11. Seorang perempuan berusia 29 tahun, diantar keluarga ke UGD RS dengan keluhan
sesak sejak pagi saat bangun tidur. Keluhan ini diawali dengan kejadian diare 3 minggu yang lalu,
yang membaik tanpa pengobatan. Setelah diare, keluhan diikuti dengan rasa nyeri dan kesemutan
pada kedua telapak kaki, keluhan kesemutan dirasakan memberat dan naik ke kedua telapak tangan
sejak 6 hari yang lalu. Keluhan dirasakan semakin memburuk diikuti sesak sejak bangun tidur tadi
pagi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hipercarbia dengan pCO2 > 60 mmHg.
Apakah tindakan yang diperlukan sebagai dokter UGD terhadap pasien tersebut?
12. Seorang perempuan berusia 29 tahun, diantar keluarga ke UGD RS dengan keluhan sesak
sejak pagi saat bangun tidur. Keluhan ini diawali dengan kejadian diare 3 minggu yang lalu, yang
membaik tanpa pengobatan. Setelah diare, keluhan diikuti dengan rasa nyeri dan kesemutan pada
kedua telapak kaki, keluhan kesemutan dirasakan memberat dan naik ke kedua telapak tangan sejak
6 hari yang lalu. Keluhan dirasakan semakin memburuk diikuti sesak sejak bangun tidur tadi pagi.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hipercarbia dengan pCO2 > 60 mmHg.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. Krisis Miastenia
b. Asma Bronkiale Berat
c. PPOK Eksaserbasi Akut
d. Guillain-Barre Syndrome
e. Edema Paru
13. Seorang perempuan berusia 29 tahun, diantar keluarga ke UGD RS dengan keluhan sesak
sejak pagi saat bangun tidur. Keluhan ini diawali dengan kejadian diare 3 minggu yang lalu, yang
membaik tanpa pengobatan. Setelah diare, keluhan diikuti dengan rasa nyeri dan kesemutan pada
kedua telapak kaki, keluhan kesemutan dirasakan memberat dan naik ke kedua telapak tangan sejak
6 hari yang lalu. Keluhan dirasakan semakin memburuk diikuti sesak sejak bangun tidur tadi pagi.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hipercarbia dengan pCO2 > 60 mmHg.
14. Seorang laki-laki berusia 29 tahun, diantar keluarga ke UGD RS dengan keluhan kelemahan 4
anggota gerak mendadak saat bangun tidur. Keluhan ini dirasakan lebih berat pada kedua pangkal
paha, disertai dengan keluhan nyeri otot, tidak ada keluhan pada BAB dan BAK. Sehari sebelum
timbul kelemahan, pasien menyampaikan mengikuti pesta hingga larut malam disertai dengan
makan banyak karbohidrat, tanpa minum alkohol. Keluhan serupa pernah dialami 3 bulan yang lalu,
dengan pola yang sama dan membaik sempurna tanpa pengobatan.
Apakah pemeriksaan penunjang di UGD yang diperlukan untuk diagnosis pasien tersebut? Periodik
paralisi (dr Imelda)
a. Fungsi ginjal
b. Gula darah sewaktu
c. Analisis gas darah
d. Serum elektrolit
e. Kecepatan hantar saraf
15. Vena pada vertebra yang sering menjadi koloni dari kuman M. Tuberculosa adalah
a. Vena radikuler
b. Vena spinal anterior
c. Vena basivertebral (Batsons Plexus)
d. Vena spinal posterior
e. Vena intercostalis
16. Gerakan rotasi kepala paling banyak terjadi pada tulang cervical
a. CI-C2
b. C2-C3
c. C3-C4
d. C4-C5
e. C5-C6
a. Nyeri
b. Cold abscess
c. Stabilitas
d. Gangguan psikologis
e. Keadaan umum yang buruk
a. Nyeri kronis
b. Deman intermiten
c. Keringat malam
d. Penurunan berat
e. Semua benar
22. fraktur terbuka menurut stilo dkk dengan kerusakan jaringan yang luas disertai dengan
fraktur komunitif dengan periosteal striping skin loss diklasifikasikan sebagai ..
a. Grade I
b. Grade II
c. Grade III A
d. Grade III B
e. Grade III C
a. Fat emboli
b. Tetanus
c. Stiffness
d. Compartment syndrome
e. Venous thrombosis
a. Gagal konservatif
b. Fraktur terbuka
c. Fraktur komunitif
d. Interposisi jaringan lunak
e. Trauma neurovaskuler
26. Holstein lewis fracture adalah fraktur shaft humerus 1/3 distal disertai dengan lesi saraf
a. Nervus radialis
b. Nervus axilaris
c. Nervus medianus
d. Nervus ulnaris
e. Nervus musculocutaneus
27. Cubitus varus (greenstick deformity) merupakan komplikasi lanjut yang sering terejadi pada
fraktur..
29. Gambaran klinis dan radiologis fraktur colles adalah sebagai berikut kecuali..
a. potensial aksi dalam serabut saraf; depolarisasi pada end plate otot; pengambilan Ca2+ ke
dalam terminal saraf presinaptik
b. pengambilan Ca2+ kedalam terminal presinaptik; pelepasan asetilkolin; depolarisasi pada end
plate otot
c. pelepasan asetilkolin; potensial aksi dalam saraf motorik; potensial aksi dalam otot
d. pengambilan Ca2+ ke dalam end plate motorik; potensial aksi ke dalam end plate motorik;
potensial aksi dalam otot
e. pelepasan asetilkolin; potensial aksi dalam end plate otot, potensial aksi dalam otot
Pada titik no berapa pada potensial aksi tersebut dimana K+ paling dekat dengan akuilibrium
elektrokimia ?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
84. pada saat upstruke potensial akdi saraf
a. terdapat arus netto ke luar dari bagian intrasel menjadi lebih negatif
b. terdapat arus netto ke luar dan bagian intrasel menjadi kurang negatif
c. terdapat arus netto ke dalam dan bagian intrasel menjadi lebih negatif
d. terdapat arus netto ke dalam dan bagian intrasel menjadi kurang negatif
e. terdapat arus netto ke luar dan bagian intrasel menjadi lebih normal
d. saluran na+ dan k+ dan depolarisasi hingga mencapai suatu nilai di tengah diantara potensial
equilibrium na+ dan k+
e. saluran na+ dan k+ dan hiperpolarisasi hingga mencapai suatu nilai ditengah diantara
potensial equilibrium na+ dan k+
86. urutan manakah diantara urutan temporal berikut yang benar untuk perangkaian eksitasi
kontraksi pada otot skeletal?
a. peningkatan [ca2+] intraseluler, potensial aksi dalam membran otot, pembentukan jembatan-
silang
b. potensial aksi dalam membran otot, depolarisasi dalam tubulus T, pelepasan ca2+ dari
retikulum sarcoplasma
c. potensial aksi dalam membran otot, pemecahan (splitting) ATP peningkatan ca2+ pada
troponin C
87. dalam otot skeletal, kejadian manakah diantara sejumlah kejadian berikut yang terjadi
sebelum depolarisasi tubulus T,dalam mekanisme eksitasi-kontraksi?
88. seorang wanita usia 56 tahun dirawat di RS dengan kelemahan otot yang berat, satu-satunya
kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan laboratorium adalah kelainan kadar k+ serum.
Kadar k+ serum yang mengalami kenaikan tersebut menyebabkan kelemahan otot karena?
89. keadaan manakah diantara sejumlah keadaan berikut yang menyebabkan rigor ( kaku dan
keras) pada otot skeletal?
d. penigkatan ATP
e. penurunan ATP