Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN R1
RADIOAKTIF

Hari/Tanggal : Kamis, 06 Februari 2020 Jam Ke : 9-10

Oleh :
Nurlia Nikmatus Solikhah
(081911533064)
Anggota Kelompok
1. Aulinnashru ilma A. (081911533067)
2. Nikita Luthfi Adriyana (081911533082)
Dosen Pembimbing :Nurul Fitriyah
Asisten Dosen :I Kadek Haris

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radioaktif pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama
Henri Becquerel pada tahun 1896 menyatakan bahwa dari material alam telah
ditemukan sinar radioaktif yang sama dengan sinar-X. Seiring berkembangnys
zaman radioaktif sangat berperan dalam berbagai bidang kehidupan. Salah
satunya seperti pada bidang kedokteran. Selain itu radioaktif juga memiliki
dampak negatif karena dapat membahayakan makhluk hidup maupun
lingkungan. Untuk mengetahui tentang informasi partikel radiasi , diperlukan
sebah eksperimen menggunakan peralatan deteksi radiasi atau detektor.
Detektor merupakan suatu alat yang dapat memberikan informasi mengenai
radiasi suatu isotop dengan cara melihat cacahan atau aktivitas radiasi yang
dikeluarkan. Detektor yang dipakai adalah detektor Geiger Muller.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan radioaktif ini adalah:
1. Menentukan efisiensi tabung Geiger Muller.
2. Menentukan koefisien absorbsi linier-Pb dan Al.
3. Menentuksn HVL – Pb dan Al.
BAB II

DASAR TEORI

Radioaktif adalah suatu unsur yang secara tiba-tiba memancarkan suatu


radiasi. Unsur tersebut termasuk dalam radioaktif adalah unsur yang mempunyai
nomor atom itu diatas 83, contohnya Uranium dengan nomor atomnya 92.
Pemanfaatan material tersebut secara spesifik adalah berdasarkan kemampuan
radiasi yang dapat menimbulkan perubahan nuklida atau juga molekul, itu juga
dapat memutuskan ikatan antar atom sehingga bisa menghasilkan radikal bebas (
Alexander Ganesis, 2019).

Peluruhan radioaktif terjadi dalam tiga jenis yaitu peluruhan alpha, beta dan
gamma dengan simbol huruf pertama dari alfabet Yunani. Peluruhan radioaktif ada
pada inti atom yang tidak stabil yakni yang tidak mempunyai energi ikat yang cukup
untuk menahan inti bersama-sama karena kelebihan baik proton atau neutron.
Radiasi gamma merupakan yang paling kuat dari ketiganya dan akan bisa
menembus beberapa sentimeter dari timah. Partikel beta akan terserap oleh
beberapa milimeter dari alumunium sedangkan partikel alpha akan terhenti jejak
mereka jika sudah beberapa sentimeter di udara atau selembar kertas (Anonim,
2017).

Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah


alat pengukur radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk
mendeteksi radiasi alpha dan beta. Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-Müller,
sebuah tabung yang diisi oleh gas yang akan bersifat konduktor
ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon) menjadi
konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan pada
indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu
bunyi menandakan satu partikel. Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat
digunakan untuk mendeteksi radiasi gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya
kurang. Pencacah geiger tidak bisa digunakan untuk mendeteksi neutron.
Gambar 2.1. Pencacah Geiger-Muller

Bila seberkas sinar radioaktif yang intensitasnya I yang telah melalui


bahan yang tebalnya x dan µ koefisien absorbsi linier bahan, maka intensitas sinar
radioaktif setelah keluar dari material menjadi berkurang, hal ini disebabkan oleh
penyerapan sebagian radioaktif oleh bahan ketika sinar radioaktif dilewatkan.
Laju berkurangnya intensitas sebanding

dengan tebal bahan dapat diturunkan melalui persamaan :

