Anda di halaman 1dari 13

RADIOAKTIVE

Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada tahun 1903, Ernest
Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif disebut sinar alfa,
sedangkan yang bermuatan negatif disebut sinar beta. Kemudian ditemukan sinar ketiga yang
tidak bermuatan dan diberi nama sinar gama, penemunya Paul U. Vilard.
Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat:
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar , ,
dan .
A. Sinar Alfa ()
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel ini samadengan inti helium
bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel ini merupakan gabungan dari 2 proton dan 2
neutron. Pemancaran sinar alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua, sedangkan nomor
massa berkurang empat. Sinar alfa dipancarkan oleh inti dengan kecepatan sekitar kecepatan
cahaya. Oleh karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar ini paling lemah di antara
sinar radioaktif, namun mempunyai daya pengion yang paling kuat. Sinar ini dibelokkan oleh
medan magnet ke arah kutub negatif.
B. Sinar Beta ()
Sinar beta adalah berkas elektron yang berasal dari inti atom dan bermuatan negatif . Oleh karena
sangat kecil, partikel ini dapat dianggap tidak bermassa.Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah.
Dalam medan magnet, sinar ini membelok ke arah kutub positif. Sinar beta disebut juga elektron
berkecepatan tinggi karena bergerak dengan kecepatan tinggi.
C. Sinar Gama ()
Sinar gama merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak
bermassa,Sinar ini dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti pemancaran sinar
beta atau alfa. Sinar gama memiliki daya tembus yang sangat besar, paling besar di antara sinar
radioaktif tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar ini tidak bermuatan listrik sehingga tidak
dapat dibelokkan oleh medan listrik.
Kegunaan radioaktif antara lain sebagai berikut:
A. Sebagai Perunut
1. Bidang Kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi
berbagai jenis penyakit, antara lain:

a.
2
4
Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah.
b.
5
9
Fe, mengukur laju pembentukan sel darah
merah.
c.
1
1
C, mengetahui metabolisme secara umum.
d.
131
I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
e.
3
2
P, mendeteksi penyakit mata, liver,
dan adanya tumor.
2. Bidang Industri
Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada:
a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh
mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buah buahan.
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor,
mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-
lain.
c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
3. Bidang Hidrologi

a.
24
Na dan
131
I, digunakan untuk
mengetahui kecepatan aliran air sungai.
b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah
tanah.
c.
14
C dan
13
C, menentukan umur dan asal
air tanah.




4. Bidang Kimia

Digunakan untuk analisis penelusuran
mekanisme reaksi kimia, seperti:
a. Dengan bantuan isotop oksigen18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul
air yang terbentuk.
b. Analisis pengaktifan neutron.
c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.
d. Pembuatan unsur-unsur baru.
5. Bidang Biologi
a. M
engubah sifat gen dengan cara memberikan
sinar radiasi pada gen-gen tertentu.
b. M
enentukan kecepatan pembentukan senyawa
pada proses fotosintesis menggunakan
radioisotop C14.
c. M
eneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
d. M
engetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan
radioisotop 38F.




6. Bidang Pertanian

a.
37
P dan
14
C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.
b.
32
P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.
c. Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.
d.
14
C dan
18
O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis.

7. Bidang Peternakan
a. Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk
produksi ternak.
b. Mengungkapkan informasi dasar kimia dan
biologi maupun antikualitas pada pakan ternak.
c.
32
P dan
35
S, untuk pengukuran jumlah dan laju
sintesis protein di dalam usus besar.
d.
14
C dan
3
H, untuk pengukuran produksi serta
proporsi asam lemak mudah
menguap di dalam usus besar.
B. Sebagai Sumber Radiasi
1. Bidang Kedokteran
Sterilisasi radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia),
yaitu (Abdul Jalil Amri Arma, 2009):
a. Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b. Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c. Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar
bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu
disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada
kemungkinan terkena bibit penyakit.
Terapi tumor atau kanker
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih
sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut (Abdul Jalil Amri Arma,
2009).
Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma
atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang
yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut.
Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis)
yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan
tulang muda (Yudhi, 2008).
Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi
telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika
maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan
pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel
generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat
presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif
untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta
memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan
teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan
menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini
kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi
dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien
dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target (Yudhi, 2008).
Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama
untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil
(Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.
Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat
tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron (Yudhi,
2008).
2. Bidang Industri
Berdasarkan radiasinya (Sutresna, 2007)
Pemeriksaan tanpa merusak
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan
las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal
bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari
gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang
berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang
diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan
dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang
diterima detector akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat
sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang
seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur
serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis
makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.
Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti
merica, ketumbar, dan kemimiri.
b. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang
biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.
3. Bidang Peternakan
Digunakan untuk:
Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.
Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga jantan sehingga mandul.
Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X atau gama untuk membunuh telur atau
larva.
Menunda pertunasan pada bawang, kentang, dan umbi-umbian untuk memperpanjang masa
penyimpanan.
Dampak penggunaan zat radioaktif, antara lain:
1. Mutasi Kromosom

Mutasi Kromosom (Chromosome Mutation) Pengaruh bahan mutagen, khususnya radiasi,
yang paling banyak terjadi pada kromosom tanaman adalah pecahnya benang kromosom
(chromosome breakage atau chromosome aberation). Pecahnya benang kromosom dibagi
dalam 4 kelompok yaitu translokasi (translocations), inversi (inversions), duplikasi
(duplications), dan defisiensi (deficiencies).
Translokasi terjadi apabila dua benang kromosom patah setelah terkena energi
radiasi, kemudian patahan benang kromosom bergabung kembali dengan cara baru.
Patahan kromosom yang satu berpindah atau bertukar pada kromosom yang lain sehingga
terbentuk kromosom baru yang berbeda dengan kromosom aslinya. Translokasi dapat
terjadi baik di dalam satu kromosom (intrachromosome) maupun antar kromosom
(interchromosome). Translokasi sering mengarah pada ketidakseimbangan gamet
sehingga dapat menyebabkan kemandulan (sterility) karena terbentuknya chromatids
dengan duplikasi dan penghapusan. Alhasil, pemasangan dan pemisahan gamet jadi tidak
teratur sehingga kondisi ini menyebabkan terbentuknya tanaman aneuploidi. Translokasi
dilaporkan telah terjadi pada tanaman Aegilops umbellulata dan Triticum aestivum yang
menghasilkan mutan tanam an tahan penyakit.
Inversi terjadi karena kromosom patah dua kali secara simultan setelah terkena
energi radiasi dan segmen yang patah tersebut berotasi 180o dan menyatu kembali.
Kejadian bila centromere berada pada bagian kromosom yang terinversi disebut
pericentric, sedangkan bila centromere berada di luar kromosom yang terinversi disebut
paracentric. Inversi pericentric berhubungan dengan duplikasi atau penghapusan
chromatid yang dapat menyebabkan aborsi gamet atau pengurangan frequensi
rekombinasi gamet. Perubahan ini akan ditandai dengan adanya aborsi tepung sari atau
biji tanaman, seperti dilaporkan terjadi pada tanaman jagung dan barley. Inversi dapat
terjadi secara spontan atau diinduksi dengan bahan mutagen, dan dilaporkan bahwa
sterilitas biji tanaman heterosigot dijumpai lebih rendah pada kejadian inversi daripada
translokasi.
Duplikasi menampilkan cara peningkatan jumlah gen pada kondisi diploid.
Dulikasi dapat terjadi melalui beberapa cara seperti: pematahan kromosom yang
kemudian diikuti dengan transposisi segmen yang patah, penyimpangan dari mekanisme
crossing-over pada meiosis (fase pembelahan sel), rekombinasi kromosom saat terjadi
translokasi, sebagai konsekuensi dari inversi heterosigot, dan sebagai konsekuensi dari
perlakuan bahan mutagen. Beberapa kejadian duplikasi telah dilaporkan dapat
miningkatkan viabilitas tanaman. Pengaruh radiasi terhadap duplikasi kromosom telah
banyak dipelajari pada bermacam jenis tanaman seperti jagung, kapas, dan barley.

2. Pemanasan global
Dikhawatirkan berdampak pada perubahan kondisi lingkungan yang akan menjadi
media untuk munculnya berbagai penyakit. Hal ini juga akan meningkatkan penyebaran penyakit
sehingga bisa menurunkan kualitas kesehatan masyarakat.
Indonesia termasuk negara yang akan menerima dampak besar perubahan iklim akibat
pemanasan global. Ini harus segera diantisipasi, kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia (PB IDI) Fachmi Idris, Selasa (13/11), dalam diskusi publik di Jakarta.
Perubahan iklim berdampak bencana alam, seperti banjir yang menimbulkan masalah
kesehatan, tuturnya
Peningkatan suhu bumi membuat jantung bekerja lebih keras mendinginkan badan dan
meningkatkan kasus asma serta kanker kulit, kata Guru Besar Universitas Indonesia Prof Umar
Fahmi Achmadi.
Kenaikan suhu bumi juga bisa meningkatkan angka kasus penyakit dengan vektor
nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, chikungunya, Japanese encephalitis (radang otak), dan
filariasis lantaran perubahan bionomik nyamuk. Dalam suhu meningkat dengan kelembaban
tertentu, nyamuk semakin beringas dan ingin kawin.Jika suhu meningkat tiga derajat Celsius,
diperkirakan kasus penularan penyakit melalui nyamuk meningkat dua kali lipat. Area penularan
melebar ke negara subtropis yang semula nyamuk enggan bermukim. Hal serupa terjadi pada
tikus.
Untuk itu, PB IDI akan membentuk satuan tugas khusus (task force) guna
mengoptimalkan peranan dokter meningkatkan kesadaran publik, masalah perubahan iklim bukan
hanya urusan lingkungan, tetapi juga menyangkut masalah kesehatan.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat peresmian Bali Safari and
Marine Park dan Museum Rahmat serta Taman Hewan Pematang Siantar, Medan, Selasa (13/11)
di Bali Safari and Marine Park, Jalan Prof Dr IB Mantra, Km 19,8, Gianyar, Bali, menegaskan,
persoalan lingkungan bukan hanya dihadapi Indonesia, tetapi juga umat manusia di belahan dunia
mana pun. Jika tidak mampu mengelola lingkungan dengan baik, yang nantinya merasakan umat
sedunia, katanya. Ikut hadir dalam acara itu, di antaranya Ibu Negara Kristiani Herawati,
Menteri Kehutanan MS Kaban, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Gubernur Bali Dewa Beratha, dan Ketua Umum
Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia Rahmat Shah.
Yudhoyono akan memperjuangkan penyelamatan bumi, khususnya dengan
menggunakan hutan tropis, saat Konferensi Para Pihak Ke-13 pada Konferensi Konvensi
Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim di Bali, 3-14 Desember mendatang. Ia mengajak
masyarakat Asia dan Amerika Latin agar bersama dengan masyarakat global menyelamatkan
hutan.




