Cara Doa 4: Mendalami Sebuah Teks (Kitab Suci, Konstitusi, Puisi dll)....................................... 27
Cara Doa 7: Tumbuh dalam Kesadaran bahwa Aku butuh disembuhkan ................................... 29
Cara Doa 8: Marilah KepadaKu, Semua yang Berbeban Berat(Mt 11:28) ..................................... 34
Cara Doa 9: Ampunilah Mereka, Sebab Mereka Tidak Tahu Apa yang Mereka Perbuat (Lk 23:
34)............................................................................................................................................................. 35
Cara Doa 12: Meditasi Tiga Hati (Relasiku dengan Orangtuaku) .................................................. 38
Cara Doa 4: Janganlah Lupakan Segala KebaikanNya (Mz 103, 21) .............................................. 44
2
Doa Pemeriksaan Batin................................................................................................................ 52
3
Kata Pengantar
Buku kumpulan aneka cara doa batin ini tumbuh dari pengalaman penyusun membaca
beberapa buku tentang doa batin. Beberapa cara doa yang mengesan dan mungkin berguna bagi
para retretan, kami terjemahkan atau sadur. Sejauh bisa kami cantumkan sumbernya. Ada
beberapa cara doa yang tidak dituliskan sumbernya. Alasannya sederhana memang karena
sumbernya tak bisa dilacak atau karena cara doa itu katakanlah semacam temuan sendiri dari
pengalaman membimbing para retretan atau mendengar cara orang lain berdoa.
Beberapa dari aneka cara doa ini kami gunakan sebagai bahan Lokakarya Doa Batin
Ajarilah Kami Berdoa di Girisonta. Lokakarya itu muncul untuk menyebarkan kekayaan doa
batin yang dimiliki gereja kita, tetapi sayangnya kurang diketahui dan didalami oleh para
religius dan awam. Bahan-bahan ini kami berikan juga kepada para retretan sesuai kebutuhan
mereka.
Kumpulan cara doa batin ini bisa dan boleh dipakai siapapun yang berminat akan doa
batin. Para formator semoga bisa terbantu dengan kumpulan cara doa ini dalam mendampingi
anak bina. Anda boleh memperbanyak bahan ini dengan bebas, tetapi alangkah baiknya jika
tetap mencantumkan sumbernya sebagai bentuk penghargaan kepada penemunya.
Akhir kata, semoga usaha sederhana ini bisa membantu banyak orang untuk berjumpa
dan akrab dengan Allahnya.
Budiarto Gomulia, SJ
4
Petunjuk Praktis Berdoa
Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar. (1 Sam 3:10)
Sebelum berdoa
Mulai Berdoa
Refleksi
(Saduran dari John A. Veltri, SJ. Orientations: A Collection of Helps for Prayer. (Guelph: Loyola House,
1979), Vol 1, 9)
5
Beberapa Saran Untuk Berdoa Lebih Baik
Tuhan paling berkenan kalau kita memberikan waktu yang berkualitas, kehadiran dan
diri kita kepadaNya dalam doa.
Masalah kunci bagi pendoa yang sibuk adalah menemukan waktu yang berkualitas untuk
berdoa. Kita perlu menyadari bahwa memberi waktu untuk doa formal berarti memberi
waktu untuk Tuhan sendiri. Dan memberikan waktu untuk Tuhan sendiri berarti
memberikan kehadiran kita kepadaNya. Dan memberikan kehadiran kita kepada Tuhan
adalah memberikan diri kepadaNya. Dan tak ada hal lain yang menyenangkan Tuhan selain
kita memberikan waktu yang berharga dan berkualitas, kehadiran dan diri kita untukNya.
Kesetiaan dalam doa memungkinkan Tuhan untuk mendidik kita dalam keutamaan-
keutamaan lain.
Kesetiaan dalam doa sangatlah mendidik dan membentuk diri kita. Kesetiaan adalah guru
yang istimewa. Kesetiaan mendidik kita untuk rendah hati karena kita tidak selalu pegang
kendali dalam doa. Ketika kita tidak memotong waktu doa di tengah kesulitan yang sedang
menghadang (rasa gelisah, kering atau desolasi), sebenarnya kita memberi kesempatan
pada Tuhan untuk mendidik keutamaan-keutamaan lain rendah hati, sabar, murah hati,
percaya dan kasih. Dan dalam hidup nyata secara perlahan kita menjadi rendah hati, sabar,
murah hati, percaya dan penuh kasih, karena di dalam doa kita menjadi seperti itu.
6
hati kita. Sikap hati inilah yang dilihat Tuhan. Sikap inilah yang diperhatian dan
dihargaiNya. Maka, kita perlu memperhatikan bahwa hati kita sungguh tersedia untuk
berjumpa denganNya dalam doa. Hati yang rendah hati, transparan, jujur, sabar, murah
hati, percaya, penuh kasih dan terutama sikap seperti anak-anak (Child-like bukan Childish),
adalah hati yang siap dan terbuka untuk berjumpa dengan Allah dalam doa.
Pilihlah waktu dan tempat doa dengan baik. Jangan tergesa-gesa dalam berdoa.
Kita tak boleh tergesa-gesa dalam berdoa. Pertama, carilah tempat dan waktu doa yang baik.
Ambil waktu untuk mempersiapkan dengan baik sebelum memasuki doa formal.
Berlatihlah untuk menjadi tenang. Bersahabatlah dengan keheningan. Juga luangkan waktu
di awal doa untuk menyadari kehadiran Allah. Ingatlah bahwa sungguh Tuhan dan
pencipta kita ada di sini, sungguh hadir di hadapan kita, bahkan memandang kita dengan
penuh kasih.
Memohon dalam doa membuat kita rendah hati dan menyiapkan diri untuk berdoa lebih
baik.
Setiap latihan doa dalam buku ini, disertai rahmat yang perlu kita mohon. Maka ambil
waktu untuk memohon rahmat khusus yang kita inginkan dan cari. Sering, mutu
permohonan kita membantu mutu doa itu sendiri. Memohon dalam doa membuat kita
rendah hati dan menyiapkan diri kita lebih baik untuk berjumpa dengan Allah.
Kita perlu belajar berdoa dengan lebih menggunakan hati dan kurang menggunakan
pikiran.
Apa yang menjadi perhatianmu yang paling besar sekarang? Apa yang paling
menggerakkan dan mempengaruhimu akhir-akhir ini? Apa yang menjadi sukacita, harapan
dan kerinduanmu yang terdalam saat ini? Apa yang paling kaupedulikan dan perhatikan
sekarang ini? (Juga) apa yang menjadi ketakutan, luka, derita dan ketidakamanan saat ini?
Kita perlu membawa kepada Tuhan aneka pengalaman yang sungguh penting bagi kita dan
pengalaman yang mempengaruhi kita secara mendalam. Jika kita melaksanakannya, maka
lambat laun kita belajar berdoa lebih dengan hati dan kurang dengan pikiran, dengan begitu
doa menjadi sungguh relasi kasih kita denganNya.
Terlalu banyak bahan doa akan tidak produktif. Belajarlah mencecap dalam-dalam saat
berdoa.
Tidak boleh kita mengambil bahan doa terlalu banyak. Jadi jangan membebani diri dengan
terlalu banyak pokok-pokok doa. Jika sebuah kata, sebuah baris, atau sebuah kutipan, atau
sebuah pertanyaan refleksi, atau sebuah latihan rohani menyentuh kita secara mendalam,
maka kita harus tinggal di sana. Di sanalah kita berfokus, tinggal, mencecap dan tidak
pindah ke bahan lain. Jika sesuatu dalam doa menyentuh kita, lewat aneka konsolasi (misal
7
rasa syukur atas berkat yang kita terima; atau rasa kagum karena kesetiaanNya pada kita;
rasa susah karena dosa-dosa kita), maka yakinlah bahwa di sinilah secara pasti Tuhan ingin
menjumpai kita kini dan di sini. Dan karena secara tepat di sinilah Tuhan mengingini
berjumpa dengan kita sekarang, maka kita tidak boleh mengubah bahan doa kita terlalu
cepat.
Mengulang doa dan tinggal di tempat kita mendapat buah adalah sebuah cara
mencecap.
Kita tidak pernah boleh cepat pindah dan ingin menggarap lebih banyak bahan doa atau
bahan doa baru. Salah satu prinsip utama dalam doa adalah bukan banyaknya tapi
dalamnya (yakni bukan banyak pokok, gagasan tetapi hanya beberapa kebenaran yang
menyentuh kita dari dalam). Maka, seringkali jauh lebih baik mengulang tema doa
tertentu di mana kita mendapat buah rohani, masuk lagi ke pokok yang sama yang kita rasa
menolong dan mengambil lebih banyak buah dari sana, daripada mengambil bahan baru
untuk berdoa.
Hiburan rohani (konsolasi) tidak pernah menjadi tujuan dalam dirinya sendiri.
Ketika berdoa janganlah mencari konsolasi (perasaan-perasaan menyenangkan dalam
berdoa). Tetapi carilah Tuhan sendiri dan hanya Dia Tuhan yang adalah Allah hiburan
rohani dan sumber semua konsolasi sejati.
Satu cara doa yang istimewa adalah kontemplasi. Kontemplasi berarti memasuki sebuah
peristiwa Injil dalam suasana doa dan memandang tempat, orang seakan-akan engkau
sungguh hadir di sana bersama Tuhan. Kontemplasi berarti memasuki pikiran dan perasaan
para tokoh dalam Kitab Suci (misal Musa, Maria, Petrus, Paulus, atau tokoh Kitab Suci lain
seperti Bartimeus (Mk 10: 46 dst.), atau perempuan Samaria (Yoh 4: 4 dst.) dan tokoh lain)
dan mengidentifikasi diri dengan pribadi, pengalaman, sukacita dan pergulatan mereka.
Lebih dari itu semua, kontemplasi berarti memasuki pikiran dan hati Kristus sendiri, dan
berusaha berpikir seperti Dia berpikir, merasa seperti Dia merasa, dan bahkan mencinta
seperti Dia mencinta. Kontemplasi berarti memandang dan menatap dengan penuh kasih
wajah Tuhan dengan tekun, menjadi akrab denganNya dan menjadi familiar deang nilai-
nilai Injil dan cara Dia mencintai. Kita tidak boleh lupa bahwa akhirnya kita menjadi siapa
yang kita kontemplasikan (George Aschenbrenner).
(Ramon Maria Luza Bautista, SJ, Wood for the Fire, St. Pauls, Makati City, 2006, pp. xi-xv.)
8
Menyadari Kehadiran Allah
Sebelum masuk ke bahan doa, akan sangat menolong untuk hening menyadari kehadiranNya.
Doa berikut bisa menolong anda
Ya Allah,
Engkau mengetahui
ke dalam tangan-Mu.
Ya Allah,
Engkau hadir
tentang aku?
Ya Allah,
bukalah mataku,
bukalah telingaku,
bukalah hatiku.
Terjadilah kehendak-Mu.
10
Heninglah wahai jiwaku, pohon-pohon ini sedang berdoa (Rabindranath Tagore)
***
Jika kautahu bagaimana mendengarkan pohon-pohon, engkau mencapai kebijaksanaan (Herman Hesse)
***
Tuhan hadir dalam ciptaan di sekitar kita, baik itu manusia lain atau alam dan benda-
benda di sekitar kita. Dia menyentuh dan mengkomunikasikan diriNya lewat kesemuanya itu.
Maka lewat ciptaan ini pula kita bisa mengalami perjumpaan denganNya.
11
(Cara doa 2-8 diambil dari Peter Ribes, SJ, You Can Pray, Techniques and Methods of Prayer for All,
PENGANTAR
Berada di alam bebas akan menolong untuk cara doa ini; tetapi jika tak tersedia, gunakan
fantasimu.
Maksud latihan doa ini adalah untuk menyadari betapa banyak Tuhan memberikan diriNya
lewat alam kepada kita.
Latihan ini menyadarkan kita bahwa Tuhan sungguh bekerja untuk kita dalam dan lewat
alam.
Sebelum mulai berdoa, tentukan lamanya waktu doa, misal mulai dengan 20-30 menit dan
kemudian bisa diperpanjang.
Jangan buru-buru. Rileks. Singkirkan jam tanganmu.
Cara
Sejauh bisa, berjalanlah dengan perlahan di alam bebas; jika tak mungkin, gunakan
fantasimu.
Tuliskan aneka unsur dari alam yang penting bagi hidup kita, misal: air, matahari, udara,
binatang, buah-buahan, biji, batu, dll
Renungkanlah setiap bagian dari alam di atas. Lalu tuliskanlah anugerah-anugerah yang
diberikan Tuhan lewat masing-masing ciptaan tsb. Bagaimana Tuhan terus menerus
memenuhi kebutuhan dan keinginan kita lewat ciptaan itu.
12
Berterimakasih kepada Tuhan
Setelah selesai menuliskan aneka anugerah dari masing-masing ciptaan itu, buatlah doa
syukur kepada Tuhan.
Aneka ciptaan tersebut dan aneka manfaat dan berkat yang diberikannya kepada kita adalah
tanda kasih dan perhatian Allah bagi kita!
Setelah menuliskan doamu, beberapa kali bacalah dengan perlahan dan dalam suasana doa.
Doa Hening
Litani Syukur
Penutup
Latihan ini menggunakan daya fantasi. Kita bayangkan alam sebagai guru yang sangat tua dan
berpengalaman. Kita duduk di bawah kakiNya dan menyerap kebijaksanaanNya.
Kita mohon alam mengajari kita kebijaksanaan hidup, misalnya apa yang alam bisa ajarkan pada kita
tentang Tuhan, diri kita, sesama, kerja, kemurahanhati, persahabatan, damai, sukacita,
kesabaran, keindahan, daya tahan, pengorbanan, kepercayaan, kejujuran, pemberian
diri,cinta dll.
13
Idealnya latihan ini dilakukan di alam bebas. Tetapi kalau tak mungkin bisa dibuat di tempat yang
hening, sambil melihat gambar alam yang indah, atau mulai saja lewat fantasi akan alam.
Sebelum mulai berdoa, tentukan lamanya waktu doa, misal mulai dengan 20-30 menit dan kemudian
bisa diperpanjang.
Cara
Fantasi
Doa Pribadi
Bacalah terus apa yang telah kautulis dalam suasanan reflektif dan doa.
Setelah beberapa saat, ungkapkan doa syukurmu atas apa yang telah diajarkan alam sang
guru bijaksana.
Mohon bantuanNya untuk mampu melakukan apa yang telah diajarkanNya lewat alam.
Tuliskan sebuah doa yang mengungkapkan pelajaran yang telah kaudapat hari ini; juga
aneka perasaan dan keinginan yang muncul.
Simpanlah apa yang telah kautulis itu. Di kemudian waktu ia akan bermanfaat.
Penutup
14
Latihan ini, sejauh bisa, memerlukan pemandangan alam yang indah. Jika tidak tersedia, gunakan
fantasimu.
Hasil yang diharapkan dari latihan ini:
o Mengenal sifat-sifat Tuhan lewat alam.
o Membuka hati dan budi kita akan kebesaran dan kebaikan Tuhan lewat alam.
o Merasakan kehadiran Allah dalam diri kita dan dunia sekitar.
Struktur Latihan
Latihan ini adalah doa kontemplasi alam yang terdiri dari tiga bagian:
Bagian 1: Pengajaran: refleksi atas Roma 1:18-25.
Bagian 2: Pembuktian ajaran Paulus lewat pengalaman pribadi.
Bagian 3: Doa Pribadi.
Cara
Sebelum mulai berdoa, tentukan lamanya waktu doa, misal mulai dengan 20-30 menit dan
kemudian bisa diperpanjang.
Jangan buru-buru. Rileks. Singkirkan jam tanganmu.
Tenangkan diri. Latihan rileksasi bisa menolong.
Usahakan ciptakan dalam dirimu sikap mendengarkan; keterbukaan pada Tuhan dan alam.
Mohon bantuan Roh Kudus.
Bagian 1
Mendalami Kitab Suci Pribadi dan Refleksi. Tuhan mewahyukan diriNya lewat alam. Ajaran
Paulus.
Baca Roma 1:18-25 (Jika mungkin usahakan tiap orang punya teksnya)
Refleksikan pokok-pokok berikut (Tuliskan refleksimu.)
o Apa yang diajarkan Paulus lewat teks ini?
o Bagaimana Tuhan mewahyukan diriNya lewat alam?
o Kepada siapa Tuhan mewahyukan diriNya?
o Siapa saja yang mengenal Tuhan dan tidak mengenal Tuhan?
o Pernahkan engkau mengalami kehadiranNya dalam ciptaan dan alam?
o Kapan? Bagaimana? Apa yang dapat engkau petik?
Bagian 2
(Jika engkau tidak bisa berada di alam bebas, gunakan fantasimu. Bayangkan engkau berada di alam yang
indah.)
15
Bagian 3
Doa Pribadi
Ungkapkanlah dirimu apa adanya kepada Tuhan yang telah mengungkapkan banyak hal
mengagumkan kepada dirimu.
Bersyukur, hormati dan pujilah Dia.
Berdoalah dengan kata, lagu, gerak tubuh, verbal dan non-verbal.
Dalam suasana doa, teruslah membaca refleksi dan doa tertulismu sampai engkau puas.
(Jangan membuang apa yang telah kautulis karena nanti akan berguna bagimu)
Penutup
Latihan ini memerlukan lingkungan alam yang indah, lebih baik lagi jika di tempat itu ada mahluk
hidup yang nampak lemah dan ringkih seperti kupu-kupu, bunga, anak burung, anak ikan dll.
Hasil yang diharapkan:
o Tumbuh kelembutan hati terhadap Tuhan dan ciptaan.
o Tumbuh simpati terhadap ciptaan terutama terhadap yang lemah dan ringkih.
Latihan ini menggunakan daya fantasi.Peserta diminta untuk merasuk, mencoba untuk sehati
seperasaan dengan ciptaan yang ringkih dan rapuh.
Anak-anak paling menikmati latihan ini.
Cara
Berjalanlah sendiri di alam bebas, perhatikan dan dengarkan dia. Carilah tempat yang
nyaman untuk duduk atau berbaring.
Fokuskan perhatianmu pada suatu mahluk hidup yang ringkih yang menarik hatimu, misal:
bunga, ranting, semut, kupu-kupu, laba-laba, anak burung, anak anjing dll.
Jika mungkin, ambil dan sentuhlah dia. Perhatikan dengan cermat.
16
Usahakan untuk merasakan bagaimana jatuh ke tangan orang-orang yang kejam, dikurung,
digunakan dengan semena-mena, dijual, disiksa, dan dibunuh!
Refleksi (Tertulis)
Dengan tetap membayangkan menjadi mahluk yang ringkih itu, tuliskanlah bagaimana
engkau seharusnya ingin diperlakukan...
Dengan tetap membayangkan menjadi mahluk yang ringkih itu, tuliskanlah sebuah doa
kepada Tuhan tentang apa yang kaurasakan, apa yang kauharapkan, terutama bagaimana
engkau ingin diperlakukan oleh manusia.
Penutup
Pujilah Tuhan atas segala ciptaanNya dan makna serta manfaatnya bagi kita.
Mohon pada Tuhan supaya mampu menghargai ciptaanNya, khususnya ciptaanNya yang
lemah dan ringkih, dengan penuh kasih.
Mohon rahmat kepada Tuhan supaya mampu mencintai mereka yang miskin, lemah,
tersingkir, bodoh, anak-anak, gelandangan dll.
Doakan Bapa Kami dan Kemuliaan.
Sebelum mulai berdoa, tentukan lamanya waktu doa, misal mulai dengan 20-30 menit dan
kemudian bisa diperpanjang.
Jangan buru-buru. Rileks. Singkirkan jam tanganmu.
Tenangkan diri. Latihan rileksasi bisa menolong.
Usahakan ciptakan dalam dirimu sikap mendengarkan; keterbukaan pada Tuhan dan alam.
Mohon bantuan Roh Kudus.
Berjalanlah sendiri dengan perlahan di alam bebas. Perhatikanlah dengan cermat ciptaan
Tuhan ini dan seluruh keindahannya.
Pilihlah satu obyek yang paling menarik hatimu: Sungai? Kolam? Angin? Ikan? Matahari?
Awan? Pohon? Batu? dll
Penutup
Latihan ini memerlukan lingkungan alam yang indah dan tenang, jauh dari segala alat ciptaan
manusia.
Hasil yang diharapkan
o Merasakan dan menikmati kedamaian dan ketenangan alam
o Mendengarkan dan menikmati lewat suara alam, suara Tuhan simfoni ciptaan Tuhan
Latihan ini berbentuk kontemplasi pasif. Kita tidak diminta untuk berpikir dan berefleksi, tetapi hanya
mendengarkan dengan tenang suara alam.
Dengan sungguh mendengarkan suara alam, kita mendengarkan Tuhan yang hadir dalam ciptaan itu.
18
Cara
Sebelum mulai berdoa, tentukan lamanya waktu doa, misal mulai dengan 20-30 menit dan
kemudian bisa diperpanjang.
Jangan buru-buru. Rileks. Singkirkan jam tanganmu.
Tenangkan diri. Latihan rileksasi bisa menolong.
Usahakan ciptakan dalam dirimu sikap mendengarkan; keterbukaan pada Tuhan dan alam.
Mohon bantuan Roh Kudus.
Temukan tempatmu
Berjalanlah sendiri dengan perlahan di alam bebas... Temukanlah tempat di mana engkau
bisa duduk dengan tenang dan nyaman untuk sungguh hening.
Duduk dan amatilah alam di sekelilingmu.
Dengan lembut pejamkan mata, tetap dalam keheningan
Mendengarkan Tuhan
Penutup
Bukalah matamu. Lihatlah alam, dengarkanlah alam dengan mata, telinga dan hati yang
baru.
Dengan tanpa kata, bisa dengan gerak dan suara, pujilah Dia bersama alam.
Dengan penuh kesadaran bergabunglah dengan simfoni alam ini dan kidungkan pujian bagi
Sang Pencipta. Berdoalah dengan spontan.
Tuliskanlah doa syukur dan pujian kepadaNya.
Doakan Bapa Kami dan Kemuliaan.
19
Akhiri dengan lagu syukur dan pujian yang cocok.
Cara
Sebelum mulai berdoa, tentukan lamanya waktu doa, misal mulai dengan 20-30 menit dan
kemudian bisa diperpanjang.
Jangan buru-buru. Rileks. Singkirkan jam tanganmu.
Tenangkan diri. Latihan rileksasi bisa menolong.
Usahakan ciptakan dalam dirimu sikap mendengarkan; keterbukaan pada Tuhan dan alam.
Mohon bantuan Roh Kudus.
20
Ya dalam mahluk yang kaupegang, sungguh engkau memegang Tuhan dan Dia
menyentuhmu.
(Jangan buru-buru!)
Engkau dan mahluk dalam genggaman tanganmu punya kesamaan: kehidupan, keberadaan
yang diberikan Tuhan pada mahluk itu dan dirimu.
Kehidupan yang dimiliki bersama oleh seluruh mahluk ciptaan! Semua adalah ciptaanNya.
Dengan cara tertentu aku dan mahluk itu bersaudara. Tuhan adalah Pencipta kita, Bapa kita
bersama.
Segala yang ada, berasal dari sumber yang sama. Kita semua berasal dari Allah.
Secara misterius, tapi penuh kebenaran: kita semua satu dalam Tuhan dan Tuhan dalam
kita!
Penutup
Ungkapkanlah doa syukur dan pujian bagiNya untuk anugerah hidup, anugerah
keberadaan.
Bersyukurlah kepadaNya atas hidupmu, untuk hidup saudara-saudari kita.
Bersyukurlah kepada Tuhan untuk hidup seluruh ciptaan; untuk Sang Surya, Bulan, pohon,
bunga, unggas, ikan dan semua mahluk hidup!
Sekarang bukalah matamu lebar-lebar! ... Pandanglah dunia dengan mata baru! Dengan
penuh kekaguman dan syukur. Temukan dan rasakan Tuhan dalam alam dan dirimu.
Dengan penuh kegembiraan dan perhatian renungkanlah Gita Sang Surya dari St.
Fransiskus Asisi. Jadikan itu milikmu.
21
beri syukur kepada-Nya,
abdilah Dia dengan kerendahan hati besar.
22
"Pray as you can, do not pray as you can't." (Dom Chapman)
Tuhan ingin dan rindu untuk mengkomunikasikan diriNya kepadaku. Dasar kebenaran inilah
yang memampukan kita berdoa. Tuhan mengkomunikasikan diriNya dengan aneka cara:
Bagaimana mendengarkan?
Sangatlah penting apa yang kubuat segera sebelum berdoa. Prinsipnya, janganlah
terburu-buru! Tenangkanlah dirimu, ambillah sikap doa dan posisi tubuh yang nyaman. Tempat
doa dan suasana yang mendukung, misal ruang yang dirias dengan altar kecil, gambar para
kudus, bunga-bunga , lilin dan musik yang lembut juga akan mendukung kita untuk fokus dan
rileks. Jika kita ingin mendengarkan seseorang dengan penuh perhatian dan cinta, tentu kita
akan menyingkirkan hal-hal lain yang mungkin bisa mengganggu perhatian kita.
Maka sangatlah penting keheningan dalam berdoa. Pilihlah sebuah perikop Kitab Suci.
Bacalah beberapa kali (bisa diucapkan atau hanya dalam hati) supaya menjadi akrab dengan
teks itu. Beri tanda pada bagian yang menarik hati. Bila perlu aku menuliskan lagi teks tersebut
dengan tenang dan penuh perhatian. Carilah tempat yang hening dimana aku bisa sungguh
sendiri dan sungguh bebas mengungkapkan tanggapanku akan kehadiran dan sapaanNya.
Usahakanlah untuk mengheningkan diri secara batiniah. Sadari dan jagalah pikiran dan
perasaan yang membuatku tidak hening. Yesus kerap naik ke atas bukit sendirian untuk berdoa
dengan BapaNya. Dalam jaman kita yang dipenuhi dengan kebisingan, kesibukan dan
tegangan, tidak selalu mudah untuk melupakan dan menanggalkan segalanya itu. Janganlah
terlalu bingung dan tegang dengan aneka lanturan. Kecemasan memang bisa menjadi
penghambat relasi kita denganNya. Tetapi lebih baik kita mengingat bahwa Sabda sungguh
telah menjadi daging: Tuhan berbicara kepada kita dalam kebisingan dan kebingungan hidup
kita.
23
Dalam persiapan doa, ambillah waktu untuk menjadi relaks dan dengarkanlah suara-
suara di sekitar kita. Tuhan hadir begitu nyata lewat realitas di sekitarku. Sadarilah apa yang
terjadi dalam batinmu: perasaan, pikiran, harapan, kerinduan, kekaguman dll. Sadar akan
cintaNya yang tanpa syarat dan kehadiran penuh cintaNya dalam dirimu sapalah Dia: Ya
Tuhan, Engkau sungguh mencintaiku dan kehidupan ini. Engkau sungguh ingin membagikan
hidupMu kepadaku. Engkau sungguh mau hadir bagiku. Engkau hidup dalam diriku.
Tuhan hadir dalam diriku lewat RohNya, yang beribicara kepadaku saat ini lewat Kitab
Suci, dan yang bedoa di dalam diriku dan untukku. Mohonlah rahmat untuk mampu
mendengarkan apa yang disabdakanNya. Mulailah membaca Kitab Suci dengan tenang dan
penuh perhatian. Janganlah tergesa-gesa untuk menyelesaikan seluruh teks. Ingatlah prinsip
penting dalam berdoa: bukan banyaknya tetapi kedalamannya.
Jika bahan doa adalah salah satu peristiwa hidup Yesus, hadirlah di sana. Libatkanlah
dirimu dengan para tokohnya, misalnya si buta yang disembuhkan. Rasakan dan resapi sikap
dan perasaan mereka. Tanggapilah apa yang dikatakan Yesus. Beberapa kata atau frase
mungkin memiliki makna khusus bagiku. Cecapilah sabda itu dan resapkanlah ke dalam hati.
aku merasakan hal baru berada bersama Yesus atau Ia datang kepadaku dengan cara
yang baru (misalnya Ia menerima dan menyembuhkanmu dengan cara berbeda dari
sebelumnya)
aku merasa bahagia dan puas hanya berada di hadiratNya
aku terganggu dan bergulat dengan sabda yang dikatakanNya
aku mengalami pemaknaan baru akan sesuatu pengalaman
aku tergerak untuk berbuat kasih
Inilah saatnya untuk tinggal diamberhenti rasailah dan cecaplah betapa nikmatnya
Tuhan.
Inilah Tuhan yang bicara langsung kepadaku lewat sabda dalam Kitab Suci. Tinggallah
jangan tergesa-gesa untuk pindah ke bagian lain.
Tunggu sampai engkau merasa tidak tergerak lagi dengan pengalaman ini. Jangan putus
asa jika nampaknya tak terjadi apapun. Kadang Tuhan membiarkan kita berada dalam
kekeringan untuk membuat kita sadar bahwa segala hiburan itu melulu anugerah,
pemberianNya. Kadang Tuhan sangat dekat dengan kita, walaupun nampaknya Ia tiada (Mzm
139:7-8). Tuhan seluruhnya berada untuk kita, dengan cara yang sungguh melupakan diriNya,
menerima kita apa adanya, dengan segala keterbatasan kita bahkan di dalam ketakmampuan
kita berdoa. Sikap rendah hati mendengarkan adalah tanda cinta kepada Tuhan, dan sungguh
sebuah doa hati. Dalam saat seperti ini, ingatlah sabda Paulus : Dan Allah yang menyelidiki
hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa
untuk orang-orang kudus.
24
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.(Rm 8:27-28)
Bersikaplah rileks dalam berdoa. Ingatlah, Tuhan akan bicara kepadamu dengan cara
Dia sendiri Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan
mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih
kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,demikianlah firman-Ku yang keluar
dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan
apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. "(Yes 55:10-
11).
Luangkanlah waktu dalam doamu untuk hanya menyadari hadiratNya di dalam dan di
sekitarmu. Jika tergerak, bicarakanlah hal-hal yang menarik hatimu atau engkau ingin
bersyukur dan berterimakasih kepadaNya untuk sukacita dan dukacitamu, inspirasi-inspirasi
dll.
Rangkuman: 5 P 1 R
Perjanjian Baru selalu menjadi bahan doa terbaik, khususnya untuk doa kontemplasi.
Berikut ini adalah cara berdoa dengan Injil:
1. Pilihlan sebuah perikop dari salah satu Injil (misal Luk 7:36-50, Yesus dengan perempuan
yang menangis di kakiNya), dan bacalah sekali.
2. Ambillah postur tubuh yang nyaman dan mendukung untuk mendengarkan Tuhan.
25
3. Kuluangkan waktu beberapa menit untuk menenangkan diri. Kubiarkan tungkai, tubuh
dan otot wajahku menjadi rileks. Kuserahkanlah segala yang ada di benak dan hatiku
kepadaNya dan kubiarkan Dia mengurusinya sementara aku berdoa.
4. Kusadari bahwa Dia memenuhi dan melingkupiku dengan kehadiranNya. Dia selalu
mencintaiku dengan tanpa syarat dan selalu besertaku.
5. Bacalah perikop Injil tersebut dengan perlahan. Percayalah bahwa sabda ini adalah
Sabda Tuhan sendiri yang bermakna untukmu kini dan disini.
6. Temukan satu atau beberapa tempat istirahat dalam perikop tsb. Tinggal dan cecapilah.
Renungkanlah dalam keheningan. Tinggalah di dalam ayat/frase yang sama selama
waktu doa yang sudah ditentukan dan ulangilah sesering yang kauinginkan.
7. Lima kata kunci di bawah ini meringkas seluruh pengalaman kontemplasi bersama
Yesus dalam Injil:
Catatan: doa kontemplatif lebih merasakan, mendengarkan dan menyadari Allah Bapa kita dan
Yesus dan RohNya daripada berkata dan berbuat sesuatu. Doa kontemplatif lebih merupakan
apa yang Allah perbuat untukku daripada apa yang kulakukan untuk Allah. Doa kontemplatif
adalah secara sadar berada bersamaNya dan membiarkan Dia berada bersamaku, membiarkan
Dia memenuhiku dengan RohNya dan membiarkan Yesus semakin hidup dan nyata bagiku.
26
Cara Doa 3: Membaca dengan Meditatif
(Prayer, LTS, Calcutta 1994, 20-21)
Membaca bisa menjadi pintu masuk dan pemicu untuk berdoa. Ambillah sebuah teks,
tak perlu banyak, bacalah beberapa kali dengan tenang dan penuh perhatian. Ketika
perhatianmu sudah cukup terfokus dan engkau tergerak untuk berdoa, tutuplah atau
kesampingkanlah teks tersebut.Teks yang dipakai tentu harus yang kaya makna sebuah
perikop Kitab Suci, Puisi, Tulisan Rohani, Konstitusi, lagu dll.
Hal terpenting dalam doa dengan cara ini bukanlah membaca tetapi percakapan/dialog
dengan Tuhan yang mengalir dari bacaan tersebut.
Cara berdoa:
Cara Doa 4: Mendalami Sebuah Teks (Kitab Suci, Konstitusi, Puisi dll)
(Prayer, LTS, Calcutta 1994, 16-17)
o Pilihlah sebuah perikop Kitab Suci (Konstitusi atau teks lain yang inspiratif misal dari buku
rohani, puisi dll)
o Tenangkan dan fokuskan dirimu, sadarilah hadirat Allah, mohonlah rahmat yang
kaubutuhkan
o Baca seluruh teks dengan perlahan dan cermat beberapa kali. Bila perlu engkau bisa
menyalin teks itu dengan memberi margin kiri dan kanan yang cukup untuk menuliskan
simbol:
o jika engkau memahami makna ayat itu
o ? jika ayat itu membangkitkan pertanyaan
o jika engkau mendapat inspirasi dari ayat itu
o jika engkau merasa terganggu dengan ayat itu
Harus ada satu simbol untuk tiap ayat tetapi bisa juga lebih
27
Jika engkau bertanya tentang makna ayat tertentu bacalah lagi dengan tenang
dan dengarkan apa yang diungkapkan Tuhan bisa juga engkau ngobrol
denganNya
Bacalah lagi ayat-ayat yang memberi inspirasi, dengarkanlah apa yang
disampaikan Tuhan bisa juga engkau ngobrol denganNya
Bacalah lagi ayat-ayat yang mengganggumu ngobrollah dengan Tuhan
o Salinlah
o Dua ayat yang paling sesuai dan berbicara tentang situasimu saat ini
o Bacalah lagi dengan perlahan bercakap-cakaplah dengan Tuhan
28
Cara Doa 6: Di mana Aku dalam Kisah Injil itu?
(Mark E. Thibodeaux SJ, Armchair Mystic: Easing into Contemplative Prayer, St. Anthony Messenger
Press, Ohio, 2001, 83-84)
Latihan ini cocok untuk bahan dari Kitab Suci yang berbentuk kisah. Baik dalam bentuk
perumpamaan atau kisah tentang Yesus.
o Kupilih dan kusiapkan satu perikop dari Kitab Suci. Kubiarkan teks itu terbuka di depanku.
o Kutenangkan dan kuheningkan diriku beberapa saat dan mohon rahmat tuntunan Tuhan.
o Kubaca perikop ini dengan perlahan beberapa kali. Lalu kuletakkan Kitab Suciku dan
berdiam dengan tenang. Ketika sudah merasa siap, kumohon Tuhan menunjukkan manakah
tokoh yang paling sesuai dengan situasiku saat ini.
o Kubaca perikop ini lagi beberapa kali. Dalam imajinasiku, kumainkan peran tokoh pilihanku
itu (kalau tergerak boleh memilih tokoh Yesus sendiri atau berperan sebagai tokoh yang
tidak ada dalam perikop tersebut, misal istri si buta yang disembuhkan Yesus). Aku
berusaha untuk sungguh masuk dan memahami tokoh tsb: harapan dan keinginannya,
ketakutan dan kegagalannya dll. Kubayangkan apa yang telah terjadi dalam hidupnya
sebelum sampai ke peristiwa dalam perikop ini. Kubayangkan perubahan yang mungkin
terjadi setelah berjumpa dengan Yesus. Kumohon Tuhan menunjukkan bagaimana hidupku
mencerminkan atau menyerupai hidup si tokoh tadi.
o Bercakap-cakap dengan Tuhan tentang apa yang terjadi, perasaanku, keinginanku,
permohonanku dll.
Bacalah dengan tenang perikop Yesus Menyembuhkan Orang Buta di Betsaida (Mk 8:22-26)
Masuklah dalam suasana doa dan ketika engkau membaca sekali lagi teks ini biarkanlah
imajinasimu menangkap semua peristiwa ini dan menangkap makna kisah Yesus dan si buta ini
bagi hidupmu.
29
c) Melihat wajah Yesus untuk pertama kalinya, saya akan ..................................
3. Jika saya adalah si buta yang disembuhkan dan Yesus berkata kepadaku Jangan katakan
kepada siapapun, saya akan:
a. Berusaha menjaga rahasia itu
b. Mewartakannya pada semua orang
c. Menemukan cara lain untuk memberitahukannya pada orang lain
d. Melupakan seluruh apa yang telah terjadi dengan diriku
4. Dengan mengacu kepada pengalaman si buta tadi, saya menyadari hidup rohani saya saat
ini:
a. Dalam tahap kegelapan total
b. Pada tahap di mana saya bangkit dan mencari bantuan
c. Baru mulai bisa melihat
d. Melihat dengan cukup jelas
5. Dalam hidupku saat ini, aspek-aspek mana yang aku merasa butuh sentuhan penyembuhan
dari Yesus?
6. Bayangkanlah Yesus hadir di hadapanmu, lakukan pembicaraan/ngobrol tentang
kerinduanmu untuk disembuhkan dalam beberapa aspek hidupmu itu.
7. Pada sehelai kertas gambarkanlah dengan grafik atau simbol pasang surut hidup rohanimu
dalam beberapa tahun ini. Bicarakanlah dengan Yesus dan dengarkan apa yang
dikatakanNya kepadamu.
30
Berdoa Mengolah Pengalaman Hidupku
Bayangkanlah menulis surat kepada Tuhan. Tulislah dengan bebas tanpa banyak pikir dan
banyak sensor. Ungkapkanlah dengan mengalir dan spontan. Beberapa topik yang bisa dipakai:
1
Pokok-pokok ini diambil dari Tim Muldoon, The Ignatian Workout, Daily Spiritual Exercises for a Healthy Faith,
Loyola Press: Chicago, 2004, p.31.
31
o Relasi dengan sesama yang kuharapkan tumbuh lebih baik
o Kebingunganku saat ini
o Dosaku yang paling besar
o Dosa langgananku
o Anugerah yang telah Tuhan berikan kepadaku
o Diriku / kepribadianku yang sungguh kuinginkan ingin jadi manusia macam apa aku
ini
o Orang yang kucintai dan mencintaiku
o Apa yang ingin kutuliskan pada batu nisanku dan mengapa
o Hal-hal yang kulupakan untuk kusyukuri
o Mengungkapkan siapa aku sebenarnya yang tak diketahui orang lain
Latihan ini bisa menyakitkan tetapi juga menyembuhkan. Mungkin aku butuh beberapa kali
latihan ini sebelum disembuhkan
32
o Kubayangkan aku yang sekarang bicara dengan si muda. Kukatakan pandanganku saat ini
tentang masalahnya. Mungkin aku ingin mengatakan aku mengampuni atas kebodohannya,
atau menghiburnya dan mengatakan bahwa segalanya akan menjadi baik. Atau mungkin
aku belum siap untuk selembut itu. Mungkin aku masih perlu mengungkapkan kekesalan
dan kemarahanku. Yang perlu diperhatikan: aku harus jujur mengungkapkan diri.
o Setelah mengungkapkan semuanya, aku mencoba tenang dan masuk ke suasana doa.
o Apapun yang telah kukatakan, sekarang ungkapkanlah bahwa aku mencintainya atau ingin
mencintainya (jika belum mampu)
o Ketika si muda hilang dari pandanganku, kulihat Yesus duduk di kursi tersebut.
Kuungkapkan kepada Yesus semua perasaanku tentang pembicaraan dengan si muda tadi.
Kubiarkan mengungkapkan semuanya tanpa takut dan peduli tentang reaksi Yesus.
o Kubiarkan diriku menjadi hening lagi sampai puas. Mungkin aku ingin menutup dengan
doa spontan atau dengan Bapa Kami.
o Setelah merasa cukup hening, kubayangkan aku duduk di atas salah satu dari tiga kursi di
sebuah ruang kosong. Kurenungkan situasiku saat ini dan kutanya diriku,Siapakah orang
yang saat ini berada dalam pikiran dan hatiku? Anakku? Istriku? Suamiku? Pacarku?
Mengapa dia ada dalam benak dan hatiku? Apa yang kurasakan di lubuk hatiku tentang
dia? Kubiarkan pertanyaan ini menggaung di hatiku dan membiarkan hatikku menemukan
jawabannya.
o Kemudian kubayangkan orang ini duduk di kursi di depanku. Kubayangkan ia
menceritakan dengan sangat bebas, jujur dan terbuka apa yang dia rasakan terhadapku dan
situasi saat ini. Apa yang akan dikatakannya? Kudengarkan dengan tenang dan dengan
penuh perhatian apa yang dikatakannya.
o Sekarang kuceritakan dengan jujur dan bebas perasaanku yang terdalam kepadanya.
Kubayangkan diriku tanpa takut, cemas dan malu menceritakan perasaanku itu.
o Kulihat Yesus duduk di kursi ketiga dan mendengarkan percakapan ini dengan penuh
perhatian. Kuminta Yesus mengungkapkan perasaanNya terhadap kami. Apa yang
dikatakanNya? Apakah Ia bahagia? Kecewa? Apakah Ia punya gagasan atau pandangan
yang tidak kami sadari? Apa tanggapanku? Adakah sikap yang perlu kuubah karena
perjumpaanku dengan Yesus ini?
o Tinggalah bersamaNya sampai engkau puas.
33
Cara Doa 6: Misteri Sedih dalam Hidupmu
(Anthony de Mello SJ, Sadhana, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1980, hal. 67-68)
o Kembalilah pada suatu peristiwa dari masa silam, di mana anda merasa sakit atau menderita
atau terluka atau dicemaskan atau mengalami kepahitan ... Bangkitkan peristiwa itu kembali
... Tetapi sekarang anda mencoba menemukan kehadiran Tuhan di dalamnya ... Dengan cara
bagaimana Ia di situ hadir... ?
Atau gambarkan Tuhan sendiri ikut ambil bagian dalam peristiwa itu... Perasaan apa yang Ia
mainkan ... ? Bicaralah dengan Dia ... Tanyakanlah, apa arti kejadian itu ... Dengarkanlah apa
yan dikatakan sebagai jawaban ...
o Gambarkanlah anda melihat Yesus tergantung di salib ... Ambillah waktu seperlunya untuk
menggambarkannya secara mendetil ... Sekarang masuklah dalam peristiwa, yang
menimbulkan marah, dendam. Berhentilah di situ sementara waktu ...
Sekarang anda berganti-ganti mengalami peristiwa kembali, dan memandangi Yesus tersalib
... sampai rasa marah jadi pudar dan anda merasa kebebasan kembali, menjadi gembira dan
ringan di hati.
Dengarkanlah undanganNya kepadamu: Datanglah kamu yang letih dan berbeban berat, Aku
akan memberikan istirahat kepadamu.
Jangan hanya memandang secara umum saja. Namun telusurilah semuanya itu secara
terperinci, setiap detil. Alamilah sekali lagi setiap kejadian yang pernah begitu mencemaskan,
menyakiti, menusuk, menakutkan atau merisaukan hatimu. Bertemulah kembali dengan
masing-masing orang itu. Alamilah sekali lagi derita dan kesengsaraan dari semua itu.
Catatan:
Engkau harus bersedia untuk mengalami sekali lagi semua yang telah kaualami dahulu, engkau
harus bersedia untuk masuk ke dalam detilnya, engkau harus mengatakan kepada Tuhan
sejujurnya apa yang engkau rasakan, dan janganlah menyalahkan dirimu sendiri atau mereka
yang telah melukaimu, janganlah pula menghiraukan apa yang kaulakukan itu dosa atau tidak,
janganlah mengadili dirimu seakan-akan engkau tak rela berkorban.
Membuat catatan mengenai hal penting yang kautemukan akan membantu. Juga baik
mengungkapkan kepada orang yang kaupercayai.
Cara Doa 9: Ampunilah Mereka, Sebab Mereka Tidak Tahu Apa yang
Mereka Perbuat (Lk 23: 34)
(V. Perniola SJ, Tinggalah dalam CintaKu, Institut Roncalli, Salatiga, 1983, 31-33)
Catatan: latihan ini perlu diulang beberapa kali dalam beberapa hari. Dalam hal mengampuni,
engkau tak dapat memaksa diri. Jika waktu berdoa, engkau merasa belum dapat mengampuni,
ungkapkanlah ketakmampuanmu itu kepadaNya, dan mohon agar Dia memberi rahmatNya,
agar hatimu sedikit demi sedikit, dapat mengampuni dengan segenap hati.
Bayangkanlah engkau mendaki Gunung Kalvari, dan berlutut pada kaki salib Kristus.
Pandanglah Yesus di salib. Ungkapkan dengan sejujurnya: derita yang kautanggung, - luka-
lukamu yang disebabkan oleh orang(-orang) tertentu, - sebutlah nama orang itu, - apa yang
telah mereka perbuat kepadamu, - perasaan-perasaan yang ada di hatimu.
35
Katakanlah kepada Yesus di salib betapa beratnya bagimu untuk berdamai dengan dia
(mereka), - untuk mengampuni dia (mereka), - untuk melepaskan rasa marah, benci, dendam ,
dll.
Pandanglah Yesus di salib. - Lihatlah luka-luka pada tubuhNya, - darah yang keluar dari luka-
lukaNya, - kesengsaraan yang menghancurkan tubuhNya, - pergulatan menghadapi mautNya.
Lihatlah mata Yesus yang memandang penuh cinta dan pengertian. Dengarlah yang
dikatakanNya: Bapa, ampunilah dia (anda sendiri!), karena ia tidak tahu apa yang dia
perbuat.
Alamilah diri diampuni oleh Bapa, - diterima apa adanya oleh Bapa, - dicintai oleh Bapa, -
dirangkul oleh Bapa.
Sekarang dalam fantasi, lihatlah orang(-orang) yang kaubenci dan dendam. Lihatlah dia
(mereka) naik gunung Kalvari, - berlutut di sampingmu, - berlutut pada salib kaki Yesus.
Perhatikanlah Yesus yang memandang lawanmu dengan mata penuh cinta dan pengertian.-
Dengarlah kataNya: Bapa, ampunilah dia (anda sendiri!), karena ia tidak tahu apa yang dia
perbuat.
Sadarilah sedalam-dalamnya bahwa orang itu mendapat pengampunan dari Yesus, sama seperti
engkau sendiri telah diampuni. Dapatkah engkau menerima hal itu, bawa orang itu diampuni
oleh Yesus, bahwa ia dikatakan tidak tahu apa yang ia perbuat terhadapmu?
Maukah engkau mengampuni dia (mereka) yang telah menyakiti hatimu? Dapatkah engkau
mengampuni tanpa menyimpan suatu dendam?- Dapatkah engkau mengampuni tanpa syarat, -
tanpa tawar menawar, - tanpa menuntut agar orang itu minta maaf dulu kepadamu, atau
merubah sikapnya terhadapmu, atau menarik kembali hinaannya dst.? Dapatkah dan maukah
engkau mengampuni, betapapun beratnya?
Dengarlah pertanyaan Yesus tersalib kepadamu: Maukah engkau sembuh?- Ya! Maukah
engkau sembuh? Sadarkah engkau bahwa pengampunan akan membawa penyembuhan?
Mohonlah agar rahmat pengampunan yang telah kauterima dari Yesus mencairkan hatimu yang
keras, agar engkau mampu mengampuni orang itu. Dapatkah engkau mengatakan kepada
orang itu: Aku mengampuni engkau?
Alamilah rahmat pembebasan dan penyembuhan dari Yesus mengalir ke dalam dirimu.
Bicaralah dengan orang yang telah kauampuni.... Bicaralah dengan Yesus tersalib.
36
Dengarkanlah undanganNya kepadamu: Datanglah kamu yang letih dan berbeban berat, Aku
akan memberikan istirahat kepadamu.
Jangan hanya memandang secara umum saja. Namun telusurilah semuanya itu secara
terperinci, setiap detil. Alamilah sekali lagi setiap kejadian yang pernah begitu mencemaskan,
menyakiti, menusuk, menakutkan atau merisaukan hatimu. Bertemulah kembali dengan
masing-masing orang itu. Alamilah sekali lagi derita dan kesengsaraan dari semua itu.
Bacalah dengan tenang kisah Yesus membasuh kaki para murid (Yoh 13: 1-15).
Bayangkanlah engkau ikut bersama para murid itu. Engkau sendiri dibasuh kakinya oleh
Yesus ... perhatikanlah reaksi dan perasaanmu .... ungkapkan aneka perasaanmu dengan jujur
kepadaNya....
Relaksasi
Bayangkanlah dirimu beristirahat di sebuah taman yang indah.
37
Di taman itu engkau melihat gedung yang besar... masuklah dengan tenang ... di dalam
gedung itu ada 3 papan tulis.... papan tulis di kiri, tengah dan kanan.... pada papan tulis kiri
tertulis seluruh kelemahanmu, dosamu, bahkan dosa yang paling rahasia sekalipun....
perhatikan perasaanmu.... papan tulis tengah kosong.... pada papan tulis sebelah kanan
tertulis segala kekuatanmu, gelar2mu, prestasi2mu, kebaikan2 yang pernah kaubuat, bahkan
segala perbuatan baik yang tak kausadari yg telah kauperbuat... perhatikanlah perasaanmu
Ketika engkau menatap papan tulis itu, tiba2 terdengar langkah kaki mendekat... orang itu
ternyata Yesus... perhatikan cara berjalannya, postur, ekspresi tubuh dan tatapan
matanya....ia menghapus bersih dosa2mu yg tertulis di papan tulis kiri...perhatikanlah
perasaanmu..........kemudian ia juga menghapus tulisan di papan kanan.... perhatikanlah
perasaanmu............akhirnya ia menuliskan pesan di papan tengah.... perhatikanlah
pesannya....... perhatikanlah perasaanmu.......berwawancaralah dengan Dia.........
Selamat tinggal pada pengalaman ini
Relaksasi
bayangkanlah dirimu beristirahat di tempat yang paling kausukai di dunia ini (surga
duniamu)... cecap dan nikmatilah suasananya sampai puas ...
dari jauh engkau melihat kedua orangtuamu berjalan mendekatimu... perhatikan
perasaanmu.... mereka sekarang berada di dekatmu... perhatikan ekspresi wajah dan tubuh
mereka ... perhatikan sikap dan perasaanmu kepada mereka ......cecapilah keberadaamu
bersama mereka....sesuatu yang misterius terjadi pada kalian bertiga..... ayah ibumu menjadi
muda kembali .... dan engkau menjadi anak kecil dalam pangkuan mereka....perhatikanlah
rasa perasaanmu.........Anda bertiga semakin muda... sekarang engkau menjadi bayi yang
baru saja lahir.... perhatikan kedua orang tuamu ..... perhatikanlah rasa perasaanmu ...........
Anda bertiga semakin muda... sekarang perhatikanlah saat engkau dibuahi....engkau
sekarang menjadi satu sel yang terus membelah.... perhatikanlah perasaanmu ...kalau ada
kekurangan cinta di sana, biarkan cinta Yesus yang memenuhinya... lihatlah sekarang
engkau bermandi dalam cinta Tuhan........sekarang sel itu terus membelah menjadi 2 sel ... 4
sel ... 8 sel ... 16 sel ... 32 sel .... perhatikanlah perasaanmu ...kalau ada kekurangan cinta di
sana, biarkan cinta Yesus yang memenuhinya... lihatlah sekarang engkau bermandi dalam
cinta Tuhan........sekarang sel itu menjadi janin yang tumbuh dalam rahim
ibumu....rasakanlah berada dalam rahim ibumu ....... perhatikanlah perasaanmu ...kalau ada
kekurangan cinta di sana, biarkan cinta Yesus yang memenuhinya... lihatlah sekarang
engkau bermandi dalam cinta Tuhan........bayi itu sekarang lahir di dunia....perhatikanlah
kedua orang tuamu ..... perhatikanlah perasaanmu ...kalau ada kekurangan cinta di sana,
biarkan cinta Yesus yang memenuhinya... lihatlah sekarang kalian bertiga bermandi dalam
cinta Tuhan........Engkau tumbuh menjadi anak dan diasuh oleh ayah ibumu....perhatikanlah
anda bertiga ..... perhatikanlah perasaanmu ...kalau ada kekurangan cinta di sana, biarkan
cinta Yesus yang memenuhinya... lihatlah sekarang kalian bertiga bermandi dalam cinta
Tuhan..........Engkau tumbuh menjadi remaja .... perhatikanlah anda bertiga ..... perhatikanlah
perasaanmu ...kalau ada kekurangan cinta di sana, biarkan cinta Yesus yang memenuhinya...
lihatlah sekarang kalian bertiga bermandi dalam cinta Tuhan..........engkau kini tumbuh
menjadi dewasa ...... perhatikanlah anda bertiga ..... perhatikanlah perasaanmu ...kalau ada
38
kekurangan cinta di sana, biarkan cinta Yesus yang memenuhinya... lihatlah sekarang kalian
bertiga bermandi dalam cinta Tuhan..........sekarang kembalilah ke surga duniamu tempat
engkau berada dengan ayah ibumu..... perhatikanlah sikapmu sekarang... perhatikanlah
perasaanmu ...kalau ada kekurangan cinta di sana, biarkan cinta Yesus yang memenuhinya...
lihatlah sekarang kalian bertiga bermandi dalam cinta Tuhan..........
Selamat tinggal pada pengalaman ini ... ucapkan terimakasih dan selamat tinggal kepada
ayah ibumu
Bayangkanlah dirimu berada di taman yang indah ... istirahat di bawah pohon rindang ...
sambil beristirahat anda teringat akan luka-luka batin dalam hidupmu:
rasakan dan pandanglah luka-luka dalam hatimu itu .... walaupun berat, cintailah luka-
lukamu itu.... katakan: aku mencintai hatiku yang luka ini...selaputilah hatimu yang luka ini
dengan selimut cintamu ........tiba-tiba engkau mendengar langkah kaki mendekat...orang itu
ternyata Yesus.... perhatikan ekspresi wajahnya .... caraNya berjalan ..... Yesus
mendekatimu....... Ia mengambil hatimu yang luka itu dan meletakkannya dalam kedua
telapak tanganNya.........Ia mencium hatimu yang luka itu dengan penuh cinta.........Ia dengan
hati-hati meletakkan hatimu itu dalam hati kudusNya.... perhatikanlah dengan cermat apa
yang terjadi dengan hatimu ... dan perhatikanlah rasa-peraanmu dan sensasi tubuhmu
............nikmati dan cecapi pengalaman ini sampai engkau puas............berbagi rasa dg
Yesus...perhatikan ungkapan/kata-kata/bahasa tubuhNya...
39
Cara Doa 14: Doa Simbolik
Cara berdoa ini membantu kita untuk memaknai aneka aktivitas rutin harian dan menyisipkan
doa ke dalam aktivitas rutin itu, misalnya:
40
Kontemplasi Cinta Kasih
o Kembalilah kepada suatu peristiwa, di mana anda merasa sungguh dicintai secara
mendalam ... Bagaimana cinta itu dinyatakan kepada anda? Lewat kata-kata, pandangan
mata, gerakan tangan, suatu pelayanan, sepucuk surat ...? Bertahanlah dalam peristiwa itu
selama anda mengalami rasa gembira, seperti pada saat peristiwa itu terjadi.
Kembalilah pada suatu peristiwa, di mana anda merasa gembira... Apa yang menimbulkan
rasa gembira ... ? Berita baik? ... Suatu keinginan yang terkabul ... ? Suatu pemandangan
alam ... ?
Catatan
Doa ini pada dasarnya adalah doa pengenangan. Kita akan berusaha mengenangkan sejelas
mungkin:tanganku, tangan orang lain dan tangan Yesus.
Lewat latihan ini kita kan Tumbuh dalam kasih kepada Tuhan, sesama dan diri sendiri.
Bisa menjadi pintu masuk kepada doa afektif.
Cara doa ini akan membantu kita masuk dalam aneka bentuk doa seperti doa syukur, pujian, dan
permohonan.
Cara doa yang sangat mudah yang bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.
Latihan ini tak harus diselesaikan sekaligus. Anda bisa mendoakannya bagian per bagian saja.
Bagian 2: Tanganmu
41
Bagian 3: Tangan Yesus
Cara
Bacalah perlahan dan penuh perhatian baris di bawah ini, satu per satu.
Bayangkan engkau melihat apa yang kaubaca. (Jangan tergesa-gesa)
Setelah membaca satu baris, pejamkan mata, bersyukur kepada Tuhan dan doakanlah orang
yang disebut:
a. Tangan ayah dan ibumu.
b. Tangan istri/suamimu.
c. Tangan anak-anakmu.
d. Tangan bayimu yang baru saja lahir.
e. Tangan saudara/saudarimu.
f. Tangan orang yang merawat dan membesarkanmu.
g. Tangan orang yang kaurawat dan pelihara.
h. Rasakan dan cecap tangan-tangan orang yang mencintaimu.
i. Ingat tangan orang-orang tua yang kasar dan keriput.
j. Tangan para dokter dan perawat yang menolongmu.
k. Tangan para pembantumu pada saat engkau anak-anak.
l. Tangan para gurumu.
m. Tangan yang membaptismu, yang mengampuni dalam sakramen tobat, yang
memberi Yesus saat komuni pertamamu.
n. Aneka tangan orang lain yang mungkin kaulupakan tapi telah memberikan kasihnya.
Bagian 2: Tanganmu
Bacalah perlahan dan penuh perhatian baris di bawah ini, satu per satu.
Bayangkan engkau melihat apa yang kaubaca. (Jangan tergesa-gesa)
Setelah membaca satu baris, pejamkan mata, bersyukur kepada Tuhan atas tanganmu.
Ingatlah tangan saat engkau kecil, tanpa dosa, lucu dan lembut.
Ingatlah yang telah dilakukan tanganmu saat masa kecilmu:
a. Merayap dan merangkak.
b. Menyeimbangkan saat belajar berdiri.
c. Belajar memegang sesuatu.
d. Mandi sendiri.
e. Bermain.
f. Berdoa untuk pertama kalinya.
42
g. Menuliskan namamu sendiri dan mengerjakan PR.
h. Lelah dan sakit yang pernah dirasakannya.
i. Dingin, panas, sakit dan bengkak yang dialaminya.
j. Tangis yang diusapnya baik untukmu sendiri maupun orang lain.
k. Darah yang keluar.
l. Membuat tanda salib.
m. Menyatukan tangan dalam doa.
n. Pekerjaan yang kaulakukan saat dewasa.
o. Jabat tangan dan pelukan hangat.
p. Mengungkapkan selamat datang dan selamat jalan.
q. Aneka kebaikan yang telah kaubuat untuk sesamamu.
r. Dan hal lain yang kauingat telah kaubuat dengan tanganmu.
Bacalah perlahan dan penuh perhatian baris di bawah ini, satu per satu.
Bayangkan engkau melihat apa yang kaubaca. (Jangan tergesa-gesa)
Mengingat dan berdoa. Bersyukur atas tangan Yesus.
a. Tangan yang telah dipakukan pada kayu salib untuk kita.
b. Tangan yang telah membebaskan kita dari dosa.
c. Tangan yang mengusir kegelapan dari hati dan budi kita.
d. Tangan yang darinya mengalir pengampunan, damai dan harapan.
e. Tangan yang membuka budi kita pada kebenaran, dan hati kita pada kasih.
f. Tangan yang mengutuhkan dan menyembuhkan kita.
g. Tangan yang membangkitkan orang mati.
h. Tangan yang memberi makan yang kelaparan.
i. Tangan yang mulia tetapi digunakan membasuh kaki para murid.
j. Tangan kemenangan yang terbuka di salib sebagai tanda cinta kekal.
k. Tangan yang mengundang kita ke rumah Bapa.
DOA PENUTUP
43
Cara Doa 3: Engkau Berharga di MataKu
(V. Perniola SJ, Tinggalah dalam CintaKu, Institut Roncalli, Salatiga, 1983, 5)
Ulangilah untuk kedua kalinya, berhentilah pada kata-kata yang menyentuh hatimu.
Perhatikanlah kata-kata tersebut; ulangi kata-kata itu berkali-kali. Biarlah arti kata-kata itu
meresap ke dalam lubuk hati. Biarlah Bapa sendiri berbicara kepadamu melalui kata-kata itu.
Janganlah sibuk menafsirkan kata-kata itu. Biarlah kata-kata itu sendiri menyapa hati dan
budimu.
Apakah ada kata-kata yang seperti menantangmu? Apakah engkau sudah pernah mengalami
kebenaran kata-kata itu? Ataukah kata-kata itu hanya teori bagus, tapi bukan pengalaman
hatimu?
Apabila engkau merasa tergerak untuk berbicara dengan Bapa, lakukanklah itu. Bicaralah dari
hati ke hati; berdoalah dengan seluruh ragamu; atau dengan kata-kata. Pokoknya ikutilah intuisi
hatimu ...
Ingatlah kembali lima peristiwa di dalam hidupmu, ketika engkau benar-benar mengalami
cinta Bapa kepadamu.
Berterimakasihlah kepada Bapa atas perhatian dan cinta yang dicurahkanNya kepadamu
dahulu, sekarang dan di masa mendatang.
Sadarilah kehadiran Tuhan Yesus yang bangkit; entah dengan membayangkanNya berdiri di
depanmu, ataupun dengan merasakan kehadiranNya di hatiMu.
44
Pandanglah mata Tuhan; masuklah ke dalam pikiran dan hatiNya; dan sadarilah cintaNya
kepadamu.
Sadarilah kehadiran Roh Kudus di dalam dan di sekelilingmu; Ia ibarat udara yang kauhirup, Ia
ibarat terang yang mengitari dirimu.
Ingatlah kembali beberapa peristiwa dalam hidupmu ketika kehadiran Roh Kudus tak mungkin
kauingkari lagi.
Hidupkanlah kembali kejadian-kejadian itu. Alamilah sekali lagi kehangatan dari cinta Roh
Kristus kepadamu.
Berterimakasihlah kepada Roh Kudus karena engkau boleh ikut ambil bagian dalam cintaNya.
Mawas dirilah. Kembalilah sejauh mungkin ke masa lampaumu. Lewatkanlah kembali tahun-
tahun hidupmu, tempat-tempat di mana engkau pernah berada setiap pekerjaan dan tugas
yang pernah kau lakukan.
45
Beri perhatian khusus kepada semua orang yang telah begitu dekat denganmu yang
memperhatikanmu yang mencintaimu.
Coba ingatlah kembali bagaimana mereka menunjukkan cinta dan perhatian mereka
perkataan-perkataan dan perbuatan mereka - dan pengorbanan mereka demi engkau
bagaimana mereka menemani dan mendampingimu.
Apakah mereka membantumu dalam hal studi dan perkembangan intelek dalam kesulitan
dalam mengambil keputusan?
Berterimakasihlah kepadaNya atas semua cinta yang telah dicurahkan kepadamu melalui orang
lain.
Sebutlah nama dari lima orang yang telah secara khusus mencintaimu menyentuh hidup dan
hatimu membantumu untuk berkembang.
46
Ambillah waktu secukupnya untuk semakin menyadari dan mendalami cinta dari lima orang
itu kepadamu; dan bagaimana cinta mereka telah ikut membentuk kepribadianmu.
Ungkapkanlah (atau tulislah) suatu doa syukur bagi masing-masing lima orang itu.
Bayangkanlah bahwa Tuhan yang bangkit ada di dekatmu, memandangmu dengan penuh
cinta. Mintalah kepadaNya agar bersama-sama meneliti hidupmu:
Lihatlah semua kebaikan yang telah kauperbuat untuk orang lain semua jerih payah
dan perhatian yang kaunyatakan kepada mereka semua cinta yang telah kaucurahkan
kepada mereka semua kebahagiaan yang telah kaubawa ke dalam hidup mereka
semua bantuan yang telah kauberikan agar mereka berkembang.
Betapa banyak orang yang menjadi manusia yang lebih baik karena engkau. Lihatlah mereka itu
dalam fantasimu: perhatikanlah mereka masing-masing dipenuhi oleh cinta dan
kegembiraanmu perhatikanlah bagaimana mereka berubah dan berkembang karena sentuhan
cintamu.
Mungkin engkau akan mendengarkan beberapa dari mereka berkata kepadamu: Engkau telah
menyentuh hidupku sehingga aku menjadi lebih baik dan bahagia. Karena cintamu
kepadaku, engkau membuatku lebih indah dan kaya. Engkau telah ikut mengembangkan
kepribadianku.
Sambil melihat wajah-wajah mereka yang bahagia dan gembira, angkatlah matamu dan
perhatikanlah Tuhan Yesus. Yesus juga memandangmu dengan mata penuh cinta dan
mengatakan kepadamu: Apa yang telah kauperbuat bagi mereka ... kauperbuat bagiku.
(sangat dianjutkan membaca Mat 25:31-46)
Berterimakasihlah kepada Tuhan karena ia telah sudi memakaimu sebagai pembawa cinta,
damai dan kegembiraan bagi orang lain.
Berterimakasihlah kepada Tuhan yang telah memberi engkau hati yang peka dapat mencintai, -
yang telah memberi engkau bibir, lidah dan kata-kata untuk dapat mengungkapkan perasaan-
perasaan hatimu, - yang telah memberi engkau mata dan tangan yang mengungkapkan apa
yang tak mungkin terungkap dengan kata-kata, - yang telah memberi engkau kaki yang
membawa engkau kepada orang-orang dalam kesusahan.
Berterimakasihlah kepada Tuhan atas segala anugerah yang dilimpahkan kepadamu dan yang
telah kaugunakan untuk mendekatkan orang lain kepada Tuhan.
47
Ambillah waktu secukupnya untuk semakin menyadari dan mendalami cinta dari lima orang
itu kepadamu; dan bagaimana cinta mereka telah ikut membentuk kepribadianmu.
Ungkapkanlah (atau tulislah) suatu doa syukur bagi masing-masing lima orang itu.
Bayangkanlah Tuhan yang bangkit ada di dekatmu. Mohonlah agar Dia bersamamu menelusuri
hidupmu.
Dari semua orang yang telah mengalami cintamu, pilihlah lima orang yang kaucintai, yang
telah engkau penuhi dengan cinta dan kedamaian, - yang telah engkau bantu untuk
berkembang.
Ingatlah nama masing-masing orang itu. Ingatlah waktunya atau kejadiannya ketika enkau
benar-benar berbuat baik kepada mereka itu.
Bayangkanlah keadaan waktu itu. Biarkanlah orang dan kejadian itu hidup kembali dalam
ingatanmu sekarang.
Alami sekali lagi kegembiraan orang itu. Alami sekali lagi kegembiraanmu sendiri waktu itu.
Engkau telah menjadi anugerah Tuhan bagi orang itu, engkau telah membagikan kegembiraan
dari Tuhan sendiri, kegembiraan karena boleh memberi, kegembiraan karena boleh memberi
dirimu sendiri kepada orang lain.
Ulangi latihan ini seringkali. Latihan doa ini akan membawa kedamaian dan kegembiraan,
kekuatan dan keberanian bagimu, akan membuat engkau berpikir luas, dan akan membuat
engkau berani dan rela untuk berbuat hal-hal yang lebih besar tanpa pamrih.
Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu
tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih
kamu lakukan sampai sekarang. (Ibr 6, 10)
Minta agar Yesus menulis sepucuk sura kepadamu dalam mana Dia mengungkapkan segala apa
saja yang telah kaulakukan sebagai alat dan saluran rahmat dan cinta dari Yesus sendiri.
48
Memang engkau sendiri yang menulis surat itu, tetapi tak sulit kiranya membayangkan Yesus
seakan-akan meminjam tanganmu untuk menulis surat itu.
Bayangkanlah Tuhan yang bangkit ada di dekatmu. Dia memandangmu dengan lemah lembut,
penuh kedamaian dan cinta. Pandanglah Dia dan tinggallah dalam hadiratNya.
Dia berkata kepadamu: Damai sertamu. Dia sungguh rindu agak engkau benar-benar
mengalami damaiNya. Dia mengulang-ulang salamNya itu: Damai sertamu - Damai sertamu -
Damai sertamu .
Biarlah damaiNya mengalir dalam jiwa-ragamu. Ulangi beberapa kali: damai ... damai ... damai
...
Kemudian ulang-ulanglah kalimat di bawah ini. Ulangilah dengan penuh konsentrasi sambil
mengalami rasa kedamaian. Biarlah damai Kristus meresap di hatimu
Damai Damai Kristus memenuhi diriku Saya merasa damai Damai Kristus ada dalam
diriku Saya tinggal dalam damai Saya dilingkupi dengan kedamaian Damai memenuhi
pikiranku Damai memenuhi hatiku Damai menghidupkan tubuhku Damai memenuhi aku
seutuhnya Damai Kristus besertaku Kristus adalah damaiku Kristus ada di dalam diriku
Aku berada dalam kedamaian Damai ... damai .... damai ....
Tinggallah dalam damai Tuhan yang memenuhi engkau. Kemudian jadilah sabar akan
pernapasanmu, dan pada setiap napas ulangilah: Tuhan penuhilah aku dengan damaiMu.
Ulangilah kata-kata itu sampai engkau mengalami damai yang mendalam. Kemudian bicaralah
dengan Tuhan.
Bayangkanlah Tuhan yang bangkit ada di dekatmu. Dia memandangmu dengan lemah lembut,
penuh kedamaian dan cinta. Pandanglah Dia dan tinggallah dalam hadiratNya sampai
kedamaianNya memenuhi hatimu.
Sadrilah bahwa engkau berada di rumahmu sendiri. Lihatlah rumahmu. Pergilah dari ruang
ke ruang. Sadarilah bahwa engkau tidak sendirian, bahwa Tuhan menyertaimu, memegang
49
tangan kananmu. Sadarilah kehadiran Kristus yang bangkit dalam rumahmu sendiri.
Nikmatilah kegembiraan dari kehadiranNya, alamilah damai yang Dia berikan kepadamu,
tinggalah dalam damai itu. Alamilah dirimu dipenuhi dengan damai, sadarilah bagaimana
damai memancar dari matamu, dari wajahmu, dari seluruh dirimu.
Ingat dan lihatlah semua orang yang hidup bersamamu di dalam rumahmu. Lihatlah mereka
satu persatu, amatilah wajah mereka masing-masing. Lihatlah Yesus yang ada di dekat mereka
masing-masing. Pancarkanlah damai yang telah kauterima itu pada mereka masing-masing.
Dekatilah mereka satu per satu (dalam imajinasi), dan berilah salam damai. Penuhilah mereka
dengan damaimu. Penuhilah mereka dengan damai Kristus.
Sesudah memberikan salam damai kepada mereka masing-masing, lihatlah mereka dipenuhi
dengan damai. Lihatlah masing-masing dari mereka kini memancarkan damai dengan
perkataan, perbuatan dan pikiran. Lihatlah bagaimana setiap ruang di rumahmu dipenuhi
dengan damai. Lihatlah bagaimana seluruh rumahmu dipenuhi damai Kristus. Bicaralah
dengan Tuhan sumber kedamaian.
Catatan: latihan doa ini dapat dipakai juga dalam hubungan dengan tempat engkau bekerja dan
rekan kerja.
1. Cinta harus lebih diwujudkan dalam perbuatan daripada diungkapkan dalam kata-kata.
2. Cinta terwujud dalam saling memberi dari kedua belah pihak, artinya: yang mencintai
memberi dan menyerahkan kepada yang dicintai apa yang dimiliki, atau sebagian dari
milik atau yang dapat diberikan, begitu pula sebaliknya, yang dicintai kepada yang
mencintai. Jadi, bila yang satu punya ilmu, dia memberi ilmu itu kepada lainnya yang
tak punya, begitu juga mengenai kehormatan atau kekayaan. Demikian pula sebaliknya,
yang lain itu terhadap dia.
Pendahuluan II. Mohon apa yang kukehendaki. Di sini mohon pengertian yang mendalam atas
begitu banyak kebaikan yang kuterima, supaya oleh kesadaran penuh syukur atas hal itu, aku
dapat mencintai dan mengabdi yang Mahaagung dalam segalanya.
50
Pokok I. Menimbulkan dalam ingatan anugerah-anugerah yang telah kuterima: penciptaan,
penebusan, anugerah-anugerah pribadi. Menimbang-nimbang penuh cinta, betapa besar karya
Tuhan buat diriku, betapa banyak dari milik-Nya diberikan padaku; lalu bagaimana Tuhan
sampai ingin memberikan diri-Nya sendiri padaku, sedapatnya, menurut rencana ilahi-Nya.
Kemudian melakukan refleksi atas diriku dengan menimbang-nimbang apa yang menurut
tuntutan budi dan keadilan harus kupersembahkan dan kuberikan kepada yang Mahaagung:
segala milik dan diriku sendiri, seperti seorang yang memberikan persembahan dengan penuh
cinta mengucap:
"Ambillah, Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap
kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, pada-Mu Tuhan
kukembalikan. Berilah aku cinta dan rahmat-Mu, cukup itu bagiku."
Pokok II. Memandang bagaimana Allah tinggal dalam ciptaan-ciptaan-Nya: dalam unsur-unsur,
memberi "ada"nya; dalam tumbuh-tumbuhan, memberi daya tumbuh; dalam binatang-binatang,
daya rasa; dalam manusia, memberi pikiran; jadi Allah juga tinggal dalam aku, memberi aku
ada, hidup, berdaya rasa dan berpikiran. Bahkan dijadikan olehNya aku bait-Nya, karena aku
telah diciptakan serupa dan menurut citra yang Mahaagung. Lalu melakukan refleksi atas diriku
lagi, caranya seperti pada pokok I, atau dengan cara lain yang kurasa lebih baik. Begitu juga
untuk tiap pokok berikut.
Pokok III. Menimbang-nimbang bagaimana Tuhan bekerja dan berkarya untuk diriku dalam
segala ciptaan di seluruh bumi, yakni bagaimana Dia bertindak sebagai seorang yang tengah
berkarya, misalnya di langit, dalam unsur-unsur, tumbuhan, buah-buah, kawanan binatang,
dsb. dengan membuatnya berada, berlangsung, bertumbuh berdaya rasa, dsb. Lalu membuat
refleksi.
Pokok IV. Memandang bagaimana segala berkat dan anugerah datang dari atas misalnya,
kuasaku yang terbatas, berasal dari kuasa Tuhan tertinggi dan tanpa batas; begitu juga keadilan,
kebaikan, bakti, belaskasih, dsb., turun dari atas bagaikan sinar cahaya turun dari matahari, dan
bagaikan air mengalir dari sumber-sumbernya. Lalu mengakhiri dengan refleksi seperti di atas.
Akhirnya: percakapan dan Bapa kami.
51
Doa Pemeriksaan Batin
1. Bercerita kepada Tuhan tentang pengalaman hari itu seperti seorang anak bercerita kepada
ibu/ayahnya.
2. Menggunakan beberapa pertanyaan berikut(tidak harus semuanya dikerjakan):
a. Hal paling penting yang kubuat hari ini (minggu ini, bulan ini)?
b. Bagaimana aku telah menjadi alat kasih Tuhan kepada sesamaku?
c. Siapa yang menjadi sarana perwujudan kasih Allah bagiku? Dengan cara apa?
d. Bagaimana aku memperlakukan sesamaku: sebagai alat saja atau sebagai seorang
pribadi?
3. Menggunakan beberapa langkah berikut:
a. Berdoa mohon pengertian: mohon supaya Tuhan menunjukkan penyertaan dan
karyaNya dalam hidupku hari ini.
b. Bersyukur dan berterimakasih: cari dan temukan pengalaman yang engkau syukuri
hari ini, cecapi perasaannya. Tidak perlu dan harus bahwa hanya hal-hal besar saja
yang disyukuri.
c. Perhatikan dan cecapi perasaanmu: terima perasaan-perasaan yang muncul, jangan
menghakimi.
d. Cermati dan cecapilah satu perasaan yang dominan dan jadikanlah itu bahan doa
dan percakapan dengan Tuhanmu.
e. Mengarah ke depan: bicarakan dengan Tuhan apa yang perlu kuperbuat. Bisa minta
nasihat atau mohon kekuatan dll
f. Doa penutup: Bapa Kami dll.2
2
Cara 2 & 3 dikutip dari Tim Muldoon, The Ignatian Workout, Daily Spiritual Exercises for a Healthy Faith, Loyola
Press: Chicago, 2004, p.33-35, 42.
52
Cara Doa 2: Menonton Hidupku Hari Ini
(Mark E. Thibodeaux SJ, Armchair Mystic: Easing into Contemplative Prayer, St. Anthony Messenger
Press, Ohio, 2001, 86-87)
o Setelah aku merasa cukup tenang, kubayangkan diriku menonton VCD tentang hidupku
hari ini. Remote control berada di tanganku sehingga aku bisa mempercepat peristiwa yang
kurang menarik dan membosankan. Aku berusaha menemukan peristiwa yang menarik
hatiku. Setelah kutemukan satu peristiwa yang paling menarik, kuletakkan remote control
dan kuamati dengan penuh perhatian bagian yang paling menarik itu.
o Kupusatkan perhatian pada diriku. Mengapa aku berada di sana? Apa yang sungguh
kucari? Apa yang kupikirkan? Perasaanku? Prasangkaku? Ketakutanku? Harapanku? Apa
yang kuinginkan dan kuharapkan dari tokoh lain dalam filmitu? Bagaimana perasaanku
terhadap mereka sebelum kejadian ini? Bagaimana perasaanku tentang mereka dan diriku
berubah setelah kejadian itu?
o Kuputar balik bagian yang menarik dari filmku hari ini tetapi dengan fokus orang lain.
Mengapa mereka berada di sana? Apa yang mereka cari? Apa yang mereka pikirkan?
Perasaannya? Prasangkanya? Ketakutan? Harapan? Apa yang mereka inginkan dan
butuhkan dari aku? Bagaimana perasaan mereka terhadap dirinya dan terhadapku sebelum
kejadian ini? Bagaimana perasaan mereka tentang dirinya dan tentang aku berubah setelah
kejadian ini?
o Film hampir selesai dan kulihat Yesus duduk di sebelahku. Kubayangkan Yesus meminta
untuk memutar ulang filmku sekali lagi. Setelah itu, kuminta Ia memberi komentar.
Bagaimana perasaanNya tentang kejadian itu? Tentang orang lain dalam filmku? Tentang
aku? Bagaimana perasaanku terhadap komentar Yesus ini? Aku ngobrol dengan Yesus
tentang hal ini.
o Akhirnya, kutanya Yesus apa yang harus kulakukan setelah ini semua. Kubiarkan Yesus
menyampaikan apa yang harus kulakukan untuk menanggapi pengalamanku ini. Jika
kehendakku tergerak, aku akan membuat janji tentang apa yang akan kulakukan atau apa
yang tidak akan kulakukan.
o Kuakhiri latihan ini dengan mohon supaya Tuhan mengubah hidupku.
Sejak pemeriksaan batinku yang terakhir aku mengalami aneka macam perasaan. Kerap tanpa
sadar aku bertindak atas dasar perasaan-perasaan tersebut. Kadang aku menekan perasaan
tersebut dan tidak mengakui keberadaannya. Aku harus memperhatikan perasaanku jika aku
ingin tumbuh penuh dan utuh sebagai manusia.
Cara berdoa ini sangat sederhana. Bawalah buku saku dan alat tulis, catatlah aneka
berkat/anugerah sederhana dan biasa yang kaualami setiap hari. Pada akhir hari bacalah berkat
yang telah kauterima itu dan ucapkan syukur kepada Tuhan. Hambatan: sikap pelit untuk
memandang hal kecil dan biasa sebagai anugerah!
Mulailah dengan mencatat hal-hal yang membuatmu merasa senang dan nyaman. Catatlah
mulai dengan aktivitas pagi hari: tidur yang lelap, mandi yang menyegarkan, secangkir
kopi/teh, sarapan yang nikmat, udara sejuk pagi hari, matahari terbit, kicauan burung dll
Sepanjang hari catatlah anugerah/berkat yang biasanya kita lupakan: sapaan dan senyuman
teman, menemukan barang yang dikira hilang, menyelesaikan pekerjaan, mendengarkan musik
yang merdu, mengingat ulang tahun ibu, membaca buku yang menarik, mandi air hangat,
berkebun, jogging, berenang dll.
Jika pada akhir hari tak banyak berkat yang kaualami, ciptakan berkat dengan kreatif. Nikmati
lagu atau musik kesukaanmu. Mandi air hangat. Membaca buku yang inspiratif dll. Lalu catalah
dalam buku sakumu itu.
Jika buku sakumu bisa dibawa kemana-mana, segera catatlah berkat kecil yang kaualami. Bisa
juga ditambahkan beberapa kata penjelas. Pada malam hari bacalah lagi, berterimakasihlah pada
Tuhan atas setiap berkat yang kauterima. Tutuplah hari dengan litani syukur dan terimakasih
atas aneka berkat sederhana yang telah kaualami hari itu. Pada akhir minggu bacalah lagi berkat
yang telah kauterima dan sekali lagi bersyukur kepada Tuhan.
Beberapa Alternatif
Selain berkat harian seperti di atas, ada aneka berkat lain yang bisa kaucatat dan kausyukuri:
Mencatat aneka berkat yang kaualami saat kanak-kanak. Setelah mencatatnya, minimal 25, cermatilah
berkat yang mana masih kaurasakan sekarang dan berkat yang mana tak terasa lagi. Di antara
berkat yang tak terasa lagi sekarang adakah yang ingin kaurasakan atau hidupkan lagi? Jika ya,
bagaimana bisa dibuat?
Menuliskan hal-hal yang ingin kaulakukan, misalnya naik gunung, belajar tari, nonton film dll.
54
Membuat daftar sahabat dan kenalan
Menuliskan hal-hal yang menyenangkan pada masa lalu, misal musik yang merdu, film komedi dll
Doa Mantra
Cara Doa Meditasi Kristiani
(Laurence Freeman OSB, Latihan Harian Meditasi Kristiani, Penerbit Obor, Jakarta 2011, 52)
Duduk
Ucapkan
Dengarkan
Kembalilah
o Jika pikiran dan khayalan datang, ini adalah pelanturan (termasuk jika itu sangat suci
dan rohani)
Bertekun
55