Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas tutorial yang diberi oleh
Farina Pramanik, drg., MM.,Sp.RKG
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
CD 4 kasus 3.
Laporan ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Farina Pramanik, drg.,
MM.,Sp.RKG yang telah membimbing kami dalam proses penyelesaian makalah ini
dan berbagai arahan yang telah diberikan demi tersusunnya makalah ini serta semua
pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun
sebutkan satu persatu. Kami yakin dalam makalah ini masih banyak kekurangan.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan makalah ini di masa
mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1.2.1 Terms....................................................................................................... 5
1.2.2 Problems.................................................................................................. 5
1.2.3 Hipotesis.................................................................................................. 6
2.5 Konsep, Jenis Pelanggaran, dan Saksi pada Pelanggaran Etika dan Disiplin
46
ii
2.6 Konsep Dasar Hukum Kesehatan ................................................................. 64
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario
Drg. Alaska telah berjalan selama 4 tahun. Drg. Alaska dibantu oleh Drg.
Pasien yang datang per hari mengalami penurunan. Drg. Clody sekarang
sanksi etik dan hukum. Masalah tersebut terjadi pada tanggal 2 Mei 2017
ada pasien bernama Mr. S usia 36 tahun datang ke klinik Sentosa Jaya
dengan diagnosa adalah abses periapikal e.c nekrosis pulpa gigi 38 dan
perawatannya adalah odontektomi gigi 26. Drg. Clody tidak merujuk pasien
terjadi perdarahan. Mr. S merasa kecewa dengan Drg. Clody sejak awal
melakukan evaluasi yang dilihat dari aspek finansial dan non finansial,
dimana sebelumnya dari awal membuat klinik Drg. Alaska belum pernah
melakukan evaluasi.
Analisis kasus
2.2 Terms
1. Informed Consent
2. MKDKI
2.3 Problems
kesulitan finansial.
hukum.
perdarahan.
MKDKI.
2.4 Hipotesis
evaluasi.
2.5 Mekanisme
mengkomunikasikan
diagnosa, perawatan,
komplikasi pasca
perawatan
Tidak merujuk
Tidak memberikan
informed consent
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemaksaan.
sebagai persetujuan tindakan medik yang terdiri dari dua suku kata
tersebut.
sekurang-kurangnya mencakup:
persetujuan.
pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diatur
a. Threshold Elements
b. Information Elements
yang adekuat.
c. Consent Elements
hukum dan ilmu filsafat moral atau filsafat etika. Kedua disiplin
13
penelitian.
autonomy)
menghilangkan kebebasannya.
15
nocere).
c. Kemaslahatan (beneficence)
d. Keadilan (justice)
Transaksi Terapeutik
dipahami oleh para dokter bahwa memang ada landasan hukum yang
suatu tujuan. Setiap pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus ditaati.
Apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya maka pihak yang
timbal balik antara dua pihak yang bersepakat dalam satu hal.
bidang pengobatan. Istilah ini tidak sama dengan therapy atau terapi
(Komalawati, 1997).
18
(Komalawati, 1997).
terbuka antara dokter dan pasien karena masing- masing dapat saling
terapeutik tersebut.
asas usaha bersama dan kekeluargaan, asas adil dan merata, asas
berkesinambungan.
hukum antara dokter dan pasien, maka berlaku beberapa asas hukum
a. Asas legalitas.
b. Asas keseimbangan.
e. Asas kejujuran
f. Asas kehati-hatian
g. Asas keterbukaan
1997).
(Komalawati, 1997).
keadaan pasien, atau agar keadaan kesehatan pasien lebih baik dari
ini;
individu.
terapeutik.
and Clients.
sampai saat ini, tentang perikatan diatur dalam Buku III KUHPerdata,
(Komalawati, 1997) :
maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada
peraturan umum, yang termuat dalam Bab ini dan Bab yang lalu.
dengan ketentuan Pasal 1339 dan Pasal 1347 Bab II Buku III
terikat pada hal-hal yang secara tegas diperjanjikan tetapi juga pada
undang. Oleh karena itu, menyadari bahwa dari suatu perjanjian dapat
yang diatur dalam ketentuan Pasal 1601 Bab 7A Buku III KUHPerdata,
maka termasuk jenis perjanjian untuk melakukan jasa yang diatur dalam
1997).
juga yang harus diurus oleh dokter di Rumah Sakit sehingga ada
(Komalawati, 1997).
31
1997).
2014).
oleh kontrak tersebut oleh kedua belah pihak. Tidak ada unsur paksaan
dan penipuan.
sudah dewasa yang berarti elah mencapai 21 tahun atau sudah menikah
3. Ada suatu hal tertentu (Object). Suatu hal tertentu merupakan objek
barang tidak tentu, asal saja jumlah itu terkemudian dapat ditentukan /
pada diri orang yang menjadi objek perjanjian. Jika syarat tidak dipenuhi,
mengenai sesuatu yang menjadi objek perjanjian. Jika syarat ini tidak
yang lebih tinggi dan peranan yang lebih penting daripada pasien
pasien itu didasarkan pada asurasnsi social, makal hubungan itu tidak
kesehatan dan masyarakat. Dengan kata lain, jika asuransi itu oleh
yang lain.
36
tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien, maka dari itu dokter
moral. Status dokter atau tenaga medis diposisikan sebagai orang yang
keduanya ada kesepakatan (baik tertulis maupun tidak tertulis). Pola ini
a. Activity-Passivity Relation
b. Guidance-Cooperation Relation
pasien.
hubungan orang tua dan anak yang masih kecil, yang hanya
ini paling dikenal sejak profesi kedokteran mulai mengenal kode etik
prototip hubungna antara orang dewasa. Dalam hal ini, dapat dilihat
interactive model.
a. Commercial model
b. Guild model
c. Interactive model.
Etika Rujukan
Specimens)
tindak lanjut.
untuk selamanya
1) Pasal 11 :
dari kerugian
2) Ayat 2 :
3) Ayat 3 :
4) Ayat 4
kebutuhan.
Indonesia
sesuai.
didatangkan;
46
2) Dokter atau dokter gigi harus yakin bahwa tenaga kesehatan yang
Pelanggaran Etika
akhir-akhir ini, sebagian sanksi yang diberikan oleh atasan atau oleh
biasanya tidak cukup tegas dan konsisten. Hal ini disebabkan antara
lain tidak jelasnya batas-batas antara yang boleh dan tidak boleh,
antara yang layak dan tidak layak dilakukan seorang dokter terhadap
bedanya etik dengan hukum. Hukum lebih tegas dan lebih obyektif
berkesinambungan.
spesialisasi/subspesialisasi.
perkaranya, maka dalam hal ini dokter telah melanggar etik dan juga
selama 4 tahun.
yang saya dengan atau lihat tentang kehidupan seseorang yang tidak
segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan
d. Abortus provokatus
dalam lebih dari 3 dekade terakhir ini, baik di tingkat nasional maupun
pekerjaan).
e. Pelecehan seksual
saya tujukan untuk kesembuhan yang sakit dan tanpa niat-niat buruk
atau mencelakakan dan lebih jauh lagi tanpa niat berbuat cabul
berikut:
belum cukup 15 tahun atau belum pantas buat dikawin (Pasal 287
pelanggaran etik itu kepada IDI setempat, yang nantinya akan meneruskan
terjadi adalah ada pelanggaran kasus etik murni yang keburu diajukan ke
PDGI.
bidang kesehatan.
Prpoinsi.
Pada tahun 1985 Rapat Kerja antara P3EK, MKEK, dan MKEKG
c. Masalah yang tidak murni etik serta masalah yang tidak dapat
keputusan).
Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi (jika ada), IDI Propinsi dan PDGI
yang berkaitan, memberi nasihat kepada dokter dan dokter gigi, membina
pelakunya dan untuk mengukur hal ini tidaklah mudah, karena itu timbul
berpedoman pada:
1. Pancasila
4. LSDI
6. KODEKI
berikut, yaitu:
pidana mengandung tata nilai (value) dalam suatu masyarakat mengenai apa
yang amoral serta apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang.
terbukti dalam:
penaggulangan kejahatan.
63
(Pandi, 2013).
sehingga pelanggaran yang sama tidak terjadi lagi di masa depan dan
Hanafiah, 2009).
kedokteran/kesehatan.
peraturan internasional
makanan
pemerintah.
memerlukannya.
