Gejala Kejiwaan
4 Inteligensi
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, maka mahasiswa mampu:
a. memahami definisi inteligensi menurut ahli
b. memahami faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi
c. memahami klasifikasi inteligensi
d. memahami ciri-ciri perilaku berdasarkan tingkatan inteligensi
e. mampu mengaplikasikan pemahaman tentang inteligensi dalam kegiatan pendidikan
f. mampu menganalisis perilaku seseorang berdasarkan karakteristik inteligensi yang
ditampilkan
g. mampu mengevaluasi perilaku yang benar atau salah berdasarkan karakteristik
inteligensi yang ditampilkan
h. mampu memberikan respon dan menyusun stimulus yang sesuai dengan
karakteristik inteligensi yang ditampilkan
A.Deskripsi
1 2 3
Unduh film-film di atas
Apa yang dapat saudara simpulkan dari film pertama tersebut?
Apa yang dapat saudara simpulkan dari film kedua tersebut?
Apa yang dapat saudara simpulkan dari film ketiga tersebut?
Apa yang dapat saudara simpulkan dari ketiga film tersebut?
Mengapa saudara berpendapat seperti itu?
Apakah ada kesamaan antara ketiga film tersebut?
Apakah ada perbedaan antara ketiga film tersebut?
Apa yang mendasari seseorang mampu melakukan hal tersebut?
Diskusikan dengant teman saudara (berpasangan)
Apakah jawaban saudara sama dengan jawaban teman saudara?
Jika tidak ada kesamaan, mengapa ada perbedaan antara saudara dengan teman
saudara
Diskusikan dengan kelompok kecil (5 orang)
Apakah jawaban saudara sama dengan jawaban teman saudara?
Jika tidak ada kesamaan, mengapa ada perbedaan antara saudara dengan teman
saudara
1. Definisi Inteligensi
140
Inteligensi berasal dari kata Latin yang sama yaitu intellegere, yang berarti
memahami. Intellectur atau intelek adalah bentuk participium perpectum (pasif) dari
intellegere; sedangkan intellegens atau inteligensi adalah bentuk participium praesens
(aktif) dari kata yang sama. Bentuk-bentuk kata ini memberikan indikasi kepada kita
bahwa intelek lebih bersifat pasif atau statis (being potensi), sedangkan inteligensi lebih
bersifat aktif (becoming, aktualisasi). Berdasarkan pemahaman ini, kita simpulkan
bahwa intelek adalah daya atau potensi untuk memahami, sedangkan inteligensi adalah
aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi tersebut.
Binet dan Simon (Azwar, 2010) mendefinisikan intelignesi sebagai kemampuan
yang terdiri dari tiga komponen, yaitu :
a. Direction, kemampuan untuk memusatkan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan. Hal ini berarti bahwa individu dianggap memiliki inteligensi tinggi jika
mampu memusatkan perhatikan kepada masalah yang diselesaikan atau jika mampu
memfokuskan kemampuannya pada masalah-masalah yang menjadi
tanggungjawabnya.
b. Adaptation, kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap masalah yang
dihadapinya atau fleksibel dalam menghadapi masalah. Hal ini berarti bahwa
individu dianggap memiliki inteligensi tinggi jika mampu menyesuaikan diri
terhadap tuntutan lingkungan, baik secara fisik maupun psikologis.
c. Criticism, kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang
dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri. Hal ini berarti bahwa individu dianggap
memiliki inteligensi tinggi jika mampu melakukan introspeksi terhadap segala hal
yang telah dilakukan.
berarti bahwa individu dianggap memiliki inteligensi tinggi jika mampu mencari
keterkaitan antara satu masalah dengan masalah lain, keterkaitan antara satu obyek
dengan obyek lain, mencari keterkaitan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang
lain.
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru. Hal ini berarti
bahwa individu dianggap memiliki inteligensi tinggi jika mampu beradapatasi
terhadap perubahan yang ada sehingga mapu menyelesuaikan diri terhadap tuntutan
lingkungan.
Carl Whitherington (Sobur, 2011) mendefinisikan inteligensi sebagai berikut :
.....exellence of performance as manifested in efficient activity...
a. Facility in the use of numbers. Hal ini berarti bahwa individu dianggap memiliki
inteligensi tinggi jika mampu memanipulasi atau bekerja dengan dengan angka
(termasuk operasional angka).
b. Language efficiency. Hal ini berarti bahwa individu dianggap memiliki inteligensi
tinggi jika mampu berbahasa secara luwes.
c. Speed of perception. Hal ini berarti bahwa individu dianggap memiliki inteligensi
tinggi jika mampu memahami permasalahan secara cepat.
d. Facility in memorizing. Hal ini berarti bahwa individu dianggap memiliki inteligensi
tinggi jika memiliki ingatan yang sangat kuat, tajam, dan lama.
e. Facility in comprehending relationship. Hal ini berarti bahwa individu dianggap
memiliki inteligensi tinggi jika mampu mencari keterkaitan antara satu hal dengan
hal yang lain.
f. Imagination. Hal ini berarti bahwa individu dianggap memiliki inteligensi tinggi jika
mampu berpikir abstrak, mampu menciptakan sesuatu hal yang baru
Berdasarkan dari beberapa definisi inteligensi di atas, maka buatlah kesimpulan tentang
inteligensi menurut saudara.
..
..
..
..
..
..
(mengapa saudara menyusun inteligensi seperti itu? salah satu tokoh di atas, mengatakan bahwa orang dikatakan memiliki
inteligensi tinggi jika mampu melakukan introspeksi)
Berdasarkan jawaban di atas, definisi dan ciri-ciri inteligensi mana yang tepat menurut
saudara?
..
..
..
..
..
..
(mengapa saudara menyusun inteligensi seperti itu? salah satu tokoh di atas, mengatakan bahwa orang dikatakan memiliki
inteligensi tinggi jika mampu mencari keterkaitan antara satu hal dengan hal yang lain)
Azwar (2010) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi inteligensi,
yaitu :
1. Determinasi Faktor Bawaan (Keturunan/Herediter)
Faktor bawaan adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir. Faktor ini merupakan
faktor yang dibawa individu, yang diturunkan dari kedua orangtuanya. Beberapa
penelitian mengatakan bahwa jika orangtua memiliki inteligensi tinggi, probabilitas
anak memiliki inteligensi tinggi semakin tinggi.
2. Determinasi Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang berada di luar diri individu. Beberapa
penelitian menyimpulkan bahwa semakin kondusif suatu lingkungan (misalnya
stimulasi yang optimal, pemberian gizi saat pertumbuhan) akan mempengaruhi
perkembangan inteligensi.
Komorita (Azwar, 2010) menyimpulkan secara umum mengenai efek hereditas dan
lingkungan terhadap sifat manusia termasuk inteligensi, sebagai berikut :
1. Hereditas menetapakan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh lingkungan.
Bagaimanapun juga besarnya dampak stimulus lingkungan yang diterima oleh
organisme namun perkembangan organisme yang bersangkutan tidak dapat
melampaui batas yang telah ditetapkan oleh faktor keturunan. Sebagaimana contoh,
bagaimanapun usaha mendidik seekor monyet ia tidak akan pernah dapat menyamai
manusia.
2. Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan yang buruk dapat
saja mengubah warisan sifat seseorang yang baik semata-mata karena ia berada
dalam asuhan lingkungan tersebut.
3. Tidak ada satupun karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan bersama oleh
faktor lingkungan dan faktor keturunan. Lingkungan dan keturunan berinteraksi
dalam mempengaruhi perilaku. Dengan kata lain, hereditas menentukan apa yang
dapat dilakukan oleh individu sedangkan lingkungan menentukan apa yang akan
dilakukan oleh individu.
4. Ada beberapa karakteristik yang lebih dipengaruhi oleh salah satu diantara faktor
hereditas dan faktor keturunan. Faktor lingkungan tampak kurang berperanan dalam
membentuk karakteristik fisik, lebih berperan dalam pembentukan karakteristik
intelektual, dan paling berperan dala pembentukan karakteristik-karakteristik
kepribadian. Sebaliknya faktor keturunan sangat berperan dalam penentuan ciri-ciri
fisik dan tingkat inteligensi manusia.
