A. PENDAHULUAN
Makalah ini membahas permasalahan beban hidup kereta pada sepur standar
(standard gauge). Standar yang dijadikan acuan adalah standar yang dipakai oleh
negara-negara yang sudah lama menggunakan sepur standar yang tersebar diseluruh
dunia, yaitu di Amerika Utara, Eropa, Australia dan China.
Studi dalam makalah ini dibatasi pada beban statik vertikal saja, untuk faktor
pembesaran dinamik (impact) dan juga beban horisontal akibat gaya sentrifugal, beban
lateral kereta (nosing force) dan beban traksi dan rem (traction and braking) diluar
pembahasan ini.
Makalah ini merupakan studi literatur yang diambil dari beberapa sumber seperti
AREMA, AREA, EN1991-2, BS5400-2 dan dari beberapa situs seperti Wikipedia.
Makalah ini dimaksudkan juga untuk mendapatkan standar yang paling baik untuk
diterapkan di Indonesia, dimana pada saat ini sudah dibangun beberapa jalur kereta
api dengan menggunakan lebar sepur standar. Beban gandar yang direncanakan
adalah sebesar 25 ton. Beban gandar 25 ton ( 250 kN) terdapat pada skema beban
EN1991-2 (Model 71) dan pada BS5400-2 (Tipe RU). Kedua skema beban tersebut
terdapat juga pada standar yang dikeluarkan UIC. Sedangkan untuk lokomotif (real
loco), beban gandar 25 ton sama dengan tipe HXD3B yang terdapat di China.
Pada akhir makalah ini disajikan analisis struktur pada balok sederhana dengan
bentang 20m, 30m, 50m dan 80m, untuk melihat skema pembebanan mana yang lebih
dominan.
B. LEBAR SEPUR
Lebar jalur kereta api atau lebar trak atau lebar sepur adalah lebar antara sisi dalam
kepala rel pada lebar sepur kereta api. Hampir enam puluh persen trak kereta api
diseluruh dunia menggunakan trak yang lebarnya 1,435 mm, yang pada akhirnya
disebut sebagai lebar trak standar Internasional (standard gauge). Lebar trak yang
kurang dari itu disebut sebagai lebar sepur sempit (narrow gauge) dan yang lebih lebar
disebut sebagai trak lebar (broad gauge).
Di beberapa negara ada yang menggunakan lebar trak yang berbeda sehingga
digunakan tiga rel dalam satu sepur agar lintasan bisa dipakai bersamaan antara
kereta dengan lebar sepur yang kecil dan lebar sepur yang besar.
gauge
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 1
Lebar trak dan penggunaannya dibeberapa negara dapat dilihat dalam tabel dan
gambar berikut:
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 2
Gambar 3. Perbandingan ukuran sepur
Pada umumnya dengan lebar sepur lebih besar maka beban yang dapat direncanakan
akan lebih besar juga. Tetapi untuk beberapa hal seperti kereta shinkansen atau TGV
walaupun lebih ringan dibandingkan dengan kereta pengangkut batubara seperti
CC202 Bukit Asam, kedua kereta cepat tersebut menggunakan lebar sepur (1.435m)
lebih besar dibandingkan dengan kereta batubara (1.067m).
Lokomotif terberat yang saat ini ada di Indonesia adalah CC202 dengan berat total
108 ton dengan power 2250 HP. Lokomotif CC202 ini digunakan untuk angkutan
batubara Tanjungenim Tarahan Sumatera Selatan. Dua lokomotif ini dapat
mengangkut batubara sampai 46 gerbong dengan berat 3312 ton. Berat tiap
gerbong batu bara adalah 70 ton.
Gambar 4. Data Loco CC202 (total 108 ton, panjang 17.678 m, q=6.1 t/m)
Rencana Muatan Bukit Asam menggunakan beban gandar yang sama dengan
lokomotif CC202 dengan lokomotif mencapai 5 rangkaian seperti terlihat pada
gambar berikut ini.
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 3
Gambar 5. Skema beban RM Bukit Asam (total 108 ton, panjang 15 m, q=7.2 t/m)
Walaupun berat dan ukuran lokomotif sudah diketahui, pada jembatan kereta api
beban terberat masih disebabkan oleh Skema Beban RM21. Beban gandar
bervariasi tergantung jumlah gandar yang masuk di area jembatan yaitu antara 12
ton sampai 20 ton.
