SKRIPSI
Oleh :
Nama : Nurul Dwi Hudatullah
NIM : 2013730080
SKRIPSI
Oleh :
Nama : Nurul Dwi Hudatullah
NIM : 2013730080
Laporan Tugas Akhir/ Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua
sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar.
NPM : 2013730080
Tanda Tangan :
i
Universitas Muhammadiyah Jakarta
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan,
mengalih media/format-kan, mengolah data dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis, pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-sebenarnya
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 4 Januari 2017
Yang Menyatakan
ii
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS JALAN GEDANG, KECAMATAN GADING CEMPAKA
KOTA BENGKULU JANUARI-DESEMBER 2015
ABSTRAK
iii
CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND
BEHAVIOR OF PUBLIC WITH THE INCIDENCE OF MALARIAE IN
THE PUSKESMAS JALAN GEDANG, GADING CEMPAKA DISTRICTS,
BENGKULU CITY PERIOD JANUARY-DECEMBER 2015
ABSTRACT
iv
v
LEMBAR PERSETUJUAN
Pada hari :
Tanggal : 20 Desember 2016
Pembimbing Utama
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 4 Januari 2017
vii
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum W.r.W.b
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan atas
kehadirat Allah Subhanahu wa Taala karena berkat rahmat, nikmat, dan karunia
serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan
Antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Malaria di
Wilayah Kerja Puskesmas Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka Kota
Bengkulu Januari-Desember 2015 yang penulis ajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) di Program Studi Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi besar Muhammad Shallallahualaihi Wa
Sallam yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman yang yang
penuh ilmu pengetahuan sampai hari ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak
motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasi yang sebesar-besarnya kepada:
Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.Ked, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan izin
untuk dapat melakukan penelitian
dr. Tri Ariguntar Wikaningtyas, Sp.PK, selaku ketua Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jakarta
dr. H. Nizamuddin, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar,
tulus, dan sepenuh hati memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat
waktu
dr. Abdul Baktiansyah, Sp.Ok yang telah membantu penulis memberikan arahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
dr. Nur Assikin selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan
dukungan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan
kedokteran ini dengan tepat waktu dan nilai yang memuaskan.
Orang tuaku Ayah Gurti dan ibu Atmawati Malik yang telah membantu baik
secara moril maupun materil, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai
Saudara sekandungku Mevi Primaliza dan Meltra Wahyu yang telah mendukung
proses pengerjaan skripsi
Sahabat-sahabatku yang terus memberikanku semangat, motivasi, dan selalu sabar
mendengarkan keluh kesah penulis selama proses pengerjaan skripsi, terutama
viii
Atika Satya di Bengkulu, Wisnu Surya, Jananda, Badar, Mitha, Srijayati,
Nadiya, Dera Dan Hasniar, Dian, Tias
Teman-teman sekelompok bimbingan skripsi Nurul Imaniar, Pasca Rindi dan
Paramitha Ayu yang telah banyak mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
Pimpinan dan Seluruh Staff di Puskesmas Jalan Gedang Kecamatan Gading
Cempaka Kota Bengkulu, yang telah banyak mendukung dalam proses
pengumpulan data penelitian
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis selalu terbuka untuk menerima kritik
Jakarta,2016
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN ..................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI .......................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
x
2.1.3.1 Pengertian .......................................................................... 16
2.1.3.2 Bentuk Perilaku ................................................................. 17
2.1.3.3 Tingkatan Perilaku ............................................................ 17
2.1.3.4 Faktor-Faktor yang Mmpengaruhi Perilaku ...................... 17
2.1.4 Malaria .................................................................................... 19
2.1.4.1 Pengertian .......................................................................... 19
2.1.4.2 Jenis-jenis Malaria ............................................................ 20
2.1.4.3 Gejala Klinis Malaria ........................................................ 22
2.1.4.4 Siklus hidup Plasmodium.................................................. 23
2.1.4.5 Masa Inkubasi ................................................................... 25
2.1.4.6 Cara Penularan Penyakit Malaria ...................................... 26
2.1.4.7 Epidemiologi Malaria ....................................................... 27
2.1.4.8 Faktor Penyebaran Malaria ............................................... 28
2.1.4.9 Pencegahan Penyakit Malaria ........................................... 32
2.1.4.10 Pemberantasan Penyakit Malaria .................................... 33
2.2 Kerangka Teori................................................................................. 34
2.3 Kerangka Konsep ............................................................................. 35
2.4 Hipotesis Penelitian.......................................................................... 35
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2013, atau masih diatas target yang tetapkan yaitu <1,25 per 1000 penduduk.
