Anda di halaman 1dari 24

PENILAIAN STATUS GIZI SECARA

BIOKIMIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Mahasiswa dapat mengenal status zat
besi
2.Mahasiswa dapat mengenal status
protein
3.Mahasiswa dapat mengenal status
vitamin
4.Mahasiswa dapat mengenal status
mineral
5.Mahasiswa mengetahui keunggulan dan
kelemahan PSG secara biokimia
PEMERIKSAAN BIOKIMIA ZAT GIZI
• PENILAIAN STATUS ZAT BESI
Indikator Laboratorium terdiri dari:
- Hemoglobin (Hb)
- Hematokrit (Ht)
- Besi serum
- Ferritin serum (Sf)
- Free erytrocytes protophophyrin (FEP)
- Unsaturated iron-bidingcapacity serum
1. Haemoglobin (Hb)
- Parameter yg digunakan secara luas untuk
menentukan status anemia
- Hb dapat diukur secara kimia & jumlah Hb/
100ml darah digunakan sebagai indeks
kapasitas pembawa oksigen dalam darah.
- Kandungan Hb yg rendah mengindikasikan
anemia
- Metode yg lebih dulu dikenal & umum di
gunakan adalah metode Sahli
• Prosedur Pemeriksaan Metode Sahli
Regensia : HCl 0,1 N; Aquadest
Alat /sarana : Pipet Hb, Alat sahli, Pipet Pastur,
Pengaduk
Prosedur kerja
-Masukkan HCl 0,1 N ke dlm tabung Sahli sampai
Angka 2.
- Bersihkan ujung jari yg akan diambil darahnya
dgn larutan desinfektan (alkohol 70%, betadin )
kemudian tusuk dgn lancet atau alat lain.
• Isap dgn pipet Hb sampai melewati batas, bersihkan ujung
pipet, teteskan darah sampai ke tanda batas dgn cara
menggeserkan ujung pipet ke kertas saring/kertas tisu.
• Masukkan pipet yg berisi darah ke dlm tabung Hb sampai
ujung pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup
pelan-pelan. Usahakan agar tdk timbul gelembung udara.
Bilas sisa darah yg menempel pada dinding pipet dgn cara
mengisap HCl & meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali
• Campur sampai rata & diamkan selama ±10 menit
• Masukkan ke dlm alat pembanding, encerkan dgn aquadest
tetes demi tetes sampai warna larutan homogen sama dgn
warna gelas dr alat pembanding
• Bila sdh sama, baca kadar Hb pd skala tabung.
BATASAN ANEMIA MENURUT WHO DAN
KEMENKES BERDASARKAN KADAR Hb
• WHO
Bayi/Balita 11,0 gram/dl
Usia sekolah 12,0 gram/dl
Ibu hamil 11,0 gram/dl
Pria dewasa 13,0 gram/dl
Wanita dewasa 12,0 gram/dl
Kemenkes
Kriteria satuan (gram%) nilai sama dengan diatas
ditambah dengan :
Ibu menyusui > 3 bulan 12 gram%
- Metode yg lebih cangggih ad/ pemeriksaan
dgn metode Sian-methemoglobin. Pada
metode ini Hb dioksidasi oleh kalium ferro-
sianida menjadi methemoglobin yg bereaksi
dgn ion sianida (CN²˙) membentuk sian-me-
themoglobin yg berwarna merah. Intensitas
warna dibaca dgn fotometer, dibandingkan
dgn standar
Perhitungan :
Kadar Hb= absorpsi x 36,8 gram/dl/100 ml
atau
Kadar Hb= absorpsi x 22,8 mmol/liter
2. Hematokrit (Ht)
Adalah volume eritrosit yg dipisahkan dari plasma
dgn cara memutarnya di dlm tabung khusus yg
nilainya dinyatakan dgn %.
Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel darah merah
di ukur & dibandingkan dgn tinggi darah yg asli. %
masa sel darah merah yg asli merupakan
Hematokrit. Hematokrit merupakan estimasi tdk
langsung jumlah sel darah merah/100ml. Nilai
normal Hematokrit adalah:LK= 40-54%; P= 37-
47%. Nilai Ht biasanya hampir 3x nilai Hb.
Rumus menghitung Ht.
Ht = tinggi Vol. eritrosit yg dimampatkan x 100%=…%
tinggi total volume darah
Interpretasi
Nilai normal : mnrt Wells Lk = 42-50%; W= 40-48%
“ Hepler Lk = 40-54%;W= 37-47%
Hamil Tua= 23-34%
3. Serum Besi
Perhitungan hasil: jika standar besi berisi 500 µg/dl,
konsentrasi besi serum(µg/dl) dr sampel dihitung dgn
menggunakan rumus:
500x[ test final-test A initial ]
standar A final- Standar A initial
4. Transfferin saturation (TS)
Penentuan kadar besi dlm serum . Salah satu
indikator adalah TIBC. Pada penderita anemia TIBC
meningkat krn kadar besi dlm serum menurun.
Rasio keduanya yg disebut TS lebih sensitif.
TS= Kadar besi dalam serum x 100%
TIBC
Bila TS <16%, pembentukan sel-sel darah merah dalam
sumsum tulang berkurang dan keadaan ini disebut
defisiensi besi untuk eritropoesis.
5. Free Erythrocyte protophorphyrin (FEP)
Penyediaan zat besi tdk cukup untuk
pembentukan sel darah merah di sumsum tlg,
sirkulasi FEP di dm darah meningkat,
walaupun belum tampak anemia. Dengan
menggunakan Fluorometric assay penentuan
FEP lebih cepat. Satuan FEP µg/dl darah atau
darah merah. Kadar normal 35-50 µg/dl RBC.
Bila kadar FEP dlm darah lebih dari 100 µg/dl
RBC, individu menderita kekurangan zat besi.
6. Serum Ferritin (SF)
Digunakan untuk menilai status besi dalam hati.
Apabila didapatkan serum ferritin dlm sel darah
merah sebesar 30mg/dl, berarti di dlm hati
terdapat 30x10 mg = 300 mg ferritin.
Beberapa metode yg digunakan untuk menentukan
kadar feritin dalam darah adalah:
1. IRMA (Immunoradiometric assay)
2. RIA ( radio immuno assay)
3. ELISA (Enzyme-linked immuno assays
Normal SF LK= 90µg/l W= 30µg/l. Bila kadar SF
kurang dari 12 µg/l maka orang tsb kurang besi
Kadar Ferritin yg dikeluarkan dari hati menaik
dalam darah apabila yg bersangkutan
menderita penyakit kronis, infeksi dan
gangguan fungsi hati.
7. Serum Unsaturated Iron Binding Capacity
(UBIC)
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN
Dalam kaitannya dengan KEP maka analisis biokimia yg banyak
diperhatikan adalah: Nilai Protein tertentu dalam darah atau
hasil metabolit dari protein yg beredar dalam darah.
Jenis protein yg menggambarkan status gizi
1. Prealbumin (Klasifikasi mnrt Waterlow *& Welcome**)
Status gizi baik *) nilai 23,8 ±0,9µg/dl
Gizi sedang *) 16,5 ±0,8µg/dl
Gizi kurang*) Marasmus**) 12,4±1,0 µg/dl
Gizi Buruk *) Marasmus - Kwashiorkor *) 7,6 ± 0,6µg/dl
**) 3,3± 0,2µg/dl

Kwashiorkor**) 3,2 ± 0,4 µg/dl


2. Batasan & interpretasi kadar serum Protein dan
serum albumin
Satuan & Senyawa Umur Kurang Kriteria Cukup
Margine
Serum albumin < 1th - <2,5 2,5 +
(gram/100ml) 1-5 th - <3,0 3,0+
6-16 th - < 3,5 3,5+
16 + th <2,8 2,8-3,4 3,5+
Bumil <3,0 3,0-3,4 3,5+
Serum protein <1th - <5,0 5,0 +
(gram/100ml) 1-5 th - <5,5 5,5 +
6-16 th - <6,0 6,0 +
16 + 6,0 6,0-6,4 6,5 +
Bumil 5,5 5,5-5,9 6,0 +
PENILAIAN STATUS VITAMIN A
o Deplesi Vit.A dlm tubuh merupakan proses yg
berlangsung lama.
o Dimulai dr habisnya persediaan vit. A di hati,
penurunan kadar vit. A dlm Plasma, kemudian terjadi
disfungsi retina baru perubahan jaringan epitel.
o Bila telah terjadi kel. mata kadar vit. A dlm serum
sudah sangat rendah (<5µg/100 ml)& RBP-nya
<20µg/100ml
o Pada penderita KEP konsentrasi vit.A <15µg/gram
jaringan hepar
o Status vit.A plg baik ditentukan dgn melihat
konsentrasi vit. A dijaringan hati. Tetapi tindakan ini
berbahaya. Sebab hati harus dilakukan biopsi.
o Vit. A dinyatakan dalam satuan (mg dalam
plasma).
o Batas terendah jumlah vit. A dlm plasma adalah
<10 mg
o Dinyatakan cukup bila 10-19 mg atau lebih dari
20 mg
o Kurang vit.A akan dinyatakan sebagai masalah
kesehatan masyarakat apabila (WHO 1982):
Plasma vit. A ≥10µg/dl dgn prevalensi ≥ 5%
Liver vit.A ≥5µg/dl “ ≥ 5%
PENILAIAN STATUS MINERAL
YODIUM (Iodine)
• Merupakan salah satu mineral penting dalam tubuh
manusia
• Yodium berfungsi untuk pertumbuhan,
perkembangan dan fungsi otak.
• Kebutuhan rata2 org dewasa adalah: 150 µg/hr.
• Kekurangan yodium menyebabkan gangguan fisik
maupun mental.
• Pemeriksaan kadar yodium dapat dilakukan dengan
pemeriksaan kadar yodium dlm urine dan kadar
TSH( thyroid stimulating hormon dlm darah.
• Penentuan kadar yodium dlm urine menggunakan
metode Cerium
• Batasan & klasifikasi kadar yodium dlm urine
- Endemis berat bila kadar yodium 25µg yodium/gram
kreatinin.Pd keadaan ini populasi memiliki resiko
menderita kreatinisme.
- Endemis sedang bila kadar yodium dalam urine 25-
50µg yodium/gram kreatinin. Penderita berisiko
mengalami hipotiroidisme
- Endemis Ringan bila kadar yodium dlm urine
>50µg/gram kreatinin. Pada keadaan ini suplai
hormon tyroid cukup untuk perkembangan fisik &
mental yg normal.
• Anak sekolah dapat menjadi target penelitian krn
prevalensi GAKY pada anak sekolah umumnya
menggambarkan prevalensi yg ada di masyarakat.
KEUNGGULAN & KELEMAHAN PEMERIKSAAN
BIOKIMIA
• Keunggulan
1.Dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih dini
2.Hasil pemeriksaan lebih objektif, karena
peralatan selalu dikalibrasi dan dilakukan oleh
tenaga ahli
3.Dapat menunjang hasil pemeriksaan metode
lain dlm penilaian status gizi
• Kelemahan
1. Pemeriksaan hanya dapt dilakukan setelah
timbul gangguan metabolisme
2. Pembiayaannya cukup mahal
3. Dalam pemeriksaan dibutuhkan tenaga ahli
4. Kurang praktis dilakukan dilapangan, hal ini
disebabkan krn peralatan laboratorium tidak mudah
dibawa kemana-mana.
5. Untuk pemeriksaan tertentu spesimen sulit
diperoleh, misalnya penderita sulit diambil darahnya.
6. Peralatan dan bahan lebih banyak dibandingkan
dengan pemeriksaan lain.
7. Belum ada keseragaman dalam memilih referensi
nilai normal dari suatu pemeriksaan
8. Beberapa pemeriksaan spesimen hanya bisa
dilakukan pada laboratorium2 tertentu.
BEBERAPA HAL YG HARUS DIPERHATIKAN
UNTUK PEMERIKSAAN BIOKIMIA PADA
MASYARAKAT
1.Mudah dalam pengambilan spesimen
2. Stabil selama proses transportasi
3. Tidak terlalu mahal
4. Tidak memerlukan teknik laboratorium yg
rumit
5. Hasil tidak dipengaruhi oleh masukan makanan
yg baru dikonsumsi
6. Mudah diinterpretasikan
7. Mempunyai nilai lebih diluar pemeriksaan
biokimia.
• Pemeriksaan Biokimia akan semakin
diperlukan, ketika kesejahteraan masyarakat
meningkat. Karena kasus gizi sub klinis
semakin meningkat sementara gizi kurang
fungsional dan anatomis semakin berkurang.

Anda mungkin juga menyukai