Anda di halaman 1dari 10

Candi Borobudur Peninggalan Nabi

Sulaiman As Menurut KH Fahmi Basya

CANDI BOROBUDUR - Menurut sebuah penelitian oleh Pak KH Fahmi Basya memperoleh
kesimpulan bahwa kisah nabi Sulaiman itu tidak bisa dipisahkan dari tanah jawa (Negeri
Saba) dan juga nabi Sulaiman mempunyai peninggalan berupa sebuah candi Borobudur, jadi
menurut peneliti tersebut candi Borobudur adalah peninggalan nabi Sulaiman.
Membaca hasil penelitian ini tentu anda akan mengernyitkan dahi, atau bahkan tidak percaya.

Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul,
Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau
sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sedangkan candi Borobudur dibangun setelah masehi. Tapi
tidak menurut Pak Fahmi Basya, Borobudur sudah ada sejak sebelum Masehi tuturnya.

Dalam bukunya, KH Fahmi Basya menuturkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang
menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri
Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba
ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin,
tempat berkumpulnya Ratu Saba, Kisah nabi Yunus di relief candi dan lainnya. Dalam
Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan beberapa kali dalam al quran surah
An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya.

Tentu saja, banyak orang yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan
Sulaiman. Banyak bukti yang dipaparkan oleh pak Fahmi Basya, salah satunya adalah banyak
relief yang mengambarkan kisah-kisah yang ada didalam AlQuran
seperti kisah nabi Yunus yang dilempar dari kapal yang penuh dan dimakan oleh sebuah ikan
seperti gambar di bawah ini. Melalui relief-relief yang ada lainnya, memang terdapat banyak
simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana
seperti keterangan Alquran.
Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS
kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta
memberikan ketenangan.
Pada relief lain yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja,
ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa
dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang
beriman. (QS Al-Baqarah [2]: 248).

Negeri Saba ada di Indonesia, yaitu Wonosobo (Wana Saba). menurut bahasa jawa, Wana
artinya hutan dan Saba adalah negeri Saba/tempat berkumpul . Dalam Alquran, wilayah Saba
ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15).

Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba. Masih banyak lagi bukti-
bukti yang dipaparkan oleh sang peneliti KH Fahmi Basya didalam buku yang ia tulis.

Banyak dari sebagian masyarakat di Indonesia, bahkan di dunia bahwa candi borbudur adalah
peninggalan dari kerajaan hindu pada zaman dahulu. Candi Borobudur di dalam cerita sejarah
dibangun oleh kerabat wangsa syailendra kurang lebih pada masa Abad ke-8 Masehi.

Namun sebuah kelompok orang dari Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan melakukan
sebuah penelitian yang di pimpin oleh Pak Fahmi Basya dosen Matematika Islam UIN syarif
Hidayatullah menyimpulkan bahwa kisah nabi Sulaiman itu tidak bisa dipisahkan dari tanah
jawa (Negeri Saba) dan juga nabi Sulaiman mempunyai peninggalan berupa sebuah candi
Borobudur, jadi menurut peneliti tersebut candi Borobudur adalah peninggalan nabi
Sulaiman.
Tidak main-main, pak Fahmi Basya melakukan penelitian selama 35 tahun dan bukti yang
didapat sangat kuat dan juga hasil penelitian tersebut didukung dalil didalam ayat-ayat Al-
Quran. Dalam membaca Sejarah Candi Borobudur Versi Islam, Ada baiknya anda juga
membaca : Kisah Nabi Sulaiman di Tanah Jawa.

Menurut cerita yang dipaparkan, Candi Borobudur terletak di daerah kekuasaannya Nabi
Sulaiman. Nabi Sulaiman adalah nabi yang diberi mukjizat bisa berbicara dengan hewan,
juga dapat memerintah jin dengan ijin Allah. Ada seekor burung yang menghilang ketika
dicari oleh Sulaiman, burung itu adalah burung Hud-Hud. Sewaktu Sulaiman bertemu dengan
burung tersebut, maka burung Hud-Hud melaporkan sebuah alasan yang kuat kenapa ia
menghilang dari Sulaiman. Alasan tersebut sekaligus meredam kemarahan Sulaiman atasnya.
Sewaktu menghilang Burung Hud-Hud melintasi sebuah negeri, yaitu negeri Saba dan para
penduduknya menyembah selain Allah, yaitu menyembah Matahari. Juga ada seorang ratu
yang menjadi pemimpinnya.

