Anda di halaman 1dari 9

AKTIVITAS ZAT RADIOAKTIF

Reski Kampa1, Muh. Akbar Pratama, Muh. Arief Fitrah I.A

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Makassar
.
ABSTRAK

Telah dilakukan eksperimen Aktivitas Zat Radioaktif, dengan tujuan untuk menyelidiki karakteristik
pancaran radioaktivitas beberapa zat radioaktif, membandingkan daya tembus sinar beta dan gamma,
menyelidiki kemampuan berbagai material (bahan) dalam menyerap radiasi serta menyelidiki hubungan
antara jarak sumber radioaktif dengan aktvitas sumber. Eksperimen ini terdiri atas tiga kegiatan. Kegiatan
pertama yaitu mengenal aktivitas radioaktif. Kegiatan kedua yaitu mengukur daya tembus sinar dan dari
jenis penghalanag Aluminium dan Timbal. Sedangkan kegiatan ketiga adalah Hukum kebalikan kuadrat.
Pada percobaan ini alat yang digunakan yaitu ratemeter yang berfungsi menghitung hasil pencacahan sinar
beta dan gamma, tabung geiger muller, sumber radio aktif, sampel holder, sejumlah bahan penyerap
dengan ketebalan yang berbeda beda dan komputer. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa radiasi yang memiliki aktivitas yang paling besar secara berurutan adalah radiasi
sinar beta, gamma, dan latar belakang. daya tembus paling besar adalah sumber radiasi sinar gamma dan
daya tembus yang paling kecil adalah sinar beta. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
radiasi yang daya tembus yang paling besar secara berurutan adalah radiasi sinar gamma dan beta.
Hubungan antara jarak sumber radiaoktif dengan aktivitas sumber berbanding terbalik yang artinya
semakin besar jarak sumber radiaoktif maka aktifitas sumber semakin kecil.

Kata Kunci:Zat Radioaktif, Radiasi Sinar Alpha, Radiasi Sinar Betha, Radiasi Sinar Gamma

