DALAM RANGKA
PENYUSUNAN RANCANGAN KERTAS KERJA PROYEK PERUBAHAN
INSTANSIONAL SEBAGAI PESERTA DIKLAT PIM IV
DISUSUN OLEH
NURZAINI MUCHSIN, SH
NDH: 24
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN
KERTAS KERJA PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
KOTA MADIUN
Disusun Oleh
NURZAINI MUCHSIN, SH
NDH: 24
MENTOR COACH
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-
Nya kami telah berhasil menyelesaikan rancangan (proposal) kertas kerja proyek perubahan
instansional dengan judul OPTIMALISASI PENGELOLAAN SARANA PRASARANA
MELALUI PENERBITAN KARTU INVENTARIS TERPADU DILINGKUNGAN
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA
MADIUN . Rancangan atau proposal kertas kerja proyek perubahan instansional ini disusun
berdasarkan rancangan project charter yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan
coach/widyaiswara serta disetujui oleh mentor yang merupakan atasan langsung peserta pada
tahap Taking Ownership.
Kertas kerja proyek perubahan merupakan salah satu kegiatan pembelajaran pada
diklat kepemimpinan tingkat IV untuk mewujudkan kompetensi kepemimpinan operasional
sesuai dengan tingkatannya melalui kemampuan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan
stakeholder dalam penanganan isu strategis..
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
dukungan dan partisipasinya kepada kami dalam penyusunan rancangan proyek perubahan ini
kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Gandhi Hatmoko, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengikuti Diklatpim IV, sekaligus memberikan fasilitas dan sumberdaya yang ada ;
2. Bapak Drs. Heri Wasana selaku mentor yang telah meluangkan waktu kepada kami dalam
memberikan arahan, motivasi, dan bertindak sebagai inspirator dalam menyelesaikan
proyek perubahan ;
3. Para Widyaiswara khususnya Bapak ISMAIL selaku coach yang memberikan bimbingan
dalam pelaksanaan tugas ini ;
4. Pejabat, staf, guru dan bendahara barang di lingkungan Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun dan pihak-pihak lain yang turut membantu
kelancaran tersusunnya kertas kerja proyek perubahan.
Penyusunan kertas kerja proyek perubahan ini pasti masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik kami butuhkan untuk penyempurnannya.
iii
Akhirnya, dengan memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa semoga kertas kerja proyek
perubahan ini dapat memberikan manfaat yang nyata.
Project Leader,
NURZAINI MUCHSIN, SH
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
E. Kriteria Keberhasilan.......................................................................................6
v
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................31
A. Kesimpulan.....................................................................................................31
B. Rekomendasi...................................................................................................31
Daftar Pustaka......................................................................................................................32
Biodata..................................................................................................................................33
Lampiran Pendukung...........................................................................................................34
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun memiliki
visi Terwujudnya Pendidikan Berkualitas Yang Adil, Berbudaya dan Berakhlak Mulia. Untuk
mendapatkan Visi tersebut maka Misi yang diambil dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun adalah pertama meningkatnya pendidikan yang
berkualitas pada semua jenjang dan jalur pendidikan, kedua terpenuhinya kualitas dan
kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
(SNP), ketiga terwujudnya budaya dan kesenian khas daerah.
Selanjutnya Bidang Pendidikan Dasar bertekad mewujudkan perbaikan-perbaikan
di masing-masing Standar Nasional Pendidikan. Kondisi ideal sekolah menurut Standar
Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 yang sekarang telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 meliputi delapan standar, yaitu Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Sarana,
Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun berusaha dengan
sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya.
Adapaun isu isu strategis yang ada di Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda
dan Olah Raga Kota Madiun khususnya Bidang Pendidikan Dasar adalah ada kecenderungan
penataan dan pendataan sarana prasarana yang menjadi aset yang masih belum tertata dengan
baik sehingga sulit untuk mengetahui masih layak apa tidak untuk menunjang kegiatan sehari-
hari baik dilingkungan kantor maupun disekolah, penyebaran sarana pendidikan yang belum
merata di Kota Madiun, masih ada sekolah yang belum memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) di Kota Madiun, dimana Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
Dasar diatur dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2013 tentang perubahan atas
Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010.
1
2
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka rancangan perubahan dengan judul
Optimalisasi Pengelolaan Sarana Prasarana Melalui Penerbitan Kartu Inventaris Terpadu
dilingkungan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun masuk
dalam 3 (tiga) area perubahan yang saling berkaitan satu sama lain, namun apabila disusun
berdasarkan prioritas pelaksanaan adalah sebagai berikut:
2. Manfaat
4
dan SMP ;
17. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan
Dasar.
E. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi terhadap
tujuan yang akan diwujudkan dalam proyek perubahan ini, kriteria keberhasilan tersebut
adalah:
1. Tersusunnya desain kartu inventaris sarana prasarana terpadu 1 dokumen.
2. Terwujudnya kartu inventaris sarana prasarana terpadu 1 dokumen.
3. Terlaksananya sosialisasi kartu inventaris sarana prasarana terpadu 2 kali pertemuan.
4. Terlaksananya penerapan kartu inventaris sarana prasarana terpadu 100%
5. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kartu inventaris sarana prasarana
terpadu 1 kali.
7
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
Sponsor
Drs. Heri Wasana
Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
Adapun peran dari masing-masing Tim yang terlibat dalam penyelenggaraan proyek
perubahan ini sebagai berikut :
D. Stakeholders
Stakeholder didefinisikan sebagai perorangan maupun kelompok-kelompok yang
tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi, yang berpengaruh maupun
terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan sebuah Tim.
Dalam konteks membangun Tim yang efektif , upaya mempengaruhi Stakeholder
perlu diawali dengan pengelompokan stakeholder berdasarkan pengaruh dan kepentingan
yang dimilikinya.
Salah satu faktor kunci keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan ini adalah
keberadaan stakeholder (pemangku kepentingan). Berdasarkan pemetaan stakeholder dalam
proyek perubahan, terdapat 2 (dua) kelompok yaitu :
11
1. Stakeholder Internal, yaitu pihak pihak yang berada dalam satu SKPD dengan
project leader yang terlibat dalam proyek perubahan. Dalam kelompok ini yang
termasuk stakeholder internal adalah :
1. Kepala Dinas Dikbudmudora
2. Kabid Pendidikan Dasar
3. Kepala seksi sarana prasarana TK, SD dan SMP (selaku Project Leader)
4. Staf seksi sarana prasarana TK, SD dan SMP
2. Stakeholder Eksternal, yaitu pihak pihakyang berada di luar SKPD dengan project
leader yang terlibat dalam proyek perubahan yaitu :
1. Kepala sekolah TK
2. Kepala sekolah SD
3. Kepala sekolah SMP
Pemuda
Kepala Bidang
+
Pendidikan Dasar
+ +
+ + +
Jumlah 100%
Strategi yang dapat diadopsi kerencana aksi perubahan instansional bagi pejabat
eselon IV adalah kerjasama yang baik dengan stakeholders yang lain, serta tegas dan
konsekwensi terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari dan menjalankan fungsi dengan baik
sehingga kinerja organisasi menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Faktor kriteria keberhasilan yang dapat diadopsi untuk dicontoh dilingkungan
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota adalah sebagai berikut:
14
1. Mempunyai konsep target dalam melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan jadwal.
2. Seoarang pemimpin harus bisa menempatkan diri dimanapun berada sehingga bisa
menjadikan panutan bawahan dan masyarakat yang dipimpinnya.
3. Penuh dengan inovasi (perubahan menuju lebih baik) yaitu berani mengambil keputusan
untuk berubah menuju keadaan lebih baik.
4. Kerja sama yaitu seorang pemimpin harus bisa dengan bekerja sama(koordinasi) dengan
SKPD yang lain, maupun dengan masyarakat sehingga terjadi kolaborasi yang baik
antara satu dengan lainnya.
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
kegamangan itu, ada keyakinan dan tekat yang kuat bahwa dengan ikhtiar, semangat pantang
menyerah, dukungan dan doa, maka setiap upaya yang bertujuan baik akan mendapatkan
kemudahan dan Ridho dari Allah.Amin.
Dalam melaksanakan proyek perubahan yang penulis pimpin, tidak selamanya
berjalan mulus. Ibarat tak ada gading yang tak retak. Kendala selalu ada dalam setiap
perjuangan. Namun kendala itu dapat diatasi dengan komunikasi dan koordinasi yang baik,
dengan system team work yang saling mendukung, memberi dan menerima.Sehingga target
danrencana yang telah disusun dapat dilaksanakan dan dicapai sesuai harapan.
Kenyakinan akan keberhasilan dalam menyelesaikan proyek perubahan semakin
bertambah, manakala penulis ngugemi falsafah hidup masyarakat Jawa yaituuripiku kudu
murup artinya dalam menjalani kehidupan didunia ini kita harus bisa menyala atau menjadi
cahaya yang dapat menerangi sekitar kita, mampu memberikan kontribusi pada lingkungan
dan masyarakat di sekitar kita. Apalagi proyek perubahan dirancang untuk membangun dan
meningkatkan peran kita dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi agar menjadi lebih
berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.Oleh karena itulah, proyek perubahan merupakan
suatu proyek inovatif yang dari tidak ada menjadi ada, dari yang tidak mungkin menjadi
mungkin untuk diwujudkan atau dari kegiatan yang sedang berjalan (yang sudah ada) tapi
mengalami kelambatan penyelesaiannya menjadi sebuah penyempurnaan suatu kegiatan
dengan win-win solusi sehingga harapan untuk memperbaiki suatu kegiatan yang sangat
penting dapat direalisasikan.
