Disusun oleh :
Endah Lestari, S.ST.Par., M.Par
NIDN : 0724037002
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Modul
“Food & Beverage Service 2”, sebagai pedoman dalam pembelajaran di Mata Kuliah Food and
Beverage Service untuk mahasiswa - mahaiswi Pengelolaan Perhotelan Politeknik NSC Surabaya
semester 2. Modul ini dipakai pada pembelajaran di bulan Februari sampai Agustus 2023.
Semoga dengan adanya Modul ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa mahasiswi
untuk memahami operasional restoran, banquet, room service yang ada di hotel, dan restoran di
luar hotel sebagai capaian pembelajaran yang diharapkan, dimana dapat juga digunakan atau
diimplementasikan didunia usaha dan dunia kerja nantinya.
Demikian yang bisa penulis sampaikan besar harapan adanya kritik dan saran dari para
pembaca untuk dapat menyempurnakan Modul yang telah tersusun ini. Terima kasih atas
partisipasi Anda dalam meningkatkan kualitas Modul ini.
Penulis
DAFTAR ISI
MAKANAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PERSIAPAN RESTORAN/MISE-EN-PLACE
Mise-en-place berarti menempatkan dan mengatur segala sesuatu pada tempatnya untuk sesuatu
proses pekerjaan.
A. Prinsip-prinsip "Mise-en-place"
- Bersih
B. Tujuan "Mise-en-place"
dapat terselenggara :
Di restaurant dan bar proses pekerjaan harus dapat menyenangkan baik bagi si karyawan
maupun tamu. Di restaurant dan bar "mise-en-place" ditujukan juga sebagai sarana/pelengkap
atmosfir serta dekorasi ruangan.
1.2 Mengatur Persiapan Restoran
A. Membersihkan restoran
Tetapi pada beberapa restoran, pekerjaan semacam ini akan dilaksanakan khusus oleh seseorang
yang mendapat pengawasan langsung dari Housekeeping Department.
B. Mempersiapkan Linen
- Menukar linen: mengumpulkan linen yang bersih dari Housekeeping. Linen ini ditukar
atas dasar satu linen bersih untuk satu linen kotor. Linen ini akan dicatat dalam suatu
linen list, yang berangkap dua. Dimana satu akan disimpan di restoran sebagai arsip.
- Mengatur linen: meliputi napkin, membagikan table cloth sesuai dengan ukuran meja
yang ada, dan menyimpan kembali pada lemari linen, jenis linen yang tidak
dipergunakan. Dalam menyimpan linen ini, tumpuklah linen tersebut dengan rapi, dimana
lipatannya menghadap keluar, sehingga mudah untuk menghitungnya.
Kadang-kadang side board disebut juga side stand atau waiters points dimana semua alat-alat
yang diperlukan pada saat operation disimpan. Jenis alat-alat tersebut adalah :
- Assorted cutlery: garpu dan sendok untuk menghidangkan makanan (service spoon and
fork), dessert spoons and forks, soup spoon, tea and coffee spoon, fish knives and forks,
dinner knives and forks, bread and butter knives.
- Assorted china: bread and butter plates, dessert plates, coffee cups and saucers, ashtray,
etc.
- Soup and sauce ladle.
- Service trays.
- Check pads, service cloth dan menu.
- Condiments: Tomato ketchup, Tabasco,
- Champagne glasses.
E. Miscellaneous
Jenis alat-alat yang dipergunakan untuk gueridon service seperti : gueridon/trolley, rechaud (alat
pemanas), carving board, flambé rechaud dan
carving knife.
1) Letakkan taplak meja yang tidak terbuka (unfolded table cloth) secara memanjang dan
menyilang di atasnya.
2) Ambillah lipatan paling atas yang terbalik (inverted) diantara ibu jari dan telunjuk serta
lipatan yang menyendiri antara telunjuk dari jari tengah. Lipatan paling bawah yang
menyendiri dibiarkan.
3) Angkatlah table cloth tersebut dan lemparkan lipatan paling bawah yang menyendiri itu
sampai ke ujung meja.
4) Lepaskan lipatan paling atas yang terbalik (inverted) yang terletak antara ibu jari dan
telunjuk dan tariklah lipatan yang menyendiri yang terletak diantara telunjuk dan jari
tengah secara perlahan-lahan ke arah kita (yang memasang taplak tersebut).
5) Goyangkan taplak meja tersebut secara pasti pada saat menariknya dan hal tersebut akan
lebih mudah membuka lipatan table cloth tersebut.
Tetapi pada meja yang panjang cara ini berbeda dimana harus dilakukan oleh dua orang.
1) Letakkan table cloth itu pada salah satu dari ujung meja dan tepi dari cloth menghadap ke
bawah.
2) Bukalah taplak tersebut, dan secara pasti berada pada tengah meja dan akhirnya buanglah
pada kedua ujungnya.
3) Tarik taplak tersebut kencang dengan mempergunakan kedua tangan. Angkatlah taplak
secara jelas pegang kuat-kuat dan bukalah lipatan tengah taplak itu. Letakkan cloth di
atas meja dengan lipatan tengah berada di tengah-tengah meja.
Beberapa bentuk lipatan napkin yang dapat dipergunakan waktu set-up table adalah sebagai
berikut :
a. Berarti tamu, atau jumlah tamu yang dapat ditampung dalam suatu restoran.
b. Berarti semua cutlery, crockery/chinaware, glassware dan linen yang diperlukan
untuk dipersiapkan di atas meja sebagai alat untuk makan bagi seorang tamu.
Jadi yang dimaksud dengan laying a cover dalam hal ini adalah mempersiapkan/memasang
cutlery, glassware dan linen di meja untuk keperluan seorang tamu, sesuai dengan jenis makanan
yang dihidangkan.
- American cover
- French cover
- Water goblet glass, harus dipasang di ujung dari pada dinner knife.
- Wine glass, agak ke kanan bawah dari water goblet.
- Cruets, bunga, asbak, dan table number di tengah meja bersama accomplaiment yang
lain.
c. American cover :
- Napkin ditaruh di tengah, sebelah kanannya dinner knife, satu atau dua tea spoon, di
sebelah kiri dinner fork dan bread and butter plate.
- Water goblet di ujung dinner knife.
- Untuk American cover, sering dijumpai bahwa table accomplaiments terdiri dari cruets,
bunga, asbak, table number dan juga sugar bowl (tempat gula).
d. French cover:
- Fish Hors d'oeuvre plate beserta napkin di tengah-tengah napkin.
- Dinner knife dan soup spoon, di sebelah kanan dan dinner fork di sebelah kiri hors
d'oeuvre plate.
- Dessert spoon dan fork di atas cover.
- Water goblet diujung dinner knife.
- Wine glass, agak ke kanan bawah dari water goblet.
- Table accomplaiments di tengah-tengah meja.
Perlu diperhatikan dalam mempersiapkan cover ini segala sesuatunya harus bersih, rapi, simetris,
sehingga sungguh-sungguh mempunyai keindahan.
2. Pemasangan alat-alat makan untuk makanan khusus (Laying a cover for speciality dishes)
Laying a cover for speciality dishes berarti mempersiapkan alat-alat tertentu untuk jenis makanan
tertentu pula.
Yang dimaksud dengan alat-alat tertentu adalah semua jenis cutlery yang diperlukan untuk
melengkapi table set-up sebagai bagian dari cara penghidangan yang baik untuk makanan
tertentu seperti misalnya: sell fish cocktail, oyster, fruit cocktail, grilles meats, dan lain-lainnya.
Disini tertera daftar dari makanan tertentu (speciality dishes) dengan cutlery yang tertentu pula
(speciality cutlery) yang dibutuhkan pada saat mempersiapkan table set-up.
Cara memasang cover untuk jenis makanan tertentu (speciality dishes). Jika speciality dishes
dihidangkan sebagai makanan penarik selera (appetizer), dan memerlukan satu jenis cutlery,
harus dipasang di sebelah kanan dari pada cover dan sejajar dengan cutlery yang terpasang
sebelumnya kira-kira 1 1⁄2 cm dari tepi meja misalnya: tea spoon untuk grape fruit, fruit
cocktail, oyster fork untuk shell fish cocktail atau oyster, caviar knife untuk caviar, dll.
