Anda di halaman 1dari 2

C.

Kisah Qarun

Pada zaman Nabi Musa AS, hidup seseorang yang bernama Qarun. Qarun adalah keturunan Bani Israil, ia
dilahirkan di Mesir. Pada mulanya Qarun adalah pengikut Nabi Musa AS yang setia dan taat beribadah.
Tapi setelah hartanya bertambah banyak, ia mulai malas beribadah karena sibuk mengurusi harta. Pada
saat hartanya semakin berlimpah, Qarun pun melupakan Tuhannya, bahkan menentng Nabi Musa AS.
Tingkah laku Qarun sangat berbeda ketika ia belum menjadi orang kaya.

Qarun memiliki banyak rumah yang dibangun dengan mewah dan besar-besar. Ia selalu memakai
pakaian yang bagus dan mahal harganya. Ia mempunyai banyak pelayan yang selalu siap melayani
semua keinginanya.

Tapi sayang, Qarun mempunyai sifat sombong. Ia hidup berfoya-foya. Ia suka memamerkan
kekayaannya kepada orang lain. dengan hartanya yang melimpah, ia bukannya suka menolong orang
lain, malah tidak mau bersedekah, suka memeras dan mencelakakan orang lain.

Dengan kekayaannya yang berlimpah, ia merasa berkuasa. Dan kekuasaanya itu digunakan untuk
bertindak sewenang-wenang, membuat kerusakan-kerusakan hanya untuk memuaskan hatinya.

Qarun lupa bahwa harta yang di milikinya adalah karunia dari Allah SWT. Ia tidak pernah mengenal
Tuhannya lagi dan tidak pernah mau bersyukur kepada-Nya. Kalau ada orang yang mencoba
menasehatinya, agar ia selalu ingat dan bersyukur kepada Allah SWT, ia tidak mau mendengarkan. Ia
berkata dengan sombong, “Saya mendapatkan harta ini dengan kerja keras, bukan Tuhan yang
memberi.”.

Ketika Nabi Musa menghimbau untuk mengeluarkan Zakat , dan membagi-bagikannya kepada fakir
miskin, Qarun tersinggung dan marah. Ia berfikir bahwa dengan membayar zakat, hartanya akan
berkurang. Ia malah menuduh Nabi Musa sebagai orang yang iri kepadanya dan ingin memerasnya.

Qarun sangat benci kepada Nabi Musa AS, karena di anggap selalu mengganggu ketenangan hidupnya.
Di sebabkan kebencian tersebut, Qarun selalu berusaha membuat malu dan menyingkirkan Nabi Musa
AS dari kaumnya.

Suatu ketika Qarun menyuruh seorang wanita muda untuk mengaku telah berzina dengan Nabi Musa
AS, dengan janji akan diberi upah yang besar. Pada mulanya wanita muda itu mau melaksanakan
keinginan Qarun, sehingga dengan cepat tersebar berita bahwa Nabi Musa AS telah berzina.

Dengan ujian ini, Nabi Musa AS tetap bersabar dan selalu berdo’a semoga Allah SWT. Membuka hati
wanita muda tadi untuk mengakui kebohongannya. Do’a Nabi Musa AS dikabulkan oleh Allah SWT.
Wanita tersebut mau mengakui bahwa yang dilakukan selama ini adalah kebohongan semata. Ia
melakukan kebohongan itu karena tergiur atas hadiah yang ditawarkan oleh Qarun. Dengan pengakuan
wanita itu, maka selamatlah Nabi Musa AS dari tipu daya Qarun dan sebaliknya Qarun mendapat malu
atas kebohongan yang dilakukan.
Setelah Nabi Musa AS tidak mempunyai harapan lagi untuk memperbaiki pendirian Qarun yang tersesat,
beliau berdo’a kepada Allah SWT agar Qarun dan pengikutnya diberi peringatan dan pelajaran, karena
perbuatannya sudah sangat jauh menyimpang dari tuntunan agama.

Do’a Nabi Musa dikabulkan Allah SWT. Tiba-tiba, tanah di sekitar istana dan gudang-gudang harta Qarun
bergoncang dengan hebatnya, lalu pecah dan retak. Semakin lama goncangan terjadi, semakin lebar dan
dalam pula keretakan yang di timbulkan. Kaki Qarun terpeleset sampai lutut, begitu juga kaki para
pelayannya. Mereka menjerit-jerit minta tolong kepada Nabi Musa, mereka ingin bertobat dan berjanji
akan menjadi pengikut Nabi Musa. Sayang sekali tobat mereka terlambat. Allah sudah menutup pintu
tobat untuk mereka.

Akhirnya, Qarun dan para pembantunya serta seluruh harta kekayaannya terbenam ditelan bumi. Tidak
ada seorang pun yang bisa menolong Qarun. Qarun mati tenggelam bersama harta yang selalu di
banggakannya.

Qarun adalah contoh orang yang sombong, kikir, serakah dan tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.
Peristiwa ini di abadikan Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Qasash ayat 81:

Artinya:

“Maka kami benamkan dia (Qarun) beserta rumahnya kedalam bumi. Maka tidak ada baginya satu
golongan pun yang menolongnya selain Allah SWT. Dan dia tidak termasuk orang-orang (yang dapat)
membela diri.” (Q.S Al-Qasash: 81)

Demikianlah kisah kedurhakaan Qarun terhadap kekuasaan Allah SWT. Sebagai seorang yang beriman,
kita harus menghindari apa yang diperbuat Qarun karena kekuasaan hanyalah milik Allah SWT semata.
Tidak sepantasnya kita menyombongkan diri di hadapan Allah SWT. Jangan sampai Allah SWT
menurunkan azab yang sangat pedih karena kelalaian kita.

Latihan

1. Apa yang kamu ketahui tentang Qarun?

2. Dengan kekayaan yang dimilikinya, bagaimana sikap Qarun?

3. Dengan cara apa Allah menghukum Qarun?

4. Jelaskan ciri-ciri orang yang memiliki sifat serakah!

5. Apa yang dapat dilakukan agar terhindar dari sifat serakah?

Anda mungkin juga menyukai