Berat total lokomotif (plus tender) adalah 168 ton dengan panjang total 19.2 m atau
setara dengan beban merata 8.75 ton/m, sedangkan untuk berat gerbong adalah
24 ton dengan panjang 4.8 m atau setara dengan beban merata 5 ton/m.
19.20 m
Lokomotif Tender
1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20
12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t 12t
12t 12t
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 4
2. Peraturan Pembebanan KA di Luar Negeri
Peraturan pembebanan jembatan kereta api di luar negeri sangat bervariasi. Untuk
penggunaan lebar sepur standar (1.435 m) secara umum digunakan di Amerika
Utara (Amerika dan Kanada), Eropa (kecuali Rusia), Australia, China dan Timur
Tengah. Oleh karena itu untuk penggunaan sepur standar ini pembebanannya
akan mengacu ke negara-negara tersebut.
a. Amerika Utara
Cooper E80 adalah skema pembebanan yang paling umum digunakan di Amerika
untuk angkutan orang dan barang, tercantum di dalam code AREA dan AREMA.
Gandar terbesar adalah 36.29 ton (80 Kips) dengan total berat 515.28 Ton
(panjang total 33.22 m) atau setara dengan beban merata 15.5 ton/m. Sedangkan
untuk gerbongnya 11.9 t/m (8 Kips/ft).
Disamping skema beban di atas, ada juga alternatif beban yang lain sebagai
berikut:
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 5
Berat Axle
Class Panjang Power
Loco Load Photo
No. (m) (HP)
(ton) (ton)
Dash
9- 22.45 192.8 32.1 4400
44CW
GE-
21.72 176 29.3 5100
E60
b. Eropa
Code yang umum digunakan untuk pembebanan kereta di Eropa adalah EN1991-
2, dimana terdapat lima model pembebanan:
1. Load Model 71 untuk normal rail traffic pada jalur utama kereta
2. Load Model SW/0 untuk jembatan bentang menerus (continuous bridges)
3. Load Model SW/2 untuk beban berat (heavy loads)
4. Load Model HSLM untuk kereta penumpang cepat (v>200 km/jam)
5. Load Model unloaded train untuk pengecekan beban kereta tanpa muatan,
yaitu berupa beban merata vertikal sebesar 10.0 kN/m.
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 6
Untuk beban kereta yang lebih rendah atau lebih tinggi dari Load Model 71 di atas
maka dapat mengalikannya dengan faktor yang nilainya adalah sebagai berikut :
0.75 0.83 0.91 1.00 1.10 1.21 1.33 1.46
Load Model SW/0 dan SW/2 adalah beban merata sepanjang a dengan jumlah
tidak terhingga yang terpisah-pisah dengan jarak c, besarnya beban qvk dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 7
Tabel 2. Model HSLM-A
Model HSLM terdiri dari dua tipe kereta umum yaitu HSLM-A dan HSLM-B, dengan
variasi panjang gerbong.
Code EN1991-2 hanya berlaku untuk lebar sepur standar atau lebih lebar lagi
(broad gauge) dan tidak berlaku untuk sepurt kecil (narrow gauge). Disamping
code EN1991-2, beberapa negara di Eropa (dengan lebar sepur standar, 1.435m)
menggunakan skema pembebanan tersendiri yang berlaku di negaranya masing-
masing, seperti wilayah United Kingdom dan negara Swedia.
Tipe RU berlaku untuk semua kombinasi kereta yang sekarang sedang berjalan
dan untuk tipe kereta yang akan datang yang direncanakan digunakan di wilayah
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 8
Eropa termasuk di wilayah United Kingdom. Tipe RU ini digunakan untuk disain
jembatan di jalur utama (main line) yang menggunakan lebar sepur standar 1.435
m atau lebih.
Tipe RL berlaku hanya untuk kereta penumpang (rapit transit railway) dimana
lokomotif-lokomotif dan rolling stock pada jalur utama (main lines) tidak
diperbolehkan melewatinya.
Beberapa tipe lokomotif dan wagon yang dicover oleh skema beban RU adalah
sebagai berikut:
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 9
Sedangkan untuk negara Swedia menggunakan skema beban sebagai berikut:
Berat Axle
Class Panjang Power
Loco Load Photo
No. (m) (HP)
(ton) (ton)
Class-
21.34 129 21.5 3100
60
Class-
21.71 129 21.5 3690
70
Class-
21.36 126 21.0 5360
92
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 10
c. Australia
Australia memakai tiga ukuran sepur, tetapi yang dikembangkan sekarang adalah
dengan sepur standard. Pembebanan untu sepur standar tercover oleh skema
beban BS 5400-2.