3. Terbentuk Molekul Halogen yang Berbahaya
Halogen wujud sebagai molekul dwiatom dalam fasa gas, cecair dan pepejal. Dari atas:
1. fluorin, F2
2. klorin, Cl2
3. bromin, Br2
4. iodin, I2
Halogen merupakan satu siri kimia, dan merupakan unsur-unsur Kumpulan 17 (dulu Kumpulan
VII) jadual berkala:
Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At), Ununseptium (Uus) (belum
dijumpai)
Istilah halogen bermaksud unsur yang menghasilkan garam bila bergabung dengan logam. Ia
berasal dari tatanama saintifik Perancis pada abad ke-18. Semua halogen wujud sebagai molekul-
molekul dwiatom. Halogen lebih elektronegatif, jadi cenderung untuk menerima elektron dari
unsur lain untuk memenuhkan petala elektron luarnya. Ini akan menghasilkan ion bercas negatif
satu, dan dipanggil ion halida; garam yang mengandungi ion ini dipanggil halida.
Ion halida juga boleh bertindakbalas dengan atom hidrogen/air untuk menghasilkan
asid. Contoh tindakbalas ialah klorin bertindakbalas dengan air menghasilkan asid hidroklorik
dan asid hipoklorus (agen peluntur).
Sifat Fisik
Sifat-sifat fisik halogen berubah secara beransur-ansur apabila menuruni kumpulan.
Beberapa sifat fisik halogen ialah seperti:
Size atom (jejari atom) halogen semakin bertambah.
Semua halogen mempunyai ketumpatan yang rendah. Walau bagaimanapun,
ketumpatan halogen semakin bertambah.
Semua halogen mempunyai takat lebur dan takat didih yang rendah kerana molekul-
molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Waals yang lemah dan hanya sedikit
tenaga haba diperlukan untuk mengatasinya.
Semua halogen tidak boleh mengalirkan elektrik.
Semua halogen merupakan pengalir haba yang lemah.

Sifat kimia

Semua atom halogen mempunyai tujuh elektron di petala luar, iaitu tujuh elektron valens.
Kereaktifan halogen berkurang apabila menuruni kumpulan.

5. Global Worming
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,65
milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para
ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah
pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas
karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika
atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan
lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi.
Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15C (59F). Selama seratus tahun terakhir,
rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para
ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 5,8 derajat Celsius (2,5 10,4 derajat
Fahrenheit) pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di
kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta
menaikkan permukaannya sekitar 9 100 cm (4 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah
pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Beberapa daerah dengan iklim yang hangat
akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering.
Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di
beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin
dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah. Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh
pemanasan global ini sangat besar sehingga ilmuan-ilmuan ternama dunia menyerukan perlunya
kerjasama internasional serta reaksi yang cepat untuk mengatasi masalah ini.


Ada tujuh efek yang merugikan tubuh manusia bila terkena kebocoran radioaktif dari pembangkit
listrik tenaga nuklir.
1. Rambut: Rambut akan hilang dengan cepat bila terkena radiasi pada kisaran 200 Rems
atau lebih. Rems adalah satuan kekuatan radioaktif.
2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak langsung kecuali terkena radiasi sebesar 5000 Rems
atau lebih. Seperti jantung, radiasi membunuh sel-sel syaraf dan pembuluh darah serta
dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah
tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh tiroid.
4. Sistem peredaran darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah
limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal
adalah penyakit seperti flu. Menurut data ketika Nagasaki dan Hiroshima meledak, gejala
akibat radiasi dapat berlangsung selama 10 tahun dan mungkin memiliki resiko jangka
panjang seperti leukemia dan limfoma.
5. Hati: ketika terkena radiasi berkekuatan 1000-5000 Rems, pembuluh darah akan rusak
dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6. Gastrointestinal: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada
lapisan saluran pencernaan dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi: cukup dengan daya radiasi di bawah 200 Rems, maka Saluran
Reproduksi manusia akan rusak. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
infertilitas.
Melihat dampak bahaya radiasi radioaktif ini, pemerintah Jepang segera menetapkan siaga tinggi
menyusul kebocoran radioaktif potensial pada lima reaktor nuklir di dua lokasi. Tiga ribu warga
yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi dengan radius 10 km segera dievakuasi.

Anda mungkin juga menyukai