Anda di halaman 1dari 3

Kontra

Melegalkan penjualan urgan manusia

Menurut pembagian Andi Hamzah, perundang-undangan pidana umum ialah KUHP dan
semua undang-undang yang mengubah, menambah KUHP seperti UU No. 1 Tahun
1946, UU No. 73 Tahun 1958, UU (Prp) No. 18 Tahun 1960 dan lain-lain. Sedangkan,
perundang-undangan pidana khusus ialah perundang-undangan pidana di luar KUHP
dan yang berkaitan dengan KUHP tersebut.

Menjawab apa yang Anda tanyakan, larangan penjualan organ tubuh manusia tidak diatur
dalam KUHP, tetapi dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU 36/2009).
Hal ini ditegaskan dalam Pasal 64 ayat (3) UU 36/2009, yang menyebutkan bahwa organ
dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun.

Pelaku penjualan organ dan/atau jaringan tubuh ini diancam pidana sebagaimana diatur Pasal
192 UU 36/2009. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja
memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh dengan dalih apa pun sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 64 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda
paling banyak Rp1 miliar.

Dengan demikian, jika mengikuti pembagian pidana umum dan khusus menurut Andi
Hamzah, maka penjualan organ tubuh manusia termasuk tindak pidana khusus. Alasannya,
karena KUHP tidak memiliki aturan mengenai tindak pidana penjualan organ manusia
dimaksud.

Sementara itu, ada juga yang rela menjual organnya, hanya gara-gara ingin memiliki barang yang
diidam-idamkan, iPad. Xiao Zhang, siswa sekolah di Provinsi Anhui, China, ini menjual salah satu
ginjalnya seharga 20 ribu yuan (sekitar Rp 26 juta) agar bisa membeli iPad 2 yang didambakannya,
seperti dilansir dari Global Times, 3 Juni 2011.

Rumah sakit Chenzhou 198 di Provinsi Hunan, tempat di mana Zhang dikabarkan melakukan
operasi pengambilan ginjal, tidak bersedia menjelaskan soal kasus ini.

Dikutip dari Xinhua, Senin (9\/4\/2012), ada lima orang yang tertangkap atas kasus ini, di mana
salah satunya merupakan seorang dokter bedah. Mereka saat ini tengah diseret ke meja hijau di
Kota Chenzhou, Provinsi Hunan, China bagian tengah.

Salah seorang tersangka disebutkan mengaku melakukan hal tercela tersebut lantaran tengah
terlilit utang akibat judi. Dari aksi penjualan ginjal ilegal tersebut, total ia menerima bayaran USD
35.000 (220.000 yuan). Di mana sebesar USD 3.500 (22.000 yuan) di antaranya diberikan kepada si
pendonor, pelajar SLTA tersebut.
Dari Indonesia sendiri, 2 WNI pernah diadili di Pengadilan Singapura karena menjual ginjalnya. 2
WNI itu bernama Toni dan Sulaiman Damanik. Toni berusia 27 tahun, sedang Sulaiman 26 tahun.
Demikian dilansir AFP, 30 Juni 2008.

Dua WNI yang terlibat perdagangan organ divonis bersalah oleh pengadilan Singapura. Sulaiman
Damanik, yang akan menjual ginjalnya kepada Tang Wee Sung dipenjara dua minggu dan denda S$
1.000 atau Rp 6,7 juta.

Seperti dilansir straitstimes.com, putusan itu dijatuhkan kepada Sulaiman dalam sidang Kamis
(3\/7\/2008). Sementara itu Toni, dihukum lebih lama dari Sulaiman yaitu 3 bulan dua minggu dan
denda S$ 2.000 atau Rp 13,5 juta.

Hukuman Toni lebih berat karena penjualan ginjal Toni pada Juliana Soh telah berhasil dilakukan.
Toni mendapat uang Rp 186 juta. Saat itu, Toni mengaku sebagai anak angkat Juliana.

Yang lebih memberatkan, Toni juga bersalah karena telah menjadi penghubung penjualan ginjal
Sulaiman. Dia akan mendapat komisi Rp 20 juta atau S$ 3.200 jika operasi Sulaiman berhasil.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, jual beli organ tubuh dilarang di Singapura dan
banyak negara lainnya untuk menghindari eksploitasi pada orang miskin dan berpotensi
melahirkan risiko medis.

Counter

Legalize the sale of human urgan

According to the division Andi Hamzah, general criminal law is the Criminal Code and all
the laws change, add to the Criminal Code such as Law No. 1 In 1946, Law No. 73 In
1958, Law (Prp) No. 18 Year 1960 and others. Meanwhile, a special criminal law is
criminal law beyond the Criminal Code and the Criminal Code relating to.

Answering what you're asking, ban the sale of human organs is not regulated in the Criminal
Code, but in Act No. 36 Year 2009 on Health ( "Law 36/2009"). This is confirmed in
Article 64 paragraph (3) of Law 36/2009, which states that organ and / or tissue are
prohibited from being transacted under any pretext.

Performers sale of organs and / or tissue is punishable as stipulated in Article 192 of Law
36/2009. In the aforementioned article states that any person who knowingly trade in organs
or tissue on whatever pretext, as referred to in Article 64 paragraph (3) shall be punished
with imprisonment of 10 years and a maximum fine of Rp 1 billion.

Thus, if you follow the general and special criminal division, according to Andi Hamzah, the
sale of human organs including special criminal offense. The reason is, because the Criminal
Code does not have rules regarding the crime of sale of human organs intended.
Meanwhile, there is also willing to sell their organs, just because want to have things
coveted, iPad. Xiao Zhang, school students in Anhui Province, China, is selling one of
his kidneys for 20 thousand yuan (about USD 26 million) in order to buy the iPad 2 are
coveted, as quoted by the Global Times, June 3, 2011.

198 hospitals Chenzhou in Hunan Province, where Zhang reportedly perform kidney
retrieval operations, not willing to explain about the case.

Quoted from Xinhua on Monday (9 \ / 4 \ / 2012), five people were arrested over the
case, in which one of them is a surgeon. They are currently being brought to justice in
Chenzhou City, Hunan Province, central China.

One of the suspects mentioned claim to do such despicable because the middle of the
debt due to gambling. From the illegal kidney sales action, he received a total payment
of USD 35,000 (220,000 yuan). Where the amount of USD 3,500 (22,000 yuan) which
was given to the donor, the high school students.

From Indonesia alone, two citizen was tried in Singapore court for selling his kidney. 2
Indonesians were named Toni and Sulaiman Damanik. Toni is 27 years old, was
Sulaiman 26 years. As reported by AFP, June 30, 2008.

Two Indonesians involved in organ trafficking convicted by the courts of Singapore.


Sulaiman Damanik, who would sell his kidney to Tang Wee Sung was jailed for two
weeks and fined S $ 1,000 or USD 6.7 million.

As reported by straitstimes.com ruling was handed down to Solomon in a hearing on


Thursday (3 \ / 7 \ / 2008). Meanwhile Toni, was sentenced to longer than Solomon is 3
months and two weeks and fined S $ 2,000 or USD 13.5 million.

Toni heavier punishment for selling kidneys Toni at Juliana Soh has been successfully
carried out. Toni got the money Rp 186 million. At that time, Toni admitted as a foster
child Juliana.

Even more damning, Toni also guilty liaison Sulaiman kidney sales. He will earn a
commission of Rp 20 million or S $ 3,200 if the operation succeeded Sulaiman.

Singapore's Health Ministry said the trade in human organs is prohibited in Singapore
and many other countries to avoid exploitation of the poor and potentially a medical
risk.

Anda mungkin juga menyukai