Pada tahun 2011 angka kejadian malaria di Indonesia mencapai 422.447, dan
menjadi 343.527 kasus pada tahun 2013.5
)(
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah
Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu.
5
2. Tujuan Khusus
3. Bagi Peneliti
Sebagai sarana menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan
peneliti terutama mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas
Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu Januari-
Desember Tahun 2015.
BAB II
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
diperoleh melalui mata dan telinga.13
7
8
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,
dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari, misalnya dapat menjelaskan
mengapa harus datang ke Posyandu.
3) Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi,
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan.
4) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, dan prinsip
9
5) Sintesis (synthesis).
Sintesis menunujuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu
teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian ini
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria yang ada .
P = x 100%
Keterangan :
P = persentasi
f = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang
telah dipilih responden atas pernyataan yang diajukan
10
1. Kurang (<60%)
2. Cukup (60-75%)
3. Baik (>75%) (Arikunto, 2009)
2) Pendidikan
5) Hubungan sosial
6) Pengalaman
2.1.2 Sikap
2.1.2.1 Pengertian
1. Sikap positif
Sikap positif adalah apabila timbul persepsi yang positif terhadap
stimulus yang diberikan dapat berkembang sebaik-baiknya karena orang
tersebut memiliki pandangan yang positif terhadap stimulus yang diberikan.
2. Sikap negatif
Sikap negatif apabila terbentuk persepsi negatif terhadap stimulus yang
telah diberikan. Sikap mungkin terarah benda-benda, orang-orang tetapi juga
peristiwa-peristiwa, pandangan-pandangan, lembaga-lembaga, terhadap
norma-norma, nilai-nilai dan lain-lain.
Struktur sikap dibagi menjadi tiga komponen yang saling menunjang. Ketiga
komponen pembentukan sikap tersebut yaitu sebagai komponen kognitif
(kepercayaan), emosional (perasaan), dan komponen konatif (tindakan).16
1. Komponen Kognitif
Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
2. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang
terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan
dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.
3. Komponen Konatif
13
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi social yang dialami oleh
individu. Dalam berinteraksi social, individu beraksi membentuk pola sikap
tertentu terhadap berbagai objekpsikologis yang dihadapinya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi sikap terdiri dari :13,16
1. Pengalaman pribadi
Pengalaman terjadi secara tiba-tiba atau mengejutkan yang
meninggalkan kesan paling mendalam pada jiwa seseorang. Kejadian-
kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus-
menerus, lama-kelamaan secra bertahap diserap kedalam individu dan
mempengaruhi terbentuknya sikap.
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Dalam pembentukan sikap pengaruh orang lain sangat berperan.
Misalnya dalam kehidupan masyarakat yang hidup di pedasaan, mereka
akan mengikuti apa yang diberikan oleh tokoh masyarakatnya.
3. Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pembentukan sikap. Dalam kehidupan masyarakat, sikap
masyarakat diwarnai dengan kebudayaan yang ada di daerahnya.
4. Media masa
Media masa elektronik maupun media cetak sangat besar
pengaruhnya terhadap pembentukan opini dan kepercayaan seseorang.
15
2.1.3 Perilaku
2.1.3.1 Pengertian
Ras kulit putih atau ras kaukasia~ciri-ciri fisik: warna kulit putih,
bermata biru, berambut pirang. Perilaku yang dominan: terbuka,
senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Ras kulit hitam atau ras negroid~ciri-ciri fisik: berkulit hitam,
berambut keriting, dan bermata hitam. Perilaku yang dominan:
tabiatnya keras, tahan menderita, dan menonjol dalam kegiatan
olahraga keras.
Ras kulit kuning atau ras mongoloid~ciri-ciri fisik: berkulit kuning,
berambut lurus, dan bermata cokelat. Perilaku yang dominan:
keramahtamahan, suka gotong royong, tertutup, dan senang dengan
upacar ritual.
Jenis Kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara
berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar
pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan
emosional atau perasaan. Perilaku pada pria disebut maskulin, sedangkan
pada wanita disebut feminin.
