0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
737 tayangan3 halaman
Majelis Sema'an Al-Qur'an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin telah berlangsung sejak 1986 di bawah ketiga putra Gus Miek, meskipun awalnya didirikan oleh Gus Miek. Kegiatan ini terus menarik ratusan sampai ribuan jamaah. Gus Sabuth memimpin kegiatan ini secara nasional sedangkan dua saudaranya memimpin di beberapa wilayah di Jawa Timur. Meskipun awalnya larangan berceramah, kini G
Majelis Sema'an Al-Qur'an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin telah berlangsung sejak 1986 di bawah ketiga putra Gus Miek, meskipun awalnya didirikan oleh Gus Miek. Kegiatan ini terus menarik ratusan sampai ribuan jamaah. Gus Sabuth memimpin kegiatan ini secara nasional sedangkan dua saudaranya memimpin di beberapa wilayah di Jawa Timur. Meskipun awalnya larangan berceramah, kini G
Majelis Sema'an Al-Qur'an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin telah berlangsung sejak 1986 di bawah ketiga putra Gus Miek, meskipun awalnya didirikan oleh Gus Miek. Kegiatan ini terus menarik ratusan sampai ribuan jamaah. Gus Sabuth memimpin kegiatan ini secara nasional sedangkan dua saudaranya memimpin di beberapa wilayah di Jawa Timur. Meskipun awalnya larangan berceramah, kini G
Sejak tahun 1986 sampai sekarang ini, Majelis Semaan Al-Quran
Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin tetap dilaksanakan. Jamaah yang menghadirinya pun tidak kurang dari ratusan bahkan ribuan jamaah hadir dalam Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin tingkat kabupaten. Hal tersebut merupakan bukti bahwa apa yang telah didirikan Gus Miek menuai respon positif bagi masyarakat. Lebih dari itu, sebagai salah satu tokoh agama yang fenomenal, Gus Miek pantas diberi apresiasi karena dengan adanya Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin membantu masyarakat menjaga kesucian Al-Quran sebagai pedoman umat Islam. Majelis Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin dalam pelaksanaannya
sekarang
ini
tidak
menimbulkan
perubahan
yang
signifikan. Meski sekarang Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dipegang
oleh ketiga putra Gus Miek, namun ketiganya berjuang bersama membantu masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah. Ketiga putra Gus Miek sebagai penanggung jawab Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin memiliki wilayah yang berbeda dalam pelaksanaannya. Apabila Gus Sabuth menjadi kontrol total Semaan AlQuran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin di seluruh Indonesia, maka kakak Gus Sabuth, yaitu Gus Tajud, lebih memfokuskan Jantiko Mantab di wilayah Jawa Timur bagian timur (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Pasuruan, Probolinggo, dan Surabaya). Sementara adik dari keduanya,
yaitu Gus Robert menyebarkan Jantiko Mantab di Kediri, Jombang, Blitar,
dan Nganjuk. Sebenarnya
pembagian
wilayah
tersebut
bukan
atas
dasar
kesepakatan keluarga. Minat jamaah yang menginginkan putra-putra Gus
Miek untuk menghadiri daerahnya yang menjadi motif kenapa ada pembagian wilayah. Maka, tidak menutup kemungkinan jika Gus Tajud yang lebih fokus di Jawa Timur bagian timur akan diundang di Ponorogo, Ngawi, Jombang misalnya, dan sebaliknya. Namun, melihat jamaah yang menghadiri Semaan Al-Quran Jantiko Mantab, terlihatlah Gus Sabuth yang selalu mengundang respon yang antusias dari masyarakat. Sebagaimana pendapat beberapa santri Gus Miek, Gus Sabuth sebagai penanggung jawab Majelis Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin selalu berjuang dengan semangat melestarikan Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin di seluruh Indonesia khususnya Jawa Timur. Tidak jarang para tamu-tamu Gus Sabuth yang datang kerumahnya ingin bertemu, menemui kesusahan. Hal ini karena padatnya jadwal Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin yang harus dihadiri Gus Sabuth. Bahkan, putra pertama Gus Sabuth (H. Ferry Khusnul Maab) sering menggantikan peran ayahnya yang kerepotan menghadiri kegiatan Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin khususnya wilayah Jawa Timur. Ada yang menjadi sorotan menarik dari Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin saat ini, yaitu ketika Gus Sabuth memberikan mauidzah khasanah dalam runtutan acara Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin. Gus Miek pada mulanya melarang untuk
memberi tambahan ceramah pada acara Semaan Al-Quran Jantiko
Mantab dan Dzikrul Ghofilin. Hal tersebut dikarenakan Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin merupakan kegiatan ibadah yang bersifat praktek, sementara berpidato adalah kegiatan ibadah yang bersifat teori. Seringkali Gus Sabuth memberikan mauidzah hasanah dalam kegiatan Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin. Namun, hal itu dilakukan setelah runtutan acara Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin telah usai (setelah doa penutup). Mauidzah Hasanah Gus Sabuth sendiri hanya bertemakan sisi kehidupan Gus Miek, kisah Semanaan Al-Quran dan Dzikrul Ghofilin. Demikian halnya dengan kedua Jantiko Mantab yang dipegang oleh kakak dan adik Gus Sabuth. Alasan kenapa ada ceramah setelah Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin adalah sebagai bukti bahwa para pejuang dan pelestari Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin memiliki perhatian lebih terhadap masayarakat. Nasehat mereka bertujuan untuk mengingat
bagaimana
perjuangan
Gus
Miek.
Mereka
memberikan
semangat kepada Jamaah agar tetap semangat menjalankan ibadah dan
mengamalkan Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin. Karena menurut Gus Sabuth, melalui Semaan Al-Quran Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin masyarakat jadi bersatu antara satu warga dengan warga yang lain yang belum dikenal, semakin akrab bersaudara, dan sama-sama mendekatkan diri kepada Allah.