Asam Nitrat Proses Ostwald
Asam Nitrat Proses Ostwald
Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5. sebenarnyatekanan besar akan
menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyatatidak diimbangi penambahan hasil yang
memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1
atm.
PROSES HALL HEROUL
T
Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit bumi. Mineral yang
menjadisumber komersial aluminium adalah bauksit. Bauksit mengandung aluminium dalam
bentuk aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat
dilakukanmelalui dua tahap yaitu: 1. Tahap pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium
oksida murni(alumina) 2. Tahap peleburan alumina Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk
menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari
SiO2, Fe2O3, danTiO2. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium
hidroksida (NaOH),Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) > 2NaAl(OH)4(aq) Aluminium
oksida larut dalam NaOHsedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor dapat
dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya
dengan cara mengalirkan gasCO2 dan pengenceran. 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) >
2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan
lalu dipanaskan sehingga diperolehaluminium oksida murni (Al2O3) 2Al(OH)3(s) >
Al2O3(s) + 3H2O(g) Selanjutnya adalahtahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui
proses elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum
oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit(Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang
sekaligus berfungsi sebagai katode.Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC.
Sebagai anode digunakan batang grafit.Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di
katode dan di anode terbentuk gas O2 danCO2 Al2O3(l) > 2Al3+(l) + 3O2-(l) Katode : Al3+
(l) + 3e > Al(l) Anode : 2O2-(l) >O2(g) + 4 e C(s) + 2O2-(l) > CO2(g) + 4e
Proses Bessemer
Pendahuluan
Proses Bessemer adalah proses untuk produksi massa baja dari cair pig iron. Proses ini
dinamaipenemunya, Henry Bessemer , yang mengeluarkan paten pada tahun 1855. Proses itu
independenditemukan pada 1851 oleh William Kelly. Proses ini juga telah digunakan di luar
Eropa selama ratusantahun, tetapi tidak pada skala industri. Prinsip utama adalah
menghilangkan kotoran dari besi denganoksidasi dengan udara yang ditiup melalui besi cair.
Oksidasi juga meningkatkan suhu massa besi danmenyimpannya cair.
Converter Bessemer
Proses ini dilakukan dalam kontainer baja bulat telur besar dilapisi dengan tanah liat atau
dolomitdisebut konverter Bessemer. Kapasitas sebuah konverter 8-30 ton besi cair dengan
muatan yang biasaberada di sekitar 15 ton. Dibagian atas konverter merupakan pembukaan,
biasanya miring ke sisi relatif terhadap tubuh kapal, dimana besi diperkenalkan dan produk
jadi dihapus. Bagian bawah ini berlubangdengan sejumlah saluran yang disebut tuyres
melalui udara dipaksa menjadi konverter. Konverter inidiputar pada trunnions sehingga dapat
diputar untuk menerima tuduhan, berbalik tegak selamakonversi dan kemudian diputar lagi
untuk menuangkan baja cair di akhir.
Oksidasi
Proses oksidasi menghilangkan pengotor seperti silikon, mangan dan karbon sebagai oksida
yang akanmembentuk gas ataupun terak padat. Lapisan tahan panas konverter juga
memainkan peran dalamlapisan tanah liat yang konversinya menggunakan dalam asam
Bessemer, dimana ada rendah fosfordalam bahan baku. Dolomit digunakan ketika kandungan
fosfor tinggi di dasar Bessemer (kapur ataumagnesit pelapis juga kadang-kadang digunakan
sebagai pengganti dolomit). Dalam rangka memberikanbaja sifat yang diinginkan, zat lainnya
dapat ditambahkan ke baja cair saat konversi selesai adalahspiegeleisen (karbon-mangan
paduan besi).
Mengelola proses
Ketika baja yang diperlukan sudah terbentuk, itu dicurahkan ke dalam ladle dan kemudian
ditransfer kedalam cetakan dan terak ringan yang tertinggal. Proses konversi yang disebut
"pukulan" dilakukan dalamwaktu sekitar dua puluh menit. Selama periode ini kemajuan
oksidasi kotoran dapat dilihat atau dinilaioleh penampilan dari api yang keluar dari mulut
konverter. Penggunaan metode modern fotolistrik
pencatatan karakteristik nyala api telah sangat membantu blower dalam pengendalian kualitas
akhirproduk. Setelah pukulan, logam cair recarburized ke titik yang dikehendaki dan bahan
paduan lainnyaditambahkan, tergantung pada produk yang diinginkan