Sifat fisik, kalau kita amati perilaku individu akan berbeda beda karena
sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda
dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.18
2.1.4 Malaria
20
2.1.4.1 Pengertian
Penyebab malaria di Indonesia sampai saat ini ada empat spesies parasit
malaria yang diketahui :20
tetapi parasitemia tinggi, gejala paling berat dan masa inkubasi paling
pendek.20
Tabel 2.1.
P. P. vivax P. ovale P. P.
falciparum malariae knowlesi
Siklus 2 2 2 3 1
Eritrositik
(hari)
Hipnozoit Tidak Ya Ya Tidak Tidak
(kambuh)
Jumlah 30.000 10.000 15.000 2000 ?
merozoit per
skizon hati
Pilihan RBCs Retikulos Retikul RBCs tua Tidak
Eriterositik muda it osit teridentifi
dapat kasi
menyeran
g semua
umur*
Durasi 2 4 4 40 ?
maksimal
infeksi yang
tidak di obati
(tahun)
*karena parasit malaria tidak selektif menginvasi sel darah merah
Sumber : Irianto K. Parasitologi Medis (Medical Parasitology). Bandung: Alfabeta cv.2013
1. Periode dingin
Dimulai dari mengigil, kulit dingin dan kering, seluruh badan bergetar dan
gigi-gigi gemeretak, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan. Pada
periode ini berlangsung 15 menit sampai satu jam yang diikuti dengan
naiknya temperature.
2. Periode panas
Periode ini penderita akan mengalami gejala seperti muka merah, kulit panas
dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi dapat mencapai 400C atau
23
a. Sporogoni (Seksual)
Siklus sporogoni disebut siklus seksual karena menghasilkan bentuk
sporozoit yang siap ditularkan ke manusia, terjadi di dalam tubuh nyamuk.
Siklus ini juga disebut siklus ekstrinsik karena masuknya gametosit ke
dalam tubuh nyamuk hingga menjadi sporozoit yang terdapat di dalam
kelenjar ludah nyamuk. Gametosit yang masuk ke dalam bersama darah,
tidak dicernakan bersama sel-sel darah lain. Dalam waktu 12 sampai 24
jam setelah nyamuk mengisap darah, zigot berubah bentuk menjadi
ookinet yang dapat menembus dinding lambung. Di lambung ini berubah
menjadi ookista yang besarnya lima kali lebih besar dari ookinet. Di dalam
ookista dibentuk ribuan sporozoit, dengan pecahnya ookista, sporozoit
dilepaskan ke dalam rongga badan dan bergerak ke seluruh jaringan
nyamuk. Bila nyamuk sedang menusuk manusia, sporozoit masuk ke
dalam darah dan jaringan, dan mulailah siklus eritrositik.28
b. Skizoni (Aseksual)
Sporozoit infektif dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles sp, dimasukkan
ke dalam aliran darah hospes vertebrata (manusia). Dalam waktu 30 menit
memasuki sel parenkim hati, memulai siklus eksoeritrositik. Pada P.vivax
dan P.ovale ada yang ditemukan dalan sel hati yang disebut hipnosoit.
Hipnosoit ini merupakan suatu fase dari siklus parasit yang nantinya dapat
menyebabkan kumat/kambuh/rekurensi (long term relapse). P. vivax dapat
25
Sumber : http://www.medicinenet.com/malaria/article.htm
26
Masa inkubasi adalah parameter kunci dalam studi epidemiologi dan klinis
malaria, didefinisikan sebagai waktu sejak terpapar ventor Anopheles
terinfeksi malaria sampai timbul demam. Periode pra paten dihitung antara
terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasite malaria di dalam darah.29
Menurut Depkes RI, 1999 masa inkubadi terbagi menjadi dua, yaitu :
Masa inbubasi ektrinsik dipengaruhi oleh suhu udara sehingga berbeda untuk
tiap spesies pada suhu 26,7C :25
Tabel 2.2
Masa Inkubasi Ekstrinsik
Jenis Plasmodium Masa Inkubasi
Tabel 2.3
Masa Inkubasi Intrinsik
Jenis Plasmodium Masa Inkubasi
Malaria pada umumnya dapat ditularkan secara alamiah dan tidak alamiah.25
a. Malaria bawaan (congenital) Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena
ibunya menderita malaria. Penularan terjadi melalui tali pusat atau
placenta. Malaria congenital lebih sering terjadi pada kehamilan pertama
pada kelompok masyarakat yang imunitasnya kurang.28
c. Secara oral (melalui mulut) Cara penularan ini pernah dibuktikan pada
burung, ayam (P.gallinasum), burung dara (P.relection) dan monyet
(P.knowlesi).