PENDAHULUAN dengan menggunakan kertas hitam, dengan


Banyak temuan penting dalam fisika maksud melindunginya dari cahaya, lalu
yang sebenarnya diperoleh tanpa sengaja. meletakkannya diatas sebuah bahan
Salah satunya adalah peristiwa fosforesen. Becquerel kemudian menyinarinya
dengan cahaya matahari langsung beberapa
Radioaktivitas oleh Antoine Henri
Becquerel, seorang ilmuan prancis yang lahir saat sebelum mencuci platnya. Karena
pada tanggal 15 Desember 1852. Penemuan diketahui bahwa sinar X dapat menembus
radioaktivitas ini dipicu oleh penemuan sinar kertas, pelat fotografi dalam bungkusan kertas
X, yang juga ditemukan tanpa sengaja oleh akan menghitam jika dalam proses ini
W. Rontgen. Meskipun penemuan terbentuk sinar X.
radioaktivitas ini dipicu oleh penemuan sinar Awalnya, hasil eksperimen ini
X, kedua sinar ini sama sekali tidak berkaitan. negatif. Tetapi ketika Becquerel
Pada bulan ini, Februari 1896, menggunakan potasium uranil disulfat
Becquerel sedang melakukan eksperimen 2 2 (4 )2 22 , akhirnya dia mengamati
dengan menggunakan bahan fosforesen. gejala tersebut yang dilaporkannya ke
Teknik eksperimennya cukup sederhana. Akademi pada tanggal 24 Februari. Beberapa
Becquerel membungkus sebuah pelat fotografi minggu kemudian, pada tanggal 2 Maret
1896, Becquerel kembali membuat laporan ke
Akademi. Dalam laporan inilah tercantum yang sesuai. Detektor yang mulai bekerja bila
penemuan tentang radioaktivitas yang akan diberi tegangan tertentu. Tegangan ini disebut
membuat namanya terkenal. Dalam laporan tegangan awal (starting Potensial). Bila
tersebut Becquerel menuliskan, sebuah pelat tegangan dinaikkan maka detektor sampai
fotografi, gelatin dengan perak bromida, pada daerah Pleteau, maka cacahan yang
dibungkus dalam sebuah tempat yang kedap dihasilkan hampir konstan. Bila tegangan
cahaya dalam sebuah kain hitam, pada salah terus dinaikkan maka akan terjadi lonjakan
satu sisinya ditutupi dengan aluminium; jika cacahan dan ini dapat mengakibatkan
kita menyinarinya dengan cahaya matahari kerusakan pada detektor. Daerah dimana
penuh, bahkan selama seharian penuh, pelat cacahan tiba-tiba melonjak dengan tajam
fotografi itu tak akan menghitam. Tetapi jika disebut daerah Dischange. Pemberian
kita menempatkan pada lembar aluminium tegangan yang tepat pada detektor G-M tube
tersebut, dibagian luarnya, lapisan garam akan menghasilkan cacahan yang konstan asal
uranium kemudian kita sinari selama beberapa masih dalam daerah tegangan tertentu (daerah
jam dibawah sinar matahari, kita akan segera Plateau).
melihat, setelah pelat fotografi dicuci seperti Saat terjadi peluruhan, maka akan
biasa, bayangan lapisan kristal akan tampak terpancarkan radiasu sinar radioaktif, yaitu
hitam diatas pelat pekat tersebut. radiasi sinar , , . Radiasi ini
Meskipun fenomena radioaktivitas ini mempunyai kemampuan menembus bahan
ditemukan oleh Becquerel, nama yang berbeda-beda untuk tiap jenisnya. Daya
radioaktivitas itu sendiri diberikan oleh Marie tembus radiasu ini umumnya memenuhi
Curie, penemu unsur radioaktif lainnya selain persamaan
uranium, yaitu polonium dan radium. = 0 (5.1)
Radioaktivitas (Peluruhan radioaktif) Dimana = aktivitas zat radioaktif
adalah kemampuan suatu atom bertransmutasi dengan penghalang, 0 = aktivitas zat
secara spontan dari suatu inti dengan nilai Z radioaktif tanpa penghalang, t = tebal bahan
dan N tertentu menjadi inti yang lain. Sifat penghalang, = koefisien daya tembus bahan.
seperti ini dimiliki oleh inti yang stabil dan Penyelidikan tantang daya tembus bahan.
disebut inti yang bersifat radioaktif. Ada tiga Salah satu hukum alam yang paling
jenis radiasi yang mungkin dipancarkan dalam
umum adalah hukum kebalikan kuadrat.
sebuah peristiwa peluruhan, yaitu radiasi sinar
, . Seorang saintis menyatakan bahwa hukum
Peluruhan bahan radioaktif memiliki kebalikan kuadrat merupakan karakteristik.
karakteristik yang aneh. Selain bahwa
peristiwa ini tidak dapat dideteksi oleh Dari apa saja yang berasal dari sumber titik
pancaindera, proses peluruhan ini juga terjadi dan bergerak lurus secara kontinu. Cahaya
secara acak, walaupun masih dapat
dan bunyi berprilaku menurut hukum
diperkirakan. Untuk mendeteksi adanya
radiasi peluruhan ini, digunakan sebuah kebalikan kuadrat ketika keduanya keluar dari
detektor yaitu detektor Geiger-Muller (G-M sebuah sumber titik. Intensitas cahaya dan
tube).
Sebuah detektor G-M tube dapat bunyi menjadi seperempat kali lebh kecil bila
bekerja dengan optimal bila diberi tegangan kita bergerak sejauh 2 kali dari sumber. Inilah
sebabnya mengappa relasi tersebut dikenal dituliskan dalam bentuk tabel dengan langkah
dengan hukum kebalikan kuadrat. [1] yang sama kita dapat mengambil data hasil
cacahan pada layar komputer, untuk sumber
METODE PERCOBAAN radiasi yang berbeda dan radiasi latar
Komponen alat yang digunakan pada belakang (untuk radiasi latar belakang kita
eksperimen ini yaitu: tabung Geiger-Muller, tidak diperkenangkan untuk menempatkan
Ratemeter, Komputer, sumber radioaktif, sumber radiasi apapun pada rak sampel).
sampel holder, sejumlah bahan penyerap (PB) Pada kegiatan 2 (mengukur daya
dengan ketebalan berbeda, serta mikrometer tembus sinar ) ada dua jenis
sekrup. Eksperimen ini dilakukan dengan penghalang yang digunakan yaitu Aluminium
terlebih dahulu melakukan penyetelan dan Timbal. Langkah untuk pengambilan
terhadap alat-alat yang digunakan dimulai dari datanya sama halnya dengan kegiatan 1 yaitu
memeriksa terlebih dahulu apakah semua alat meletakkan salah satu sumber radioaktif
telah terhubung dengan baik serta di lanjutkan (misalnya sumber ) pada rak sampel, dengan
dengan menyalakan komputer dan ratemeter. memastikan komputer masih dalam keadaan
Namun sebelum kita melakukan eksperimen radiation detection siap merekam data.
penyelidikan aktivitas zat radioaktif, yang Selanjutnya memilih bahan penghalang
perlu diperhatikan adalah tegangan misalnya Aluminium yang telah tersedia
operasional (tegangan kerja) detector Geiger- dengan memulai dari yang paling tipis
Muller, dimana tegangan kerja untuk alat ini kemudian meletakkan pada posisi 1 pada rak
dapat dipilih dalam rentang tegangan pada sampel namun sebelum itu kita ukur
daerah plateau yaitu 900 volt 1000 volt pada ketebalannya dengan menggunakan
daerah ini pencacahan hampir konstan untuk micrometer sekrup. Melanjutkan rekam data
semua tegangan. Dalam eksperimen kali ini dengan cara mengklik start, agar cacahan
kita gunakan tegangan 1000 volt untuk cara terekam pada komputer, dan mencatat hasil
kerja yang baik. cacahan pada tabel pengamatan. Untuk bahan
Setelah memastikan semua alat telah Aluminium dengan ketebalan yang lain
siap untuk dioperasikan, ekperimen dilakukan dengan cara yang sama, selanjutnya
dilanjutkan dengan membuka program STX mengganti PB dengan jenis Timbal yang
pada komputer. Setelah memastikan semua memiliki ketebalan berbeda pula. Untuk dua
alat telah siap untuk dioperasikan, ekperimen jenis penghalang ini dalam pengambilan
dilanjutkan dengan membuka program STX datanya menggunakan sumber radiasi
pada komputer. secara bergantian.
Untuk kegiatan 1 (mengenal aktivitas Selanjutnya kegiatan ke 3 (hukum
zat radioaktif) dilakukan dengan memastikan kebalikan kuadrat) dalam pencacahannya
komputer dalam keadaan siap merekam data dilakukan dengan langkah yang hampir sama
kemudian meletakkan salah satu sumber dengan kegiatan 1 dan 2 yaitu pertama kita
radioaktif (misalnya sumber ) pada rak harus memastikan bahwa komputer dengan
sampel, rekam data dengan cara mengklik program STX dalam posisi siap merekam
start, dan hasil cacahan terlihat pada layar data, lalu meletakkan salah satu sumber
komputer, kemudian hasil cacahan tersebut
\radioaktif pad arak sampel posisi 1.
Melanjutkan rekam data dengan cara 3.5
mengklik start, agar cacahan terekam pada 3

