Dualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang Partikel
Benda ada yang mudah menyerap radiasi, ada pula yang mudah
memancarkan radiasi dan sebaliknya. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi
yang diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut
sebagai benda hitam. Benda hitam dimodelkan sebagai suatu rongga dengan celah
bukaan yang sangat kecil. Jika ada radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui
lubang, radiasi tersebut akan di pantulkan berulang ulang oleh dinding dalam
rongga sehingga terserap habis energinya. Tidak ada radiasi yang terpantul
memancarkan keluar lubang karena lubang sangat kecil kecil. Jadi, rongga
berlubang kecil ini berkelakuan sebagai benda hitam karena dapat menyerap
seluruh radiasi yang diterimanya.
Jadi, benda hitam merupakan suatu sistem yang dapat menyerap semua
radiasi kalor yang mengenai benda tersebut. Tetapi sebenarnya didalam kehidupan
ini tidak ada benda hitam sempurna, seperti definisi diatas. Namun, benda hitam
dapat diasumsikan sebagai lubang kecil yang terdapat pada benda yang berongga.
1. Energi Radiasi
Joseph Stefan dan Ludwig Boltzmann telah melakukan pengukuran laju
energi kalor radiasi yang dipancarkan oleh permukaan suatu benda. Hasil yang
diperoleh selanjutnya dikenal dengan hukum Stefan-Boltzmann yang berbunyi :
Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk
radiasi kalor per satuan waktu sebanding dengan luas permukaan dan sebanding
dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu.
Pernyataan tersebut dapat dituliskan secara matematika sebagai berikut:
= = 4
dengan:
P = Daya radiasi ( W )
Q = Energi Kalor ( J )
t = Waktu ( s )
= Konstanta Stefen-Boltzmann ( 5.67 x 108 W/m2K4 )
= Emisivitas benda
= Luas permukaan benda ( m2 )
= Suhu mutlak permukaan benda ( K )
Energi radiasi setiap detik per satuan luas disebut sebagai intensitas radiasi
yang diberi lambang I. Kemampuan sebuah benda untuk menyerap radiasi kalor
berkaitan dengan kemampuannya untuk memancarkan radiasi. Benda hitam
merupakan penyerap dan pemancar radiasi terbaik. Energi persatuan luas dan
persatuan waktu atau intensitas radiasi total yang dipancarkan oleh benda hitam
dari seluruh spektrum energi yang dipancarkan dapat dinyatakan dengan hukum
Stefen-Boltzmann, yang ditulis sebagai berikut:
= 4
dengan I = Intensitas radiasi ( W/m2 )
Energi total W yang dipancarkan benda memiliki satuan watt sekon atau
joule. Jika diketahui suhu benda T dan suhu lingkungan T0, benda akan
memancarkan radiasi kalor yang dipancarkan atau yang diserap oleh benda
terhadap lingkungannya akan memenuhi persamaan berikut :
I = e ( T4 T04 )
Jika suhu benda T lebih besar daripada suhu lingkungan T0, benda akan
memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya, jika suhu benda T lebih keci daripada
suhu lingkungan T0, benda akan menyerap radiasi kalor.
Gambar : Model benda hitam sempurna yang menyerap radiasi melalui
pemantuan berulang.
= = 2.898 103
dengan :
C = Konstanta pergeseran Wien (2.898 103 )
= Panjang gelombang dengan intensitas maksimum ( m )
T = Suhu mutlak benda hitam ( K )
32 4
= ( )
3 2
2 2 1
=( )
5 1
Planck membuat aturan bahwa energi setiap modus getar tidak boleh lebih
dari energi rata rata yang dimiliki radiasi ( kT ). Akan tetapi, karena energi yang
mungkin dimiliki oleh modus getar nhf, berarti semakin tinggi frekuensi, semakin
kecil kemungkinan untuk tidak melebihi kT.
