DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
Cahya Cipta Purnama (0801162015)
Selfina Mayada (0801162017)
Musfadillah (0801163066)
KELAS :
Peminatan Kesehatan Lingkungan – VII
Dosen Pengampu:
Dr. Oslida Martony, M.Kes
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan makalah ini
yang berjudul “Produksi Restoran” yang dibuat untuk melengkapi bahan
pembelajaran dikelas serta untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
Penyehatan Makanan dan Minuman” yang diberikan oleh bapak Dr. Oslida
Martony, M.Kes.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca, agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Sekian yang
dapat kami sampaikan, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produksi Restoran ............................................................................ 3
2.2 Proses Manajememen Produksi Restoran .......................................................... 3
2.3 Proses Persediaan Produksi Bahan Baku Restoran ............................................ 5
2.4 Proses Alur Produksi Restoran .......................................................................... 6
2.5 Cara menjaga Kualitas Produk Makanan dan Minuman Restoran .................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
produksi inilah restoran dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan
memenuhi permintaan pasar.
Setiap restoran pasti memiliki kendala dalam menentukan dan
memperhitungkan jumlah produksi yang dihasilkannya. Restoran seringkali
keliru dalam menentukan target jumlah produksi dari masing- masing jenis
produk yang seharusnya diproduksi. Maka dari itu restoran perlu kebijakan
yang tepat dalam menentukan jumlah kombinasi produksi agar mencapai
titik maksimal yang diinginkan. Kombinasi produksi menurut Yamit
(2003:414) yaitu menentukan berapa jumlah dan jenis produk yang harus
dibuat agar diperoleh keuntungan maksimum atau biaya minimum dengan
memperhatikan sumber daya yang dimiliki.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari produksi restoran
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses manajemen dari
produksi restoran
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses persediaan
produksi bahan baku restoran
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses alur produksi di
restoran
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara menjaga kualitas
produk makananan dan minuman di restoran
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Maxmanroe, “Pengertian Produksi: Fungsi, Tujuan, dan Jenis-Jenis Produksi, diakses dari
www.maxmanroe.com pada 24 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB
3
Jenis menu/makanan.
Cara : jumlahkan semua konsumen dari tempat pelayanan menurut
klasifikasi konsumen atau menu.
b. Komponen persiapan produksi :
Standar menu informasi : resep, item masakan.
Standar resep : jenis bahan, jenis bumbu, cara kerja, porsi bahan
makanan.
Standar porsi : setiap jenis bahan makanan.
Jumlah konsumen.
Mengajukan permintaan bahan makanan kebagian
gudang/penyimpanan.
Hitung kebutuhan tiap jenis bahan makanan harian : Kebutuhan bahan
makanan (satu jenis) = jml org x standar porsi.
c. Sistem Produksi ( Pembelian Bahan Makanan)
Proses pembelian bahan baku didasarkan pada kebutuhan, jenis dan
jumlah yang sesuai, dngn mutu yang baik, dari sumber yang tepat
dengan harga yg sesuai.
Pembelian bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
Direct Purchase (konsumen < 50 org).
Melalui pemasok bahan makanan bahan makanan yg sudah terikat
perjanjian.
d. Prosedur Pembelian Bahan Makanan
Meminta informasi kepada staff, misalnya head chef, Manajer restoran,
Manajer pembelian atau bagian gudang, tentang bahan2 yg kurang atau
perlu dibeli.
Seleksi penjual atau supplier.
Masukkan dalam kontrak, negosiasi harga.
Terima pesanan barang dan sesuaikan baik kualitas maupun
kuantitasnya.
4
Salurkan barang tersebut sesuai dngn pesanan setiap departemen.
e. Prinsip Penerimaan Bahan Makanan
Jumlah bahan makanan yg diterima harus sama dengan jumlah bahan
makanan yg tertulis daam faktur pembelian dan sam jumlahnya dengan
daftar permintaan institusi.
Mutu bahan makanan yang diterima harus sesuai dngn spesifikasi bahan
makanan yg diminta pada surat kontrak perjanjian jual beli.
Harga bahan makanan yg tercantum pada faktur pebelian harus sama
dengan bahan makanan yang tercantum pada penawaran bahan
makanan.
5
2. Fluctuation stock sebenarnya sama ataupun berhubungan dengan yang
diatas, dimana persediaan bahan baku dilebihkan karena pihak restoran
tidak tahu kemungkinan yang terjadi kedepannya.
3. Anticipation stock juga memiliki hubungan dimana tidak bisa dipungkiri
dalam waktu tertentu restoran akan mengalami pelonjakan permintaan.
Menurut Assauri (2008) juga dikatakan ada dua sistem umum yang
dikenal dalam menentukan jumlah persediaan bahan baku yaitu periode
system perpetual system Hal ini juga sudah diterapkan pada restoran, dimana
tiap periode tertentu akan dilakukan pemeriksaan digudang penyimpanan
akan persediaan bahan baku sesuai dengan periode system. Setelah
pemeriksaan persediaan bahan baku, dilakukan pencatatan dan pemeriksaan
data atas bahan baku yang terjual ataupun yang dibeli, dimana sesuai dengan
perpetual system.
Kegiatan belanja bahan baku akan lebih efektif dan efisien terhadap
pengeluaran restoran jika kegiatan belanja harian digantikan semuanya
melalui pemesanan di supplier, jadi pihak restoran tidak perlu mengeluarkan
biaya transportasi belanja harian.2
2
Priska Restu, Rachmansyah, “Proposal Usaha Rumah Makan Dengan Menu Berbahan
Dasar Pisang”, diakses dari academia.edu pada 24 Oktober 2019 pukul 12.00 WIB
6
2.5 Cara Menjaga Kualitas Produk Makanan dan Minuman
Restoran
Menjaga kualitas makanan adalah hal mutlak yang wajib dilakukan
pemilik maupun pengelola bisnis kuliner. Dengan menyajikan bahan
makanan yang berkualitas maka para pelanggan akan merasa puas dengan
produk dan layanan yang diberikan. Berikut ada beberapa tips penyimpanan
agar kualitas produk terjaga3 :
1. Karakteristik Bahan Makanan
Sebelum menentukan teknik penyimpanan, perlu diketahui terlebih
dahulu mengenai alat penyimpanan dan karakteristik bahan makanan.Ada
3
Fredrick Rieuwpassa, “Cara Menjaga Kualitas Makanan Restoran”, diakses dari
https://www.sembago.com pada 24 Oktober 2019 pukul 12.45 WIB
7
dua macam tempat untuk menyimpan bahan makanan, yaitu dry
store dan cold store. Dry store merupakan tempat penyimpanan kering dan
sejuk bersuhu 20-24 °C. Sedangkan cold store merupakan tempat
penyimpanan yang dingin dan basah karena embun.
Berdasarkan suhu, cold store diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
Vegetable store: tempat penyimpanan bersuhu 10 °C dengan
karakteristik dingin dan segar
Chiller: tempat penyimpanan bersuhu 4 °C dengan karakterisk dingin,
namun tidak membekukan
Refrigerator: tempat penyimpann bersuhu 0-3 °C dengan karakteristik
dingin sekali dan dapat membekukan.
Freezer: tempat penyimpanan bersuhu -18 °C yang dapat membekukan
bahan makanan dalam waktu cepat.
Sedangkan bahan makanan, sesuai karakternya, dikelompokkan
menjadi 6, yaitu:
Meat, fish, and poultry
Karakteristik segar, cepat membusuk, dan amis mengharuskan bahan ini
untuk disimpan dalam kondisi yang cukup dingin. Tetapi tidak
membeku terlalu lama supaya membran sel tidak rusak karena kristal
es. Bahan ini cocok disimpan pada refrigerator.
Eggs and dairy product
Karakteristik cair, sedikit berlemak, dan amis. Karena tuntutan
pengolahan yang mengharuskan bahan ini diolah dalam kondisi cair dan
segar, akan lebih baik bila disimpan pada chiller sehingga tidak beku.
Fat and oil
Fat and oil lebih cocok disimpan pada tempat kering dalam wadah
tertutup dan kondisi sejuk supaya tidak mudah meleleh.
Grain product
8
Grain atau serealia, atau biji-bijian ini memiliki karakteristik kering.
Hal ini mengharuskan penyimpanan grain pada dry store yang kering
dan sejuk.
Fruit and vegetables
Lebih baik buah disimpan pada tempat yang dingin untuk
memperlambat pembusukan, namun tidak terlalu dingin supaya tidak
rusak yaitu vegetable store.
Beverages
Beberapa minuman yang perlu disajikan pada kondisi dingin atau beku,
tempat yang baik dalam menyimpan minuman adalah chiller ataupun
freezer.
2. Tempat Penyimpanan
Pada umumnya dapur memiliki dua jenis penyimpanan, yaitu satu
lemari pendingin dengan chiller dan frezer yang menjadi satu dan
refrigerator. Sementara cara untuk menghindari kontaminasi antarbahan,
yakni dengan penyusunan tata letak bahan sesuai karakteristiknya.
3. Alur Penyimpanan
Bahan makanan yang menumpuk di tempat penyimpanan perlu
dilakukan alur penyimpanan dan pengambilan bahan makanan yang
seimbang.
Keseimbangan penyimpanan dan pengambilan bahan makanan dapat
dilakukan dengan metode First In First Out (FIFO). Artinya, barang yang
terlebih dahulu dimasukkan pada tempat penyimpanan harus terlebih dulu
dikeluarkan. Tujuannya adalah agar tidak ada bahan yang terlalu lama
disimpan, sehingga berkurang kesegarannya
.
4. Inventaris Bahan dan Pengendalian Mutu
Restoran harus melakukan inventaris bahan untuk menunjang efisiensi
produksi. Data jumlah dan waktu bahan masuk dan keluar perlu dibukukan
dengan baik untuk menghindari miskalkulasi produksi.
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan memproduksi produk berarti suatu restoran dapat menjalankan
semua kegiatan-kegiatan yang ada di dalam restoran tersebut, seperti
mempersiapkan bahan bahan baku apa saja yang diperlukan untuk membuat
produksi makanan di restoran, melaksanakan kegiatan produksi makanan dan
minuman restoran, serta mengevaluasi penyelenggaraan produksi makanan.
Persediaan Produksi Bahan Baku Restoran dapat dimulai dari Proses
pemesanan persediaan bahan baku yang diawali dengan dilakukannya
pemeriksaan atas persediaan yang masih ada. Pembelian bahan baku tersebut
dilakukan dengan cara memesan kepada supplier ataupun dilakukan belanja
di pasar. Pemilihan supplier tidak hanya karena faktor berlangganan,
melainkan ada kriteria dimana harga yang sesuai dengan keinginan dan pihak
supplier bisa mengirim barang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
Dalam kegiatan produksi restoran, diperlukan alur produksi yang jelas
agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Selain itu menjaga kualitas makanan
adalah hal mutlak yang wajib dilakukan pemilik maupun pengelola bisnis
kuliner. Dengan menyajikan bahan makanan yang berkualitas maka para
pelanggan akan merasa puas dengan produk dan layanan yang diberikan
3.2 Saran
Diharapkan agar semua restoran dapat memproduksikan bahan-bahan baku
makanannya dengan baik dan benar, agar makanan yang diproduksi atau dibuat di
restoran mengandung nilai gizi yang baik untuk kesehatan konsumen.
11
DAFTAR PUSTAKA
Restu, Priska dan Rachmansyah. Proposal Usaha Rumah Makan Dengan Menu
Berbahan Dasar Pisang. Diakses dari academia.edu pada 24 Oktober 2019
12