Tutor: dr.
Skenario 2:
Seorang laki-laki usia 66 tahun datang ke polklinik dengan keluhan bengkak pada
bagian belakang lutut kiri yang dialami sejak 2 minggu terakhir, awalnya kecil
namun lama kelamaan membesar sehingga terlihat seperti benjolan. Riwayat jatuh
kedepan akibat didorong satu bulan yang lalu. Nyeri jika lutut dibengkokan,
riwayat demam tidak ada, riwayat berobat ada dengan minum obat anti sakit.
KATA SULIT :
KATA KUNCI :
Kista Bilateral terlihat pada 16% dari pasien tersebut. Hingga 48%
pasien dengan rheumatoid arthritis dan 21,7% pasien dengan gout arthritis telah
terbukti memiliki Bakers cyst. Pada populasi anak, prevalensi Bakers cyst
jarang. Pada anak-anak pembentukan Bakers cyst primer terdapat pada 95%
kasus.
Jawab:
Lutut dibungkus dalam suatu membrane kedap air yang bagian paling
dalamnya disebut membran synovial.Membran tersebut mensekresi sejumlah kecil
cairan yang disebut cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas dan nutrisi
sendi.
Jawab :
Sendi lutut merupakan sendi yang terbesar pada tubuh manusia. Sendi ini
terletak pada kaki yaitu antara tungkai atas dan tungkai bawah. Pada dasarnya
sendi lutut ini terdiri dari dua articulatio condylaris diantara condylus femoris
medialis, lateralis dan condylus tibiae yang terkait dalam sebuah sendi pelana,
diantara patella dan fascies patellaris femoris.
Sendi lutut dibentuk dari tiga buah tulang yaitu tulang femur, tulang tibia,
tulang fibula dan tulang patella.
a. Tulang femur
Dibagian proksimal tonjolan tersebut terdapat sebuah bulatan kecil yang disebut
epicondilus lateralis dan medialis. Bila dilihat dari depan, terdapat dataran sendi
yang melebar ke lateral yang disebut facies patelaris yang nantinya bersendi
dengan tulang patella. Dan bila dilihat dari belakang, diantara condylus lateralis
dan medialis terdapat cekungan yang disebut fossa intercondyloideal.
b. Tulang patella
Gambar 3a. Patella tampak depan Gambar 3b. Patella tampak belakang
c. Tulang tibia
Merupakan salah satu tulang tungkai bawah selain tulang fibula, tibia
merupakan tulang kuat satu-satunya yang menghubungkan femur dan tumit kaki.
Seperti halnya tulang femur, tulang tibia dibagi tiga bagian, bagian ujung
proksimal, corpus dan ujung distal bagian dari tulang tibia yang membentuk sendi
lutut adalah bagian proksimal, dimana pada bagian ujung proksimal terdapat
condillus medialis dan tubercullum inter condiloseum lateral. Didepan dan
dibelakang eminentia terdapat fossa intercondilodea anterior dan posterior.
d. Tulang fibula
Tulang fibula ini berbentuk kecil panjang, terletak di sebelah lateral dari
tibia juga terdiri dari tiga bagian : epiphysis proximal, diaphysis dan epiphysis
distalis. Epiphysis proximalis membulat disebut capitulum fibula yang
keproximal.
Gambar 5. Fibula
1) Jaringan lunak sekitar sendi lutut
a. Meniscus
1. Penyebaran pembebanan
b. Bursa
Bursa merupakan kantong yang berisi cairan yang memudahkan terjadinya
gesekan dan gerakan, berdinding tipis dan dibatasi oleh membrane synovial. Ada
beberapa bursa yang terdapat pada sendi lutut antara lain :
1. bursa popliteus
5. bursa subpatellaris
Ligamen mempunyai sifat yang cukup lentur dan jaringannya cukup kuat
yang berfungsi sebagai pembatas gerakan dan stabilitas sendi.
