Anda di halaman 1dari 2

Pharyngitis Tata Laksana Terapi antibiotic tidak

diperlukan. Istirahat, minum cukup, dan kumur


Essential Diagnosis: dengan air hangat. Kompres dingin di leher utuk
- Sore throat mengurangi nyeri. Berikan analgetika
- Fever secukupnya (asetaminofen/ibuprofen)
- Anterior cervical adenopathy Pada infeksi herpes simpleks dapat diberikan
- Tonsillar exudate antivirus metisoprinol 60-100 mg/kg pada
- Focus is to treat group A Beta Hemolitic dewasa dan pada anak kurang dari 5 tahun
Streptococcus infection to prevent rheumatic diberikan 50 mg/kg dibagi dalam 4-6x
sequelae pemberian.

Definisi 2. Faringitis Bakterial


Etiologi Paling sering disebabkan grup A
Merupakan peradaangan dinding faring yang streptokokus beta hemolitikus (GABHS), yakni
disebabkan oleh virus (paling sering), bakteri, terjadi 15-30% kasus anak dan 5-15% dari kasus
alergi, trauma ataupun penyebab lainnya dewasa. Namun, kejadiannya jarang terjadi
seperti GERD. pada anak- anak berusia dibawah 3 tahun.
Penting untuk membedakannya dengan
Patofisiologi
faringitis oleh etiologi lainnya, karena tata
Terjadi reaksi inflamasi local di dinding faring. laksana yang tepat dibutuhkan untuk mencegah
Bakteri Streptokokus group A beta hemolitikus, terjadinya demam rematik.
sebagai bakteri yang paling sering
Gejala Faringitis bakterialis jarang timbul
menyebabkan faringitis, melepaskan toksin
dengan rinorea, batuk ataupun konjungtivitis.
ekstraseluller dan protease. Keduanya dapat
Pasien dengan faringitis bakterialis biasanya
menyebabkan kerusakan jaringan hebat berupa
datang dengan nyeri tenggorok, nyeri menelan,
demam rematik, kerusakan katup jantung, dan
dan demam. Gejala lainnya dapat disertai sakit
glomerulonephritis akut,melalui pembentukan
kepala hebat, mual, muntah dan nyeri perut.
kompleks antigen antibody. Proses
Pemeriksaan fisik didapatkan tonsil yang
penularannya berupa droplet melalui secret
membesar, tonsil dan faring hiperemis degnan
hidung dan ludah.
atau tanpa eksudat, dan pembesaran kelenjar
Klasifikasi getah bening servikal anterior. Uvula dapat
ditemukan membengkak, merah, dengan
1. Faringitis Viral petekie pada palatum dan faring, dan ekskoriasi
Etiologi Epstein-Barr Virus, Coxsakie virus, (bayi).
adenovirus, rhinovirus, retrovirus, respiratory
syncytial virus, influenza, parainfluenza virus. Tata laksana Pasien yang diyakini memiliki
faringitis bakterialis, harus ditata laksana
Gejala nyeri tenggorok, konjungtivitis, dengan antibiotic. Gejala klinis pada umumnya
rinorea, batuk, suara serak, demam subfebris. akan membaik dalm 24-48 jam sejak konsumsi
Tonsil dan faring hiperemis, lesi ulseratif intra- antibiotic pertama, namun perlu ditekankan
oral yang tersebar diskret. bahwa penggunaan antibiotik harus hingga 10
hari untuk mengeradikasi bakteri. Pemberian
antinyeri golongan OAINS untuk mengurangi
demam dan nyeri. Tidak direkomendasikan
penggunaan kortikosteroid.
Antibiotik:
Lini pertama: Penisilin, penggunaan
sefalosporin selama 10 hari direkomendasikan
bagi mereka yang alergi penisilin. Dapat pula
diberikan makrolid (eritromisin atau
clarithromycin) atau azithromycin namun sering
menyebabkan efek samping gastrointestinal

Penisillin V oral
Anak: 2-3 x 250 mg per day for 10 days
Dewasa: 4 x 250 mg/ 2 x 500 mg per day for10
days

Amoksisilin oral
1 x 50mg/kg per day (max 1000mg) for 10 days
atau
2 x 25 mg/kg (max 500 mg) per day for 10 days

Azitromisin oral
1 x 12 mg/ kg (max 500mg) for 5 days

Klaritromisin oral
2 x 7.5 mg/kg per day (max 250mg/dosis) for 10
days.

Anda mungkin juga menyukai