Anda di halaman 1dari 3

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN (PKK IX)

INSTALASI GAWAT DARURAT


RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA
SISTEMATIKA PROSEDUR KHUSUS REPOSISI MANDIBULA SECARA
MANUAL

DISUSUN OLEH :
Ernia Haris Himawati
P17420613054

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG


DIV KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2016/2017
A. Definisi
Reposisi mandibular secara manual adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk mengembalikan mandibular ke posisi normal sebelum
spasme otot bertambah tanpa melakukan tindakan pembedahan.

B. Indikasi Prosedur
Indikasi untuk prosedur reposisi mandibular manual adalah dislokasi
mandibular tanpa fraktur

C. Alat dan Bahan Prosedur


Alat
1. Kassa
2. Bengkok
3. APD (sarung tangan dan masker)

D. Sistematika prosedur
1. Pasien ditempatkan pada kursi yang tidak bersandaran dan menempel
dinding sehingga punggung dan kepala pasien bersandar pada dinding.
2. Sebelum melakukan pertolongan, balut ibu jari dengan kain kasa yang
agak tebal untuk mencegah tergigitnya ibu jari karena setelah berada
pada posisi yang benar maka rahang akan mengatup dengan cepat dan
keras. Setelah itu gunakan sarung tangan.
3. Posisi operator berada di depan pasien.
4. Letakkan ibu jari pada daerah retromolar pad (di belakang gigi molar
terakhir) pada kedua sisi mandibula setinggi siku-siku operator dan
jari-jari yang lain memegang permukaan bawah mandibula
5. Berikan tekanan pada gigi-gigi molar rahang bawah untuk
membebaskan kondilus dari posisi terkunci di depan eminensia
artikulare
6. Dorong mandibula ke belakang untuk mengembalikan ke posisi
anatominya
7. Jika tidak mudah untuk direlokasi, operator dapat merujuk untuk
dilakukan rontgen foto
8. Dapat dilakukan pemberian midazolam intra vena (untuk
mengendorkan otot) dan 1-2 ml 1% lidokain intraarticular (untuk
mengurangi nyeri). Injeksi dilakukan pada sisi kiri daerah yang
tertekan dari kondilus yang displacement.
9. Pemasangan Barton Head Bandage untuk mencegah relokasi dan
menghindari pasien membuka mulut terlalu lebar dalam 24-48 jam.
Pasien juga diinstruksikan untuk diet makanan lunak.
10. Pemberian obat berupa analgetik dan pelemas otot (jika perlu)

E. Hasil pelaksanaan prosedur


Telah dilakukan reposisi mandibular secara manual oleh dokter di
ruang IGD RS dr Moewardi Soerakarta dengan indikasi dislokasi
mandibula tanpa fraktur pada Ny S dan setelah reposisi dilakukan, Ny S
rawat jalan dan pulang dengan mandibular yang telah direposisi dengan
fiksasi kassa sebagai penahan sementara.

F. Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Penatalaksanaan dislokasi TMJ (temporomandibular joint) tergantung
pada kejadian dislokasi. Pada keadaan akut, sebaiknya segera
dilakukan reposisi secara manual sebelum spasme otot bertambah
dalam. Sedangkan pada keadaan kronis rekuren diperlukan tindakan
pembedahan dan non pembedahan lainnya untuk menghindari
redislokasi.
2. Jika kemungkinan ada fraktur, perlu dilakukan rontgen foto terlebih
dahulu. Jika tidak ada trauma, dapat dilakukan proses penanganan
secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai