Oleh :
Nama: Muhammad zinedine Kaffie
NIM : 081611733046
Kelompok 9:
1.M.Alif R 081511733039
2.Akhmad Hilmi Mahmuda 081811333100
3.Kevin Y Brilian 081811333095
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR (PRAKTIKUM)
Percobaan : R1
RADIOAKTIF
Oleh :
Nama: M.Alif R
NIM : 081511733039
Kelompok 9:
1. Muhammad zinedine Kaffie 081611733046
2.Akhmad Hilmi Mahmuda 081811333100
3.Kevin Y Brilian 081811333095
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR (PRAKTIKUM)
Percobaan : R1
RADIOAKTIF
Oleh :
Nama: Kevin Y Brilian
081811333095
Kelompok 9:
1. Muhammad zinedine Kaffie 081611733046
2. M.Alif R 081511733039
` 3. Akhmad Hilmi Mahmuda 081811333100
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR (PRAKTIKUM)
Percobaan : R1
RADIOAKTIF
Oleh :
Nama: Akhmad Hilmi Mahmuda
Kelompok 9:
1. Muhammad zinedine Kaffie 081611733046
2. M.Alif R 081511733039
` 3.Kevin Y Brilian 081811333095
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
A. Tujuan
1. Menentukan efisiensi tabung Geiger Muller.
2. Menentukan koefisien absorbsi linier-Pb dan Al.
3. Menentukan HVL-Pb dan Al.
B. Dasar Teori
Radiasi dari bahan radioaktif tidak dapat dilihat dengan mata biasa, sehingga untuk
mendektesinya harus digunakan alat. Alat yang dapat mendeteksi radiasi dinamakan detektor
radiasi. Salah satu jenis detektor radiasi yang pertama kali diperkenalkan dan sampai saat ini
tetap digunakan adalah detektor ionisasi gas. Detektor ini memanfaatkan hasil interaksi antara
radiasi dengan gas yang dipakai sebagai detektor. Radiasi yang masuk ke dalam detektor dapat
mengakibatkan terlepasnya elektron-elektron dari atom gas sehingga terbentuk pasangan ion
positif dan ion negatif. Karena bahan detektornya berupa gas maka detektor radiasi ini disebut
detektor ionisasi gas.
Pada modul ini akan dipelajari salah satu detektor ionisasi gas, yaitu pencacah Geiger-Muller
(GM). Pencacah GM dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan partikel 𝛼, β dan 𝛾.
Pencacah GM terdiri dari dua bagian, tabung dan pencacah seperti pada gambar 1.1. Tabung
tersebut berbentuk silinder terbuat dari bahan gelas yang bagian dalamnya dilapisi lapisan logam
dan berfungsi sebagai katoda. Sepanjang sumbu ditengah tabung terdapat kawat logam halus
yang berfungsi sebagai anoda. Antara anoda dan katoda diberi tegangan tinggi. Di dalam tabung
berisi gas mulia (argon atau helium) bertekanan rendah kira-kira 10 cm Hg atau gas poliatomik
(alkohol atau quenching gases) bertekanan kira-kira 1 cm Hg. Salah satu ujung tabung (end
window) tertutup oleh bahan mika yang tipis. Melalui ujung tabung tersebut partikel-partikel 𝛼,
𝛽 dan 𝛾 masuk ke dalam tabung, kemudian mengionisasi atom-atom gas di dalamnya. Ion-ion
posiitif yang terjadi akan bergerak ke katoda, sedang ion-ion negatif bergerak ke anoda. Bila ion-
ion tersebut sampai pada anoda dan katoda maka terjadilah pulsa-pulsa. Pulsa tersebut kemudian
diteruskan ke pencacah untuk dihitung. Pencacah akan “menghitung” setiap kali radiasi
mengionisasi gas.
Gambar 1.1. Pencecah Geiger Muller
Efisiensi pencecah GM
Jika luas permukaan jendela tabung Gm = A cm2, dan diletakkan sejauh d cm di depan sumber
radiasi (lihat gambar 1.2), maka radiasi yang dapat masuk melalui jendela ke dalam tabung-GM
𝐴
tersebut adalah bagian dari seluruh radiasi yang dipancarkan ke segala arah oleh sumber
4 𝜋 𝑑2
radioaktif tersebut.
Dalam percobaan sumber radioktif memiliki civitas 5 µCi. 1µCi = 3,7x104 𝑑𝑖𝑠⁄𝑠, maka radiasi
dalam tabung :
𝐴
x 5x3,7x104 𝑑𝑖𝑠⁄𝑠
4𝜋 𝑑 2
Jadi efisiensi tabung GM mencacah partikel radiasi adalah jumlah ionisasi yang tercacah dalam
tabung dan dalam waktu tertentu dibagi jumlah partikel radiasi yang masuk dalam tabung dalam
waktu yang sama.
(𝑁−𝑛)/𝑡
% Efisiensi = 𝐴 x100%
𝑥 5𝑥3,7𝑥104
4𝜋 𝑑2
Tabung GM memiliki efisiensi yang rendah dikarenakan cara kerjanya menggunakan gas.
Rendahnya kerapatan atom gas menyebabkan banyak partikel radiasi yang tidak tercacah. Selain
itu hanya partikel 𝛽 yang dapat mengionisasi atom gas dalam tabung GM. Sehingga walaupun
secara umum tabung GM dapat mendeteksi partikel- partikel 𝛼, 𝛽 dan 𝛾, namun hanya partikel 𝛽
yang dapat dideteksi secara efektif.
Atenuasi 𝜸 – ray
Bila sinar γ dijatuhkan pada suatu bahan, sinar akan berinteraksi dengan bahan melalui efek
fotolistrik, efek Compton, atau efek terjadinya pasangan ion. Efek – efek tersebut mungkin
terjadi bersama-sama. Mungkin juga hanya satu atau dua dari tiga efek tersebut, bergantung pada
energi sinarnya.
Interaksi antara sinar γ dengan bahan tersebut menyebabkan berkurangnya intensitas sonar
secara eksponensial, menurut :
𝐼 = 𝐼0 𝑒 −µ𝑥
𝑁−𝑛 𝑁𝑎−𝑛
Dengan 𝐼0 = dan 𝐼 =
7,5 7,5
Dengan 𝐼0 intensitas sinar γ yang datang pada permukaan bahan, 𝐼 intensitas sinar γ yang telah
melalui bahan setebal 𝑥, dan µ koefisien absorbsi linier bahan.
Dari persamaan diatas dapat ditulis:
𝐼
In = -µx
𝐼0
0,693
𝑋12 =
µ
Dengan X12 adalah tebal paruh (Half Value Layer, HVL ), yaitu tebal bahan yangdapat
mengabsorbsi intensitas sinar radioaktif sebanyak separuhnya.
Detector GM
2. Catat cacahan background (n) tanpa sumber radiasi sebanyak 5 kali secara berurutan.
3. Letakkan sumber radiasi pada jarak tertentu didepan detektor GM
4. Catat cacahan dengan sumber radiasi sebanyak 5x berturut-turut.
5. Ukur ketebalan masing-masing bahan (kertas, Pb dan Al) menggunakan mikrosekrup.
6. Setelah itu letakkan bahan Pb yg ukuran pertama diantara detektor GM dan sumber
radioaktif, kemudian catat cacahan dalam tabel sebanyak 5 kali secara berurutan.
7. Ulangi untuk ketebalan Pb yang berbeda.
8. Ulangi langkah 6-7 untuk bahan Al dan kertas.
B. DAFTAR PUSTAKA
M.Si., Supardi S.Si. 2013. Pedoman Praktikum Fisika Dasar 2 Untuk Fakultas Nonsains
Dan Teknologi Universitas Airlanngga. Lab. fisika dasar unair: surabaya.