Vitamin
Vitamin
(Supariasa, 2002)
VITAMIN B1 (THIAMIN)
Tiamin, atau vitamin B1, terlibat dalam sejumlah fungsi dalam tubuh,
termasuk sistem saraf (konduksi aksonal) dan fungsi otot (aliran elektrolit
dalam sel ini), metabolisme karbohidrat, proses enzimatik, dan produksi
asam hidroklorida yang dibutuhkan untuk pencernaan. [1]
Secara keseluruhan, kisaran referensi vitamin B1 (tiamin) adalah 2,5-7,5 g /
dL, atau 74-222 nmol / L.
Stimulasi lebih dari 20% -25% selama pengukuran transketolase sel darah
merah menggunakan tiamin pirofosfat (TTP) menunjukkan defisiensi.
1. Eritrocyte Transketolase Activity
Untuk mengetahui cadangan thiamin jaringan dan evaluasi fungsional
ditingkat sel pada NADPH di penthosa phosphate pathway
Kadar normal : 42,1-86,1 mF/L/min.
2. Thiamin Pyrophosphate Effect (TPPE)
kadar normalnya bekisar 0-14% (WHO,1999)
Kekurangan tingkat rendah : 15-24%
kekurangan tingkat berat : >25%
salah satu indikator yang sensitivitasnya tinggi dalam menilai defisiensi
thiamin.
VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
urine 24 jam yang mengandung riboflavin kurang dari 50 mg merupakan
indikasi adanya kekurangan vitamin B2 dan biasanya sudah disertai gejala
klinisnya.
1. Aktivitas eritrosit glutation reduktase
digunakan untuk mengukur kejenuhan jaringan dan status riboflavin
jangka panjang .
Nilai cut off untuk marginal (risiko sedang, 1,2-1,4), atau berat (resiko
tinggi,> 1.4) sering digunakan dalam menentukan status defisiensi.
VITAMIN B6
1. Urinary xanthurenic acid acretion after tryptophan load test
NIACIN
1. Plasma or urinary metabolites NMN
kadar normal : semua umur : 0,2 5,5 mg/g
2. Preferably both expressed as a ratio
kadar normal wanita hamil : 0,8-2,49 mg/g
FOLATE
1. Serum folate
kadar serum folat mencerminkan asupan asam folat selama beberapa hari
terakhir.
kadar normal : 9-45 nm (3-6 ng/ml)
2. Folate eritrosit
Menggambarkan cadangan folat tubuh lebih baik daripada folat serum.
Merupakan gambaran kandungan folat selama proses pematangan eritrosit
kadar normal : 150-600 ng/ml
VITAMIN B12
1. Serum vitamin B12
Kadar normal : 210-911 pg/ml
3. Tes Schilling
Tes Schilling digunakan untuk menentukan apakah tubuh menyerap
vitamin B12 normal.
Bagaimana tes dilakukan:
Tes ini dapat dilakukan dalam empat tahap yang berbeda untuk
menemukan penyebab rendahnya tingkat vitamin B12.
Stadium I: Anda akan mendapatkan dua dosis vitamin B12 (cobalamin).
Anda akan mengambil dosis kecil terlebih dahulu (bentuk radioaktif B12)
melalui mulut. Anda akan dosis kedua yang lebih besar oleh tembakan 1
jam kemudian. Anda akan perlu untuk mengumpulkan urin Anda selama
24 jam berikutnya, dan mengirimkannya ke laboratorium atau kantor
dokter Anda. Urin akan diperiksa untuk melihat apakah Anda menyerap
vitamin B12 normal. Untuk informasi tentang pengumpulan sampel urin,
lihat: 24-jam koleksi urin
Tahap II: Anda diberi B12 radioaktif bersama dengan faktor intrinsik.
Faktor intrinsik adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel pada lapisan
lambung. Tubuh membutuhkan sehingga usus dapat menyerap vitamin
B12 efisien.
Tahap III: Tes ini dilakukan setelah Anda telah mengambil antibiotik
selama 2 minggu. Hal ini dapat memberitahu apakah pertumbuhan
bakteri abnormal telah menyebabkan vitamin rendahnya tingkat B12.
Tahap IV: Tes ini menentukan apakah rendahnya kadar vitamin B12
yang disebabkan oleh masalah dengan pankreas. Dengan tes ini, Anda
akan mengambil enzim pankreas selama tiga hari, diikuti dengan dosis
radioaktif vitamin B12.
Bagaimana mempersiapkan untuk ujian:
VITAMIN C
1. Plasma vitamin C
Kadar normal : 0,4 1,5 mg/dl
2. Leukocyte vitamin c
Kadar normal : > 20 microg/10
VITAMIN D
1. Serum vitamin D
Kadar normal : 10 55 ng / ml
VITAMIN E
1. Serum alpha tokoferol
kadar normal : 10 mg/hari
2. plasma vitamin E
kadar normal: 0,2 0,6 mg/ 100ml
3. Erythrocyte hemolysis
VITAMIN K
1. Serum vitamin K
kadar normal : 0,2-3,2 ng/ml
2. Protombin Plasma
PT Protrombin disintesis oleh hati dan merupakan prekursor tidak
aktif dalam proses pembekuan. Protrombin (F II) dikonversi menjadi
thrombin oleh tromboplastin untuk membentuk bekuan darah.
Pemeriksaan PT digunakan untuk menilai kemampuan faktor koagulasi
jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu : faktor I (fibrinogen), faktor II
(prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan
faktor X (faktor Stuart). Perubahan faktor V dan VII akan
memperpanjang PT selama 2 detik atau 10% dari nilai normal.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dipakai untuk menguji faktor extrinsic. Sebagai
tissuthromboplastin dipakai aceton dehydrated rabbit brain.Test ini
digunakan untuk menguji extrinsic pathway. Jadi diperlukan faktor VII,
faktor V, faktor X, faktor II serta faktor I yang normal, sedangkan tissue
thromboplastin tidak perlu normal.
Test ini normal hasilnya : 11 13,5 detik. Akan tetapi harus disertai
dengan laporan, misalnya :
o PPT penderita 12,5 detik ; PPT control 12,0 detik.
o PPT penderita 16,0 detik ; PPT control 12,5 detik