Dalam pembuatan proyek perubahan ini seorang pemimpin dituntut untuk
memenuhi unsur-unsur manajemen kepemimpinan yang baik sebagaimana yang telah tersaji
dalam kertas kerja proyek perubahan ini mulai dari proses perencanaan yang melibatkan stake
holder, kemudian bagaimana menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sampai
dengan menetapkan tim pendukung serta uraian tugas dari masing-masing tim tersebut. Ini
merupakan bagian dari bentuk pengalaman kepemimpinan yang baik, disamping menerapkan
pola manajemen disini juga menerapkan bagaimana menempatkan tim atau personil dengan
uraian tugas yang jelas.
Disamping itu juga pemimpin sebelum membuat suatu keputusan harus
mengumpulkan data-data serta masalah-masalah yang timbul baik dari eksternal maupun
internal sehingga dari data tersebut bisa di analisis untuk memperoleh suatu kesimpulan
sebagai dasar pembuatan keputusan. Sehingga apabila dalam pelaksanaan jangka menengah
dan jangka nanti timbul permasalahan dapat diatasi sedini mungkin agar tidak menghambat
16
tercapainya suatu tujuan dalam organisasi. Secara teori tidak banyak memang yang bisa kita
petik dari pembuatan proyek perubahan ini, namun dari sisi manfaat banyak sekali yang bisa
kita terapkan dalam memimpin suatu organisasi. Mudah-mudahan pengalaman ini bisa
diterapkan oleh semua peserta diklat kepemimpinan untuk menjadi seorang pemimpin dimasa
yang akan datang.
Pada implementasi proyek perubahan Optimalisasi Pengelolaan Sarana Prasarana
Melalui Penerbitan Kartu Inventaris Terpadu Dilingkungan Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun, penulis melaksanakan Tahap Laboratorium
Kepemimpinan dalam Pentahapan Jangka Pendek (waktu pelaksanaan 30 Maret 2016 sampai
dengan 30 Mei 2016) dengan 9 (Sembilan) Pentahapan Kegiatan meliputi sebagai berikut :
2 Terbentuknya surat tugas Penandatanganan I 6 April 2016 Sekertaris Diknas Terbentuknya tim Surat tugas Tim
Tim ; surat tugas Tim kerja untuk Kerja Proyek
melaksanakan Perubahan
Proyek Perubahan
3 Mempelajari peraturan Mencari hambatan II 11 s/d 15 TIM Proyek Perubahan Identifikasi Daftar Hadir
tentang inventaris sarana yang terjadi di sistim April 2016 permasalahan intern Notulen Rapat
prasarana ; pelaporan mengenai sistim Dokumentasi
pelaporan
4 Menyusun desain kartu Tim proyek III 18 s/d 29 TIM Proyek Perubahan Tim bekerja bersama Daftar Hadir
inventaris sarana perubahan April 2016 dan berhasil Notulen Rapat
melakukan desain &
prasarana terpadu ; melakukan desain Dokumentasi
kartu inventaris IV kartu inventaris
sarana prasarana
terpadu sarana prasarana
terpadu
5 Membahas kartu - Penjelasan tata I 2 Mei 2016 TIM Proyek Perubahan - Pembehasan Daftar Hadir
Keterangan Pada implementasi proyek perubahan Optimalisasi Pengelolaan Sarana
Prasarana Melalui Penerbitan Kartu Inventaris Terpadu Dilingkungan Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun, penulis melaksanakan Tahap
Laboratorium Kepemimpinan dalam Pentahapan Jangka Pendek (waktu pelaksanaan 30 Maret
2016 sampai dengan 30 Mei 2016) dengan 9 (Sembilan) Pentahapan Kegiatan meliputi
sebagai berikut :
23
5. Membahas kartu inventaris sarana prasarana terpadu kegiatan ini
dilaksanakan setelah masing-masing anggota tim proyek perubahan sudah
merancang kartu inventaris sarana prasarana terpadu sesuai keinginan masing-
masing anggota tim, maka tanggal 2 Mei 2016 bertempat diruang rapat pendidikan
dasar diadakan pertemuan untuk menyatukan persepsi diantara banyak desain
untuk dipilih dan disatukan menjadi satu desain yang baik untuk model Kartu
Inventaris Sarana Prasaran Terpadu nantinya.