Nabi Sulaiman pun memaklumi alasan tersebut kemudian menyuruh burung Hud-Hud untuk
menyampaikan sebuah surat yang ditujukan kepada ratu Saba, ratu yang menjadi pemimpin
negeri Saba. Surat itu tak lain adalah surat agar Ratu dan penduduk negeri Saba bertaubat
dan berserah diri kepada Allah. Ratu Saba pun kemudian bertabat dan berserah diri. Nabi
Sulaiman pun memerintahkan jin untuk memindahkan singgasana ratu Saba ke istananya
Sulaiman dalam waktu sekejap sebelum ratu Saba datang ke Sulaiman. Singgasana ratu
Saba adalah singgasana ratu Boko yang ada di Sleman, Yogyakarta, dan dipindahkan ke atas
Borobudur di Magelang. terbukti di Istana Ratu Boko ada singgasana yang hilang serta sisa-
sisa bangunan tempat berkumpul untuk menyembah matahari. jadi Borobudur itu adalah
sebuah bangunan buatan jin atas perintah Nabi Sulaiman. Dari segi relief pun banyak yang
menggambarkan cerita Nabi Sulaiman.

Ahli matematika Islam ini meyakini bahwa Borobudur sangat terkait erat dengan sejarah
Nabi Sulaiman. Borobudur adalah peninggalan Ratu Saba seperti yang diceritakan dalam Al-
Quran. Buku ini bukan karya sehari dua hari disusun. Tulisan ini sudah ditulis dengan sangat
serius selama puluhan tahun; sejak tahun 1979 hingga 2012. Dalam buku ini penulis
menjelaskan dengan sangat detail dan ilmiah bukti-bukti bahwa Borobudur adalah
peninggalan Ratu Saba. Ada 40 bukti eksak yang dijelaskan. Salah satu bukti paling kuat dan
belum bisa dibantah adalah ditemukannya surat dari Nabi Sulaiman bertuliskan
Bismilllahirrahmanirrahim di atas sebuah plat emas di dalam kolam pemandian Ratu Saba
(Ratu Boko) di daerah Sleman, Jawa Tengah.

Sungguh tidak banyak yang mengetahui bahwa simbul-simbul Islam banyak ditemukan di
Borobudur. Karena sudah sejak lama, borobudur menjadi klaim hindu/budha. Ekspedisi
Melintas Dua Shubuh bersama KH Fahmi Basya sungguh menakjubkan. Hasil penelitian
beliau telah menemukan adanya indikator-indikator bahwa kisah Nabi Sulaiman dan ratu
Saba ada di Borobudur dan Ratu Boko. Sleman berasal dari Sulaiman. Wonosobo berasal dari
Hutan (ratu) Shaba. Lihat pula relief-relief di sekitarBorobudur, disana sarat dengan cerita-
cerita Nabi Sulaiman seperti burung Hud-hud, Tabut dan lain-lain.

Adanya phenomena angka 19 di Candi Borobudur.

Adapun mengenai phenomena angka 19 itu terdapat di dalam Alquran berasal dari kalimat
Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim
ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim
surat kepada Ratu Saba
Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Isi suratnya adalah: Alla taluu alaiyya, watuunni muslimiin ( Jangan menyombong
kepadaku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri ). Dan perlu diketahui surat itu
sampai sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan
Bismillah, surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur.
Lempengan emas bertuliskan kalimat Bismillah
Jadi, dapat dikatakan bahwa phenomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Oleh
sebab itu di Candi borobudur ada phenomena 19.

Tuntutlah Ilmu ke Negeri Cina atau Syain ?


Mari kita bangkit dari tidur panjang, kitalah pewaris negri hebat itu. Tuntutlah ilmu walaupun
sampai ke negri Syain, adalah rekomendasi yang disampaikan Nabi Muhammad SAW untuk
seluruh umatnya.
Negri hebat itu adalah negri kita, Indonesia.
Sayang , hanya karena candi Borobudur adalah candi Budha, kita menjadi BUTA, bahwa
candi Borobudur adalah hasil karya bangsa kita yang kebetulan beragama Budha (?) (masih
perlu pembuktian lagi untuk menyebut para pembangun candi Borobudur beragama Budha).

