Anda di halaman 1dari 13

Berita Islami Masa Kini

beritaislamimasakini.com > Kisah Nabi dan Tokoh Islam > Nabi Musa dan Qarun Si Kaya Raya
Nabi Musa dan Qarun Si Kaya Raya
Kisah Nabi dan Tokoh Islam category

Qarun adl nama seorang drp kaum Nabi Musa dan keluarganya yg dekat. Ia dikurniai Allah
kelapangan rezeki dan kekayaan harta benda yg besar yg tidak ternilai bilangannya. IA hidup
mewah selalu mujur dalam usahanya mengumpulkan kekayaan sehingga menjadi padatlah
khazanahnya dgn harta benda dan benda-2 yg sgt berharga. Sampai-2 para juru kuncinya tidak
berdaya membawa atau memikul kunci-2 peti khazanahnya krn sgt byk dan beratnya. Ia hidup
secara mewah dan menonjol di antara kaum dan penduduk kotanya. Segala-galanya adlah luar
biasa dan lain drp yg lain. Gedung-2 tempat tinggalnya pakaiannya sehari-hari pelayan-2nya dan
hamba-2 sahayanya yg bilangannya melebihi keperluan. Dan walaupun ia tenggelam dalam lautan
kenimatan duniawi yg tiada taranya pada masa itu ia merasa masih belum puas dgn tingkat
kekayaan yg ia miliki dan terus berusaha mengisi khazanahnya yg sudah padat itu sifat mausia yg
serakah yg tidak akan pernah puas dgn apa yg sudah dicapai. Jika ia sudah memiliki segantang
emas ia ingin memperolhi segantang yg kedua dan demikian seterusnya.

Sebagaimana halnya dgn kebykan orang-orang kaya yg telah dimabukkan oleh harta bendanya
maka Qarun tidak merasa sedikit pun bahwa dia mempunyai kewajiban sosial dgn harta
kekayaannya itu. Ia dalam hidupnya hanya memikirkan kesenangan dan kesejahteraan peribadinya
memikirkan bagaimana ia dapat menambahkan kekayaannya yg sudah melimpah-limpah itu. Ia
telah dinasihati oleh pemuka-2 kaumnya agar ia menyediakan sebahagian daripada kekayaannya
bagi menolong para fakir miskin menolong orang-orang yg tak mengenakan busana yg tidak
berpakaian dan lapar tidak dapat makanan. Ia diperingatkan bahwa kekayaan yg ia perolehi itu adl
kurniaan dari Tuhan yg harus disyukuri dgn beramal kebajikan terhadap sesama manusia dan
melakukan perbuatan-2 yg dapat meringankan penderitaan orang-orang yg ditimpa musibah atau
menderita cacat. Diperingatkan bahwa Allah yg telah memberinya rezeki yg luas itu dapat
sewaktu-waktu mencabutnya bila ia melalaikan kewajiban sosialnya.

Nasihat yg baik dan peringatan yg jujur yg dikemukakan oleh pemuka-pemuka kaumnya itu tidak
diendahkan oleh Qarun dan tidak mendapat tempat didalam hatinya.Ia bahkan merasa bahwa krn
kekayaannya ialah yg harus memberi nasihat dan bukan menerima nasihat. Orang harus tunduk
kepadanya mematuhi perintahnya mengiakan kata-katanya dan membenarkan segala tindak
tanduknya. IA menyombongkan diri dgn mengatakan kepada orang-orang yg memberikan nasihat
itu bahwa kekayaan yg ia miliki adl semata-mata hasil jerih payahnya dan hasil kecekapan dan
kepandaiannya berusaha dan bukan merupakan kurnia atau pemberian dari siapa pun. Karenanya
ia bebas menggunakan harta kekayaannya menurut kehendak hatinya sendiri dan tidak merasa
terikat oleh kewajipan sosial berupa pertolongan dan bantuan kepada para fakir miskin dan para
penderita yg memerlukan bantuan dan pertolongan.

Sebagai tentangan bagi para orang yg menasihatinya Qarun makin meningkatkan cara hidup
mewahnya dan secara menyolok mempamerkan kekayaannya dgn berlebih-lebihan. Bila ia keluar
Ia mengenakan pakaian dan perhiasan yg bergemerlapan membawa pengantar dan pembantu lbh
banyak daripada biasanya dan mengenderai kuda-kuda yg dihiasi dgn indah dan cantik.
Kemewahan yg ditonjolkan secara menyolok itu merasakan iri-hati dikalangan penduduk terutama
mereka yg masih lemah imannya. Mereka berbisik-bisik diantara sesama mereka mengeluh dgn
berkata: Mengapa kami tidak diberi rezeki dan kenimatan seperti yg telah diberikan kepada
Qarun? Alangkah mujurnya nasib Qarun dan alangkah bahagianya dia dalam hidupnya di dunia ini!
Dan mengapa Tuhan melimpahkan kekayaan yg besar itu kepada Qarun yg tidak mempunyai rasa
belas kasihan terhadap orang-orang yg melarat dan sengsara orang-orang yg fakir dan miskin yg
memerlukan pertolongan berupa pakaian mahupun makanan.Dimanakah letak keadilan Allah yg
Maha Pemurah lagi Maha Pengasih itu?

