Anda di halaman 1dari 2

Judul : Berkenalan dengan Prosa Fiksi

Penulis : Prof. Dr. Suminto A. Sayuti


Penerbit : Cantrik Pustaka, Yogyakarta
Terbitan : Tahun 2017
Tebal :
ISBN :

Apresiasi sastra adalah suara pembaca kritis terhadap suatu bacaan yang
dinilainya bagus atau buruk. Pembacaan tersebut tertuju pada karya sastra berupa novel,
puisi, drama, atau cerita pendek. Namun, bukankah tepuk tangan juga merupakan
sebuah apresiasi sastra?
Pada pentas drama, apresiasi paling dasar keberadaan penonton yang memenuhi
tribun ruangan. Dengan berjubelnya penonton di seantero ruangan kontribusi langsung
di bidang produksi. Tiket terjual berarti telah ikut mengapresiasi karya sastra dengan
nyata. Meski pada hakikatnya, minimnya penonton bukan tolok ukur apakah pentas
drama tersebut bagus atau buruk. Di bagian paling kreatif, apresiasi dalam bentuknya
yang ideologis, ulasan atau kritik dalam bentuk tulisan telah ikut menyebarkan pesona
sebuah karya sastra.
Di dalam genre yang lain, kita tidak akan asing mengenal prosa (novel atau
cerita pendek). Problem dasar pembaca sewaktu berhadapan dengan prosa adalah
dengan terjebaknya seseorang di alam nirsadar. Arus plot dan pesona para tokoh di
dalamnya telah menyeret pembaca ke dalam leburan batas antara fiksi dan fakta.
Sesungguhnya keberhasilan tak terencana seorang pengarang prosa dengan melibatkan
pembaca secara interaktif dan komunikatif dengan karakter tokoh fiktifnya.
Lalu akan berhenti di sanakah ekspektasi pembaca dengan menghamburkan diri
ke dalam laju kencang alur cerita? Buku ini akan menjawab beberapa kesan mengenai
penghamburan diri pembaca ke dalam arus cerita. Semangat itu dijumpai dari ungkapan
Teeuw bahwa apresiasi sastra merupakan upaya merebut makna karya sastra sebagai
tugas utama seorang pembaca.
Di sini kita sering menjumpai pembaca tidak mengerti dengan baik karya akan
sastra. Sudah barang tentu manfaat dan kenikmatan karya sastra yang dihadapinya
menjadi berkurang. Malahan sering terjadi pembaca tidak mendapatkan apa-apa dari
karya sastra yang sedang dibaca atau dihadapinya. Karya sastra sering
dikambinghitamkan, dituduh terlampau sukar dan rumit. (Hal.52).
Buku ini hadir untuk mengurangi kesukaran pemahaman pembaca terhadap
karya sastra, atau tepatnya untuk memahami karya sastra sebagai tujuan apresiasi.
Pembaca terlebih dahulu harus mengetahui apa saja yang harus dilakukannya. Di dalam
buku ini dilengkapi narasi panjang teori-teori yang berkaitan dengan kritik sastra.

Buku ini akan membantu pembaca keluar dari jebakan realitas-fiktif dan
permainan tokoh seorang pengarang andal. Bahkan, dengan buku ini pula pembaca akan
diletakkan posisinya sebagai subjek yang memain-mainkan pesona karya sastra dalam
bentuknya yang kritis.

Anda mungkin juga menyukai