Saat ini Negri Syain oleh kebanyakan orang termasuk Ulama diartikan sebagai Negri Cina.
Benarkah demikian ?.

Berikut argumen yang membantah bahwa negri Syain adalah Negri Cina. Yang lebih tepat
negri Syain adalah negri Syailendra di Pulau Jawa, INDONESIA .

1. Tinjauan menurut Waktu


Lahirnya Agama Islam semasa dengan berdirinya candi Borobudur, abad 6 akhir atau abad 7
awal. Ketika Nabi Muhammad merekomendasikan Negri Syain bagi umatnya untuk
menuntut ilmu pasti didasari pengetahuan yang seumur dengan beliau. Suatu hal yang
mustahil bila beliau menyarankan untuk belajar kepada seseorang yang lahir di negri Syain
1500 tahun lagi. Juga mustahil beliau menyarankan untuk belajar kepada seseorang yang
lahir di negri Syain 1500 tahun yang lalu. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Negri Syain
yang dimaksud nabi Muhammad adalah Syailendra di Pulau Jawa, bukanya negri Cina.

2. Tinjauan menurut Hubungan Relegius


Borobudur merupakan miniatur Al-Quran, Borobudur berceritera tentang hal yang
bersesuaian dengan Al-Quran dengan cara yang berbeda. Al-Quran berceritera tentang suatu
hal dengan bahasa syair, sedang Borobudur bercerita tentang hal yang sama dengan bahasa
teater dalam bentuk Relief.

Puncak Borobudur dengan satu Stupa besar, disekelilingnya terdapat relief yang
menggambarkan ceritera yang bersesuaian dengan Surat ke 1 (satu) di Al-quran.
Lantai dua dari atas terdapat 8 (delapan) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang
menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 8 (delapan) di Al-Quran
Lantai tiga dari atas terdapat 16 (enam belas) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang
menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 16 (enam belas) di Al-Quran
Lantai empat dari atas terdapat 32 (tiga puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief
yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 32 (tiga puluh dua) di Al-
Quran
Lantai lima dari atas terdapat 64 (enam puluh empat) Stupa, disekelilingnya terdapat relief
yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 64 (enam puh empat) di Al-
Quran
Lantai enam dari atas (lantai dasar) terdapat 72 (tujuh puluh dua) Stupa, disekelilingnya
terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 72 (tujuh
puluh dua) di Al-Quran
Dari kesesuain relief Borobudur dengan Al-Quran diatas, rasanya lebih masuk akal bahwa
negri Syain yang dimaksud nabi Muhammad SAW adalah negri Syailendra

3. Tinjauan menurut Kondisi Sosial


Kondisi Sosial Negeri Cina saat awal lahirnya Agama Islam sedang dalam keadaan kacau
karena perang saudara. Mustahil Nabi Muhammad menyarankan untuk belajar ke negri yang
sedang kacau balau oleh perang saudara. Kalau saat ini tahun 2007, ada orang yang
menyarankan untuk belajar ke: Irak, Afganistan atau Lebanon, pasti orang itu akan
ditertawakan orang sedunia. Pada saat itu Negri Syailendra berada dalam keadaan makmur
sejahtera. Tidak salah kalau nabi Muhammad merekomendasikan sebagai negri rujukan
menuntut ilmu.

4. Tinjauan menurut Kemajuan Budaya


Dari catatan sejarah negri Syailendra memiliki keunggulan budaya dibandingkan dengan
negri Cina. Syailendra memiliki peninggalan yang menunjukkan seberapa tinggi budaya
nya saat itu.
Pembangunan Borobudur memakan waktu lebih dari seratus tahun, diketahui dari umur batu
di dasar candi berbeda 104 tahun lebih tua dari batu yang terdapat di puncak candi. Hal ini
menunjukkan bahwa negri Syailendra punya tenaga-tenaga ahli yang mengorganisir proyek
raksasa baik besarnya bangunan, banyaknya orang yang terlibat pembangunannya dan lama
pengerjaannya. Tanpa perencanaan yang luar biasa rapinya, mustahil Borobudur berdiri.
Struktur bangunan candi yang demikian besar membutuhkan pengetahuan teknik bangunan
yang sangat rumit, bahkan ketelitian lingkaran yang ada di borobudur lebih kecil toleransi
ukurnya dibandingkan dengan Theodolit modern.
Belum lagi pengetahuan metalurgi pembuatan keris, pada abad ke 7 negri Syailendra sudah
menguasai teknik peleburan Titanium bahan pamor keris. Dan masih banyak bukti ketinggian
budaya negri Syailendra yang lain