3. Klasifikasi Inteligensi
143
Setiap ahli dan penelitian memberikan batasan inteligensi yang berbeda. Sub
materi berikut membahas tentang beberapa klasifikasi inteligensi menurut ahli dan
penelitian. Inteligensi adalah potensi yang dimilki oleh individu, dimana potensi tersebut
tidak dapat dilihat secara langsung. Pada umumnya, untuk memahami tinggi rendahnya
inteligensi dapat dilakukan dengan melihat skor inteligensi, yang disebut dengan
Intelligence Quotient. Hal ini perlu dipahami supaya mampu menyikapi terhadap
klasifikasi tersebut.
Distribusi IQ untuk Kelompok Standarisasi Tes Binet Tahun 1937
IQ Persentase Klasifikasi
160 - 169 0.03
150 159 0.20 Sangat superior
140 149 1.10
60 69 2.00
50 59 0.40
Lemah mental
40 49 0.20
30 - 39 0.03
Garrison & Magoon (Azwar, 2010/h.59)
Persentase
IQ Klasifikasi
Teoritis Sampel
> 130 2.2 2.6 Sangat superior
120 129 6.7 6.9 Superior
110 119 16.1 16.6 Di atas rata-rata
90 - 109 50.0 49.1 Rata-rata
80 89 16.1 16.1 Di bawah rata-rata
70 79 6.7 6.4 Batas lemah
69 < 2.2 2.37 Lemah mental
Groth-Marnat (Azwar, 2010/h.61)
Menurut Terman
IQ (Intelligence Persentasi Populasi
Quotient/Tingkat Kecerdasan) Deskripsi Verbal dalam Setiap
Kelompok
180 ke atas Genius 1
140 170 Gifted
130 139 Sangat superior 3
120 129 Superior 8
110 119 Pandai 18
90 109 Normal 46
80 - 89 Bodoh 15
70 - 79 Inferior 6
50 69 Moron 2
20 - 49 Embicile
0 - 19 Debil 1
Sumber : Sobur, 2011/h.170
Tuliskan pengalaman saudara saat menerima skor inteligensi, dan saat saudara
melihat klasifikasi tersebut!
.
.
.
.
.
.
Apa tanggapan saudara saat saudara mengetahui skor IQ teman saudara (yang
saudara anggap tidak terlalu menonjol dalam pendidikan) ternyata memiliki skor IQ
yang lebih tinggi dari saudara?
.
.
.
.
.
.
145
B. Kesimpulan
Banyak ahli memberikan pandangan tentang inteligensi. Ada beberapa ahli yang
memiliki kesamaan pandangan tentang inteligensi, namun tidak sedikit ahli yang
memiliki pandangan yang berbeda tentang inteligensi. Ada beberapa ahli yang lebih
menekankan inteligensi sebagai kemampuan yang sifatnya umum, namun tidak
sedikit juga yang menekankan inteligensi sebagai kemampuan yang sifatnya khusus.
Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan inteligensi, yaitu
a. faktor bawaan
b. faktor lingkungan
Beberapa ahli memberikan pandangan yang berbeda tentang klasifikasi inteligensi.
Dalam hal ini inteligensi dimunculkan dalam bentuk skor IQ.
148
C. Daftar Pustaka
Azwar, Syaifuddin. (2010). Pengantar Psikologi Inteligensi. Penerbit : Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Sobur, Alex. (2011). Psikologi Umum. Dalam Lintasan Sejarah. Penerbit : CV. Pustaka Setia,
Bandung
149
D. Latihan (1)
1 2 3
Unduhlah ketiga film tersebut.
Berdasarkan ketiga film tersebut
1. identifikasi tingkatan inteligensi untuk individu yang ada di film pertama
2. identifikasi tingkatan inteligensi untuk individu yang ada di film kedua
3. identifikasi tingkatan inteligensi untuk individu yang ada di film ketiga
D. Latihan (2)
150
1 2 3
Unduhlah ketiga film tersebut.
Berdasarkan ketiga film tersebut:
1. Identifikasi usia individu yang ada pada film pertama
2. Identifikasi usia individu yang ada pada film kedua
3. Identifikasi usia individu yang ada pada film ketiga