Gambar 2.2
A. Faktor Agent
Agent penyebab malaria adalah protozoa dari genus Plasmodium. Penyakit
malaria adalah suatu penyakit akut atau sering kronis yang disebabkan oleh
parasit genus Plasmodium (kelas Sporozoa). Penyebab penyakit ini adalah
parasit genus Plasmodia, famili Plasmodiidae, orde Coccidiidae dan sub-
orde Haemosporididae. Sampai saat ini dikenal hampir 100 spesies dari
Plasmodia yang terdapat pada burung, monyet, binatang melata, dan pada
manusia hanya empat spesies yang dapat berkembang yaitu : P.falciparum,
30
B. Faktor Host
Ada dua macam host terkait penularan penyakit malaria, yaitu manusia (host
intermediate) dan nyamuk Anopheles betina (host definitif)
1. Faktor manusia (Host intermediate)
Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin, ras, dan riwayat
malaria sebelumnya sebenarnya berkaitan dengan perbedaan tingkat
kekebalan karena variasi keterpaparan terhadap gigitan nyamuk.
Penyakit malaria dapat menginfeksi setiap manusia, ada beberapa faktor
intrinsik yang dapat mempengaruhi manusia sebagai penjamu penyakit
malaria antar lain: umur, jenis kelamin, ras, riwayat malaria sebelumnya, pola
hidup, status gizi.
2. Vektor malaria (Host definitif)
Diseluruh dunia, terdapat lebih dari 500 spesies nyamuk Anopheles, tetapi
kurang dari 50 spesies yang merupakan vektor malaria. Hanya nyamuk dari
jenis Anopheles yang dapat menentukan perkembangan sporogoni parasit
malaria manusia. Kehidupan nyamuk sangat ditentukan oleh keadaan
lingkungan yang ada, seperti suhu, kelembaban, curah hujan, dan sebagainya.
Tingginya penularan tergantung dari densitas (kepadatan) frekuensi gigitan,
lamanya hidup vektor,lamanya siklus sporogoni, angka sporozoit (parasit
yang terdapat dalam kelenjar air liur nyamuk) dan adanya reservoir parasit
(manusia yang mempunyai parasit dalam darah).
Semua vektor hidup sesuai dengan kondisi setempat, anatar lain ada
nyamuk yang hidup di air payau pada tingkat salinitas tertentu (Anopheles
sundaicus, Anopheles subpictus). Ada yang hidup di sawah (Anopheles
31
C. Faktor Environment
1) Lingkungan fisik
Faktor geografi dan metereologi di Indonesia sangat menguntungkan
transmisi malaria di Indonesia.
a. Suhu
Suhu mempengaruhi perkembangan parasit dalam nyamuk. Suhu optimum
berkisar antara 200C dan 300C. Makin tinggi suhu (sampai batas tertentu)
makin pendek masa inkubasi ekstrinsik (sporogoni) dan sebaliknya makin
rendah suhu makin panjang masa inkubasi ekstrinsik.
b. Kelembaban udara
Kelembaban udara yang rendah akan memperpendek umur nyamuk,
meskipun berpengaruh pada parasit. Tingkat kelembaban 60% merupakan
batas paling rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. Pada
kelembaban lebih tinggi nyamuk menjadi lebih aktif dan lebih sering
menggigit, sehingga menuingkatkan penularan malaria.
32
c. Curah hujan
Besar kecilnya pengaruh tergantung pada jenis, dan curah hujan, jenis
vektor dan jenis tempat perindukan. Hujan yang diselingi panas matahari
akan memperbesar kemungkinan berkembang biaknya nyamuk Anopheles.
d. Topografi (ketinggian)
Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin
bertambah, hal ini berkaitan dengan menurunnyasuhu rata-rata.
e. Angin
Kecepatan dan arah angina dapat mempengaruhi jarak terbang nyamuk
dan ikut menentukan jumlah kontak antara nyamuk dengan manusia.
f. Sinar matahari
Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-
beda. Seperti Anopheles sundaicus lebih menyukai tempat teduh.
g. Arus air
Anopheles barbirostris lebih menyukai perindukan yang airnya
statis/mengalir lambat. Sedangkan Anopheles minimus lebih menyukai
aliran air yang deras dan Anopheles letifer lebih menyukai air yang
tergenang.
