Anda di halaman 1dari 25

PEMBELAJARAN BERBASIS

MOBILE LEARNING

Setyoko, S.Pd

Program Pascasarjana S-2 Pendidikan Biologi


Universitas Negeri Malang
November, 2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas rahmat dan karuniaNYA, buku berjudul
pembelajaran berbasis Mobile Learning yang berisi tentang
pengembangan model pembelajaran masa kini yang dilengkapi
beberapa aplikasi pendukung pembelajaran yang tersedia
didalam Mobile Learning.
Semoga buku sederhana ini bermanfaat untuk
kalangan pendidikan, terutama untuk mening - katkan
pengetahuan tentang pembelajaran berbasis Mobile Learning.
Pembuatan buku ini dapat saya selesaikan dengan baik dengan
bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu tidak lupa penulis
ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Wasis D. Dwiyogo,
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Landasan
Pendidikan dan Pembelajaran.
Penulis menyadari buku ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran membangun dari para
pembaca saya harapkan demi sempurnanya buku yang saya
buat.
Malang, November 2012

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 7
1.3 Tujuan .......................................................................... 8

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Mobile Learning .................................. 9
2.2 Pengembangan Mobile Learning ................................ 11
2.3 Perangkat Pendukung Mobile Learning ...................... 14
2.4 Persyaratan Perancangan Mobile Learning ................ 16
2.5 Komponen Konten Mobile Learning .......................... 18
2.6 Fungsi Pembelajaran Mobile Learning ........................ 21
2.7 Tujuan dan Manfaat Mobile Learning ......................... 23
2.8 Implementasi Mobile Learning .................................... 26
2.9 Kelebihan Mobile Learning ......................................... 29
2.10 KekuranganMobile Learning ..................................... 29
2.11 Alternatif Efesiensi Mobile Learning .......................... 30

BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................... .. 32
3.2 Saran............................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 3


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ilmu biologi merupakan pembelajaran yang berkaitan
dengan bidang sains dan tekonolgi, dimana keterkaitan
hubungan antara alam dan seisinya yang dipelajari peserta
didik dalam semua jenjang pendidikan formal. Dalam
implementasinya banyak peserta didik merasa menjemukan
belajar biologi karena mereka banyak menghafal konsep dan
teori-teori yang berhubungan dengan ilmu ilmiah. Dari hal
tersebut pendidik perlu mencari alternatif pembelajaran agar
aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan seperti dengan
mengubah pembelajaran dari yang biasa kearah pembelajaran
yang diminati oleh peserta didik, seperti menggunakan
pembelajaran berbasis mobile learning yang dapat
mempermudah peserta didik untuk belajar biologi dimanapun
dan kapanpun dengan beberapa fitur applikasi yang tersedia.
Pada saat sekarang ini handphone bukanlah barang
mewah lazim, sebagian orang mungkin berfikir bahwa
handphone hanya memiliki sisi negatif dalam dunia
pendidikan dan sebagian orang lagi mengatakan bahwa
sebenarnya penggunaan handphone pada kalangan pelajar itu
tidak perlu. Pada awalnya handphone diciptakan untuk
mempermudah manusia dalam bidang komunikasi. Namun,
saat ini telah beredar berbagai macam handphone dengan
harga murah yang sudah dilengkapi berbagai layanan fitur dan
fasilitas-fasilitas konten canggih yang dapat mendukung
proses pembelajaran (Hussein, 2010).
Berdasarkan dari survei data bahwa sebanyak 70%
dari total jumlah seluruh penduduk di Indonesia menggunakan
perangkat seluler/handphone atau sekitar 150 juta penduduk

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 4


Indonesia menggunakan perangkat seluler yang juga dapat
dikatakan sebagai perangkat bergerak/mobile devices,
Suleman (2011). Kenyataan ini dapat menjadi peluang bagi
institusi pendidikan untuk menyelenggarakan proses
pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat bergerak
sebagai media atau yang lebih dikenal sebagai mobile learning
(Miftah, 2010).
Pembelajaran mobile learning mampu menjadikan
handphone yang awalnya hanya untuk sms, telepon atau
internet, saat ini bisa menjadi alat belajar lengkap yang berisi
pelajaran yang terdiri dari materi, soal, contoh dan soal
dilengkapi berbagai fitur. Mobile learning merupakan model
pembelajaran alternatif yang memiliki karakteristik yang unik
yaitu tidak tergantung tempat dan waktu. Dengan handphone
konten pembelajaran dapat dikemas dalam bentuk yang lebih
menyenangkan. Mobile learning dikembangkan dengan format
multimedia yang menyajikan teks, gambar, audio, dan animasi
(Budidar, 2008).
Tamimuddin (2007), menjelaskan bahwa teknologi
Informasi yang semakin pesat sekarang ini dapat dirasakan
hampir di setiap bidang kehidupan, terutama dibidang
pengembangan aplikasi perangkat lunak khususnya untuk
perangkat mobile. Dengan banyaknya pilihan dan fitur-fitur
yang disediakan dari sebuah perangkat mobile, orang akan
semakin mudah dalam melakukan suatu pekerjaan, seperti
mengakses informasi dengan cepat dan bisa mendapatkan
hiburan.
Teknologi berbasis mobile device merupakan salah
satu alternatif pilihan yang menarik untuk pengembangan
perangkat pembelajaran dalam dunia pendidikan karena
penggunaanya yang relatif lebih praktis dan mudah dalam
pengoperasiannya. Mobile learning merupakan salah satu
teknologi yang mengalami perkembangan secara terus-

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 5


menerus dan tidak ada matinya, sehingga nantinya akan
menjadi pembelajaran berbasis elektronik yang mampu
menyeimbangan proses pembelajaran biologi yang lebih
efektif dan efesien (Tamimuddin, 2007).
Pengembangan pembelajaran mobile learning diharapkan
dapat mendorong terwujudnya pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan
berbobot. Potensi dan prospek pengembangan mobile learning
kedepan sangat terbuka lebar mengingat kecenderungan
peserta didik yang semakin dinamis. Mobile learning serta
tuntutan kebutuhan pendidikan yang berkualitas dan beragam.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah:
1. Apakah konsep dasar mobile learning ?
2. Bagaimanakah pengembangan mobile learning ?
3. Apakah perangkat pendukung mobile learning ?
4. Apakah persyaratan perancangan mobile learning ?
5. Apakah kompo nen konten mobile learning ?
6. Bagaimana fungsi mobile learning ?
7. Apakah tujuan dan manfaat mobile learning ?
8. Bagaimana implemenatsi mobile laeraning ?
9. Apakah Kelebihan mobile learning ?
10. Apakah Kekurangan mobile learning ?
11. Alternatif efesiensi mobile learning ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan:
1. Memahami konsep dasar mobile learning
2. Mengetahui pengembangan mobile learning
3. Megetahui perangkat pendukung mobile learning
4. Memahami persyaratan perancangan mobile learning
5. Mengetahui komponen konten mobile learning

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 6


6. Memahami fungsi mobile learning
7. Memahami tujuan dan manfaat mobile learning
8. Memahami implemenatsi mobile laeraning
9. Mengetahui Kelebihan mobile learning
10. Mengetahui Kekurangan mobile learning
11. Memahami Alternatif efesiensi mobile learning

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 7


BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Mobile Learning


Istilah mobile learning mengacu kepada penggunaan
perangkat atau devais teknologi informasi/TI genggam dan
bergerak seperti: PDA/Personal Digital Assisant, telepon
seluler/handphone, laptop dan tablet PC, dalam perkembangan
pembelajaran mobile learning merupakan bagian dari
electronic learning sehingga, dengan sendirinya, juga
merupakan bagian dari distance learning. Beberapa
kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat
pembelajaran mobile learning adalah adanya kemampuan
untuk terkoneksi ke peralatan lain terutama komputer,
kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan
kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara
pengajar dan pembelajar (Tamimuddin, 2007).
Mobile learning adalah pembelajaran yang berbasis
teknologi, dimana pembelajar dapat mengakses materi
pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan
pembelajaran, kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan
meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat
pembelajaran menjadi pervasif dan dapat mendorong motivasi
pesertadidik kepada pembelajaran sepanjang hayat. Selain itu
dibandingkan pembelajaran konvensional, mobile learning
memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk
kolaborasi dan berinteraksi secara informal diantara
pembelajar (Tamimuddin, 2007).

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 8


Gambar 1. M-Learning Berawal dari E-Learning
Dijelaskan oleh Taryadi (2010), bahwa mobile
learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan antar
tempat atau lingkungan dengan menggunakan teknologi yang
mudah dibawa pada saat belajar dengan membawa telpon
genggam (mobile) dengan berbagai fitur dan aplikasi yang ada.
Pembelajaran yang berbasiskan ponsel ini yaitu penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi didalam dunia pendidikan
terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada
dasarnya dapat dikelompokkan kedalam sistem Electronic
learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan
perangkat elektronik dan media digital. Mobile learning
sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan
perangkat dan teknologi komunikasi bergerak.

Distance Learning

Electonic
Learning
Mobile
Learning

Gambar 2. Skema Konsep dari Mobile


Learning
Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 9
2.2 Pengembangan Mobile Learning
Tingkat penetrasi perangkat bergerak yang sangat
tinggi, tingkat penggunaan yang relatif mudah, dan harga
perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat
komputer personal, merupakan faktor pendorong yang
semakin memperluas kesempatan penggunaan atau penerapan
mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam
belajar, yang membentuk paradigma pembelajaran yang dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun (Miftah, 2010)
Pengembangan terhadap sistem mobile learning
diharapkan dapat memiliki prospek yang cukup baik sebagai
variasi dalam belajar siswa. Mobile learning tidak dapat
menggantikan proses belajar konvensional karena sifat dari
mobile learning bukan untuk memahamkan sebuah konsep
tetapi lebih cenderung untuk mengingatkan materi yang telah
didapat pada model konvesional (Hasyim, 2002). Selanjutnya
beberapa dasar pengembangan mobile learning adalah:
1) Penggunaan atau kepemilikan telepon seluler lebih banyak
dibanding kepemilikan personal computer.
2) Tuntutan akan pengembangan pembelajaran yang praktis
dan mudah diakses dikaitkan dengan gaya hidup modern
sekarang ini.
Tujuan dari pengembangan mobile learning sendiri
adalah proses belajar sepanjang waktu, peserta didik dapat
lebih aktif dalam proses pembelajaran, menghemat waktu
karena apabila diterapkan dalam proses belajar maka
pesertadidik tidak perlu harus hadir di kelas hanya untuk
mengumpulkan tugas, cukup tugas tersebut dikirim melalui
aplikasi pada mobile phone, dengan ini secara tidak langsung
akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri (Hasyim,
2002).

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 10


Mobile learning dapat menggunakan infrastruktur
yang telah disediakan operator seluler, yang pada prinsipnya
merupakan aplikasi 3-tier di mana terdapat layer front-end,
application server, dan database Berikut ini merupakan
skematis pengembangan mobile learning (Budidar, 2008).

Gambar 3. Pengembangan mobile learning

Keegen (2010), dalam konsep skematis tersebut


materi-materi pembelajaran melalui mobile learning harus
diunggah unggah di internet misalnya: www.m-learning.net
yang dapat secara gratis diunduh oleh siswa secara gratis,
tujuannya agar siswa dapat secara gratis mendapatkan media
pembelajaran mobile learning yang baik dan bermutu. File
materi yang diunggah di mobile learning harus memiliki
memori yang kecil sehingga apabila diunduh dengan telfon
genggam (hp) tidak memerlukan waktu yang lama. Rata-rata
memori yang dimiliki media pembelajaran mobile learning
yang diunggah berkisar antara 100-300 Kb (kilobait).

