Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

SOLUTIO PLASENTA
Lution o

1. Pengertian (Definisi) Terlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya, pada


plasenta yang implantasinya normal sebelum janin
lahir.

2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik 1. Solutio plasenta Ringan :
- perdarahan yang keluar kurang dari 100-200cc
- uterus tidak tegang
- belum ada tanda renjatan
- janin hidup
- kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg%
2. Solutio plasenta Sedang :
- perdarahan lebih dari 200 cc
- uterus tegang
- terdapat tanda renjatan
- gawat janin atau janin mati
- kadar fibrinogen plasma 120 - 150 mg%
3. Solutio pasenta Berat :
- uterus tegang dan kontraksi tetanik
- terdapat renjatan
- janin biasanya sudah mati
4. Kriteria Diagnosis 1. Perdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa
disertai rasa nyeri (tergantung derajat solusio
plasenta).

2. Perabaan uterus pada umumnya tegang, palpasi


bagianbagian janin biasanya sulit.

3. Janin dapat dalam keadaan baik, gawat janin atau


mati (tergantung derajat solusio plasenta).

4. Pada pemeriksaan dalam bila ada pembukaan


teraba ketuban yang tegang dan menonjol.

5. Diagnosa Kerja Solutio plasenta


6. Diagnosis Banding -

57
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

SOLUTIO PLASENTA

7. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan USG :

Pada pemeriksaan USG didapatkan implantasi


plasenta normal dengan gambaran hematom
retroplasenter.

Pemeriksaan laboratorium :

1. Bed side clotting test (untuk menilai fungsi


pembekuan darah/penilaian tidak langsung kadar
fibrinogen)

Cara :

- Ambil darah vena 2 ml masukkan ke dalam


tabung kemudian diobservasi

- Genggam bagian tabung yang berisi darah

- Setelah 4 menit, miringkan tabung untuk


melihat lapisan koagulasi di permukaan

- Lakukan hal yang sama setiap menit

Interpretasi :

o Bila bagian permukaan tidak membeku dalam


waktu 7 menit, maka diperkirakan titer
fibrinogen di bawah nilai normal (kritis)

o Bila terjadi pembekuan tipis yang mudah


robek saat tabung dimiringkan, keadaan ini
juga menunjukkan kadar fibrinogen di bawah
ambang normal

2. Pemeriksaan darah untuk fibrinogen, trombosit,


waktu perdarahan, waktu pembekuan

8. Tata Laksana Derajat ringan:


Ekspektatif bila :
- Usia kehamilan belum cukup bulan. Penderita
dirawat tanpa melakukan pemeriksaan
dalam. Pemantauan klinik dilakukan secara

58
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

SOLUTIO PLASENTA

ketat dan baik.


Syarat :
- Perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
- Belum ada tanda-tanda in partu
- Keadaan ibu cukup baik (Kadar Hb lebih dari
8 gr %)
- Janin baik
Penatalaksanaan :
- Tirah baring.
- Berikan Deksametason 20mg/48 jam (dibagi 4
dosis)/ Betametason 24 mg/48 jam (dibagi 2
dosis)
- USG untuk mengetahui implantasi plasenta,
usia kehamilan, profil biofisik, letak dan
presentasi janin.
- KTG serial setiap 3 hari
Aktif bila :
- Usia kehamilan cukup bulan, janin hidup
dilakukan persalinan perabdominam
- Usia kehamilan kurang bulan, janin viable
(pematangan paru sebelumnya bila
memungkinkan), dengan persalinan
perabdominam
- Bila keadaan memburuk (perdarahan dan
kontraksi uterus berlangsung terus) dikelola
sebagai derajat sedang/berat.

Derajat sedang/berat:
1. Perbaikan keadaan umum
a.Resusitasi cairan/transfusi darah
- Berikan darah lengkap segar
- Jika tidak tersedia pilih salah satu dari
plasma beku segar, sel darah merah
packed (PRC), kriopresipitat,
konsentrasi trombosit.
b. Atasi kemungkinan gangguan perdarahan

59
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

SOLUTIO PLASENTA

2. Melahirkan janin
a. Dengan mengupayakan partus pervaginam
(amniotomi dan tetes oksitosin) bila skor
pelvik > 6 atau bila diperkirakan persalinan
bisa berlangsung < 6 jam.
b. Dengan persalinan perabdominam bila skor
pelvik < 6 atau bila diperkirakan persalinan
akan berlangsung > 6 jam, atau bila sesudah
6 jam dikelola janin belum lahir pervaginam.
Catatan :
Bila janin masih hidup dan kemungkinan viable
(> 28 minggu dan atau BBJ > 1000 gram),
dilakukan tindakan persalinan dengan seksio
sesarea
9. Edukasi Tirah baring di RS
10. Prognosis dubia
11. Tingkat Evidens -
12. Tingkat Rekomendasi -
13. Penelaah Kritis -
14. Indikator (Outcome)
15. Kepustakaan PNPK onstetri Gynaecologi 2016

60

Anda mungkin juga menyukai