Tipe-tipe lokomotif (Co-Co) yang pada saat ini dipakai di Australia dengan lebar
sepur standar adalah sebagai berikut:
Berat Axle
Class Panjang Power
Loco Load Photo
No. (m) (HP)
(ton) (ton)
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 11
d. China
Lokomotif diesel masih beroperasi dan berembang di China, tetapi pada saat ini
China lebih mengembangkan kereta cepat (high speed rail) yang mempengaruhi
kualitas hidup dan menopang kemajuan ekonomi negara.
Skema pembebanan untuk high speed rail di China merupakan modifikasi dari UIC,
yaitu 80% dari beban hidup UIC. Modifikasi ini didapat dari penelitian secara
numerik dan eksperimental yang dilakukan di negaranya.
uiuuuuuu
Gambar 15. HSR train dan model beban hidup (ZK) yang digunakan di China
Beberapa tipe lokomotif (Co-Co) yang pada saat ini dipakai di China dengan lebar
sepur standar adalah sebagai berikut:
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 12
Berat Axle
Class Panjang Power
Loco Load Photo
No. (m) (HP)
(ton) (ton)
Karena begitu banyaknya tipe lokomotif dan rolling stock di dunia terutama di eropa
yang banyak sekali perbatasan antar negara, maka dibentuk badan internasional UIC
(Union Internationale des Chemins de fer) untuk menstandarkan industri
perkeretaapian pada tahun 1922. UIC sudah membentuk sistem untuk klasifikasi
lokomotif dan skema beban gandarnya, carrier dan wagon. Termasuk yang diatur oleh
UIC adalah untuk high speed rail.
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 13
Gambar 17. Negara-negara anggota dan terafiliasi dengan UIC
Skema beban yang diambil dalam code UIC sama dengan skema beban EN1991-2,
terdapat empat skema beban yaitu UIC 71, SW/0, SW/2 dan HSLM.
D. ANALISIS STRUKTUR
Pada bagian ini akan disajikan analisis struktur pada balok sederhana dengan bentang
20m, 30m, 50m dan 80m. Gaya yang ditampilkan hanya moment maksimum di tengah
bentang.
Dari pembahasan pembebanan di atas maka dapat ditabelkan sebagai berikut skema
beban secara umum dan beban kereta secara khusus (real loco).
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 14
Tabel 3a. Skema Beban Kereta
Total Beban
Skema Beban Gandar Panjang Beban Merata
Beban Merata Loco
Beban (ton) (m) Wagon (t/m)
(ton) (t/m)
RM21 12.0 19.20 168 8.75 5.0
Cooper E80 18.14~36.29 33.22 515 15.51 11.9
EN1991-2
25.0 6.40 100 15.63 8.0
Model 71
EN1991-2
- - - - 15.0
Model SW/2
BS5400-2
25.0 6.40 100 15.63 8.0
Tipe RU
Swedia 1901 15~20 11.60 95 8.19 8.3
ZK liveload 20 6.40 80 12.50 6.4
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 15
E. KESIMPULAN & SARAN
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa beban real (loco + wagon) lebih kecil
daripada skema pembebanan yang diatur didalam code.
Reaksi yang diakibatkan oleh rencana muatan Bukit Asam dan beban real loco CC202
masih lebih kecil dari rencana muatan RM21.
Dari seluruh konfigurasi beban yang ada, skema beban Cooper E80 memberikan
reaksi yang terbesar. Lokomotif yang bersesuaian dengan Cooper E80 adalah tipe
CSX yang juga memberikan reaksi terbesar diantara jenis lokomotif yang ada.
Reaksi yang diakibatkan oleh beban real loco HXD3B dengan beban gandar 25 ton,
hasilnya hampir sama dengan 100% skema beban RM21.
Untuk rencana pembebanan di Indonesia dengan lebar sepur standar dan beban
gandar 25 ton dapat digunakan skema pembebanan EN1991-2 (Model 71) atau
BS5400-2 (Tipe RU). Kedua tipe beban ini adalah sama dengan UIC71 dimana banyak
digunakan untuk desain jembatan dengan beban gandar loco 20 ton ~ 25 ton dengan
lebar sepur standar.
1
Disusun oleh Iwan Gunawan 16