Anda di halaman 1dari 33

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK 4 22 Desember 2009


(revisi 2009):

PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

IKATAN AKUNTAN INDONESIA


PSAK No. PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
4
(revisi 2009)
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

Hak cipta 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

Sanksi Pelanggaran Pasal 44:


Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982
tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau mem-
perbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara pa-
ling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).

Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng
Jakarta 10310
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id

Desember 2009
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

PSAK 4 (revisi 2009) tentang Laporan Keuangan Konsolidasian


dan Laporan Keuangan Tersendiri telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 22 Desember
2009.

PSAK 4 (revisi 2009) merevisi PSAK 4 (1994) tentang Laporan


Keuangan Konsolidasi yang telah dikeluarkan pada tanggal 7
September 1994.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang


tidak material.

Jakarta, 22 Desember 2009


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Agus Edy Siregar Anggota
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Riza Noor Karim Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iii


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan


Laporan Keuangan Tersendiri mengadopsi seluruh pengaturan
dalam IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statements
per 1 Januari 2009, kecuali:

1. IAS 27 paragraf 03 yang menjadi PSAK 4 paragraf 03


tentang ruang lingkup untuk entitas yang menyajikan
laporan keuangan tersendiri.

IAS 27 mengizinkan investor dalam entitas asosiasi,


venturer dalam ventura bersama, dan entitas induk untuk
menyajikan laporan keuangan tersendiri.

PSAK 4 hanya mengizinkan entitas induk yang dapat


menyajikan laporan keuangan tersendiri dan laporan
keuangan tersendiri tersebut harus sebagai lampiran
dalam laporan keuangan konsolidasian.

Hal ini disesuaikan dengan konteks di Indonesia kare-


na:
- Penyajian laporan keuangan tersendiri merupakan
suatu pilihan, bukan suatu keharusan bagi entitas
pelapor.
- Suatu entitas sebagai investor dalam entitas
asosiasi dan venturer dalam ventura bersama
dianggap tidak relevan untuk menyajikan laporan
keuangan tersendiri.
- Regulasi yang berlaku hanya mensyaratkan entitas
induk untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri
untuk pelaporan keuangan bertujuan umum (general
purpose financial reporting).

2. IAS 27 paragraf 04 yang menjadi PSAK 4 paragraf 04


tentang definisi laporan keuangan tersendiri.

iv Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

IAS 27 mengatur laporan keuangan tersendiri dapat


disajikan oleh investor dalam entitas asosiasi, venturer
dalam ventura bersama, dan entitas induk.

PSAK 4 mengatur laporan keuangan tersendiri hanya


dapat disajikan oleh entitas induk.

Lihat penjelasan di angka 1 untuk pertimbangan yang


digunakan.

3. IAS 27 paragraf 06 yang menjadi PSAK 4 paragraf 06


tentang penyajian laporan keuangan tersendiri sebagai
tambahan atau bukan tambahan dari laporan keuangan
konsolidasian.

IAS 27 mengatur laporan keuangan tersendiri disajikan


sebagai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian
atau disajikan tersendiri.

PSAK 4 mengatur laporan keuangan tersendiri harus


disajikan sebagai tambahan (lampiran) dari laporan
keuangan konsolidasian.

Lihat penjelasan di angka 1 untuk pertimbangan yang


digunakan. Selain itu, PSAK 4 menambahkan penjelasan
mengenai komponen minimal laporan keuangan tersen
diri untuk memberikan panduan yang lebih jelas.

4. IAS 27 paragraf 07 mengenai penjelasan laporan


keuangan tersendiri, tidak diadopsi.

Hal ini karena pengertian tentang laporan keuangan


tersendiri dan perbedaannya dengan laporan keuangan
individual dan laporan keuangan konsolidasian sudah
jelas. Penjelasan dalam IAS 27 paragraf 07 dianggap
akan membingungkan pengguna.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA v


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

5. IAS 27 paragraf 08 tentang pengecualian bagi entitas


induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan kon-
solidasian, tidak diadopsi, karena:
- Pengecualian bagi entitas induk untuk tidak
menyajikan laporan keuangan konsolidasian
merupakan suatu pilihan, bukan keharusan.
- Pengecualian tersebut tidak relevan dengan
konteks di Indonesia karena manfaatnya lebih
sedikit dibandingkan biayanya (cost and benefit
consideration).

Selain itu, penjelasan dalam angka 1 dapat digunakan


untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif
mengenai tidak adanya pengecualian bagi entitas
induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian.

6. IAS 27 paragraf 09 yang menjadi PSAK 4 paragraf 07


tentang entitas induk yang menyajikan laporan keuangan
konsolidasian.

IAS 27 mengatur entitas induk, selain entitas induk


yang tidak memilih untuk tidak menyajikan laporan
keuangan konsolidasian, harus menyajikan laporan
keuangan konsolidasian.

PSAK 4 mengatur semua entitas induk harus menyajikan


laporan keuangan konsolidasian.

Lihat penjelasan dalam angka 5 dan hal ini merupakan


dampak dari pengaturan PSAK 4 yang berbeda dengan
IAS 27.

7. IAS 27 paragraf 10 tentang pengecualian bagi entitas


induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian, tidak diadopsi.

Lihat penjelasan dalam angka 5.

vi Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

8. IAS 27 paragraf 11 yang menjadi PSAK 4 paragraf 08


tentang entitas induk yang menyajikan laporan keuangan
tersendiri.

IAS 27 mengatur entitas induk, yang memilih untuk


tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian,
menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan
keuangan bertujuan umum.

PSAK 4 mengatur entitas induk yang menyajikan laporan


keuangan tersendiri harus sebagai lampiran dari laporan
keuangan konsolidasian.

Lihat penjelasan dalam angka 5 dan hal ini dampak dari


pengaturan dalam PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 27.

9. IAS 27 paragraf 13(c) - (d) yang menjadi PSAK 4 para-


graf 10(c) - (d) tentang organ pengatur entitas.

PSAK 4 menambahkan dewan komisaris, selain dewan


direksi, sebagai organ pengatur entitas, karena sistem
hukum perseroan terbatas di Indonesia menggunakan
dua dewan, yaitu dewan direksi dan dewan komisaris.

10. IAS 27 paragraf 38 yang menjadi PSAK 4 paragraf 35


tentang penyajian laporan keuangan tersendiri.

PSAK 4 menambahkan penjelasan laporan keuangan


tersendiri sebagai informasi tambahan dari laporan
keuangan konsolidasian.

Lihat penjelasan dalam angka 5 dan hal ini dampak dari


pengaturan dalam PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 27.

11. IAS 27 paragraf 39 tentang entitas yang menyajikan


laporan keuangan tersendiri yang tersedia untuk
pemakaian publik, tidak diadopsi.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA vii


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

Hal ini dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang


berbeda dengan IAS 27 sebagaimana dijelaskan di
atas.

12. IAS 27 paragraf 42 tentang pengungkapan dalam laporan


keuangan tersendiri yang disajikan oleh entitas induk
yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian,
tidak diadopsi.

Hal ini dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang


berbeda dengan IAS 27 sebagaimana dijelaskan di
atas.

13. IAS 27 paragraf 43 yang menjadi PSAK 4 paragraf


41 tentang pengungkapan dalam laporan keuangan
tersendiri.

IAS 27 mengatur pengungkapan bagi entitas induk,


venturer dalam ventura bersama, dan investor dalam
entitas asosiasi yang menyajikan laporan keuangan
tersendiri.

PSAK 4 mengatur pengungkapan hanya bagi entitas


induk yang menyajikan laporan keuangan tersendiri.

Hal ini dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang


berbeda dengan IAS 27 sebagaimana dijelaskan di
atas.

14. IAS 27 paragraf 44 yang menjadi PSAK 4 paragraf 42


tentang tanggal efektif.

15. IAS 27 paragraf 45 yang menjadi PSAK 4 paragraf 43


tentang ketentuan transisi.
PSAK 4 menambahkan ketentuan transisi untuk:
- Transaksi hilangnya pengendalian atas entitas
anak terkait dengan aset yang tersedia untuk dijual
sebagaimana diatur dalam PSAK 58 (revisi 2009):

viii Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan


Operasi yang Dihentikan (paragraf 45(c)).
- Hak suara potensial dalam menentukan pengendalian,
karena tidak praktis untuk menerapkan pengaturan
tersebut secara retrospektif (paragraf 45(d)).
- Entitas anak yang tidak dikonsolidasikan sebagaimana
diatur dalam PSAK 4 versi sebelumnya tetapi entitas
anak tersebut harus dikonsolidasikan sesuai dengan
PSAK 4 ini, karena tidak praktis untuk menerapkan
pengaturan tersebut secara retrospektif (paragraf
45(d)).

16. IAS 27 paragraf 45A, 45B dan 45C tentang ketentuan


transisi, tidak diadopsi, karena ketentuan transisi tersebut
tidak relevan untuk diadopsi karena mengatur untuk ba-
gian IAS 27 yang diamandemen yang belum diadopsi.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ix


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN .............................................. 01-06
Ruang Lingkup ..................................................... 01-03
Definisi ................................................................. 04-06

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN ...................................... 07-08

RUANG LINGKUP LAPORAN


KEUANGAN KONSOLIDASIAN ............. 09-14

PROSEDUR KONSOLIDASI .......................... 15-28

KEHILANGAN PENGENDALIAN ................ 29-34

AKUNTANSI INVESTASI PADA


ENTITAS ANAK, PENGENDALIAN
BERSAMA ENTITAS, DAN ENTITAS
ASOSIASI DALAM LAPORAN
KEUANGAN TERSENDIRI ...................... 35-39

PENGUNGKAPAN ............................................ 40-41

TANGGAL EFEKTIF ....................................... 42

KETENTUAN TRANSISI ................................ 43

PENARIKAN ..................................................... 44

PEDOMAN IMPLEMENTASI

x Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


2 No. 4
3
4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN
5 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
6
7 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 4 (revisi 2009):
8 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
9 Tersendiri terdiri dari paragraf 1-44. PSAK 4 (revisi 2009)
10 dilengkapi dengan Panduan Implementasi yang bukan
11 merupakan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009). Seluruh
12 paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.
13 Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring
14 mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 4 (revisi 2009) harus
15 dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka
16 Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
17 PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan
18 Estimasi Akuntansi dan Kesalahan memberikan dasar untuk
19 memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak
20 ada panduan secara eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib
21 diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
22
23 PENDAHULUAN
24
25 Ruang Lingkup
26
27 01. Pernyataan ini diterapkan dalam penyusunan
28 dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
29 sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu
30 entitas induk.
31
32 02. Pernyataan ini tidak berhubungan dengan metode
33 akuntansi untuk kombinasi bisnis dan dampaknya dalam
34 konsolidasi, termasuk goodwill yang muncul dari kombinasi
35 bisnis (lihat PSAK 22).
36
37 03. Pernyataan ini juga diterapkan dalam akuntansi
38 untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.1


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 entitas, dan entitas asosiasi ketika suatu entitas menyajikan


2 laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.
3
4 Definisi
5
6 04. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan
7 dalam Pernyataan ini:
8
9 Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan
10 perseroan terbatas seperti persekutuan, yang dikendalikan
11 oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk).
12
13 Entitas induk adalah suatu entitas yang mempunyai satu
14 atau lebih entitas anak.
15
16 Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas entitas anak
17 yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak
18 langsung pada entitas induk.
19
20 Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh
21 entitas anaknya.
22
23 Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan
24 suatu kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas
25 ekonomi tunggal.
26
27 Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang
28 disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada
29 entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama
30 entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan
31 berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.
32
33 Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan
34 keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh
35 manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
36
37
38

4.2 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 05. Entitas induk atau entitas anaknya mungkin


2 menjadi investor dalam entitas asosiasi atau venturer dalam
3 pengendalian bersama entitas. Dalam hal tersebut, laporan
4 keuangan konsolidasian yang disusun dan disajikan sesuai
5 dengan Pernyataan ini juga disusun sesuai dengan PSAK 15
6 (revisi 2009): Investasi dalam Entitas Asosiasi dan PSAK 12
7 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama.
8
9 06. Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan
10 sebagai informasi tambahan dalam laporan konsolidasian.
11 Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan
12 tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general
13 purposes financial statements). Laporan keuangan tersendiri
14 minimal terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan
15 laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
16 arus kas.
17
18 P E N YA J I A N L A P O R A N KEUANGAN
19 KONSOLIDASIAN
20
21 07. Entitas induk menyajikan laporan keuangan
22 konsolidasian yang mengonsolidasikan investasinya dalam
23 entitas anak sesuai Pernyataan ini.
24
25 08. Entitas induk yang menyajikan laporan keuangan
26 tersendiri sebagai informasi tambahan tunduk pada paragraf
27 35-41.
28
29 RUANG LINGKUP LAPORAN KEUANGAN
30 KONSOLIDASIAN
31
32 09. Laporan keuangan konsolidasian meliputi seluruh
33 entitas anak dari entitas induk. 1
34
1
35 Jika akuisisi suatu entitas anak memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan
36 sebagai aset dimiliki untuk dijual sesuai PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, dicatat
37
sesuai dengan PSAK tersebut.
38

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.3


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 10. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk


2 memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas
3 anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali
4 dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas
5 bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
6 Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah
7 atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:2
8 (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai
9 perjanjian dengan investor lain;
10 (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
11 operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
12 perjanjian;
13 (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian
14 besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ
15 pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui
16 dewan atau organ tersebut; atau
17 (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat
18 dewan direksi dan komisaris atau organ pengatur setara
19 dan mengendalikan entitas melalui direksi dan komisaris
20 atau organ tersebut.
21
22 11. Entitas mungkin memiliki waran saham, opsi beli
23 saham, instrumen utang atau instrumen ekuitas yang dapat
24 dikonversi menjadi saham biasa, atau instrumen sejenis
25 lainnya yang mempunyai potensi (jika dilaksanakan atau
26 dikonversi) untuk menambah kekuasaan suara kepada entitas
27 atau mengurangi kekuasaan suara dari pihak lain atas kebijakan
28 keuangan dan operasional entitas lain (hak suara potensial).
29 Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat
30 ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak suara
31 potensial yang dimiliki oleh entitas lain, dipertimbangkan
32 ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan
33 untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas
34 lain. Hak suara potensial saat ini tidak dapat dilaksanakan
35 atau dikonversi jika, misalnya, hak suara tersebut tidak dapat
36
37
38 2
Lihat juga ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

4.4 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 dilaksanakan atau dikonversi sampai dengan suatu tanggal di


2 masa depan atau sampai terjadinya suatu peristiwa di masa
3 depan.
4
5 12. Dalam menilai apakah hak suara potensial
6 berkontribusi terhadap pengendalian, entitas menguji
7 semua fakta dan keadaan (termasuk syarat pelaksanaan hak
8 suara potensial dan perjanjian kontraktual lain baik yang
9 dipertimbangkan secara individual maupun kombinasi)
10 yang mempengaruhi hak suara potensial, kecuali maksud
11 manajemen dan kemampuan keuangan untuk melaksanakan
12 atau mengkonversi hak tersebut.
13
14 13. Suatu entitas anak tidak dikeluarkan dari konsolidasi
15 hanya karena investor merupakan organisasi modal ventura,
16 reksa dana, unit perwalian, atau entitas sejenis.
17
18 14. Suatu entitas anak tidak dikeluarkan dari konsolidasi
19 meskipun aktivitas usahanya tidak sama dengan entitas lain
20 dalam kelompok usaha. Informasi yang relevan disediakan
21 dengan mengonsolidasikan entitas anak tersebut dan
22 mengungkapkan informasi tambahan dalam laporan keuangan
23 konsolidasian tentang perbedaan aktivitas usaha entitas anak.
24 Misalnya, pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK 5
25 (revisi 2009): Segmen Operasi membantu untuk menjelaskan
26 signifikansi perbedaan aktivitas usaha dalam kelompok
27 usaha.
28
29 PROSEDUR KONSOLIDASI
30
31 15. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian,
32 entitas menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan
33 entitas anak satu per satu dengan menjumlahkan pos-pos
34 sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban.
35 Agar laporan keuangan konsolidasian dapat menyajikan
36 informasi keuangan dari kelompok usaha tersebut sebagai
37 entitas ekonomi tunggal, dilakukan langkah-langkah berikut:
38 (a) jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.5


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 anak dengan porsi entitas induk atas ekuitas entitas anak


2 dieliminasi (lihat PSAK 22 yang menjelaskan perlakuan
3 goodwill yang dihasilkan);
4 (b) kepentingan nonpengendali atas laba atau rugi entitas
5 anak yang dikonsolidasikan selama periode pelaporan
6 diidentifikasi;
7 (c) kepentingan nonpengendali dari bagian kepemilikan
8 entitas induk atas aset neto entitas anak yang
9 dikonsolidasikan diidentifikasi secara terpisah.
10 Kepentingan nonpengendali atas aset neto terdiri dari:
11 (i) jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal
12 kombinasi bisnis awal yang dihitung sesuai PSAK
13 22; dan
14 (ii) bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan
15 ekuitas sejak tanggal kombinasi tersebut.
16
17 16. Ketika ada hak suara potensial, proporsi atas laba
18 atau rugi dan perubahan dalam ekuitas yang dialokasikan
19 pada entitas induk dan kepentingan nonpengendali ditentukan
20 berdasarkan bagian kepemilikan saat ini dan tidak mencerminkan
21 kemungkinan pelaksanaan atau konversi hak suara potensial.
22
23 17. Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra
24 kelompok usaha dieliminasi secara penuh.
25
26 18. Saldo dan transaksi intra kelompok usaha, termasuk
27 penghasilan, beban dan dividen, dieliminasi secara penuh.
28 Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok
29 usaha yang diakui dalam aset, misalnya persediaan dan aset
30 tetap, dieliminasi secara penuh. Kerugian intra kelompok
31 usaha mungkin mengindikasikan suatu penurunan nilai
32 yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan
33 konsolidasian. PSAK 46: Pajak Penghasilan diterapkan untuk
34 perbedaan temporer yang timbul dari eliminasi keuntungan dan
35 kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha.
36
37 19. Laporan keuangan entitas induk dan entitas
38 anak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan

4.6 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 konsolidasian disusun dengan tanggal yang sama. Jika akhir


2 periode pelaporan entitas induk berbeda dengan entitas anak,
3 maka entitas anak menyusun laporan keuangan tambahan
4 dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas
5 induk untuk tujuan konsolidasi, kecuali tidak praktis.
6
7 20. Jika, sesuai dengan paragraf 19, laporan
8 keuangan entitas anak yang digunakan dalam penyusunan
9 laporan keuangan konsolidasian disusun dengan tanggal
10 yang berbeda dengan laporan keuangan entitas induk, maka
11 penyesuaian dilakukan atas dampak transaksi atau peristiwa
12 signifikan yang terjadi antara tanggal laporan keuangan
13 entitas anak dengan tanggal laporan keuangan entitas induk.
14 Dalam hal ini, perbedaan antara akhir periode pelaporan
15 entitas anak dengan entitas induk tidak lebih dari tiga bulan.
16 Lamanya periode pelaporan dan perbedaan antar akhir
17 periode pelaporan adalah sama dari periode ke periode.
18
19 21. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
20 menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
21 transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
22
23 22. Jika anggota kelompok usaha menggunakan
24 kebijakan akuntansi yang berbeda dengan yang digunakan
25 dalam laporan keuangan konsolidasian untuk transaksi dan
26 peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian
27 dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan
28 keuangan konsolidasian.
29
30 23. Penghasilan dan beban entitas anak dimasukkan
31 dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal akuisisi
32 sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22. Penghasilan dan
33 beban entitas anak didasarkan pada nilai aset dan liabilitas yang
34 diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
35 akuisisi. Misalnya, beban penyusutan yang diakui dalam
36 laporan laba rugi komprehensif konsolidasian setelah tanggal
37 akuisisi didasarkan pada nilai wajar aset tersusutkan yang
38 diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.7


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 akuisisi. Penghasilan dan beban entitas anak dimasukkan dalam


2 laporan keuangan konsolidasian sampai dengan tanggal ketika
3 entitas induk berhenti mengendalikan entitas anak.
4
5 24. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas
6 dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
7 ekuitas pemilik entitas induk.
8
9 25. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan
10 komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk
11 dan pada kepentingan nonpengendali. Seluruh laba rugi
12 komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada
13 kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan
14 kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
15
16 26. Jika entitas anak mempunyai saham preferen
17 kumulatif beredar yang diklasifikasikan sebagai ekuitas dan
18 dimiliki oleh kepentingan nonpengendali, maka entitas induk
19 menghitung bagiannya atas laba atau rugi setelah penyesuaian
20 untuk dividen atas saham tersebut, apakah ada atau tidak ada
21 dividen yang telah diumumkan.
22
23 27. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
24 induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
25 pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal
26 ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
27 pemilik).
28
29 28. Dalam keadaan tersebut nilai tercatat kepentingan
30 pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan
31 perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Setiap perbedaan
32 antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan
33 nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara
34 langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas
35 induk.
36
37
38

4.8 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 KEHILANGAN PENGENDALIAN
2
3 29. Entitas induk dapat kehilangan pengendalian atas
4 entitas anak dengan atau tanpa perubahan absolut atau relatif
5 tingkat kepemilikan. Hal ini terjadi, misalnya, ketika entitas
6 anak menjadi subyek pengendalian pemerintah, pengadilan,
7 administrator, atau regulator. Hal ini dapat terjadi pula sebagai
8 akibat suatu perjanjian kontraktual.
9
10 30. Entitas induk mungkin kehilangan pengendalian
11 dalam dua atau lebih perjanjian (transaksi). Meskipun,
12 terkadang beberapa keadaan mengindikasikan bahwa lebih dari
13 satu perjanjian seharusnya dicatat sebagai transaksi tunggal.
14 Dalam menentukan apakah perjanjian tersebut sebagai transaksi
15 tunggal, entitas induk mempertimbangkan seluruh syarat dan
16 kondisi perjanjian dan dampak ekonominya. Satu atau lebih
17 hal berikut ini mengindikasikan bahwa entitas induk mencatat
18 lebih dari satu perjanjian sebagai transaksi tunggal:
19 (a) Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama
20 atau terkait satu dengan yang lain.
21 (b) Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal
22 yang didesain untuk mencapai suatu dampak komersial
23 secara keseluruhan.
24 (c) Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian
25 perjanjian lain.
26 (d) Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat
27 dijustifikasi secara ekonomi, tetapi perjanjian tersebut
28 dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan
29 perjanjian lain. Misalnya, ketika saham dijual di bawah
30 harga pasar dan dikompensasikan dengan penjualan
31 berikutnya di atas harga pasar.
32
33 31. Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas
34 entitas anak, maka entitas induk:
35 (a) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap
36 goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai
37 tercatatnya ketika pengendalian hilang;
38 (b) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.9


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu


2 pada tanggal hilangnya pengendalian (termasuk
3 setiap komponen pendapatan komprehensif lain yang
4 diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);
5 (c) mengakui:
6 (i) nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada)
7 dari transaksi, peristiwa atau keadaan yang
8 mengakibatkan hilangnya pengendalian; dan
9 (ii) d i s t r i b u s i s a h a m , j i k a t r a n s a k s i y a n g
10 mengakibatkan hilangnya pengendalian
11 melibatkan distribusi saham entitas anak ke
12 pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
13 (d) mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak
14 terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya
15 pengendalian;
16 (e) mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
17 secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh
18 SAK lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf
19 32; dan
20 (f) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
21 keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi
22 yang dapat diatribusikan pada entitas induk.
23
24 32. Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas
25 entitas anak, maka entitas induk mencatat semua jumlah
26 yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait
27 dengan entitas anak tersebut dengan dasar yang sama yang
28 dipersyaratkan jika entitas induk melepaskan secara langsung
29 aset dan liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika terdapat
30 keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam
31 pendapatan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laporan
32 laba rugi atas pelepasan aset dan liabilitas yang terkait, maka
33 entitas induk mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari
34 ekuitas ke laporan laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi)
35 ketika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak.
36 Misalnya, jika entitas anak memiliki aset keuangan yang
37 tersedia untuk dijual dan entitas induk kehilangan pengendalian
38 atas entitas anak tersebut, maka entitas induk mereklasifikasi

4.10 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui


2 dalam pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi
3 terkait dengan aset tersebut. Serupa dengan hal tersebut, jika
4 surplus revaluasi yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
5 komprehensif lain akan ditransfer secara langsung ke saldo laba
6 atas pelepasan aset, maka entitas induk mentransfer surplus
7 revaluasi tersebut secara langsung ke saldo laba ketika entitas
8 induk kehilangan pengendalian atas entitas anak.
9
10 33. Pada saat kehilangan pengendalian atas entitas
11 anak, setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu
12 dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak
13 terdahulu dicatat sesuai dengan SAK lain sejak tanggal
14 hilangnya pengendalian.
15
16 34. Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak
17 terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap
18 sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan
19 sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan:
20 Pengakuan dan Pengukuran, atau (jika sesuai) biaya perolehan
21 saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
22 pengendalian bersama entitas.
23
24 AKUNTANSI INVESTASI PADA ENTITAS ANAK,
25 P E N G E N D A L I A N B E R S A M A E N T I TA S , D A N
26 ENTITAS ASOSIASI DALAM LAPORAN KEUANGAN
27 TERSENDIRI
28
29 35. Jika entitas induk menyusun laporan keuangan
30 tersendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk
31 tersebut mencatat investasi pada entitas anak, pengendalian
32 bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:
33 (a) biaya perolehan; atau
34 (b) sesuai PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan:
35 Pengakuan dan Pengukuran.
36 Entitas menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap
37 kategori investasi. Investasi yang dicatat pada biaya
38 perolehan dicatat sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009): Aset

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.11


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang


2 Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai
3 dimiliki untuk dijual (atau termasuk kelompok lepasan yang
4 diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan
5 PSAK 58 (revisi 2009). Pengukuran investasi yang dicatat
6 sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006) tidak berubah dalam
7 keadaan yang demikian.
8
9 36. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak,
10 pengendalian bersama entitas, atau entitas asosiasi pada
11 laporan laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika
12 hak menerima dividen ditetapkan.
13
14 37. Ketika entitas induk mereorganisasi struktur
15 kelompok usahanya dengan membentuk suatu entitas baru
16 sebagai entitas induk yang memenuhi kriteria berikut:
17 (a) entitas induk baru memiliki pengendalian atas entitas
18 induk awal dengan menerbitkan instrumen ekuitas
19 yang ditukarkan dengan instrumen ekuitas entitas induk
20 awal;
21 (b) aset dan liabilitas kelompok usaha baru dan kelompok
22 usaha awal adalah sama segera sebelum dan setelah
23 reorganisasi; dan
24 (c) pemilik entitas induk awal sebelum reorganisasi
25 mempunyai bagian yang sama secara absolut dan relatif
26 atas aset neto kelompok usaha awal dan kelompok usaha
27 baru segera sebelum dan setelah reorganisasi;
28 dan entitas induk baru mencatat investasinya dalam entitas
29 induk awal sesuai dengan paragraf 35 (a) dalam laporan
30 keuangan tersendiri, maka entitas induk baru mengukur biaya
31 perolehan pada nilai tercatat atas bagiannya atas pos-pos
32 ekuitas dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk awal
33 pada tanggal akuisisi.
34
35 38. Serupa dengan hal tersebut, entitas yang bukan
36 entitas induk mungkin mendirikan entitas baru sebagai entitas
37 induk yang memenuhi kriteria di paragraf 37. Persyaratan di
38 paragraf 37 diterapkan sama dengan reorganisasi tersebut.

4.12 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 Dalam kasus tersebut, entitas induk awal dan kelompok


2 usaha awal merujuk pada entitas awal.
3
4 39. Investasi dalam pengendalian bersama entitas dan
5 entitas asosiasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi
6 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
7 dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan cara
8 yang sama dalam laporan keuangan tersendiri investor.
9
10 PENGUNGKAPAN
11
12 40. Pengungkapan berikut dibuat dalam laporan
13 keuangan konsolidasian:
14 (a) sifat hubungan antara entitas induk dan suatu entitas
15 anak jika entitas induk tidak memiliki (secara langsung
16 maupun tidak langsung melalui entitas anak) lebih
17 dari setengah kekuasaan suara;
18 (b) alasan mengapa kepemilikan (secara langsung
19 maupun tidak langsung melalui entitas anak) lebih
20 dari setengah kekuasaan suara atau kekuasaan
21 suara potensial atas investee tidak diikuti dengan
22 pengendalian;
23 (c) akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas
24 anak jika laporan keuangan tersebut digunakan untuk
25 menyusun laporan keuangan konsolidasian dan
26 tanggal atau periode berbeda dari tanggal laporan
27 keuangan entitas induk, dan alasan menggunakan
28 tanggal atau periode yang berbeda;
29 (d) sifat dan luas setiap restriksi signifikan (misalnya
30 akibat dari perjanjian pinjaman yang diterima atau
31 persyaratan regulator) dalam kemampuan entitas anak
32 untuk mentransfer dana ke entitas induk dalam bentuk
33 deviden tunai, atau pembayaran kembali pinjaman
34 atau uang muka;
35 (e) suatu rincian yang menunjukan dampak setiap
36 perubahan bagian kepemilikan entitas induk pada
37 entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
38 pengendalian atas ekuitas yang dapat diatribusikan

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.13


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 pada pemilik entitas induk; dan


2 (f) jika pengendalian atas entitas anak hilang, maka
3 entitas induk mengungkapkan keuntungan atau
4 kerugian (jika ada) yang diakui sesuai dengan
5 paragraf 31, dan:
6 (i) porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat
7 diatribusikan pada pengakuan sisa investasi pada
8 entitas anak terdahulu dengan nilai wajar pada
9 tanggal hilangnya pengendalian, dan
10 (ii) pos keuntungan atau kerugian yang diakui
11 dalam laporan laba rugi komprehensif (jika tidak
12 disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi
13 komprehensif).
14
15 41. Ketika entitas induk menyusun laporan keuangan
16 tersendiri, maka laporan keuangan tersendiri tersebut
17 mengungkapkan:
18 (a) laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan
19 tersendiri yang merupakan informasi tambahan dalam
20 laporan keuangan konsolidasian;
21 (b) daftar investasi yang signifikan dalam entitas anak,
22 pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi,
23 termasuk nama, negara atau tempat kedudukan,
24 proporsi kepemilikan, dan proporsi hak suara yang
25 dimiliki (jika berbeda); dan
26 (c) penjelasan tentang metode yang digunakan untuk
27 mencatat investasi yang terdaftar di (b).
28
29 TANGGAL EFEKTIF
30
31 42. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk tahun
32 buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
33
34 KETENTUAN TRANSISI
35
36 43. Pernyataan ini diterapkan secara retrospektif,
37 kecuali untuk beberapa hal berikut diterapkan prospektif:
38

4.14 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 (a) Persyaratan di paragraf 25 mengenai laba atau rugi


2 komprehensif yang diatribusikan pada pemilik entitas
3 induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan
4 jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali
5 bersaldo defisit.
6 (b) Persyaratan di paragraf 27 dan 28 mengenai perubahan
7 dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak
8 yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
9 (c) Persyaratan di paragraf 31-34 mengenai kehilangan
10 pengendalian atas entitas anak, dan persyaratan terkait
11 dalam paragraf 11 PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak
12 Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
13 Dihentikan.
14 (d) Persyaratan di paragraf 11-12 mengenai hak suara
15 potensial dalam menilai keberadaan pengendalian.
16 (e) Jika entitas induk masih memiliki entitas anak yang
17 diperoleh sebelum tanggal efektif Pernyataan ini untuk
18 tujuan dijual atau dialihkan dalam jangka pendek,
19 dan entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka
20 panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan
21 kemampuannya dalam mentransfer dana kepada entitas
22 induk, sebagaimana diatur dalam PSAK 4 (1994):
23 Laporan Keuangan Konsolidasi paragraf 06, maka
24 entitas induk mengonsolidasikan entitas anak tersebut
25 sesuai dengan Pernyataan ini secara prospektif.
26
27 PENARIKAN
28
29 44. Pernyataan ini menggantikan PSAK 4 (1994):
30 Laporan Keuangan Konsolidasi.
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.15


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 PEDOMAN IMPLEMENTASI
2
3 PSAK 4 (REVISI 2009): LAPORAN KEUANGAN
4 KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN
5 TERSENDIRI, PSAK 12 (REVISI 2009): BAGIAN
6 PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA, DAN
7 PSAK 15 (REVISI 2009): INVESTASI DALAM ENTITAS
8 ASOSIASI
9
10 Pedoman implementasi ini melengkapi PSAK 4 (revisi 2009),
11 PSAK 12 (revisi 2009), dan PSAK 15 (revisi 2009), tetapi bukan
12 bagian dari PSAK tersebut.
13
14 PERTIMBANGAN HAK SUARA POTENSIAL
15
16 Pendahuluan
17
18 01. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan
19 Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri paragraf
20 11, 12 dan 16 dan PSAK 15 (revisi 2009): Investasi dalam
21 Entitas Asosiasi paragraf 08 dan 09 mensyaratkan entitas
22 untuk mempertimbangkan keberadaan dan dampak dari
23 seluruh hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan
24 atau dikonversi. Paragraf tersebut juga mensyaratkan untuk
25 menguji seluruh fakta dan keadaan yang mempengaruhi hak
26 suara potensial, kecuali maksud manajemen dan kemampuan
27 keuangan untuk melaksanakan atau mengkonversi hak suara
28 potensial. Dikarenakan definisi pengendalian bersama dalam
29 PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura
30 Bersama paragraf 03 bergantung pada definisi pengendalian,
31 dan PSAK 12 (revisi 2009) terkait dengan PSAK 15 (revisi
32 2009) untuk penerapan metode ekuitas, maka pedoman ini
33 juga relevan untuk PSAK 12 (revisi 2009).
34
35 Panduan
36
37 02. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan
38 Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri paragraf

4.16 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 04 mendefinisikan pengendalian sebagai kekuasaan untuk


2 mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu
3 entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas
4 tersebut. PSAK 15 (revisi 2009): Investasi dalam Entitas
5 Asosiasi paragraf 02 mendefinisikan pengaruh signifikan
6 sebagai kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
7 kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak
8 mengendalikan kebijakan tersebut. PSAK 12 (revisi 2009):
9 Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama paragraf 03
10 mendefinisikan pengendalian bersama sebagai persetujuan
11 kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas
12 ekonomi. Dalam konteks ini, kekuasaan mengacu kepada
13 kemampuan untuk melaksanakan atau mempengaruhi sesuatu.
14 Sebagai konsekuensinya, entitas mempunyai pengendalian,
15 pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan ketika entitas
16 tersebut saat ini mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
17 kekuasaan tersebut, terlepas apakah pengendalian, pengendalian
18 bersama, atau pengaruh signifikan ditunjukkan secara aktif atau
19 bersifat pasif. Hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas
20 yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi memberikan
21 kemampuan ini. Kemampuan untuk melaksanakan kekuasaan
22 tidak ada ketika hak suara potensial tidak memiliki substansi
23 ekonomi (misalnya harga pelaksanaan ditentukan dengan
24 tujuan menghalangi pelaksanaan atau konversi dalam setiap
25 skenario yang mungkin). Sebagai konsekuensinya, hak suara
26 potensial dipertimbangkan ketika secara substansi memberikan
27 kemampuan untuk melaksanakan kekuasaan.
28
29 03. Pengendalian dan pengaruh signifikan juga
30 muncul dalam keadaan yang dijelaskan dalam PSAK 4 (revisi
31 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
32 Keuangan Tersendiri paragraf 10 dan PSAK 15 (revisi
33 2009): Investasi dalam Entitas Asosiasi paragraf 06 dan 07,
34 dengan memasukkan pertimbangan kepemilikan relatif atas
35 hak suara. PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam
36 Ventura Bersama tergantung dan mengacu pada PSAK 4
37 (revisi 2009) dan PSAK 15 (revisi 2009), dimana sejak poin
38 ini dibaca sebagai hal yang relevan untuk PSAK 12 (revisi

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.17


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 2009). Meskipun demikian mesti diingat bahwa pengendalian


2 bersama melibatkan pembagian pengendalian kontraktual
3 dan aspek kontraktual ini mungkin menjadi penentu penting.
4 Hak suara potensial seperti opsi beli saham dan utang yang
5 dapat dikonversi mampu mengubah hak suara suatu entitas
6 atas entitas lain jika hak suara potensial dilaksanakan atau
7 dikonversi, kemudian mengubah kepemilikan relatif atas saham
8 biasa yang mempunyai hak suara. Sebagai konsekuensinya,
9 keberadaan pengendalian (definisi yang memperkenankan
10 hanya satu entitas yang mempunyai pengendalian atas entitas
11 lain) dan pengaruh signifikan ditentukan hanya setelah menilai
12 seluruh faktor yang dijelaskan dalam PSAK 4 (revisi 2009)
13 paragraf 10 dan PSAK 15 (revisi 2009) paragraf 06 dan
14 07, serta mempertimbangkan keberadaan dan dampak hak
15 suara potensial. Sebagai tambahan, entitas menguji seluruh
16 fakta dan keadaan yang mempengaruhi hak suara potensial
17 kecuali maksud manajemen dan kemampuan keuangan untuk
18 melaksanakan atau mengkonversi hak tersebut. Maksud
19 manajemen tidak mempengaruhi keberadaan kekuasaan
20 dan kemampuan keuangan entitas untuk melaksanakan atau
21 mengkonversi hak suara potensial dimana hal tersebut sulit
22 untuk diuji.
23
24 04. Entitas mungkin awalnya menyimpulkan bahwa
25 entitas tersebut mengendalikan atau mempengaruhi secara
26 signifikan entitas lain setelah mempertimbangkan hak
27 suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi
28 saat ini. Namun, entitas mungkin tidak mengendalikan atau
29 mempengaruhi secara signifikan entitas lain ketika hak
30 suara potensial yang dimiliki oleh pihak lain juga dapat
31 dilaksanakan atau dikonversi saat ini. Sebagai konsekuensinya
32 entitas mempertimbangkan seluruh hak suara potensial yang
33 dimilikinya dan dimiliki pihak lain yang dapat dilaksanakan
34 atau dikonversi saat ini ketika menentukan apakah entitas
35 mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan entitas
36 lain. Misalnya, seluruh opsi beli saham dipertimbangkan
37 apakah dimiliki oleh entitas atau pihak lain. Lebih lanjut,
38 definisi pengendalian dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan

4.18 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri


2 paragraf 04 memperkenankan hanya satu entitas yang
3 mempunyai pengendalian atas entitas lain. Oleh karena itu,
4 ketika dua atau lebih entitas yang masing-masing memiliki
5 hak suara signifikan (baik aktual maupun potensial), maka
6 faktor-faktor dalam PSAK 4 (revisi 2009) paragraf 10 dinilai
7 kembali untuk menentukan entitas mana yang mempunyai
8 pengendalian.
9
10 05. Proporsi yang dialokasikan entitas induk dan
11 kepentingan nonpengendali dalam penyusunan laporan
12 keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009):
13 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
14 Tersendiri dan proporsi yang dialokasikan ke investor yang
15 mencatat investasinya dengan menggunakan metode ekuitas
16 sesuai dengan PSAK 15 (revisi 2009): Investasi dalam
17 Entitas Asosiasi, ditentukan hanya berdasarkan pada bagian
18 kepemilikan saat ini. Alokasi proporsi ditentukan dengan
19 memperhitungkan pelaksanaan hak suara potensial dan
20 derivatif lainnya yang secara substansi memberikan akses
21 pada saat ini ke manfaat ekonomi yang terkait dengan bagian
22 kepemilikan.
23
24 06. Dalam beberapa keadaan, entitas mempunyai
25 secara substansi, kepemilikan kini sebagai hasil suatu transaksi
26 yang memberikan entitas akses ke manfaat ekonomi yang
27 terkait dengan bagian kepemilikan. Dalam keadaan tersebut,
28 bagian yang dialokasikan ditentukan dengan memperhatikan
29 pelaksanaan hak suara potensial dan derivatif lain yang
30 memberikan entitas akses ke manfaat ekonomi pada saat ini.
31
32 07. PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan:
33 Pengakuan dan Pengukuran tidak diterapkan untuk kepentingan
34 dalam entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama
35 entitas yang dikonsolidasikan, dicatat dengan menggunakan
36 metode ekuitas, atau secara proporsional dikonsolidasikan
37 sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009), PSAK 12 (revisi
38 2006), dan PSAK 15 (revisi 2006). Ketika instrumen yang

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.19


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 mengandung hak suara potensial secara substansi saat ini


2 memberikan akses ke manfaat ekonomi yang terkait dengan
3 bagian kepemilikan, dan investasi tersebut dicatat dengan
4 salah satu dari cara di atas, maka instrumen tersebut bukan
5 merupakan subyek untuk persyaratan PSAK 55 (revisi 2006).
6 Dalam seluruh kasus lainnya, instrumen yang mengandung hak
7 suara potensial dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006).
8
9 Contoh Ilustrasi
10
11 08. Lima contoh berikut ini masing-masing
12 mengilustrasikan satu aspek dari hak suara potensial. Dalam
13 menerapkan PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan
14 Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15
15 (revisi 2009): Investasi dalam Entitas Asosiasi atau PSAK 12
16 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama,
17 entitas mempertimbangkan seluruh aspek. Keberadaan
18 pengendalian, pengendalian bersama, dan pengaruh signifikan
19 dapat ditentukan hanya setelah menilai faktor-faktor lain yang
20 dijelaskan dalam PSAK 4 (revisi 2009), PSAK 12 (revisi 2009),
21 dan PSAK 15 (revisi 2009). Untuk tujuan contoh-contoh ini,
22 faktor-faktor lain diasumsikan tidak mempengaruhi penentuan,
23 meskipun faktor-faktor tersebut mungkin mempengaruhi ketika
24 dilakukan penilaian.
25
26 Contoh 1: Opsi posisi tidak untung (out of the money)
27
28 Entitas A dan B memiliki 80% dan 20% saham biasa yang
29 memiliki hak suara pada RUPS Entitas C. Entitas A menjual
30 setengah dari kepemilikannya kepada Entitas D dan membeli
31 opsi beli dari entitas D yang dapat dilaksanakan kapan pun
32 dengan harga premium di atas harga pasar ketika diterbitkan,
33 dan jika dilaksanakan akan memberikan Entitas A kepemilikan
34 dan hak suara 80% seperti semula. Meskipun opsi posisi
35 tidak untung, opsi tersebut saat ini dapat dilaksanakan dan
36 memberikan Entitas A kekuasaan untuk tetap menentukan
37 kebijakan keuangan dan operasional Entitas C, karena Entitas
38 A dapat melaksanakan opsinya sekarang. Keberadaan hak suara

4.20 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 potensial, sebagaimana faktor-faktor lain yang dijelaskan dalam


2 PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan
3 Laporan Keuangan Tersendiri paragraf 11, dipertimbangkan
4 dan hal tersebut menentukan bahwa Entitas A mengendalikan
5 Entitas C.
6
7 Contoh 2: Kemungkinan pelaksanaan atau konversi
8
9 Entitas A, B, dan C masing-masing memiliki 40%, 30% dan
10 30% saham biasa yang memiliki hak suara pada RUPS Entitas
11 D. Entitas A juga memiliki opsi beli yang dapat dilaksanakan
12 kapan pun pada nilai wajar dari saham yang mendasarinya
13 dan jika dilaksanakan akan memberikan tambahan 20% hak
14 suara pada Entitas D dan mengurangi bagian Entitas B dan
15 Entitas C masing-masing menjadi 20%. Jika opsi tersebut
16 dilaksanakan, maka Entitas A akan mempunyai pengendalian
17 atas lebih dari setengah hak suara. Keberadaan hak suara
18 potensial, sebagaimana faktor-faktor lain yang dijelaskan dalam
19 PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian
20 dan Laporan Keuangan Tersendiri paragraf 10 dan PSAK 15
21 (revisi 2009): Investasi dalam Entitas Asosiasi paragraf 6 dan
22 7, dipertimbangkan dan hal tersebut menentukan bahwa Entitas
23 A mengendalikan entitas D.
24
25 Contoh 3: Hak lain yang mempunyai potensi untuk meningkatkan
26 hak suara suatu entitas atau mengurangi hak suara entitas
27 lain
28
29 Entitas A, B dan C memiliki 25%, 35% dan 40% saham biasa
30 yang mempunyai hak suara pada RUPS Entitas D. Entitas B
31 dan C juga mempunyai waran saham yang dapat dilaksanakan
32 kapan pun pada suatu harga tetap dan memberikan hak suara
33 potensial. Entitas A mempunyai suatu opsi beli untuk membeli
34 waran saham tersebut kapan pun sebesar nilai nominal. Jika
35 opsi beli ini dilaksanakan, maka Entitas A akan mempunyai
36 potensi untuk meningkatkan bagian kepemilikannya, dan
37 hak suaranya, pada Entitas D menjadi 51% (dan mengurangi
38 bagian Entitas B menjadi 23% dan bagian Entitas C menjadi

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.21


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 26%). Meskipun waran saham tidak dimiliki Entitas A, hal


2 tersebut dipertimbangkan dalam menilai pengendalian karena
3 waran saham tersebut saat ini dapat dilaksanakan oleh Entitas
4 B dan C. Normalnya, jika suatu tindakan (misalnya membeli
5 atau melaksanakan hak lainnya) disyaratkan sebelum entitas
6 mempunyai kepemilikan atas hak suara potensial, maka hak
7 suara potensial tersebut tidak dipertimbangkan sebagai dimiliki
8 oleh entitas tersebut. Namun, waran saham tersebut secara
9 substansi dimiliki oleh Entitas A, karena persyaratan opsi beli
10 didesain untuk menjamin posisi Entitas A. Kombinasi opsi
11 beli dan waran saham memberikan Entitas A kekuasaan untuk
12 menentukan kebijakan keuangan dan operasional Entitas D,
13 karena Entitas A saat ini dapat melaksanakan opsi dan waran
14 saham. Faktor-faktor lain yang dijelaskan dalam PSAK 4
15 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
16 Keuangan Tersendiri paragraf 10 dan PSAK 15 (revisi 2009):
17 Investasi dalam Entitas Asosiasi paragraf 06 dan 07 juga
18 dipertimbangkan, dan hal tersebut menentukan bahwa Entitas
19 A (bukan Entitas B atau C) yang mengendalikan entitas D.
20
21 Contoh 4: Maksud manajemen
22
23 Entitas A, B dan C masing-masing memiliki 33% saham biasa
24 yang mempunyai hak suara pada RUPS Entitas D. Entitas A,
25 B dan C masing-masing mempunyai hak untuk menunjuk dua
26 direktur pada dewan direksi Entitas D. Entitas A juga memiliki
27 opsi beli yang dapat dilaksanakan pada suatu harga tetap
28 kapan pun dan jika dilaksanakan akan memberikan seluruh
29 hak suara Entitas D. Manajemen Entitas A tidak bermaksud
30 melaksanakan opsi beli tersebut, bahkan jika Entitas B dan C
31 tidak memberikan suara yang sama dengan yang dilakukan
32 Entitas A. Keberadaan hak suara potensial, sebagaimana faktor-
33 faktor lain yang dijelaskan dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan
34 Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
35 paragraf 10 dan PSAK 15 (revisi 2009): Investasi dalam Entitas
36 Asosiasi paragraf 06 dan 07, dipertimbangkan dan hal tersebut
37 menentukan bahwa Entitas A mengendalikan Entitas D. Maksud
38 manajemen Entitas A tidak mempengaruhi penilaian tersebut.

4.22 Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
Laporan Keuangan Konsolidasian Dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 4 (revisi 2009)

1 Contoh 5: Kemampuan keuangan


2
3 Entitas A dan B masing-masing memiliki 55% dan 45% saham
4 biasa yang mempunyai hak suara pada RUPS Entitas C. Entitas
5 B juga memiliki instrumen utang yang dapat dikonversi menjadi
6 saham biasa Entitas C. Utang tersebut dapat dikonversi pada
7 suatu harga substansial, dibandingkan dengan aset neto Entitas
8 B, kapan pun dan jika dikonversi akan mensyaratkan Entitas B
9 untuk meminjam tambahan dana untuk melakukan pembayaran
10 tersebut. Jika utang dikonversi, maka Entitas B akan memiliki
11 70% hak suara dan bagian Entitas A akan berkurang menjadi
12 30%. Meskipun instrumen utang dapat dikonversi pada suatu
13 harga substansial, instrumen utang tersebut saat ini dapat
14 dikonversi dan fitur konversi memberikan Entitas B kekuasaan
15 untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasional Entitas
16 C. Keberadaan hak suara potensial, sebagaimana faktor-faktor
17 lain yang dijelaskan dalam PSAK 4 (revisi 2009) Laporan
18 Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
19 paragraf 10, dipertimbangkan dan hal tersebut menentukan
20 bahwa Entitas B (bukan Entitas A) yang mengendalikan entitas
21 C. Kemampuan keuangan Entitas B untuk membayar harga
22 konversi tidak mempengaruhi penilaian tersebut.
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.23


Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Anda mungkin juga menyukai