PROBLEM-BASED LEARNING
Grup C
Claretta Saraswati
Afrielia Laily
Senja Deanantha
Dheastiana Citra D.
Rosa Nabilla
Orchidara Herning K.
Selvy Revitasari
Yota Lizafni
Atika Audini M.
Vivi Dian W
Rahmayanti Nurmala
Moniska Dwijanti
Dania Kumalasari Utomo
Putri Mamluatun
MALANG
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 2
ISI ..................................................................................................................................................................... 3
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI ......................................................................................................... 3
B. SKENARIO ................................................................................................................................................. 3
C. DAFTAR UNCLEAR TERM .......................................................................................................................... 3
D. DAFTAR CUES ........................................................................................................................................... 4
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE ................................................................................................................ 4
F. HASIL BRAINSTORMING ........................................................................................................................... 4
G. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE ...................................................................................................... 8
H. HIPOTESIS.................................................................................................................................................22
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..................................................................................................................24
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................25
TIM PENYUSUN................................................................................................................................................26
ISI
B. SKENARIO
Unclear Term
Pengertian
rumah makan yang dikelola secara tradisional dimana makanan
Restoran
konvensional
singkat baik dalam bentuk panas atau dingin sampai waktu penyajian
(Palacio, 2009)
Mengekspansi
Diadopsi
Layout
Kedai
Alur
Alur konsumen
Alur makanan
Alur karyawan
D.
DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu merencanakan design, layout dan peralatan yang sesuai dengan tipe restoran konvensional
dan jenis makanan yang dijual dengan memperhatikan alur makanan, karyawan dan konsumen.
2.
3.
4.
Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum merencanakan desain dan layout sesuai skenario?
5.
Apa design dan layout bangunan yang sesuai dengan kedai Super sambal dan dapat menarik
perhatian konsumen?
6.
7.
8.
Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kedai super sambal tsb?
9.
Bagaimana alur makanan, alur konsumen, alur karyawan yang sesuai dengan kedai super sambal?
10. Faktor yang mempengaruhi alur makanan, konsumen, dan karyawan sesuai skenario ?
11. Bagaimana design dan layout dapur yang baik sesuai dengan alur makanan pada skenario?
12. Bagaimana manajemen fasilitas sesuai skenario?
13. Sebutkan ruangan beserta fungsinya yang perlu dibangun dalan kedai tsb?
F.
HASIL BRAINSTORMING
1. Apa prinsip prinsip restoran konvensional?
Penyajian restoran biasa, pengolahan dan penyajian dilakukan pada satu tempat,
Prinsip : mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya, makanan dari bahan mentah ke bahan
matang tidak ada display makanan
2. Apa tujuan Perencanaan desain dan layout?
Tujuan : mempermudah setiap gerak antara karyawan, konsumen dalam bergerak moving dari satu
tempat ke tempat lain, memberi kenyamanan untuk karyawan dan konsumen dimana saat karyawan
menyediakan makanan lebih leluasa kepada konsumen, menarik perhatian konsumen
4. Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum merencanakan desain dan layout sesuai skenario?
Luas bangunan, budget, jumlah karyawan, menu yang ada , tipe restoran
5. Apa design dan layout bangunan yang sesuai dengan kedai Super sambal dan dapat menarik
perhatian konsumen?
Design : suasana dengan pedesaan, sungai buatan
mengangkat tema cabe, kursi empuk
Kombinasi antara suasana pedesaan dan modern, depan modern focus dalam tema cabe lalu ada
jembatan menghubungkan dengan tema pedesaan
Tempat bentuk U
Kanan kiri tempat nuansa modern dan pedesaan
8. Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kedai super sambal tsb?
