UEU Undergraduate 1636 BAB1 PDF
UEU Undergraduate 1636 BAB1 PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
optimal melalui pemberian diet yang tepat (Depkes RI, 2006). Pelayanan
makanan (Food service) di rumah sakit merupakan salah satu bentuk kegiatan
pelayanan bagi pasien yang dirawat di rumah sakit yang bertujuan untuk
penyakit, mencapai status gizi optimal dan dapat memenuhi ukuran kepuasan
disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi
1
2
rumah sakit yang efektif dan efisien. Efektif dalam arti tingkat keberhasilan
penanganan terhadap pasien cukup tinggi, dan efisien berarti optimal dalam
penggunaan sumber daya rumah sakit yang ada (Makalah PERSI Award-
IHMA 2010). Konsep Better Hospital Food yang ditetapkan oleh National
Health Service (NHS) merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu
asupan makanan, energi atau zat gizi (Sri Iwaningsih dkk, 2010)
pada bulan November dan Desember 2009 didapatkan informasi bahwa rata-
rata sisa makanan pasien dewasa sebesar 28,045% dengan rincian sisa
makanan biasa 13,09% dan sisa makanan lunak yang tidak termakan sebesar
43%.(Instalasi Gizi RSHS, 2009). Penelitian thesis tahun 2011 yang dilakukan
terhadap 91 pasien dewasa di ruang rawat inap Instalasi Gizi RSUP Dr Hasan
(Munawar, 2011). Hasil ini lebih tinggi dari indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang disyaratkan untuk pelayanan gizi rumah sakit yaitu sisa
Biaya adalah sumber daya yang sangat penting dan menentukan dalam
makanan merupakan salah satu biaya yang cukup besar di rumah sakit, dan
40% biaya makanan adalah pada biaya bahan makanan atau food cost
(Bartono, 2005).
biaya bahan makanan yang terbuang, selain itu, sisa makanan yang terbuang
sebagian besar disebabkan kondisi penyakit tetapi cita rasa dan besar porsi
(Almatsier, 1992).
Dari data yang di dapat, dan standar acuan sisa makanan yang
penelitian berupa Analisis Biaya Sisa Makanan Lunak dan Zat Gizi Yang
Hilang Pada Pasien Dewasa Kelas III di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
Selain itu, penulis adalah pegawai di Instalasi Gizi RSUP Dr Hasan Sadikin
B. Identifikasi Masalah
Bandung, masih ada sisa makanan (plate waste) pada makanan lunak pasien
dewasa kelas III, dan jumlahnya masih di atas 20%, sehingga jelas asupan
tidak optimal, masih ada zat gizi yang terbuang, dan biaya yang dikeluarkan
C. Pembatasan Masalah
adalah data sekunder, dan variabel yang di analisis hanya harga sisa makanan
(plate waste) dan zat gizi makro yang hilang akibat sisa makanan, dan hanya
menghubungkan variabel umur dengan kategori dewasa dan lansia, serta lama
hari rawat dengan variabel sisa makanan yang di dapat dari data sekunder
D. Perumusan masalah
2. Berapa besar zat gizi yang hilang akibat dari sisa makanan lunak?
5
makanan lunak ?
4. Apakah umur dan lama hari rawat akan berpengaruh terhadap adanya sisa
makanan?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui besar biaya sisa makanan lunak dan zat gizi yang
2. Tujuan Khusus
makanan lunak.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
analisis sisa makanan lunak dan zat gizi yang terbuang akibat dari