2.3 Perangkat Pendukung Mobile Learning


Selanjutnya menurut Keegen (2010), perangkat
pendukung mobile learning merupakan prasyarat dasar bagi

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 11


berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan
mobile learning. Beberapa peralatan yang digunakan yaitu:
1) Telepon Seluler (Ponsel)
Telepon seluler (ponsel) sudah bukan asing lagi bagi
sebagian besar masyarakat. Ponsel memiliki kemampuan
standar untuk komunikasi suara dan short message service
(SMS). Ponsel dengan kemampuan lebih dapat digunakan
untuk komunikasi internet melalui Wireless Application
Protocol (WAP) atau bahkan dapat digunakan untuk
melakukan video conference.
2) Personal Digital Assistant (PDA)
PDA merupakan alat bantu organisasi yang berukuran
kecil tetapi memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada
ponsel. PDA juga dikenal dengan nama lain, seperti: handheld
computer, palmtop computer, pocket computer. PDA memiliki
kemampuan-kemampuan sebagai berikut: dapat digunakan
untuk mendeteksi lokasi dengan menggunakan Global
Posisioning System (GPS), melakukan kalkulasi data akses
internet, mengirim dan menerima e-mail, merekam video.
3) Smart Phone
Smart Phone merupakan kombinasi antara
kemampuan yang dimiliki oleh ponsel dengan kemampuan
yang dimiliki oleh PDA atau dengan kata lain smart phone
adalah PDA yang dapat berfungsi sebagaimana halnya sebuah
ponsel untuk komunikasi suara dan data. Jenis-jenis
smartphone: Nokia E series, Blackberry, iPhone.

2.4 Persyaratan Perancangan Mobile Learning


Dijelaskam oleh Husein, (2010) persyaratan sistem
untuk perancangan mobile learning dilakukan dengan
menguraikan input, Process, Output, dan kinerja yang harus
dipenuhi oleh sistem.
1) Input

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 12


Sistem mobile learning dipergunakan untuk
memberikan alternatif sumber belajar yang praktis, aktifitas
administrator mobile learning tersebut meliputi : memasukkan
data user, guru, kontent, quiz, topik, forum, FAQ, dan
beberapa permasalahan baru.
2) Process
Sistem mobile learning mempunyai fungsi yang
standar dalam pengelolaan database yaitu yang meliputi
fungsi tambah data (insert), memperbaiki data (update), hapus
(delete), untuk kemudahan dalam pengendalian diperlukan
fungsi pencarian (searching), penggabungan tabel dalam basis
data pada sitem ini sehingga dihasilkan Output yang dijadikan
format untuk laporan-laporan.
3) Output
Output yang diharapkan dalam sistem mobile learning
ini adalah untuk mendapatkan data sebagai berikut: informasi
peserta didik sebagai user, nara sumber sebagai guru, kontent
pembelajaran, FAQ, nilai quiz, problem asking, topik forum
serta forum.
4) Permormance
Sistem mobile learning yang dirancang akan
mempunyai keistimewaan sebagai berikut.
a) Konten didisain secara khusus untuk lingkungan mobile
dan tidak dengan serta merta mentransfer dari konten yang
ada
b) Sistem mobile learning dengan memperhatikan
karakteristik pengguna
c) Memanfaatkan waktu yang dapat terhenti dan diteruskan
sewaktu-waktu
d) Tujuan konten mobile learning bukan untuk memahamkan
tapi lebih ke mengingatkan

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 13


e) Sistem keamanan sistem perangkat lunak dengan
membatasi (membagi hak) akses pemakai yang
diaplikasikan pada fungsi login
f) Perangkat lunak dapat diakses secara multi user (client
server)
g) Penggunan mobile learning tidak terbatas oleh waktu dan
ruang
h) Mobile learning yang dikembangkan adalah sistem yang
user friendly.

2.5 Komponen Konten Mobile Learning


Konten pembelajaran dalam mobile learning memiliki
jenis bermacam-macam. Konten sangat terkait dengan
kemampuan peran mobile learning untuk menampilkan atau
menjalankannya. Keragaman jenis konten ini mengharuskan
pengembang untuk membuat konten-konten yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik perangkat bergerak maupun
pengguna (Suleman, 2011).
1) Teks
Kebanyakan mobile saat ini telah mendukung
penggunaan teks. Hampir semua telepon seluler yang beredar
saat ini telah mendukung penggunaan SMS. Kebutuhan
memori yang relatif kecil memuat konten berbasis teks lebih
mudah diimplementasikan. Namun, keterbatasan jumlah
karakter yang dapat ditampilkan harus menjadi pertimbangan
dalam menampilkan konten pembelajaran sehingga perlu
strategi khusus agar konten pembelajaran dapat disampaikan
secara tepat dan efektif meskipun dengan keterbatasan ini.
Salah satu contoh aplikasi pembelajaran berbasis teks/SMS.
2) Gambar
Perangkat bergerak yang ada sekarang telah banyak
mendukung pemakaian gambar. Kualitas gambar yang dapat
ditampilkan dapat beragam dari tipe monokrom (hitam putih)

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 14


sampai gambar berwarna berkualitas tinggi tergantung
kemampuan perangkatnya. File gambar yang didukung oleh
perangkat umumnya bertipe PNG, GIF, JPG. Penggunaan
gambar sebagai konten pembelajaran biasanya digabungkan
dengan konten lain, misalnya teks.
3) Audio
Banyak perangkat bergerak saat ini telah mendukung
penggunaan audio. Beberapa tipe file yang biasanya
digunakan di lingkungan perangkat bergerak antara lain RM,
MP3, AMR dan lain-lain. Oleh karena file audio biasanya
memiliki ukuran yang cukup besar, menyebabkan file audio
tersebut harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat digunakan
di lingkungan perangkat bergerak yang memiliki kapasitas
memori yang relatif kecil.
4) Video
Meski dalam kualitas dan ukuran yang terbatas,
beberapa tipe perangkat bergerak telah mampu memainkan file
video. Format file yang didukung oleh perangkat bergerak
antara lain adalah 3GP, MPEG, MP4, dan lain-lain. Sama
seperti file audio, kebanyakan file video memiliki ukuran yang
cukup besar sehingga harus dikonversi dan disesuaikan dengan
keterbatasan perangkat.
5) Aplikasi Perangkat Lunak
Konten yang cukup menarik adalah aplikasi perangkat
lunak yang dipasang pada perangkat bergerak. Perangkat
lunak dapat didigunakan sesuai kebutuhan sehingga akan lebih
mudah dan intuitif untuk digunakan. Aplikasi perangkat lunak
mampu menggabungkan konten-konten lain seperti teks, audio
dan video sehingga menjadi lebih interaktif. Jenis aplikasi
yang saat ini banyak digunakan aplikasi berbasis Wap/Wml,
Aplikasi Java, Aplikasi Symbian, dan lain-lain.
Dapat ditarik kesimpulan bahawa mobile learning
akan cukup tepat jika diterapkan di lingkungan dimana

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 15


computer aided learning tidak tersedia. Hal ini dikarenakan
pengguna yang telah terbiasa dengan penggunaan PC sebagai
media belajarnya, ternyata lebih suka tetap memakai PC,
sedangkan mereka yang tidak familiar dengan PC merasa
penggunaan divais bergerak lebih atraktif dan lebih dapat
diterima. Sistem yang optimal adalah menggabungkan mobile
learning dengan mobile learning, dimana ada alternatif proses
pembelajaran dilakukan dengan perangkat komputer dan atau
perangkat bergerak atau digabungkan dengan sistem
tradisional.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
mobile learning adalah bahwa tidak semua konten
pembelajaran konvensional maupun konten pembelajaran
mobile learning akan dapat ditransformasikan ke dalam konten
mobile learning. Pengembangan pembelajaran mobile learning
merupakan wacana baru yang masih perlu dieksplorasi dan
dikaji lebih jauh sehingga nantinya dapat dihasilkan model
pembelajaran berbasis mobile yang efektif, murah dan
terjangkau.

2.6 Fungsi Mobile Learning


Menurut Yulianto, (2011), mobile learning dapat
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi
pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik
dengan pendidik maupun antara sesama peserta didik dapat
saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagi hal
yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan
diri peserta didik. Pendidik dapat menempatkan bahan-bahan
belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
didik di tempat dan waktu tertentu. Sesuai dengan kebutuhan,
pendidik dapat pula memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-
soal ujian yang dapat diakses.

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 16


Terdapat tiga fungsi mobile learning dalam kegiatan
pembelajaran didalam kelas yaitu sebagai tambahan
(supplement), pelengkap (komplemen), atau pengganti
(substitusi). Penjelasan sebagai berikut:
1) Tambahan (Suplement)
Mobile learning berfungsi sebagai suplement
(tambahan) yaitu peserta didik mempunyai kebebasan
memilih, apakah akan memanfaatkan materi mobile learning
atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban atau keharusan
bagi peserta didik untuk mengakses materi. Mobile
learning sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan
atau wawasan.
2) Pelengkap (Komplemen)
Mobile learning sebagai komplemen (pelengkap) yaitu
materinya diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima peserta didik didalam kelas, disini
berarti materi mobile learning diprogramkan untuk menjadi
materi reinforcement (penguatan) atau remedial bagi peserta
didik didalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3) Pengganti (Substitusi)
Mobile learning dijadikan beberapa alternatif model
kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik. Tujuannya
agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola
kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktifitas
sehari-hari peserta didik. Ada tiga alternatif model kegiatan
pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik yaitu:
a) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
b) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui
internet
c) sepenuhnya melalui internet.

2.7 Tujuan dan Manfaat Mobile Learning

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 17


Mobile learning bertujuan untuk membantu program
pendidikan di Indonesia pada khususnya untuk memecahkan
permasalahan pendidikan. Selain itu program mobile learning
merupakan salah satu pemanfaatan teknologi sebagai sarana
pendidikan. Inovasi tersebut tentunya dapat menjadikan siswa
lebih antusias dan mudah dalam memahami pelajaran. Mobile
learning juga dapat dijadikan ajang pengembangan
kewirausahaan berbasis teknologi dimana teknologi yang
berkembang harus disikapi dengan baik untuk menciptakan
peluang dan kemanfaatan bagi banyak orang (Hasyim, 2002)
Manfaat mengenai mobile learning dapat dilihat dari
dua sudut, yaitu: dari peserta didik dan pendidik.
1) Peserta didik
Mobile learning dapat berkembang secara
fleksibilitas belajar yang lebih tinggi. Artinya, peserta didik
dapat mengaskses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi
dengan pendidik setiap saat. Dengan kondisi yang demikian
ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas
infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi
telah menjangkau daerah pedesaaan, maka kegiatan belajar
dari mobile learning akan memberikan manfaat kepada
peserta didik:
a) Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah tertinggal untuk
mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat
diberikan oleh sekolahnya
b) Mengikuti program pendidik di rumah (home schoolers)
untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat
diajarkan oleh para orang tuanya, seperti bahasa asing dan
keterampilan di bidang komputer
c) Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang
dirawat dirumah sakit maupun di rumah, yang putus

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 18


sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya,
maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau
bahkan yang berada di luar negeri dan
d) Tidak tertampungnya peserta didik di sekolah untuk
mendapatkan pendidikan.
2) Pendidik
Mobile learning memberikan beberapa manfaat
pendidik, antara lain yang dipeoleh adalah:
a) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan
belajar yang menjadi tanggung jawab pendidik sesuai
dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi
b) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
peningkatan wawasaa karena waktu luang yang dimiliki
relatif banyak
c) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik, dan juga
pendidik dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar,
topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik
dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari dan
diulang
d) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-
soal latihan setelahmempelajari topik tertentu
e) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan
hasilnya kepada peserta didik.