2). Lingkungan Biologik
Nyamuk sebagai vektor malaria merupakan serangga sukses yang
memanfaatkan air lingkungan. Semua nyamuk akan mengalami
metamorfosa sempurna (holometabola) mulai dari telur, jentik, pupa dan
dewasa. Jentik dan pupa hidup di air, sedangkan dewasa hidup di darat.
Dengan demikian nyamuk dikenal memiliki dua macam alam
kehidupannya, yaitu didalam air dan diluar air.
Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah
(panchx spp), gambusia, nila, mujair, dan lain-lain akan mempengaruhi
populasi nyamuk di suatu daerah dataran tinggi dan dataran rendah.
3). Lingkungan Sosial-Budaya
Lingkungan sosial-budaya merupakan bentuk kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, sistem organisasi serta peraturan yang berlaku bagi
33
1. Penemuan penderita
2. Pengobatan penderita
3. Pemberantasan vektor
Variabel Independen
Variabel Dependen
1. Pengetahuan
2. Sikap Kejadian Malaria di
wilayah Puskesmas
3. Perilaku Jalan Gedang,
Kecamatan Gading
Cempaka, Kota
Bengkulu Tahun 2015
METODOLOGI PENELITIAN
38
37
2. Sampel
a. Cara Pengambilan
Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara non probability
sampling yaitu dengan menggunakan simple random sampling.
Menurut Sutoyo, simple random sampling yaitu pengambilan
sampel sederhana yang dilakukan secara acak dengan pengundian,
dikatakan sederhana karena pemilihan sampel dilakukan tanpa harus
memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut. Simple
random sampling dilakukan pada saat pengambilan data di
Puskesmas Jalan Gedang. Selain itu pengambilan data juga
dilakukan secara door to door.32
b. Kriteria Inklusi
1. Kepala keluarga atau anggotanya dari pasien yang bersedia
menjadi responden.
2. Kepala keluarga atau anggotanya terduga (suspek) menderita
Malaria dari bulan Januari sampai Desember 2015
c. Kriteria Ekslusi
1. Subjek tidak bersedia menjadi responden.
2. Penderita Malaria tidak tinggal lagi di Kecamatan Gading
Cempaka.
d. Perhitungan Jumlah Sampel
Sampel adalah masyarakat yang bersedia mengikuti penelitian ini.
Sampel didapatkan dengan melakukan kunjungan kerumah
responden wilayah kerja Puskesmas Jalan Gedang Kecamatan
Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Besar sampel dihitung sesuai
dengan rumus besar sampel minimal untuk cross sectional study.
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan cara
Taro Yamane/Slovin sebagai berikut:33
Keterangan :
n = jumlah sampel minimum.
N = jumlah populasi
d2 = presisi (10%)
Dengan demikian, maka :
menjadi 4 yaitu sangat setuju diberi kode 4, setuju diberi kode 3, kurang
setuju diberi kode 2 dan tidak setuju diberi kode 1. Jadi total nilai berkisar
antara 40-10. Sikap responden diukur dari kemampuan responden
menjawab pertanyaan dengan benar yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu
sikap baik, sikap cukup, dan sikap kurang.
3. Perilaku : Data perilaku dikumpulkan melalui responden dengan mengisi
kuesioner yang sudah diuji validitasnya. Kuesioner yang dibagikan
kepada responden berisi 10 pertanyaan dengan menggelompokkan
jawaban menjadi 3 yaitu jawaban selalu diberi kode 3, jawaban kadang-
kadang diberi kode 2 dan jawaban tidak pernah diberi kode 1. Jadi total
nilai berkisar antara 30-10. Perilaku responden diukur dari kemampuan
responden menjawab pertanyaan dengan benar yang dikelompokkan
menjadi 3 yaitu perilaku baik, perilaku cukup, dan perilaku kurang.
4. Kejadian Malaria : Data yang dikumpulkan dari Puskesmas Jalan
Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan cara kunjungan ke rumah responden dengan menggunakan
kuesioner yang telah diuji validitasnya, dan data sekunder diperoleh dari data
profil kesehatan Puskesmas Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka Kota
Bengkulu. Pengumpulan data pada seluruh sampel penelitian dengan
melakukan wawancara yang berbentuk kuesioner dan data kejadian malaria
setiap tahunnya yang ada di Puskesmas Jalan Gedang, Kecamatan Gading
Cempaka Kota Bengkulu.
