Prosedur Pengujian Pemadatan Tanah
Prosedur Pengujian Pemadatan Tanah
Keterangan :
k = Berat volume tanah kondisi basah
w = berat volume tanah kondisi basah
Wc = Kondisi kadar air tertentu
Gs = Spesific gravity ( Gs = 2,64)
Gambar 4. Hubungan antara Kadar air (Wc) dan Berat Volume kering
3. Harvard Miniature Compaction Test
Pada pengujian ini, tanah di kompaksi di dalam cetakan yang lebih kecil
dari cetakan standar, kapasitas cetakan pada uji ini adalah 1/454 cu.ft (62,4 ml),
dimana diameter cetakan 3,334 cm, dan tinggi efektifnya 7,153 cm.
Cara memadatkannya adalah dengan cara meremas / memijat tanah di
dalam cetakan, alat yang digunakan untuk meremas berbentuk seperti plat datar
dengan diameter 0,5 inci yang bergerak teratur sampai suatu harga yang telah
di tetapkan terlebih dahulu, gerakan ini diatur dengan menggunakan pegas,
jumlah lapisan, jumlah pijatan yang akan diberikan per lapis dan besar gaya
pijat berubah ubah besarnya tergantung dari jenis tanah dan derajat kepadatan
yang diisyaratkan.
4. Abbot Compaction Test
4.1 Alat untuk Pengujian Abbot Compaction Test
a. Silinder logam berdiameter 5,2 cm dan tinggi efektif 40 cm.
b. Enersi diberikan dengan cara menumbuk contoh tanah uji dengan palu
yang dimasukkan di dalam silinder logam, berat palu 2,5 kg berbentuk
bulat dengan diameter 5 cm dan tinggi jatuh 35 cm.
c. Skala pengukur dalam millimeter di bagian atas batang pemegang palu.
4.2 Prosedur Pengujian Abbot Compaction Test
a. Satukan alat silinder logam dan tinggi efektif dengan alas menggunakan
baut.
b. Tanah di keringkan di udara dan dihancurkan, kemudian disaring
dengan saringan 4,75 milimeter. Kadar air tanah dicari dengan
memanaskan tanah dalam oven.
c. Siapkan enam atau lebih contoh uji dengan berat kurang lebih 200 gram.
d. Siapkan air sebagai penambah pada contoh uji.
e. Campurkan air dan contoh uji sesuai kadar yang telah di tentukan.
f. Masukkan campuran air dan contoh uji dalam silinder lalu ditumbuk
sebanyak jumlah yang telah di tentukan hingga kompak / padat.
g. Tinggi tanah diukur dengan perantara pembacaan skala pada batang
pemegang palu, lalu volume tanah dihitung.
h. Berat tanah yang telah diketahui tadi, kemudian dibagi dengan
volumenya, yang akan menghasilkan berat isi tanah basah dengan rumus
:
=
+
Keterangan :
k= Berat volume tanah kondisi basah
b = berat volume tanah kondisi kering
W = Kadar air
i. Membuat kurva kompaksi untuk menentukan besar kepadatan kering
maksimum dan besar kadar air optimumnya.
j. Penentuan jumlah tumbukan yang diberikan dilakukan dengan uji
kalibrasi yaitu dengan mengkalibrasikannya dengan hasil uji tanah
standar proctor atau uji kompaksi lapangan pada contoh uji yang sama.
Gambar 5. Prosedur Pengujian Modified Proctor
Pengujian pengujian tersebut diatas dilakukan melalui salah satu cara atau
kombinasi antara lain meliputi : pukulan atau dinamik dengan memakai palu,
pijatan / temasan (kneading), penekanan statis secara perlahan dan terus menerus,
dan terakhir yaitu dengan digetarkan dengan alat penggetar.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Gogot Setyo. 2011 . Pengujian Tanah di Laboratorium. Graha Ilmu.
Yogyakarta