyakinkan, sistematis dan logis. Dengan demikian dalam
proses intercommunication berikutnya berkat intracommunication yang selalu terlatih,
ia akan mengalami keberhasilan.
Untuk menyamakan makna antara guru/dosen dan siswa ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian:
a. pesan (message) harus jelas, sesuai dengan kurikulum, terstruktur secara jelas,
menarik dan sesuai dengan tingkat intelejensi siswa.
f. alat (device) tidak rusak sehingga tidak membiaskan arti (audiovisual). Media yang
menarik (dapat dilihat dan didengar) akan memudahkan siswa dalam retensi dan
pengingatan kembali pesan yang pernah didapat.
7. Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan
perbaikan.
4 aspek pendukung dalam komunikasi; fisik, psikologi, sosial dan waktu harus
dibentuk dan diselaraskan dengan kondisi komunikasi yang sedang
berlangsung agar tidak menghambat proses komunikasi pembelajaran.
31
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan,
3. Memberikan keteladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya (Sairin,
2013:14).
32
mengajar ini guru harus mampu merubah sikap atau prilakunya dengan aktivitas
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Adapun poin-poin dari variasi gaya mengajar adalah variasi suara, mimik
dan gerak, kesenyapan, kontak pandang, perubahan posisi dan pemusatan
perhatian. Lalu pada variasi penggunaan media dan alat pengajaran ini guru
mampu menggunakan sarana dan prasarana yang ada dilakukan pada saat proses
belajar mengajar sedang berlangsung, adapun poin-poinnya yakni variasi media
pandang (visual), variasi media dengar (audio) dan variasi media di pandang dan
di dengar (audio visual). Kemudian variasi pola interaksi dan kegiatan siswa ini
guru mampu menerapkan dan menvariasikannya agar pada saat pembelajaran
berlangsung siswa tidak mengalami kebosanan dan kejemuan didalam kelas
(Septiana, Yohanes, Izhar. 2017: 2-3).
33
DAFTAR USTAKA
Mandiri
34
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. seorang siswa diseklah tidak memiiki motivasi apapun untuk materi pejaran ipa
karena ia merasa materi itu sangat sulit sehingga prestasinya menurun,menurut
anda apakah hubugan antara motivasi dan prestasi?
Jawab :
Salah satu faktor yang mempengaruhiprestasi siswa adalah motivasi. Dengan
adanyamotivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekundan memiliki dan
memiliki konsentrasi penuh dalamproses belajar pembelajaran. Dorongan
motivasidalam belajar merupakan salah satu hal yang perludibangkitkan dalam
upaya pembelajaran. Lemahnya motivasi atautiadanya motivasi belajar akan
melemahkankegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akanrendah. Oleh karena itu,
mutu prestasi belajar padasiswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuanagar
siswa memiliki motivasi belajar yang kuat,sehingga prestasi belajar yang
diraihnya dapatoptimal
iPA sebagai salah satu mata pelajaran disekolah, dapat memberikan peranan
danpengalaman bagi siswa. Hasil pembelajaran IPA pundapat sangat dipengaruhi
oleh motivasi dari siswa.Baik itu motivasi internal maupun motivasi
eksternal.Pembelajaran IPA dilakukan dengan berbagaiupaya, yaitu salah satunya
melalui peningkatanmotivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akanberhasil jika
dalam dirinya sendiri ada kemauanuntuk belajar dan keinginan atau dorongan
untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajarmaka siswa akan
tergerak, terarahkan sikap danperilaku siswa dalam belajar, dalam hal ini
belajarIPA. prestasi belajar merupakan tingkatkemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima,menolak dan menilai informasi-informasi yangdiperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasibelajar seseorang sesuai dengan
tingkatkeberhasilan sesuatu dalam mempelajari materipelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atauraport setiap bidang studi setelah mengalami prosesbelajar
mengajar. Prestasi belajar siswa dapatdiketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil
darievaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi ataurendahnya prestasi belajar
siswa
35
pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan
mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha
meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasibelajar
dapat lebih optimal karena siswa tersebutmerasa termotivasi untuk meningkatkan
prestasibelajar yang telah diraih sebelumnya.
2. apa yang menyebabkan prestasi belajar siwa menurun dan bagaimana pengaruh
pengelolaan klas terhadap prestasi siswa disekolah?
Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor
tersebut adalah rendahnya kemampuan guru dalam mengelola proses belajar
mengajar. Diantara kemampuan tersebut adalah kemampuan mengelola kelas dan
memanfaatkan kelas sebagai sarana pendukung kegiatan belajar mengajar
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi yang optimal untuk terjadinya proses belajar
mengajar yang termasuk ke dalam hal ini misalnya, penghentian tingkah laku
siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hadiah bagi ketepatan
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang
produktif.
36
fasilitas dan kelengkapan pembelajaran, kejelasan kedudukan guru untuk
menentukan, mendesain pembelajaran dan mengorganisir kelas, alokasi waktu,
desain kurikulum, media dan kelengkapan pembelajaran dan lainnya yang
berkaitan dengan suksesnya penyelenggaraan kegiatan belajar.Keterampilan guru
dalam mengelola kelas merupakan langkah awal untuk meraih keberhasilan siswa,
meraih prestasi belajar yang baik. Sebaliknya kegagalan guru dalam mengelola
kelas pertanda ketidakakuratan guru dalam mengelola pembelajaran.Dalam
sebuah kelas yang menekankan otonomi siswa, biasanya para siswa percaya
bahwa tugas-tugas yang diberikan oleh guru penting, walaupun mungkin tampak
tidak menyenangkan. Sebaliknya sebuah kelas yang terlalu memberikan kontrol
terhadap anggotanya akan menyebabkan siswa hanya melaksanakan tugas-tugas
pokok mereka saja.
Dan oleh sebab itu pengelolaan kelas seorang guru harus menerapkan manajemen
berbasis kerja sama atau manajemen kooperatif. Melalui manajemen kooperatif
ini diharapkan akan terjadinya hubungan dan interaksi harmonis antara anggota
kelas, sehingga akan terjamin terbentuknya suatu tim yang kompak dan saling
membantu.
3.KASUS:
Seperti pembelajaran saat perkuliahan maupun seperti yang telah di latih sejak
SMA, pembelajaran dalam kelompok sering di laksanakan melalui media power
point, hal ini tentu berdasarkan pertimbangan, hal apakah yang menjadi dasar
pertimbangannya?
JAWAB:
Pembelajaran mejadi lebih menarik, lebih interaktif, lebih merangsang, mudah
dipahami dan dimengerti, dapat disimpan untuk dipergunakan lagi berulang-
ulang, menjadi efektif, meningkatkan konsentrasi (tertuju pada satu fokus), lebih
produktif dan berkualitas, dan banyak lagi. Hal ini dipilih oleh pengajar karena
terbukti sangat mendukung untuk tercapainya tujuan belajar. Dan menjadikan
prosesnya. Menjadikan pembelajasran atraktif sehingga tidak hanya didominasi
37
oleh guru yaitu menjadikan pembelajaran dua arah sihingga siswa menjadi
terarah, dan pembelajaran tidak monoton dan selalu tetap menyenangkan.
JAWAB :
memotivasi diri kita banyak hal yang bisa membuat diri kita termotivasi baik
dalam diri sendiri maupun dari lingkungan contohnya saat kita melihat nilai ipk
teman kita baik maka kita akan menanya bagaimana kamu bisa mendapatkan ipk
seperti ini lalu dia menjawab dengan belajar maka kita sesacara otomatis akan
menanamkan pemikiran dia bisa kenapa aku tidak dan ada juga motivasi dari
dosen yang memberikan tugas itu juga akan memotivasi kita untuk belajar karena
ingin nilai bagus dan takut dihukum membuat kita termotivasi.
Kita ketahui autis itu memiliki tingkatannya ada autis yang tidak terlalu parah
dan ada yang parah bahkan ada autis yang memiliki IQ diatas orang normal
seperti kita lalu untuk memotivasi mereka kita lihat kembali tingkat ke
autisannya kalau autisnya tidak terlalu parah mungkin memberikan dorongan
semangat dan perhatian yang lebih serta tidak terlalu membeda-bedakan dengan
anak normal ainnya. Tanggapan saya adalah seorang guru memang sangat
penting memberikan motivasi kepada anak didiknya. Dengan motivasi yang baik
maka anak didik akan merasakan:
38
5. Motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar
tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia
adalah makhluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau
kebutuhan jasmaninya. Saya ingin bertanya tentang penjelasan mengenai insting
tersebut dan berikan contohnya!
Jawab :
Yaiu tingkah laku yang terdiri dari bagaimana dia memikirkan tentang tujuan dan
ingin mencapai kepuasan dan perasaan subjektif maka insting dapat aktif yang
terpeting dari insting ialah rasa ingin tahu contohnya seorang siswa mendapat
penjelasan yang sedikit dan dia msih bertanya apa maksudnya namun waktu jam
pelajaran telah habis maka insting terhadap rasa ingin tahunya mendurung si
siswa tersebut akan mencari sesuatu agar biasa menjawab rasa ingin tahu tersebut
baik dia membaca buku atau bertanya pada orang lain hingga rasa ingin tahunya
Ada 3 jenis motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis. Kalau
menurut pemahaman saya 3 jenis motivasi yang dipaparkan kelompok lebih
kepada motif. Jadi, jelaskan 3 jenis motivasi yang berkaitan dengan motivasi!
Jenis motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis
a. motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk makan, minum,
bernafas, seksual, dan kebutuhan untuk beristirahat.
b. motif darurat. Yang termsuk dalam jenis ini antara lain, dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan untuk berusaha. Jelasnya
motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.
c. motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan,
memanipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk
dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
39