3) Ligamentumcollaterallateral
Berjalan dari epicondylus lateralis ke capitulum fibula yang berfungsi menahan
gerakan varus atau samping luar.
5) Ligamentum patella
Yang merupakan lanjutan dari tendon M. Quadriceps Femoris yang berjalan dari
patella ke tuberositas tibia.
Ligament ini berada disebelah lateral dari tendon M. Quadricep Femoris dan
berjalan menuju tibia, dimana ligamen-ligamen ini melekat dengan tuberositas
tibia.
Berjalan dari condylus lateralis femoris kemudian turun menyilang menuju fascia
popliteum yang berfungsi mencegah hyperekstensi lutut.
Gambar 6 : ligamen
Gambar 7. M. Quadriceps
a) M. Rectus Femoris
Innervasi : N. Femoralis
Aksio : Ekstensi tungkai bawah
b) M. Vastus Medialis
Origo : Bagian paling caudal line intertrochanterica Labium Mediale linea aspera
c) M. Vastus Intermedius
Innervasi : N. Femoralis
d) M. Vastus Lateralis
Innervasi : N. Femoralis
Gambar 8 : M. Hamstring
a) M. Adductor Magnus
Aksio : adduksi-hip
b) M. Piriformis
Innervasi : N. Femoralis
c) M. Sartorius
Origo : Sias
Innervasi : N. Femoralis
d) M. Gracilis
Innervasi: N. Obturatorius
e) M.Gastrocnemius
Innervasi : N. Tibialis
f) M. Biceps femoris
Innervasi : - N. Tibialis
- N. Peroneus Communis
g) M. Semitendinosus
Innervasi : N. Tibialis
h) M. Semi Membranosus
Innervasi : N. Tibialis
Gambar 9 : Meniscus
Meniscus medialis
Meniscus lateralis
Di regio genu anterior tidak terdapat saraf dan pembuluh darah yang besar. Pada
sisi medial kira-kira selebar tangan, di sebelah dorsal patella terdapat v. saphena
magna.
Regio posterior
Jawab:
Seperti yang kita ketahui sendiri bahwa mekanisme demam terjadi ketika
pembuluh darah disekitar hipotalamus terkena pirogen eksogen tertentu (seperti
bakteri) atau pirogen endogen (Interleukin-1, interleukin-6, tumor necrosis factor)
sebagai penyebab demam, maka metabolit asam arakidonat dilepaskan dari
endotel sel jaringan pembuluh darah.
Jawab :
Pemeriksaan fisik secara umum dan pemeriksaan fisik secara khusus pada Lutut :
Look
Observasi pasien pada saat berjalan atau berdiri untuk menentukan gait.
Pasien tidur terlentang, kedua tungkai bawah menghadap keatas, selalu bedakan
sendi yang sehat dan yang sakit
-Adanya skar,sinus,topus,kemerahan atau rash
-Postur atau deformitas yang sering terjadi genu valgum atau genuvarum
Muscle wasting :
-Perbedaan panjang tungkai
-Deformitas saat fleksi : Jika pasien terlentang dalam keadaan salah satu sendi
lutut fleksi, kemungkinan disebabkan oleh masalah pada lutut atau panggul
atau keduanya
-Bengkak : pembesaran prepatelar bursa(housemaids knee). Bengkak yang besar
hingga diatas lutut dan melintasi margin lutut akan membentuk horseshoe shaped,
kemungkinan disebabkan oleh infeksi, cedera yang besar kadangkala tumor
-Bakers cyst: pembesaran bursa pada fossa popliteal
Feel
Hangat: rasakan kulitnya dan bandingkan kedua tungkai
Efusi : Dengan Patelar tap : Lutut diekstensikan, kosongkan suprapatelar dengan
cara menggeser tangan kiri pemeriksa kearah bawah hingga mencapai puncak atas
patella. Dengan ujung jari tangan kanan, tekan ke bawah secara cepat diatas
patella. Pada efusi yang sedang akan dirasakan adanya cairan pada tangan kiri saat
dilakukan ketukan pada tangan kanan.
