SAP Demensia
SAP Demensia
Oleh :
Kelompok 3
Nofita Lala (PPN 15260)
Melysa Makikama (PPN 15250)
Priska Purba (PPN 15263)
Rikard F. Nifu(PPN 15281 )
Silvia Veronika F (PPN 15300)
Yarnen A Saruning (PPN 15328)
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan 30 menit, diharapkan lansia memahami tentang
demensia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang demensia, lansia dapat :
a) Menyebutkan pengertian demensia.
b) Menyebutkan penyebab demensia
c) Menyebutkan tanda dan gejala demensia.
d) Menyebutkan pencegahan dan perawatan demensia.
B. SASARAN
Lansia dipanti Werda ciparai
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. Power point (PPT), LCD, leaflet/brosur (terlampir).
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan 15 menit
pengertian demensia memperhatikan
b. Menjelaskan tanda b. Mendengarkan dan
dan gejala demensia memperhatikan
c. Menjelaskan c. Mendengarkan dan
penatalaksaan memperhatikan
demensia d. Mendengarkan dan
d. Menyebutkan memperhatikan
pencegahan dan
perawatan demensia.
e. Menyebutkan prinsip
utama perawatan
demensia
3. Penutup a. Melakukan Tanya a. Bertanya atau 10 menit
jawab dengan peserta menjawab
penyuluhan
b. Menutup penyuluhan b. Mendengarkan dan
dan menyimpulkan memperhatikan
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa dalam memberikan materi penyuluhan
b) Media dan alat memadai
c) Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
80% pertanyaan dapat dijawab oleh peserta.
MATERI
DEMENSIA
A. Defenisi Demensia
1.) Dimensia adalah gangguang fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi fegetatif
atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikirean absatrak,
peneliayan dan interprestasi atau komunikasi tertulis atau lisan dapat terganggu.
(Elizabeth J. Corwin, 2009).
2.) Dimensia adalah sindroma klinis yang meliputi warnanya hilang fungsi
intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari. Dimensia merupakan keadaan ketika seorang
mengalami penurunan daya ingat dan daya piker lain yang secara nyata
mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari. (Nugroho, 2008)
3.) Dimensia adalah penurunan fungsi entelektual yang menyebabkan hilangnya
indenpedensi social. (William. F. Ganong, 2010)
B. Penyebab demensia Menurut Stanley (2004)
1. Intoksikasi (obat, termasuk alkohol, dan lain-lain)
2. Infeksi susunan saraf pusat
3. Gangguan metabolic
4. Gangguan nutrisi
5. Gangguan vesikuler (dimentia nulti-infrak, dll)
6. Lesi desak ruang
7. Hidrosefalus bertekanan normal
8. Depresi (pseudo-dinentia defrensif)
9. Penyakit degeneratif progresif : Penyakit alzheiner, dick ,Parkinson, hantinton