Max Planck menggunakan dasar teoritis untuk memeperkuat rumus
empirisnya dengan membuat asumsi sebagai berikut:
1. Energi radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul molekul benda bersifat
diskret yang besarnya
EFEK FOTOLISTRIK
Efek fotolistrik merupakan prinsip dasar dari berbagai piranti fotonik
seperti lampu LED ( light emitting devices ) dan piranti detektor cahaya. Efek
fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron elektron dari permukaan logam
( disebut elektron foto ) ketika logam tersebut disinari dengan cahaya. Efek
fotolistrik ini pertama kali diamati oleh Hertz pada tahun 1887 dan diselidiki
secara detail oleh Hallwachs dan Lenard pada tahun 1886 1900. Analisis yang
paling tepat dikembangkan oeh Albert Einsten pada tahun1905 berdasarkan
asumsi Max Planck dengan mengajukan postulat bahwa cahaya terdiri dari paket
paket energi yang disebut kuanta atau foton.
Gambar menunjukkan suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk
mengamati efek fotolistrik.
Gambar : Alat untuk menyelidiki efek fotolistrik
Rangkaian ini memiliki sebuah tabung kaca hampa udara yang berisi pelat
logam K dan A. Pada saat tabung ditempatkan di ruang gelap ternyata jarum
galvanometer G menunjukkan angka nol. Ini berarti tidak ada arus yang mengalir
pada rangkaian. Ketika cahaya monokromatis dengan frekuensi tertentu diarahkan
ke pelat K, maka galvanometer G mencatat adanya arus. Ini menunjukkan bahwa
telah terjadi aliran elektron yang melewati ruang antara K dan A. Arus listrik ini
timbul karena adanya elektron elektron yang keluar dari pelat K menuju pelat A.
Jika tegangan diperkecil hingga polaritas baterai terbalik, maka pada nilai
tegangan kritis V0 tidak ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian, berarti
tidak ada elektron yang keluar dari pelat K. Potensial ini disebut potensial henti
V0. Hubungan antara energi kinetik maksimum yang dapat dicapai elektron foto
dengan potensial henti V0 adalah:
1
2 = 0
2
Grafik hubungan antara arus I dan beda potensial V untuk dua nilai
intensitas cahaya yang berbeda I1 dan I2 ditunjukkan pada gambar. Perhatikan
bahwa arus meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya. Hal ini karena
intensitas cahaya. Hal ini karena intensitas cahaya yang lebih besar akan
meningkatkan jumlah elektron yang terlepas dari pelat K menuju pelat A,
sedangkan nilai potensial henti untuk kedua intensitas adalah sama. Jadi, potensial
henti tidak tergantung pada intensitas cahaya yang digunakan.
Teori gelombang cahaya yang berorientasi pada dua sifat penting
gelombang cahaya, yaitu intensitas dan frekuensi ternyata gagal dalam
menerangkan beberapa sifat penting efek fotolistrik. Berikut beberapa kegagalan
teori gelombang:
1. Teori gelombang menyatakan bahwa energi kinetik elektron foto harus
bertambah jika intensitas cahaya di perbesar. Fakta menunjukkan bahwa
besar energi kinetik maksimum elektro foto tidak bergantung pada
intensitas cahaya.
2. Teori gelombang menyatakan bahwa efek fotolistrik dapat terjadi pada
setiap frekuensi aslkan intensitasnya memenuhi. Hal ini bertentangan
dengan kenyataan bahwa setiap permukaan membutuhkan frekuensi
minimum tertentu yang disebut frekuensi ambang f0 untuk dapat
menghasilkan elektro foto.
3. Teori gelombang menyatakan bahwa dibutuhkan rentang waktu yang
cukup lama agar elektron berhasil mengumpulkan energi untuk keluar dari
permukaan logam. Namun ternyata elektron elektron dapat terlepas dari
permukaan logam hampir tanpa selang waktu ( kurang dari 10-9 sekon )
setelah penyinaran.
4. Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik
maksimum elektron foto bertambah jika frekuensi cahaya di perbesar.
Teori foton menyatakan bahwa semua foton memiliki energi yang sama (
E = hf ) sehingga menaikkan intensitas cahaya berarti menambah jumlah foton,
tetapi tidak menambah energi tiap foton selama frekuansinya tetap. Menurut
Einsten, semua energi foton diberikan kapada elektron sehingga foton lenyap.
Karena elektron terikat oleh energi ikat tertentu dalam logam, maka diperlukan
kerja minimum yang disebut fungsi kerja atau energi ambang W0 untuk
melepaskan elektron dari permukaan logam. Besarnya fungsi kerja W0 tergantung
pada jenis logam. Apabila frekuensi cahaya sedemikian rupa sehingga hf W0,
maka elektron tidak akan terlepas. Sedangkan, jika hf > W0, maka elektron akan
terlepas dari permukaaan logam dengan energi kinetik maksimum yang
memenuhi persamaan
= 0 = 0
EFEK COMPTON
Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi
dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai
gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk
kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat
lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.
Pada tahun 1923, seorang ilmuwan fisika berkebangsaan Amerika
bernama Arthur Holy Compton ( 1892 1962 ) mempelajari gejala tumbukkan
antara foton dan elektron. Berdasarkan kesetaraan antara massa dan energi E =
mc2 dan besarnya energi tiap foton = , dapat diperoleh persamaan
p = mc =
= ( 1 )
dengan:
= Panjang gelombang setelah tumbukan
= Panjang gelombang sebelum tumbukan
h = Konstanta Planck ( h = 6.625 x 10-34 J s )
m = Massa elektron ( me = 9.1 x 10-31 kg ) atau massa partikel penghambur
c = Kecepatan cahaya ( c = 3 x 108 m/s )
= sudut hamburan ( derajat atau radian )
Besaran h / mc biasa disebut sebagai panjang gelombang Compton sehingga
persamaan dapat ditulis menjadi:
= ( 1 )
dengan :
= panjang gelombang Compton
TEORI DE BROGLIE
Seperti kita ketahui, cahaya memiliki sifat gelombang yang dapat diamati
dalam peristiwa interferensi dan difraksi cahaya serta dapat diamati dalam
peristiwa efek fotolistrik dan efek Compton. Sifat gelombang dinyatakan oleh
panjang gelombang dan sifat partikel dinyatakan oleh besaran momentum p.
Hubungan antara panjang gelombang dan momentum p sebuah foton sesuai
dengan persamaan adalah
=
Dengan memperhatikan sifat dualisme cahaya ini, maka pada tahun 1924
seorang ilmuwan fisika berkebangsaan Perancis bernama Louis De Broglie ( 1892
1987 ) mengemukakan teori yang menyatakan bahwa partikel ( seperti elektron )
yang bergerak ada kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang
gelombang tertentu. Partikel yang bergerak dengan kecepatan v memiliki
momentum p = mv, sehingga partikel akan memiliki panjang gelombang de
Broglie sebesar
= =
Kegiatan 1
D. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Nyalakan lilin dan pembakar spiritus
3. Perhatikan nyala api dari lilin dan pembakar spiritus. Bagaimanakah nyala
api keduanya?
4. Dekatkan tangan kiri Anda pada nyala api lilin, sedangkan tangan kanan
Anda pada nyala api pembakar spiritus dengan jarak yang sama ( hati
hati, jangan sampai menyentuh apinya )
5. Tangan manakah yang terasa lebih panas ?
6. Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan tersebut ?
7. Diskusikan dengan teman kelompok Anda kemudian buatlah laporannya
untuk disimpulkan pada guru Anda.
E. Hasil Pengamatan :
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
F. Pertanyaan :
Mengapa nyala api terasa panas meskipun tangan tidak menyentuhnya?
Jelaskan!