-Ripple test : Lutut diekstensikan dan otot quadrisep direlaksasikan,kosongkan
suprapatelar seperti ketukan pada patella. Jari pemeriksa dibuka,usapkan medial
patella ke arah lateral, kemudian usapkan kembali dari arah lateral ke medial,
kemudian lihat bulging yang menandakan adanya akumulasi cairan pada daerah
tersebut.
Move
-Fleksi aktif dan ekstensi : Pasien dalam posisi supine arahkan pasien agar
menekuk lutut hingga mendekati kearah dada kemudian kembalikan tungkai
kearah semula (0-140). Rasakan krepitasi yang terjadi antara patella dan condylar
femoral ini menandakan adanya osteoporosis atau patella kondromalasia (khusus
pada penderita perempuan dewasa muda).
-Tungaki tetap diluruskan, jika lutut tidak dapat sepenuhnya dalam keadaan
ekstensi ini menandakan adanya kelemahan pada quadrisep.
-Pasif fleksi dan ekstensi
Pemeriksaan Radiologi
1. Ultrasonografi (USG)
USG adalah alat pencitraan non-invasif, mudah tersedia, akurat, dan hemat
biaya untuk mendiagnosis patologi jaringan lunak di regio lutut temasuk Bakers
cyst. USG memungkinkan penilaian jenis lesi, ukuran kista, hubungannya dengan
otot yang berdekatan, tendon, pembuluh darah dan adanya septasi intrakistik.
Kelemahan USG adalah kurang sensitif terhadap lesi intra-artikular sehingga
diperlukan pencitraan lebih lanjut untuk mengkonfirmasi adanya keusakan
internal yang terkait.
Pada sebagian besar kasus terdiri dari tiga komponen yaitu body, base dan
neck. Body merupakan ujung membulat yang lebih besar dan superfisial. Base
(yang lebih kecil dan komponen lebih dalam), terletak di tendon
semimembranosus, medial head gastrocnemius dan kapsula sendi posterior. Neck
yang menghubungkan body dan base terletak diantara di tendon
semimembranosus dan medial head gastrocnemius.
Menurut Ward et al,. diagnosis pasti dari Bakers cyst adalah identifikasi
nect yang berisi cairan antara tendon semimembranosus dan medial head
gastrocnemius. Pada longitudinal view. Bakers cyst umumnya memiliki
gambaran bulat di ujung proksimal dan distal. Ujung yang tajam atau irreguler
biasanya menunjukkan adanya ruptur Bakers cyst, sedangkan cairan anechoic
atau hypoechoic di luar batas kista merupakan bocornya cairan dari Bakers cyst
yang ruptur.
Jawab :
FARMAKOLOGI
1. Obat-Obatan
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala,
seperti Obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen, naproxen, aspirin,
acetaminophen (paracetamol) juga dapat dibeli secara bebas.
2. Aspirasi dengan Bantuan USG
Dokter juga bisa mengeluarkan cairan yang ada di dalam kista itu sendiri.
Apabila Anda memiliki kista sekunder (terkumpulnya cairan yang ada di depan
dan belakang lutut), mungkin dokter juga akan mengeluarkan cairan yang ada di
depan atau di bagian samping lutut Anda. Anda akan merasa lebih nyaman
karena nyeri dan bengkak akan berkurang sehingga Anda bisa
menggerakkan lutut dengan lebih bebas. Dokter akan menggunakan USG
agar bisa menyuntikkan jarum ke dalam cairan dengan tepat dan menyedot
cairan kista tersebut ke dalam tabung suntik.
Dokter akan menggunakan jarum suntik ukuran 18 atau 20 karena
kista ini memiliki cairan yang kental.
Mungkin dokter juga harus melakukan lebih dari satu tindakan
tergantung pada jumlah cairan yang ada atau karena cairannya
terkumpul di beberapa tempat.
Biasanya dokter akan melakukan aspirasi (pengurasan cairan) yang
diikuti dengan suntikan steroid.
Beberapa studi menunjukkan bahwa setelah tindakan tersebut
diterapkan, gejala-gejalanya akan berkurang dan fungsi lutut
semakin membaik
3. Menyuntiknya dengan suntikan steroid.
Sebuah studi klinis menunjukkan bahwa rasa nyeri, bengkak, dan
jangkauan gerak persendian akan membaik setelah diberi suntikan
kortikosteroid langsung ke dalam kista pada pasien yang menderita kista
Baker yang disebabkan oleh osteoarthritis.Dokter akan menyuntikkan
kortikosteroid langsung di dalam rongga kista. Steroid bisa membantu
mengurangi radang dan bengkak di tempat tersebut. Untuk
memvisualisasikan kista dan memandu arah jarum, dokter mungkin akan
menggunakan mesin USG.
4. Pembedahan/Operasi
Apabila gejalanya tidak hilang, pengobatan lain tidak berhasil, atau kista
semakin bertambah besar, ini bisa dijadikan pilihan terakhir. Ketika Anda
diberi pembiusan lokal, dilakukan pembedahan dengan membuat tiga
sayatan (sepanjang tiga hingga empat milimeter) di sekitar kista untuk
mengeluarkan cairannya. Dokter bedah mungkin tidak menghilangkan
seluruh kista karena kista tersebut biasanya bisa sembuh sendiri. Setelah
cairan di dalam kista habis, dokter bedah akan menjahit bekas
sayatannya.Biasanya tindakan ini memerlukan waktu satu jam (atau
mungkin kurang, tergantung pada ukuran kista). Kista berukuran besar
membutuhkan waktu yang lebih lama karena pembengkakan mungkin
telah menyelimuti pembuluh darah dan saraf.
NON FARMAKOLOGI
Jawab :
Bakers cyst merupakan lesi kistik yang paling sering di sekitar sendi
lutut. Kista ini memberikan gambaran sebagai massa yang terdapat di aspek
posteromedial lutut. Bakers cysts biasanya terjadi pada orang dewasa dan jarang
terjadI pada anak anak. Kista ini jarang bermanifes sendirian dan sering
ditemukan berkaitan dengan patologi intra-artikular dan kondisi inflamasi, seperti
osteoarthritis, meniscus tears, dan rheumatoid arthritis. Pada anak-anak, Bakers
cyst hanya sedikit yang terkait dengan kondisi tersebut dan lebih sering
ditemukan tidak sengaja selama pemeriksaan fisik rutin. Insiden Bakers cyst
bervariasi tergantung pada kelainan sendi lutut lain yang terkait.
Epidemiologi
Klasifikasi
Bakers cyst dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu primer atau
idiopatik dan sekunder. Bakers cyst primer jika distensi bursa semimembranosus
dengan sendi lutut tidak terkait dengan penyakit sendi lain dan tidak terdapat
hubungan antara bursa semimembranosus-gastrocnemius dan rongga sendi lutut.
Bakers cyst sekunder jika terkait dengan penyakit sendi lain dan terdapat
hubungan yang terbuka antara bursa semimembranosus-gastrocnemius dan
rongga sendi lutut. Sebagian besar Bakers cyst adalah kista sekunder dan terkait
dengan penyakit degeneratif sendi lutut. Kista primer jarang terjadi dan terutama
terjadi pada anak-anak.
Patofisiologi
Effusi sendi dan fibrin dipompa dari sendi lutut ke kista, fibrin berfungsi
sebagai katup satu arah yang memblokir kembalinya efusi ke dalam sendi lutut.
Efusi yang terjebak dengan viskositas normal di dalam kista diserap melalui
membran semipermeabel, meninggalkan konsentrat fibrin. Hal ini menjelaskan
sulitnya aspirasi isi kista yang kental dan lengket tersebut.
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari Bakers cyst bervariasi. Pada anak-anak, kista ini
paling sering merupakan temuan insidental pada pemeriksaan fisik karena tidak
bergejala. Tetapi dapat juga menimbulkan rasa tidak nyaman, gerakan terbatas
dan teraba massa di rego poplitea yang nyeri. Presentasi klinis pada pasien
dewasa dapat berupa nyeri samar-samar lutut posterior, pembengkakan atau
massa lokal, dan terasa tegang di daerah poplitea.
Gejala dan temuan fisik lainnya sering berkaitan dengan kelainan yang
terkait dengan kista, seperti meniskus tear atau arthritis. Pembesaran progresif dari
Bakers cyst dapat menyebabkan gangguan pada fleksi dan ekstensi penuh lutut,
pseudotrombo flebitis akibat kebocoran atau ruptur dari kista dan deep vein
trombosis akibat kompresi langsung pada arteri dan vena poplitea.
Pemeriksaan Radiologi
1. Ultrasonografi (USG)
USG adalah alat pencitraan non-invasif, mudah tersedia, akurat, dan hemat
biaya untuk mendiagnosis patologi jaringan lunak di regio lutut temasuk Bakers
cyst. USG memungkinkan penilaian jenis lesi, ukuran kista, hubungannya dengan
otot yang berdekatan, tendon, pembuluh darah dan adanya septasi intrakistik.
Kelemahan USG adalah kurang sensitif terhadap lesi intra-artikular sehingga
diperlukan pencitraan lebih lanjut untuk mengkonfirmasi adanya keusakan
internal yang terkait.
Base (yang lebih kecil dan komponen lebih dalam), terletak di tendon
semimembranosus, medial head gastrocnemius dan kapsula sendi posterior. Neck
yang menghubungkan body dan base terletak diantara di tendon
semimembranosus dan medial head gastrocnemius. Menurut Ward et al,.
diagnosis pasti dari Bakers cyst adalah identifikasi nect yang berisi cairan
antara tendon semimembranosus dan medial head gastrocnemius.
Pada MRI, Bakers cyst tampak sebagai massa dengan intensitas sinyal
rendah pada T1-weighted image, intensitas sinyal menengah pada proton densiti,
dan intensitas sinyal tinggi pada proton densityweighted fat saturation.
Kelebihan dari MRI adalah kemampuan gambar aksial untuk memvisualisasikan
neck dari hubungan kista dengan sendi yang berisi cairan. Bakers cyst dapat
dilihat dari edema dengan intensitas sinyal tinggi di jaringan lunak yang
berdekatan.
Terapi
Ada banyak pilihan terapi untuk Bakers cys, yang ditentukan oleh
penyebab yang mendasari dan kondisi terkait. Kadang-kadang tanpa pengobatan
atau tindakan suportif sederhana menghasilkan resolusi spontan kista atau
pengurangan gejala yang terkait. Jika tidak, Teknik invasif minimal dan bedah
merupakan alternatif terapi.
Ganglion cyst adalah massa kistik jinak berisi bahan koloid yang dibatasi
oleh jaringan ikat padat tanpa lapisan sinovial disekitar sendi atau tendon sheats.
Isi bahan koloid berupa cairan gelatin yang kaya akan hyaluronic acid dan
mukopolisakarida.
Ganglion cysts merupakan lesi akibat dari degenerasi myxoid jaringan ikat
yang berkaitan dengan kapsula sendi dan tendon sheaths. Paling sering di bagian
dorsal pergelangan tangan, tetapi ganglion cysts dapat ditemukan di tempat lain di
dalam tubuh, termasuk di dalam dan sekitar sendi lutut. Jarang ganglion cysts
muncul intramuskular. Ganglion cyst dapat tidak memperlihatkan gejala atau
dapat menyebabkan nyeri lutut posterior tidak spesifik dan keterbatasan dalam
fleksi.
Gambaran USG dari ganglion adalah tampak sebagai massa anechoic batas
tegasdengan dinding tipis atau tebal bentuk oval atau multilokulated disekitar
sendi atau tendon. Kadang kadang ganglion cyst kronik mempunyai internal echo
sehingga tampak sebagai tumor solid hipoechoic.
(3). Lipoma
Patofisiologi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi
pada orang dewasa, yaitu sekitar 1% populasi. Lipoma paling sering ditemukan
antara usia 40-60 tahun.Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel -
sel lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel
normal meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot
lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik
yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak
untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-butir
halus di dalam sitoplasma.
Sel ini akan membesar seperti mulberry sehingga akhirnya derajat deposisi
lemak menggeser inti ke arah perifer.Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim
yang tidak berdifferensiasi yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel
ini menjadi jaringan sel lemak yang matang membentuk lemak dewasa.
Faktor Resiko
Faktor-faktor resiko dari TVD adalah sebagai berikut :
1.Duduk dalam waktu yang terlalu lama, seperti saat mengemudi atau sedang naik
pesawat terbang.
Ketika kaki kita berada dalam posisi diam untuk waktu yang cukup lama, otot-otot
kaki kita tidak berkontraksi sehingga mekanisme pompa otot tidak berjalan
dengan baik.
2. Memiliki riwayat gangguan penggumpalan darah. Ada beberapa orang yang
memiliki faktor genetic yang menyebabkan darah dapat menggumpal dengan
mudah.
3. Bed Rest, dalam keadaan lama, misalnya rawat inap di rumah sakit dalam
waktu
lama atau dalam kondisi paralisis.
4. Cedera atau pembedahan
Cedera terhadap pembuluh darah vena atau pembedahan dapat memperlambat
aliran darah dan meningkatkan resiko terbentuknya gumpalan darah.
Penggunaan anestesia selama pembedahan mengakibatkan pembuluh vena
mengalami dilatasi sehingga meningkatkan resiko terkumpulnya darah dan
terbentuk trombus.
5.Kehamilan
Kehamilan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh vena daerah
kaki dan pelvis. Wanita-wanita yang memiliki riwayat keturunan gangguan
penjendalan darah memiliki resiko terbentuknya trombus.
6.Kanker
Beberapa penyakit kanker dapat meningkatkan resiko terjadinya trombus dan
beberapa pengelolaan kanker juga meningkatkan resiko terbentuknya trombus
7.Inflamatory bowel sydnrome
8.Gagal jantung
Penderita gagal jantung juga memiliki resiko TVD yang meningkat
dikarenakan darah tidak terpompa secara efektif seperti jantung yang normal
9.Pil KB dan terapi pengganti hormon
10.Pacemaker dan kateter di dalam vena
11.Memiliki riwayat TVD atau emboli pulmonal
12.Memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas
13.Merokok
14.Usia tua (di atas 60 tahun)
15.Memiliki tinggi badan yang tinggi.
Jawab :
Liao ST, Chiou CS, Chang CC. Pathology associated to the Baker's cysts: a
musculoskeletal ultrasound study. Clin Rheumato. 2010; 29:1043-47
Rasjad Chairuddin. Penganar Ilmu Bedah Ortopedi : kista baker. Edisi pertama.
Bagian Ilmu Bedah FK. Universitas Hasanudin Indonesia, Makassar 2003 : 217
Herman AM, Marzo JM. Popliteal Cysts: A Current Review. Orthopedics. 2014;
37(8): e678-84
Alessi S, Depaoli R, Canepari M, Bartolucci F, Zacchino M, Draghi F. Bakers
cyst in pediatric patients: Ultrasonographic characteristics. Journal of
Ultrasound . 2012; 15:76e-81