25
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan proyek perubahan
sebagaimana yang telah direncanakan, ternyata tidak sesederhana yang telah direncanakan.
Masih banyak kegiatan lain yang menyertainya agar langkah satu ke langkah berikutnya dapat
dilaksanakan, dibutuhkan kerja keras, ketekunan, kerjasama tim dan masukan dari semua
pihak yang terlibat serta adanya dukungan dan komitmen yang kuat dari Kepala Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun
selaku mentor dalam keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan ini.
Adapun capaian kinerja yang telah project leader implementasikan dalam proyek
perubahan sebagaimana target pada Bab II point E adalah sebagai berikut :
26
terpadu.
100% 100%
1. Tersusunnya desain kartu inventaris sarana prasarana terpadu, Mentor menyetujui dan
memberikan masukan mengenai rencana penyusunan desain Proyek Perubahan
tentang Optimalisasi Pengelolaan Sarana Prasarana Melalui Penerbitan Kartu
Inventaris Terpadu di Lingkungan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah
Raga Kota Madiun dan atas dukungan dari kerja keras tim proyek perubahan.
2. Terwujudnya kartu inventaris sarana prasarana terpadu, atas bimbingan dari semua
pihak yang mendukung atas pelaksanaan proyek perubahan ini dan kerja keras tim
maka telah berhasil mewujudkan bentuk dan model untuk kartu inventaris sarana
prasarana terpadu tersbut diatas.
3. Terlaksananya sosialisasi kartu inventaris sarana prasarana terpadu, tim proyek
perubahan mengundang dari perwakilan kepala sekolah mulai tingkat Tk, SD dan
SMP negeri sekota Madiun untuk membahas adanya kartu inventaris terpadu yang
diangkat oleh Project Leader yang akan diterapkan dilingkungan Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga dan disetiap sekolahan di Kota Madiun.
4. Terlaksananya penerapan kartu inventaris sarana prasarana terpadu, setelah
terlaksananya sosialisasi yang diadakan tim proyek perubahan dengan perwakilan
kepala sekolah , pihak perwakilan kepala sekolah langsung mengkoordinasikan
dengan kepala sekolah untuk melaksanakan apa yang telah diakomodasikan oleh
Project Leader.
27
5. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kartu inventaris sarana prasarana
terpadu., dengan telah terbentuknya kartu inventaris terpadu disetiap sekolahan maka
tim proyek perubahan mengadakan monitoring dan evaluasi disetiap sekolahan apakah
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan apa belum serta untuk memberikan
pengarahan apabila terjadi kesalahan.
2. Kendala eksternal
a. Adanya SKPD yang masih membebankan tugas pada pegawai yang tidak sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya .
b. Adanya beberapa rolling jabatan maupun pegawai yang tidak didukung dengan
keahlianya .
28
perubahan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Adapun strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kendala internal
a. Membuat jadwal khusus untuk fokus mengerjakan proyek perubahan diluar jam
kerja.
b. Memanfaatkan sebaik-baiknya SDM aparatur yang benar-benar menguasai
masalah pengadministrasian sarana prasarana
2. Kendala eksternal
c. Mengkoordinasikan masalah proyek perubahan dengan pegawai atau pejabat yang
berkompeten diluar waktu kita berkunjung di SKPD tersebut .
d. Berkoordinasi dengan pejabat atau pegawai yang punya keahlian dibidangnya
walau tidak menempati posisi yang sesuai .
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerbitan Kartu Inventaris Terpadu di Lingkungan Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga telah berhasil dilaksanakan dengan baik.
B. Rekomendasi
Untuk mewujudkan proyek perubahan dapat dicapai maksimal, maka perlu
komitmen bersama antara stakeholder dalam Optimalisasi Pengelolaan Sarana Prasarana di
Lingkungan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Maupun di Sekolah,
diperlukan kontinuitas untuk jangka menengah dan jangka panjang yang terintegrasi.
Untuk implementasi tahapan jangka menengah yang harus dipersiapkan dan
dilakukan adalah :
a. Perlunya Melaksanakan monitoring dan evaluasi pemanfaatan kartu inventaris sarana
prasarana terpadu;
b. Perlunya melaksanakan koordinasi penataan dan penertiban kartu inventaris sarana
prasarana terpadu untuk memperoleh data yang akurat.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
BIODATA
LAMPIRAN PENDUKUNG
Lampiran 8 : Dokumentasi.
Lampiran 9 : Dokumentasi.
33