2.8 Implementasi Mobile Learning


Mobile learning merupakan model pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada
konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa
manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap
saat dan visualisasi materi yang menarik. Hal penting yang
perlu diperhatikan bahwa tidak setiap materi pengajaran cocok
memanfaatkan mobile learning (Miftah, 2010).

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 19


Penerapan mobile learning perlu memperhatikan
faktor bahwa tidak semua level pendidikan cocok dengan
konsep mobile learning. Hal ini terkait dengan materi ajar dan
kebutuhan pendidikan itu sendiri. Materi ajar yang tidak
cocok mengadopsi konsep mobile learning antara lain materi
yang membutuhkan pengungkapan ekspresi dan materi yang
bersifat keterampilan. Contohnya: seni musik khususnya
mencipta lagu, interview skills, team work seperti marketing
maupun seperti tarian. Mempertimbangkan hal hal tersebut
diatas maka penerapan mobile learning lebih baik pada
jenjang pendidikan tinggi (Miftah, 2010).
Ada beberapa pilar kesuksesan implementasi mobile
learning dalam pembelajaran yaitu :
1) Koordinasi
koordinasi mengacu pada adanya dorongan agar peserta
didik berpartisipasi secara aktif melakukan koordinasi
aktifitas belajar
2) Komunikasi
komunikasi menjamin ketersediaan saluran komunikasi
antara peserta didik dan pendidik
3) Mobilitas
mobilitas berkaitan dengan pemanfaatan perangkat portabel
untuk menjamin mobilitas dari peserta didik
4) Antar aktifitas
Antar aktifitas mengacu pada dorongan agarpeserta didik
dapat saling bertukar informasi di antara mereka
5) Organisasi materi
organisasi materi berkaitan dengan pengaturan materi
belajar mobile learning
6) Negosiasi
negosiasi mengharuskan adanya negosiasi diantara peserta
didik di dalam menyelesaikan konflik dan mengambil
kesimpulan

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 20


7) Motivasi
motivasi mengacu pada proses penciptaan lingkungan
belajar yang dapat menimbulkan keinginan belajar bagi
peserta didik
8) Kolaborasi
kolaborasi yang dimaksud adalah adanya kerjasama antara
pendidik dan peserta didik.

2.9 Kelebihan Mobile Learning


Menurut Yulianto, (2011) adapun beberapa kelebihan
mobile learning dibandingkan dengan pembelajaran lain
adalah sebagai berikut:
1) Mobile learning digunakan dimanapun dan kapanpun oleh
pendidik dan peserta didik dalam mengakses informasi
pelajaran
2) Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih
banyak pembelajar dalam ruang lingkup yang tidak
terbatas karena mobile learning memanfaatkan teknologi
yang bisa digunakan dalam eraglobalisasi saat ini.
3) Kebanyakan device bergerak memiliki harga yang
relatif lebih murah dibanding harga PC atau laptop. Dengan
ukuran perangkat yang kecil dan ringan dari pada PC atau
laptop

2.10 Kekurangan Mobile Learning


Mobile learning memiliki keterbatasan-keterbatasan
terutama dari sisi perangkat atau media belajarnya.
Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut
(Yulianto, 2011):
1) Kemampuan prosesor yang dan terbatasnya berbagai fitur-
fitur pendukung mobile leraning

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 21


2) Kapasitas memori internal yang masih minim, sehingga
terbatasnya penyimpanan data
3) Layar tampilan yang masih belum maksimal
4) Catu daya baterai yang cepat habis
5) Sistem operasi pada device tertentu yang terbatas