3. Kekeliruan diagnosis
68
4. Kesalahan pengobatan
yaitu:
1) Pidana
Wanprestasi
dilakukan
sebagaimana dijanjikan
boleh dilakukannya.
terapeutik.
berikut :
71
Hukum Perdata
ditimbulkan.
Hukum Perdata
kurang hati-hatinya.
Hukum Perdata
tersebut.
2) Perdata
lain dalam : Pasal 263, 267, 294 ayat (2), 299, 304, 322, 344,
347, 348, 349, 351, 359, 360, 361, 531 Kitab Undang-
(Berkaitan langsung)
alternatif lain jika ada, apa akibat jika tidak dilakukan dan
3) Administrasi
77
itu.
kedokteran.
sengketa.
masyarakat.
untuk mengoperasikan salah satu bentuk bisnis kecil-praktek gigi. Dokter gigi,
bekerja.
mendapatkan dan mengalokasikan input dalam praktek (sumber daya manusia dan
pada tujuan praktek, pengumpulan data yang akurat, dan pengambilan keputusan
yang baik.
Praktik analisis penting untuk setiap praktek baru dan mapan. Ada banyak
variabel yang dapat membuat perbedaan antara praktek yang tumbuh sehat dan
analisis praktek telah dibagi dalam dua bidang utama: finansial dan nonfinansial.
Bidang Keuangan
secara teratur meliputi anggaran, laporan laba rugi, neraca, analisis cash
Anggaran
pribadi dan anggara praktek saling terkait, perbedaan dalam satu hal akan
adalah :
yang menjamin suatu jumlah tunai yang cukup untuk membayar biaya
dibutuhkan untuk memenuhi beban secara tahunan. Dokter gigi baru bisa
Pernyataan Pemasukan
sebelum pajak. Revenue adalah nilai dari barang dan pelayanan yang
Expenses adalah asset yang telah digunakan dalam seluruh revenue, atau
seluruh biaya yang telah jatuh tempo selama periode waktu lampau.
Perbedaan antara revenue dan expenses ditambah bad debts adalah menuju
yang dikategorikan menjadi dua divisi mayor: operasi dan kapital (atau
ialah biaya terkontrol. sebagai contoh biaya tidak terkontrol biaya sewa
Expense
Automobile expense 25 25
Bad debts 17 17
Insurance 47 47
Miscellaneous expenses 20 15
= $ 35,000
$ 70,000
= $ 35,000
$ 70,000
Overhead ratio = 1 : 2
= 50%
87
pribadi karena seorang dokter gigi harus membayar biaya praktek sebelum
tambahan praktek.
membantu dokter gigi untuk menentukan biaya dan manfaat dari setiap
cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya tak tetap). (Untuk
atau sudah digunakan. Misalnya, biaya sewa untuk gedung selama satu
tahun. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah akibat produksi
nyata, misalnya, uang sewa dan listrik. Sebaliknya, biaya tak tetap adalah
dapat dirubah secara nyata jika sudah dimasukkan dengan gaji dokter dan
lain-lainnya sebagai biaya total praktek. Terlihat jelas bahwa jika gaji
claim terhadap pihak lain (nilai yang dapat diterima). passiva merupakan
89
hutang kepada pihak lain , pemegang saham, dan kreditor dari suatu
Balance sheet biasanya mendata asset yang dimiliki pada bagian atas dan
sesuai. Total sumber dana financial akan selalu sesuai dengan sumber dana
/ modal dari pemilik. Konsep ini didasari asset = tanggung jawab + nilai
keuntungan pemilik.
dalam kegiatan kedokteran gigi adalah current ratio, yang dihitung dengan
liabilities). Banyak akuntan yang setuju bahwa current ratio yang baik
untuk bisnis kecil adalah 2:1. Maksudnya di sini adalah bahwa jika semua
gigi, cash flow terdiri dari 5 area finansial, yaitu inventory control,
sebanyak 20%. Dengan contoh ini, perhatian yang lebih harus diberikan
92
inventaris.
dana tidak terkontrol. Masalah yang sering terjadi pada praktisi baru yaitu
peminjaman uang untuk membayar pajak gaji para pegawai. Hal ini terjadi
karena kesalahan dokter gigi yang tidak menyisihkan dana untuk menutupi
pajak gaji. Dana yang ada mungkin telah digunakan untuk menutupi
Modal kerja yang negatif atau modal kerja yang mendekati nol
akan lebih baik jika dokter gigi: (1) menghasilkan pemasukan tambahan
pengeluaran praktek
adalah aging analysis dari akuntan. Aging analysis dilakukan oleh akuntan
dari 1-1,5 dari produksi kotor 2 bulan. Hal lain yang lebih besar dari itu
alfabet, pasien dengan nama akhir dimulai dengan huruf pertama sampai
tengah alfabet dikirim pada tengah bulan, dan sisanya dikirim pada akhir
bulan.
waktu yang cukup untuk menjaga kantor dan rekening cek pribadinya.
Dana dalam rekening ini harus diawasi dengan baik. Seorang dokter gigi
saldo kas yang besar. Penggelapan adalah sesuatu yang dapat terjadi di
Jika dokter gigi tidak merasa nyaman dengan menagih bayaran atas
diurus oleh dokter gigi serta stafnya. Hal ini dikenal sebagai assignment
pihak ketiga.
Biaya
Salah satu masalah umum yang dihadapi dokter gigi baru adalah
berbagai layanan. Biaya tradisional telah ditentukan oleh tiga faktor: (1)
biaya overhead; (2) struktur biaya yang berlaku di daerah itu, dan (3)
filsafat pribadi.
95
Pertama, Biro Statistik Ekonomi dan Studi Perilaku Asosiasi Gigi Amerika
ini, dokter gigi dapat catatan yang dikenakan biaya yang berlaku untuk
dapat menebus biaya dalam waktu dan layanan. dokter gigi harus
layanan tersebut.
sistem ada kolom penyesuaian pada lembar hari di mana jumlah ini dapat
praktek baru ini mungkin suatu kebijakan yang perlu modifikasi cepat
Gaji
kantor, terlepas dari ukuran praktek. ketika meninjau laporan laba rugi,
rasio gaji dan upah untuk latihan beban total harus dihitung. Umumnya
solo praktek rata-rata kurang dari 15% untuk kategori ini. praktek
banyak kasus tidak boleh melebihi 20% omset. Karyawan adalah indikator
lain yang memungkinkan gaji tidak kompetitif. praktek dokter gigi yang
masyarakat.
Analisis nonfinansial intinya terfokus pada pasien dan staf. Teknik spesifik
yang ada dalam menganalisis kesehatan finansial praktek belum terdapat pada
Kepuasan pasien merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan tempat praktek
Jaminan Kualitas
Meskipun jaminan kualitas dapat memberi arti yang berbeda pada orang
yang berbeda, area ini seharusnya menjadi perhatian primer pada tipe praktek
kedokteran gigi apapun. Kualitas dalam buku ini mengacu pada definisi yang
dikemukakan oleh Jerge dan rekannya, tingkat perawatan yang diberikan. Kualitas
yang ditentukan oleh individu yang mengetahuinya dalam bidang yang relevan.
Kualitas pelayanan dapat diukur hanya oleh profesi, oleh sebab itu merupakan
menjadi logis bahwa profesi menerima tanggung jawab untuk memastikan pasien
dengan kualitas yang tinggi. Praktisi dokter gigi yang praktek sendiri biasanya
98
Oleh sebab itu beberapa faktor harus diingat yang akan membantu dalam
Hal ini dapat menjadi ukuran kualitas secara tidak langsung, karena repetisi pada
pelayanan yang khusus dapat berdasarkan pada pemilihan kasus yang ringan,
teknik yang lebih meningkat, pemilihan material yang rendah, dan lain-lain.
Penilaian periodik dari catatan pasien, yang didasarkan pada kriteria yang
spesifik, dapat bagi dokter gigi ketika mencari defisiensi pada area ini.
Pengukuran yang objektif untuk kepuasan riwayat pasien dengan praktek akan
menjadi catatan bagi keluhan semua pasien. Dengan mengecek kembali semua
keluhan, dokter gigi dapat mengambil tindakan berdasarkan hal yang berulang.
Keluhan yang umum biasanya mengindikasikan adanya sesuatu yang salah dan
perlu dikoreksi
Kualitas Staff. Seorang dokter gigi secara legal bertanggung jawab untuk
perawatan yang dilakukan dengan higienis, bukan sebuah kebenaran tapi sebuah
pelayanan pencegahan.
pasien dengan perhatian yang pasien terima. Hal ini akan berdampak pada praktek
secara positif dengan meningkatkan tingkat kembalinya pasien pada dokter gigi
tersebut. Hal ini penting, pasien merasa puas, tidak hanya dengan perawatan yang
langsung diterima, tetapi juga cara dokter gigi dan staffnya memperlakukan
pasien.
Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat kepuasan pasien. Satu cara
yang paling mudah untuk membagikan kuesioner pada semua pasien setelah
memakan biaya dengan dokter gigi mewawancarai pasien. Pada kasus ini, dokter
gigi dapat langsung mewawancara setiap pasien ataupun secara acak setelah
perawatan selesai. Hal ini akan lebih berkembang, bagaimanapun biaya dari
Produksi
pasien, tipe tugas yang dikerjakan oleh staf ahli, objektivitas dan
membagi pendapatan dalam waktu satu bulan atau satu tahun dengan
pendapatan dokter gigi selama satu jam. Teknik yang diberikan dapat pula
restrorasi dan periodontal, dalam waktu 6 bulan atau satu tahun, tinjauan
101
preventif yang efektif. Namun, hal ini tidak akan terwujud jika terdapat
pasien baru dengan jumlah yang banyak karena pasien baru membutuhkan
Delivery Efficiency
dengan biaya yang stabil, sedangkan dokter gigi dan staf diuntungkan
dan semua anggota dari praktek ini dapat menangani beban pekerjaan
gigi modern adalah penggunaan konsep sit down, four handed dentistry /
prinsip-prinsip tersebut.
yang dapat diserahkan, dan, akhirnya, menentukan apakah tugas itu sudah
diserahkan.
masalah tersebut.
Penting untuk memilih fasilitas praktek yang lebih besar dari yang
Kinerja Staf
104
dibutuhkan seorang dokter gigi yang selalu mengevaluasi cara kerja staff
nya secara teliti, baik saat diberikan tugas maupun keahlian mereka dalam
menambah ilmu dan kemampuan baru. Selain itu seorang dokter gigi juga
balik verbal pembantu yang berkaitan dengan tugas mereka. Jenis evaluasi
dan timbal balik memastikan bahwa dokter gigi telah meluangkan waktu
dokter gigi melengkapi suatu evaluasi tertulis lebih formal dari kinerja
tahun adalah jenis kedua dari evaluasi kinerja yang harus dilakukan dokter
Evaluasi berkala ini harus dilakukan secara tertulis dan diajukan secara
bahwa kinerja individu efektif adalah hanya bagian dari suatu bangunan
kompeten secara individu tetapi semua yang tidak bekerja sama secara
106
mana ada konflik antara pembantu, atau di mana anggota tim tidak
mengganggu setiap praktik dan pada saat yang merusak moral dan
Dokter gigi harus jeli pada komentar anggota staf satu sama lain atau
dengan total kinerja tim atau hubungan antara anggota tim adalah untuk
Cara lain untuk menilai kinerja tim adalah meminta setiap anggota
staf untuk mengisi kuesioner yang dirancang untuk mendapatkan apa yang
Sebuah contoh yang baik seperti kuesioner adalah Efektivitas Tim Survey.
singkat dapat diperiksa oleh dokter gigi sendiri atau oleh seluruh staf
tunggu pasien untuk janji, (2). Waktu tunggu pasien di ruang tunggu; (3).
dokter gigi dan pembantu. Penting untuk diingat bahwa dokter gigi harus
dijadwalkan selama bagian awal dari hari dan pemutaran rutin, recall, dan
prosedur klinis sederhana diselingi selama pagi dan sore hari. Pada
dilaksanakan.
Pengertian Malpraktek
arti praktek dokter yang buruk. Malpraktek adalah pengobatan suatu penyakit atau
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu
istilah untuk dunia kedokteran yang berasal dari kata mal atau mala yang
Pengertian Kelalaian
kejahatan. Seseorang dikatakan lalai apabila ia bertindak acuh dan tak peduli.
didalam tata pergaulan hidup masyarakat. Selama akibat dari kelalaian itu tidak
sampai membawa kerugian atau cedera dan menyangkut hal yang sepele, maka
kelalaian itu tidak berakibat hukum. Prinsip ini berdasarkan De minimis not
curat lex, The law does not concern itself with trifles. Yaitu hukum tidak
pelanggaran hukum.
Abandonment/keadaan tertinggal
Burns/luka terbakar
Salah identitas
bedah
Kegagalan pengobatan
Gagal berkomunikasi
Transmisi penyakit
a. Malfeasance
sudah improper.
b. Misfeasance
c. Nonfeasance
buruk.
112
dipersalahkan.
d. Damage (kerugian)
Doktrin res ipsa loquitur dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada
memenuhi kriteria:
1. Sanksi Pidana
Untuk kelalaian yang berlaku bagi setiap orang, diatur dalam Pasal 359,
diancam dengan pidana penjara lima tahun atau kurungan paling lama satu
tahun
luka berat, diancam dengan pedana penjara paling lama lima tahun atau
Yang dimaksud dengan luka berat ialah kriteria yang diatur dalam pasal 90
KUHP, yaitu :
a. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
pekerjaan pencahariaan
atau kurungan enam bulan atau denda paling tinggi empat ribu lima
ratus rupiah.
2. Sanksi Perdata
dengan sengaja atau kurang hati-hati seseorang, maka suami dan istri
Ayat (1)
Ayat (2)
berlaku
Penjelasan
Ayat (1)
memberi perlindungan bagi setiap orang atas suatu akibat yang timbul,
Ayat (2)
Cukup jelas
fokusnya adalah akibat dari tindak pidana tersebut. Tindak pidana medis
paling hati-hati, malainkan culpa lata itu sendiri. Kelalaian bukanlah suatu
penggaran hukum atau kejahatn, jika kelalaian itu tidak sampai membawa
kerugian atau cidera kepada orng lain dan orang itu dapat menerimanya.
sehingga perkara yang hanya memenuhi culpa levis dapat ditampung dalam
pidana adalah :
menyebutkan syarat-syaratnya :
perjanjian
KUH Perdata)
b. Risiko alergik
judgment)
maupun di tingkat cabang, namun karena fungsi majelis ini belum memuaskan,
Pembinaan Etik Kedokteran (P3EK) yang terdapat di pusat dan cabang. Tugas
tuntutan pasien kepada dokter gigi jika terjadi malpraktek oleh dokter:
Kesehatan justru disebutkan bahwa dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan
Jadi, ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam hal terjadi kelalaian
b. Melakukan mediasi;
maka dapat dilakukan upaya pelaporan secara pidana. UU NO.29 thn 2004
tentang pengaduan :
(1) Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan
dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan
a. identitas pengadu;
123
b. nama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi dan waktu
c. alasan pengaduan.
(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana
pengadilan.
2. Pemeriksaan
(3) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa :
dan/atau
124
1. Pelaksanaan
lainnya
2. Monitoring&evaluasi
anggota
4. Pengorganisasian
5. Pembiayaan
3 KESIMPULAN
125
Dalam penyelenggaraan praktik dokter gigi, agar sebagai dokter gigi
terhindar dari berbagai tuntutan yang diajukan oleh pasien, seorang dokter gigi
perundang-undangan terkait praktik dokter gigi, etika profesi dokter gigi serta
hukum kesehatan.
dokter gigi baik dari aspek finansial dan non-finansial agar praktik yang
dijalankan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
126
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
J. Hanafiah, A.A., 2009. Kesehatan, Etika Kedokteran dan Hukum. 4th. Jakarta:
EGC.
Anny isfandyarie. 2006. Tanggung Jawab Hukum Dan Sanksi Bagi Dokter Buku
Wijanarko, Bayu dan Mudiana Permata Sari. 2014. Tinjauan Yuridis Sahnya
127
Irianto, Agus. 2006. Analisis Yuridis Kebijakan Pertanggungjawaban Dokter
https://books.google.co.id/books?id=t3zPqTnRjX0C&dq=wrong+diet+pills
&source=gbs_navlinks_s.
128