Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA UMUM

PESAWAT ATWOOD

Tanggal Pengumpulan : Sabtu, 28 Oktober 2017


Tanggal Praktikum : Senin, 23 Oktober 2017
Waktu Praktikum : 09.30 11.00 WIB

Nama : Rasiana Dhea Berina Rizky


NIM : 11170161000044
Nama Anggota :
1. Nava Rinta Aresa (11170161000059)
Kelompok/Kloter : 6 (Enam)/1 (Satu)
Kelas : Pendidikan Biologi 1B

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017
PESAWAT ATWOOD

A. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui pesawat atwood.


2. Menentukan percepatan gerak sebuah sistem.
3. Menentukan kecepatan gerak sebuah sistem.
4. Mengetahui gerak yang berlaku pada pesawat atwood.

B. Dasar Teori

Berdasarkan intuisi, gaya digambarkan sebagai dorongan atau tarikan


terhadap sebuah benda. Ketika anda mendorong kereta belanja, anda
memberikan gaya kepada kereta belanja tersebut. Sebuah gaya memiliki arah
dan besar, sehingga merupakan vektor yang mengikuti auran penjumlahan
vektor. Kita dapat menyatakan gaya apapun pada sebuah diagram dengan
menggunakan tanda panah. Arah tanda panah tersebut merupakan arah
dorongan atau tarikan dan panjangnya digambarkan sebanding dengan besar
gaya (Giancoli, 2001 : 90-91).
Gaya dikatakan sebagai suatu besaran yang diperlukan untuk mengubah
kecepatan atau percepatan benda. Gaya merupakan besaran vector, besaran
vector adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Dalam satuan SI,
satuan gaya adalah Newton (N). 1 Newton adalah besarnya gaya yang
diperlukan untuk menimbulkan percepatan 1 m/s2 pada benda bermassa 1 kg
(Sutarno, 2013 : 29).
Ilmu yang mempelajari gerak suatu benda disebut mekanika. Jika kita
membahas gerak, maka kita berhadapan dengan bagian bagian dari mekanika
yang disebut kinematika (Halliday, 1985: 43). Menurut gerak dan lintasannya
gerak dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu gerak melingkar, gerak parabola,
dan gerak lurus. Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya lurus. Secara
umum gerak lurus dibagi dalam dua kategori yaitu gerak lurus beraturan
(GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak lurus beraturan
artinya adalah benda bergerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap,
sehingga percepatannya nol. Rumus umumnya adalah s = v.t. Sementara gerak
lurus berubah beraturan artinya benda bergerak yang lintasannya lurus dan
terdapat perubahan kecepatan, dengan percepatan konstan (Ishaq, 2007 : 25-
27).
Pesawat Atwood adalah alat peraga praktikum fisika yang memodelkan
gerak lurus dengan bantuan katrol dan beban. Nama Pesawat Atwood
ditemukan oleh saintis berkebangsaan Inggris yaitu George Atwood (1746 -
1807). Pesawat Atwood terdiri atas dua buah beban dengan massa yang sama,
dan dihubungkan dengan tali bermassa kecil. Tali dihubungkan dengan katrol
bermassa kecil dan hampir bebas gesekan. Alat ini awalnya digunakan untuk
mempelajari konsep gerak dan mengukur percepatan gravitasi bumi (g)
(http://elib.unikom.ac.id). Menurut (Giancoli, 2014 : 112), Penerapan pesawat
atwood di dunia nyata dapat berupa lift dengan beban pengimbangnya
(counterweight). Guna meminimkan usaha yang harus dilakukan oleh motor
dalam menaikkan dan menurunkan lift secara aman, lift dan beban
pengimbangnya dibuat memiliki massa yang sama.
Pesawat atwood menerapkan Hukum Newton I dan II. Hukum Newton
I tentang gerak atau bisa juga dikatakan hukum inersia. Hukum Newton I
berbunyi : Jika sebuah benda tidak berinteraksi dengan benda lainnya, maka
kita dapat megidentifikasi suatu kerangka acuan dimana benda itu memiliki
percepatan nol. (Serway, 2009:172). Sedangkan Hukum Newton II berbunyi :
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding
lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis dirumuskan =. (Sumber :
http://rahayukusuma.lecture.ub.ac.id).
C. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah Gambar

1. Pilar Berskala 1

2. Katrol Presisi 1

3. Set Beban dengan Tali 1

4. Beban Pipih Bercelah 1

Pemegang Beban
5. 1
Berlubang
Pemegang Beban
6. 1
Tanpa Lubang

7. Pelepas Beban 1

8. Stopwatch 1

9. Tang 1

D. Langkah Percobaan

Percobaan I : Pengukuran Percepatan Sistem.


No Langkah Percobaan Gambar

1. Siapkan alat dan bahan.


Silinder m1 dijepit pada pelepas beban,
2. Silinder m2 dibiarkan tergantung pada
titik A.

Pasang beban pipih bercelah diatas


3.
silinder m2.

4. Pasang beban berlubang pada titik B.

5. Pasang penahan silinder pada titik C.

Nyalakan stopwatch bersamaan saat


pelepas beban dibuka dan matikan
6.
tepat pada saat pelepas beban pipih
bercelah tersangkut di titik B.

Catat waktu yang dibutuhkan silinder


m2 untuk menempuh jarak titik A ke
7. titik B. Ulangi percobaan dengan jarak
30 cm, 35 cm, 40 cm, 45 cm dan 50
cm.
Percobaan II : Pengukuran Kecepatan Sistem.
No Langkah Percobaan Gambar

1. Siapkan alat dan bahan.

Silinder m1 dijepit pada pelepas beban,


2. silinder m2 dibiarkan tergantung pada
titik A.

Pasang pemegang beban berlubang


3.
pada titik B.

Pasang pemegang beban tanpa lubang


4.
pada titik C.

Buka pelepas beban silinder m1, lalu


nyalakan stopwatch pada saat beban
pipih bercelah tepat tersangkut di
5.
pemegang beban tanpa lubang pada
titik B, dan matikan stopwatch pada
saat silinder m2 mencapai titik C.
Catatlah waktu yang dibutuhkan
6. silinder m1 untuk menempuh jarak
BC.

E. Data Percobaan

Percobaan I : Pengukuran Percepatan Sistem.


Pengulangan y (m) t (s) a (m/s2)
1 0,315 1,53 0,26
2 0,365 2,09 0,16
3 0,415 1,47 0,38
4 0,465 2 0,23
5 0,515 2,2 0,21
Rerata 0,415 1,858 0,248

Percobaan II : Pengukuran Kecepatan Sistem.


Pengulangan y (m) t (s) a (m/s2)
1 0,215 0,50 0,43
2 0,265 0,65 0,41
3 0,315 0,81 0,39
4 0,365 0,91 0,40
5 0,415 1,09 0,38
Rerata 0,315 0,792 0,402

F. Pengolahan Data
Percobaan I : Pengukuran Percepatan Sistem.
Rumus Percepatan :

a.

b.
c.

d.

e.

Rata-rata jarak (m) =

Rata-rata waktu (s) =

Rata-rata percepatan (m/s2) =

Percobaan II : Pengukuran Kecepatan Sistem.


Rumus Kecepatan :

a.

b.

c.

d.

e.

Rata-rata jarak (m) =

Rata-rata waktu (s) =

Rata-rata kecepatan (m/s) =

G. Pembahasan

Berdasarkan praktikum pesawat atwood ini, praktikan mendapatkan


hasil percobaan seperti yang tertera pada tabel data. Data tersebut diperoleh
dari pengukuran percepatan dan kecepatan benda pada sebuah sistem.
Percepatan dan kecepatan tersebut diperoleh dengan terlebih dahulu
mengetahui jarak dan waktu tempuh benda. Praktikum pesawat atwood ini
melibatkan Hukum Newton I dan II.
Praktikan melakukan percobaan pertama dengan mengukur percepatan
sistem. Pada percobaan ini, praktikan menemukan kesulitan saat ingin
mengubah kedudukan pemegang beban. Hal ini disebabkan sekrupnya yang
sangat kencang sehingga waktu praktikum banyak terbuang ketika ingin
memindahkan kedudukan pemegang beban. Beberapa kali juga tali tidak
berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan benda tidak jatuh bebas dengan
baik. Pada percobaan pertama, telah dibuktikan Hukum II Newton yaitu
tentang gerak lurus berubah beraturan. Karena saat benda diberi beban, benda
mengalami perubahan kecepatan sehingga menimbulkan percepatan.
Pada percobaan kedua, diterapkan gerak lurus beraturan (GLB). Ketika
sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama dengan
kecepatan rata-rata. Dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB) kecepatan benda
selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan dan arah kecepatan
selalu konstan. Besar kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama
setiap saat karenanya besar kecepatan atau kelajuan pasti sama dengan besar
kecepatan rata-rata.
Data yang praktikan dapat dari percobaan ini banyak terjadi kesalahan.
Hasil yang didapat banyak yang tidak sesuai dengan teori. Hal ini disebabkan
karena praktikan yang kurang menguasai materi, kuling teliti saat meletakkan
pemegang beban dan kurang teliti dalam pengukuran waktu.

H. Tugas Pasca Praktikum

1. Dari percobaan I, buatlah grafik hubungan antara jarak AB terhadap


waktu menggunakan Ms. Excel, kemudian hitung harga percepatan katrol
dari grafik tersebut dan beri penjelasan!
Jawab :
Hubungan Antara Jarak AB Terhadap
Waktu
60
50
40
30 t(s)
20 y(m)
10
0
2 2 3 4 5

Grafik tersebut menunjukkan bahwa semakin jauh jaraknya, maka


semakin lama waktunya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak
berbanding lurus dengan waktu.
2. Dari percobaan II, buatlah grafik hubungan antara jarak B terhadap
waktu, kemudian hitung harga kecepatan katrol dari grafik tersebut dan
beri penjelasan!
Jawab :

Hubungan Antara Jarak B Terhadap


Waktu
50
40
30
y(m)
20
t(s)
10
0
1 2 3 4 5




Grafik tersebut menunjukkan bahwa semakin jauh jaraknya, maka
semakin lama waktunya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak
berbanding lurus dengan waktu.
3. Jelaskan sistem kerja lift yang sudah kita ketahui bahwa lift merupakan
aplikasi dari mesin atwood!
Jawab : Lift pada dasarnya adalah sebuah rakitan sistem katrol sederhana
yang menerapkan prinsip kerja hukum mekanika newton secara
sederhana. Sistem katrol dalam lift diatur sedemikan rupa sehingga dapat
digerakkan untuk mengangkut beban berat dengan tenaga yang cukup
kecil. Lift merupakan aplikasi dari mesin Atwood. Pada sistem geared
atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung
dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta lift/elevator tergantung di
ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan
sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan
counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan
hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan
bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan
counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak
berayun-ayun (http://budi.blog.undip.ac.id).
4. Mengapa percobaan pertama untuk mengukur percepatan sistem dan
percobaan kedua untuk mengukur kecepatan sistem? Jelaskan!
5. Jawab : Karena, pada percobaan I berlaku hukum Newton 1 yang mana
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak akan tetap bergerak jika
tidak ada gaya yang diberikan. Dan juga karena percobaan I
menggunakan prinsip GLBB. Sedangkan, percobaan II kita ambil contoh
dari motor. Ketika motor mulai jalan atau bergerak dan kecepatan
konstan, maka hal tersebut disebut percepatan. Dan juga karena percobaan
II menggunakan prinsip GLB.

I. Kesimpulan
1. Pesawat Atwood adalah alat yang digunakan untuk mengukur percepatan
dan kecepatan gerak sebuah sistem yang terdiri dari 2 massa yang
dihubungkan dengan tali. Pesawat atwood juga sebagai alat yang dapat
membantu dalam membuktikan hukum newton I dan II.
2. Percepatan adalah perubahan kecepatan yang dialami benda tiap satuan
waktu. Dalam sistem SI, satuan percepatan m/s2. Untuk mencari
percepatan dapat menggunakan rumus . Sedangkan, untuk mencari

percepatan rata-rata dapat menggunakan rumus arata-rata .

3. Kecepatan adalah perpindahan benda tiap satuan waktu dengan


memperhatikan arah. Dalam sistem SI, satuan kecepatan m/s. Untuk
mencari kecepatan dapat menggunakan rumus . Sedangkan, untuk

mencari kecepatan rata-rata dapat menggunakan rumus vrata-rata .

4. Gerak yang berlaku pada pesawat atwood adalah Gerak Lurus Beraturan
(GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

J. Kritik dan Saran


Kritik :
Praktikan kurang menguasai materi pesawat atwood.
Praktikan kurang teliti dalam membaca skala pada pilar berskala.
Praktikan kurang teliti dalam pengukuran waktu dengan
menggunakan stopwatch.
Saran :
Praktikan harus lebih menguasai materi pesawat atwood sebelum
praktikum dilaksanakan.
Praktikan harus lebih teliti dalam membaca skala pada pilar berskala.
Praktikan harus lebih teliti dalam pengukuran waktu dengan
menggunakan stopwatch.

K. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 1. Edisi ke-5.
Jakarta : Erlangga.

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 1. Edisi ke-7.
Jakarta : Erlangga.

Halliday, David dan Robert Resnick. 1985. Fisika. Jakarta : Penerbit


Erlangga.

Ishaq, M. 2007. Fisika Dasar Edisi Dua. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Serwey, A. Raymond, dkk. 2014. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Salemba Teknika.

Sutrisno. Tanpa tahun. Modul 2 Gerak. Diakses dari http://file.upi.edu. pada


tanggal 26 Oktober 2017.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai