Makalah Hukum Dan Ham Ictr
Makalah Hukum Dan Ham Ictr
ABSTRAK
A.ABSTRACT
B.RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
2.PASAL 2: Genosida
1
Dr.Suparman Marzuki,Pengadilan HAM Di Indonesia,Penerbit Erlangga:2012,Jakarta.hlm 41
dalam pasal ini.2.Genosida berarti setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian,negara, etnis, ras
atau agama.
2
Peter Davies,Hak-Hak Asasi Manusia Sebuah Bunga Rampai,Yayasan Obor
Indonesia:1994,Jakarta.hlm77
3
Ibid,hlm 78
pelindung manusia.4 Dalam hal humaniter ini diatur juga dalam konvensi
jenewa,Konvensi Jenewa yang disebut juga hukum humaniter mengatur pula
anggota militer yang sedang istirahat/tidak ikut berperang dan yang tidak lagi
turut serta (hirs de combat/out of action),karena luka,sakit,dan sebagainya.Dalam
arti luas melindungi penduduk sipil di daerah-daerah yang diduduki lawan serta
mengatur pula orang-orang yang tertawan(baik sipil maupun orang yang tidak lagi
aktif dalam permusuhan).5
4
Prof.A.Mahsyur Effendi,S.H.,M.S.,HAM Dalam Dimensi/Dinamika Yuridis,Sosial,Politik,Ghalia
Indonesia:2010,Bogor.hal 224
5
Ibid, hlm 208-209
6
Pendapat Kelompok ICTR-Rwanda IH-A
1. Orang yang merencanakan, menghasut, memerintahkan,
melakukan atau membantu dan bersekongkol dalam perencanaan, persiapan atau
pelaksanaan suatu tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam artikel 2 sampai 4
dari Statuta ini, akan bertanggung jawab secara individu atas kejahatan itu.
2. Posisi resmi dari setiap orang yang dituduh, apakah sebagai Kepala
Negara atau Pemerintah atau sebagai pejabat pemerintah yang bertanggung jawab,
tidak akan membebaskan orang tersebut dari tanggung jawab pidana atau
mengurangi hukuman.
4. Fakta bahwa orang yang dituduh bertindak sesuai dengan perintah dari
Pemerintah atau dari atasan tidak akan meredakan dia dari tanggung jawab
pidana, tetapi dapat dipertimbangkan dalam mitigasi hukuman jika Pengadilan
Internasional untuk Rwanda menentukan bahwa keadilan sehingga membutuhkan.
2. Posisi resmi dari setiap orang yang dituduh, apakah sebagai Kepala
Negara atau Pemerintah atau sebagai pejabat pemerintah yang bertanggung jawab,
tidak akan membebaskan orang tersebut dari tanggung jawab pidana atau
mengurangi hukuman.
4. Fakta bahwa orang yang dituduh bertindak sesuai dengan perintah dari
Pemerintah atau dari atasan tidak akan meredakan dia dari tanggung jawab
pidana, tetapi dapat dipertimbangkan dalam mitigasi hukuman jika Pengadilan
Internasional untuk Rwanda menentukan bahwa keadilan sehingga membutuhkan.
7
Dr.Harifin A.Tumpa,S.H.M.H,Peluang dan Tantangan Eksistensi Pengadilan HAM di
Indonesia,Perenada Media Gruop:2010,Jakarta hlm xv
8
Ibid, hlm xvi
9.PASAL 9 : Non Bis In Idem
10.PASAL 10 :
9
Huala Adolf,S.H.,LL.M.,Ph.D,Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional,Sinar
Grafika:2004,Jakarta hlm 107