Jika speciality dishes dihidangkan sebagai appetizer dan membutuhkan 2 jenis cutlery, maka
harus dipasang satu di sebelah kanan cover dan yang satu di sebelah kiri, dan harus sejajar
dengan cutlery yang telah ada.
- Snail longs harus dipasang disebelah kiri dan snail fork harus dipasang di sebelah kanan
cover.
- Lobster crackers harus dipasang di sebelah kiri dan lobster pick di sebelah kanan cover.
Kesemua jenis cutlery tersebut harus dipasang sejajar dengan cutlery yang dipasang
sebelumnya dan 1 1⁄2 cm dari tepi meja.
Jika speciality dishes dihidangkan sebagai main course seperti grilled meats steaks, maka dinner
knife diganti dengan steak knife.
Jika speciality dishes dihidangkan sebagai dessert dan terdiri dari dua jenis cutlery, maka harus
dipasang di atas cover.
Harus diingat bahwa disamping jenis cutlery tertentu yang diperlukan, khususnya makanan yang
disentuh dengan tangan pada saat makanannya, harus dilengkapi dengan finger bowl berisi air
panas dan seiris jeruk nipis.
BAB II
ADMINISTRATION DUTIES
Sebagai manusia biasa, yang umumnya mudah lupa jika dirinya terlalu banyak hal yang
harus diselesaikan, untuk itulah kiranya mencatat akan lebih baik daripada mengingat. Catatan
inilah didalam sistem management disebut sebagai administration form.
Untuk hal-hal intern dilingkungan kita, tingkatan bentuknya umumnya bersifat
'mengingatkan' pada hal-hal yang harus dikerjakan sehari-hari, misalnya : schedule, check list, log
book, dll. Sedangkan untuk hal-hal extern, tingkatan bentuknya cenderung 'meminta / memberi'
informasi, biasa merupakan permintaan pembetulan, informasi data tamu, dll.
Bentuk-bentuk dari form yang ada untuk semua hotel, memiliki ciri sendiri- sendiri, namun
bermuatan (kaidah) yang sama sesuai dengan situasi dan kondisi hotel tersebut dan tentunya sesuai
dengan selera orang-orang yang ada didalamnya.
2.1. Intern Restaurant form :
- schedule
- side job assigmenT
- floor plan
- menu
- reservation dairy
- table assigment
- check list
- log book
- communication book
- change schedule
2.2. Extern Restaurant Form :
- requisition form
- transfer form
- work order
- event order
- memorandum
- captain order
- bill
- amandement
- appraisal form
Contoh : Schedule
Rr r r r r r r r r r
Contoh : Restaurant Layout
a. Sikap
Sopan adalah kunci utama dalam bersikap saat menghadapi tamu dengan beragam sifat yang
dimilikinya dan tidak terbawa oleh perilaku tamu.
Banyak pramusaji lepas kontrol, saat menghadapi tamu yang memiliki kepribadian terbuka
(berbicara apa adanya tanpa rasa sungkan) ikut terlarut mengikuti style tamu yang bagi si tamu
tersebut tidak menjadi masalah namun bagi tamu yang lain akan tidak suka melihat peristiwa
tersebut. Untuk itulah tetap bertahan pada tatanan kesopanan akan menjadi kunci keberhasilan
untuk berhubungan dengan semua tamu dalam kesempatan yang bersamaan.
b. Bahasa tubuh
Kebiasaan menggerak-gerakkan anggota badan tanpa sengaja sebaikya dihindari, seperti
mengusap wajah, memegang rambut, dan lain-lain, karena itu gambaran dari bahasa tubuh yang
berarti ada rasa tidak percaya diri pada si pembicara. Bahasa tubuh yang paling diperhatikan adalah
wajah yang akan langsung diartikan maksudnya (suka, mengerti, benci dll). Gunakanlah bahasa
tubuh yang bisa menunjukkan arti yang positif.
C. Intonasi Suara
Tidak diperlukan suara yang keras dalam berbicara, namun jelasnya informasi merupakan harapan
utama lawan bicara anda saat komunikasi berlangsung.
Ketenangan hati dan percaya diri akan menghasilkan intonasi suara yang diharapkan.
d. Taktis
Mampu memahami situasi, peristiwa, dan bisa memutuskan keputusan yang tepat, sangat
diharapkan saat bekerja. Taktis juga berarti tahu apa saja yang harus dilakukan, mampu
mengantisipasi timbulnya sebab-sebab masalah sekaligus mengatasinya, dan yang terpenting
adalah mencegah timbulnya permasalahan pelayanan yang akan menimbulkan keluhan dari tamu,
seperti tahu kapan makanan disajikan dan tahu apa saja yang diinginkan tamu.
e. Nama
Untuk mengingat nama seseorang memang perlu teknik khusus seperti : mengingat kebiasaan -
kebiasaan dari seseorang. Memanggil nama seseorang merupakan penghargaan khusus bagi
seseorang yang telah diterima oleh lingkungannya. Merupakan citra (gengsi) jika lingkungan
(restoran anda) di tempat anda adalah lingkungan dengan jelas yang memiliki nilai tinggi jika nama
tamu disebut dengan tekanan yang mengartikan bahwa tamu adalah langganan.
f. Perhatian
Perasaan tamu saat kita melakukan layanan, bukan melakukan layanan, bukan menginginkan
pelayanan, sesungguhnya mereka menginginkan perawatan atas selera makan (mood) mereka
terjaga. Berikanlah perhatian sepenuhnya tanpa berlebihan apalagi menggangu selera mereka.
g. Membantu
Melebihkan standart layanan yang ditentukan tidaklah dilarang selama mengarah pada norma
kepuasan tamu yang tentunya tamu merasa terbantu atas inisiatif anda. Tindakan ini misalnya:
membimbing orang tua dengan sabar.
h. Menyarankan
Dasar dari tindakan adalah meyakinkan diri kita bahwa tamu tidak sepenuhnya tahu semua tentang
produk kita sekaligus menilai diri kita sejauh mana pengaruh yang bisa kita jalankan pada orang
lain.
Menyarankan, disini semata-mata tidak berarti kita membujuk tamu apalagi membohongi tamu,
namun memberi peluang pada tamu untuk memperoleh segala sesuatunya sesuai dengan porsi
(kapasitas) seperti yang diharapkan oleh tamu,
yang tidak hanya berupa produk namun juga ketrampilan kita dalam bekerja. Motifasi
menyarankan disini ditekankan pada kondisi diatas, bukan hanya sekedar mencari keuntungan
dipihak perusahaan.
misalnya :
sarankan kombinasi rasa yang sesuai tanpa melihat harga di menu. Perhatikan jumlah porsi agar
pilihan tidak berlebihan (pas).
Poin penting yang harus dilakukan dalam operasional
- Sebelum Tamu Masuk
Dengan tamu mendengar, melihat, tentang restoran kita, itu sudah merupakan harapan bagi
restoran. Karena itulah segi promosi, menjaga mutu, harus terus ditingkatkan.
- Lima Menit Pertama
Hasil dari aktifitas kita diatas telah terlihat, kerja keras kita telah berbuah, maka jangan sia-siakan
kesempatan dilima menit pertama ini untuk menyambut tamu, jangan biarkan tamu pergi begitu
saja, walaupun mereka sekedar melihat, berikan informasi apa saja tentang restoran anda, dengan
demikian kita telah menanam (investasi ) nilai harapan lebih besar.
BAB V
SUGGESTIVE SELLING
Di bawah ini diuraikan beberapa jenis pelayanan yang umumnya digunakan di dalam suatu
restoran. Berbagai tipe pelayanan terhadap makanan dan minuman, antara lain:
8.1. American Service:
Makanan dari dapur sudah diatur dalam piring dan dibawa oleh waiter ke restaurant kemudian
langsung dihidangkan kepada tamu. Service ini adalah service yang paling praktis dan biasa
digunakan di coffee shop atau disebut juga Ready on plate (siap di piring).
Plate Service:
Ciri dari plate service adalah, semua makanan diporsikan langsung di atas piring makan.
Dibandingkan Guerridon dan Platter service, Plate service ini lebih mudah dan lebih cepat
dihidangkan. Pada Restoran yang menggunakan jenis pelayanan ini para pramusaji tidak perlu
mempunyai keterampilan khusus. Plate Service banyak digunakan di Coffee Shop karena salah
satu cirinya adalah pelayanan cepat.