Penerimaan : timbangan, baskom2/kotak, thermometer, troli
Penyimpanan : rak2untuk bahan makanan kering, freezer untuk ayam,
Persiapan : , telenan, pisau,
Pengolahan :Penggorengan, kompor, wajan, cobek,panci
Minuman : blender
Penyajian : gelas, piring, cobek, piring anyaman rotan, nampan, mangkuk kecil untuk kobokan, bakul
Cuci piring :mesin cuci piring
Sendok garpu,tempat tisu,tempat kecap, meja kursi
9. Bagaimana alur makanan, alur konsumen, alur karyawan yang sesuai dengan kedai super sambal?
Alur makanan : dari penerimaan, penyimpanan, pengolahan, distribusi, penyajian, dimakan, sisa
dibuang
Alur karyawan secara umum :datang, ganti baju, briefing, ke tempat kerja masing-masing
Alur
karyawan
pelayan:
pemberian
buku
menu,tanya
pesanan,mengambil
apa
yang
10. Faktor yang mempengaruhi alur makanan, konsumen, dan karyawan sesuai skenario ?
-
Tema
Jumlah karyawan
6
Design dapur
11. Bagaimana design dan layout dapur yang baik sesuai dengan alur makanan pada skenario?
L shape, u shape, back to back
13. Sebutkan ruangan beserta fungsinya yang perlu dibangun dalan kedai tsb?
Makanan dapat disajikan dalam keadaan panas atau dingin kemudian disajikan kepada
konsumen
Bahan makanan dibeli dalam keadaan mentah dan ada pula yang dibeli dalam keadaan
sudah jadi.
Keuntungan :
1. Foodservice mencapai standart kualitas yang diinginkan
2. Lebih beradaptasi dengan preferensi regional, etnis, dan masing-masing pelanggan dan pada
sistem lain.
3. Hanya butuh sedikit ruang penyimpanan
(Pallacio dan Theis, 2009)
1.
2.
3.
Dapat memakai standar menu tradisional sehingga tidak ada modifikasi resep karena
jumlah menu yang diproduksi sedikit
(NFSMI, 2002)
Kelemahan :
1. Butuh tenaga kerja yang intensif
2. Tingginya food cost
3. Perlu kontrol keamanan makanan yang lebih
(NFSMI,2002)
2.
3.
4.
5.
Mengembangkan desain
6.
7.
8.
Menyiapkan blueprint
9.
Membuat kontrak
10. Pembangunan
11. Mengetahui dan menentukan spesifikasi alat yang dibutuhkan
(Palacio ,2010) dan (Pucket ,2004)
Layout
- Mempersiapkan program / panduan rancangan
- Mengatur tim perencanaan
- Melakukan studi kelayakan
- Membuat analisis menu
- Mempertimbangkan arsitektur yang diinginkan
- Pertimbangkan budget
(Palacio, 2010)
3. Hal yang perlu diperhatikan sebelum merencanakan design dan layout
Tipe Sistem Foodservie : tipe food sevice menentukan bagaimana design dan layout akan
dirancang. Contohnya :apabila tipenya konvensional berarti design dan layoutnya harus
disesuaikan dengan prinsip-prinsip tipekonvensional.
10
Luas bangunan : design dan layout harus disesuai dengan luas bangunan yang tersedia agar
design dan layout menjadi efektif.
Tema : tema yang diambil/dipilih menentukan design dan layout yang akan di buat, sehingga
sebelum menentukan design dan layout tema harus ditentukan terlebih dahulu.
Prosedur bangunan yang baik :sebelum menentukan design dan layout, kita harus
mengetahui prosedur bangunan yang baik sesuai dengan peraturan pemerintah agar design
dan layout yang akan kita buat sesuai dan efektif.
Banyaknya karyawan :jumlah karyawan menentukan design dan layout yang akan kita buat.
Sehingga design dan layout bias memberikan kenyaman dan keamanan bagi karyawan.
Perkiraan jumlah konsumen :jumlah konsumen menentukan tata letak design dan layout
sehingga konsumen merasa nyaman dan aman.
Menu :analisis menu menentukan pilihan design dan layout seperti apa sehingga bias sesuai
dengan menu yang akan dijual.
Hygine dan sanitasi :menentukan layout agar makanan tidak terkontaminasi dan
memberikan kenyamanan bagi konsumen juga karyawan.