Dengan I = Intensitas setelah keluar dari materi, I0 = Intensitas radioaktif mula-


mula, µ = koefisien atenuasi, dan x = tebal bahan.
ABSTRAK

Judul dari percobaan ini adalah radioaktif. Tujuan dari percobaan ini yakni
menentukan efisiensi tabung Geiger Muller, menentukan koefisien absorbsi linier-
Pb dan Al, serta menentukan HVL – Pb dan Al. Pada percobaan ini digunakan 3
bahan sebagai penghalang radiasi yaitu lempeng kertas, lempeng timbal, dan
lempeng alumunium dengan memvariasikan ketebalannya sebanyak lima variasi
tiap bahan menggunakan waktu pencacahan 7,5 detik dan pengambilan data
sebanyak 10 kali tiap variasi. Dari data hasil pengamatan tabel 4.1.1 Ditunjukkan
pengukuran jumlah cacahan / 7,5 sekon. Pada tabel 4.1.2 juga ditunjukkan tentanf
Intensitas (Ia) pada masing-masing bahan. Dari data tersebut didapatkan analisis
data Efisiensi tabung Geiger Muller diperoleh sebesar 74%. Berdasarkan grafik
didapatkan bahwa koefisien penyerapan pada lempeng alumunium lebih besar
dibandingkan dengan koefisien penyerapan pada timbal dan kertas. Nilai koefisien
absorbsi µkertas= 358, 6282, µPb= 1022, 56, µAl= 213,74. HVL dari masing-masing
bahan secara berturut turut adalah sebesar 0,00193. 0,000678. serta 0,00324.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Detektor Geiger Muller
2. Bahan radioaktif Sr-90 dan Ra-226, 5µCi
3. Pinset
4. Mistar
5. Lempengan logam Pb dan Al

3.2 Prosedur Percobaan


1. Membaca dan mencatat diameter jendela pada detektor GM. Kemudian
mengatur waktu cacahan 7,5 sekon dan menyusun alat – alat seperti
gambar berikut :

Jendela Detector GM

Tempat plat Pb/Al/kertas


Sumber radiasi

Detector GM

2. Mencatat cacahan background (n) tanpa sumber radiasi sebanyak 5 kali


secara berurutan.
3. Mencatat cacahan background (n) tanpa sumber radiasi sebanyak 5 kali
secara berurutan.
4. Meletakkan sumber radiasi pada jarak tertentu (d) (sesuai bimbingan
asisten) di depan detektor GM.
5. Mencatat cacahan (N) dengan sumber radiasi sebanyak 5 kali berurutan.
6. Meletakkan Pb di antara detektor GM dan sumber radioaktif, kemudian
mencatat cacahan dalam tabel sebanyak 5 kali secara berurutan.
7. Mengulangi untuk ketebalan Pb yang berbeda kemudian mengukur
ketebalan masing – masing bahan Pb tersebut.
8. Mengulangi langkah 5-6 untuk bahan Al dan kertas.
ABSTRAK

Judul dari percobaan ini adalah radioaktif. Tujuan dari percobaan ini yakni
menentukan efisiensi tabung Geiger Muller, menentukan koefisien absorbsi linier-
Pb dan Al, serta menentukan HVL – Pb dan Al. Pada percobaan ini digunakan 3
bahan sebagai penghalang radiasi yaitu lempeng kertas, lempeng timbal, dan
lempeng alumunium dengan memvariasikan ketebalannya sebanyak lima variasi
tiap bahan menggunakan waktu pencacahan 7,5 detik dan pengambilan data
sebanyak 10 kali tiap variasi. Dari data pengamatan dapat dilihat pada lempeng
kertas dengan tebal bahan 1,38 x 10−4 𝑚 diperoleh cacahan sebesar 59,4, dengan
tebal 1,27 x 10−4𝑚 diperoleh cacahan sebesar 33,2, dengan tebal 1,15 x 10−4𝑚
diperoleh cacahan sebesar 26,8, dengan tebal 1,22 x 10−4 𝑚 diperoleh cacahan
sebesar 20,9 dan dengan tebal 1,27 x 10−4 𝑚 diperoleh cacahan sebesar 16,6. Untuk
lempeng timbal dengan tebal bahan 0,5 x 10−3 𝑚 diperoleh cacahan sebesar 13,5,
dengan tebal bahan 0,46 x 10−3 𝑚 diperoleh cacahan sebesar 9,5, dengan tebal
bahan 0,54 x 10−3 𝑚 diperoleh cacahan sebesar 9,4, dengan tebal bahan 0,48 x
10−3 𝑚 diperoleh cacahan sebesar 10,2, dengan tebal bahan 0,45 x 10−3 𝑚
diperoleh cacahan sebesar 8,8. Berdasarkan grafik didapatkan bahwa koefisien
penyerapan pada lempeng alumunium lebih besar dibandingkan dengan koefisien
penyerapan pada timbal dan kertas.

Kata Kunci: Cacahan, Efisiensi, Geiger Muller

Anda mungkin juga menyukai