2.11 Alternatif Efesiensi Mobile Learning


Menurut Keegen (2010), kekurangan mobile learning
sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi khususnya
dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.
Kecepatan prosesor pada device semakin lama semakin baik,
sedangkan kapasitas memori, terutama memori eksternal, saat
ini semakin besar dan murah. Layar tampilan yang relatif kecil
akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan device untuk
menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor.
Masalah media input/output yang terbatas (hanya
terdiri beberapa tombol) akan teratasi dengan adanya teknologi
layar sentuh (touchscreen) maupun virtual keyboard.
Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi
dengan pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis,
mudah didapat dan mudah dibawa, seperti baterai cair, tenaga
gerak manusia, tenaga matahari dan lain-lain (Keegen, 2010).

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 22


BAB 3
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Mobile learning mengacu ke penggunaan perangkat


teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA,
telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan
pembelajaran. Konten pembelajaran dalam mobile learning
memiliki jenis yang bermacam-macam. Adapaun beberapa
fungsi utama mobile learning antara lain dapat sebagai
suplemen, komplemen, dan atau substitusi. Program mobile
learning bertujuan untuk membantu program pendidikan di
Indonesia.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan
paparan kajian pustaka diatas yaitu pembelajaran berbasis
mobile learning dapat pendidik dan peserta didik untuk
menambah pemahaman dan dapat mengingat materi-materi
yang sudah dipelajari dan dapat pula belajar dari jarak jauh
membantu mempermudah akses informasi pendidikan
didaerah tertinggal.

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 23


DAFTAR PUSTAKA

Budidar. 2008. Mobile Learning (online) http://mobile-


learning/.html wordpress. com/2008/10/30/. com. (online)
Diakses tanggal 01 November 2012
El Hussein, M. O. M., & Cronje, J. C. 2010. Defining Mobile
Learning in the Higher Education Landscape.
Educational Technology & Society, 13 (3), 1221.
(online) www ifect info journal 13/3/1 mobile leranning.
Pdf.html. Diakses 1 November 2012
Hasyim, Fuad. 2002 .Mobile Learning Menggagas Socio-
Preneurship Berbasis Teknologi Demi Kemajuan
Pendidikan Purworejo dan Indonesia (online)
http://dppm. uii.ac.id dokumen dikti files dpp, uii
05/39/44 paper lustrum xi final.pdf.html. Diakses 1
November 2012
Miftah, M. 2010. Pengembangan Model Mobile
Learning Sebagai Strategi Pengembangan E-learning.
(online). http://hasanmiftah-Pengembangan-model-
mobile /sebagai strategi
Penegembangan/eLearning/leraning.wordpres.com.html.
Diakses tanggal 01 November 2012.
Keegan, D. 2005. The incorporation of mobile learning into
mainstream education and training. Paper presented at
the World Conference on Mobile Learning, Cape Town.
(online) http://www.eurodl.org//article.357.pdf. Diakses
tanggal 10 November 2012
Sulaeman. 2011. Revolusi Dan Inovasi Pembelajaran
MelaluiMobileLearning. (onlinehttp://www.ispi.or.id
/2011/03/20/revolusi-dan-inovasi-pembelajaran-melalui-
mobile learning/.html.com. Diakses 10 November 2012

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 24


Tamimuddin, Muh. 2007. Mobile Leraning/Bab II Tinjauan
Pustaka (online) http://m-edukasi.net/artikel-
mobile.php/2010/html.com Diakses 10 November 2012
Taryadi. 2010. Mobile Learning Alternatif Pembelajaran.
(oline). http://suara merdeka.html.com. diakses tanggal 01
November 2011
Yulianto, Aan. 2011. Mobile Learning. (online).
http://Student.uny.ac.id/aanyulianto/2011/01/06/mobile-
learning/. html. Diakses tanggal 01 November 2012

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning 25

Anda mungkin juga menyukai