Dokumen - Tips Proposal Pembuatan Pembersih Lantai
Dokumen - Tips Proposal Pembuatan Pembersih Lantai
SMKN 1 GUNUNGPUTRI
A. Latar Belakang
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi
sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah
menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya
pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disin fektan
yang pertama digunakan dalam pembersih lantai yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid).
Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai
disinfektanlain yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol dan kresol.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya
pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna
untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.
Cairan pembersih lantai merupakan salah satu produk pembersih rumah tangga yang
paling sering digunakan. Bahkan hampir setiap hari, para ibu rumah tangga menggunakan
produk pembersih ini. Sehingga saat ini begitu banyak produk cairan pembersih lantai yang
beredar dan dijual di pasaran.
Jika dicermati produk-produk cairan pembersih lantai yang beredar di pasaran umumnya
terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
- Biasanya berupa asam kuat ( yang sebenarnya cukup berbahaya bagi kesehatan terutama
untuk kulit dan saluran pernafasan )
- Senyawa surfactant atau detergen atau soap
- Bahan pembersih, biasanya berupa senyawa phospat
- bahan untuk pembentuk aroma dan pewarna
Suatu cairan pembersih lantai dikatakan bagus apabila memiliki beberapa persyaratan berikut :
- memiliki efek pembersihan yang kuat, menghilangkan semua kotoran, noda, kerak atau lemak
- tidak bersifat korosif pada bahan ( dalam hal ini bahan lantai )
- menjadikan lantai lebih cemerlang
- tidak meninggalkan bekas atau licin
- aman bagi kesehatan
Untuk membuat formulasi cairan pembersih lantai yang memenuhi semua persyaratan diatas
memang cukup sulit.
Sebagai contoh, bila digunakan asam kuat ( sebagaimana yang digunakan kebanyakan produk
pembersih lantai di pasaran ), memang sangat bagus pada efek penghilangan kotoran.
Namun bahan ini cukup berdampak bagi kesehatan dan korosif pada bahan lantai.
Demikian juga jika digunakan basa kuat. Bahkan juga menimbulkan efek licin.
Sedangkan bila tidak digunakan asam atau basa yang cukup kuat, efek penghilangan kotoran
biasanya juga berkurang.
Bahan :
- NaOH 10 gram
- Siongka 25 gram
- H2O (Air) 1 liter
- Pine Oil (Pewangi) 50 cc
I.II Analisa
Prinsip Uji : Mengukur Stabilitas Emulsi yang terbentuk dari pencampuran contoh dengan air
sadah.
Pereaksi :
1. CaCl anhidrat
2. MgCl . 6 H2O
Peralatan
1. Erlenmeyer 250ml
2. Labu Ukur 1000ml
3. Pengaduk Kaca
Prosedure
1. Siapkan larutan standar air sadah dengan konsentrasi 342mg/l dihitung sebagai Kalsium
Karbonat dengan melarutkan 0,304gr CaCl2 anhidrat dan 0,319 gr MgCl2. 6 H2O dalam labu
ukur 1000mldan tempatkan hingga tanda garis dengan air suling.
2. Pipet 1ml contoh dan masukan kedalam 100ml air sadah lalu aduk dengan pengaduk kaca dan
biarkan selama 6jam.
3. Amati apakah terjadi suatu pemisahan lapisan dan atau apakah terjadi endapan dari suatu
gumpalan.
4. Lakukan juga untuk perbandingan contoh dari air 5 : 100.