STASIUN KLIMATOLOGI
HENDRICUS IRFANSYAH
05021281320014
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Sangkar Cuaca
1. Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.
2. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air
dapat berkondensasi.
3. Thermometer Maximum: Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler
kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa
hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali
pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat
semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan
menggunakan magnet.
4. Thermometer Minimum: Thermometer minimum biasanya menggunakan
alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan
alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok
untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum
adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol,
sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik
kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi
dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat,
dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan
untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada
diposisi bawah (suhu minimum).
Pemasangan alat-alat meteorologi didalam sangkar dimaksudkan agar hasil
pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu
sama lain. Selain itu, alat-alat yang terdapat didalamnya terlindung dari radiasi
matahari langsung, hujan dan debu.
Sangkar Meteorologi dibuat dari kayu yang baik ( jati/ Ulin) sehingga tahan
terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap radiasi
panas matahari. Sangkar dipasang dengan lantainya berada pada ketinggian 120 cm
diatas tanah berumput pendek, sedangkan letaknya paling dekat dua kali (sebaiknya
empat kali) tinggi benda yang berada di sekitarnya.
Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-
lubang/kisi. Lubang/kisi ini memungkinkan adanya aliran udara. Temperatur dan
kelembaban udara didalam sangkar mendekati/hampir sama dengan temperatur dan
kelembaban udara diluar.
3. Anemometer
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias
yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas
pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air
dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan
menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak
dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah
dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena
luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan
dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan yang diukur pada pagi
hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.
5. Panci Evaporasi
Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini dapat terjadi
pada setiap permukaan benda pada temperatur diatas 0 0K. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penguapan ialah temperatur benda dan udara, kecepatan angin,
kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan tekanan udara, jenis permukaan
benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Dalam meteorologi dikenal
dua istilah untuk penguapan yaitu evaporasi dan evapotranspirasi.
Pada alat penakar hujan terdapat dua jenis, yaitu jenis Hellman dan jenis Obs.
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri.
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik
keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu
mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/
digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air
dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah
air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan
keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena
turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.
Penakar hujan jenis Obs ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau
tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari : Sebuah corong yang
dapat dilepas dari bagian badan alat. Bak tempat penampungan air hujan. Kaki yang
berbentuk tabung silinder. Gelas penakar hujan. Jumlah air hujan yang tertampung
diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur
yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga
dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi
hari. Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.
A. Kesimpulan
1. Alat-alat ini mempunyai peranan penting dan banyak kegunaan
dibidang pertanian.
2. Alat-alat ini digunakan untuk megukur iklim suatu tempat.
3. Alat-alat tersebut terdiri dari peralatan manual dan peralatan
sistem Automatic weather Station (AWS).
4. Alat-alat ini mempunyai fungsinya masing-masing dan prinsip
kerja yang berbeda-beda.
5. Tingkat ketelitian alat dengan sistem AWS lebih tinggi
dibandingkan dengan peralatan manual.
B. Saran