5. Tinjauan menurut Letak Geografis


Negeri Cina dan Jazirah Arab terhubung lewat darat, hanya dengan berkendaraan onta atau
kuda saja sudah bisa sampai. Tidak meng- gambarkan kesulitan yang harus ditempuh untuk
menuntut ilmu. Negri Syailendra terdapat di Pulau Jawa. Harus mengarung lautan yang luas
dan ganas, tanpa kemauan dan perjuangan yang luar biasa berat tidak mungkin sampai.
Wallah Alam Bishawab

Metrotvnews.com, Bogor: Penulis buku Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman KH


Fahmi Basya berkeyakinan terungkapnya misteri Candi Borobudur yang menggambarkan
kisah nabi-nabi besar bisa berpotensi mengislamkan masyarakat dunia.

"Daya tarik Candi Borobudur akan mengalahkan lukisan Monalisa dan bangunan bersejarah
lain yang ada di dunia. Orang-orang di seluruh dunia akan berdatangan untuk melihat fakta
bahwa Borobudur menjelaskan kebenaran Alquran, jadi bukan peninggalan umat Budha,"
kata KH Fahmi dalam seminar bertema Titik balik Candi Borobudur di Kota Bogor, Jawa
Barat, Sabtu (6/4).
Ia menyebutkan Candi Borobudur tersusun dari dua bangunan yaitu bagian bawah merupakan
karya masa Nabi Sulaiman dengan bantuan para jin dan bagian puncak merupakan bangunan
milik Ratu Saba yang dipindahkan dengan kecepatan cahaya ke bagian atas Candi
Borobudur.

Dalam buku tersebut, ia menjelaskan dengan detail dan ilmiah bukti-bukti bahwa Borobudur
merupakan peninggakan Nabi Sulaiman seperti adanya relief yang menggambarkan kisah
Nabi Yunus yang terlempar dari kapal dan siap diterkam ikan besar.

Kemudian ada relief yang menggambarkan Nabi Sulaiman, Nabi Daud (ayah Sulaiman),
kisah Ratu Saba yang mengangkat kain karena dikira lantai yang
diinjak adalah kolam.

Ada 40 bukti eksak yang dijelaskan dalam buku tersebut. Salah satu bukti paling kuat dan
belum bisa dibantah ialah ditemukannya surat dari Nabi Sulaiman bertuliskan,
'Bismillahirrahmanirrohim' di atas plat emas di dalam kolam pemandian Ratu Saba atau Ratu
Boko di daerah Sleman, Jawa Tengah. Bahkan, diduga Sleman berasal dari nama Nabi
Sulaiman.

Fahmi mengharapkan pemerintah Indonesia dapat melakukan kajian atas temuan-temuan dan
fakta yang diungkapkan olehnya, sehingga ada ekspedisi yang membuktikan Candi
Borobudur bukanlah peninggalan agama Buddha.

"Saya bisa membuktikan Borobudur bukanlah peninggalan Buddha. Tidak ada bukti
peninggalan Buddha di Borobudur. Tidak ada di relief candi ini
membuktikan Borobudur peninggalan Buddha," kata ahli matematika Islam ini.

Fahmi menyebutkan perlu perhatian pemerintah untuk melindungi Candi Borobudur. Dari
temuan tersebut akan menarik minat masyarakat dunia untuk mendatangi Borobudur.

Mungkin selama ini masyarakat datang berkunjung hanya sekadar melihat dan
mendokumentasikan diri. Namun, fakta yang ia ungkapkan bahwa Candi Borobudur menjadi
bukti asal muasal bangsa Indonesia.

Pesan lain yang terkandung dalam penemuan itu ialah Nusantara merupakan negeri Saba
yang merupakan duplikatnya surga. Menurutnya, jika pemahaman tersebut ditanamkan guru-
guru kepada muridnya sejak kecil akan menumbuhkan rasa bangga dan jiwa nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia.
"Generasi muda kita akan menjadi percaya diri. Pemahaman ini perlu dimasukkan dalam
kurikulum. Guru-guru sejarah harus dilatih agar menyebarluaskan pemahaman ini," katanya.
(Ant)

Bani Israel itu masih keturunan Suku Jawa, buktinya ibukota Israel pake nama : Java Tel
Aviv, Mahkota Rabbi Yahudi yang menjadi imam Sinagog pake gambar Rumah Joglo Jawa.
Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis
sebelum dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini pecah menjadi
17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya beberapa etnik yang masih tersisa,
selebihnya menjadi cikal bakal bangsa dunia antara lain bangsa India, Cina ( termasuk Jepang
), Eropa, Israel, Arab, dan Indian . Dalam bahasa Jawa Kuno, arti jawa adalah moral atau
akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : "ora
jowo" berarti "tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun", sebutan jawa ini sejak
dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara, penyebutan etnik2
sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak
zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti2 fosil
manusia purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa.
Menurut "mitologi jawa" yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa
Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu
keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha
(Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan "ILMU KEJAWEN". Sejatinya
"Ilmu Kejawen" adalah "Ilmu Akhlaq" yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam
Alqur'an "Millatu Ibrahim" dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud
Alqur'an dengan "BAHASA ASLI (ARAB)", dengan pernyataannya "tidaklah aku diutus,
kecuali menyempurnakan akhlaq". Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India
maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar "Ilmu Kejawen" kepada
Guru Janabadra dan mengembangkan "Ilmu Kejawen" ini dengan nama sesuai dengan asal
mereka masing2, di India mereka namakan "Ajaran Hindu", di Cina mereka namakan "Ajaran
Budha". Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha dan Alqur'an, ternyata tokoh
BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI
SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal
dari Jawa adalah adanya prasasti yang ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun
Kamboja yang menyatakan bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan arsitek dan
tukang2 dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang yang
telah berhasil membangun "CANDI BOROBUDUR" sebagai salah satu keajaiban dunia.
Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh
KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya
"CANDI BOROBUDUR" adalah bangunan yang dibangun oleh "TENTARA NABI
SULAIMAN" termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam
Alqur'an sebagai "ARSY RATU SABA", sejatinya PRINCE OF SABA atau "RATU
BALQIS" adalah "RATU BOKO" yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa,
sementara patung2 di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha,
sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai
model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal
sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi
bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur
). Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa "SUKU JAWA" disebut juga sebagai "BANI
LUKMAN" karena menurut karakternya suku tsb sesuai dengan ajaran2 LUKMANUL
HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur'an.Perlu diketahui bahwa satu2nya nabi yang
termaktub dalam Alqur'an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan
negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan
SU dan meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah. Nabi Sulaiman mewarisi
kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan didalam Alqur'an dijadikan Khalifah di Bumi (
menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud
juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan
tangan, beliau juga bersuara merdu)dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai
Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah "SYAILENDRA" (
Syailendra menurut Dr. Daoed Yoesoef berasal dari kata saila dan indra, SAILA = RAJA dan
INDRA = GUNUNG).

Rincian tambahan

Sudah menjadi keniscayaan sejarah, bahwa kemenangan Islam tahap pertama waktu
"FUTTUL MAKKAH" dimana Nabi Besar Muhammad SAW. bersama orang2 beriman
dengan konsisten melaksanakan perintah shalat sebagai kunci kemenangan dengan kondisi
susah air, lalu Allah memberinya "SUMUR ZAM ZAM" yang penuh berkah, maka
"FUTTUL MAKKAH KEDUA" akan terjadi melalui Indonesia, negeri yang penuh berkah
dengan persediaan air tak terbatas ( zam zam di luar Makkah ). Dari Indonesialah pada suatu
masa nanti akan bersatu sebuah kekuatan besar yang diinspirasi dari kekuatan spiritual
Ibrahim, Daud, Sulaiman dan Muhammad SAW yang akan memenangkan Islam atas Zionis
Israel dan para pendukungnya.

CANDI BOROBUDUR
SURYA Online, BOGOR - Penulis buku Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman, Kiai
Haji Fahmi Basya mengungkapkan, mimpinya bertemu dengan Soekarno saat menjalani
masa tahanan di Lapas Suka Miskin Bandung Tahun 1979, memotivasi dirinya menggali
misteri Borobudur.

