Anda di halaman 1dari 3

PGN SAKA

PT. SAKA ENERGI INDONESIA

SAKA saat ini mengelola sepuluh PSC di Indonesia dan satu blok gas shale di Amerika
Serikat, tiga di antaranya dioperasikan sepenuhnya oleh SAKA dengan kepemilikan 100%. Ini
adalah PSC Pangkah, PSC Sesulu Selatan dan Wokam II PSC. Tujuan dan tujuan Perusahaan
adalah untuk terlibat dalam bisnis hulu dan investasi, meliputi eksplorasi, eksploitasi dan
pengembangan sumber energi. SAKA saat ini mengelola sepuluh PSC di Indonesia dan satu blok
gas shale di Amerika Serikat, tiga di antaranya dioperasikan sepenuhnya oleh SAKA dengan
kepemilikan 100%. Ini adalah PSC Pangkah, PSC Sesulu Selatan dan Wokam II PSC.

PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)
terus menunjukkan kiprah positifnya di tengah gairah eksplorasi migas yang belakangan ini
menurun. Melalui anak usahanya yakni Saka Indonesia Sesulu, Saka Energi berhasil menemukan
cadangan gas dengan perkiraan awal lebih dari 500 milyar kaki kubik di wilayah kerja South
Sesulu, lepas pantai Kalimatan Timur. Saka Indonesia Sesulu memiliki 100% participating
interest di South Sesulu dan menjadi operator Blok migas tersebut.

Direktur Utama Saka Energi Indonesia, Firman Ardini Yaman menyatakan bahwa
temuan gas tersebut diperoleh dari hasil pemboran sumur eksplorasi pertamanya yakni SIS-A#1
pada 23 Desember 2014 dengan menggunakan Rowan Gorilla II rig. Pada saat pemboran
mencapai kedalaman 2.880 meter pada 23 Februari 2015 lalu, ditemukan gas di sana. Sebagai
tindak lanjut dari hasil pemboran di sumur eksplorasi pertama tersebut, kami akan bor di sumur-
sumur berikutnya, kata Firman, Selasa, 28/4/2015. Sumur kedua yang akan dibor berlokasi
sekitar 1,5 kilometer ke arah barat dari sumur pertama.

Firman menambahkan bahwa dari hasil pemboran pada sumur-sumur berikutnya, akan
didapat data yang selanjutnya dianalisa untuk mengakses kemungkinan adanya cadangan baru
gas maupun minyak di wilayah kerja South Sesulu tersebut.

Sebagai perusahaan yang berada di bawah naungan PGN, Saka Energi berkomitmen
untuk membantu pemerintah dalam menemukan cadangan-cadangan gas maupun minyak di
wilayah Indonesia lainnya. Dengan aset maupun kemampuan yang kami miliki, kami ingin
membantu pemerintah dalam meningkatkan kehandalan pasokan gas bumi dan minyak untuk
mewujudkan ketahanan energi Indonesia, kata Firman.

Hingga saat ini, Saka sudah memproduksi gas bumi maupun minyak bumi dari beberapa
lapangan migas.. Produksi kami saat ini baik gas bumi maupun minyak bumi sebesar 23.000
barel oil equivalen per day (BOEPD), kata Firman. Gas bumi dan minyak bumi itu berasal
antara lain dari Blok Pangkah Madura, Jawa Timur; Blok South East Sumatera; dan Lapangan
Gas Fasken di Texas, Amerika. Di Blok Pangkah Madura, Saka menguasai 100%, sedangkan di
Blok South East Sumatera menguasai 8,9% dan di Fasken memiliki 36%.

Terkait lapangan gas Fasken, Firman menjelaskan bahwa pada saat Saka Energi
Indonesia masuk pada Juli 2014, produksi gas dari lapangan tersebut sebesar 70 MMSCFD (juta
kaki kubik per hari). Saat ini rata-rata produksi sebesar 120 MMSCFD, kata Firman. Pada
minggu ketiga Maret, produksi sempat menyentuh 147 MMSCFD. Tahun ini ditergatkan
produksi mencapai 190 MMSCFD.

Di luar lapangan migas yang sudah berprosuksi itu Saka Energi juga
memiliki participating interest di berbagai Blok Migas. Kepemilikan Saka Energi itu adalah
20% di Blok Ketapang, perairan utara Madura, Jawa Timur; 30% di Blok Bangkanai,
Kalimantan Tengah, 11,66% di Blok Muara Bakau; 30% di Blok West Bangkanai, Kalimantan
Tengah dan 20% di Blok Muriah, perairan utara Madura, Jawa Timur.

DATA BLOK MIGAS SAKA ENERGI INDONESIA

Saka Energi Indonesia (SEI) adalah anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
(PGN) yang berdiri pada tahun 2011. Saka Energi Indonesia bergerak di usaha hulu minyak dan
gas bumi. SEI telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengembangan business PGN
dan ketersediaan energi di Indonesia pada khususnya. SEI telah melakukan berbagai akuisisi
lapangan minyak dan gas dalam bentuk penyertaan (Partipating Interest) di berbagai PSC yang
ada di Indonesia ataupun dalam bentuk kerjasama lainnya di luar Indonesia.

Akuisisi dan kerjasama yang dilakukan SEI sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut:
Pengambilalihan 20% Participating Interest (PI) pada Blok Ketapang dari Sierra Oil, di
perairan utara Madura, Jawa Timur pada tanggal 11 Maret 2013. Blok Ketapang
merupakan blok dalam tahap menjelang produksi, yang diperkirakan akan gas-in pada
kwartal akhir 2015 dari Lapangan Bukit Tua. Operator blok adalah Petronas.
Pengambilalihan 100% PI pada Blok Pangkah dari KUFPEC dan HESS pada tanggal 10
Januari 2014 dan merupakan operator blok tersebut. Blok Pangkah adalah blok produksi.
Saat ini produksi minyak dan gas bumi diambil dari Lapangan Ujung Pangkah.
Direncanakan akan dilakukan pengembangan pada beberapa prospek lapangan lainnya.
Akuisisi 30% PI pada Blok Bangkanai dari Salamander Energi, Kalimantan Tengah pada
tanggal 27 Juni 2013. Blok Bangkanai merupakan blok menjelang produksi. Produksi gas
dari lapangan Kerendan diperkirakan akan dimulai pada Q4 2015. Operator blok adalah
Salamander Energy.
Pengambilalihan 100% PI pada Blok South Sesulu dari HESS pada tanggal 21 Januari
2014 dan Saka Indonesia Sesulu, anak usaha Saka Energi Indonesia menjadi operator
blok tersebut.
Pengambilalihan 8,9% PI Blok Southeast Sumatera dari KNOC pada tanggal 12
Desember 2014. Merupakan blok berproduksi. Produksi utama adalah minyak yang
berasal dari Lapangan Cinta dan Widuri. Operator blok adalah CNOOC.
Akuisisi 11,666% PI pada blok Muara Bakau dari GDF SUEZ pada tanggal 15 April
2015. Merupakan blok menjelang produksi. Produksi gas dari lapangan Jangkrik dan
Northeast Jangkrik yang diperkirakan akan gas-in pada Q4 2017. Operator blok adalah
ENI.
Akuisisi 36% interes di Fasken Area (Shale Gas) Texas Amerika Serikat dari Swift
Energy Company pada tanggal 15 Juli 2014. Merupakan blok berproduksi. Operator blok
adalah Swift Energy.
Akuisisi 30% PI pada Blok West Bangkanai dari Salamander Energy pada tanggal 2
Januari 2015. Merupakan blok eksplorasi. Operator blok adalah Salamander Energy.
Pengambilalihan 20% PI pada Blok Muriah dari Sunny Ridge, di perairan utara Madura,
Jawa Timur pada tanggal 16 Desember 2014. Merupakan blok menjelang produksi yang
akan mulai produksinya pada Q3 2015 dari Lapangan Kepodang, setelah jaringan pipa
Kepodang Tambak Lorok selesai. Operator blok adalah Petronas

Anda mungkin juga menyukai