tebal penghalang
y = -0.0271x + 2.7505

aluminiuum
komputer, dan mencatat hasil cacahan pada 2.5
R = 0.907
tabel pengamatan. Setelah itu meletakkan 2
1.5
sumber radiasinya pada rak sampel yaitu dari
1
posisi yang berbeda-beda berlaku untuk kedua
0.5
jenis sumber radiasi yang telah disiapkan 0
kemudian hasil cacahannya di catat pada tabel 0 20 40 60 80 100
hasil pengamatan. Setiap pengambilan data cps rata-rata
untuk semua kegiatan diawali dengan
pengaturan pada menu eksperiment dan Grafik.2.1.Hubungan antara tebal
diakhiri dengan menyimpan data hasil penghalang aluminium dengan cps rata-rata
rekaman komputer pada local disk D.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS Analisis Grafik


DATA = +
Kegiatan 1 : Mengenal Aktivitas zat = 0,0271 + 2,7505
radioaktif
2 = 0,907
200 171 = 0,0271
150
cps maksimum

= 2 100%
100
= 0,907 100%
50 = 90,7 %
18
4
0 = |1 0,907| 100 %
beta gamma latar belakang
Sumber Radiasi = 9,3 %

=
Grafik 1.1grafik hubungan antara CPS rata- 100 %
rata dengan sumber radiasi 0,0271 9,3 %
=
Kegiatan 2 : Mengukur daya tembus sinar 100 %
= 0,0025
Sumber Radiasi Beta : Sr-90
Waktu Paruh :28,8 Tahun = | |
Aktivitas mula-mula :0,1
= |0,0271 0,0025 |
Aktivitas Tanpa Penghalang :1
Jenis Penghalang : Al
Jenis sinar : ()
Sumber Radiasi Beta : Sr-90 = |3,8143 1,5177 |
Waktu Paruh :28,8 Tahun
Aktivitas mula-mula :0,1 Sumber Radiasi Gamma : Co-60
Aktivitas Tanpa Penghalang :1 Waktu Paruh : 5,27 Tahun
Jenis Penghalang : Timbal Aktivitas mula-mula : 0,5
Jenis sinar : () Aktivitas Tanpa Penghalang :1
Jenis Penghalang : Aluminium
Jenis sinar : ()
5
tebal penghalang

4
4
y = -3.8963x + 47.15
timbal

tebal penghalang
y = -3.8143x + 11.149 3 R = 0.9541

aluminium
2
R = 0.6021
1 2
0 1
0 1 2 3
0
cps rata-rata 11 11.5 12 12.5
cps rata-rata
Grafik.2.2.Hubungan antara tebal
penghalang timbal dengan cps rata-rata Grafik.2.3.Hubungan antara tebal
penghalang alumunium dengan cps rata-rata
Analisis Grafik
= +
= 3,8143 + 11,149 Analisis Grafik
= +
2 = 0,6021
= 3,8963 + 47,15
= 3,8143
2 = 0,9541
2
= 100%
= 3,8963
= 0,6021 100%
= 2 100%
= 60,21 %
= 0,9541 100%
= |1 0,6021| 100 %
= 95,41 %
= 39,79 %
= |1 0,9541| 100 %

= = 4,59 %
100 %
3,8143 39,79 %
= =
100 % 100 %

= 1,5177 3,8963 4,59 %


=
100 %
= | |
= 0,1788 0,9091 9,09 %
=
100 %
= | |
= 0,0826
= |3,8963 0,1788 |
= | |
Sumber Radiasi Gamma : Co-60
Waktu Paruh : 5,27 Tahun = |0,9091 0,0826 |
Aktivitas mula-mula : 5
Aktivitas Tanpa Penghalang :1
Kegiatan 3 : Hukum kebalikan kuadrat
Jenis Penghalang : Timbal
Tabel.1.Hukum Kebalikan Kuadrat
Jenis sinar : ()
Cps Cps
Jarak
Jarak rata- rata-
5 Sumber kuadrat
(D) (Cm) rata rata x
( )
tebal penghalang timbal

4 D2
3 1,10 1,21 261,30 316,17
y = -0.9091x + 11.238
2 2,10 4,41 151,83 669,57
R = 0.9392 Beta
1
3,15 9,92 95,57 948,05
4,15 17,22 64,47 1110,17
0
0 5 10 15 1,10 1,21 20,00 24,20
cps rata-rata 2,10 4,41 13,63 60,11
Gamma
3,15 9,92 9,47 93,94
Grafik.2.4.Hubungan antara tebal 4,15 17,22 6,17 106,25
penghalang timbal dengan cps rata-rata
300
Analisis Grafik
cps rata-rata beta

250 y = -63.374x + 309.65


= + 200 R = 0.9291
150
= 0,9091 + 11,238
100
2 = 0,9392 50
0
= 0,9091 0 2 4 6
jarak (cm)
= 2 100%

= 0,9392 100% Grafik.3.1. Hubungan antara jarak dengan


CPS rata-rata (Beta)
= 93,92 %
= |1 0,9091| 100 %
= 9,09 %

=
100 %
25 5
cps rata-rata gamma

y = -4.4738x + 24.061
20 R = 0.9764 4

jarak (cm)
15 3
2
10
1
5
0
0 0 100 200 300
0 2 4 6
cps rata-rata
jarak (cm)
Grafik.3.5. Hubungan antara CPS rata-rata
Grafik.3.2. Hubungan antara jarak dengan (Beta) dengan jarak (D)
CPS rata-rata (Gamma)
1
5
kebalikan kuadrat beta

jarak (cm) gamma


0.8 y = 0.004x - 0.2709 4
R = 0.9477
0.6 3
2
0.4
1
0.2
0
0 0 10 20 30
0 100 200 300 cps rata-rata
-0.2
cps rata-rata
Grafik.3.6. Hubungan antara CPS rata-rata
Grafik.3.3. Hubungan antara kebalikan jarak (Gamma) dengan jarak (D)
kuadrat dengan CPS rata-rata (Beta)
Pembahasan
1
kebalikan kuadrat gamma