Urutan-urutan pelayanan :
a. Makanan yang dipesan tamu akan diambil dari dapur untuk ditaruh ke meja bantu/side
stand dengan menggunakan baki
b. Dari meja bantu dibawa dan dihidangkan ke meja tamu tanpa menggunakan baki.
c. Makanan akan disajikan dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan dan posisi kaki
kanan berada di depan.
d. Pada Plate Service, pramusaji melaksanakan pelayanan dengan melangkah mengikuti arah
jarum jam.
e. Piring-piring kotor diangkat dari sebelah kanan tamu kecuali piring roti dan salad.
Penggunaan peralatan pada Plate Service relatif lebih sedikit dibandingkan Gueridon dan Platter
Service, dan cara ini lebih dikenal dengan nama American Service.
8.2. English Service:
Service ini sering digunakan oleh keluarga bangsawan di Inggris, makanan tersedia dimeja dan
diatur oleh nyonya rumah dalam piring dan dihidangkan kepada tamu-tamunya, dan nyonya rumah
tersebut biasa disebut HOSTESS, jadi service ini banyak digunakan di rumah tangga. Contoh yang
paling mudah adalah jika ada yang berulang tahun, maka yang berulang tahun akan memotong kue
dan langsung memberikannya kepada tamunya.
Family Service:
Family service adalah pelayanan secara keluarga. Di dunia Internasional dikenal dengan "English
Service", karena cara ini populer dilakukan di Inggris. Sebenarnya keluarga di Indonesia pun sudah
mengenal cara ini sejak dulu dan bahkan hingga saat ini. Dalam gaya lama, di keluarga Inggris,
Nyonya rumah memotong-motong daging dan memporsikannya kemudian pelayan melakukan
penyajian. Makanan pengiring lainnya seperti kentang dan juga sayuran akan diambil sendiri oleh
anggota lainnya. Gaya pelayanan ini dapat dilaksanakan pada sebuah restoran. Di antara jenis
pelayanan yang ada, dapat dikatakan "Family Service" ini paling cepat dan paling mudah untuk
dilaksanakan.
Pada rumah-rumah makan Indonesia atau pun Restoran Cina jenis pelayanan ini sering dilakukan.
Karena semua makanan diletakkan di atas meja tamu dan para tamu akan melayani dirinya sendiri,
tamu mengambil hidangan setiap saat, sesuai dengan seleranya.
8.3. French Service:
Makanan masih utuh dan hampir (setengah) matang, satu persatu datang dari dapur dan
setibanya di ruang restaurant dimatangkan dekat tamu dengan menggunakan "range oven atau
rechaud oven" dan setelah matang, ditata atau disusun di atas Oval Platter dengan menggunakan
Guerridon dan dihias dengan hiasan yang baik kemudian satu persatu hidangan tersebut
ditawarkan oleh waiter secara berurutan kepada tamu. Pelayanan gaya French ini hampir-hampir
sudah tidak ada lagi dewasa ini, dan ciri pelayanan ini adalah menyajikan makanan utama secara
utuh. Bila tamu telah memilih bagian dari hidangan makanan yang disukai, kemudian dipotong
oleh Waiter yang telah ahli/pramusaji ahli, serta disajikan/dihidangkan langsung ke atas piring
tamu, yang terbuat dari peralatan service serta dekorasi yang baik dan mahal.
Misalnya daging ayam ; ayamnya datang dari dapur dalam keadaan setengah matang dan masih
utuh, dimatangkan lagi didekat tamu, kemudian dihias dan dipotong-potong dihadapan tamu sesuai
dengan bagian yang diinginkan tamunya.
Oleh karena itu "French Service" adalah pelayanan yang sangat mahal dan digunakan hanya :
a. Kalau diminta oleh tamu yang bersangkutan.
b. Jamuan kenegaraan atau vip party.
c. Kalau peralatan tersedia secara lengkap.
d. Tersedia tenaga yang professional.
Guerridon Service:
Guerridon adalah istilah dari dalam bahasa Perancis yang dapat berarti Kereta Dorong atau meja
pinggir. Jadi yang dimaksud "Guerridon service" adalah pelayanan dengan kereta dorong atau
meja pinggir. Kereta dorong tersebut ada dua macam :
a. Pertama yang biasa, dalam arti meja polos setinggi meja tamu dengan panjang yang
umumnya sama, tetapi lebarnya lebih kecil dari pada meja tamu. Guerridon tersebut
umumnya mempunyai rak untuk menyimpan peralatan yang diperlukan. Sebaiknya
menggunakan roda sehingga memudahkan untuk didorong dari satu meja ke meja lainnya.
b. Kedua kereta dorong yang dilengkapi dengan alat untuk memasak makanan didepan tamu.
Kereta dorong ini lebih dikenal dengan nama "Flambey Trolley" atau "Rechaud trolley",
karena jenis makanan yang dihidangkan biasanya di flambey (dibakar/masak) di depan
pemesan.
Pelayanan dengan menggunakan kereta dorong ini menuntut keterampilan tinggi. Pramusaji yang
melayani tamu dengan gaya ini harus menguasai pengetahuan hidangan dan mempunyai
keterampilan khusus.
la harus mampu mengiris ikan dengan irisan-irisan tipis (filleting), mengiris daging sesuai dengan
ukuran standar (Carving) atau memasak hidangan-hidangan tertentu di depan tamu (flaming).
Disamping itu pramusaji harus memiliki sedikit kemampuan seni karena ia harus memporsikan
makanan dan mengaturnya dengan cara yang menarik di atas piring, juga dituntut mempunyai
kemampuan "showmanship". Umumnya, gaya pelayanan ini dilakukan oleh dua orang petugas.
Satu orang melakukan pemorsian atau pemasakan sedangkan pramusaji yang lainnya bertugas
untuk menghidangkan.
Guerridon Service memerlukan waktu pelayanan yang relatif lebih lama dibandingkan service
lainnya. Pelayanan ini sering digunakan di dining room atau Grill Room dan supper Club.
Urutan-urutan pelayanan :
a. Pramusaji menata kereta dorong, yaitu dengan :
- Menutupnya dengan taplak meja
- Menyiapkan Rechaud (alat pemanas) bila diperlukan
- Meyiapkan piring, mangkok dan peralatan pelayanan lainnya.
b. Makanan yang akan dihidangkan ditata oleh juru masak di atas Lodor (atau diatas soup
tureen untuk Sup).
c. Sebelum diporsikan, hidangan tersebut dipamerkan kepada tamu sambil mengatakan
"Silahkan tuan, apakah tuan menyukainya".
d. Captain lalu mulai memporsikan dan menata makanan tersebut dengan baik di depan tamu.
Disini tamu dapat melakukan permintaan khusus misalnya porsi tidak usah terlalu banyak
dan sebagainya.
e. Kemudian pramusaji akan menghidangkannya dari sebelah kanan tamu. Apabila makanan
tersebut harus menggunakan saus, biasanya akan ditawarkan oleh pramusaji dan
dihidangkan dari sebelah kiri tamu. Yang perlu untuk diingat adalah selalu mendahulukan
tamu wanita.
f. Makanan sisa / lebih, disimpan dahulu di atas kereta dorong untuk ditawarkan kembali
kepada tamu. Sebaiknya menggunakan peralatan baru apabila tamu minta untuk penyajian
kedua kalinya.
g. Setelah selesai, semua peralatan di atas kereta dorong diangkat ke belakang restoran untuk
dicuci.
h. Mengambil peralatan yang kotor dari hadapan tamu terkecuali piring roti dan piring salad.
8.4. Russian Service:
Makanan sudah siap dari dapur dengan menggunakan pinggan (platter) seperti pada French
service, tapi sudah dipotong-potong, dan sesampainya di restoran terlebih dahulu dipertunjukkan/
ditawarkan, jikalau tamu setuju/berminat kemudian langsung dihidangkan (disajikan) keatas piring
tamu tersebut. Service ini lebih praktis daripada French Service sebab hidangan sudah diproses
(sudah matang dan dipotong-potong, serta sudah ditata rapi dari dapur) dan cara ini disebut dengan
istilah Platter Service. Pelayanan gaya Rusia ini hampir sudah tidak ada lagi dewasa ini dan ciri
penampilan dalam pelayanannya adalah menyajikan makanan utama yang juga secara utuh.
Misalnya daging ayam ; ayamnya harus disajikan secara utuh dan sudah dipotong-potong dan
disusun diatas platter serta diberi hiasan yang baik. Yang lebih diutamakan disini adalah
penampilan dari hidangan yang disajikan. Tipe pelayanan ini dapat dikatakan sudah dimodifikasi
ke dalam satu bentuk yang disebut “Guerridon Service".
Platter Service:
Platter adalah istilah bahasa Inggris untuk lodor, yang dimaksud dengan platter service adalah
pelayanan yang menggunakan lodor baik dari stainless steel (baja tahan karat) atau dari perak.
Cara pelayanan ini sering juga disebut sebagai "Full Silver Service". Dalam Platter service ini,
pramusaji dituntut mempunyai keterampilan yang tinggi khususnya di dalam penggunaan "Clamp"
(sendok dan garpu besar untuk menggapit dan memindahkan makanan ke piring tamu). Disamping
lodor pada platter service maka diperlukan peralatan lainnya berupa :
Vegetable Bowl: Tempat sayur atau kentang
Sauce Boat : Tempat saus seperti perahu
Rechaud : Alat pemanas
Dibandingkan dengan Guerridon Service, cara pelayanan ini lebih cepat. Platter service ini bisa
dikerjakan oleh satu orang, tetapi sebaiknya dilakukan dua orang dengan pembagian tugas, satu
orang menyajikan makanan pokok dan lainnya menghidangkan kentang dan sayuran.
Pelayanan menggunakan lodor ini lebih banyak digunakan dalam Banquet (Perhelatan) yang
mempunyai menu yang sudah pasti (Fixed menu), namun tidak tertutup kemungkinannya untuk
digunakan pada penyajian lainnya.
Urutan-urutan Pelayanan (Contoh untuk hidangan utama):
a. Pramusaji menyiapkan piring makan dan meletakkannya langsung di depan tamu dari
sebelah kanan tamu.
b. Makanan yang akan dihidangkan diporsikan di dapur dan ditata dengan baik di atas lodor.
Adakalanya sayuran dan kentang atau makanan pengiring lainnya ditempatkan terpisah
dengan daging.
c. Dengan lodor di tangan kiri dan sendok garpu di tangan sebelah kanan, pramusaji mendekat
ke meja tamu.
d. Pramusaji mengambil tempat strategis di dekat meja tamu sehingga semua tamu di meja
tersebut akan dapat melihat dan memudahkan tamu memanggil bila membutuhkan sesuatu.
Hidangan yang tertata indah di atas lodor dipresentasikan (ditunjukkan) lebih dahulu
kepada tamu.
e. Mulailah pelayanan kepada tamu perempuan, (kalau ada anak kecil harus didahulukan)
dari sebelah kirinya. Dekatkan lodor ke piring tamu, punggung agak membungkuk dan
kaki kiri berada di depan. Pindahkan makanan dari lodor dan diatur dengan baik diatas
piring tamu. Umumnya, daging diletakkan pada bagian tengah bawah diatas piring,
kentang (pasta, nasi) di sebelah kanan atas dan sayuran disebelah kiri atas sedangkan hiasan
(garnish) ada di tengah-tengah.
f. Dari satu tamu ke tamu lainnya, pramusaji harus melangkah ke depan, berlawanan arah
dengan jarum jam (anti clockwise).
g. Saus dihidangkan sama seperti menghidangkan makanan.
h. Makanan yang berlebih harus disimpan di meja bantu (side stand) diatas alat pemanas,
untuk ditawarkan dan dihidangkan kembali kepada tamu-tamu yang berminat.
Piring-piring kotor diangkat dari sebelah kanan tamu kecuali piring roti dan piring salad (karena
letaknya pada bagian kiri tamu).
8.5 Buffet Service (Prasmanan):
Makanan diatur dalam meja panjang menurut komposisi menu (Appetizer - Soup - Main
Course - Dessert ), dan para tamu harus mengambilnya sendiri (Self service). Type service ini
banyak digunakan oleh group besar untuk menghemat waktu. Menu baik dan juga praktis dan
murah, karena tidak menonjolkan professional dari waiter.
Buffet Service:
Di antara jenis pelayanan yang ada. "Buffet Service" ini kelihatannya paling dikenal dan paling
banyak digunakan.
Pelayanan ini tidak terbatas hanya di restoran, tetapi juga dirumah-rumah atau gedung-gedung
pertemuan apabila ada perhelatan. Yang dimaksud Buffet Service adalah tamu melayani dirinya
sendiri atau lebih dikenal dengan cara atau istilah Prasmanan ataupun Rijstaffel.
Ciri khas Buffet Service adaiah semua makanan, dari makanan pembuka sampai penutup disusun
diatas meja yang panjang. Panjang meja tergantung dari banyaknya hidangan yang akan disajikan.
Bentuk meja prasmanan tidak selalu memanjang tetapi dapat berbentuk S, T, I, L, E, U, V dan
sebagainya.
Meja prasmanan tersebut harus dihias secara indah menggunakan skirting (kain berwiron untuk
menghias piggiran meja). Demikian pula halnya makanan-makanan harus ditata dengan baik,
sering menggunakan "Show Master Piece" berupa patung atau patung es dan sebagainya.
Ada dua cara pengaturan pada gaya prasmanan ini.
- Pertama, yang tradisional adalah menata makanan sesuai dengan urutan atau kerangka
menu, dimulai dari makanan pembuka, serta diakhiri dengan makanan penutup.
- Kedua, yang dikenal dengan istilah "Scrambled System" yaitu Penataan makanan dibagi-
bagi ke beberapa meja yang dipasang di sekitar ruangan.
Ada meja khusus untuk makanan pembuka ataupun ada pojok khusus yang memajang makanan
penutup. Bila diperhatikan dari segi kemudahan untuk tamu, maka cara kedua lebih dianjurkan.
Tamu-tamu yang hanya ingin makan hidangan tertentu dapat langsung menuju meja terpisah atau
tersendiri, tidak perlu harus menunggu antrian yang panjang seperti cara pertama. Kadang-kadang
pada sebuah prasmanan, kita melihat adanya koki yang ditugaskan untuk memotong daging (Roast
Beef) atau pun ayam yang masih utuh.
Sebaiknya memang ada yang bertugas untuk menjaga prasmanan apakah koki atau pramusaji.
Dengan demikian ia akan bisa memberikan penjelasan nama-nama makanan yang dihidangkan
atau membantu tamu mengambilkan makanan serta mengganti makanan-makanan yang habis.
Tentu saja penampilan orang-orang yang bertugas tersebut harus menarik, mengenakan pakaian
atau seragam yang bersih.
Pada jamuan-jamuan dengan tamu undangan yang banyak maka Buffet Service ini memang sangat
effisien.
8.6. Counter atau Cafetaria Service:
Perkembangan bisnis "Fast Food" di Indonesia sangat pesat. Di mana-mana kita melihat
restoran-restoran yang menghidangkan makanan-makanan secara cepat, apakah itu ayam goreng
dengan berbagai nama ataupun berupa hidangan lengkap.
Jenis pelayanan yang lebih banyak digunakan dalam operasional restoran dengan makanan cepat
ini adalah Counter atau Cafetaria Service atau lebih populernya disebut "Self Service", karena
tamu melayani diri sendiri.
Pada restoran dengan jenis kafetaria ataupun "Fast Food" makanan umumnya sebagian besar
sudah matang. Makanan-makanan tersebut dipajang di atas "Counter" (meja panjang) yang
lengkap dengan alat pemanasnya sehingga segi kualitas makanan masih tetap dapat terjaga dengan
baik.
Pada "Counter Service" dapat dikatakan para pramusaji hampir tidak melakukan pelayanan kepada
tamu. Kalaupun ada hanya terbatas kepada melayani permintaan tamu untuk mengambilkan saus
atau mengambilkan peralatan makan. Ini tidak lain dikarenakan tamu-tamu memang melayani
dirinya sendiri ("seif service").
Di belakang meja ada beberapa petugas yang bertugas untuk membantu tamu mengambilkan
makanan-makanan yang diinginkan, dan mengganti makanan-makanan yang diinginkan, dan
mengganti makanan-makanan yang sudah habis ditampilan.
Kadang-kadang ia juga harus menjelaskan sesuatu makanan kepada tamu. Sebaiknya didepan
setiap jenis makanan agar ditaruh sebuah kartu kecil bertuliskan nama tiap makanan tersebut.
Makanan-makanan yang disediakan di Counter ada kalanya sudah diporsikan di atas piring.
Pada tipe pelayanan ini tamu akan mengambil baki di ujung meja kemudian bergerak maju dan
memilih makanan-makanan yang disukai. Sampai di ujung meja lainnya yang merupakan tempat
pembayaran harga makanan. Di dekat meja kasir umumnya di jumpai satu tempat khusus yang
menyediakan peralatan makan (sendok, garpu, pisau, dsb) dan saus/sambal, sehingga
memudahkan tamu untuk memilih dan melengkapi peralatan makanan yang sesuai dengan
makanan pilihannya. Yang perlu diperhatikan oleh para petugas counter dalam rangka
memperlancar pelayanan adalah :
a. Persediaan baki harus cukup dan dalam keadaan bersih.
b. Kondisi peralatan makan harus baik, bersih dan dalam jumlah yang memadai.
c. Penataan makanan di counter harus menarik dan penggantian makanan yang kurang harus
dilakukan dengan cepat.
d. Apabila tamu selesai makan dan meninggalkan tempat. Pengambilan baki peralatan yang
kotor dari meja tamu harus dilakukan dengan cepat, sehingga meja tersebut dapat segera
ditempati tamu yang baru datang.
Walaupun jenis restoran ini menyajikan makanan secara cepat (Fast Food) tidak berarti bahwa
menu tidak diperlukan. Menu untuk jenis restoran ini sebaiknya dicetak atau ditulis dengan huruf
besar-besar, dan dipajang di dekat pintu masuk sehingga jelas dilihat oleh tamu. Dengan demikian
tamu akan tahu secara pasti makanan-makanan apa yang dihidangkan, sehingga begitu masuk
sudah mempunyai pilihan, itu berarti akan mempercepat proses pemilihan.
Snack Bar Service:
Snack Bar adalah lah satu jenis restoran yang mempunyai karakteristik:
- Mempunyai meja atau counter yang membatasi antara petugas dengan tamu sebagaimana
layaknya sebuah bar.
- Makanan yang dihidangkan adalah makanan ringan (Snack)
Namun di dalam perkembangannya sekarang makanan yang dihidangkan sudah lebih bervariasi
atau dengan lebih banyak pilihan.
Pada awalnya, kursi duduk tamu ada diseputar "Counter", namun sekarang sudah lebih
berkembang. Banyak snack bar yang menyediakan meja di sekitar counter, namun demikian,
kegiatan snack bar tetap berpusat/terfokus di counter.
8.7. Delivery Service
Merupakan Pelayanan dimana makanan ataupun minuman yang telah di pesan melalui
telepon, maka pesanan akan diantarkan langsung ke Alamat yang memesan.
8.8. Drive Thru Service
Pelayanan ini bisa kita temui saat dimana pemesanan makanan atau minuman tidak perlu turun
dari kendaraan bisa langsung dilayani oleh petugas yang sudah siap untuk menerima pesanan.
BAB IX
BREAKFAST BESERTA SERVICE PROCEDURE
Komponen Menu Breakfast pada pengolahan makanan Eropa, makanan yang dihidangkan untuk
makan pagi, berbeda dengan makanan yang dihidangkan untuk makan siang maupun makan
malam. Dengan demikian susunan menu serta cara menghidangkannyapun juga berbeda.
Komponen atau makanan yang dihidangkan untuk Breakfast pada umumnya terdiri dari :
1. Fruit and Fruit Juice.
a. Fresh Fruit : Papaya, banana, pineapple, grape fruit Melon, Nangka, dll.
b. Stewed Fruit: Stewed prunes, figs, apple, pear (Compote), salak compotes, dll.
c. Fruit juices: Orange juice, apple juice, pineapple juice, tomato juice,
grapefruit juice, dan lain-lain.
2. Breads : Plain bread, toast, breakfast, rolls croissant brioche, danish, pastry usually
served with butter
3. Cereal : Cornflakes, Rice Crispies Shreded wheat porridge dan lain-lain.
4. Egg Dishes: Boiled egg, Poached eggs, scrambled in eggs, omelettes, sunny eggs, egg in
cocote dll.
5. Fish : Grilled herring, fried sole, plaice or whiting fish pate, smoked haddock
6. Hot Meat: Fried or Grilled bacon, sausages, Kidneys, Calyes liver, ham, breakfast steak
dll.
7. Cold Meat: Ham, bacon, pressed of beef with sauted potatoes, dll.
8. Preserves: Jams, Marmelades, Honey, dll.
9. Beverages: Tea (with lime), coffee (with milk or cream), hot chocolates, milk, dll
Breakfast menu mungkin berbentuk Table d'hote atau mungkin juga a'la carte menu. Dalam
menyusun menu untuk breakfast (terutama table d'hote) ada beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan :
Susunan atau hidangannya paling sedikit 3 hidangan dari komponen /makanan yang tersebut
diatas. Misalnya:
a. Fruit or cereals.
b. Egg, meat or fish.
c. Bread, preserves or coffee.
Lebih baik menyuguhkan jenis makanan terbatas yang diolah dengan baik dan tepat daripada
banyak jenis makanan yang tidak diolah dengan baik dan kelihatannya tergesa-gesa (dalam hal ini
perlu diperhatikan bahwa keberadaan Cook hanya sebagai cook dengan kemampuan terbatas,
karena cook utama belum hadir, sesuai jadwal tugas yang biasanya adalah jam 09.00 pagi saat
Restaurant akan buka yaitu untuk menyediakan makan siang, sore atau malam). Namun demikian
dapat juga dicantumkan banyak jenis makanan yang baik, untuk memberi kesempatan pada tamu
untuk memilih. Hal ini sangat tergantung pada jenis dan besar kecilnya hotel (establishment).
1. Continental Breakfast
Continental breakfast disebut juga European breakfast, tergolong breakfast yang ringan dan
mengandung gizi/kalori rendah.
Pada dasarnya Continental breakfast terdiri dari :
a. Bread and Butter
b. Preserve jam, marmelade dan lain-lain.
c. Beverage: Coffee, tea, milk dan lain-lain.
Jenis makan pagi yang terdiri dari pilihan:
Sari buah atau buah-buahan segar
(juice/fresh fruit: orange or tomato juice, grape fruit juice/fresh pepaya, fresh pineaple, dll.
Roti atau roti panggang
(breakfast rolls, croissant, danish pastry ataupun toast) dihidangkan dengan jam,
marmalade/honey dan butter (mentega).
Kopi / teh
Disuguhkan dengan susu/cream atau jeruk nipis atau lemon untuk teh.
Breakfast ini digolongkan ringan karena mengandung kalori yang rendah. Orang-orang Eropa
(terutama Perancis) pada umumnya makan makanan utama yang agak berat yaitu pada Luncheon
atau Dinner, tetapi sekarang dalam alam industri yang makin maju maka makan pagi atau breakfast
sudah hampir sama dengan makan siang, dengan menambahkan beberapa komponen pada
breakfast sedangkan makanan utama yang lebih berat mereka dapati hanya pada waktu dinner.
2. English Breakfast
Waktu kerja di Inggris dimulai jam 09.00 pagi hingga jam 17.00 sore. Waktu istirahat diberikan
dengan waktu yang tidak begitu panjang. Kondisi yang demikian ini menimbulkan kebiasaan bagi
orang Inggris untuk mendapatkan makanan yang mengandung lebih banyak kalori pada waktu
makan pagi/breakfast dan hanya sedikit makanan ringan atau snack saja pada waktu siang.
Makanan yang utama ataupun main course mereka nikmati hanya pada waktu malam atau dinner.
Pada keluarga-keluarga Inggris masih ada kebiasaan untuk mendapatkan "Early Tea" yang
dihidangkan sekitar jam 07.00 pagi di kamar tidur bahkan terkadang di tempat tidur. English
breakfast terdiri dari :
a. Fruit and fruit juice
b. Breads and butter
c. Cereals
d. Eggs
e. Fish and Meat
f. Preserves
g. Beverage.
Contoh :
Sliced pineapple, or Banana, or Stewed Pruness, or Fruit Compotes or Apple Juice Grapefruit
juice.
******
Croissant or Lioche or Toast or breakfast rolls or Danish with butter, jam or marmelades.
*******
Corn-flakes or porridge (anykind of porridge).
*******
Two eggs any style with choice of ham, bacon or Chipolate sausages or grilled tomatoes.
*******
Smoked hot dog or Grilled herrings or calf or lamb kidney (Sliced meat, sliced fish, smoked
salmon and smoked fish dan lain-lain) dihidangkan dengan sauce or calf liver with tomatoes of
mushroom or saute potatoes.
*******
Any kind of vegetables, on roast or boiled, dihidangkan dengan sauce.
*******
Coffee or tea or hot chocolate or hot (fresh) milk
3. American Breakfast
Alasan yang dikemukakan mengapa orang-orang Amerika perlu makan pagi yang agak lengkap
atau mengandung kalori yang lebih banyak lagi ialah dengan makanan yang lengkap orang menjadi
lebih kuat dan mantap dengan daya enerjik yang lebih tinggi. Banyak diantara mereka mengatakan
bahwa pada waktu makan malam tidak baik memakan makanan yang lengkap atau berat, dan
berkalori tinggi karena kurang membina kesehatan. American breakfast biasanya disusun sebagai
berikut :
a. Fruit and fruit juice
b. Bread and butter (a la continental)
c. Eggs (anykind: boiled, fried, or scrambled and with sausages, ham or bacon).
d. Preserves
e. Beverages
4. Indonesian Breakfast
Sebenarnya Indonesian breakfast tidak mempunyai keseragaman komposisi / makanan yang
dihidangkan antara satu daerah dengan daerah yang lain, atau antara satu hotel dengan hotel
lainnya. Yang pada dewasa ini hotel-hotel masih sedang mencoba menyuguhkan beberapa jenis
makanan untuk mewujudkan suatu standar Indonesian breakfast Komposisi disesuaikan dengan
komponen menu breakfast pada umumnya.
Contoh :
Fresh fruit and fruit juice.
Slice banana, chilled fresh pineapple, papaya with lime, Half of manggo, fresh mangosteen,
rambutan (in season).
Cereal and Farinaceous
Nasi goreng with chicken or beef or pork, Nasi goreng istimewa, fried noodles with meat and
vegetables, atau Soto Madura (on East Java).
Beverage
Java tea, Bali Coffee.
Komposisi-komposisi ini akan berubah tergantung pada tamu-tamu yang akan dilayani. Bila tamu
yang ada adalah orang Indonesia atau bangsa-bangsa Melayu lainnya, maka komposisi ini akan
berubah dan bertambah banyak untuk memberi variasi dan kesempatan yang lebih luas pada tamu
dalam memilih makanan, sehingga kepuasan tamu akan tetap dapat dipertahankan.
Bila jenis tamu adalah orang-orang Eropa, Amerika dan tamu-tamu barat lainnya, maka menu
Indonesian breakfast akan tetap ditampilkan dan disejajarkan dengan menu breakfast lainnya.
Prosedur pelayanan Breakfast, Prosedur pelayanan Ala Carte
Menyambut tamu dan menawarkan menu
Menawarkan dan menyajikan pilihan teh atau kopi.
Mengambil pesanan tamu (2 slip order untuk kitchen dan pastry).
Mengambil makanan dari kitchen atau pantry/pastry sesuai dengan pesanan.
Cara penyajian makanan dan peralatan makan yang digunakan tergantung pada ketentuan dari
masing-masing bagian yang bersangkutan atau kebijakan manajemen.
Pelayanan Prasmanan (Buffet Service)
Makanan dipajang di atas meja prasmanan dengan bentuk yang disesuaikan dengan ruangan yang
dipergunakan. Tamu mengambil makanan sendiri sesuai dengan pilihannya.
Waiter berperan membantu keinginan tamu dan mengangkat piring kotor yang sudah selesai
digunakan oleh tamu.
Buffet Service. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh waiter pada buffet service:
Menyambut tamu dan menunjukkan meja yang diinginkan kepada tamu.
Menawarkan tea atau coffee dan menuangkannya sesuai keinginan tamu.
Menunjukkan letak meja prasmanan kepada tamu dan menyapa tamu dengan ramah serta
sopan.
Tanyakan apakah tamu ingin dibantu atau ia mengambil sendiri makanannya.
Memperlihatkan bahwa waiter selalu siap melayani dengan senang hati.
Mengangkat dengan segera semua peralatan yang sudah terpakai dari atas meja tamu.
9.2. Material For Breakfast
Peralatan (Material)
Peralatan makan pagi disiapkan sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan menurut standar
yang telah ditentukan oleh manajemen, yaitu:
MAKANAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Cornflakes Soup plate, dinner plate, dessert spoon, milk jug.
Rice Crispies Sama dengan cornflakes
Puffed Rice Sama dengan cornflakes
Shredded Wheat Sama dengan cornflakes
Kellog Special K Sama dengan cornflakes
All Fresh Fruit Dessert plate, dessert knife & fork & spoon atau tea spoon
All Juices Juice glass Tomato juice: saucer tea spoon, tabasco, worch-
ershire sauce
Fresh Milk Panas: tea cup & saucer, tea spoon Dingin: tumbler glass.
saucer, long tea spoon
Fruit Compote/Kadota Figg Compote dish, dessert plate, tea spoon
Egg Dishes Dinner plate, dessert knife & fork
Ham, Bacon, Sausage(Pork atau Sama dengan egg dishes
Beef)
Nasi Goreng/Indonesian Food Dinner plate, dessert spoon & fork
Other Dishes Tergantung pada ketentuan bagian masing- masing
10.6. Cleaning up
17. Disela-sela waktu dikeluarkannya masakan/hidangan tersebut, alas makan /piring untuk tulang
(Bone Plate) kotor / telah dipenuhi dengan saos / sisa-sisa tulang, pihak pelayanan selalu waspada
dan mengantisipasi penggantiannya dengan piring yang baru.
"maaf bisa saya gantikan piringnya bu/pak?"
(Pelayan membawa tray/nampan beserta piring/bone plate baru sebagai penggantinya).
18. Disela-sela waktu melayani masakan/minuman, lalu dilihat teh Cina (chinese tea) dalam cup
tamu yang menikmati itu tinggal sedikit, langsung diantisipasi untuk (menuangkannya /
mengisikannya lagi, demikian pula dengan air putih /beer/ wine /.
19. Bisa diantisipasi kira-kira kalau sudah satu jari diukur dari bawah gelas,
"Permisi, mungkin bapak/ibu mau pesan minuman lagi?" atau
"Maaf, mungkin bapak/ibu mau tambah minumnya?"
20. Pelayanan tidak ditinggalkan begitu saja, namun masih terus diperhatikan. (Mengingatkan jika
tamu menginginkan penambahan pemesanan item masakan/membutuhkan bantuan peralatan yang
diinginkan / pembayaran dan lain-lain) kalau pelayan dipanggil mereka selalu berkata; "Maaf, bisa
saya bantu ?" atau...
"Maaf, ibu/bapak perlu sesuatu?"
21. Barang kali tamu sudah menghabiskan salah satu masakan (item food), maka yang melayani
siap untuk mengangkat hidangan yang sudah di selesaikan oleh tamu tersebut, dengan berkata:
"Permisi apakah ini (sebutkan item food tersebut) sudah selesai ?"
Bisa saya angkat peralatannya?
22. Kadang kala hidangan tersebut masih ada atau banyak yang belum mereka makan, namun
pihak tamu sudah menghentikan kegiatan makannya, sehingga bagian pelayanan boleh menunggu
lagi sejenak dan menanyakan :
Maaf, apakah bapak/ibu sudah selesai dengan hidangan ini ?" Si tamu.... "Sudah"
"Maaf boleh saya bersihkan atau angkat?"
ROOM SERVICE
-
11.2. Tata Krama Berbicara Melalui Telepon
Pelayanan ke kamar dengan tamu dilakukan melalui telepon. Dalam tata krama seperti telah
dikatakan dalam pelajaran sebelumnya bahwa hubungan antara berbicara melalui telepon atau
dengan kata lain menjawab panggilan telepon yang datang ke bagian pelayanan kamar, perlu kita
perhatikan beberapa hal yang penting kita dapat memberikan kesan yang baik kepada tamu.
-Cepat
Dering pesawat telepon sebaiknya tidak lebih dari tiga kali dan yang paling baik adalah menjawab
panggilan telepon segera setelah dering yang pertama berhenti.
-Tepat
Jawablah panggilan telepon secara tepat dengan mengatakan selamat siang/selamat malam,
pelayanan ke kamar.....".
-Konsentrasi
Selamat pagi/
Tamu yang memanggil melalui telepon menghendaki agar panggilannya mendapat perhatian
sepenuhnya dari orang yang menerima. Buat dia, panggilannya adalah sangat penting, demikian
pula seharusnya buat orang yang menerima. Oleh karena itu konsentrasikanlah perhatian anda pada
panggilan telepon tersebut.
Salah satu jalan yang paling baik untuk dapat mengkonsentrasikan diri terhadap panggilan telepon
yang diterima adalah dengan meniadakan sama sekali percakapan yang bersifat pribadi pada waktu
kita menerima telepon.
- Terang dan Jelas
Untuk dapat berbicara melalui telepon secara terang dan jelas sebaiknya mulut kita bebas dari
segala sesuatu yang mungkin mengganggu seperti misalnya : permen karet, permen, pensil dan
sebagainya.
- Tenang
Jangan berbicara terlalu cepat sebab ada kemungkinan keseleo lidah. Selain itu, kalau kita
berbicara terlalu cepat tamu akan merasa seakan-akan diburu-buru dan hal ini merupakan sesuatu
yang tidak menyenangkan buat dia.
- Jarak
Perhitungkan jarak antara mulut dengan transmitter yang terdapat pada gagang telepon. Terlalu
dekat akan menyusahkan kita dalam berbicara, sedang jarak yang terlalu jauh akan berakibat
bahwa suara kita akan susah didengar dari seberang sana.
-Menyenangkan
Bicaralah seolah-olah kita sedang berhadapan dengan orangnya. Berteriak, berbisik ataupun
bergumam semuanya adalah hal yang tidak berkenan di hati tamu. Berbicaralah dengan suara
alamiah yang anda miliki dan bersahabat.
-Nama Tamu
Panggilah tamu dengan namanya setelah kita tahu. Hal ini akan dapat memberikan kesan kepada
tamu bahwa dia sangat diperhatikan di hotel kita, terlebih-lebih bila dia seorang yang sangat
penting buat hotel.
-Bersifat Menolong
Untuk dapat memberikan bantuan kepada tamu pada waktu berbicara melalui
telepon, seorang order taker harus menyiapkan dirinya sebaik mungkin.
Pengetahuan mengenai menu adalah syarat utama, selanjutnya pengetahuan penunjang yang lain
juga diperlukan.
-Meminta Maaf
Mungkin semuanya berjalan tidak seperti yang kita harapkan, maka dalam hal ini jangan segan-
segan untuk langsung meminta maaf kepada tamu dengan cara yang sesopan-sopannya.
-Berterima Kasih
Jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih setelah pembicaraan selesai. Letakkan gagang
telepon ditempat semula setelah kita tahu bahwa tamu sudah melakukannya.
Seperti telah dijelaskan terdahulu, Banquet di dalam suatu hotel merupakan suatu kegiatan
operasional dari suatu pesta (perhelatan) khusus yang direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu
agar pesta tersebut dapat terselenggara dengan baik maka seluruh karyawan Banquet Department
harus mengetahui dengan pasti semua hal yang diperlukan untuk pesta tersebut, misalnya ruangan
yang akan dipakai untuk pesta, yang harus disiapkan dengan baik dimana tata letak dan bentuk
meja yang akan dipakai terlebih dahulu dibicarakan dengan tamu yang akan menyelenggarakan
pesta.
Adapun tempat penyelenggaraan perhelatan yang biasanya dilaksanakan di hotel, adalah di :
a. Restaurant
b. Banquette hall
c. Convention hal!
d. Meeting room
e. Garden area
f. Top floor open terrace
g. dan lain-lain
Di dalam pelaksanaan perhelatan yang diselenggarakan di hotel akan sangat tergantung kepada
permintaan tamu, untuk itu ada dua kategori pelaksanaannya yang umum dilakukan, yaitu :
a. Standing party: Di dalam acara ini ruangan yang dipakai untuk perhelatan tersebut tidak
disediakan kursi duduk sehingga semua tamu makan dan minum sambil berdiri.
b. Sitting party Didalam acara ini semua tamu menikmati makanan dan minumannya dengan
duduk sebagai mana layaknya dan dilayani oleh para pramusaji (waiter).
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyelenggaraan suatu Function, ialah:
a. Macam, tujuan serta sitat dari pada Function.
b. Dimana lokasi, tempat/ruangan dan bagaimana kondisinya.
c. Berapa kapasitas dan bagaimana susunannya.
d. Macam hidangan apakah yang akan disuguhkan.
e. Cara service apakah yang akan dipakai
f. Kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Di bawah ini akan diuraikan satu persatu.
Function/Perjamuan ada bermacam-macam coraknya, tergantung dari tujuan
menyelenggarakannya, antara lain:
a. Breakfast Parties - Pesta makan pagi
b. Confirmation Ceremonies - Pesta upacara pengesahan
c. Brunches - Pesta antara breakfast dan luncheon.
d. Luncheons Parties - Pesta makan siang
e. Card Parties - Pesta dengan diselingi main kartu.
f. Tea Parties - Pesta minum-minum teh.
g. Afternoon Reception - Resepsi sore hari
h. Engagement Parties - Perayaan Pertunangan.
i. Cocktail Parties - Resepsi yang hanya minum-minum cocktail dan makanan kecil.
j. Debut Parties - Pesta untuk para remaja
k. Dinner Parties - Pesta makan malam
l. Supper Parties - Pesta larut malam
m. Shower Reception - Pesta untuk hari kelahiran
n. Wedding Reception - Pesta perkawinan
o. Christmas Eve parties - Pesta menjelang hari Natal (24 Desember)
p. New years Eve parties - Pesta akhir tahun.
q. Birthday Parties - Pesta Ulang tahun.
r. State Banquette - jamuan kenegaraan.
Setelah kita ketahui macam function tersebut, akan dikemukakan disini sifat daripada function tadi,
yaitu:
Bersifat pribadi (keluarga)
Bersifat sosial (amal)
Bersifat kenegaraan (state function)
Adapun dalam penyelenggaraannya dapat bersifat formal/resmi (misalnya Dinner Party dalam
Dinning Room) ataupun bersifat informal (misal dalam penyelenggaraan suatu garden party).
12.2. Ruangan dan Kondisi Function
Di dalam penyelenggaraan suatu function perlu diperhatikan kondisi daripada tempat/ruangan.
a. Apakah mungkin kita menyelenggarakan jenis function tsb.
b. Dimana pintu masuk dan dimana pintu keluar.
c. Dimana dapur dan bagaimana letak serta keadaannya.
d. menampung berapa banyak tamu/meja dan kursi.
e. untuk VIP, pengawal dan drives (perlu protocol) dan juga dimana Band, tempat parkir dan
sebagainya.
Susunan Dan Penataan
a. Ada beberapa bentuk susunan kursi dan meja dalam penyelenggaraan suatu functions:
Theatre Style
U Shape
Shape
S, M, I, L, E shape
Head table system, dan sebagainya.
b. Berapa kursi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan.
c. Tema acara untuk menentukan susunan yang diperlukan.
Menata Ruangan Dan Mengatur Tata Letak. Meja Banquet. Pada Umumnya menata ruangan untuk
acara Banquet akan terdiri dari penataan :
Meja tamu
Meja khusus untuk makanan/ minuman (buffet table)
Menata lantai dansa, bar dan lain-lain yang sesuai dengan permintaan tamu.
Untuk mengatur tata letak meja Banquet beberapa faktor perlu diperhatikan oleh para
karyawan/petugas atau waiter
yang bertanggung-jawab untuk itu :
Faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak meja-meja
Banquet antara lain:
Jenis thema Banquet
Keinginan dari pihak penyelenggara atau tamu
Bentuk dan ukuran dari ruangan yang akan digunakan
Jumlah tamu yang akan menghadiri pesta tersebut
Bentuk meja yang tersedia.
Di dalam mengatur tata letak ini harus juga diperhatikan beberapa hal, antara lain:
Lebar meja.
Luas minimal ruang antara 2 meja harus kl. 2 meter.
Tata letak peralatan (cover) antara 60 - 75 cm.
Jarak antara dinding ruang Banquet dengan kursi kurang lebih 1 meter, agar pramusaji
tidak terganggu pada saat melayani.
Function tersebut dicatat dengan teliti oleh penerima pesanan Setelah semua keinginan tamu yang
membuatn reservation maka formulir tersebut ditanda-tangani oleh penerima pesanan sedangkan
tamu yang bersangkutan membubuhkan pula tandatangan dibawahnya sebagai tanda
persetujuannya. Dalam formulir tersebut dicantumkan pula harga makanan/ minuman serta
pembayaran untuk keperluan yang lain.
Sebelum function tersebut diselenggarakan, maka Kepala Bagian F&B membuat Tembusan
Function Bulletin tersebut keberbagai bagian yang ada sangkut paut dalam penyelenggaraan
function tersebut, seperti kepada Kepala Bagian Dapur (Chef), Pimpinan Restaurant, Head Waiter,
Chief Bartender, Stewarding (bagian alat-alat), Accounting, F & B Control, Purchasing (Bagian
pem- belian), Engineering, Security, bagian hiburan (entertainment, dan sebagainya. Dalam
tembusan function bulletin dicantumkan pula pembagian tugas penyelenggaraan function tersebut
serta orang-orang / para karyawan yang ditugaskan dan yang bertanggung-jawab untuk
melaksanakannya. Pada saat penyelenggaraan, semua orang/bagian yang telah ditunjuk secara
bersama-sama dan merupakan suatu menyelenggarakan function tersebut menurut tugas masing-
team kerja masing sesuai dengan instruksi yang telah dicantumkan di dalam function bulletin.
Adapun pelaksanaan servicenya, bila tamu meminta table service maka service yang akan
dilakukan umumnya seragam dan terkoordinir. Bila tamu memilih self service (buffet service)
maka kita tinggal menghidangkan minuman serta membantu memberikan pelayanan hidangan di
buffet display antara lain memberikan piring, sendok dan sebagainya.
Disamping function yang memerlukan penghidangan makanan/ minuman, ada pula function yang
tidak memerlukan makanan/ minuman, seperti:
Konperensi - Pertemuan (Convensi - Meeting)
Fashion Show dan Show Bizz dan lain-lain.
Dalam hal ini pihak luar hanya memerlukan tempat dan fasilitas-
fasilitas tertentu lainnya.
Out Side Catering
Yang dimaksud dengan cut side catering disini ialah meliputi kegiatan-kegiatan Food & Beverage
Department beserta bagian- bagiannya dalam hal :
a. Menyelenggarakan function lengkap diluar hotel.
b. Menyelenggarakan service saja pada suatu function di luar hotel.
c. Memberikan penjualan makanan/minuman untuk suatu function diluar hotel
d. Melakukan peminjaman alat-alat untuk keperluan suatu function diluar hotel.
e. Melakukan penjualan makanan/minuman bukan untuk keperluan suatu function di luar
hotel.
Menyelenggarakan Function Diluar
Misalnya dilaksanakan di rumah Mr. EZRA di daerah Manyar Kertoardjo, maka kebutuhan
makanan/ minuman serta alat- alat service silver ware, glass ware, china ware, tables dan tenaga
pelaksana seperti waiter, captain, bartender, dishwasher, pengangkutannya serta penyelenggaraan
servicenya dilaksanakan berdasarkan contract yang telah di- buat antara Mr. Ezra dengan petugas
Banquet / penerima pesanan, dimana semua keinginan dari Mr. Ezra dicatat secara rinci dalam
Outside Catering Bulletin.
Dalam bulletin tersebut dicantumkan pula harga makanan/ minuman, berapa harus bayar untuk
Waiter, Captain, Bartender demikian juga untuk ongkos pengangkutannya, dll. Terkecuali
pelaksanaan function didalam lingkungan Hotel maka pada outside catering, perbedaannya hanya
dalam hal tempatnya, yaitu: dilaksanakan diluar perusahaan (hotel) (misalnya di rumah Mr. Ezra).
Function Duncan tersebut dibuat tembusannya ke berbagai function tersebut sehingga pada
saatnya penyelenggaraan bagian yang ada sangkut paut dengan penyelenggaraan maka masing-
masing bagian akan melaksanakan tugasnya secara bersama-sama sesuai dengan instruksi dalam
function bulletin.
Menyelenggarakan Service Function Di Luar Hotel
Misalnya Miss Yunita memerlukan tenaga, yaitu : Captain, Waiter, Bartender untuk
menyelenggarakan suatu pesta di rumahnya. Untuk maksud tersebut, Miss Yunita, bisa saja
menghubungi Banquette Department/bagian reservation dan membuat reservation (pemesanan)
yang terperinci untuk:
Hari, tanggal dan jam berapa
Berapa orang tenaga diperlukan
Apakah orang-orangnya harus di jemput/datang sendiri
Macam uniform apakah harus dipakai.
Sampai jam berapa mereka harus bertugas.
Semua itu dicatat dalam Function Bulletin untuk Outside Catering, dimana dinyatakan juga
berapakah Miss Yunita harus membayar untuk peminjaman tenaga ini.
Memberikan Peminjaman Alat-Alat Untuk Function Diluar.
Misalnya Mrs. Yunita, yang tinggal di Ngagel Indah akan menyelenggarakan pesta. Untuk itu dia
memerlukan alat- alat, seperti silver wares, glass ware, linen, meja dan lain- lain yang serba
seragam.
Dalam hal ini Mrs. Yunita, bisa meminjam kepada suatu Hotel / restaurant dengan menghubungi
kepala F & B dan membuat reservation tentang peminjaman alat-alat ini dengan menyebutkan:
Hari, tanggal dan jam peminjaman
Alamat peminjam
Jenis alat-alat yang dipinjam berikut jumlahnya.
Pengangkutan diantar atau diambil sendiri.
Semua itu dicatat dalam Function bulletin dan pada saat kapan akan dilaksanakan, sesuai dengan
instruksi dalam Function tersebut. Guna mengadakan kontrol dalam hal pe- minjaman alat-alat
untuk outside catering biasanya ada fomulir untuk kontrol apakah alat-alat yang dipinjam ada yang
hilang ataupun rusak.
Melakukan Penjualan Makanan/Minuman Untuk Suatu Function Diluar Tempat Kerja.
Misalnya Mr. Ezra di Manyar, akan menyelenggarakan suatu pesta di rumahnya. Dia sudah
memiliki alat-alat lengkap serta tenaga pelaksana, akan tetapi Mr. Ezra ingin memesan
makanan/minuman untuk keperluan tersebut dari suatu Restaurant. Dalam hal ini Mr. Ezra bisa
saja menghubungi Kepala Bagian Food & Beverage dari Restaurant tersebut dan mengadakan
pemesanan (Reservation) atas makanan dan minuman yang diperlukan bagi pestanya.
Juga disini harus dinyatakan dengan pasti :
Hari, tanggal dan jam pelaksanaan pesta
Jenis makanan/minuman yang diminta berikut jumlahnya.
Transportasinya (diambil sendiri atau diantar)
Ketentuan-ketentuan iain yang diminta.
Semua ini dicatat dalam Function Bulletin agar pada waktunya dapat dilaksanakan sesuai dengan
permintaan yang bersangkutan dan dalam hal ini Mr. Ezra.
Melakukan Penjualan Makanan/Minuman Bukan Untuk Keperluan Suatu Function Di Luar
Tempat Kerja.
Misalnya suatu perusahaan penerbangan (Airlines), membutuhkan makanan / minuman bagi
keperluan Penumpang / Crew pesawatnya. Atau suatu group tourist memerlukan luncheon box
(bungkusan makanan-makanan ringan) untuk bekal pada saat melakukan suatu trip/ perjalanan,
dan keperluan yang sama dengan itu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ardjuno Wiwoho, S.Sos, 2008. Pengetahuan Tata Hidang Teori & Praktik. Erlangga,
Surabaya
2. F.Y.Djoko Subroto, 2006. Food and Beverage Service and Table Setting. Grasindo,
Jakarta
3. I.N.R. Pendit, 2004. Table Manner, Dining Etiquette dan Etika dalam Jamuan. Graha
Ilmu, Yogyakarta
4. Marsum WA, 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi, Yogyakarta
5. Richard Sihite, S.Sos, 2000. Food service (Tata Hidang). SIC, Surabaya