4.1 Pembukaan
4.2 Penyajian
Penyaji mempresentasikan materi mengenai apa itu Table Setting,tujuannya apa,apa saja
peralatan yang digunakan,macamnya apa saja,serta pedoman dari Table Setting itu bagaimana.
Table cover atau table setting dalam istilah restoran adalah menata meja. Table
setting adalah serangkaian kegiatan mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan
makanan sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan untuk meningkatkan efisiensi
kerja pramusaji dan kenyamanan pelanggan. Table set-up adalah seperangkat peralatan
yang rapi, bersih, dan siap pakai. Peralatan siap pakai terdiri dari chinaware, silverware,
glassware, dan linen yang disusun di atas meja lengkap dan rapi untuk satu orang.
Tujuan dari Table Setting ini yaitu untuk meningkatkan efisiensi kerja
pramusaji,menunjang penampilan dalam restaurant agar menambah daya tarik konsumen
maumpun untuk memperindah dekorasi sebelum menikmati hidanagn.Pengaturan perlatan
makan yang telah disediakan memudahkan untuk mengambil jenis makanan yang diinginkan.
1. Basic Cover
Penataan meja makan dengan menggunakan alat-alat yang masih dasar dan
sederhana,yang tediri dari :
a. B&B Plate
b. B&B Knife
c. Dinner Fork
d. Show plate, napkin
e. Dinner Knife
f. Water Goblet
2. Standart Table Setting
Standart table setting digunakan untuk menutup meja makan pagi (breakfast) dan makan
siang dan malam (lunch and dinner).Alat-alat yang digunakan sedikit lebih lengkap,yaitu:
a. B&B Plate
b. B&B Knife
c. Dinner Fork
d. Show plate, napkin
e. Dinner Knife
f. Soup Spoon
g. Water Goblet
Sebelum melaksanakan table setting, terlebih dahulu pramusaji menyiapkan peralatan makan
silver ware dalam keadaan siap pakai dan ditempatkan dalam tray di side stand ( meja tempat
menyimpan peralatan peayananan untuk memperlancar pelayananan), untuk kemudian dibawa
dengan tangan kiri dengan posisi kelima jari tangan dibawah tray berisi silver wares, sementara
tangan kanan memindahkan peralatan yang ada ke meja-meja sesuai kebutuhan table setting dan
mengatur sesuai pedoman table setting yaitu :
a. Peralatan jenis fork diletakan di sebelah kiri, kecuali yang tidak mempunyai pasangan
diletakan di sebelah kanan , seperti misalnya shrimp fork, oyster fork yang semuanya
dipakan untuk hidangan pembuka.
b. Peralatan jenis knife diletakan di sisi kanan dengan bagian tajam menghadap ke dalam
c. Semua silver ware diletakan di meja dengan jarakkurang lebih 1,5-2 cm dari tepi meja
d. Jarak peralatan makan antara dinner knife dan dinner fork kira-kira 26-30 cm atau lebih
panjang 1 cm daro garis tengan show plate atau dinner plate.
e. Alat untuk hidangan penutup diletakan di bagian atas sejajar dengan pinggir meja.
f. Letak alat harus disesuaikan dengan urutan makanan. Untuk hidangan yang pertama kali
disajikan, alat yang terletak paling luar, untuk hidangan kedua alatnya terletak disebelah
dalamnya dan seterusnya.
g. Gelas water goblet diletakan 1 cm diatas dinner knife, jika disajikan wine glass maka
letakkan di bawah water goblet sedikit menyerong kekanan.
Setelah penyaji mempresentasikan semua materi mengenai Table Setting barulah diadakan
sesi tanya jawab,kelompok kami mendapatkan 3 pertanyaan dari perwakilan masing-masing
kelompok,dan pertanyaan yang dilontarkan cukup menarik dan ada juga yang sedikit keluar dari
materi yang telah penyaji sampaikan.Beberapa pertanyaan itu antara lain :
3. Misalkan pada suatu restaurant ada pengunjung yang tidak bisa atau tidak mengerti
bagaimana menggunakan alat alat di meja makan,atau istilahnya orang awam,lalu
bagaimana cara restaurant tersebut memberi tahukan atau mengajarkan kepada orang
awam tersebut tanpa menyinggung perasaannya?
Menurut kelompok kami,setiap restaurant besar tentu mempunyai banyak karyawan baik
itu koki,pramusaji,atau bagian yang lain,dan biasanya mereka sangat ramah kepada setiap
pengunjung atau pelanggan yang hadir,misalkan seorang pramusaji tentu dalam pelayanan
mereka akan melakukan yang terbaik,karena sudah mendapat seleksi,pelatihan dari pihak
restaurant,apalagi itu merupakan restaurant besar.Pramusaji akan memberikan informasi pada
pengunjung tersebut tentunya dengan bahasa yang sopan,santun,sehingga tidak membuat
pelanggan tersebut merasa tersinggung atau sakit hati.Tapi menurut kami hal itu jarang
terjadi,karena meskipun peralatan yang digunakan sepertinya banyak tapi kegunaannya hampir
sama,misalkan pisau ada yang kecil,besar sama-sama digunakan untuk memotong,misalkan
sendok ada yang sedikit lebih cembung karena digunakan untuk mengambil sup,jadi meskipun
terjadi kesalahan atau ketidak cocokan penggunaan alat makan yang kita gunakan pihak
restaurant tidak akan memarahi kita.
Menurut (Vincent,2013) seorang pramusaji haruslah memiliki kemampuan Personalable
yang artinya seorang pramusaji harus mempunyai inisiatif untuk bisa bersahabat,sabar,hormat
serta sopan kepada tamu,hal ini tentu sangat mempengaruhi minat dan daya tarik pengunjung
untuk datang ke restaurant tersebut.Selain kepada para pengunjung sikap itu harus diterapkan
pula kepada sesame rekan kerja dan atasan.
Selain kemampuan Personalable,seorang pramusaji harus memiliki kemampuan
Knowledgeable artinya seorang pramusaji yang baik harus mempelajari tata cara pelayanan yang
baik dan sesuai dengan standart yang berlaku di perusahaan tersebut.Mengetahui semua nama-
nama makanan termasuk cara penyajian,warna,rasa,dan bentuknya.Ini yang disebut dengan food
knowledge atau menu knowledge.