"Saya ditahan di depan ruangan tahanan yang pernah dihuni Soekarno, begitu
membayangkan Soekarno saya kok terbersit bayangan Borobudur yang sejak dahulu saya
yakini sebagai bentuk model piring terbang," katanya pada Seminar Titik Balik Sejarah
Borobudur di Bogor, Sabtu (6/4/2013).

Ia melanjutkan, malam itu terus terbayang tentang Borobudur dan saat tertidur kemudian
bermimpi bertemu dengan Soekarno yang terlihat menganguk-anguk membenarkan teorinya
bahwa Borobudur adalah sebuah model pesawat luar angkasa.

"Model Borobudur secara ilmiah bisa dibuktikan merupakan model pesawat luar angkasa,
demikian juga saya yakin model Tugu Monas juga merupakan kebalikan dari bentuk pesawat
tadi karena asapnya berada di atas," katanya.

Tahun 2008, K.H. Fahmi mulai menulis hipotesa tentang keberadaan Borobudur sebagai
bentuk peninggalan Nabi Sulaiman. "Saya layangkan kisah ini di internet, tetapi tidak banyak
mendapat tanggapan," katanya.

Motivasi semakin kuat setelah Tahun 2001 bertemu dengan temannya yang baru pulang dari
ibadah haji. "Jangan-jangan teori Anda benar kalau Sleman itu dari kata Sulaeman," katanya
menirukan ucapan temannya itu.

Ia mengungkapkan, saat ini, sudah melakukan ekspedisi Borobudur ke-20 dan bulan ini akan
ada ekspedisi ke-21 untuk melihat bukti-bukti teori saya itu.

"Ada 40 bukti eksak yang tidak terbantahkan dan saya membuka diri kepada siapapun untuk
menguji teori saya itu," katanya.

Sebelumnya, dia juga berkeyakinan terungkapnya misteri Candi Borobudur yang merupakan
peninggalan Sulaiman dan merupakan penjelasan dari ayat-ayat Alquran itu akan berpotensi
untuk mengislamkan masyarakat dunia.

"Masyarakat dunia akan berbondong-bondong mendatangi Borobudur untuk melihat bukti-


bukti itu," katanya.

Ia menyebutkan, Candi Borobudur tersusun dari dua bangunan, yaitu bagian bawah
merupakan karya masa Nabi Sulaiman dengan bantuan para jin dan bagian puncak
merupakan bangunan milik Ratu Saba yang dipindahkan dengan kecepatan cahaya ke bagian
atas Candi Borobudur.

"Pemindahan Istana Boko milik Ratu Saba itu tertulis dalam Alquran," katanya.

Dalam buku tersebut, dia menjelaskan, dengan detail dan ilmiah bukti-bukti bahwa
Borobudur merupakan peninggakan Nabi Sulaeman, seperti adanya relief yang
menggambarkan kisah Nabi Yunus yang terlempar dari kapal dan siap diterkam ikan besar.

Kemudian, ada relief yang menggambarkan Nabi Sulaeman, Nabi Daud (ayah Sulaeman),
kisah Ratu Saba yang mengangkat kain karena dikira lantai yang diinjaknya adalah kolam.

Bambang Putra, Ketua Yayasan Generasi Ahad, yang mensponsori acara itu mengatakan,
hipotesa dari K.H. Fahmi itu perlu diuji untuk lebih menyempurnakan fakta-fakta yang ada.

"Kita membuka diri kepada siapa pun untuk menguji hipotesa itu. Kalau semakin
menguatkan, ini sangat berpotensi untuk makin mempertebal rasa nasionalisme kita sebagai
bangsa Indonesia," katanya.

pesan saya : ini semua hanya sebagai tambah pengetahuan bagi para pembaca, janganlah
dipakai sebagai acuan yang mutlak tidak terbantahkan, sebelum diketemukan bukti outentik
mengenai kisah ini.....Hanya Allah yang Maha Tahu.. wallahualam
Posted by candra aditya on Sabtu, 22 Februari 2014 - Rating: 4.5
Title : Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman As Menurut KH Fahmi Basya
Description : CANDI BOROBUDUR - Menurut sebuah penelitian oleh Pak KH Fahmi
Basya memperoleh kesimpulan bahwa kisah nabi Sulaiman itu tidak bisa dipis...

Anda mungkin juga menyukai