Qarun yg tidak mengabaikan anjuran orang agar ia secara sukarela menyediakan sebahagiaan harta
kekayaannya utk disedekahkan kepada orang-orang yg memerlukannya melarat dan miskin
akhirinya didatangi oleh Nabi Musa menyampaikan kepadanya bahwa Allah telah mewahyukan
perinyah berzakat bagi tiap-tiap orang yg kaya dan berada. Diterangkan oleh Musa kepadanya
bahwa dalam harta kekayaan tiap ada bahagian yg telah ditentukan oleh Tuahn sebagai hak orang-
orang yg melarat dan fakir miskin yg wajib diserahkan kepada mereka.

Qarun merasa jengkel memerima perintah wajib berzakat itu dan menyatakan keraguan dan
kesangsian kepada Musa. Ia berkata: Hai MUsa kami telah membantumu dan menyokongmu dalam
dakwahmu kepada agama barumu. Kami telah menuruti segala perintahmu dan mendengarkan
segala kata-katamu. Sikap kami yg lunak itu terhadap dirimu telah memberanikan engkau
bertindak lbh jauh dari apa yg sepatutnya dan mulailah engkau ingin meraih harta benda kami.
Engkau rupanya ingin juga menguasai harta kekayaan kami setelah kami serahkan kepadamu hati
dan fikiran kami sebulat-bulatnya. Dengan perintah wajib zakatmu ini engkau telah membuka
topengmu dan menunjukkan dustamu dan bahwa engkau hanya seorang pendusta dan ahli sihir
belaka.

Tuduhan Qarun yg ingin melepaskan dirinya dari wajib berzakat itu ditolak oleh Nabi Musa yg
menegaskan kembali bahwa kewajiban berzakat iut tidak dapat ditawar-tawar dan harus
dilaksanakan krn ia adl perintah Allah yg harus ditaati dan dilaksanakan dgn semestinya.

Quran tidak dapat jalan utk mengelakkan diri dan kewajiban zakat itu setelah berbantah dan
berdebat dgn Musa maka ia menyerah dan ditentukan berapa besar yg harus ia keluarkan zakat
harta kekayaannya.

Setelah tiba di rumah dan menghitung-hitung bahagian yg harus dizakatkan dari harta miliknya
Qarun merasa terlampau besar yg harus dizakatkan dan merasa sayang bahwa ia harus
mengeluarkan dari khazanahnya sejumlah wang tanpa meperolehi imbalan sesuatu keuntungan
dan laba. Fikir punya fikir dan timbang punya timbang akhirnya Qarun mengambil keputusan utk
tidak akan mengeluarkan zakat walau apapun yg akan terjadi akibat tindakannya itu.

Utk menguatkan aksi pemboikotannya terhadap kewajiban mengeluarkan zakat Qarun


menyebarkan fitnah kepada Nabi Musa dgn maksud menarik orang agar menjadikan penunjang
aksinya dan mengikutinya menolak menolak kewajiban mengeluarkan zakat sebagaimana
diperintahkan oleh Nabi Musa. Ia menyebarkan fitnah seolah-olah Nabi Musa dgn dakwahnya dan
penyiaran agama barunya bertujuan ingin memperkayakan diri dan bahwa perintah zakatnya itu
adl merupakan cara perampasan yg halus terhadap milik-milik para pengikutnya.

Lebih jahat lagi utk menjatuhkan Nabi Musa dan kewibawaannya Qaru bersekongkol dgn seorang
wanita yg diajarinya agar mengaku didepan umum bahwa ia telah melakukan perbuatan zina dgn
Musa. Akan tetapi Allah tidak rela nama Rasul-Nya tercemar oleh tuduhan palsu yg diaturkan oleh
Qarun itu. Maka digerakkanlah hati wanita sewaannya itu utk mengatakan keadaan yg sebenarnya
dan bahwa apa yg ia tuduhkan kepada Nabi Musa adl fitnahan dan ajaran Qarun semata-mata dan
bahawasannya Musa adl bersih dari perbuatan yg dituduh itu.

Setelah ternyata bagi Nabi Musa bahwa Qarun tidak beriktikad baik dan bahwa ia tidak dapat
diharap menjadi pengikut yg soleh yg mematuhi perintah-2 Allah terutama perintah wajib zakat
bahkan ia dapat merusakkan akhlak dan iman para pengikut Musa dgn sikap dan cara hidupnya yg
berlebih-lebihan mewahnya ditambahkan pula usahanya yg tidak henti-2 merusakkan kewibawaan
Nabi Musa dgn melontarkan fitnahan dan berbagai hasutan maka habislah kesabaran Nabi Musa lalu
berdoa ia kepada Allah agar menurunkan azab-Nya atas diri Qarun yg sombong dan congkak itu
agar menjadi pengajaran dan ibrah bagi kaumnya yg sudah mulai goyah imannya melihat
kenimatan yg berlimpah-limpah yg telah Allah kurniakan kepada Qarun yg membangkang itu.

Maka dgn izin Allah yg telah memperkenankan doa Nabi Musa terjadilah tanah runtuh yg dahsyat di
atas mana terletak bangunan gedung-gedung yg mewah tempat tinggal Qarun dan tempat
penimbunan kekayaannya. Terbenamlah seketika itu Qarun hidup-hidup berserta semua milik
kekayaan yg menjadi kebaggaannya.

Peristiwa yg menimpa Qarun dan harta kekayaannya itu menjadi ibrah bagi pengikut-2 Nabi Musa
serta ubat rohani bagi mereka yg beriri hati dan mendambakan kenimatan dan kemewahan hidup
sebagaimana yg telah dialami oleh Qarun. Mereka berkata seraya bersyukur kepada Allah:
Sekiranya Allah telah melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya nescaya kami dibenamkan pula seperti
Qarun yg selalu kami inginkan kedudukan duniawinya. Sesungguhnya kami telah tersesat ketika
kami beriri hati dan mendambakan kekayaannya yg membawa binasa baginya. Aduhai benar-2
tidaklah beruntung orang-orang yg mengingkari nimat Allah. Isi cerita tersebut di atas dapat
dibaca dalam surah Qashash ayat 76 sehingga 82 dan surah Al-Ahzaab ayat 69 sebagaimana
berikut :~

76~Sesungguhnya Qarun adl termasuk kaum Musa maka ia berlaku aniaya terhadap mereka dan
Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yg kunci-nya sungguh berat dipikul
oleh sejumlah orang yg kuat-2. negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu
berbuat kerusakkan di bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg berbuat
kerusakkan. 78~ Qarun berkata: Sesungguhnya aku diberi harta itu krn ilmu yg ada padaku. Dan
apakah ia tidak mengetahui bahwasannya Allah sungguh telah membinasakan umat-2 sebelumnya
yg lbh kuat daripadanya dan lbh banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada
orang-orang yg berdosa itu tentang dosa-dosa mereka. 79~ Mak keluarlah Qarun kepada kaumnya
dgn kemegahannya. Berkatalah orang-orang yg menghendaki kehidupan dunia: Moga-moga
kiranya kita mempunyai seperti apa yg telah diberikan kepada Qarun sesungguhnya ia benar-benar
mempunyai peruntungan yg besar. 80~ Berkatalah orang-orang yg telah dianugerahi ilmu:
Kecelakaan yg besarlah bagimu pahala Allah adl lebihbaik bagi orang-orang yg beriman dan
beramal soleh dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yg sabar. 81~ Mak Kami
benamkan Qarun berserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun
yg menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang membela . 82~ Dan
jadilah orang-orang yg kelmarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu berkata: aduhai benarlah
Allah melapangkan rezeki bagi siapa yg dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan
menyempitkannya. Kalau Allah tidak melimpahkan kurnia-Nya atas kita benar-benar Dia telah
membenamkan kita . Aduhai benarlah tidak beruntung orang-orang yg mengingkari Allah.

Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yg menyakiti Musa maka
Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yg mereka katakan. Dan adl dia seorang yg
mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

sumber : file hlp kisah para nabi dan tokoh islam


Kisah Qarun: Pemilik Harta Karun, Orang Terkaya Zaman
Nabi Musa a.s.
Posted on Desember 20, 2014by spedaonthel

Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah harta karun? Istilah harta karun sudah
banyak sering sekali diperbincangkan kebanyakan orang. Namun di balik istilah
tersebut, apakah Anda tahu asal usul istilah harta karun tersebut?

Istilah harta karun ini sebenarnya diambil dari nama seorang sepupu Nabi Musa a.s,
yang mana pada jaman tersebut dikisahkan tentang Nabi Musa yang memberikan
informasi tentang kewajiban membayar zakat.

Qorun atau Qarun atau Karun, adalah sepupu Nabi Musa a.s, anak dari Yashar adik
kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub a.s,
karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan
Yusuf a.s anak dari Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin
Yashar bin Qahit/ Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Awal kehidupan Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga pada
suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah, yang ia pinta
adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah.

Dikisahkan pula dalam Al-Quran dia juga sering mengambil harta dari Bani Israel yang
lain dan dia memiliki ribuan gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan
perak.

Setelah menjadi kaya raya, Qarun menjadi orang yang sombong dan suka pamer (riya).
Orang-orang kaya biasanya menyimpan kunci harta mereka dalam tempat rahasia agar
tidak diketahui orang lain. Qarun bisa saja membuat sebuah tempat besar yang
tersembunyi untuk menampung kunci-kuncinya, tapi dia tidak melakukannya karena
dia ingin menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya.

Jadi kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi.
Kesepuluh orang ini adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar. Mereka mengikuti
Qarun kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kuncinya. Meskipun
sudah dibawa sepuluh orang pria perkasa, tetap saja mereka merasa bahwa kunci-kunci
Qarun terasa sangat berat karena banyaknya.
Kebiasaan Qarun yang lain adalah dia selalu mengenakan pakaian yang berbeda setiap
kali keluar rumah. Pakaian-pakaiannya merupakan jubah-jubah mewah yang paling
mahal di zaman itu.

Dia juga punya banyak kuda, punya tentara pribadi, punya bodyguard, punya banyak
istana, dan harta benda. Tidak terhitung jumlah kekayaan yang diberikan Allah
kepadanya.

Qarun juga bisa memainkan orang-orang, dia bisa melakukan apapun karena punya
kekuatan. Firaun adalah teman baik Qarun. Jika ada seseorang yang punya masalah
dengannya, Qarun tinggal memberitahu Firaun maka habislah orang itu.

Dia bisa membuat seseorang menjadi budak jika dia mau. Jadi tak seorang pun berani
dengan Qarun. Dia adalah seorang tiran yang dijadikan Allah sebagai contoh di dalam
Al-Quran.
Pada suatu hari, Qarun memilih pakaian terbaiknya. Kemudian dia pergi ke pekarangan
istananya yang luas dan dia berjalan-jalan sambil memilih-milih kudanya. Akhirnya
pandangannya tertuju ke salah satu kuda miliknya sembari tangannya menunjuk.

Dia berkata kepada pelayannya Kuda itu yang disana! Kuda yang memiliki bulu paling
putih. Aku ingin menaiki kuda itu sekarang!

Mereka menghias kuda itu dengan berbagai macam pernak-pernik. Andaikan orang-
orang di jalan melihat kuda putih itu, tentu mereka akan terkagum-kagum melihatnya.
Jadi dia menaiki kuda putih itu dan berkata: Tentara-tentaraku! Datanglah kemari!

Kemudian dia menunjuk tentara-tentara terbaiknya. Lalu tentara-tentara itu berbaris


mengikutinya dari belakang. Kemudian dia menunjuk sepuluh orang pria kekarnya dan
berkata:

Bawalah SEMUA harta-hartaku! Hari ini aku ingin menunjukkan harta-hartaku pada
orang-orang. Bawa semua emas, perak, perunggu, barang-barang mewahku, koleksi
pribadiku, dan yang lainnya. Aku ingin kalian membawa semuanya. Bahkan kalian para
tentara juga harus membawanya! Ketika kita lewat, aku ingin semua orang terkagum-
kagum melihat banyaknya hartaku.
Qarun membawa semua harta karunnya, ada begitu banyak rubi, permata, mutiara,
emas, dan perhiasan dalam berbagai bentuk. Ketika dia berparade keliling kota dari
istananya, orang-orang di jalan melihatnya. Dan orang-orang yang menginginkan yang
hanya menginginkan dunia ini berkata Lihatlah semua ini. Andai saja kita mempunyai
apa yang Qarun miliki.

Mereka sangat menginginkan harta itu. Bayangkanlah, seluruh kota menyaksikannya.


Di antara mereka juga ada ahli agama. Mereka berkata Jangan meminta seperti itu!
Celakalah kamu! Sesungguhnya apapun yang Allah berikan kepadamu sudah cukup.

Jadi ketika Qarun keluar membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan
melihatnya dengan terkagum-kagum, ada pengawal di sisi kanan dan ada di sisi kiri,
sedangkan parade Qarun berada di tengah-tengahnya. Ketika dia merasakan
keangkuhan yang tertinggi dan berpikir Wow, inilah diriku!

Tiba-tiba Allah memerintahkan bumi untuk menelannya! Jadi tiba-tiba bumi


bergemuruh. Kemudian jalanan mulai retak. Kemudian retakan itu semakin membesar
sehingga terciptalah sebuah lubang yang menganga.
Lubang yang besar itu menelan Qarun beserta semua tentaranya, kunci-kuncinya,
hartanya, bahkan Allah memerintahkan bumi untuk menelan istananya! Dan orang-
orang yang sedang mengamati, beberapa dari mereka berlarian, tapi pada akhirnya
mereka sadar bahwa bumi hanya menelan Qarun dan hartanya.

Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi. Orang-
orang sangat terkejut. Allah telah menunjukkan kepada orang-orang dan Qarun tentang
siapa Raja yang sesungguhnya.

Semua itu tertulis nda ada dalam Al-Quran surah Al-Qashash, terutama pada ayat 76
hingga 83:

inna qaaruuna kaana min qawmi muusaa fabaghaa alayhim waaataynaahu


mina alkunuuzi maa inna mafaatihahu latanuu-u bialushbati ulii
alquwwati idz qaala lahu qawmuhu laa tafrah inna allaaha laa yuhibbu
alfarihiina
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa 1139), maka ia berlaku aniaya
terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta
yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.
(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: Janganlah kamu terlalu bangga;
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
1139). Karun adalah salah seorang anak paman Nabi Musa a.s. (Q.S. Al-Qashash, 76).
waibtaghi fiimaa aataaka allaahu alddaara al-aakhirata walaa tansa
nashiibaka mina alddunyaa wa-ahsin kamaa ahsana allaahu ilayka
walaa tabghi alfasaada fii al-ardhi inna allaaha laa yuhibbu almufsidiina
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenimatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qashash, 77).

qaala innamaa uutiituhu alaa ilmin indii awa lam yalam anna allaaha qad
ahlaka min qablihi mina alquruuni man huwa asyaddu minhu quwwatan
wa-aktsaru jaman walaa yus-alu an dzunuubihimu almujrimuuna
Karun berkata: Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa
itu, tentang dosa-dosa mereka. (Q.S. Al-Qashash, 78).
fakharaja alaa qawmihi fii ziinatihi qaala alladziina yuriiduuna alhayaata
alddunyaa yaa layta lanaa mitsla maa uutiya qaaruunu innahu
ladzuu hazhzhin azhiimin
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya 1140). Berkatalah
orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: Moga-moga kiranya kita
mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-
benar mempunyai keberuntungan yang besar. 1140). Menurut mufassir: Karun ke luar
dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya dan inang
pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. (Q.S. Al-Qashash,
79).

waqaala alladziina uutuu alilma waylakum tsawaabu allaahi khayrun


liman aamana waamila shaalihan walaa yulaqqaahaa illaa alshshaabiruuna
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: Kecelakaan yang besarlah bagimu,
pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan
tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Qashash, 80).
fakhasafnaa bihi wabidaarihi al-ardha famaa kaana lahu min fi-atin
yanshuruunahu min duuni allaahi wamaa kaana mina almuntashiriina
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada
baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (Q.S. Al-Qashash, 81).

wa-ashbaha alladziina tamannaw makaanahu bial-amsi yaquuluuna wayka-


anna allaaha yabsuthu alrrizqa liman yasyaau min ibaadihi wayaqdiru
lawlaa an manna allaahu alaynaa lakhasafa binaa wayka-annahu
laa yuflihu alkaafiruuna
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata:
Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-
hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas
kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak
beruntung orang-orang yang mengingkari (nimat Allah). (Q.S. Al-Qashash, 82).

tilka alddaaru al-aakhiratu najaluhaa lilladziina laa yuriiduuna uluwwan


fii al-ardhi walaa fasaadan waalaaqibatu lilmuttaqiina
Negeri akhirat 1141) itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang
baik) 1142) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. 1141). Yang dimaksud kampung
akhirat di sini ialah kebahagiaan dan kenimatan di akhirat. 1142). Maksudnya: syurga.
(Q.S. Al-Qashash, 83).

Sampai saat ini, nama Qorun diabadikan jika seseorang menemukan sebuah harta
terpendam. Maka biasa disebut menemukan Harta Karun. Semoga semoga dari kisah
di atas kita bisa mengambil Hikmahnya. Aamin. (kisahteladan.com).
IslamIsLogic.wordpress.com
fb.com/IslamIsLogic
Guide us to the Straight Path (QS 1:6)
Iklan

Anda mungkin juga menyukai