SKRIPSI
NURHIKMAH
NIM : 1361201185
SKRIPSI
NURHIKMAH
NIM : 1361201185
Pembimbing I Pembimbing II
IL
Mengetahui:
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Yayasan Perguruan Islam Maros
(STIM-YAPIM)
i
KATA PENGANTAR
SWT Yang Maha Pandai, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha
Segalanya. Teriring rasa Syukur atas setiap detik keajaiban yang diwujudkan-
Nya dan atas kekuatan serta kesabaran yang ditumbuhkan-Nya dengan begitu
sahabatnya
kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini, oleh karena itu pada
kesempatan yang baik ini penulis menghaturkan terima kasih yang tak
terhingga terutama kepada Orang tua penulis yang selama ini telah
ii
membesarkan, menjaga, mendidik dan selalu memberikan dukungan moril dan
material yang tak terhingga kepada penulis, Berikut segala bentuk kasih
1. Drs. H. M. Ikram Idrus, M.S. selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam Maros.
2. Dr. Muhammad Nasrum, S.E., M.M. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Pembimbing I, Dr. Dahlan S.E,. M.M dan pembimbing II, Zainal Abidin S.E.,
M.Si. terima kasih untuk waktu dan bimbingan yang telah diberikan kepada
5. Evi Nur Qalbi dan Nur Alamsyah selaku saudara kandung penulis yang
seperjuangan yang selama ini membagi suka dukanya selama kuliah dan
iii
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran akan lebih
sekalian, Amin.
Penulis
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
ABSTRAK....................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan penelitian..............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
vi
C. Anak Perusahaan PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk........................37
D. Jaringan Distribusi...................................................................................... 39
E. Produk Yang Dijual di Indonesia............................................................. 40
F. Tugas Dan Tanggung Jawab.................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................55
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saham. Selain memberi manfaat bagi pemegang saham, tujuan ini juga
atau kinerja perusahaan tercermin dari return yang dihasilkan oleh saham
tersebut yang berupa deviden dan capital gain(loss) atau disebut sebagai
hal ini menuntut perusahaan untuk menimbang semua strategi yang diambil
pemegang saham dan yang berminat untuk membeli saham maupun obligasi
secara historis tapi juga melihat dan mengukur performa atau kinerja
keseluruhan perusahaan.
1
2
harga saham bisa menurun. Dengan kata lain, setelah mengukur kinerja
berinvestasi atau tidak atau menjual sahamnya yang telah ada dalam
merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain
Selain dari pada itu untuk mencapai hasil dari pendanaan maka alternative
yang dilakukan adalah melakukan penilaian dan analisis yang akan digunakan
didasarkan pada nilai pasar dikenal dengan istilah MVA (Market Value Added).
3
MVA adalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah
ekuitas modal investor yang telah diberikan (Brigham : 2006). MVA merupakan
besar MVA, semakin baik. MVA negative berarti nilai dari investasi yang
dijalankan kurang dari modal yang diserahkan kepada perusahaan oleh pasar
modal.
Konsep ini dikembangkan oleh Stern, Stewart & Co., yang meyakini dan
mempopulerkan MVA sebagai salah satu penilaian kinerja yang paling tepat
perbedaan ini disebut Nilai Tambah Pasar (Market Value Added) MVA
(Brigham, 2001:51). Jika MVA positif berarti manajer berhasil menciptakan nilai
tambah bagi perusahaan sebaliknya jika MVA negatif maka manajer gagal
Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990.
Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT. Trans Corp sebesar
50,1%.
Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran
mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat
informasi perusahaan yang tersaji maka perlu dilakukan analisis lebih jauh lagi
agar mempunyai nilai guna bagi manajemen perusahaan. Selain itu Pt. Astra
ternyata telah memuat beberapa jenis rasio dalam mengukur kinerja keuangan
B. Rumusan Masalah
ini adalah apakah metode Market Value Added (MVA) dapat digunakan untuk
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat Teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Menjadi bahan acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya bagi yang
ingin meneliti lebih dalam, khususnya yang berkaitan dengan Market value
added (MVA).
b. Bagi perusahaan
c. Bagi mahasiswa
A. Manajemen Keuangan
keuangan atau yang sering pula disebut dengan istilah pembelanjaan adalah
6
7
2. Fungsi Manejemen Keuangan
tugas dan tanggung jawab seorang manajer atau direktur keuangan. Tugas
berbeda. Hal ini mungkin bergantung pada jenis usaha perusahaan, besar
kecilnya ukuran perusahaan. Ini berarti berarti tugas dan tanggung jawab
berbeda. Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang
makin bertambah.
keuangan yaitu :
a. Keputusan investasi
kebijakan investasi.
c. Keputusan deviden
perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
saham.
2000).
pengetahuan akan pasar uang dari mana modal diperoleh dan bagaimana
Menurut Martono & Harjito (2007) Manajemen keuangan terdiri dari tiga
penglolaan aktiva.
sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi
saham-saham.
Hal ini baru dapat dirasakan apabila fungsi pembelanjaan tidak dapat
B. Kinerja Keuangan
hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat
11
dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
(Fahmi, 2012:2).
perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi
sehingga akan terjadi kenaikan harga saham atau dapat dikatakan bahwa
dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan (2) evaluasi
dan profitabilitas.
penurunan.
c. Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik
mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu
kadang berbeda dari industri yang satu dengan lainnya. Ukuran yang
penjualan bersih
Return on Assets (ROA), yaitu rasio antara keuntungan bersih setelah
pajak setelah terhadap jumlah asset keseluruhan yang juga berarti merupakan
bersangkutan
b. Rasio Aktivitas
Rasio ini mencoba mengukur efisiensi dari kegiatan operasional
harta keseluruhan.
Collection Period, yaitu mengukur jangka waktu pembayaran piutang oleh
pembeli.
Inventory Turnover (ITO), yaitu mengukur tingkat perputaran barang dari
dinyatakan dalam rasio antara penjualan bersih terhadap harta tetap bersih
pendek
Quick Ratio, yaitu rasio antara harta lancar tanpa persediaan
terhadap kewajiban jangka pendek. Menurut Mahmud dan Halim, (2003, 75)
nilai pasar.
Pada dasarnya analisis rasio keuangan dikelompokkan ke dalam empat
(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Biasanya rasio yang
digunakan adalah current ratio, cash ratio, dan net working capital to total asset
ratio.
16
b. Rasio Leverage (Solvabilitas)
Rasio ini untuk digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
total asetnya. Rasio Leverage yang bisaanya digunakan seperti debt to total
asset ratio, total debt to total capital asset ratio, total debt to equity ratio, long
rasio yang digunakan misalnya: total asset turn over ratio, receivable turn over
dan modal saham tertentu pada periode tertentu. Beberapa rasio yang sering
digunakan adalah gross profit margin, net profit margin, return on total asset
untuk memprediksi laba bersih dan dividen pada masa yang akan datang. Cara
antara komponen keuangan yang satu dengan komponen keuangan yang lain.
17
Pada umumnya, hubungan tersebut dilihat dari rasio antara komponen-
komponen keuangan yang satu dengan yang lain. Dalam konteks manajemen
rasio ini berguna untuk membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan
ditagih.
periode tertentu.
dan tindakan perbaikan atas kinerja keuangan perusahaan yang tidak sehat.
adalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas
adalah suatu pengukur kinerja yang tepat untuk menilai sukses tidaknya
bila Market Value Added (MVA) bertambah. Peningkatan Market Value Added
selisih antara nilai perusahaan (enterprise value) yang merupakan nilai saham
beredar ditambah dengan utang dan jumlah modal (capital) yang ditanamkan.
perusahaan). Perbedaan ini disebut dengan Market value Added (MVA) yang
dirumuskan dengan :
MVA = Nilai pasar saham Modal sendiri yang disetor oleh pemegang saham
= (Jumlah saham beredar) (Harga saham) Total modal sendiri
jumlah dimana nilai total perusahaan telah terapresiasi di atas jumlah nilai uang
Nilai tambah pasar sama dengan harga saham perusahaan saat ini dikalikan
(Raharjo, 2007:133).
Market Value Added (MVA) sebagai salah satu alat ukur kinerja keuangan
dan penilaian kinerja perusahan. Adapun kelebihan market value added yaitu :
20
a. Kelebihan MVA menurut Baridwan dan Legowo (2002:139), MVA
merupakan ukuran tunggal dan dapat berdiri sendiri yang tidak membutuhkan
analisis trend sehingga bagi pihak manajemen dan penyedia dana akan lebih
b. Menurut Zaky & Ary (2002:139) MVA merupakan ukuran tunggal dan
dapat berdiri sendiri yang tidak membutuhkan analisis trend maupun norma
industri sehingga bagi pihak manajemen dan penyedia dana akan lebih mudah
dan juga
d. mengabaikan kontribusi mereka.
Market value added (MVA) hanya diaplikasikan pada perusahaan yang sudah
go public saja, hal itu merupakan kelemahan Market value added (MVA)
(Baridwan dan Legowo, 2002:139) sama halnya dengan Zaky & Ary (2002 :
139).
21
4.Pengukuran Market Value Added
b. Menghitung nilai pasar saham = harga pasar saham x jumlah saham yang
beredar
d. Menghitung nilai buku saham = nilai buku per lembar x jumlah saham yang
beredar
e. Menghitung Market Value Added( MVA) = nilai pasar saham nilai buku
saham
f. MVA (Market Value added) dapat bernilai positif maupun negatif. MVA positif
(MVA>0) jika nilai pasar perusahaan lebih besar dari modal yang
MVA negatif (MVA<0) jika nilai pasar perusahaan lebih kecil dari modal yang
Market Value Added (MVA) = Market value of equity Equity capital supplied
outstanding
22
Berdasarkan formula diatas, kekayaan atau kesejahteraan pemilik akan
bertambah jika MVA bertambah. Nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar
hutang jangka pendek + hutang jangka panjang + hutang jangka panjang lain
c. Menghitung nilai buku ekonomis per lembar saham (economic book value
per share)
d. Menghitung MVA
j. = EPS / ROE
menyatakan bahwa Market Value Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai
pasar perusahaan (termasuk ekuitas dan utang ) dan modal keseluruhan yang
Market Value Added (MVA) = Nilai pasar Ekuitas Modal ekuitas yang
diinvestasikan investor
Keterangan:
b. MVA negatif, berarti pihak manajemen tidak mampu atau telah menurunkan
Market value added (MVA) = nilai pasar dari saham - ekuitas modal
pasar, total hutang dan kapitalisasi modal sebuah perusahaan. Karena harga
pasar ekuitas ini tidak tersedia secara lengkap dalam laporan keuangan
Jumlah saham yang dimaksud adalah jumlah saham yang disetor dan
Value Added (MVA), mencerminkan saham publik pada saat substraksi harga
saham dan nilai buku saham ekonomi masing-masing saham. Market value
added bisa menjadi referensi yang lebih baik bagi para pemegang saham
macam mengenai nilai MVA dari nilai positif dan nilai negatif , sehingga dapat
Keempat perusahaan
perbankan dengan asset
terbesar memiliki nilai yang
positif selama 3tahun
berturut-turut. Keadaan ini
menunjukkan bahwa
perusahaan berhasil
menciptakan nilai bagi prmilik
modal.
bernilai positif dan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sementara, MVA juga
tahun 2008 saja yang menunjukkan angka negative. Misdiyono (2012) dengan
menggunakan pendekatan EVA dan MVA memiliki nilai yang positif selama 3
E. Kerangka Pikir
A. Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
pada perusahaan yang telah go public yakni PT. Astra Internasional Tbk, studi
Penjelasan atas hasil penelitian ini dikategorikan jenis penelitian tipe deskriptif
dalam penelitian ini selama 6 bulan, yaitu Januari 2017 Juni 2017
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
28
29
penelitian kualitatif.
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
1. Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan
kuantitatif
dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka, yang termasuk
30
angka.
2. Sumber Data
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sekunder dan data
primer yaitu :
a. Data sekunder yang berasal dari dua sumber yaitu, yang pertama
2012 2016. Sedangkan sumber yang kedua yaitu adalah laporan tahunan
(annual report), data saham beserta IHSG di BEI selama periode penelitian
yaitu tahun 2012 2016, buku-buku literatur, jurnal, artikel dan tulisan-
berikut :
Market value added (MVA) = nilai pasar dari saham - ekuitas modal yang
bertambah jika MVA bertambah. Jika MVA positif berarti manajer berhasil
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan sebaliknya jika MVA negatif maka
maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu
definisi variabel adalah definisi dalam bentuk kalimat untuk menjelaskan makna
dan arti dari suatu variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel terikat (X) dan variabel bebas (Y).
32
2. Market Value Added adalah perbedaan modal yang ditanamkan di PT. Astra
International Tbk. sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman, laba ditahan
dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih diantara nilai
Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie
dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965 PT. Astra International memusatkan
jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di jl. Gaya Motor Raya No.8, Sunter
II, Jakarta. PT.Astra International resmi berdiri secara hukum dan disahkan di
hadapan Notaris Sie kwan Djioe dengan akte notaris No.67 tanggal 20
Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Truck, dan pada bidang lainnya seperti :
sepeda Federal .
33
34
Pada tahun 1969 mulai mengalihkan usaha impor alat-alat berat dan
mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk. Sesuai dengan pasal
PT. Astra Intenational Tbk atau lebih dikenal dengan Astra Group ini telah
tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas
1. Vehicle Division
2. Heavy Equipment Division
3. Property Division
4. Resources Division
5. Finance division
6. System Division
Divisi-divisi yang memasarkan produk astra kemudian satu persatu
B. Jenis Usaha
1. Leasing
2. Asuransi Jiwa
a. Garda Oto
CMG/Astra CMG life. Perusahaan asuransi jiwa dengan nama Astra Jardine
. Astra CMG merupakan joint venture antara Astra Internasional dan Bank
Permata Bank, Bank NISP, Bank Commonwealt, Bank Ekonomi dan Bank
1. Otomotif
Anak perusahaan PT. Astra international Tbk. Dalam bidang ini adalah
b. Kendaraan roda dua terdiri dari anak perusahaan PT. Astra Honda Motor
c. Komponen yang ada di anak perusahaan PT. Astra International Tbk yaitu
2. Jasa Keuangan
Jasa keuangan PT. Astra International Tbk dalam bidang ini adalah
International Finance
Alat berat dan Pertambangan pada PT Astra International Tbk dalam bidang
ini adalah
Nusantara
Agung
4. Agri Bisnis
adalah :
Nusantara
6. Informasi Teknologi
7. Properti
1. PT Brahmayasa Bathera
2. PT Astraland Indonesia
3. PT Astra Modern Land
D. Jaringan Distribusi
Indonesia. Hingga bulan Desember 2005 telah terdapat 181 outlet dan 101
bengkel resmi. Berikut ini kelima dealer utama yang dibagi berdasarkan
wilayah geografisnya:
Sumatra. Auto 2000 Juga sebagai salah satu dealer utama Toyota di
Indonesia adalah
1. Starlet
2. Soluna
3. Cressida
4. Vios
5. Dan Lain-Lain
b. Kendaraan penumpang, yang terdiri dari produk antara lain :
1. Yaris
2. Fortuner
3. Kijang inova
4. Kijang
5. Avanza
c. Truk dan kendaraan niaga, yang terdiri dari produk antara lain :
1. Dyna
2. Hilux
3. Kijang pick up
40
dan tanggung jawab setiap posisi pekerjaan serta alur hubungan antara posisi
efesiensi dan efektivitas dalam menghasilkan produk dan pada akhirnya akan
salah satu syarat keberhasilan untuk menangani kegiatan usaha dalam rangka
Struktur Organisasi
PT Astra International Tbk.
Prijono Sugiarto
Governance.
(work plan);
tugas
risiko
6. Perseroan
dengan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan penerapan tata
A. Hasil Penelitian
bersifat sebagai data historis dan memiliki berbagai kelemahan. Salah satu
kelemahan atas data akuntansi yang paling sering dikeluhkan yakni rawannya
berbeda jenis perlakuan atas akuntansi maupun praktik manajemen laba yang
kinerja keuangan metode Market Value Added (MVA). MVA yang merupakan
data - data keuangan serta nilai pasar perusahaan yang telah sesuai dengan
konsep akuntansi saat ini yakni berpedoman pada konsep fair value. MVA
merupakan satu ukuran tunggal dan mampu berdiri sendiri untuk menilai
43
44
diperoleh dari perkalian antara saham yang beredar dengan harga saham
dengan nilai invested capital. Saham beredar yang dimiliki Astra setiap
tahunnya selalu tetap, tetapi harga saham Astra yang diketahui meningkat di
MVA. Sementara nilai ekuitas Astra selama periode 2012-2016 yang selalu
2016 mengalami peningkatan dan diikuti hutang jangka pendek tanpa bunga
yang ikut meningkat menyebabkan nilai invested capital perusahaan pun juga
oleh perusahaan. Invested capital dapat diperoleh dari selisih total ekuitas
dengan hutang jangka pendek tanpa bunga. Jika nilai selisih semakin
Tanpa bunga
Total hutang dan ekuitas (Milyaran Hutang jangka pendek tanpa bunga
Tahun
Rupiah) (Rupiah)
2012 182.274 54.178
2013 213.994 71.139
2014 236.029 73.523
2015 245.435 76.242
2016 261.855 89.079
Sumber: www.idx.co.id
Invested Capital 2012 = Total hutang dan ekuitas Hutang jangka pendek
= 182.274 54.178
= 128.096
Invested capital 2013 = Total Hutang dan equitas Hutang jangka pendek
= 213.994 71.139
= 142.855
Invested capital 2014 = Total Hutang dan equitas Hutang jangka pendek
= 236.029 73.523
= 162.506
Invested Capital 2015 = Total Hutang dan equitas Hutang jangka pendek
= 245.435 76.242
46
= 169.193
Invested Capital 2016 = Total Hutang dan equitas Hutang jangka pendek
= 261.855 89.079
= 172.776
selisih antara nilai pasar atas ekuitas (market value of equity) dengan
Adapun lebih mudahnya pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 yang
Dimana : Harga saham yang digunakan adalah closing price di akhir tahun.
B. Pembahasan
Tbk. di tahun 2012, Astra memiliki nilai MVA > 0 yakni sebesar Rp.
memberikan return sesuai harapan investor dan berakibat respon positif minat
pasar atas perusahaan. Nilai MVA di tahun 2013 Astra juga menunjukkan
48
jumlah dimana nilai total perusahaan telah terapresiasi di atas jumlah nilai uang
Pada tahun 2014 nilai MVA Astra masih > 0 yakni sebesar Rp.
tetap memiliki nilai MVA > 0 dengan jumlah sebesar Rp. 70.708.318.840.000.
Perhitungan MVA Astra di tahun 2016 juga menghasilkan nilai MVA > 0 sebesar
Nilai MVA dari tahun ke tahun Astra periode 2012-2014 selalu meningkat
dan nilai tersebut menunjukkan angka dalam kategori besar yang disebabkan
atas tingkat kapitalisasi dan likuiditas Astra yang memang tinggi. Peningkatan
tersebut dihasilkan akibat nilai harga saham yang setiap tahunnya dengan
peningkatan tersebut diikuti oleh nilai invested capital yang tinggi disetiap tahun
tapi tidak memberikan pengaruh negatif pada nilai MVA periode tahun tersebut.
dengan tahun yang lain. Peningkatan tersebut tidak berlanjut di tahun 2012-
pada tahun 2014 MVA yakni Rp. 138.084.382.064.500 kemudian menjadi Rp.
tersebut.
Kondisi penurunan ini jika ditinjau dari aspek perhitungan nilai MVA amat
dipengaruhi nilai harga saham yang menunjukan korelasi positif terhadap nilai
MVA. Harga saham menurun selama periode 2012-2013 dan 2014-2015 yakni
Rp. 7.600 kemudian menjadi Rp. 6.800 dan Rp. 7.425 kemudian menjadi
Rp.6.000. Selain itu nilai menurunnya MVA juga diakibatkan nilai invested
capital menunjukkan hubungan yang negatif dengan nilai MVA. Jika nilai
invested capital meningkat maka nilai MVA pun akan menurun ketika nilai
Astra memiliki peningkatan atas nilai hutang dan nilai ekuitas perusahaan. Hal
Astra juga melakukan pendirian perusahaan baru seperti pabrik Honda Motor,
pabrik Isuzu Astra Motor Indonesia, Menara Astra sebagai International Grade
50
nantinya akan memicu pada kenaikan jumlah karyawan maupun gaji dan
2013 dan 2015 yang sebagian besar disebabkan oleh faktor-faktor eksternal
yang berada di luar kendali Perseroan. Salah satunya adalah tren pergerakan
harga komoditas dunia yang kurang menguntungkan saat ini dan merupakan
Astra, yaitu United Tractors dan Astra Agro Lestari. Harga pasar internasional
atas minyak kelapa sawit yang kurang menguntungkan dan naiknya gaji buruh
komoditas, sedangkan tuntutan impor bahan bakar dalam jumlah yang relatif
pada tren depresiasi nilai Rupiah sejak pertengahan tahun 2013. Pada sektor
completely built-up (CBU) bagi kegiatan Grup otomotif. Selain itu sepanjang
tahun 2013 Astra terkena imbas dari peningkatan suku bunga oleh bank
peningkatan suku bunga oleh Bank Indonesia serta penurunan tingkat likuiditas
yang mendominasi pasar keuangan global yang terjadi pada semester kedua.
Dari berbagai kendala yang telah disebutkan pada intinya akan mempengaruhi
terhadap perusahaan.
52
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Market Value Added (MVA) berkinerja Baik yang berdasar hasil MVA
B. Saran
mata investor salah satunya dengan memberikan return saham yang lebih
53
53
DAFTAR PUSTAKA