G. Kesimpulan :
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
Kegiatan 2
3. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cat kotak tersebut dengan cat warna putih
3. Lalu keringkan kotak yang telah di cat tersebut
4. Lubangi dinding depan kotak
5. Lalu tutup penutup kotak tersebut
6. Apa yang terjadi pada lubang dinding ketika siang hari ?
7. Diskusikan dengan teman kelompok Anda kemudian buatlah
laporannya untuk disimpulkan pada guru Anda.
4. Hasil Pengamatan :
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
5. Pertanyaan :
Mengapa lubang pada dinding kotak tesebut menjadi hitam saat siang hari ?
6. Kesimpulan :
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
LEMBAR KEGIATAN SISWA
EFEK FOTOLISTRIK
Identitas
Mata Pelajaran / Program : Fisika / IPA
Kelas : XII
Semester : II ( 2 )
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
1. -----------------------------------------------------------------------------------------
2.------------------------------------------------------------------------------------------
3.------------------------------------------------------------------------------------------
4.------------------------------------------------------------------------------------------
Kegiatan Diskusi :
1. Prinsip efek fotolistrik banyak dimanfaatkan dalam pembuatan produk
teknologi. Coba Anda temukan salah satu contohnya! Usahakan tiap
kelompok membahas contoh yang berbeda dan mempresentasikan
tulisannya di depan kelas!
2. Buatlah satu tulisan tentang kegunaan efek fotolistrik!
Jawab:
1. ------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
2. ------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
Indikator Keterampilan Proses Sains:
1. Mengamati
2. Merumuskan Hipotesis
3. Merencanakan Percobaan
4. Melakukan Percobaan
5. Menginterpretasi Data
6. Memprediksi
7. Menerapkan Konsep
8. Berkomunikasi
Pilihan Ganda
Kemampuan Memprediksi
1. Dua buah lampu pijar masing masing memiliki suhu 270C dan 1270C,
sedangkan jari jari lampu pertama dua kali jari jari lampu kedua.
berapakah perbandingan daya radiasi lampu pertama terhadap lampu kedua....
A. 71:54
B. 73: 54
C. 74:64
D. 75:54
E. 81:64
Jawaban : E
Besaran yang diketahui :
T1 = 27 + 273 = 300 K
T2 = 127 + 273 = 400 K
R1 = 2R2
Daya radiasi lampu :
1 = 1 1 4 = (41 2 )1 4 = 41 2 1 4
2 = 42 2 2 4
Perbandingan daya radiasi lampu pertama terhadap lampu kedua
1
= ( R1 / R2 )2 ( T1 / T2 )4
2
= /
Kemampuan Memprediksi
3. Suhu filamen suatu lampu pijar mencapai 8870C. Berapakah panjang
gelombang dengan energi maksimum yang diberikan oleh panjang
gelombang?
A. 2 x 10-6 m
B. 2 x 10-5 m
C. 3 x 10-6 m
D. 3 x 10-5 m
E. 4 x 10-5 m
Jawaban : A
Besaran yang diketahui :
T lampu pijar = 8870C + 273 = 1160 K
Maka panjang gelombang yaitu:
T maks = C
maks =
2.898 103
maks = 1160
Kemampuan Mengamati
Jawaban : D
Kemampuan Memprediksi
5. Apabila suhu tubuh seorang 380 C, berapa daerah spektrum gelombang
elektromagnetik di mana terjadi radiasi maksimum....( )
A. 9.384
B. 9.394
C. 9.594
D. 9.784
E. 9.834
Jawaban : A
Suhu mutlak tubuh T = 37 + 273 = 310 K
Daerah spektrum ditentukan berdasarkan panjang gelombang yang dapat
dihitung dengan pergeseran rumus pergeseran Wien
= 2.898 103
2.898 103
=
2.898 103
=
310
= 9.348 106 = 9.384
Panjang gelombang dengan orde mikro berada pada daerah inframerah. Jadi,
tubuh manusia cenderung meradiasikan gelombang inframerah.
Kemampuan Memprediksi
6. Lampu natrium 40 W memancarkan cahaya kuning dengan panjang
gelombang 5800. Tentukan jumlah foton yang dipancarkan lampu tersebut
setiap sekon.....(...x 1020 )
A. 1.16
B. 1.17
C. 1.18
D. 1.19
E. 1.20
Jawaban : B
Besaran yang diketahui :
P = 40 W
= 5800 = 5.8 107
= 1
Jumlah foton dapat ditentukan dengan menggunakan rumus daya dan energi
foton
En = nhf
Pt = nh
n=
( 40 )( 1 )( 5.8 107 )
= ( 6.6 1034 )( 3 108 ) = 1.17 x 1020
Kemampuan Memprediksi
7. Sebuah foton dengan frekuensi 7.5 x 1014 Hz ditembakkan ke sebuah pelat
logam dengan fungsi kerja 5.28 x 10-19 J.
1. Energi kinetik maksimum elektron adalah 4.95 x 10-19 J
2. Elektron seketika keluar dari logam ketika terkena foton
3. Panjang gelombang foton 450 nm
4. Energi foton adalah 49.5 x 10-20 J
Pernyataan yang benar diatas adalah.....
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4
E. Semua benar
Jawaban : D
(1) Ek maksimum = 4.95 x 10-19 J. Hal ini tidak benar, karena untuk mencari nilai
Ek ini dibutuhkan data kecepatan elektron tersebut yang mana:
Ek = mv2
(2) Tidak benar
(3) = maka:
3 108
= = 7.5 1014 = 0.4 x 10 -6 m = 0.4 x 103 nm = 400 nm
Kemampuan Mengamati
9. Perhatikan gambar di bawah ini.
Grafik diatas menunjukkan efek fotolistrik pada sebuah logam. Fungsi kerja
logam tersebut adalah....
A. 1.66 eV
B. 0.6 eV
C. 0.5 eV
D. 0.4 eV
E. 0.3 eV
Jawaban : A.1.66 eV
W = hf0
= 6.6 x 10-34 ( 4 x 1014 )
W = 26.4 x 10-20 J
W = 26.4 x 10-20 / 1.6 x 10-19
= 1.66 eV
Kemampuan Memprediksi
10. Energi yang diradiasikan per detik oleh suatu benda hitam pada suhu T1
besarnya 16 kali energi yang diradiasikan per detik pada suhu T0. Berapakah
suhu T1 tersebut...
A. T0
B. 2T0
C. 3T0
D. 4T0
E. 5T0
Jawaban : B
Besaran yang diketahui :
Q/ t = P
P1 = 16 P0
T1 dan T0
Suhu T1 :
0 0 4
= 4
1 1
0 0 4
= 4
160 1
4 1
= 0
16 1
1 = 2 0
Soal Essay
Kemampuan Memprediksi
1. Dalam suatu percobaan di laboratorium fisika, seberkas sinar X dengan
panjang gelombang 6 x 10-14 m menumbuk sebuah proton bermassa 1.67 x
10-27 kg yang diam. Tentukan panjang gelombang sinar X yang terhambur,
jika setelah tumbukan sinar X dibelokkan sebesar 1200 terhadap arah semula.
Jawaban :
Besaran yang diketahui :
= 6 x 10-14 m
= 1.67 x 10-27 kg
= 1200 , cos 1200 = - 0.5
Panjang gelombang sinar X terhambur
= + ( 1 )
( 6.6 1034 )
= ( 6 x 10-14 ) + ( 1.67 1027 )( 3 108 ) ( 1 + 0.5 )
= 6.198 x 10-14 m
Kemampuan Memprediksi
3. Sebuah elektron yang berada dalam keadaan diam kemudian dipercepat
berturut turut oleh beda potensial V1 = 100 volt dan V2 = 400 volt, maka
berapa perbandingan panjang gelombang de Broglie elektron tersebut?
Jawaban :
Besaran yang diketahui :
V1 = 100 volt
V2 = 400 volt
Perbandingan panjang gelombang de Broglie elektron:
=
2
Maka:
1 2
=
2 1
1 400
=
2 100
1 4
=
2 1
1 2
=
2 1
Jadi, perbandingan panjang gelombangnya yaitu 2 : 1
Kemampuan Memprediksi
4. Sekelompok pelajar membuat mode sebuah bola berdiameter 5 cm yang
berada dalam keadaan seimbang dengan lingkungannya ternyata menyerap
daya sebesar 61.44 W dari lingkungan. Jika konstanta Stefan-Boltzmann =
6 108 W/m2K4 dan emisitivitas e = 1/ . Berapa suhu bola tersebut?
Jawaban :
Besaran yang diketahui :
P = 61.44 W
d = 5m = 5 x 10-2 m maka r = 5 x10-2 / 2 = 2.5 x 10-2 m
= 6 108 W/m2K4
e = 1/
maka suhu bola tersebut :
= 4
1
61.44 = ( 6 108 )4 2 4
61.44 = 24 x 10-84( 2.5 x 10-2 )2 T4
61.44
4 = 24 108 ( 6.25 104 )
61.44
4 =
150 1012
4
= 0.4096 1012
= 0.8 x 103 K = 800 K
Jadi suhu bola tersebut 800 K
Kemampuan Memprediksi
5. Cahaya tampak memiliki frekuensi 6 x 1014 Hz. Jika konstanta Planck h =
6.625 x 10-34 J s, maka berapa besar energi fotonnya?
Jawaban :
Besaran yang diketahui :
f = 6 x 1014 Hz
h = 6.625 x 10-34 J s
maka besar energi fotonnya:
E = hf
= 6.625 x 10-34 ( 6 x 1014 )
= 39.75 x 10-20 J
E = 3.975 x 10-19 J
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Standar Kompetensi
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas
berlakunya relativitas Einsten dalam peradigma fisika modern.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan
sifat sifat radiasi benda hitam serta penerapannya
C. Indikator
1. Mendeskripsikan konsep radiasi benda hitam seperti memahami dan
mengamati radiasi panas dari api berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann
2. Mendeskripsikan konsep radiasi benda hitam melalui pengamatan pada
sebuah kotak yang di cat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan percobaan (c), Peserta didik (a) dapat mendeskripsikan
konsep radiasi benda hitam seperti memahami dan mengamati radiasi panas
dari api (b) dengan tepat dan benar (d)
2. Setelah melakukan percobaan (c), Peserta didik (a) dapat mendeskripsikan
konsep radiasi benda hitam melalui pengamatan pada sebuah kotak yang
dicat warna (b) dengan benar dan tepat (d)
E. Materi
Benda ada yang mudah menyerap radiasi, ada pula yang mudah
memancarkan radiasi dan sebaliknya. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi
yang diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut
sebagai benda hitam. Hukum Stefan-Boltzmann yang berbunyi :
= = 2.898 103
Ada dua teori klasik yang mencoba menjelaskan spektrum radiasi benda
hitam, yaitu teori Wien dan teori Rayleigh-Jeans. Kegagalan teori Rayleigh-Jeans
mendorong seorang fisikawan Jerman Max Planck untuk mencoba melakukan
pendekatan lain. Menurut Planck, energi yang diserap atau yang dipancarkan oleh
getaran getaran yang timbul di dalam rongga benda hitam merupakan paket
paket atau kuanta. Akhirnya, Max Planck mengajukan rumus empiris dan model
teoritis yang ternyata sangat cocok dengan hasil pengamatan.
Sumber Pembelajaran : Buku Fisika SMA/MA Kelas XII dan Buku SPM
Fiska untuk SMA/MA
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik saling 55 menit
memberikan salam
2. Doa sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran
3. Merefleksikan materi yang
berkaitan dengan radiasi
benda hitam
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
5. Bertanya dan memberikan
informasi secara lisan
maupun menayangkan slide
tentang radiasi benda hitam,
memformulasikan hukum
pergeseran Wien dan hukum
Stefan- Boltzmann,
menganalisis teori klasik dan
teori Planck
6. Peserta didik dibagi terdiri
dari 7 kelompok
7. Guru memberikan LKS
tentang radiasi benda hitam
8. Guru bersama peserta didik
menyiapkan alat dan bahan
yang terdapat pada LKS
I. Penilaian
Aspek , Metode, dan Instrumen
Aspek Metode Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar Pengamatan
Sikap
Keterampilan Tes Unjuk Kerja Tes Peniaian Kinerja
Pengetahuan Tes Tertulis Tes Uraian
LAMPIRAN PENILAIAN
Soal Uraian
1. Perbedaan panas pada nyala api dari lilin dengan nyala api dari spiritus?
2. Mengapa tangan terasa panas walaupun tidak menyentuhnya?
3. Mengapa lubang pada dinding kotak akan tampak hitam saat siang hari?
Sub Tema / Sub Topik : Efek Fotolistrik, Efek Compton dan Teori de
Broglie
A. Standar Kompetensi
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas
berlakunya relativitas Einsten dalam peradigma fisika modern.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan
sifat sifat radiasi benda hitam serta penerapannya
C. Indikator
1. Mendeskripsikan efek fotolistrik
2. Mendeskripsikan efek Compton
3. Mendeskripsikan teori gelombang tentang sifat gelombang partikel
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengar penjelasan guru (c), peserta didik (a) dapat
mendeskripsikan efek fotolistrik (b) dengan tepat dan benar (d)
2. Setelah mempelajarinya (c), peserta didik (a) dapat mendeskripsikan efek
Compton (b) dengan benar (d)
3. Setelah mendengarkan penjelasan guru (c), peserta didik (a) dapat
mendeskripsikan teori de Broglie tentang sifat gelombang dari partikel (b)
dengan tepat (d)
E. Materi
Seperti kita ketahui, cahaya memiliki sifat gelombang yang dapat diamati
dalam peristiwa interferensi dan difraksi cahaya serta dapat diamati dalam
peristiwa efek fotolistrik dan efek Compton. Sifat gelombang dinyatakan oleh
panjang gelombang dan sifat partikel dinyatakan oleh besaran momentum p.
Hubungan antara panjang gelombang dan momentum p sebuah foton sesuai
dengan persamaan adalah
=
Dengan memperhatikan sifat dualisme cahaya ini, maka pada tahun 1924
seorang ilmuwan fisika berkebangsaan Perancis bernama Louis De Broglie ( 1892
1987 ) mengemukakan teori yang menyatakan bahwa partikel ( seperti elektron )
yang bergerak ada kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang
gelombang tertentu.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik 55 menit
saling memberikan salam
2. Doa sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran
3. Merefleksikan materi yang
berkaitan dengan efek
fotolistrik, efek Compton,
dan teori de Broglie
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
5. Bertanya dan memberikan
informasi secara lisan
maupun menayangkan slide
tentang efek fotolistrik, efek
Compton, dan teori de
Broglie
6. Peserta didik dibagi terdiri
dari 7 kelompok
7. Guru memberikan LKS
tentang efek fotolistrik, efek
Compton, dan teori de
Broglie
8. Guru bersama peserta didik
menyiapkan alat dan bahan
yang terdapat pada LKS
I. Penilaian
Aspek , Metode, dan Instrumen
Aspek Metode Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar Pengamatan
Sikap
Keterampilan Tes Unjuk Kerja Tes Peniaian Kinerja
Pengetahuan Tes Tertulis Tes Uraian
LAMPIRAN PENILAIAN
Soal uraian :
3 30
=