( John C. Birchfield, 2007 Design dan Layout Of Foodservice Facilities hal : 62-69)
4. Desain dan layout bangunan apa yang sesuai dengankedai super sambal
Desain dan layout kedai super sambal yang sesuai menurut kelompok kami adalah
mengusung konsep Exotic, Unique and Authentic with Rustic of Javanesse. Exotic ini memiliki daya
tarik yang khas. Hal ini diwijudkan lewat komposisi desain dengan bentukan dan sirkulasi yang
dinamis agar lebih menarik. Unique yaitu sesuatu yang berbeda misalnya dari unique furniture yang
tetap menyesuaikan dengan fungsinya. Authentic yang berarti sesuatu yang original, sehingga
dimasukkan unsur-unsur lokal berupa sentuhan Jawa pada elemen interiornya. Sedangkan Rustic of
Javanesse yaitu suasana pedesaan penduduk Jawa yang digabungkan dengan sisi authenticnya.
Konsep tersebut ini menghadirkan nuansa lokal Jawa lewat karakter dan gaya tradisional
kontemporer yaitu desain berkaitan dengan unsur norma, adat dan istiadat masa kini.
Penjabaran Konsep
Konsep ruang yang dipakai dalam perancangan konsep ruang linier dan cluster
untuk efisiensi ruang. Dari pintu masuk sudah disambut dengan adanya jembatan
11
buatan karena pintu masuk lantainya lebih tinggi dari pada lantai yang berada di dalam.
Jembatan ini memberikan kesan eksotik dalam ruangan. Pada ruang utama tempat
duduk konsumen memiliki banyak variasi dan diberi cluster-cluster. Untuk ditengahtengah ruangan ada tempat makan yang menjadi pusat penerapan unsur Jawa yaitu
berbentuk rumah tradisional Joglo yang dibuat melingkar, dan dibawahnya diberi
kerangka yang terbuat dari besi dan didalamnya terdapat air untuk memberikan kesan
nuansa air pedesan yang kuat di dalam ruang dan ada tanaman bunga. Penggunaan
material batu, bambu apus, alang-alang, plafon yang dibuat dari kayu yang bebas
lembab dan kuat, lampu gantung dan tempat duduknya lesehan (meja dan tempat
duduk yang disediakan bantal duduk yang berbentuk cabe). Selain lesehan juga terdapat
tempat makan yang modern yaitu meja dan kursi makan. Untuk para konsumen yang
tidak suka akan asap rokok, juga disediakan ruangan no smoking dengan ruangannya
yang transparan agar terlihat dari luar dan dapat menikmati suasana pedesaan disekitar
ruangan serta terdapat AC. Lantai yang digunakan yaitu seperti batu-batuan atau
berwarna hitam keabu-abuan yang tidak licin.
Untuk toilet terdapat toilet untuk karyawan dan untuk konsumen yang tetap
memiliki unsur Jawa. Dimana, di dekat pintu masuk toilet perancang memberikan
material alam pada interior seperti pemberian elemen estetik pada dinding dengan
memberikan alat masak tradisional yang ditempelkan di dinding. Ada wastafel yang
terbuat dari material batu, ada tanaman hijau dan tetap menggunakan warna coklat
serta memberikan sign untuk wanita diberi foto wanita dan sign untuk pria diberi foto
pria.
Selain itu, didalam bangunan itu juga terdapat tempat backdock, penyimpanan
bahan baku, penyimpanan peralatan, tempat kasir, mushola kantor untuk manajer,
locker untuk karyawan dan dapur. Dapur yang digunakan dalam desain ini adalah Lshaped dan straight line untuk memudahkan dalam alur makanan dan alur chef untuk
mempersiapkan makanan sampai siap disajikan ke konsumen.
5. Kriteria bangunan yang sesuai dengan skenario
A. Menurut Permenkes Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga hal
17-20 :
a. Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah
umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran lainnya.
12
b. Pada halama terpampang papan nama perusahaan dan nomor Izin Usaha serta nomor
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi.
c. Halaman bersih, tidak bersemak, tidak banyak lalat dan tersedia tempat sampah yang bersih
dan bertutup, tidak terdapat tumpukan barangbarang yang dapat menjadi sarang tikus.
d. Pembuangan air limbah (air limbah dapur dan kamar mandi) tidak menimbulkan sarang
serangga, jalan masuknya tikus dan dipelihara kebersihannya.
e. Pembuangan air hujan lancar, tidak terdapat genangan air.
f. Konstruksi bangunan untuk kegiatan jasaboga harus kokoh dan aman. Konstruksi selain kuat
juga selalu dalam keadaan bersih secara fisik dan bebas dari barang-barang sisa atau bekas
yang ditempatkan sembarangan.
g. Lantai Kedap air, rata, tidak retak, tidak licin, kemiringan/kelandaian cukup dan mudah
dibersihkan.
h. Permukaan dinding sebelah dalam rata, tidak lembab, mudah dibersihkan dan berwarna
terang. Permukaan dinding yang selalu kena percikan air, dilapisi bahan kedap air setinggi 2
(dua) meter dari lantai dengan permukaan halus, tidak menahan debu dan berwarna terang.
Sudut dinding dengan lantai berbentuk lengkung (conus) agar mudah dibersihkan dan tidak
menyimpan debu/kotoran.
i. Bidang langit-langit harus menutupi seluruh atap bangunan, terbuat dari bahan yang
permukaannya rata, mudah dibersihkan, tidak menyerap air dan berwarna terang.
j. Tinggi langit-langit minimal 2,4 meter di atas lantai.
k. Pintu ruang tempat pengolahan makanan dibuat membuka ke arah luar dan dapat menutup
sendiri (self closing), dilengkapi peralatan anti serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu
rangkap dan lain-lain.
l. Pintu dan jendela ruang tempat pengolahan makanan dilengkapi peralatan anti
serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu rangkap dan lain-lain yang dapat dibuka dan dipasang
untuk dibersihkan.
m. Intensitas pencahayaan harus cukup untuk dapat melakukan pemeriksaan dan pembersihan
serta melakukan pekerjaan-pekerjaan secara efektif.
n. Setiap ruang tempat pengolahan makanan dan tempat cuci tangan intensitas pencahayaan
sedikitnya 20 foot candle/fc (200 lux) pada titik 90 cm dari lantai.
o. Semua pencahayaan tidak boleh menimbulkan silau dan distribusinya sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan bayangan.
13
1 watt menghasilkan 1 foot candle pada jarak 1 kaki (30 cm) atau
1 watt menghasilkan 1/3 foot candle pada jarak 1 meter atau
1 watt menghasilkan 1/3 x = 1/6 foot candle pada jarak 2 meter atau
1 watt menghasilkan 1/3 x 1/3 = 1/9 foot candle pada jarak 3 meter.
lampu 40 watt menghasilkan 40/6 atau 6,8 foot candle pada jarak 2 meter atau 40/9 =
4,5 foot candle pada jarak 3 meter.
p. Bangunan atau ruangan tempat pengolahan makanan harus dilengkapi dengan ventilasi
sehingga terjadi sirkulasi/peredaran udara.
q. Luas ventilasi 20% dari luas lantai, untuk :
Mencegah udara dalam ruangan panas atau menjaga kenyamanan dalam ruangan.
Mencegah terjadinya kondensasi/pendinginan uap air atau lemak dan menetes pada
lantai, dinding dan langit-langit.
Membuang bau, asap dan pencemaran lain dari ruangan.
r. Luas tempat pengolahan makanan harus sesuai dengan jumlah karyawan yang bekerja dan
peralatan yang ada di ruang pengolahan.
s. Luas lantai dapur yang bebas dari peralatan minimal dua meter persegi (2m2) untuk setiap
orang pekerja.
Contoh :
Luas ruang dapur (dengan peralatan kerja) 4 m x 5 m = 20 m2. Jumlah karyawan yang
bekerja di dapur 6 orang, maka tiap pekerja mendapat luas ruangan 20/6 = 3,3 m2,
berarti luas ini memenuhi syarat (luas 2 m2 untuk pekerja dan luas 1,3 m2 perkiraan
untuk keberadaan peralatan )
Luas ruangan dapur dengan peralatan 3m x 4 m = 12 m2. Jumlah karyawan di dapur 6
orang, maka tiap karyawan mendapat luas ruangan 12/6 = 2 m2, luas ini tidak
memenuhi syarat karena dihitung dengan keberadaan peralatan di dapur.
t. Ruang pengolahan makanan tidak boleh berhubungan langsung dengan toilet/jamban,
peturasan dan kamar mandi.
u. Peralatan di ruang pengolahan makanan minimal harus ada meja kerja, lemari/ tempat
penyimpanan bahan dan makanan jadi yang terlindung dari gangguan serangga, tikus dan
hewan lainnya.
B. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomo 1098/MENKES/SK/VII/2003
tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran hal 38-39 :
14
a. Pembagian ruang minimal terdiri dari dapur, gudang, ruang makan, toilet, ruang karyawan
dan ruang administrasi.
b. Setiap ruangan mempunyai batas dinding serta ruangan satu dan lainnya dihubungkan
dengan pintu.
c. Ruangan harus ditata sesuai dengan fungsinya, sehingga memudahkan arus tamu, arus
karyawan, arus bahan makanan dan makanan jadi serta barang-barang lainnya yang dapat
mencemari terhadap makanan.
d. Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan.
e. Pertemuan lantai dengan dinding harus conus atau tidak boleh membuat sudut mati
f. Permukaan dinding sebelah dalam harus rata, mudah dibersihkan.
g. Konstruksi dinding tidak boleh dibuat rangkap.
h. Permukaan dinding yang terkena percikan air harus dibuat kedap air atau dilapisi dengan
bahan kedap air dan mudah dibersihkan seperti porselen dan sejenisnya setinggi 2 (dua)
meter dari lantai
i. Ventilasi alam harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Cukup menjamin peredaran udara dengan baik.
Harga peralatan
Aman digunakan
Bahan alat
rencana lantai
luas ruangan
mudah digunakan
Anggaran dana
bentuk ruangan
instalation cost
(Palacio, 2009)
15
tipe pelayanan
(Costas Katsigris)
Pasokan listrik
(Palacio, 2010)
2004)
-
Menu
Sayur :
Jamur goreng
Cah jamur
Cumi goring
Cah kangkung
Terong goreng
Lele goreng
Trancam
Bawal goreng
Gudangan
Lalapan
Ayam goreng
Sayur asem
Minuman:
Sambal :
Teh
Sambal cumi
Jeruk
Jeruk nipis
Sambal bawang
Lemon tea
Sambal bajak
Susu
Sambal leuncak
Jus semangka
Sambal Terong
Jus melon
Jus strawberry
Sambal teri
Coffe mix
Sambal tomat
Jus Apel
Sambal wader
Sambal tubruk
16
a. Penerimaan :
10. Ulegan
1. Timbangan sayur
11. Cobek
2. Timbangan daging
3. Termometer
13. Teko
4. Troli
5. Baskom
e. Penyajian :
6. Penusuk beras
1. Nampan
7. Meja penerimaan
2. Piring
8. Pembuka botol
3. Piring rotan
9. Kursi
4. Gelas
b. Penyimpanan :
5. Cobek cabe
1. Rak kering
6. Sendok garpu
2. Refrigerator
7. Tempat Tisue
3. Freezer
8. Bakul nasi
4. Box kecil
9. Centong nasi
c. Persiapan :
1. Telenan sayur
2. Telenan daging
12. Sedotan
3. Pisau daging
f.
Sanitasi :
4. Pisau ikan
1. Air
5. Pisau sayur
2. Rak Piring
6. Pisau buah
d. Pengolahan :
4. Sabun cuci
1. Kompor
5. Spons
2. Wajan
6. Sabut Kelapa
3. Panci
7. Serbet
4. Teflon
8. Semprotan kaca
5. Blender
9. Sapu
6. Spatula
7. Penjepit
11. Kemoceng
8. Penyaring minyak
12. Ember
9. Steamer
Berdasarkan menu dan Birchfield, John C. 2008. Design and layout of foodservice Facilities 3 rd Edition. John
Wiley and Sons, Inc.
8.
Freezer
Storage
Refrigerato
r Storage
Dry
Storage
Prepreperation
Freezer
Thawing
daging
Storagedan
ayam di
bawah
refrigerator
Cuci, potong
dan bersihkan
bahan
makanan
Tempatkan di
bawah
refrigerator
Receiving
Receiving
Cooling
Storage
Steam Table
Refrigerator
Service
Reheating
Service
(Palacio, 2009: 99)
18
Alur karyawan
Back dock
Receiving
Dry Storage
Waste disposal
Cold Storage
Ware
washing
Prepreparation
Service
e
Final preparation
Dining
(Birchfield, 2008: 66)
Alur konsumen
Proses konsumen
Decision
Arriving
Receiving
Consuming
Paying
Leaving
Satisfaction
9.
Faktor - faktor yang mempengaruhi alur makanan, alur karyawan dan alur konsumen :
-
Tipe foodservice
Setiap tipe foodservice mempengaruhi alur di dalamnya. Biasanya alur food service tipe
konvensional terjdi lebih cepat dari tipe food service lain.
Kesehatan pekerja
Jika kesehatan pekerja tidak optimal maka pekerja tidak akan bias bekerja dengan maksimal
sehingga akan ada kendala pada alur karyawan.
11. Ruangan beserta fungsi yang perlu dibangun untuk menunjang kedai super sambal :
1) Backdock
Pintu yang mengarah keruang penerimaan.
2) Ruang penerimaan
mencakup flat di luar atau dok pemuatan, sebaiknya tertutup, melindungi dari cuaca, cukup besar
untuk memasukkan pesanan, memeriksa, menimbang dan menghitung bahan makanan.
3) Area penyimpanan bahan makanan
-
refrigerator, frozen (menyimpan makanan dingin, beku, untuk memperpanjang masa simpam)
utensil dan cleaning equipment (tempat menyimpan peralatan masak, peralatan kebersihan.)
area ini harus dekat dengan daerah penerimaan sehingga barang dapat dengan mudah
dipindahkan
area harusdengan mudah dibersihkan dan dipastikan tidak ada bahan kimia beracun
4) Dapur
-
preperation : terdapat meja ruang, cukup untuk mengukur berat dan menghitung bahan. Terletak
dekat dengan area penyimpanan.
21
Dish washing : untuk mencuci peralatan dan perlengkapan yang sudah digunakan
5) Area tunggu
Area untuk konsumen menunggu bila belum mendapatkan tempat untuk waktu makan
6) Dinning room
tempat untuk menyajikan makanan dan tempat dimana konsumen berada
7) Ruang pegawai
Terdapat loker pegawai untuk menyimpan barang pribadi pegawai, tempat istirahat, dan tempat ganti
baju pegawai.
8) Ruang kantor
Untuk tempat manajer, terdapat dinding kaca atau jendela yang berukuran besar untuk mengawasi
pegawainya bekerja
9) Toilet
-
22
H. HIPOTESIS
Klasifikasi Management
Kedai Super Sambal
Dimulai dari
BM mentah
Persiapan dan
penyajian di tempat
yang sama
Restoran
Konvensional SS
Design kedai SS
Layout Kedai SS
Prosedur design
Layout KSS
Pre
design
- Pengembangan
konsep
- Market and
Feasibility
Design
- Programing
Post
desig
n
Simplicit
y
- Implementation
and training
- Schematic
Design
- Design and
development
Ease of sanitation
Ease of supervision
Space available
- Contruction
Document
- Bidding and
award
- Contruction
Administration
- Inspection and
Acceptance
-
Peralatan
Pembagian ruang
Persyaratan umum
Penerimaan :
Termometer,
timbangan, troly, meja
Penyimpanan :
Rak,
frezer,
refrigerator
Kontainer, plastik
Persiapan :
Telenan, pisau, mixer
Pengolahan :
Kompor, wajan, panci,
spatula, pisau, deep
fryer
Meal Serving:
Gelas, piring, garpu,
cobek,
wakul
,
nampan
Warewashing:
Rak cuci piring,
tempat sampah.
Alur makanan :
Penerimaan + penyimpanan
(dengan
refrigerator
/
frezer)
preparation
penyimpanan
pemanasan
kembali
Backdock/
penerimaan
Penyimpanan
Office
Dapur
- Penyajian , Persiapan
dan warewashing :
straight line
- Cooking : back to back
Ruang Karyawan
Toilet
Service Area
Alur Konsumen :
Decision arriving
selecting opening
receiving consuming
paying leaving
satisfiaction
Alur Makanan :
Backdock receiving
storage (dry & cold)
preparation final
preparation serving
dining ware washing
pembuangan sampah
MONEV
24
A. KESIMPULAN
Dalam perencanaan design dan layout pada kedai SS kita harus memperhatikan beberapa hal seperti
tipe foodservice yang dipakai dalam kedai SS, luas bangunan, kriteria bangunan yang baik, tema yang
dipilih untuk dipakai kedai SS, jumlah karyawan, perkiraan jumlah konsumen, menu, hygine dan
sanitasi, serta budget yang dimiliki. Sebelum membuat design dan layout kita sebaiknya membentuk
tim perencanaan design dan layout, melakukan studi ke masyarakat untuk mengetahui apa yang
diinginkan pasar saat itu, dan menentukan anggaran dana. Setelah membuat design dan layout kita
dapat menentukan peralatan apa yang akan digunakan beserta jumlahnya berdasar menu yang telah
disusun oleh pemilik kedai SS serta jumlah perkiraan konsumen selama satu hari, dan kita juga harus
memperhatikan biaya yang dianggarkan untuk peralatan tersebut, luas ruangan yang disediakan, serta
tema yang digunakan. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyusun alur konsumen, alur
karyawan dan alur makanan sesuai design yang telah kita buat dan peralatan yang telah kita pilih.
Untuk perencanaan design dan layout, kita harus merencanakan khusus design dan layout di dapur.
B. REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu satu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
mengenai bidang food service management pada perencanaan menu pada jemaah haji baik metode
manual maupun program otomatis mulai dari persiapan sampai evaluasi. Diharapkan dengan adanya
skenario ini dapat mempermudah mahasiswa dalam proses belajarnya dan memahaminya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Birchfield, John C,. 2008. Design and Layout Foodservice Facilities Third Edition. USA
Kepmenkes No. 1908. 2003. Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.
Kusumawardhani, Martha.2006. Perencanaan dan Perancangan Interior Restoran, Caffee Shop dan
Lobby. Surakarta
National Food Service Management Institute.2002. A Guide to Centralized Foodservice Systems.
Ninemeier, Jack D.Facility Design, Layout and Equipment.
Pallacio, J.P dan Monica Theis. 2009. Introduction to Foodservice Eleventh Edition.America :
Pearson Education, inc
Permenkes No. 1906. 2011. Higiene Sanitasi Jasaboga.
Puckett, Ruby P. 2004. Food Service Manual for Health Care Institution. Third Edition. America :
Health Forum, Inc.
Wahyuni, Klara.2012. Desain Interior Restoran Waroeng Special Sambal dengan konsep Rustic
of Javanese Jl Diponegoro Batu, Malang Jatim. Institut Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan
Desain.
26
TIM PENYUSUN
A. KETUA
1.
Afrielia Laily
125070300111032
B. SEKRETARIS
C.
1. Dheastiana Citra D.
125070300111034
2. Claretta Saraswati
125070300111031
ANGGOTA
1. Senja Deanantha
125070300111033
2. Rosa Nabilla
125070300111036
3. Orchidara Herning K.
125070300111037
4. Selvy Revitasari
125070300111038
5. Atika Audini M.
125070300111030
6. Moniska Dwijanti
125070302111001
7. Vivi Dian W
125070301111031
8. Putri M
125070305111001
9. Rahmayanti Nurmala
125070301111032
125070302111002
125070301111029
D. FASILITATOR
Mas Lucas
E. PROSES DISKUSI
1.
Mengarahkan mahasiswa apabila topik yang dibicarakan melenceng dari pembahasan yang
sebenarnya
Mampu membimbing dengan baik sehingga mahasiwa menjadi terlatih dan bersungguhsungguh dalam mengikuti pembelajaran.
2.