P = x 100%
Keterangan :
P = Persentase
f = frekuensi
n = Jumlah Responden
2. Analisis Bivariat
Tujuan dilakukannya analisis bivariat adalah untuk menguji
hubungan antara variabel dependen dan independen serta memberikan
gambaran kemungkinan adanya hubungan yang signifikan antara masing-
masing variabel. Analisa ini juga memberikan hasil tentang pembuktian
hipotesis yang diajukan.
Penelitian ini menggunakan Uji Statistik Chi-Square dengan derajat
kepercayaan 95% (CI 95%) dengan p = 0,05. Apabila p < , maka terdapat
hubungan bermakna antar variabel. Sedangkan, jika p > maka artinya
tidak ada hubungan yang bermakna antar variabel. OR (Odds Ratio) untuk
menyatakan seberapa besar risiko antara salah satu variabel terhadap
variabel dependen.
Pembuktian hipotesis ini menggunakan uji statistik Chi-square yaitu,
membandingkan frekuensi yang diamati (observed) dengan frekuensi yang
diharapkan (expected). Rumus uji chi-square:34
Keterangan
X2 : Uji Chi Square
O : Observed
E : Expected
Untuk mengetahui nilai p-value tergantung pada besarnya derajat
kepercayaan (degree of freedom) yang dinyatakan dalam:
Keterangan:
b : Jumlah baris di dalam tabel silang
k : Jumlah kolom di dalam tabel silang
Tabel 4.1
Variabel Independen
1. Baik 55 73,3
2. Cukup 17 22,7
3. Kurang 3 4
44
45
Total 75 100%
Pada penelitian ini sikap dibedakan atas sikap baik, sikap cukup, dan
sikap kurang.
Tabel 4.2
Variabel Independen
1. Baik 70 93,3
2. Cukup 4 5,3
3. Kurang 1 1,3
Total 75 100%
Tabel 4.3
Variabel Independen
1. Baik 40 53,3
2. Cukup 33 44
3. Kurang 2 2,7
Total 75 100%
Tabel 4.4
Variabel Dependen
Distribusi Kejadian Malaria
Riwayat N Persentase(%)
Tabel 4.5
Hubungan Antara Pengetahuan Responden Berdasarkan Riwayat
Sakit Malaria
Riwayat Sakit Malaria
n % N % N %
Pada tabel diatas dari hasil uji chi-square menunjukkan bahwa dari
75 responden yaitu responden dengan pengetahuan baik dengan positif
malaria sebanyak 4 responden (5,3%), sedangkan pengetahuan baik
dengan negatif malaria 51 responden (68%). Kemudian responden dengan
pengetahuan cukup dengan positif malaria sebanyak 6 responden (8%),
sedangkan pengetahuan cukup dengan negatif malaria sebanyak 11
responden (14,7%) dan pengetahuan kurang dengan positif malaria
sebanyak 3 responden (4%), sedangkan pengetahuan kurang dengan
negatif malaria sebanyak 0 responden (0%).
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai p-value adalah 0,000 maka
lebih kecil dari yaitu 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan malaria terhadap kejadian malaria.
Tabel 4.6
Hubungan Antara Sikap Responden Berdasarkan Riwayat Sakit
Malaria
Riwayat Sakit Malaria p value
n % N % N % 0,017
Pada tabel diatas dari hasil uji chi-square menunjukkan bahwa dari
75 responden keseluruhan yaitu, responden sikap baik dengan positif
malaria sebanyak 10 responden (13,3%) ,sedangkan responden sikap baik
dengan negatif malaria sebanyak 60 responden (80%). Kemudian
responden sikap cukup dengan positif malaria sebanyak 2 responden
(2,7%), sedangkan responden sikap cukup dengan negatif malaria
sebanyak 2 responden (2,7%). lalu responden sikap kurang dengan positif
malaria sebanyak 1 responden (1,3%) dan responden sikap kurang dengan
negatif malaria sebanyak 0 responden (0%).
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai p-value adalah 0,017 maka
lebih kecil dari yaitu 0,05 (0,017 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap responden terhadap kejadian malaria.
50
Tabel 4.7
Hubungan Antara Perilaku Responden Berdasarkan Riwayat Sakit
Malaria
Riwayat Sakit Malaria
n % N % N %
Pada tabel diatas dari hasil uji chi-square menunjukkan bahwa dari
75 responden keseluruhan yaitu, responden perilaku baik dengan positif
malaria sebanyak 1 responden (1,3%) , sedangkan responden perilaku baik
dengan negatif malaria sebanyak 39 responden (52%). Kemudian
responden perilaku cukup dengan positif malaria sebanyak 10 responden
(13,3%), sedangkan responden perilaku cukup dengan negatif malaria
sebanyak 23 responden (30,7%). lalu responden perilaku kurang dengan
positif malaria sebanyak 2 responden (2,7%) dan respoden perilaku
kurang dengan negatif malaria sebanyak 0 (0%).