0.8 y = 0.0563x - 0.3903


Percobaan yang telah dilakukan adalah
R = 0.8876 percobaan mengenai aktivitas zat radioaktif.
0.6
0.4 Dimana pada percobaan ini dilakukan tiga
0.2 kegiatan yaitu mengenal aktivitas zat
0 radioaktif, mengukur daya tembus sinar beta
0 10 20 30
-0.2 dan gamma, dan hukum kebalikan kuadrat.
cps rata-rata
Pada kegiatan pertama dua yaitu
Grafik.3.4. Hubungan antara kebalikan jarak
mengenal aktivitas zat radioaktif. Melalui
kuadrat dengan CPS rata-rata (Gamma)
percobaan pertama ini ingin diketahui
berapakah aktivitas maksimum dan aktivitas
rata-rata dari masing-masing sumber dan
mengetahui bagaimana bentuk distribusi
radiasi dari aktivitas zat radioaktif. aluminium adalah sinar gamma, dan yang
Berdasarkan hasil analisis grafik diperoleh memiliki nilai koefisien daya tembus paling
bahwa sumber radiasi yang memiliki aktivitas kecil adalah beta. Pada jenis penghalang
paling tinggi adalah sumber radiasi beta, timbal diperoleh nilai koefisen penghalang
kemudian gamma dan terakhir latar belakang. yang paling besar adalah sinar gamma, dan
Jumlah peluruhan maksimun sinar beta yaitu nilai koefisien daya tembus paling kecil
171 dan peluruhan rata-rata yaitu 150,87 cps , adalah sinar beta.
lalu di susul sinar gamma dengan jumlah Pada kegiatan ketiga, ingin diketahui
peluruhan maksimun yaitu 18 dan jumlah apakah perilaku radiasi tunduk pada hukum
peluruhan rata-ratanya yaitu 12,93, dan yang kebalikan kuadrat, yaitu semakin jauh jarak
memiliki aktivitas yang lebih kecil yaitu latar peluruhan yang terjadi maka jumlah
belakang dengan peluruhan maksimun yaitu 4 peluruhan semakin kecil. Dan melalui grafik
dan peluruhan rata-rata yang terjadi yaitu hubungan antara cps rata-rata dengan
1,67. Adapun standar deviasi peluruhan yang kebalikan jarak kuadrat diketahui bahwa
terjadi untuk sinar beta, gamma dan latar perilaku dua sumber radiasi yaitu sinar beta
belakang yaitu 11,87; 3,36 dan 1,18. dan gamma tunduk pada hukum kebalikan
Pada kegiatan kedua yaitu untuk kuadrat.
mengetahui daya tembus sinar beta dan PENUTUP
gamma. Pada kegiatan ini digunakan 2 jenis Berdasarkan hasil eksperimen yang
penghalang yaitu aluminium dan timbal yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
memiliki ketebalan yang berbeda. Timbal dan radiasi yang memiliki aktivitas yang paling
aluminium yang digunakan yaitu aluminium 4 besar secara berurutan adalah radiasi sinar
buah dan timbal 3 buah. Daya tembus kedua beta, gamma, dan latar belakang. Selain itu,
sinar ini dapat di ketahui dengan melihat nilai masing-masing sumber radiasi memiliki daya
yang dihasilkan melalui analisis grafik. tembus yang berbeda-beda, semakin tebal
Dimana adalah koefisien daya tembus bahan yang digunakan maka semakin sedikit
bahan, yang berarti semakin besar nilai , inti yang meluruh. Hal ini dikarenakan karena
berarti semakin besar pula daya tembus yang kemampuan sinar radioaktif semakin
dimiliki oleh sinar tersebut. berkurang seiring dengan semakin tebalnya
Yang memiliki nilai koefisien daya penghalang yang membatasi, dan daya tembus
tembus paling besar pada jenis penghalang paling besar adalah sumber radiasi sinar
gamma dan daya tembus yang paling kecil
adalah sinar beta. Hasil ini sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa radiasi yang daya
tembus yang paling besar secara berurutan
adalah radiasi sinar gamma dan beta.
Hubungan antara jarak sumber radiaoktif
dengan aktivitas sumber berbanding terbalik
yang artinya semakin besar jarak sumber
radiaoktif maka aktifitas sumber semakin
kecil.
REFERENSI
[1]Tim Penyusun, 2016. Modul Praktikum
Eksperimen Fisika 1. Laboratorium
Fisika Modern, Universitas Negeri
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai