Geofisika Eksplorasi PDF
Geofisika Eksplorasi PDF
Cari mengenai metode eksplorasi geofisika minimal 3, pilih satu satu kemudian
jelaskan batuan apa saja yang refleksikan dan sifat-sifat batuannya !
EKSPLORASI GEOFISIKA
Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam
eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak
langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan
(reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya.
I 1 1 1 1
V = VM - VN =
2 AM BM AN BN
1
1 1 1 1 V
= 2
AM BM AN BN I
V
=K
I
Gambar 12. Susunan jarak elektoda arus dan potensial
a. Metoda Wenner
Dengan K=2 a
b. Metoda Schlumberger
Gambar 14. Konfigurasi alat untuk metoda Schlumberger
Dengan
(L2 l 2 )
K=
2l
Dengan
r2
K = - r 2
a
d. Metoda Pole-dipole
Gambar 16. Susunan konfigurasi alat untuk metoda Pole-dipole
Dengan
2ab
K=
b-a
Pada Gambar 17 dapat dilihat contoh grafik hasil pengukuran lapangan dan
interpretasi bawah permukaan yang diperkirakan.
Metoda yang digunakan dalam interpretasi data tahanan jenis ini adalah metoda
pencocokan kurva (curve mutching). Metoda ini dilakukan karena dari data hasil
pengukuran lapangan yang kita dapatkan adalah harga resistivitas semu
(apparent resestivity) sebagai fungsi dari spasi elektrodanya, as = f(AB/2) atau
log as = log f(AB/2).
Secara umum, peralatan yang digunakan pada metoda potensial diri ini terdiri
dari elektroda, kabel, dan voltmeter. Elektroda yang digunakan terbuat seperti
tabung panjang yang diisi dengan larutan CuSO4 dengan porosnya terbuat dari
dari tembaga. Tipe lainnya dikenal dengan elektroda Calomel yang diisi oleh KCl-
HgCl2 (lihat Gambar 9). Voltmeter digunakan sebagai penghubung elektroda-
elektroda.
Ada dua alternatif dalam melakukan pengukuran metoda potensial diri ini :
Cara yang pertama, salah satu elektroda tetap, sedangkan yang satu lagi
bergerak pada lintasannya.
Cara yang kedua, kedua elektroda bergerak bersamaan secara simultan,
katakanlah dengan interval 50 m.
Hasil pengukuran digrafikkan antara jarak (m) dengan hasil pengukuran (mV).
Jika gradien hasil pengukuran memperlihatkan gradien yang tinggi (negatif ke
positif yang tinggi) terhadap zero level dapat dijadikan sebagai indikator anomali
(titik infleksi), lihat Gambar 10.
Gambar 10. Potensial diri dan gradien potensial diri sepanjang penampang
melintang tubuh bijih.
Hasil dari survei potensial ini disajikan dalam bentuk peta isopotensial, dan
interpretasi dilakukan terhadap daerah anomali dengan menggunakan
penampang melintang yang memotong daerah anomali.
3. Metoda Magnetik
Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih
sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan
untuk melokalisir sebaran bijih. Disamping aplikasi landsung tersebut, metoda
magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi
formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar,
kontak intrusi, dll).
Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan
atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang
berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan kemagnetan
tersebut adalah magnetometer.
Gaya magnet (F) yang ditimbulkan oleh dua buah kutub yang berjarak (r) dengan
muatan masing-masing (m1) dan (m2) adalah :
Kuat medan magnetik (H) pada suatu titik dengan jarak (r) dari muatannya
adalah : ,
m
H= .r
2
r
Jika suatu benda berada dalam medan magnetik dengan kuat medan (H), maka
akan terjadi polarisasi magnetik (I) sebesar : I = k.H,
dimana k adalah kerentanan (susceptibilities) magnetik.
Polarisasi magnetik (I) disebut juga dengan intensitas magnetisasi pada suatu
medan magnet lemah. Kerentanan magnetik yang merupakan sifat kemagnetan
suatu benda/batuan yang besarannya dalam satuan SI atau dalam emu yang
diberikan oleh hubungan sebagai berikut :
k = 4.k
dimana k adalah kerentanan magnetik dalam satuan emu dan k dalam SI.
Medan magnetik yang terukur oleh magnetometer (B) adalah medan magnet
induksi, sebagai berikut :
B = 0H + 0kH
= (1+ k) 0H
= (1 + k ) B0
Faktor (1+k) dilambangkan dengan r atau dikenal dengan permeabilitas
magnetit relatif. Jika k diabaikan, maka 0r = , yang dikenal sebagai
permeabilitas absolut (ohm.dt/m).
Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari
dalam bumi (internal field) mencapai lebih dari 90%, sedangkan sisanya adalah
medan magnet dari kerak bumi, yang merupakan target didalam eksplorasi
geofisika, dan medan dari luar bumi (external field).
Karena medan magnet dari dalam bumi merupakan bagian yang terbesar, maka
medan ini sering juga disebut sebagai medan utama yang dihasilkan oleh
adanya aktivitas di dalam inti bumi bagian luar (salah satu konsep adanya medan
utama ini adalah dari teori dinamo).
Sifat kemagnetan substansi ini dipengaruhi oleh keadaan suhu, yaitu pada suhu
diatas suhu Curie, sifat kemagnetannya hilang. Efek medan magnet dari
substansi diamagnetit dan hampir sebagian besar paramagnetik adalah lemah.
Daftar pustaka.
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
ZULFITRAH D62106009
MAKASSAR
2008