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai p-value adalah 0,000 maka
lebih kecil dari yaitu 0,05 (0,000 < 0,05) artinya terdapat hubungan yang
bermakna antara perilaku responden terhadap kejadian malaria.
51
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Univariat
4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Seseorang akan digerakkan oleh sikap itu, karena suatu objek atau
stimulus, maka sikap itu akan timbul dari individu dan keluarga. Sikap
akan mendorong seseorang untuk menimbulkan perbuatan atau tindakan.
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, maka
individu itu sendri akan berpendapat terhadap apa yang akan diketahuinya.
Oleh sebab itu sikap positif perlu untuk selalu dimotifasi dalam diri sendiri
untuk selalu hidup sehat dan bersih. Ada beberapa ciri sikap yaitu :
1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya.
Sifat ini membedakan dengan sifat motif-motif biogenetis seperti lapar,
haus, kebutuhan akan istirahat.
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan karena
itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-
keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada
orang itu.
3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek
tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4. Objek sikap itu merupakan satu hal tertentu tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Sikap mempunyai segi
motivasi dan perasaan, sifat inilah yang membedakan sikap dari
kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki
kepala keluarga atau anggota keluarga lainnya yang tinggal di
Kecamatan Gading Cempaka tentang malaria dalam kategori baik
menjadi dominan dipengaruhi oleh adanya faktor tertentu seperti segi
motivasi yang membedakan dari pengetahuannya atau faktor saat
pengisian kuesioner yang cenderung menjawab kearah yang
dianggapnya positif yaitu jawaban setuju dan sangat setuju.
(Notoatmodjo, 2007)
53
Hal ini sesuai dengan teori perilaku itu dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa
(berpendapat, berfikir, bersikap, dan sebagainya) untuk memberikan
sebuah response terhadap situasi diluar subjek tersebut. Response tersebut
dapat bersikap pasif (tanpa tindakan) dan dapat juga bersifat aktif (dengan
tindakan atau action). Bentuk operasional dari sebuah perilaku dapat
dibagi dalam tiga jenis yaitu :
2). Perilaku terhadap sikap yakni tanggapan batin terhadap keadaan atau
rangsangan dari luar diri subjek.
3). Perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah konkrit, yaitu berupa
perbuatan (action) terhadap situasi atau rangsangan dari luar
(Notoatmodjo, 2007).
positif malaria. Pada data yang didapatkan pada Profil Kesehatan Provinsi
Bengkulu pada tahun 2014 jumlah penderita malaria tanpa pemeriksaan
sediaan darah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2014 sebanyak 39.014
sedangkan dengan pemeriksaan sediaan darah sebanayak 34.108 penderita,
dari hasil pemeriksaan terdapat 4.666 positif malaria (14%). Hal ini seiring
dengan penelitian yang dibuat dikarenakan setelah dilakukan pemeriksaan
laboratorium didapatkan positif malaria dengan jumlah sedikit.
Dari hasil uji statistik tampak bahwa nilai hitung chi-square adalah
nilai p-value < (0,000 < 0,05) artinya Ha diterima dan Ho ditolak yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan masyarakat
dengan kejadian malaria di wilayah kerja puskesmas Jalan Gedang,
Kecamatan Gading Cempaka. Hal ini sesuai dengan teori apabila penerima
perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut
akan bersifat lama. Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari pengetahuan
dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Berdasarkan teori
55
Dari hasil uji statistik tampak bahwa nilai hitung chi-square adalah
nilai p-value < (0,017 < 0,05)artinya Ha diterima dan Ho ditolak yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap masyarakat dengan
kejadian malaria di wilayah kerja puskesmas Jalan Gedang, Kecamatan
Gading Cempaka.
Dari hasil uji statistik tampak bahwa nilai hitung chi-square adalah
nilai p-value < (0,000 < 0,05) artinya Ha diterima dan Ho ditolak yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara perilaku masyarakat dengan
kejadian malaria di wilayah kerja puskesmas Jalan Gedang, Kecamatan
Gading Cempaka.
Hal ini sesuai dengan teori dalam buku Azwas S, (2007) Perilaku
adalah aktifitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia tidak
timbul dengan sendirinya, tetapi akibat adanya rangsangan (stimulus), baik
58
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
Hubungan Pengetahuan,Sikap, Perilaku Masyarakat dengan
Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Jalan Gedang,
Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu Januari-
Desember 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut :
59
60
Saran
5.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
a. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu melalui Puskesmas Jalan
Gedang Kecamatan Gading Cempaka perlu memberikan
perhatian terhadap pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat
tentang bahayanya malaria.
b. Kepala dinas kebersihan agar mengelola lebih baik lagi
terhadap pengelolaan sampah warga dan mengurangi tempat
pembuangan sampah yang dekat dengan pemukiman padat
penduduk.
c. Bagi Puskesmas Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka
dalam melaksanakan penyuluhan perlu lebih memberikan
penjelasan terhadap masyarakat tentang penyakit malaria, cara
pencegahan penyakit, dan bekerja sama dengan tokoh
masyarakat terkait untuk melakukan kebersihan lingkungan
agar masyarakat tidak terjangkit malaria
DAFTAR PUSTAKA
12. Sutanto I. Berbagai tantangan dalam diagnosis dan pengobatan malaria pada
permulaan abad ke-21. Majalah Kedokteran Indonesia 2005; 55: 559-564.
13. Wawan A, Dewi M. 2007. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
63
KUESIONER PENELITIAN
Dengan ini saya bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia mengisi kuesioner
yang telah disediakan di bawah ini.
Responden
( )
KUESIONER
NO
Identitas Responden
a. Umur :
b. Jenis kelamin :
c. Pekerjaan :
d. Alamat :
7. Apabila anda atau anggota keluarga sakit malaria, kemana dibawa berobat ?
a. Puskesmas, dokter, petugas kesehatan
b. Beli obat malaria di warung
c. Dukun
9. Menurut anda, apa akibatnya bila obat tidak diminum sampai habis secara
teratur?
a. Penyakit tidak akan sembuh sempurna dan sewaktu-waktu bisa kambuh
lagi
b. Penyakit tidak akan sembuh
c. Bisa menyebabkan cacat
10. Menurut anda bagaimana cara mencegah supaya gejala malaria tidak
kambuh atau berulang?
a. Minum obat malaria secara teratur sesuai dosis dan petunjuk dokter atau
petugas kesehatan serta menhindari gigitan nyamuk.
b. Menjaga kebersihan lingkungan dan memakai kelambu saat tidur malam
c. Pantang makanan tertentu seperti ketan dan nasi goreng.
III. Sikap(beri tanda yang dipilih)
No Pernyataan SS S KS TS
.
1. Penyakit malaria dapat di cegah dengan cara menghindari gigitan nyamuk
malaria
2. Memelihara kebersihan rumah dan lingkungan dapat mengurangi sarang
dan tempat perkembangbiakan nyamuk.
3. Setiap ventilasi pintu dan jendela serta lubang di dinding rumah perlu
dipasang kawat kasa untuk menghindari masuknya nyamuk ke dalam
rumah.
4. Memasang kelambu perlu saat tidur malam hari untuk menghindari
gigitan nyamuk malaria.
5. Anggota keluarga yang bekerja atau keluar rumah malam hari perlu
menggunakan pakaian tertutup dan obat nyamuk oles.
6. Penyemprotan dinding dalam rumah dengan insektisida perlu dilakukan
untuk mencegah gigitan nyamuk.
7. Anggota keluarga yang menderita demam menggigil (malaria) perlu segera
dibawa ke petugas kesehatan atau puskesmas .
8. Anggota keluarga yang menderita demam menggigil (malaria), harus
minum obat malaria secara teratur sesuai anjuran dokter atau petugas
kesehatan.
9. Agar penyakit malaria tidak kambuh penderita harus minum obat
sampai habis meskipun sudah tidak demam
10. Penyuluhan malaria di desa perlu untuk meningkatkan kesadaran
dan pemahaman masyarakat dalam pemberantasan malaria.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
IV. Perilaku (Lingkari huruf yang dipilih)
1. Apakah ventilasi rumah anda keseluruhan dipasang kawat kasa ?
a. Semua
b. Sebagian
c. Tidak ada
Agama : Islam
Email : nuruldwi2@gmail.com
Riwayat Pendidikan :