Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA

ANALISI NOVEL

Oleh :

Y. Rizia Ardhyanti (29)

XII MIPA D

SMA NEGERI 1 KEDIRI


JL. Veteran No. 1 Kota Kediri, Jawa Timur
Telp. (0354) 771829
2017
OBESESI SI PSIKOPAT

-LEXIE XU-

2010 2015

1. Identitas

Judul : Obsesi

Nama Penulis : Lexie Xu

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Kota terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2010

Jumlah halaman : 240 halaman

ISBN : 978 602 03 1293 4

2. Sinopsis

Obsesi bercetita tentang dua orang sahabat, yakni Jenny Angkasa si cewek cupu yang
tinggal di sebuah rumah yang menyeramkan dan Hanny si cewek cantik dan pupuler yang suka
gonta-gati pacar. Jenny memiliki dua teman kelas yang bernama sama dengannya, yaitu yang
pertama, Jenny Limantara atau biasa dipanggil Jenny Tompel, Jenny yang ini memiliki sifat yang
judes anget dan hobinya hanya menyalahkan tompelnya untuk semua masalahnya. Dan yang
kedua adalah Jenny Handoyo yang memiliki julukan Jenny Bajaj, Jenny yang merusak image-
nya sendiri pada hari pertama sekolah dengan dilandas bajaj di depan sekolah.

Suatu ketika, kedua sahabat itu (Jenny Angkasa dan Hanny) diajak jalan oleh Tony dan
Markus, dua cowok paling keren di sekolah. Jenny dan Hanny sama-sama menyukai Tony,
namun Tony lebih menyukai Jenny yang cupu dibanding Hanny cewek cantik nan populer. Tony
lantas mengungkapkan perasaanya tersebut kepada Jenny, namun Jenny menyarankan Tony agar
memberi kesempatan kepada Hanny. Akhirnya, Tony memberikan kesempatan tersebut
meskipun dengan terpaksa. Karena keterpaksaan tersebut, Tony juga menerima tawaran taruhan
dari teman-temannya yang telah dicampakkan oleh Hanny. Tony menang dalam taruhan tersebut.
Hanny mengetahui taruhan itu dari Johan, salah satu sahabat Hanny yang berkacamata tebal.
Johan juga memberitahu bahwa Tony berkomplot dengan Jenny. Dengan mudahnya Hanny
mempercayai perkataan Johan dan memutuskan persahabatannya dengan Jenny. Ia bahkan
mengutuk Jenny untuk sial selamnaya. Semenjak saat itu Jenny Angkasa mendapatkan julukan
baru. Teman-teman sekolahnya muali memanggilnya Jenny Jenazah, plesetan dari Jenasa yang
merupaka singkatan dari Jenny Angkasa.

Sumpah itu secara tidak langsung juga berlaku untuk Jenny Tompel dan Jenny Bajaj,
karena mereka juga bernama Jenny. Beberapa hari berselang, sebuah kecelakaan menimpa Jenny
Bajaj dimana mobil yang dinaikinya mengalami rem blong dan akhirnya menabrak tiang lampu
lalu lintas. Akibat dari kecelakaan itu Jenny Tompel mengalami gagar otak dan tujuh jahitan
yang membuatnya pitak di belakang kepalanya karena harus dicukur oleh dokter. Kemudian
diikuti dengan kecelakaan yang menimpa Jenny Tompel. Tubuh Jenny Tompel tertimpa rak
besar berisi botol-botol bahan kimia di ruang laboratorium kimia. Wajah Jenny Tompel penuh
baret-baret dengan pecahan kaca menancap di wajahnya.

Jenny Angkasa pun turut merasa was-was dan khawatir. Apalagi ditambah dengan kata-
kata mengerikan dari Jenny Tompel pada kecelakaan itu Berikutnya giliran elo!. Tapi
untunglah Tony dan Markus selalu memastikan dirinya tidak akan ditimpa oleh sesuatu yang
buruk.

Ketegangan semakain bertambah setelah munculnya beberapa kejadian aneh yang terjadi
di rumah Jenny. Hal ini membuat mereka bertiga berinisiatif untuk menyelidikinya. Hasil
penyeidikan yang merekan lakukan merujuk pada sosok Johan.

Sementara itu, setelah berpisah dari Jenny, Hanny semakin dekat dengan Johan. Ia
bahkna sempat berkunjung ke rumha Johan yang menurutnya agak aneh. Hanyy yang lama
kelamaan merasa kehilangan Jenny akhirnya berniat berkunjung ke rumah Jenny. Di dalam
rumah Jenny sudah ada Tony dan Markus yang sedang berkunjung untuk menyelidiki kasus itu,
mereka akhirnya berdamai dan menjelaskan permasalahan yang terjadi. Johan tidak terima
bahwa Jenny dan Hanny kembali akur, tapi Hanny yang sudah tahu motif Johan memfitnah
Jenny tetap berbaikan dan ikut menyelidiki kasus ini. Dan dari situ mereka tahu apa yang mereka
alamai bukanlah dari sumpah yang diucapkan Hanny, melainkan ulah dari obsesi seorang Johan.

3. Analisi

Unsur Intrinsik

a) Tema

Novel ini mengangkat tema misteri dan thriller yang membuat jantung berdegup lebih
kencang. Dimana beberapa tokoh berusaha untuk memecahkan keanehan-keanehan yang terjadi
di lingkungannya.

(Serahkan padaku dan Markus. Biar kami yang nyelidiki semua ini. Mungkin semua ini
cuma kesalahpahaman, tapi bisa jadi ada yang masuk ke rumah ini dan berusaha menakut-
nakuti kalian. Jadi untuk sementara, kalian berdua jangan tinggal di kamar yang terpisah,
ya!)

(Aku segera menceritakan pengalaman aneh Hanny yang melibatkan kecurigaannya bahwa dia
sedang diawasi, yang berlanjut dengan peristiwa pakaian yang tahu-tahu berpindah tempat
dan terlipat rapi. Saat ceritaku berakhir, Tony dan Markus terdiam lama.)

(Objek keingintahuan mereka yang lain adalah kamar tempat sang nyonya rumah
sebelumnya bunuh dirialias kamarku.)

Selain itu, novel ini dikombinasi dengan kisah persahabatan dan percintaan tetapi tidak
mendominasi.

(Yeah, aku jatuh cinta padanya. Itu sebabnya aku ngumpet di dalam lokerku.)

(Tony terdiam lama sekali sebelum akhirnya bertanya, Jen, mau jadi pacarku nggak?)

b) Tokoh dan Penokohan


1. Jenny Angkasa, memiliki watak :
- Berhati besar (Kuakui, di antara aku dan Jenny, Jenny-lah yang berhati besar.)
- Jelek, pendiam, dan canggung (Aku jelek, pendiam, dan canggung....)
- Penakut (Tapi Hanny sama sekali tidak merasa begitu, jadi mungkin aku saja yang
paranoid.)
- Pandai (Meski dia tergolong murid pandai, tidak ada satu pun pelajaran di
sekolah yang bisa membantunya keluar dari kesulitan masa remajanya.)
- Pemalu, sederhana, dan sabar (Jenny sahabatku, bagian dari Hanny dan Jenny,
cewek pemalu dan sederhana yang penuh pengertian dan selalu sabar
menghadapiku.)
- Memiliki daya ingat yang kuat (Aku punya daya ingat yang kuat, yang membuatku
selalu tampil prima dalam segala pelajaran yang membutuhkan hafalan.)
2. Hanny, memiliki watak :
- Egois (Aku tidak hanya berhati egois, melainkan jauh lebih egois ketimbang
manusia-manusia kebanyakan.)
- Unik (Harus diakui, Hanny memang unik banget)
Penggambaran tokoh
- Rambut selalu pendek, kulit tidak terlalu putih (Rambutnya selalu dipotong pendek,
namun sangat sesuai untuknya. Kulitnya tidak terlalu putih....)
- Warna kesukaannya warna madu (Warna kesukaannya pun warna madubukan
cokelat, bukan kuning, tapi warna madu....)
- Kurang menguasai akademis (Aku tidak pandai secara akademis. Menurutku,
mempelajari yang namanya Matematika, Fisika, ekonomi, apalagi Sejarah)
3. Jenny Limantara, memiliki watak :
- Penghayal (...dan selalu mengira dirinya kembaran J-Lo itu.)
- Tidak suka dengan cewek-cewek cantik (Jenny Tompel memang terkenal memiliki
antipati terhadap cewek-cewek cantik.)
- Judes (Jenny yang judes banget dan hobi menyalahkan tompelnya yang rada berbulu
untuk semua masalahnya.)
4. Jenny Handoyo, memiliki watak :
- Suka melebih-lebihkan sesuatau, cengeng (Jenny Handoyo adalah ratu drama super
cengeng)
- Suka mengeluh (selalu ada saja keluhan dan tangisan yang dikeluarkannya,....)
Penggambaran tokoh
- muka bulat, cembung, dan kemerahan (...melihat muka Jenny Bajaj yang bulat,
cembung, dan kemerahan,....)
5. Tony, meiliki watak:
- Cerdik (Kalo Jenny mandi dengan air panas, seharusnya ada uap air yang
menyelubungi cermin ini, kata Tony sambil mengamati seluruh kamar mandiku.
Tapi, buktinya cermin ini bersih tanpa uap.)
- Suka tersenyum (..., dia cowok paling bertaburan senyum di seluruh sekolah ini.)
- Tepat waktu (Sesuai janjinya, Tony muncul di depan rumahku tepat pukul
sebelas siang.)
Penggambaran tokoh
- Memiliki badan yang besar dan tinggi (Dia memang agak terlalu besar untuk
ukuran cowok kelas sebelas, tapi itu karena tubuhnya yang tinggi banget.)
- Memiliki wajah yang tampan (Dan, omong-omong, mukanya ganteng banget.),
berambut panjang (Rambut Tony yang panjang melambai-lambai....)
- Berpakaian jorok (Seragam yang dekil, tas ransel yang lusuh, sepatu kets
berlumpur yang bagian belakangnya diinjak.)
- Rajin sikat gigi dan keramas (Tapi, di luar kilau giginya itudan rambutnya yang
senantiasa berkilau,....).
6. Markus, memiliki watak :
- Setia kawan (sudah berteman dengan Tony dari kecil hingga sekarang)
- Ramah (Yoi, coy, angguk Markus seraya tersenyum ramah padaku.)
- Baik terhadap siapapun (Markus pun bersikap sangat baik padaku.)
Penggambaran tokoh
- Wajah baik (...,Markus punya tampang cowok baik-baik.)
- Memakai kacamata, berambut cepak, berpakaian rapi (Mengenakan kacamata
berbingkai tanduk yang keren, berambut cepak ala militer, dengan seragam rapi.)
- Kulit putih bersih (Dengan kulit putih bersih yang tak bakalan menggelap....)
- Bibir merah (dan bibir merah yang lebih ranum daripada cewek-cewek ber-lip
gloss....),
7. Johan, memiliki watak :
- Psikopat (Empat remaja berhasil selamat dari cengkeraman psikopat)
- Misterius (Aku berpaling, dan perasaanku langsung tercekat melihat air muka
Johan. Ada sesuatu di sana, sesuatu yang kejam, yang membuatku merasa seperti
kelinci yang terjebak.)
- Menakutkan (Tapi, tentu saja itu cuma perasaanku, lantaran aku menganggap
Johan menakutkan.)
- Terlalu terobsesi dengan Hanny (Johantergerak untuk mematuhi perintah-
perintahku.)
- Suka memfitnah (Buat apa lo ketemu pengkhianat itu? Pengkhianat?
Langkahku terhenti. Apa maksud lo, pengkhianat? Dia berkomplot sama Tony
untuk mainin elo, Han.)
8. Mbak Mirna, memiliki watak :
- Rajin bekerja (Pengurus rumah Jenny melakukan pekerjaannya dengan baik,....),
telaten (Pengurus rumahku itu memang telaten.), pemberani (Mbak pernah
merasa serem nggak, kerja di rumah ini? Mbak Mirna menyahut ringan.
Nggak tuh. Nggak? tanyaku sangsi. Meski dengan berbagai gosip soal
hantu-hantuan itu? Jawaban Mbak Mirna tak kusangka-sangka. Hantu-hantu
itu baik, Non. Mereka nggak akan gangguin kita, selama kita nggak ganggu mereka
juga.)

c) Alur
- Alur yang digunakan adalah alur maju
- Diawali dengan tahap pengenalan nama-nama tokoh, watak serta penggambaran fisik
tokoh.
- Masalah mulai muncul ketika Johan memfitnah Jenny Angkasa dan membuat
persahabatan Jenny dan Hanny rusak.
(Masa Hanny tidak memercayaiku sedikit pun? Tidak mau menerima
penjelasanku sepatah kata pun? Masa dia lebih memilih untuk memutuskan
persahabatan kami selamanya?)
- Konflik, Hanny merasa sangat kesal kepada Jenny. Sampai-sampai Hanny
menyumpahi Jenny. Yang dimaksud adalah Jenny angkasa
(degan berganti lagi. Aku menyerbu ke dalam kelas dan mendapati Jenny sedang
duduk di bangku kami. Kumaki-maki dia karena dia bersekongkol dengan Tony
untuk mempermalukanku, dan kuakhiri makianku dengan kata-kata, Gue benci
sama elo, Jen. Gue sumpahin lo sial selamanya!).
Tetapi yang mengalami kecelakaan adalah Jenny Tompel dan Jenny Bajaj. Dan
membuat Jenny Angkasa merasa ketakutan, dan menganggap kecelakan tersebut
akibat dari sumpah Hanny.
- Klimaks, beberapa tokoh mencoba memecahkan misteri-misteri yang terjadi muali
dari kecelakaan yang dialami Jenny Tompel dan Jenny Bajaj hingga misteri rumah
Jenny Angkasa. Dan semua misteri-misteri tersebut mengarah kepada sosok Johan.
- Antiklimaks, Para tokoh menemukan bukti-bukti dengan menggeledah rumah Johan.
Johan pun mengakuinya bahwa semua kejadian-kejadian itu karena dia. Tetapi Johan
berusaha kabur dan akhirnya dia mengalami kecelakaan.
(Yeah, gue memang jahat. Gue yang bikin Jenny Bajaj dan Jenny Tompel
celaka. Tapi mereka layak mendapatkannya! Juga Jenny Jenazah! Aku
merinding mendengar Johan menyebut namaku. Seharusnya elo juga celaka,
Jen.)
- Selesaian, Dimana ayah dari Johan menejelaskan masalah-masalah yang dialami
Johan sehingga mempengaruhi Johan untuk berbuat buruk.

d) Latar
Tempat
- Di depan rumah Jenny (Saat tiba di depan rumah Jenny, aku melihat Pak Mar,
sopir Jenny, sedang merokok di depan rumah.)
- Kamar Jenny (Kami bertiga naik ke lantai atas dan memasuki kamarku.)
- Kamar mandi Jenny (Tony memasuki kamar mandi dan mengamati cermin yang
menjadi sumber masalah itu.)
- Jalan tembus di kamar mandi (Kami bertiga merangkak melalui pintu kecil itu.
Tony masuk paling depan, lalu membantuku dan Mbak Mirna berdiri saat kami
memasuki kamar mandi orangtuaku. Kok bisa-bisanya ada jalan rahasia seperti
ini sih? gumamku.)
- Tingkap rumah (Tanpa kesulitansama sekali, dia membuka tingkap itu, melongok
sejenak, lalu meloncat turun dengan ringan.)
- Kamar kosong (Tapi, seperti yang seharusnya, kamar itu kosong. Tempat tidurnya
licin, dengan permukaan nakas dan meja rias yang bersih dari debu.)
- Ruang kelas (kami memasuki ruang kelas kami)
- Toilet sekolah (Saat pelajaran Seni Rupa selesai, aku dan Jenny pergi ke toilet dan
mencuci tangan kami yang berlepotan noda pensil.)
- Kantin (Kami berjalan bareng-bareng ke kantin. Setelah membeli makanan, kami
segera menempati meja yang sama.)
- Di dalam mobil (Dengan adanya Hanny, pembicaraan di dalam mobil berganti
dengan topik yang lebih menyenangkan,....)
- Rumah Hanny (Kami tiba di rumah Hanny.)
- Mal (Seperti yang dikatakan Tony, Markus sudah menunggu di mal.)
- Bioskop (Bahkan saat kami nonton di bioskop,....)
- Rumah Johan (Mengunjungi rumah Johan ternyata bukan ide yang baik.)
- Jalan raya (Hari ini sebenarnya cukup oke, kata Markus saat mobilnya sudah
meluncur di jalan raya. Aku seneng banget kamu dan Jenny udah baikan,
Han.) ( menerobos ke jalan raya tepat pada saat sebuah truk besar melintas.)
- Rumah sakit (Jadilah sore itu kami pergi ke rumah sakit untuk menengok
Johan.)
Suasana
- Gelisah (Yang membuatku merasa gelisah adalah lokasi rumah itu jauh dari
peradaban.)
- Aneh (Johan lebih memilih sekolah yang jauh dari rumahnya ketimbang sekolah di
dekat rumah) (Aku mengikuti Johan memasuki bagian rumah yang lebih dalam, dan
melewati sebuah pintu tertutup rapat. Samar-samar terdengar lagu opera dari
dalamnya.) Ruangan yang cukup aneh, kalau boleh kubilang. Ruangan itu sangat
berantakandasar cowoktanpa ada hiasan-hiasan bagus seperti lukisan, pigura,
tanaman, atau benda-benda pajangan yang
- Mengherankan (mendadak dia terdiam. Sori ya, Han. Sebentar, adik gue rese
lagi. Aku mengerutkan alis, karena tidak mendengar sesuatu pun yang
membuatnya menyimpulkan hal itu. Tapi Johan sudah keburu bangkit dan
berjalan pergi.)
- Lucu (...berganti dengan rasa ingin ketawa terbahak-bahak. Habis,
pemandangan di depanku benar-benar lucu. Tony, Markus, dan Jennysahabatku
yang manis dan selalu rapitampak seperti tiga anak kecil yang baru saja main
perangperangan, mencoreng muka mereka dengan lumpur atau semacamnya,
dan sudah mengarungi medan penuh marabahayaterlihat dari baju mereka
yang jorok dan rambut mereka yang ditempeli sarang laba-laba.)
- Bahagia (ketika Hanny dan Jenny kembali akur)
- Mengerikan (ketika Tony dan Markus menceritakan kisah seram di balik rumah yang
ditinggali Jenny)
- Menegangkan (Jantungku yang tadinya sudah berdebar keras, kini makin berdentam-
dentam saat kami tiba di depan pintu kamar yang dimaksud.)
Waktu
- Pagi (Pagi ini aku benar-benar kesal.)
- Siang (Oh, boleh-boleh aja. Siang-siang gini, kadang hantunya suka keluar juga
kok.)
- Malam (Saking senangnya, malam itu aku tidak bisa tidur.)
- Sore (Sore itu benar-benar sempurna. Seharusnya ini kencan pertama untuk Tony
dan Hanny) (Jadilah sore itu kami pergi ke rumah sakit untuk menengok
Johan.)

e) Sudut pandang
- Dalam novel ini menggunakan dua sudut pandang, yakni :
- Sudut pandang Jenny (Semua orang mengenalku sebagai Jenny dari Hanny dan
Jenny.)
- Sudut pandang Hanny (kadang aku merasa cuma Jenny orang yang memahamiku
di dunia ini.)

f) Gaya bahasa
- Memakai bahasa sehari-sehari, tidak terlalu baku, sehingga mudah dipahami.
- Menggunanakan majas personifikasi
(...melainkan wanita dengan tubuh tinggi, rambut panjang, dan gaun putih
melambai-lambai.)
(Rambut Tony yang panjang melambai-lambai ditiup angin semilir yang
mengaliri koridor sekolah.)

g) Amanat
- Sahabat sejati itu sulit ditemukan, dan seandainya kita berhasil mendapatkannya,
kita harus menjaganya baik-baik.
- Persahabatan lebih penting dari pada pacar. (Jenny mengalah agar Tony menerima
perasan Hanny)
- Jangan mudah berburuk sangka, apalagi terhadap sahabat. (Hanny mempercayai
dengan begitu saja perkataan Johan yang memfitnah Jenny tentang taruhan yang
dilakukan Tony)
- Jangan pilih-pilih dalam mencari sahabat (Hanny dapat menerima Jenny yang
pendiam dan cupu untuk menjadi sahabatnya.
Unsur ekstrinsik

a. Biografi pengarang

Lexie adalah penulis novel misteri dan thriller yang ternyata penakut. Terobsesi
dengan angka 47 gara-gara nge-fans sama J.J. Abrams. Punya muse grup penyanyi dari
Taiwan yang jadul namun abadi yaitu JVKV atau yang pernah dikenal dengan nama F4.
Novel-novel favoritnya sepanjang masa adalah serial Sherlock Holmes oleh Sir Arthur
Conan Doyle dan Gone with The Wind oleh Margaret Mitchell. Saat ini Lexie tinggal di
Bandung bersama anak laki-laki satusatunya sekaligus BFF-nya, Alexis Maxwell.
Kegiatan utamanya sehari-hari adalah menulis dan mengisengi Alexis.

Karya-karya Lexie yang sudah beredar adalah JOHAN SeRIeS yang terdiri atas
empat buku yaitu Obsesi, Pengurus MOS Harus Mati, Permainan Maut,dan Teror; serta
OMeN SeRIeS yang terdiri atas tujuh buku yaitu Omen, Tujuh Lukisan Horor, Misteri
Organisasi Rahasia The Judges, Malam Karnaval Berdarah, Kutukan Hantu Opera, Sang
Pengkhianat, dan Target Terakhir. Selain dua serial ini, Lexie juga ikut menulis dalam
kumcer Before the Last Day, Tales from the Dark, dan Cerita Cinta Indonesia bersama
rekan-rekan penulis.

b. Nilai yang Terkandung


- Nilai sosial : dalam lingkungan masyarakat terdapat larangan bahwa seorang lelaki
tidak boleh masuk ke dalam kamar perempuan maupun sebaliknya. (Tapi, kalian
tahu kan, kita diajari untuk tidak boleh mengajak cowok masuk ke kamar kita.
Karena itulah, aku cuma memperlihatkan kamar itu sekilas pada mereka.)
- Nilai moral : dalam hubungan bersahabat kita harus membuang jauh-jauh prasangka
buruk kepada sahabat. Karena itu akan merusak hubungan.

Kelebihan

- Dalam novel ini menggunakan dua sudut pandang, yakni sudut pandang Jenny dan
sudut pandang Hanny. Baik pemikiran atau perbuatan yang dilakukan Jenny dan
Hanny maupun kejadian yang mereka alami saling berdiri satu sama lain sehingga
sangat terlihat perbedaan karakteristik mereka
- Suasana yang diciptakan penulis sangat bervariasi. Tidak hanya percintaan, tetapi ada
unsur mencekam yang kuat dan sedikit unsur humor. Hal itu membuat pembaca
selalu merasa ingintahu kelanjutan ceritanya.
- Penempatan bab yang bagus diawali pleh Jenny dan diakhiri oleh Hanny.
- Penggambaran tokoh dijelaskan dengan dengan sangat rinci sehingga pembaca dapat
membayangankan dengan jelas.
- Dari covernya juga menarik. Cover cetakan terbaru 2015 lebih menarik karena lebih
kelihatan menyeramkan dan mendukung cerita novel. Dan gambar tokoh pada cover
terlihat bagus dan nyata, sehingga pembaca dapat membayangkan tokohnya dengan
melihat cover tersebut. Sedangkan cover cetakan 2010 lebih dominan biru, dan
gambar tokohnya tidak terlalu nyata.
- Konflik yang ada sangat jelas tergamabar, sehingga pembaca tak perlu bingung.
- Meskipun endingnya dapat ditebak, tapi suasana mencekam dan beberapa suasana
romance juga berhasil dibangun.

Kekurangan

- Suasana romance yang dibuat dalam novel ini kurang bagus karena kurang seimbang
dengan dengan situasi yang mencekam. Adegan cuci tangan bareng Jenny dan Tony
sepertinya sedikit memaksa.
- Suasan mencekamkan tiba-tiba berubah menjadi candaan. Membuat pembaca sedikit
terganggu karena imajinasinya yang mencekam tiba-tiba hancur berubah menjadi
candaan. Seharusnya jangan disela dengan candaan karena akan menghancurkan
suasana hati pembaca.
- Untuk ending, sayangnya dapat tertebak siapa pelaku semua kejadia-kejadian itu.
seharusnya penulis tidak mengisi bagian dimana Tony merasa perna melihat Johan.
- Penambahan gambar pada setiap bab baru akan membantu pembaca lebih mudah
masuk kedalam dunia imajinasinya.

Penutup

Novel ini berisikan tentang cerita empat orang sahabat yang berusaha untuk memecahkan
misteri-misteri. Karena itu novel ini sangat cocok untuk remaja terutama yang menyukai jenis
novel misteri atau thriller. Dalam novel ini mengandung miseri dan alur cerita yang dijamin
dapat membuat pembaca penasaran dan ikut tegang dalam mengikuti arus ceritanya.

Anda mungkin juga menyukai